Nomor 54

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 17

PROGRAM LAYANAN

BIMBINGAN DAN
KONSELING

D
I
S
U
S
U
N

Oleh:
SDN 25 RANTAU UTARA

JALAN SEI TAWAR


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat Rahmat
dan Karunia – Nya kami dapat menyusun program kerja bimbingan dan konseling ini. Dengan
program kerja ini, guru bimbingan konseling/konselor diharapkan dapat lancar dan sukses
menyelenggarakan tugas – tugasnya dalam bidang bimbingan konseling, sehingga membantu
sukses kegiatan belajar mengajar. Oleh karena itu guru bimbingan konseling agar selalu
mengembangkan wawasan pengetahuan, keterampilan, nilai dan sikap berkenaan dengan tugas
pokoknya dalam bidang bimbingan dan konseling. Segenap personal sekolah lainnya, terutama
kepala sekolah, guru mata pelajaran dan wali kelas diharapkan dapat bekerjasama untuk
membantu kelancaran tugas – tugas guru bimbingan dan konseling sesuai dengan wewenang dan
tanggung jawabnya.
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Bimbingan konseling sebagai bagian yang tidak terpisahkan dalam proses pendidikan
Secara keseluruhan, merupakan upaya yang memungkinkan peserta didik mengenal dan
menerima diri sendiri serta mengenal dan menerima lingkungan secara positif dan dinamis, serta
mampu mengambil keputusan,mengarahkan dan mewujudkan diri sendiri secara efektif dan
produktif sesuai dengan Peran yang diinginkan di masa depan. Dalam pasal 27 PP No 29 tahun
1990 menegaskan bahwa Bimbingan merupakan bantuan yang diberikan kepada siswa dalam
upaya menemukan pribadi, mengenal lingkungan dan merencanakan masa depan. Maka layanan
bimbingan dan konseling yang diberikan di sekolah tidak lain adalah untuk menunjang
pengembangan potensi para siswa secara utuh dan menyeluruh.Oleh karena itu maka layanan
bimbingan dan konseling harus diselenggarakan secara professional dengan berpedoman pada
rambu-rambu yang telah ditentukan, yang dituangkan dalam program yang jelas dan lengkap
sesuai dengan situasi dan kondisi sekolah masing- masing.

B. DASAR HUKUM
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 1
butir 6 yang mengemukakan bahwa konselor adalah pendidik, Pasal 3 bahwa pendidikan
nasional bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik, dan Pasal 4 ayat (4) bahwa
pendidikan diselenggarakan dengan memberi keteladanan, membangun kemauan, dan
mengembangkan kreativitas peserta didik dalam proses pembelajaran, dan Pasal 12 Ayat (1b)
yang menyatakan bahwa setiap peserta didik pada setiap satuan pendidikan berhak mendapatkan
pelayanan pendidikan sesuai dengan bakat, minat, dan kemampuannya
2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan,
Pasal 5 s.d Pasal 18 tentang standar isi untuk satuan pendidikan dasar dan menengah. 3.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi untuk Satuan
Pendidikan Dasar dan Menengah, yang memuat pengembangan diri peserta didik dalam struktur
kurikulum setiap satuan pendidikan difasilitasi dan/atau dibimbing oleh konselor, guru, atau
tenaga kependidikan. 4. Dasar Standarisasi Profesi Konseling yang dikeluarkan oleh Direktorat
Jenderal Pendidikan Tinggi Tahun 2004 untuk memberi arah pengembangan profesi konseling di
sekolah dan di luar sekolah.
C. VISI DAN MISI BIMBINGAN DAN KONSELING
1. VISI
Visi pelayanan konseling adalah terwujudnya kehidupan kemanusiaan yang membahagiakan
melalui tersedianya pelayanan bantuan dalam pemberian dukungan perkembangan dan
pengentasan masalah agar peserta didik berkembang secara optimal, mandiri dan bahagia.
2. MISI
a. Misi pendidikan, yaitu memfasilitasi pengembangan peserta didik melalui
pembentukan perilaku afektif-normatif dalam kehidupan keseharian dan masa depan.
b. Misi pengembangan, yaitu memfasilitasi pengembangan potensi dan kompetensi peserta
didik di dalam lingkungan sekolah/madrasah, keluarga dan masyarakat.
c. Misi pengentasan masalah, yaitu memfasilitasi pengentasan masalah peserta didik mengacu
pada kehidupan efektif sehari-hari.

D. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Tujuan umum program bimbingan dan konseling adalah sabagai berikut:
a. Sebagai pedoman pelaksanaan bimbingan dan konseling dalam rangkaa mewujudkan
pendidikan nasional yaitu terwujudnya manusia Indonesia seutuhnya yang cerdas, beriman dan
bertaqwa kepada Tuhan Yang maha Esa dan berbudi pekerti luhur,memiliki pengetahuan dan
ketrampilan,kesehatan jasmani dan rohani,kepribadian yang mantap dan mandiri,serta rasa
tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.
b. Sebagai pedoman dalam melaksanakan bimbingan dan konseling dalam rangka membantu
siswa mengenal bakat , minat dan kemampuannya serta memilih dan menyesuaikan diri dengan
kesempatan pendidikan untuk merencanakan karir yang sesuai dengan tuntutan dunia
pendidikan.
2. Tujuan Khusus
Tujuan bimbingan dan konseling adalah membantu peserta didik dalam pengembangan
kehidupan pribadi, kehidupan sosial, kegiatan belajar, serta perencanaan dan pengembangan
karir. Pelayanan konseling memfasilitasi pengembangan peserta didik, secara individual,
kelompok dan atau klasikal, sesuai dengan kebutuhan, potensi, bakat, minat, perkembangan,
kondisi, serta peluang- peluang yang dimiliki. Pelayanan ini juga membantu mengatasi
kelemahan dan hambatan serta masalah yang dihadapi peserta didik.

E. FUNGSI
1. Fungsi Pemahaman Adalah fungsi layanan bimbingan dan konseling yang akan menghasilkan
pemahaman tentang sesuatu oleh pihak tertentu sesuai dengan keperluan pengembangan siswa
yang meliputi:
a. Pemahaman tentang diri sendiri,terutama olah siswa sendiri,orang tua,guru dan pembimbing.
b. Pemahaman tentang lingkungan siswa ( keluarga, Sekolah, masyarakat)
c. Pemahaman tentang lingkungan yang lebih luas (informasi tentang
pendidikan,jabatan/pekerjaan,budaya/nilai-nilai)terutama oleh siswa sendiri.
2. Fungsi Pencegahan Adalah Fungsi bimbingan dan konseling yang akan menghasilkan
tercegahnya siswa dari berbagai masalah yang akan mengganggu, menghambat atau
menimbulkan kesulitan – kesulitan dalam proses perkembangannya.
3. Fungsi Pengentasan Adalah fungsi bimbingan dan konseling yang akan menghasilkan
terpecahnya/ teratasinya berbagai masalah yang dihadapi oleh siswa.
4. Fungsi Pemeliharaan dan Pengembangan Adalah Fungsi bimbingan dan konseling yang akan
menghasilkan terpeliharanya dan berkembangnya berbagai potensi siswa dalam rangka
mengembangkan diri secara mantap dan berkelanjutan.
F. SASARAN
Sasaran yang ingin dicapai melaluai program bimbingan dan konseling adalah
terlaksananya layanan bimbingan dan konseling yang menyeluruh terhadap para peserta didik
dalam rangka mewujudkan diri melalui pengembangan segenap potensi yang dimilikinya secara
optimal.
BAB II
PENGELOLAAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING

