Anda di halaman 1dari 39

Service, Reparasi, dan Perawatan Robot

LAPORAN UNTUK MATA KULIAH:


VE190517 DCS dan SCADA
SEMESTER GANJIL 2020/2021

Disusun Oleh:

Rani R. Mayaomi (10311910000053)

DEPARTEMEN TEKNIK ELEKTRO OTOMASI


FAKULTAS VOKASI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

i
LEMBAR PENGESAHAN
Service, Reparasi, dan Perawatan Robot
Oleh:
Rani R. Mayaomi (10311910000053)

Laporan Project-Based Learning ini digunakan sebagai salah satu persyaratan untuk lulus
pada mata kuliah DCS dan SCADA pada Semester 5 Tahun Ajaran 2020/2021.

Disetujui oleh,

Dosen Pendamping, Dosen Pengampu Mata


Kuliah,

Joko Priambodo, S.T. M.T. Berlian Al Kindhi S.ST.,MT


NPP. 1992202011021 NPP 1985201912087

Mengetahui,
Kepala Departemen,

Imam Arifin, S.T., M.T.


NIP. 19730222200212100

ii
Kata Pengantar
Puji syukur atas kehadiran Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat dan karunia-Nya
penyusun dapat menyelesaikan Laporan Project Based Learning, yang berjudul “ Service, Reparasi,
dan Perawatan Robot”.
Laporan ini dibuat untuk memenuhi syarat guna mengajukan Project Based Learning yang
nantinya akan dikerjakan di semester 5.
Penyusun mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing yang telah memberikan
pengetahuan dan wawasan untuk melaksanakan project ini. Ucapan terima kasih ditujukan kepada
semua pihak yang tidak dapat disebutkan semua, terima kasih atas bantuannya sehingga kami dapat
menyelesaikan laporan ini.
Penyusun menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna karena adanya keterbatasan
ilmu dan pengalaman yang dimiliki. Oleh karena itu, semua kritik dan saran yang bersifat membangun
akan diterima dengan senang hati. Penyusun berharap, semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi semua
pihak yang memerlukan.

Surabaya,15 December 2021

Penyusun

iii
DAFTAR ISI

Halaman Judul
Halaman Pengesahan
Daftar Isi
Daftar Gambar
Daftar Tabel
Kata Pengantar
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan dan Manfaat
1.4 Metodologi
1.5 Timeline
BAB II CAKUPAN MATERI MATA KULIAH
2.1. Deskripsi mata kuliah
2.2. Pokok bahasan dalam mata kuliah
2.3. Penjabaran materi
2.3.1. Konsep SCADA dan Pengaturan menggunakan SCADA
2.3.2.SCADA pada Industri Proses, Industri Manufaktur, dan Sistem
Tenaga Listrik
2.3.3.Sistem SCADA: Harware, Firmware
2.3.4.Sistem SCADA: Software dan Protokol
2.3.5. Jaringan Komunikasi Data dan Jaringan Lokal
2.3.6. Pengenalan Sistem Telemetering, Telestatus, dan Telekontrol
2.3.7. Praktikum SCADA mengggunakan PLC atau Mikrokontroler
BAB V CAPAIAN KOMPETENSI
BAB VII PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

iv
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1. Komponen pada Box Robot Chip


Gambar 1.2. Kendala Pada Robot Chip
Gambar 1.3. Komponen pada Box Robot Miposaurus
Gambar 1.4. Komponen pada Robot Robosapien
Gambar 1.5. Robot Mip
Gambar 1.6. Robot R.E.V

