Anda di halaman 1dari 49

THE BASIC

SEMIOTIC
by : j. baptista anton

Apabila kita amati, kehidupan kita saat ini
tidak pernah terlepas dari makna, persepsi,
atau pemahaman terhadap apapun yang kita
lihat.
Sekarang kita lihat benda-benda yang ada di
sekeliling kita.

Sering sekali kita tanpa memikirkan bentuk


dan wujud benda tersebut kita sudah bisa
mengetahui apa nama dari benda itu.
Ketika kita mengendarai sepeda motor atau
mobil di jalan raya, maka kita bisa
memaknai setiap bentuk tanda lalu lintas
yang bertebaran di jalan raya.
Pernahkah terlintas dalam benak kita
sebuah pertanyaan “mengapa tanda ini
dimaknai begini? Mengapa simbol itu
dimaknai sedemikian rupa”.
Kajian keilmuan yang meneliti mengenai
simbol atau tanda dan konstruksi makna
yang terkandung dalam tanda tersebut
dinamakan dengan Semiotik.
!
Dalam komunikasi, ”tanda” merupakan
sebuah interaksi makna yang disampaikan
kepada orang lain melalui tanda-tanda.
Pada mulanya, istilah semiotik {semieon}
digunakan oleh orang Yunani untuk merujuk
pada sains yang mengkaji sistem
perlambangan atau sistem tanda dalam
kehidupan manusia.
TANDA adalah :
Apapun yang mengatakan kepada kita
tentang sesuatu yang lain daripada dirinya
sendiri (Ferdinand de Saussure)
!
Sesuatu yang mewakili sesuatu yang lain
(Charles Sanders Peirce)
Contoh-contoh di atas adalah tanda yang
kita sepakati sebagai sebuah simbol.
!
BAGAIMANA DENGAN :
- Mengedipkan mata
- Membungkukkan badan
- Mengerenyitkan dahi
MAKNA DARI SEMUA
TANDA TERSEBUT
BERGANTUNG PADA
KONTEKS
Ferdinand de Saussure
(lahir di Jenewa, 26 November
1857 – meninggal di Vufflens-le-
Château, 22 Februari 1913 pada
umur 55 tahun) adalah linguis
Swedia yang dipandang sebagai
salah satu Bapak Linguistik Modern
dan semiotika.
Charles Sanders Peirce
September 10, 1839 – April 19,
1914) adalah seorang filsuf, ahli
logika, semiotika, matematika,
dan ilmuwan Amerika Serikat,
yang lahir di Cambridge,
Massachusetts.
Dua tokoh, yakni Ferdinand de Saussure (1857-1913)
dan Charles Sanders Peirce (1839-1914).
!
Kedua tokoh tersebut mengembangkan ilmu semiotika
secara terpisah dan tidak mengenal satu sama lain.
!
Saussure di Eropa dan Peirce di Amerika Serikat. Latar
belakang keilmuan adalah linguistik, sedangkan Peirce
filsafat.
ferdinand de saussure

Menurut Saussure semiologi didasarkan pada anggapan


bahwa selama perbuatan dan tingkah laku manusia
membawa makna atau selama berfungsi sebagai
tanda, harus ada di belakangnya sistem pembedaan
dan konvensi yang memungkinkan makna itu. Di mana
ada tanda di sana ada sistem.
ferdinand de saussure

Menurut Saussure sign (tanda) meiliki dua


bagian (dikotomi) yang tak terpisahkan yaitu :
penanda (signifier) dan
petanda (signified).
SIGN
ferdinand de saussure

Signified Signifier
Penanda Petanda
Citra Bunyi Konsep
ferdinand de saussure SIGN

Binatang
k/u/c/i/n/g
Berkaki Empat

Citra Bunyi Konsep


Penanda Petanda
Saussure menyatakan bahwa hubungan
ferdinand de saussure

antara Signified dan Signifier bersifat


Arbiter.
!

Arbiter = semena, manasuka, sembarang,


semau gue, sak karepe dewe…
ferdinand de saussure

Meski bersifat Arbiter, perlu dipahami


bahwa sistem tanda yang muncul dalam
masyarakat tidak terlepas dari konvensi
(kesepakatan), pada satu lembaga
tertentu.
charles sanders peirce

Menurut Peirce semiotika didasarkan


pada logika, karena logika mempelajari
bagaimana orang bernalar, sedangkan
penalaran menurut Peirce dilakukan
melalui tanda-tanda.
charles sanders peirce

Tanda-tanda memungkinkan kita berpikir,


berhubungan dengan orang lain dan
memberi makna pada apa yang
ditampilkan oleh alam semesta.
Peirce mengemukakan teori segitiga
charles sanders peirce

makna atau triangle meaning yang terdiri


dari tiga elemen utama, yakni tanda
(sign), object, dan interpretant.
!

