DCS Scada
DCS Scada
Disusun Oleh:
i
LEMBAR PENGESAHAN
Service, Reparasi, dan Perawatan Robot
Oleh:
Rani R. Mayaomi (10311910000053)
Laporan Project-Based Learning ini digunakan sebagai salah satu persyaratan untuk lulus
pada mata kuliah DCS dan SCADA pada Semester 5 Tahun Ajaran 2020/2021.
Disetujui oleh,
Mengetahui,
Kepala Departemen,
ii
Kata Pengantar
Puji syukur atas kehadiran Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat dan karunia-Nya
penyusun dapat menyelesaikan Laporan Project Based Learning, yang berjudul “ Service, Reparasi,
dan Perawatan Robot”.
Laporan ini dibuat untuk memenuhi syarat guna mengajukan Project Based Learning yang
nantinya akan dikerjakan di semester 5.
Penyusun mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing yang telah memberikan
pengetahuan dan wawasan untuk melaksanakan project ini. Ucapan terima kasih ditujukan kepada
semua pihak yang tidak dapat disebutkan semua, terima kasih atas bantuannya sehingga kami dapat
menyelesaikan laporan ini.
Penyusun menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna karena adanya keterbatasan
ilmu dan pengalaman yang dimiliki. Oleh karena itu, semua kritik dan saran yang bersifat membangun
akan diterima dengan senang hati. Penyusun berharap, semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi semua
pihak yang memerlukan.
Penyusun
iii
DAFTAR ISI
Halaman Judul
Halaman Pengesahan
Daftar Isi
Daftar Gambar
Daftar Tabel
Kata Pengantar
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan dan Manfaat
1.4 Metodologi
1.5 Timeline
BAB II CAKUPAN MATERI MATA KULIAH
2.1. Deskripsi mata kuliah
2.2. Pokok bahasan dalam mata kuliah
2.3. Penjabaran materi
2.3.1. Konsep SCADA dan Pengaturan menggunakan SCADA
2.3.2.SCADA pada Industri Proses, Industri Manufaktur, dan Sistem
Tenaga Listrik
2.3.3.Sistem SCADA: Harware, Firmware
2.3.4.Sistem SCADA: Software dan Protokol
2.3.5. Jaringan Komunikasi Data dan Jaringan Lokal
2.3.6. Pengenalan Sistem Telemetering, Telestatus, dan Telekontrol
2.3.7. Praktikum SCADA mengggunakan PLC atau Mikrokontroler
BAB V CAPAIAN KOMPETENSI
BAB VII PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
iv
DAFTAR GAMBAR
v
BAB I
PENDAHULUAN
1.4 Metodologi
A. Studi Pustaka
Studi literatur dengan mempelajari referensi, baik dari buku, maupun artikel di internet yang
berkaitan dengan topik perawatan dan perbaikan robot. Literatur juga memungkinkan untuk
didapatkan via komunikasi dua arah bersama dosen pembimbing, dan dosen pengampu mata kuliah.
Referensi menjadi salah satu instrument penting untuk menentukan desain yang ingin dibuat,
sekaligus merincikan dan sinkronisasi ukuran masing-masing komponen dengan rangka, serta
mengurangi rasio kerugian materi akibat kurangnya pengetahuan tentang komponen terkait.
B. Penyusunan Laporan
Menyusun laporan akhir praktikum dilaksanakan setelah seluruh data percobaan terkumpul.
Laporan praktikum memuat langkah-langkah pengerjaan, alat dan bahan, metode pengambilan sampel
data, dan hasil olahan data.
1
Robot Chip
Robot chip merupakan robot yang berbentuk anjing yang dapat melakukan beberapa fitur yang
tersedia. Robot ini dapat bergerak maju, mundur, kanan, kiri, dan berputar karena menggunakan roda
omnidrive. Chip ini terdiri dari beberapa sensor pada muka, lalu motor untuk menggerakan kaki dan
motor untuk bergerak. Remote kontrol dari robot ini adalah aplikasi pada handphone. Fitur yang
terdapat pada chip ini adalah Yoga, dancing, dan kiss. Pada paket pembelian robot ini mendapatkan
kabel USB, kabel charger, charger duduk, jam tangan, bola,dan robot chip. Jam tangan berguna untuk
mengontrol chip agar menuju tempat jam tangan tersebut. Lalu juga terdapat bola yang memiliki
keguanaan agar robot mendekat menuju bola.