v
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Teknologi robot pada masa sekarang ini telah mengalami kemajuan yang pesat seiring dengan
kemajuan teknologi yang ada. Perkembangan robot tidak hanya pada kecanggihan rancangan
mekaniknya saja, melainkan juga sistem kendalinya menggunakan system android. Seiring dengan
berkembangnya teknik pemrograman robot, maka makin mempermudah manusia untuk membuat robot
yang memiliki kecerdasan yang mengikuti kehendak serta kemauan dari manusia itu sendiri.
Dan dengan perkembangan yang semakin pesat menghasilkan banyak produsen yang bersaing
dengan membuat robot dengan harga yang terjangkau dan harga yang sangat miring. Tidak heran jika
banyak juga distributor yang tergiur untuk memasarkan robot tersebut. Namun berbagai masalah
ditemukan yang tidak disadari oleh distributor adalah jika ada kerusakan pada robot maka akan sangat
susah untuk mengirimkan dan mereturn kembali robot pada pabriknya, dikarenakan robot yang berasal
dari cina.
Pada projek ini kami melakukan servic, reparasi, dan perawatan pada beberapa macam robot
yang telah dikembalikan oleh pembeli karena masih memiliki masa garansi. Sebelumnya kami juga
melakukan analisa dan pengecekan terhadap masing masing robot hingga ditermukan penyebab
kerusakannya. Penyebab kerusakan tidak lain yaitu karena sparepart yang kualitasnya standart.

1.2 Rumusan Masalah


Perumusan masalah yang mendasari proyek ini dapat dirumuskan menjadi beberapa persoalan
yaitu:
1. Bagaimana langkah dalam penelusuran kerusakan robot hingga ditemukan penyebab dan
solusinya?
2. Mengapa banyak sekali robot yang rusak ?

1.3 Tujuan dan Manfaat


Berdasarkan latar belakang tujuan dan manfaat dari pengerjaan projek ini dibagai menjadi
beberapa persoalan yaitu:
1. Agar berjalannya tri dharma perguruan tinggi terutama pengabdian untuk masyaakat .
2. Agar sebagai mahasiswa mengetahui berbagai masalah yang ada pada dunia robot.

1.4 Metodologi
A. Studi Pustaka
Studi literatur dengan mempelajari referensi, baik dari buku, maupun artikel di internet yang
berkaitan dengan topik perawatan dan perbaikan robot. Literatur juga memungkinkan untuk
didapatkan via komunikasi dua arah bersama dosen pembimbing, dan dosen pengampu mata kuliah.
Referensi menjadi salah satu instrument penting untuk menentukan desain yang ingin dibuat,
sekaligus merincikan dan sinkronisasi ukuran masing-masing komponen dengan rangka, serta
mengurangi rasio kerugian materi akibat kurangnya pengetahuan tentang komponen terkait.
B. Penyusunan Laporan

Menyusun laporan akhir praktikum dilaksanakan setelah seluruh data percobaan terkumpul.
Laporan praktikum memuat langkah-langkah pengerjaan, alat dan bahan, metode pengambilan sampel
data, dan hasil olahan data.

1
Robot Chip
Robot chip merupakan robot yang berbentuk anjing yang dapat melakukan beberapa fitur yang
tersedia. Robot ini dapat bergerak maju, mundur, kanan, kiri, dan berputar karena menggunakan roda
omnidrive. Chip ini terdiri dari beberapa sensor pada muka, lalu motor untuk menggerakan kaki dan
motor untuk bergerak. Remote kontrol dari robot ini adalah aplikasi pada handphone. Fitur yang
terdapat pada chip ini adalah Yoga, dancing, dan kiss. Pada paket pembelian robot ini mendapatkan
kabel USB, kabel charger, charger duduk, jam tangan, bola,dan robot chip. Jam tangan berguna untuk
mengontrol chip agar menuju tempat jam tangan tersebut. Lalu juga terdapat bola yang memiliki
keguanaan agar robot mendekat menuju bola.

Gambar 1.1. Komponen pada Box Robot Chip

Jika sudah lama digunakan robot ini memiliki kekurangan pada gear untuk bergerak mengalami
dol. karena menggunakan bahan yang kurang kuat. Sehingga akan dilakukan pergantian gear. Lalu
kendala yang terkadang terjadi yaitu pada kontroller nutuk penggerak dari robot tersebut. Pada
kontroller terkadang terjadi error karena terdapat jalur yang sudah rusak mengakibatkan motor untuk
menggerakan kaki.