A. ORGANISASI
Organisasi pelayanan bimbingan dan konseling meliputi segenap unsur-unsur sebagai
berikut :
1. Kepala Sekolah
Kepala Sekolah adalah penanggungjawab pelakanaan teknis bimbingan dan konseling di sekolah.
2. Guru BK
Guru Bk adalah pelaksana utama yang mengkoordinir semua kegiatan yang terkait dalam
pelaksanaan bimbingan dan konseling di sekolah.
3. Wali kelas Adalah Guru yang diberi tugas khusus disamping mengajar untuk mengelola satu
kelas tertentu dan bertanggung jawab membantu kegiatan bimbingan dan konseling.
4. Guru Bidang Studi Adalah Guru yang diberi tugas khusus bidang studi masing - masing dan
bertanggung jawab membantu kegiatan bimbingan dan konseling.
5. Siswa
Adalah peserta didik Yang berhak menerima pendidikan, pelatihan,dan pelayanan bimbingan dan
konseling dari guru BK/Konselor.
No Nama Jabatan Uraian Tugas
1 Saurlina Kepala Sekolah a. Mengkoordinir segenap
Faleriana, S.Pd kegiatan sekolah.
b. Menyediakan sarana dan
prasarana kegiatan bimbingan
konseling.
c. Melaksanakan pengawasan
dan pembinaan pelaksanaan
bimbingan dan konseling.
d. Bertanggungjawab terhadap
pelaksanaan Bimbingan dan
konseling.
2 Rosliana Guru BK aMemasyarakan layanan BK
b. Merencanakan program
layanan BK
c. Melaksanakan Program
layanan BK
d. Melaksanakan kegiatan
pendukung BK
e. Melaksanakan penilaian
proses dan hasil
f. Melaksanakan tindak lanjut
berdasarkan hasil penilaian
g. Mengadministrasikan semua
pelaksanaan layanan dan
pendukung
h. Mempertanggungjawabkab
semua tugas dan kegiatan
kepada kepala sekolah

3 Wali kelas a. Membantu petugas BK dalam


melaksanakan tugas di kelas yang
menjadi tanggungjawabnya.
b. Memberikan kesempatan dan
kemudahan kepada siswa dalam
mengikuti layanan bimbingan
khususnya di kelas yang menjadi
tanggungjawabnya
c. Saling bekerjasama dalam
membantu siswa menyelesaikan
masalah yang sedang dihadapi.
4 Mely Rahmayani Petugas TU a. Membantu petugas BK dalam
mengumpulkan data administrasi
siswa
b. Bekerjasama saling
memberikan informasi tentang
admninistrasi siswa.
D. MEKANISME KERJA
Dalam pembinaan kesiswaan di sekolah diperlukan adanya kerjasama diantara semua
personil sekolah yang meliputi: Kepala sekolah, Guru BK/Konselor, wali kelas dan guru mata
diklat.
1. Kepala Sekolah Kepala sekolah merupakan penanggungjawab terselenggaranya pelaksanaan
Bimbingan dan konseling di sekolah. Kepala Sekolah memiliki kewajiban memeriksa semua
kegiatan yang dilakukan olah guru BK/Konselor, wali kelas dan guru mata diklat. Guru
BK/Konselor sebagai pelaksana utama layanan Bimbingan dan Konseling perlu memberikan
laporan dari hasil kegiatan Bimbibgan dan konseling yang dilakukan sesuai dengan kewenangan
dan tanggungjawabnya.

2. Guru BK/Konselor Di samping bertugas memberikan layanan bimbingan dan konseling


kepada siswa, juga sebagai sumber data yang meliputi data akademis siswa, catatan konseling,
catatan konferensi kasus, catatan kunjungan rumah dan kelengkapan yang lainnya yang
diperlukan. Oleh karena itu maka Guru BK/Konselor perlu melengkapi data yang diperoleh dari
wali kelas,guru mata diklat dan sumber lainya yang memungkinkan dimasukkan dalam buku
catatan pribadi siswa.

3. Wali Kelas Disamping sebagai orang tua kedua di sekolah, wali kelas juga dituntut
mengkoordinir informasi dan kelengkapan data yang meliputi: daftar nilai,angket siswa,angket
orang tua,catatan anekdot,laporan observasi,catatan home visid dan catatan wawancara.
4. Guru Bidang Studi
selain melaksanakan tugas utama mengajar juga memberikan bimbingan dan konseling kepada
siswa maka dituntut untuk dapat memberikan informasi tentang siswa yang meliputi daftar
siswa,data observasi,catatan anekdot dan nilai siswa.
5. Siswa Konsultasi
E. SARANA DAN PRASARANA BK
Pengadaan Sarana dan prasarana bimbingan konseling merupakan tanggungjawab sekolah di
konsultasikan pada waktu tahun ajaran baru oleh koordinator BK kepada Kepala sekolah dan
komite sekolah. Sarna dan prasrana yang di perlukan sebagi berikut:
1. Ruang bimbingan
2.Alat penyimpan data
3. Alat Pengolah data
4. Alat pengumpul data
5. Perlengkapan teknis
BAB III
PROGRAM KEGIATAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING

A. BIDANG BIMBINGAN DAN KONSELING


1. Bimbingan Pribadi Adalah bidang pelayanan yang membantu peseta didik untuk
memahami,menilai,dan mengembangkan potensi diri,kecakapan,bakat,minat serta kondisi sesuai
dengan karakteristik dan kebutuhandiri secara realistik.
2. Bidang Sosial Adalah bidang pelayanan yang membantu memahami peserta didik,menilai
serta mengembangkan kemampuan hubungan sosial yang sehat efektif dengan teman sebaya,
keluarga dan warga lingkungannya yang lebih luas.
3. Bimbingan Belajar Adalah bidang pelayanan yang membantu peserta didik untuk
mengembangkan kemampuan belajar dalam mengikuti pendidikan sekolah/madrasah secara
mandiri.
4. Bidang Karir Adalah bidang pelayanan yang membantu peserta didik dalam
memahami,menilai informasi serta memilih dan mengambil keputusan karir

B. JENIS-JENIS LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING

1. Layanan bimbingan dan konseling Pelayanan bimbingan dan konseling melalui berbagai
jenis layanan dan kegiatan pendukung berikut:
a. Orientasi, yaitu layanan yang membantu peserta didik memahami lingkungan baru, terutama
lingkungan sekolah/madrasah dan obyek-obyek yang dipelajari, untuk menyesuaikan diri serta
mempermudah dan memperlancar peran peserta didik di lingkungan yang baru.
b. Informasi, yaitu layanan yang membantu peserta didik menerima dan memahami berbagai
informasi diri, sosial, belajar, karir/jabatan, dan pendidikan lanjutan.
c. Konseling perorangan, yaitu layanan yang membantu peserta didik dalam mengentaskan
masalah pribadinya.
d. Bimbingan kelompok, yaitu layanan yang membantu peserta didik dalam pengembangan
pribadi, kemampuan hubungan sosial, kegiatan belajar, karir/jabatan,
dan pengambilan keputusan, serta melakukan kegiatan tertentu melalui dinamika kelompok.
e. Konseling kelompok, yaitu layanan yang membantu peserta didik dalam pembahasan dan
pengentasan masalah pribadi melalui dinamika kelompok.
f. Konsultasi, yaitu layanan yang membantu peserta didik dan atau pihak lain dalam memperoleh
wawasan, pemahaman, dan cara-cara yang perlu dilaksanakan dalam menangani kondisi dan atau
masalah peserta didik.
g. Mediasi, yaitu layanan yang membantu peserta didik menyelesaikan permasalahan dan
memperbaiki hubungan antar mereka.
h. Advokasi yaitu layanan yang membantu peserta didik untuk memperoleh kembali hak-
haknya yang tidak diperhatikan/mendapat perlakuan yang salah sesuai dengan tuntunan karakter
cerdas yang terpuji

