Anda di halaman 1dari 4

PF-22: PENGGUNAAN LEMBAR KEGIATAN SISWA BERBASIS

PENDEKATAN SCIENTIFICT DALAM IMPLEMENTASI


KURIKULUM 2013 TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA
KELAS VII

Mela Patrisukma, S.Pd1*), Maulana Suhadi, S.Si2,

SMPIT Al Haraki, Jl Belimbing 3 No 1 Pancoran, Depok, 16431

*)melapatrisukma15@gmail.com

Abstrak

Mata pelajaran fisika adalah salah satu mata pelajaran rumpun sains yang dapat mengembangkan
kemampuan berfikir menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan peristiwa alam sekitar, baik
secara kualitatif maupun kuantitatif dengan menggunakan matematika sehingga dapat
mengembangkan pengetahuan dan keterampilan serta sikap percaya diri. Pada pemahaman tersebut,
anak yang belajar sains tidak lagi menerima informasi tentang produk sains, tetapi melakukan proses
ilmiah untuk menemukan fakta dan membangun konsep. Pembelajaran scientifict membantu siswa
membentuk atau mengkonstruksi suatu konsep agar lebih kuat pemahamannya jika diperoleh
berdasarkan pengalaman secara langsung melalui pendekatan scientifict yaitu berbasis masalah,
penemuan, dan proyek. Sesuai dengan kurikulum 2013 yang berbasis scientifict yang dituangkan
dalam Lembar Kerja Siswa (LKS) berbasis masalah dan penemuan dapat membantu dalam
meningkatkan hasil belajar siswa.

Keyword: LKS, Scientifict, Kurikulum 2013, Berbasis Masalah, Penemuan.

1. Pendahuluan kelas. Pada umumnya guru menyajikan materi


menggunakan buku paket dan proses
Pendidikan merupakan kebutuhan mutlak pembelajarannya berlangsung satu arah atau berpusat
manusia, tanpa pendidikan manusia akan sulit pada guru. Hal ini membuat siswa merasa bosan,
berkembang bahkan terbelakang. Pendidikan cenderung kurang aktif dalam proses pembelajaran,
bertujuan untuk menyempurnakan kecerdasan yang dan merasa kesulitan memahami hal yang bersifat
secara alamiah dimiliki oleh setiap manusia sebagai abstrak. Seiring dengan kurikulum 2013 yang berbasis
potensi untuk berkembang. Pendidikan sains memiliki scientifict menuntut siswa untuk belajar dan bersikap
potensi besar untuk memainkan peran dalam ilmiah yang harus didukung oleh penyajian materi
menyiapkan sumber daya manusia untuk menghadapi dengan pendekatan ilmiah yang berbasis masalah,
era globalisasi. Seiring dengan kebutuhan sumber penemuan dan proyek agar materi yang disampaikan
daya manusia yang berkualitas, pemerintah oleh guru mudah diserap oleh siswa.
menerapkan kurikulum baru dalam pendidikan yaitu Kurikulum 2013 menekankan pada dimensi
kurikulum 2013. Kurikulum 2013 merupakan pedagogik modern dalam pembelajaran, yaitu
kurikulum yang dirancang pemerintah untuk pendekatan ilmiah (scientifict appoach) meliputi:
menghasilkan generasi emas yang dicita-citakan, 1. Mengamati, metode ini sangat bermanfaat bagi
yaitu generasi yang memiliki kemampuan belajar pemenuhan rasa ingin tahu peserta didik
mandiri, berfikir logis, kritis, inisiatif, dan kreatif. 2. Menanya, guru yang efektif mampu menginspirasi
Dewasa ini, belajar sains tidak lagi hanya peserta didik untuk meningkatkan dan
menerima informasi tentang produk sains, tetapi mengembangkan ranah sikap, keterampilan, dan
melakukan proses ilmiah untuk menemukan fakta dan pengetahuannya
membangun konsep berdasarkan pengalaman 3. Mencoba, siswa harus mencoba atau melakukan
langsung. Terdapat banyak faktor yang percobaan, terutama untuk materi atau substansi
mempengaruhi hasil belajar siswa, baik dari dalam yang sesuai
siswa itu sendiri maupun faktor dari luar. Menurut 4. Mengolah, siswa mengolah data hasil percobaan
Ruseffendi (1984, h.15), salah satu faktor dari luar yang dilakukan
yang menyebabkan randahnya hasil belajar siswa 5. Menyajikan, siswa menyajikan data dalam bentuk
adalah cara guru dalam menyajikan pembelajaran di grafik, atau dalam bentuk presentasi
6. Menyimpulkan.