Gambar 1.2. Kendala Pada Robot Chip

Robot Miposaurus
Miposaurus merupakan robot yang berbentuk dinosaurus. Robot ini dikontrol menggunakan
aplikasi pada handphone. Fitter yang terdapat pada robot ini yaitu dapat melakukan perintah tepuk
tangan , dancing, battle, gerak tangan. Pada robot ini terdapat sensor yang dapat mendeteksi tepuk
tangan dan gerak tangan. Pada paket pembelian robot ini mendapatkan tempat baterai, bola,dan robot
miposaurus.

2
Gambar 1.3. Komponen pada Box Robot Miposaurus

Pada robot ini terdapat kekurangan yaitu gear yang dol karena terlalu sering digunakan dan
sensor untuk mendeteksi tepuk tangan dan gesture tangan. Dalam mengatasi kendala gear yang rusak
dengan menganti gear tersebut dengan yang baru. Untuk pembentulan sensor terdapat pada kabel
yang disolder lagi atau melakukan pengambilan sensor pada robot yang sudah tidak berfungsi.

Robot Robosapien
Robot Robosapien merupakan robot yang berbentuk seperti gambar .. . robot ini dapat decontrol
menggunakan aplikasi pada handphone dan remote kontrol yang terdapat pada paket pembelian. Figur
yang terdapat pada robot ini yaitu dapat menggerakan tangan naik, turun, keluar, masuk, melempar
barang, mengambil barang, tepuk tangan, dll.

Gambar 1.4. Komponen pada Robot Robosapien

Robot Mip
Robot Mip merupakan robot yang berbentuk seperti gambar 2.5 yang cara geraknya sama
seperti miposaurus. Mip memiliki beberapa fitur yaitu dapat melakukan perintah tepuk tangan ,
dancing, battle, gerak tangan, dan mengambar jalur untuk gerak dari robot mip. Pada robot ini terdapat
sensor yang dapat mendeteksi tepuk tangan dan gerak tangan. Robot ini dikontrol menggunakan
aplikasi pada handphone. Pada aplikasi ini dapat melakukan fitur dancing, battle , dan mengambar jalur
untuk gerak robot.

3
Gambar 1.5. Robot Mip

pada robot ini terdapat kekurangan yaitu gear yang dol karena terlalu sering digunakan dan
sensor untuk mendeteksi tepuk tangan dan gesture tangan. Dalam mengatasi kendala gear yang rusak
dengan menganti gear tersebut dengan yang baru. Untuk pembentulan sensor terdapat pada kabel yang
disolder lagi atau melakukan pengambilan sensor pada robot yang sudah tidak berfungsi.

Robot R.E.V
Robot ini merupakan robot berbentuk mobil. Robot mobil-mobilan ini hanya dapat dikontrol
menggunakan aplikasi pada handhone. Fitur yang terdapat pada robot ini yaitu dapat mengeluarkan
suara seperti tembak-tembakan. Robot ini terdapat kekurangan pada bagian gear yang dol karena
terlalu sering digunakan. Robot ini dapat terkoneksi dengan drone yang terjual satu paket. Robot
drone sama seperti drone pada umumnya yang dapat terbang tapi terdapat kelebihan pada drone ini
yaitu dapat mengikuti mobil R.E.V yang sedang aktif.