Jika sudah lama digunakan robot ini memiliki kekurangan pada gear untuk bergerak mengalami
dol. karena menggunakan bahan yang kurang kuat. Sehingga akan dilakukan pergantian gear. Lalu
kendala yang terkadang terjadi yaitu pada kontroller nutuk penggerak dari robot tersebut. Pada
kontroller terkadang terjadi error karena terdapat jalur yang sudah rusak mengakibatkan motor untuk
menggerakan kaki.
Robot Miposaurus
Miposaurus merupakan robot yang berbentuk dinosaurus. Robot ini dikontrol menggunakan
aplikasi pada handphone. Fitter yang terdapat pada robot ini yaitu dapat melakukan perintah tepuk
tangan , dancing, battle, gerak tangan. Pada robot ini terdapat sensor yang dapat mendeteksi tepuk
tangan dan gerak tangan. Pada paket pembelian robot ini mendapatkan tempat baterai, bola,dan robot
miposaurus.
2
Gambar 1.3. Komponen pada Box Robot Miposaurus
Pada robot ini terdapat kekurangan yaitu gear yang dol karena terlalu sering digunakan dan
sensor untuk mendeteksi tepuk tangan dan gesture tangan. Dalam mengatasi kendala gear yang rusak
dengan menganti gear tersebut dengan yang baru. Untuk pembentulan sensor terdapat pada kabel
yang disolder lagi atau melakukan pengambilan sensor pada robot yang sudah tidak berfungsi.
Robot Robosapien
Robot Robosapien merupakan robot yang berbentuk seperti gambar .. . robot ini dapat decontrol
menggunakan aplikasi pada handphone dan remote kontrol yang terdapat pada paket pembelian. Figur
yang terdapat pada robot ini yaitu dapat menggerakan tangan naik, turun, keluar, masuk, melempar
barang, mengambil barang, tepuk tangan, dll.
Robot Mip
Robot Mip merupakan robot yang berbentuk seperti gambar 2.5 yang cara geraknya sama
seperti miposaurus. Mip memiliki beberapa fitur yaitu dapat melakukan perintah tepuk tangan ,
dancing, battle, gerak tangan, dan mengambar jalur untuk gerak dari robot mip. Pada robot ini terdapat
sensor yang dapat mendeteksi tepuk tangan dan gerak tangan. Robot ini dikontrol menggunakan
aplikasi pada handphone. Pada aplikasi ini dapat melakukan fitur dancing, battle , dan mengambar jalur
untuk gerak robot.
3
Gambar 1.5. Robot Mip
pada robot ini terdapat kekurangan yaitu gear yang dol karena terlalu sering digunakan dan
sensor untuk mendeteksi tepuk tangan dan gesture tangan. Dalam mengatasi kendala gear yang rusak
dengan menganti gear tersebut dengan yang baru. Untuk pembentulan sensor terdapat pada kabel yang
disolder lagi atau melakukan pengambilan sensor pada robot yang sudah tidak berfungsi.
Robot R.E.V
Robot ini merupakan robot berbentuk mobil. Robot mobil-mobilan ini hanya dapat dikontrol
menggunakan aplikasi pada handhone. Fitur yang terdapat pada robot ini yaitu dapat mengeluarkan
suara seperti tembak-tembakan. Robot ini terdapat kekurangan pada bagian gear yang dol karena
terlalu sering digunakan. Robot ini dapat terkoneksi dengan drone yang terjual satu paket. Robot
drone sama seperti drone pada umumnya yang dapat terbang tapi terdapat kelebihan pada drone ini
yaitu dapat mengikuti mobil R.E.V yang sedang aktif.
4
BAB II
CAKUPAN MATERI MATA KULIAH
2.1 Deskripsi mata kuliah
Pada mata kuliah ini, mahasiswa akan diajarkan tentang DCS dan SCADA. Mulai dari
software yang mendukung pemrograman dan tampilannya, hingga hardware sebagai alat fisik
dari SCADA tersebut. Dengan mahasiswa mempelajari hal tersebut, tentunya akan menambah
pengalaman akan pengoperasian PLC yang biasa dipakai di dunia industri.