85
Penggunaan perangkat pembelajaran memberikan 3. Tahap penyelesaian
kesempatan kepada siswa untuk membangun sendiri a. Menganalisis data tes berupa pretest dan
pengetahuannya. Salah satunya adalah melalui posttest, dan data non tes berupa hasil
Lembar Kerja Siswa (LKS) berbasis pendekatan observasi
scientifict yang didesain sendiri oleh guru sesuai b. Penarikan kesimpulan
dengan karakteristik konsep yang diajarkan. LKS Adapun instrumen penelitian yang digunakan
dikatakan menarik ketika LKS tersebut dapat adalah instrumen tes yang dikalibrasi dengan uji
merangsang siswa untuk aktif dalam proses validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, dan daya
pembelajaran. Namun kata menarik ini tidak lepas pembeda, serta instrumen nontes berupa lembar
dari kriteria-kriteria pembuatan LKS yang baik dan observasi yang terdiri dari lembar wawancara, dan
benar sehingga dapat mengukur ranah kognitif dan instrumen efektifitas. Menurut Mulyasa (2010),
psikomotor siswa. Selain itu, Darmono dan Kaligis instrumen efektifitas terdiri dari 4 indikator yaitu 1)
(2005, h.782) menjelaskan bahwa penggunaan LKS indikator input, berupa judgment expert terhadap LKS
dalam proses pembelajaran dapat mengubah pola berbasis scientifict, 2) indikator process, berupa
pembelajaran teacher centered menjadi pola lembar observasi aktivitas siswa dalam pembelajaran,
pembelajaran student centered. Menurut Trianto, 3) indikator output, berupa hasil belajar siswa, dan 4)
komponen LKS meliputi: judul, teori singkat tentang indikator outcome, berupa kuesioner respon guru
materi, alat dan bahan, prosedur eksperimen (jika terhadap LKS berbasis scientifict berdasarkan
jenis LKS eksperimen), data pengamatan serta indikator syarat didaktik, konstruksi, teknis, serta
pertanyaan dan kesimpulan untuk bahan diskusi aspek-aspek kualitas LKS.
(2010, h.223). Pendekatan scientifict yang
diintegrasikan dengan LKS yaitu berbasis masalah Teknik Analisis Data
dan penemuan. Penemuan (discovery) terjadi bila Teknik analisis data yang digunakan dalam
individu terlibat dalam menemukan beberapa konsep penelitian ini yaitu analisis deskriptif evaluatif dengan
dan prinsip. Latar belakang masalah di atas tujuan mengetahui kesenjangan antara kondisi nyata
mendorong penulis untuk melakukan penelitian ini dengan kondisi harapan yang dinyatakan dalam
dengan rumusan masalah: “Apakah penggunaan LKS kriteria. Menurut Suharsimi, dari kesenjangan tersebut
berbasis pendekatan scientifict efektif terhadap hasil diperoleh gambaran apakah objek yang diteliti sudah
belajar fisika siswa kelas VII?” sesuai, kurang sesuai, atau tidak sesuai dengan kriteria
(2010, h.36). Teknik deskriptif evaluatif ini digunakan
2. Metode Penelitian untuk mengetahui tingkat efektivitas LKS berbasis
pendekatan scientifict melalui 4 indikator efektivitas
Sesuai dengan rumusan masalah, penelitian ini yang dianalisis dengan perhitungan persentase
menggunakan metode penelitian deskriptif evaluatif. menggunakan rumus Piet (2005, h.60)
Teknik pengambilan sampelnya menggunakan P = x 100% (1)
purposive sample sehingga terpilih kelas VII-10. Keterangan:
Prosedur dalam penelitian ini memiliki 3 tahap, P : Presentase
diantaranya adalah sebagai berikut: F : Frekuensi
1. Tahap perencanaan N : Number of Cases
a. Melakukan wawancara kepada gruru fisika
mengenai LKS Tabel 1. Kategori Indikator Observasi
b. Menentukan tempat penelitian Persentase Kategori
c. Menyusun perangkat pembelajaran berupa
81% – 100% Baik sekali
silabus, RPP, dan LKS berbasis pendekatan
scientifict 61% – 80% Baik
d. Menyusun instrumen penelitian tes dan non tes 41% – 60% Cukup
e. Melakukan kalibrasi instrumen tes dan
21% – 40% Kurang
melakukan validasi terhadap instrumen non tes
2. Tahap pelaksanaan 0 – 20% Sangat kurang
a. Memberikan tes awal (pretest) kepada siswa
yang dijasikan sampel sebelum diberikan Sedangkan untuk mengetahui peningkatan hasil
perlakuan belajar siswa setelah implementasi LKS berbasis
b. Implementasi LKS berbasis pendekatan pendekatan scientifict di uji dengan gain normalisasi
scientifict, bersamaan dengan penilaian menurut Richard R Hake.
aktivitas siswa  Sf    Si 
c. Memberikan tes akhir (posttest) untuk  g  (2)
100  Si 
mengukur peningkatan hasil belajar siswa
setelah menggunakan LKS berbasis scientifict
Keterangan : Sf = Skor posttest
d. Memberikan kuesioner respon guru fisika
Si = Skor pretest
terhadap LKS berbasis scientifict
Dengan kategorisasi perolehan sebagai berikut:

