Anda di halaman 1dari 9

BAB II

A.KONSEP DASAR KURIKULUM


1.Pengertian kurikulum
Kurikulum berasal dari bahasa latin (yunani), yakni curere yang berubah menjadi kata
benda curriculum. Kurikulum, bentuk jamaknya adalah curricula. Kurikulum adalah seperangkat
rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan
sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan
tertentu. Kurikulum merupakan pedoman mendasar dalam proses pembelajaran. Keberhasilan
dan kegagalan suatu proses pendidikan, mampu dan tidaknya anak didik menyerap materi
pempelajaran, tercapai atau tidaknya tujuan pendidikan bergantung pada kurikulum yang
digunakan.
2. Fungsi Kurikulum

Fungsi Kurikulum Dalam Rangka Pencapaian Tujuan Pendidikan Kurikulum pada suatu
sekolah merupakan suatu alat atau usaha mencapai tujuan-tujuan pendidikan yang didiinginkan
sekolah tertentu yang dianggap cukup tepat untuk dicapai. Salah satu langkah yang harus
dilakukan adalah meninjau kembali tujuan yang selama ini digunakan oleh sekolah bersangkutan
(soetopo & Seomanto, 1993:17

- Bagi kepala sekolah, kurikulum berfungsi sebagai pedoman dalam melaksanakan supervisi atau
pengawasan.
- Bagi guru kurikulum berfungsi sebagai pedoman dalam melaksanakan proses pembelajaran.
- Bagi orang tua kurikulum berfungsi sebagai pedoman dalam membimbing anak belajar di
rumah.
- Bagi masyarakat kurikulum berfungsi sebagai pedoman untuk memberikan bantuan bagi
terselenggaranya proses pendidikan di sekolah.
- Bagi siswa kurikulum berfungsi sebagai suatu pedoman belajar.

3. Karakteristik Kurikulum
Menurut Schubert dkk (Print,1993), ada lima karakteristik kurikulum, yaitu:
- Kurikulum sebagai mata pelajaran
Ini menggambarkan kurikulum sebagai pengkombinasian mata pelajaran untuk membentuk
sekumpulan materi yang diajarkan.
- Kurikulum sebagai pengalaman
Kurikulum dipandang sebagai sejumlah pengalaman (experience) yang dihadapi siswa dalam
konteks pembelajaran.
- Kurikulum sebagai tujuan
Kurikulum sebagai alat untuk mencapai tujuan pendidikan
- Kurikulum Sebagai Reproduksi Sosial
Kurikulum haruslah merefleksikan kultur suatu masyarakat.
kurikulum diartikan sejumlah mata pelajaran yang harus ditempuh.

B.MODEL-MODEL KURIKULUM.

1.MODEL PENELITIAN TINDAKAN KELAS

Tiga factor utama yang dijadikan bahan pertimbangan dalam model ini adalah adanya hubungan
antar manusia, organisasi sekolah dan masyarakat, serta otoritas ilmu.
Langkah – langkah yang dijadikan bahan pertimbangn dalam model ini adalah :
a. Merasakan adanya suatu masalah dalam kelas atau sekolah yang perlu diteliti secara
mendalam.
b. Mengidentifikasi factor-faktor apa saja yang mempengaruhinya.
c. Merencanakan secara mendalam tentang bagaimana pemecahan masalah.
d. Menentukan keputusan-keputusan apakah yang perlu diambil sehubungan dengan masalah
tersebut.
e. Melaksanakan keputusan yang telah diambil dan menjalankan rencana yang telah disusun.
f. Mencari fakta secara meluas
g. Menilai tentang kekuatan dan kelemahannya