2.2 Pokok bahasan dalam mata kuliah
1. Konsep SCADA dan Pengaturan menggunakan SCADA
2. SCADA pada Industri Proses, Industri Manufaktur, dan Sistem Tenaga Listrik
3. Sistem SCADA: Harware, Firmware
4. Sistem SCADA: Software dan Protokol
5. Jaringan Komunikasi Data dan Jaringan Lokal
6. Pengenalan Sistem Telemetering, Telestatus, dan Telekontrol
7. Praktikum SCADA mengggunakan PLC atau Mikrokontroler.
2.3 Penjabaran materi
2.3.1. Konsep SCADA dan Pengaturan menggunakan SCADA
Supervisory control and data acquisition adalah kepanjangan dari SCADA,
sedangkanDistributed Control System merupakan kepanjangan dari DCS. Supervisory
adalah pengawasan,control adalah kontrol, data acquisition adalah permintaan / pengiriman.
Jadi, SCADA adalah sebuahsistem komputerisasi dan komunikasi yang dibuat untuk
membantu proses pengambilan data,pengawasam dan pengendalian plant secara real time
dari jarak jauh di bawah pengawasan operator.Tujuan dari sistem distribusi tenaga listrik
seperti SCADA adalah pengambilan data pada peralatan pembangkit, pengolahan informasi
yang diterima hingga reaksi yang ditimbulkan dari hasilpengolahan informasi. Dengan
adanya sistem SCADA, penyampaian dan pemrosesan data darisistem tenaga listrik akan
lebih cepat. Data dari sistem tersebut akan ditempatkan pada pusat
pembangkit, yang berarti dapat dilakukan secara remote.
SCADA digunakan untuk akuisisi data, meliputi antara lain, pengumpulan informasi,
mentransfer data, membawa data keluar untuk di analisis, dan pengendalian data. Tampilan
sistem ini berupa angka, gambar, alarm pada sebuah layar monitor yang dapat digunakan oleh
operator. Tampilan tersebut berisi tombol yang dapat digunakan operator untuk mendukung
proses pengontrolan.
SCADA disusun oleh 2 materi :
1. Sistem, plant, dan proses yang akan dikontrol menggunakan scada
2. Jaringan antar peralatan dengan interface yang digunakan untuk pemantauan. Data
dari yang ditampilkan pada monitor tersebut berasal dari sensor yang dipasang pada
plant.
Operator akan mampu mengoperasikan berbagai macam kendali untuk menerapkan
supervisory control. Selain itu, SCADA juga dapat mengawasi, mengendalikan dan mengolah
data secara real time. Sistem ini juga disebut sebagai sistem yang interaktif, karena terdapat
alurkomunikasi antara operator dan sistem komputer yang hasilnya tersedia segera.
2.3.2. SCADA pada Industri Proses, Industri Manufaktur, dan Sistem Tenaga Listrik
Pada ruang lingkup industri proses, industri manufaktur dan sistem tenaga listrik,
memiliki peralatan yang terpisah cukup jauh. Dibutuhkan keamanan dan keleluasaan dalam
pengontrolannya,besarnya jarak ini dapat mencapai ratusan kilometer. Maka dari itu, SCADA
dapat mengatasi permasalahan tersebut.
Beberapa proses industri yang dapat dikontrol oleh SCADA antara lain,
• Industri proses : manufaktur, produksi, generator
• Industri manufaktur : pengolahan limbah, sistem komunikasi, distribusi air minum
• Sistem tenaga listrik : pendistribusian tenaga
5
listrikKegunaan SCADA pada sistem tenaga
listrik antara lain,
6
Sebuah kendali logika yang dapat diprogram sesuai kebutuhan. Pada sistem SCADA,
PLCbiasa di letakkan pada RTU, bisa dikatakan PLC merupakan subsistem dari
RTU. PLC bertugas untuk pengolahan, pengambilan data dari transducer / sensor
transmitter. Selainitu PLC juga dapat mengendalikan pada sistem RTU, sebagai
contoh mengatur bukaan valve.