86
Tabel 2. Kategori N-Gain
Nilai N-Gain Kategori Pembelajaran dikatakan efektif apabila kriteria-
(<g>) > 0,7 Tinggi kriteria yang dipergunakan untuk menentukan
keefektifan terpenuhi.
0,3 ≤ (<g>) ≤ 0,7 Sedang
(<g>) < 3 Rendah
Standar
3. Hasil dan Pembahasan Mean 69,28
Median 70,29
Berdasarkan indikator efektivitas, ada 4 Posttest Modus 70,01
indikator yang di ukur dalam penelitian ini, Deviasi 10,21
berikut ini adalah data yang diperoleh dalam Standar
penelitian. Mean 0,488
a. Hasil Indikator Input Median 0,483
Hasil Indikator input yaitu validitas isi N-Gain Modus 0,571
oleh konsultan ahli melalui lembar judgment. Deviasi 0,147
Berdasarkan data yang diperoleh, 92,86% LKS Standar
berbasis pendekatan scientifict memenuhi syarat
didaktik, kostruksi, dan teknis sehingga berada Dikatakan efektif jika >75% siswa mencapai
pada kategori tinggi yaitu baik sekali. Sedangkan KKM dan N gain berada pada kategori tinggi.
berdasarkan penilaian kualitas, LKS berbasis Berdasarkan data rekapitulasi di atas, terlihat nilai
pendekatan scientifict memperoleh persentase rata-rata (mean) mengalami peningkatan sebesar
98,33% sehingga berada pada kategori baik sekali. 73,2% dari nilai 40 menjadi 69,28 sehingga
peningkatan hasil belajar ini memasuki kategori
b. Hasil Indikator Process sedang. Persentase ketuntasan sebesar 79,07%
dengan nilai terbesar 88 dan nilai terkecil 36,
Tabel 3. Data Observasi Aktivitas Siswa sehingga LKS berbasis pendekatan scientifict ini
Rata- disimpulkan efektif dan mampu meningkatkan
Aspek Kategori hasil belajar siswa walaupun pada kategori sedang.
rata

Tingkat kerjasama siswa d. Indikator Outcome


dengan kelompoknya Baik Tabel 5. Penilaian LKS Berdasarkan
87,48%
dalam melakukan sekali Syarat Didaktik, Konstruksi, Dan Teknis
eksperimen Syarat Persenta
Kisi-Kisi
se
Partisipasi aktif setiap
anggota kelompok dalam Didaktik 1. Mengajak siswa aktif
Baik
diskusi mengisi LKS dan 93,73% dalam proses 92,5 %
sekali pembelajaran
menyimpulkan hasil
eksperimen 2. Memberi penekanan
Ketelitian dalam menyusun Baik pada proses menemukan 87,5 %
91,63% konsep
alat eksperimen sekali
Cara presentasi hasil 3. Memiliki variasi
79,15% Baik
eksperimen stimulus melalui
80 %
Tingkat penguasaan konsep berbagai media dan
74,99% Baik kegiatan siswa
yang dipresentasikan
Persentase rata-rata 85,40% 4. Dapat mengembangkan
kemampuan komunikasi
Berdasarkan data tersebut bisa dikatakan bahwa sosial, emosional, 87.5 %
aktivitas siswa selama pembelajaran menggunakan moral, dan estetika pada
LKS berbasis pendekatan scientifict efektif karena diri siswa
berada pada kategori tinggi yaitu baik sekali.
Konstru 1. Menggunakan bahasa
c. Indikator Output k-si sesuai dengan tingkat 70%
Tabel 4. Rekapitulasi Data hasil Belajar Siswa kedewasaan anak
Data Nilai 2. Menggunakan struktur
80 %
Mean 40 kalimat yang jelas.
Median 38,25 3. Memiliki tata urutan
Pretest pelajaran sesuai tingkat 87,5 %
Modus 33,35
Deviasi 10,12 kemampuan anak.