4
BAB II
CAKUPAN MATERI MATA KULIAH
2.1 Deskripsi mata kuliah
Pada mata kuliah ini, mahasiswa akan diajarkan tentang DCS dan SCADA. Mulai dari
software yang mendukung pemrograman dan tampilannya, hingga hardware sebagai alat fisik
dari SCADA tersebut. Dengan mahasiswa mempelajari hal tersebut, tentunya akan menambah
pengalaman akan pengoperasian PLC yang biasa dipakai di dunia industri.
2.2 Pokok bahasan dalam mata kuliah
1. Konsep SCADA dan Pengaturan menggunakan SCADA
2. SCADA pada Industri Proses, Industri Manufaktur, dan Sistem Tenaga Listrik
3. Sistem SCADA: Harware, Firmware
4. Sistem SCADA: Software dan Protokol
5. Jaringan Komunikasi Data dan Jaringan Lokal
6. Pengenalan Sistem Telemetering, Telestatus, dan Telekontrol
7. Praktikum SCADA mengggunakan PLC atau Mikrokontroler.
2.3 Penjabaran materi
2.3.1. Konsep SCADA dan Pengaturan menggunakan SCADA
Supervisory control and data acquisition adalah kepanjangan dari SCADA,
sedangkanDistributed Control System merupakan kepanjangan dari DCS. Supervisory
adalah pengawasan,control adalah kontrol, data acquisition adalah permintaan / pengiriman.
Jadi, SCADA adalah sebuahsistem komputerisasi dan komunikasi yang dibuat untuk
membantu proses pengambilan data,pengawasam dan pengendalian plant secara real time
dari jarak jauh di bawah pengawasan operator.Tujuan dari sistem distribusi tenaga listrik
seperti SCADA adalah pengambilan data pada peralatan pembangkit, pengolahan informasi
yang diterima hingga reaksi yang ditimbulkan dari hasilpengolahan informasi. Dengan
adanya sistem SCADA, penyampaian dan pemrosesan data darisistem tenaga listrik akan
lebih cepat. Data dari sistem tersebut akan ditempatkan pada pusat
pembangkit, yang berarti dapat dilakukan secara remote.
SCADA digunakan untuk akuisisi data, meliputi antara lain, pengumpulan informasi,
mentransfer data, membawa data keluar untuk di analisis, dan pengendalian data. Tampilan
sistem ini berupa angka, gambar, alarm pada sebuah layar monitor yang dapat digunakan oleh
operator. Tampilan tersebut berisi tombol yang dapat digunakan operator untuk mendukung
proses pengontrolan.
SCADA disusun oleh 2 materi :
1. Sistem, plant, dan proses yang akan dikontrol menggunakan scada
2. Jaringan antar peralatan dengan interface yang digunakan untuk pemantauan. Data
dari yang ditampilkan pada monitor tersebut berasal dari sensor yang dipasang pada
plant.
Operator akan mampu mengoperasikan berbagai macam kendali untuk menerapkan
supervisory control. Selain itu, SCADA juga dapat mengawasi, mengendalikan dan mengolah
data secara real time. Sistem ini juga disebut sebagai sistem yang interaktif, karena terdapat
alurkomunikasi antara operator dan sistem komputer yang hasilnya tersedia segera.

2.3.2. SCADA pada Industri Proses, Industri Manufaktur, dan Sistem Tenaga Listrik
Pada ruang lingkup industri proses, industri manufaktur dan sistem tenaga listrik,
memiliki peralatan yang terpisah cukup jauh. Dibutuhkan keamanan dan keleluasaan dalam
pengontrolannya,besarnya jarak ini dapat mencapai ratusan kilometer. Maka dari itu, SCADA
dapat mengatasi permasalahan tersebut.
Beberapa proses industri yang dapat dikontrol oleh SCADA antara lain,
• Industri proses : manufaktur, produksi, generator
• Industri manufaktur : pengolahan limbah, sistem komunikasi, distribusi air minum
• Sistem tenaga listrik : pendistribusian tenaga