RTU menampilkan sebuah antarmuka dari sensor yang berupa digital ke analog.
Selanjutnya, sistem komunikasi memungkinkan master station dan remote site untuk
berkomunikasi. Bentuk darisistem komunikasi dapat berupa kabel, serat optik, gelombang
radio, gelombang mikro, dan satelit. Tugas dari master station atau sub-master site ialah
mengumpulkan data dari berbagai RTU dan menampilkan antarmuka yang dapat digunakan
operator untuk menampilkan informasi dan proses.
Software yang digunakan oleh SCADA terbagi menjadi 2 tipe, yaitu proprietary dan
terbuka.Perusahaan mengembangkan atau memakai proprietary untuk berkomunikasi dengan
perangkat keras yang di kontrol dan di awasi oleh operator atau engineer. Selain itu terdapat
sistem perangkat lunak terbuka. Sistem terbuka memiliki tingkat kepopuleran yang baik.
Karena pada sistem ini, dapat digunakan oleh berbagai pihak dan interoperabilitas (dapat
dikombinasikan dengan sistem / komponen lain) yang ada di dalam sistem [5].
7
• Antarmuka pengguna
• Tampilan Grafis
• Alarm.
• Trend
• Antarmuka RTU (dan PLC)
• Scalability
• Akses ke data
• Database
• Jaringan
• Redudansi dan toleransi kesalahan
• Proses distribusi dari klien maupun server
• Sistem Komunikasi
Sistem komunikasi adalah cara untuk mengomunikasikan data dari RTU ke MTU.
Jika RTUterletak jauh dari pusat kontrol / MTU, maka sistem komunikasi berupa gelombang
radio. Beberapa
industri menggunakan jaringan GSM dikarenakan gelombang radio sudah tidak menjangkau.
Dapattetap menggunakan jaringan radio, namun harus menambahkan repeater agar RTU dan
MTU mendapatkan sinyal yang cukup.
Komunikasi antara server dengan client atau server dengan server pada umumnya
menggunakan TCP/IP protokol dengan menggunakan event-driven dan publish subscribe.
TCP/IP merupakan rangkaian protokol komunikasi yang dapat menghubungkan perangkat
pada jaringan internet. Sedangkan event driven merupakan dimana pesan akan terkirim /
terpublish ditentukan olehkejadian, kejadian tersebut seperti mengklik pada mouse.
Untuk jaringan lokal, sistem SCADA dapat menggunakan LAN (Local Area Network)
untuk berbagi informasi dan data. Diperlukan transmisi untuk menghubungkan seluruh node
di sistem SCADA. Metode ini sering dikenal dengan topologi jaringan [4]. LAN merupakan
sebuah komunikasi antara komputer, file-server, terminal, workstation, dan perangkat lain atau
host. Denganadanya jaringan LAN, dapat memungkinkan pengguna untuk akses bersama
dengan konektivitas penuh antar stasiun jaringan. Pada umumnya, LAN dimiliki dan dikelola
oleh swasta dan lingkupnyaberada bangunan lokal.
8
diambil dari proses ini antaralain, tegangan dan arus, daya aktif reaktif, frekuensi sistem dan
power factor. Dengan adanya ini, dispatcher (seseorang yang bertanggung jawab untuk
mengatur suatu object tertentu. dapat memantau keseluruhan informasi secara terpusat.
2.3.6.2. Telestatus
Pada sistem ini berguna untuk menampilkan status dari peralatan tenaga listrik, seperti
sinyalalarm dan sinyal lain yang biasa disebut status indikasi. Status tersebut akan terhubung
ke modul input dari RTU yang selanjutnya akan diproses untuk mendeteksi perubahan yang
terjadi. Telestatusdapat berupa dinyatakan secara tunggal (single indication / telesignaling
Single) ataupun ganda (double indication / Telesignaling Double).
2.3.6.3. Telekontrol
Telekontrol merupakan pengoprasian peralatan switching pada pusat kontrol.
Sistem tersebut dapat membuka atau menutup berbagai peralatan listrik yang dapat
dilakukan oleh dispatcher secararemote. Bentuk telekontrol yang dapat dilakukan ialah
open-close PMT/PMS dan sebagainya.