2.MODEL MILLER – SELLER


Model kurikulum ini termasuk model kurikulum yang paling klasik dan mendasari
model-model yang lain. Dalam bukunya yang mahsyur yaitu; basic principles of Curriculum
and Instruction. Tyler merekomendasikan bahwa perencana kurikulum untuk mengindetifikasi
tujuan umum dengan mengumpulkan data dari tiga sumber : siswa, kehidupan kontemporer di
luar sekolah, dan mata pelajaran. Setelah mengindetifikasi beberapa tujuan umum, perencana
kurikulum mengisi dengan memilah menjadi dua aliran utama; pendidikan dan filsafat
pendidikan bagi sekolah dan psikologi pembelajaran. Tujuan umum dengan meningkatkan
menjadi tujuan instruksional khusus. Dalam menggambarkan tujuan umum, Tyler merujuknya
sebagai tujuan, tujuan pendidikan jangka menengah dan tujuan pendidikan jangka panjang.
Tyler merumuskan empat pertanyaan yang meminta jawaban secara rasional bagi perencanaan
kurikulum ialah :
1. Apa tujuan yang harus dicapai oleh sekolah ?
2. Apa pengalaman-pengalaman belajar yang dapat disediakan untuk mencapai tujuan tujuan
tersebut
3. Bagaimana mengorganisasikan pengalaman-pengalaman tersebut
4. Bagaimana kita dapat memutuskan apakah tujuan-tujuan tersebut tercapai .
Pertanyaan-pertanyaan tersebut menunjukkan, bahwa perencanaan kurikulum dapat
menjadi suatu proses yang dikontrol dan logis, dimana langkah pertama adalah yang paling
penting. Kerangka kerja ini besar pengaruhnya, karena keputusan-keputusan utama mengenai
isi kurikulum dibuat oleh dewan pendidikan setempat. Dengan kerangka kerja ini, publik dapat
menilai pekerjaan sekolah dengan membandingkan antara tujuan – tujuan dengan hasil yang
dicapai. Pengembangan kurikulum model Tyler ini mungkin yang terbaik, dengan penekanan
khusus pada fase perencanaan. Walaupun Tyler mengajukan model pengembangan kurikulum
secara komprehensif tetapi bagian pertama dari modelnya(seleksi tujuan) menerima sambutan
yang hangat dari pada pendidikan.

3.MODEL DESAIN SISTEM INST. BRIGGS


Pengembangan desain intruksional model Briggs ini berorientasi pada rancangan sistem
dengan sasaran guru yang bekerja sebagai perancang atau desainer kegiatan intruksional maupun
tim pengembang intruksional yang anggotanya meliputi guru, administrator, ahli bidang studi,
ahli evaluasi, ahli media, dan perancang intruksional.
Model pengembangan intruksional Briggs ini bersandarkan pada prinsip keselarasan antara :
a) tujuan yang akan dicapai,
b) strategi untuk mencapainya
c) evaluasi keberhasilannya.

Langkah pengembangan dimaksud dirumuskan kedalam 9 langkah pengembangan yaitu :


1. Identifikasi kebutuhan/penentuan tujuan
2. Penyusunan garis besar kurikulum/rincian tujuan kebutuhan instruksional yang telah
dituangkan dalam tujuan-tujuan kurikulum tersebut pengujiannya harus dirinci, disusun dan
diorganisasi menjadi tujuan-tujuan yang lebih spesifik.
3. Perumusan tujuan
4. Analisis tugas/tujuan
5. Penyiapan evaluasi hasil belajar
6. Menentukan jenjang belajar
7. Penentuan kegiatan belajar.
8. Pemantauan bersama
9. Evaluasi
BAB I

A. Latar Belakang Masalah


Dalam dunia pendidikan dibutuhkan yang dinamakan kurikulum yang membantu dalam
mencapai tujuan pendidikan Nasional. Berbagai jenis dalam pengembangan kurikulum dipakai
oleh pemerintahan Indonesia dalam mencapai cita-cita bangsa yakni mencerdaskan kehidupan
bangsa dan mencetak generasi penerus bangsa yang berakhlaq serta berbudi pekerti luhur. Hal ini
perlu adanya kerja sama antara Pemerintah pusat, administrator, kepala kantor wilayah
pendidikan, kebudayaan, serta peranan guru dalam pendidikan.
Banyak model yang dapat digunakan dalam pengembangan kurikulum. Pemilihan suatu
model pengembangan kurikulum bukan saja berdasarkan atas kelebihan dan kebaikan-
kebaikannya serta kemungkinan pencapaian hasil yang optimal, tetapi juga perlu disesuaikan
dengan sistem pengelolaan pendidikan yang dianut serta konsep pendidikan yang digunakan.