5
listrikKegunaan SCADA pada sistem tenaga
listrik antara lain,

1. Mengetahui status posisi sakelar LBS, PMT dan recloser


2. Melakukan perintah untuk mengubah status LBS, PMT dan recloser
3. Mengetahui lokasi yang sedang gangguan listrik
4. Mengetahui pengukuran besaran listrik.
Tujuan digunakannya sistem SCADA adalah sebagai berikut
1. Mempercepat proses pemulihan suplai tenaga listrik bagi konsumen yang
mengalamigangguan.
2. Memperkecil kWh padam akibat gangguan.
3. Memantau performa jaringan untuk menyusun perbaikan atau pengembangan
sistemjaringan 20 kV.
4. Mengusahakan optimasi pembebanan jaringan 20 kV.
Sistem SCADA terbangun atas gabungan dari perangkat keras dan lunak. Contoh dari
perangkat keras tersebut antara lain, controller atau PLC dan sistem komputer. Selanjutnya
untuk contoh dari perangkat lunak antara lain, HMI (Human Machine Interfase), OPC (OLE
for Process Control).
2.3.3. Sistem SCADA: Harware, Firmware
SCADA dibangun dari beberapa RTU (Remote terminal unit) sebagai tempat
pengumpulan dan pengiriman kembali ke master station menggunakan media komunikasi.
Pada sebuah sistem SCADA, ada beberapa level / komponen dasar, antara lain :
• Perangkat kendali dan instrumentasi level lapangan
• Terminal (RTU)
• Sistem komunikasi
• Master station
• Sistem komputer
Di dalam sistem SCADA terdapat arsitektur yang terdiri dari HMI, MTU, RTU, PLC atau
peralatan kontrol lain, sistem komunikasi, data akuisisi. Dapat dijelaskan sebagai berikut :
2.3.3.1. HMI (Human Machine Interface)
HMI berfungsi menampilkan data dari hasil yang telah dikumpulkan dari seluruh
sistem. Data hasil tersebut dapat berupa pengukuran dan pemantauan seluruh sistem
yang terhubung menggunakan SCADA. HMI merupakan tampilan layar atau
software komputer berbentuk grafis yang berfungsi untuk mempermudah operator
dalam melakukan pengawasan dan pengontrolan. HMI merubah data dan angka
menjadi grafik, animasi dan bentuk lain yang dapat dengan mudah dimengerti
pengguna khususnya operator.
1. MTU (Master Terminal Unit)
MTU adalah sebuah sistem komputer atau PLC ataupun mikrokontroller yang
bertugas memberikan data kepada HMI dari RTU. Selain itu, jika RTU lebih dari 1,
maka tugas MTU adalah mengumpulkan datanya menjadi 1 sebelum masuk ke
dalam HMI. Sistem pengambilan data RTU oleh MTU dapat disebut polling. Pada
umumnya, MTU dan HMIdijadikan 1 bagian, atau MTU juga dapat menggunakan
komputer yang sama dengan HMI
2. RTU (Remote Terminal Unit)
RTU adalah subsistem dari sistem SCADA yang berfungsi sebagai stasiun data dari
hasilpengukuran, pengendalian, pemantauan, dan lain-lain. Selain itu, RTU juga
memiliki kegunaan untuk menerjemahkan, mengkonversi, menghitung sinyal dari
transducer, seperti pengukuran arus listrik, aliran, tekanan, temperature dan lain-
lain. Pada intinya, RTU merupakan tempat berkumpulnya data sebelum disatukan
pada MTU. RTU juga dapat melakukan kendali kemudian mentransmit data ke MTU
atau tidak dapat melakukankendali jadi langsung ke MTU
3. PLC (Programmable Logic Controller)

6
Sebuah kendali logika yang dapat diprogram sesuai kebutuhan. Pada sistem SCADA,
PLCbiasa di letakkan pada RTU, bisa dikatakan PLC merupakan subsistem dari
RTU. PLC bertugas untuk pengolahan, pengambilan data dari transducer / sensor
transmitter. Selainitu PLC juga dapat mengendalikan pada sistem RTU, sebagai
contoh mengatur bukaan valve.
RTU menampilkan sebuah antarmuka dari sensor yang berupa digital ke analog.
Selanjutnya, sistem komunikasi memungkinkan master station dan remote site untuk
berkomunikasi. Bentuk darisistem komunikasi dapat berupa kabel, serat optik, gelombang
radio, gelombang mikro, dan satelit. Tugas dari master station atau sub-master site ialah
mengumpulkan data dari berbagai RTU dan menampilkan antarmuka yang dapat digunakan
operator untuk menampilkan informasi dan proses.

2.3.4. Sistem SCADA: Software dan Protokol

Gambar 2. 1 Typical SCADA system architecture

Software yang digunakan oleh SCADA terbagi menjadi 2 tipe, yaitu proprietary dan
terbuka.Perusahaan mengembangkan atau memakai proprietary untuk berkomunikasi dengan
perangkat keras yang di kontrol dan di awasi oleh operator atau engineer. Selain itu terdapat
sistem perangkat lunak terbuka. Sistem terbuka memiliki tingkat kepopuleran yang baik.
Karena pada sistem ini, dapat digunakan oleh berbagai pihak dan interoperabilitas (dapat
dikombinasikan dengan sistem / komponen lain) yang ada di dalam sistem [5].