2.3.7. Praktikum SCADA mengggunakan PLC atau Mikrokontroler
Pada pengerjaan project ini, melakukan miniatur dan simulasi penggunaan SCADA
menggunakan software elipse. Jika SCADA secara real industri menggunakan Master Station
sebagai wadah bagi operator untuk melakukan monitoring dan pengontrolan, namun pada
project Bottle Orienter Machine ini menggunakan halaman dari software elipse sebagai
pengganti MTU. Selanjutnya pada SCADA real terdapat RTU sebagai akuisisi data dan
melakukan kontrol, namun pada project ini peran RTU digantikan oleh arduino UNO yang
memiliki fungsi yang sama dengan RTU, seperti melakukan akuisisi data dari sensor
PZEM004t. Selanjutnya ada media komunikasi, menggunakan ESP8266 untuk mengirimkan
data dari RTU ke MTU atau sebaliknya.
9
BAB IV
KOLERASI dengan DUNIA KERJA/INDUSTRI
Pada bagian service ini kami sering melakukan perawatan dengan cara membersihkan Robot
Chip. Ini dilakukan karena Teknik perawatan sangat berguna jika barang yang telah di service tidak
dilakuakn perawtan akan memakan biaya dan waktu untuk melakukan pembenaran lagi. Jadi hal ini
juga paling penting jika kita berada pada industry ketika kita mengoperasikan mesin kita juga harus
melakukan perawatan agar mesin tersebut dapat lama digunakan.
Setiap mesin akan membutuhkan perawatan dan perbaikan meskipun telah dirancang dengan
baik. Perbaikan sebaiknya dilakukan tanpa menganggu kegiatan produksi. Misalnya perbaikan mesin
dilakukan pada saat tidak digunakan atau dengan pertimbangan bahwa pelaksanaan perbaikan tidak
menganggu keseluruhan aktifitas produksi. Karena itu inspeksi pada umumnya dilakukan pada saat
mesin tidak beroperasi.
10
BAB V
CAPAIAN KOMPETENSI
Untuk capaian hardskill yang diperoleh yaitu mampu mengetahui masalah yang terjadi
pada Robot Chip apakah berasal dari internal kontroller atau dari faktor eksternal, dengan
mengetahui hal tersebut kita bisa melakukan penanganan dengan segera agar fungsi dari fitur-
fitur robot chip dapat kembali dengan normal.
Untuk softskillnya kita harus sigap dan kerja cepat dikarenakan ketika terdapat pesanan yang
banyak dan robot belum ada yang ready kita harus mengerjakan dengan cepat dan teliti agar kostumer
tidak komplain.
11
BAB VII
PENUTUP
Kesimpulan dari projek ini masih banyak robot yang perlu dilakukan pembeneran dikarenakan
banyak yang sudah membeli dan disini merupakan pusat dari service seluruh robot chip di Indonesia.
Hal- hal seperti ini harus diperdalam karena dalam melakukan service pasti ada saja miss yang
dilakukan tiap personil dan pengetahuan juga berbeda jadi melakukan pemeliharaan ketika sudah
disservice sangat penting karena terkadang kita juga melakuakn service pada robot yang merupakan ex
display yang akan dijual kembali. Dan terkadnag ketika lagi ramai pembeli kita harus dikejar waktu
dengan membetulakn robot. Padahal terdapat robot yang sudah bisa tapi karena tidak dilakuakn
maintenance sehingga robot menjadi rusak pada bagian baterai.
12
DAFTAR PUSTAKA
[1]P. Muganyi and C. Mbohwa, “Proactive Maintenance Strategic Application to Advance
Equipment Reliability,” p. 10, 2018.
[2]A. Angius, M. Colledani, L. Silipo, and A. Yemane, “Impact of Preventive Maintenance on
the Service Level of Multi-stage Manufacturing Systems with Degrading Machines,” IFAC-
PapersOnLine, vol. 49, no. 12, pp. 568–573, 2016, doi: 10.1016/j.ifacol.2016.07.696.
15
LAMPIRAN
Robot Chip Dokumentasi
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
Robot Miposaurus Dokumentasi
30
31
32
Robot Mip Dokumentasi
33
34
Robot Robosapien Dokumentasi
35
36