87
4. Menghindari pertanyaan pengetahuan baru yang telah dimiliki siswa
92,5 %
yang terlalu terbuka. sehingga belajar merupakan proses pembentukan
5. Menyediakan ruang pengetahuan yang membuat siswa interaktif
yang cukup pada LKS mengkonstruksi pengetahuannya dan berusaha
sehingga siswa dapat terus untuk memperkaya struktur-struktur
87,5 %
menulis atau kognitifnya. Berdasarkan data yang diperoleh,
menggambarkan pengukuran indikator input, indikator process, dan
sesuatu pada LKS indikator outcome telah mencapai kriteria
6. Memiliki tujuan belajar efektifitas yang ditentukan yaitu masing-msing
yang jelas serta 92,5 % indikator berada pada kategori tinggi. Namun,
bermanfaat. salah satu bagian dari indikator output yaitu N-
gain tidak mencapai kriteria tinggi tetapi > 75%
Teknis 1. Menggunakan huruf tuntans KKM. Berdasarkan ketercapaian indikator
92,5 %
cetak diatas maka dapat disimpulkan bahwa LKS
2. Menggunakan huruf berbasis pendekatan scientifict efektif
tebal yang agak besar meningkatkan hasil belajar siswa.
untuk topik, bukan 87,5 %
huruf biasa yang diberi 4. Kesimpulan
garis bawah.
3. Keberadaan gambar Berdasarkan hasil penelitian terhadap 43 siswa
dapat menyampaikan dapat ditarik kesimpulan bahwa penggunaan LKS
pesan. 85 % berbasis pendekatan scientifict dalam implementasi
kurikulum 2013 efektif dan dapat meningkatkan
hasil belajar fisika siswa kelas VII.
Berdasarkan data di atas, indikator mengajak
siswa aktif dalam pembelajaran, menghindari
Ucapan Terimakasih
pertanyaan terbuka, memiliki tujuan pembelajaran
yang tepat memiliki penilaian yang tinggi sehingga
Terimakasih kepada kepada seluruh pihak yang
rata-rata penilaian LKS berbasis pendekatan
membantu dalam penelitian ini.
scientifict ini berada pada kategori baik sekali
dengan persentase 86,25%.
Tabel 6. Penilaian Berdasarkan Kualitas LKS Daftar Acuan
Aspek Penilaian Persentase
Arikunto, Suharsimi. 2010. Dasar-dasar Evaluasi
Pendekatan penulisan 90 % Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara
Kebenaran konsep fisika 90 % Hake, Richard R. Analyzing Change/Gain Scores,
Kebenaran konsep 90 % Dept. of Physics, Indiana University
Keluasan Konsep 80 % 24245 Hatteras Street, Woodland Hills,
Kejelasan kalimat 82,5 % CA, 91367 USA.
Kebahasaan 75 % Maulana. Peranan Lembar Kegiatan Siswa Dalam
Penilaian hasil belajar 92,5 % Pembelajaran Aritmetika Sosial
Kegiatan/percobaan fisika 85 % Berdasarkan Pendekatan Realistik. Studi
Keterlaksanaan 80 % Deskriptif Di Kelas 1-C SLTP Negeri 27
Penampilan fisik 87,5 % Bandung.
Mulyasa, E. 2002. Manajemen Berbasis Sekolah.
Rata-rata 85, 25 % Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Prastowo, Andi. 2011. Panduan Kreatif Membuat
Berdasarkan data di atas, aspek penilaian Bahan Ajar Inovatif. Jakarta: DIVA Press.
belajar mendapatkan nilai paling tinggi yaitu Sahertian, Piet. A. 2005. Prinsip dan Teknik
dengan persentase sebesar 92,25 % dan aspek yang Supervisi Pendidikan. Surabaya: Rineka
memiliki nilai paling rendah dengan pesentase 75 Cipta.
% yaitu aspek kebahasaan. Persentase rata-rata Trianto. 2010. Mendesain Model Pembelajaran
kualitas LKS ini sebesar 85,25% sehingga berada Inovatif-Progresif. Jakarta: Kencana
pada kategori baik sekali. Prenada Media Group
LKS berbasis pendekatan scientifict
menyediakan pengetahuan belajar yang mengaitkan

88

Anda mungkin juga menyukai