B. Rumusan Masalah
Dalam latarbelakang masalah untuk mengetahui konsep dasar dan model-model
kurikulum dalam dunia pendidikan sehingga dapat ditarik permasalah sebagai berikut:
1. Sebutkan konsep dasar kurikulum ?
2. apa sajakah model- model dalam pengembangan kurikulum?
BAB III. Kesimpulan

Berbagai konsep dasar kurikulum mencakup pengertian kurikulum,fungsi kurikulum dan


karakteristik kurikulum semuadibahas karna untuk menghasilkan siswa sesuai harapan bangssa
dan agama
Berbagai model kurikulum dari baik model penelitian tindakan kelas,model miller-seller ataupun
model desain system inst-briggs semua itu bertujuan untuk mencapai sistem belajar mengajar
yang efektif dan efisien bagi pendidik dan peserta didik.
Model pengembangan kurikulum merupakan alternatif guna untuk mendesain (designing),
menerapkan (impelementation), dan mengevaluasi (evaliatoon) suatu kurikulum.
DAFTAR PUSTAKA

Abdullah Idi, 2011, Pengembangan Kurikulum: Teori dan Praktik, Ar-Ruzz Media: Jogjakarta
M. Saekan Muchith, 2011, PENGEMBANGAN KURIKULUM PAI, NORA MEDIA ENTERPRISE: Kudus,
Nana Syaodih Sukmadinata, 2000, Pengembangan Kurikulum Teori dan Praktek, PT REMAJA
ROSDAKARYA : Bandung,
S. Nasution, 1993, PENGEMBANGAN KURIKULUM, PT. Citra Aditya Bakti: Bandung
Sukiman Danang. 2006. Telaah Kurikulum. Pustaka : Jakarta,
Haris Kurniawan, 2012, Model Pengembangan Kurikulum, Retrieved 21
September2013,fromhttp://wawanhariskurnia.blogspot.com/2012/12/model-
pengembangankurikulum_5.htmlhttp://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/01/22/landasan-
kurikulum
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah membibimbing
manusia dengan petunjuk-Petunjuk-Nya, yang telah memberikan manusia pemahaman akan
pentingnya memperbaiki proses kegiatan belajar mengajar, umumnya yang telah memberikan
kenikmatan kepada manusia yang tidak ada satu makhluk pun dapat menghitungnya, .

Shalawat beserta salam mudah-mudahan terlimpah curah kepada baginda alam, beliau
adalah manusia yang menjadi imamnya paara malaikat, para nabi, dan para rosul, serta beliau
pun adalah makhluk Allah yang menjadi inspirasi terciptanya alam semesta ini, beliau adalah
Habibina wa Syafi’ina wa Maulana Muhammad SAW.

Selanjutnya, dengan penuh ikhtiar dan tidak lupa bertawakal kepada Allah SWT kami
dapat menyelesaikan Makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan-kekurangan yang terdapat
dalam makalah kami ini, oleh karnanya kami memohon masukan yang bersifat membangun yang
dapat kami jadikan pelajaran untuk makalah-makalah selanjutnya agar lebih baik dan sempurna.
Dan tidak lupa kami pun berharap kekurangan yang terdapat dalam makalah kami ini adalah
merupakan satu langkah untuk menuju kesempurnaan. Amin.

Demikian sepatah kata dari kami, atas perhatiaannya kami haturkan banyak terimakasih.

Bogor, 21 April 2014

Ttd

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ……………..……………………………………….………….…..….i

DAFTAR ISI ………………………..………………………………….…………….….…… ii

PENDAHULUAN …………………..…………………………………….…………….……

PEMBAHASAN

A. KONSEP DASAR KURIKULUM…………………..……………………………

B. MODEL-MODEL KURIKULUM………………………………………………

PENUTUP/KESIMPULAN…….……………………………………………………………. .

DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………………….........

Anda mungkin juga menyukai