C. FORMAT KEGIATAN
Format kegiatan layanan bimbingan dan konseling meliputi:
a. Individual, yaitu format kegiatan bimbingan dan konseling yang melayani peserta didik
secara perorangan.
b. Kelompok, yaitu format kegiatan bimbingan dan konseling yang melayani sejumlah peserta
didik melalui suasana dinamika kelompok.
c. Klasikal, yaitu format kegiatan bimbingan dan konseling yang melayani sejumlah peserta
didik dalam satu kelompok.
d. Lapangan, yaitu format kegiatan bimbingan dan konseling yang melayani seorang atau
sejumlah peserta didik melalui kegiatan di luar kelas atau di lapangan.
e. Pendekatan khusus/kolaboratif’, yaitu format kegiatan bimbingan dan konseling yang
melayani kepentingan peserta didik melalui kegiatan pendekatan kepada pihak-pihak yang
memberikan kemudahan
f. Jarak jauh,format kegiatan bimbingan dan konseling yang melayani kepentingan siswa
melalui media/saluranjarak jauh sperti surat dan sarana elektronik
D. PROGRAM PELAYANAN
1. Jenis program
a. Program tahunan, yaitu program pelayanan bimbingan dan konseling meliputi seluruh
kegiatan selama satu tahun untuk masing-masing kelas.
b. Program semester, yaitu program pelayanan bimbingan dan konseling meliputi seluruh
kegiatan selama satu semester yang merupakan jabaran program tahunan.
c. Program bulanan, program pelayanan bimbingan dan konseling meliputi seluruh kegiatan
selama satu bulan yang merupakan jabaran program semester.
d. Program mingguan, program pelayanan bimbingan dan konseling meliputi seluruh kegiatan
selama satu minggu yang merupakan jabaran program bulanan.
e. Program harian, program pelayanan bimbingan dan konseling yang dilaksanakan pada hari-
hari tertentu dalam satu minggu. Program harian merupakan jabaran dari program mingguan
dalam bentuk rencana program pelayanan/pendukung (RPP).
BAB IV
PENUTUP
Pelayanan bimbingan dan konseling memiliki arti sebagai upaya memadukan berbagai
fungsi dari suatu administrasi yang meliputi aspek: perencanaan, pengorganisasian, dan evaluasi
dalam rangka mencapai tujuan-tujuan yang spesifik. Perencanaan program pelayanan bimbingan
dan konseling ini berdasarkan hasil analisis kebutuhan nyata siswa. Program pelayanan ini
disusun dalam rencana yang jelas, baik rincian setiap kegiatan yang akan dilakukan, jangka
waktunya, maupun siapa yang akan melakukannya. Keberhasilan program pelayanan bimbingan
dan konseling ini, dipengaruhi oleh banyak faktor, diantaranya:
1. Guru pembimbing. Guru pembimbing merupakan tenaga profesional, hendaknya memiliki
modal personal dan modal profesional yang dapat diandalkan untuk tugas- tugas profesional
bimbingan dan konseling.
2. Prasarana pelayanan bimbingan dan konseling Prasarana pokok yang diperlukan adalah ruang
pelayanan bimbingan dan konseling yang memadai, yang diatur sedemikian rupa sehingga di
satu segi guru pembimbing dan siswa yang berkunjung merasa nyaman, di segi lain ruangan
tersebut dapat digunakan untuk pelaksanaan berbagai jenis kegiatan pelayanan bimbingan dan
konseling, baik individu maupun kelompok sesuai dengan azas-azas dan kode etik pelayanan
bimbingan dan konseling. Ruang pelayanan bimbingan dan konseling juga memuat berbagai
informasi, seperti informasi pendidikan, jabatan, kegiatan ekstrakurikuler, dan sebagainya.
3. Sarana pelayanan bimbingan dan konseling Sarana yang diperlukan untuk menunjang
keberhasilan program, diantaranya (1) alat pengumpul data, tes maupun non tes, (2) alat
penyimpan data, (3) kelengkapan penunjang teknis, misalnya data informasi, paket bimbingan,
alat bantu bimbingan, dan sebagainya, (4) perlengkapan administrasi, seperti alat tulis, format
rencana kegiatan, blanko laporan kegiatan, dan sebagainya. Program akan mudah dilaksanakan
apabila, ada kerjasama diantara semua pihak yang berkepentingan dalam kesuksesan pelayanan
bimbingan dan konseling. Kerjasama antara kepala sekolah, guru mata pelajaran dengan guru
pembimbing terjalin sesuai dengan tugas dan peranan masing-masing dalam kegiatan pelayanan,
maka kegiatan pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah dapat
berjalan optimal. Tanpa kerjasama antarpersonil di sekolah, kegiatan pelayanan ini akan
banyak mengalami hambatan.

Anda mungkin juga menyukai