Gambar 2. 2 Arsitektur perangkat lunak scada

Sistem SCADA memiliki kemampuan untuk multi-tasking yang memungkinkan


pengoperasiannya beroperasi dalam sekali waktu. Sensor mendeteksi nilai yang dibaca oleh
sensor, hasil pendeteksian tersebut dimasukkan ke dalam database, menjadikan SCADA
menjadi berbasis real time data base.
Fitur dari Software SCADA antara lain :

7
• Antarmuka pengguna
• Tampilan Grafis
• Alarm.
• Trend
• Antarmuka RTU (dan PLC)
• Scalability
• Akses ke data
• Database
• Jaringan
• Redudansi dan toleransi kesalahan
• Proses distribusi dari klien maupun server
• Sistem Komunikasi
Sistem komunikasi adalah cara untuk mengomunikasikan data dari RTU ke MTU.
Jika RTUterletak jauh dari pusat kontrol / MTU, maka sistem komunikasi berupa gelombang
radio. Beberapa
industri menggunakan jaringan GSM dikarenakan gelombang radio sudah tidak menjangkau.
Dapattetap menggunakan jaringan radio, namun harus menambahkan repeater agar RTU dan
MTU mendapatkan sinyal yang cukup.

2.3.5. Jaringan Komunikasi Data dan Jaringan Lokal

Gambar 2. 3 Jarinan komunikasi data sistem SCADA

Komunikasi antara server dengan client atau server dengan server pada umumnya
menggunakan TCP/IP protokol dengan menggunakan event-driven dan publish subscribe.
TCP/IP merupakan rangkaian protokol komunikasi yang dapat menghubungkan perangkat
pada jaringan internet. Sedangkan event driven merupakan dimana pesan akan terkirim /
terpublish ditentukan olehkejadian, kejadian tersebut seperti mengklik pada mouse.
Untuk jaringan lokal, sistem SCADA dapat menggunakan LAN (Local Area Network)
untuk berbagi informasi dan data. Diperlukan transmisi untuk menghubungkan seluruh node
di sistem SCADA. Metode ini sering dikenal dengan topologi jaringan [4]. LAN merupakan
sebuah komunikasi antara komputer, file-server, terminal, workstation, dan perangkat lain atau
host. Denganadanya jaringan LAN, dapat memungkinkan pengguna untuk akses bersama
dengan konektivitas penuh antar stasiun jaringan. Pada umumnya, LAN dimiliki dan dikelola
oleh swasta dan lingkupnyaberada bangunan lokal.

2.3.6. Pengenalan Sistem Telemetering, Telestatus, dan Telekontrol


2.3.6.1. Telemetering
Telemetering adalah proses pengambilan besaran ukur tenaga listrik untuk dimonitor
oleh control center. Proses ini terjadi pada gardu induk atau gardu distribusi. Besaran yang

8
diambil dari proses ini antaralain, tegangan dan arus, daya aktif reaktif, frekuensi sistem dan
power factor. Dengan adanya ini, dispatcher (seseorang yang bertanggung jawab untuk
mengatur suatu object tertentu. dapat memantau keseluruhan informasi secara terpusat.
2.3.6.2. Telestatus
Pada sistem ini berguna untuk menampilkan status dari peralatan tenaga listrik, seperti
sinyalalarm dan sinyal lain yang biasa disebut status indikasi. Status tersebut akan terhubung
ke modul input dari RTU yang selanjutnya akan diproses untuk mendeteksi perubahan yang
terjadi. Telestatusdapat berupa dinyatakan secara tunggal (single indication / telesignaling
Single) ataupun ganda (double indication / Telesignaling Double).

2.3.6.3. Telekontrol
Telekontrol merupakan pengoprasian peralatan switching pada pusat kontrol.
Sistem tersebut dapat membuka atau menutup berbagai peralatan listrik yang dapat
dilakukan oleh dispatcher secararemote. Bentuk telekontrol yang dapat dilakukan ialah
open-close PMT/PMS dan sebagainya.
2.3.7. Praktikum SCADA mengggunakan PLC atau Mikrokontroler
Pada pengerjaan project ini, melakukan miniatur dan simulasi penggunaan SCADA
menggunakan software elipse. Jika SCADA secara real industri menggunakan Master Station
sebagai wadah bagi operator untuk melakukan monitoring dan pengontrolan, namun pada
project Bottle Orienter Machine ini menggunakan halaman dari software elipse sebagai
pengganti MTU. Selanjutnya pada SCADA real terdapat RTU sebagai akuisisi data dan
melakukan kontrol, namun pada project ini peran RTU digantikan oleh arduino UNO yang
memiliki fungsi yang sama dengan RTU, seperti melakukan akuisisi data dari sensor
PZEM004t. Selanjutnya ada media komunikasi, menggunakan ESP8266 untuk mengirimkan
data dari RTU ke MTU atau sebaliknya.

9
BAB IV
KOLERASI dengan DUNIA KERJA/INDUSTRI
Pada bagian service ini kami sering melakukan perawatan dengan cara membersihkan Robot
Chip. Ini dilakukan karena Teknik perawatan sangat berguna jika barang yang telah di service tidak
dilakuakn perawtan akan memakan biaya dan waktu untuk melakukan pembenaran lagi. Jadi hal ini
juga paling penting jika kita berada pada industry ketika kita mengoperasikan mesin kita juga harus
melakukan perawatan agar mesin tersebut dapat lama digunakan.
Setiap mesin akan membutuhkan perawatan dan perbaikan meskipun telah dirancang dengan
baik. Perbaikan sebaiknya dilakukan tanpa menganggu kegiatan produksi. Misalnya perbaikan mesin
dilakukan pada saat tidak digunakan atau dengan pertimbangan bahwa pelaksanaan perbaikan tidak
menganggu keseluruhan aktifitas produksi. Karena itu inspeksi pada umumnya dilakukan pada saat
mesin tidak beroperasi.

10
BAB V
CAPAIAN KOMPETENSI
Untuk capaian hardskill yang diperoleh yaitu mampu mengetahui masalah yang terjadi
pada Robot Chip apakah berasal dari internal kontroller atau dari faktor eksternal, dengan
mengetahui hal tersebut kita bisa melakukan penanganan dengan segera agar fungsi dari fitur-
fitur robot chip dapat kembali dengan normal.
Untuk softskillnya kita harus sigap dan kerja cepat dikarenakan ketika terdapat pesanan yang
banyak dan robot belum ada yang ready kita harus mengerjakan dengan cepat dan teliti agar kostumer
tidak komplain.

11
BAB VII
PENUTUP
Kesimpulan dari projek ini masih banyak robot yang perlu dilakukan pembeneran dikarenakan
banyak yang sudah membeli dan disini merupakan pusat dari service seluruh robot chip di Indonesia.
Hal- hal seperti ini harus diperdalam karena dalam melakukan service pasti ada saja miss yang
dilakukan tiap personil dan pengetahuan juga berbeda jadi melakukan pemeliharaan ketika sudah
disservice sangat penting karena terkadang kita juga melakuakn service pada robot yang merupakan ex
display yang akan dijual kembali. Dan terkadnag ketika lagi ramai pembeli kita harus dikejar waktu
dengan membetulakn robot. Padahal terdapat robot yang sudah bisa tapi karena tidak dilakuakn
maintenance sehingga robot menjadi rusak pada bagian baterai.

12
DAFTAR PUSTAKA
[1]P. Muganyi and C. Mbohwa, “Proactive Maintenance Strategic Application to Advance
Equipment Reliability,” p. 10, 2018.
[2]A. Angius, M. Colledani, L. Silipo, and A. Yemane, “Impact of Preventive Maintenance on
the Service Level of Multi-stage Manufacturing Systems with Degrading Machines,” IFAC-
PapersOnLine, vol. 49, no. 12, pp. 568–573, 2016, doi: 10.1016/j.ifacol.2016.07.696.

15
LAMPIRAN
Robot Chip Dokumentasi

16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
Robot Miposaurus Dokumentasi

30
31
32
Robot Mip Dokumentasi

33
34
Robot Robosapien Dokumentasi

Robot Drone Dokumentasi

35
36

Anda mungkin juga menyukai