Maka, teori Peirce bersifat Trikotomi


atau Triadik
charles sanders peirce

REPRESENTAMENT/SIGN

INTERPRETANT OBJECT
REPRESENTAMENT/SIGN
charles sanders peirce

atau Tanda adalah sesuatu yang berbentuk fisik


yang dapat ditangkap oleh panca indera
manusia dan merupakan sesuatu yang merujuk
(merepresentasikan) hal lain di luar tanda itu
sendiri.
OBJECT
charles sanders peirce

acuan tanda disebut objek.


Object atau acuan tanda merupakan
konteks sosial yang menjadi referensi
dari tanda atau sesuatu yang dirujuk
tanda.
INTERPRETANT
charles sanders peirce

atau pengguna tanda adalah konsep


pemikiran dari orang yang menggunakan
tanda dan menurunkannya ke suatu makna
tertentu atau makna yang ada dalam benak
seseorang tentang object yang dirujuk
sebuah tanda.
Hal yang terpenting dalam proses semiosis adalah
charles sanders peirce

bagaimana makna muncul dari sebuah tanda ketika


tanda itu digunakan orang saat berkomunikasi.

Contoh: Saat seorang gadis mengenakan rok mini,


maka gadis itu sedang mengomunikasi mengenai
dirinya kepada orang lain yang bisa jadi
memaknainya sebagai simbol keseksian.
charles sanders peirce

Berdasarkan obectnya, Peirce membagi


tanda atas :
Icon/Ikon
bject
Index/Indeks
Symbol/Simbol
IKON
charles sanders peirce

adalah tanda yang hubungan antara


tanda dan object (acuan) bersifat
berdasarkan kemiripan.
Misalnya, potret dan peta.
INDEKS
charles sanders peirce

adalah tanda yang menunjukkan adanya


hubungan alamiah antara tanda dan
object yang bersifat kausal atau hubungan
sebab akibat, atau tanda yang langsung
mengacu pada kenyataan.
Contoh yang paling jelas ialah asap
sebagai tanda adanya api.
SIMBOL
charles sanders peirce

adalah tanda yang menunjukan hubungan


alamiah antara tanda dengan object atau
acuan, yang bersifat arbiter, hubungan
berdasarkan konvensi (perjanjian)
masyarakat.
charles sanders peirce

TANDA IKON INDEKS SIMBOL


Ditandai ! Persamaan Hubungan Sebab
Konvensi
dengan (kesamaan) Akibat

Patung,
Asap/Api, Gejala/
Potret Tokoh Besar, Kata-kata,
Contoh Penyakit, Bercak
Stilasi Wajah Isyarat
Merah/Campak
seseorang

Dapat
Proses Dapat Dilihat Harus Dipelajari
diperkirakan
ROLAND BARTHES

Lahir : 12 November 1915


Meninggal : 26 Maret 1980
Berkebangsaan Perancis
Mengembangkan teori strukturalis dari
Ferdinand de Saussure
roland barthes

Roland Barthes berpandangan bahwa sebuah


sistem tanda, merupakan cerminan asumsi-
asumsi dari suatu masyarakat tertentu,
dalam waktu tertentu.
Semiotik atau dalam istilah Barthes semiologi, pada
dasarnya hendak mempelajari bagaimana
kemanusiaan (humanity) memaknai hal-hal (things).
roland barthes

Gagasan Barthes ini dikenal dengan “order of


signification”, mencakup denotasi (makna sebenarnya
sesuai kamus) dan konotasi (makna ganda yang lahir
dari pengalaman kultural dan personal).
Pada tahap pertama, tanda dapat dilihat latar
belakangnya pada (1) penanda dan (2) petandanya.
Tahap ini lebih melihat tanda secara denotatif.
roland barthes

Tahap denotasi ini baru menelaah tanda secara


bahasa.
Dari pemahaman bahasa ini, kita dapat masuk ke
tahap kedua, yakni menelaah tanda secara
konotatif.
Pada tahap ini konteks budaya, misalnya, sudah
ikut berperan dalam penelaahan tersebut.
roland barthes
Sepada tahap I, tanda berupa BUNGA
MAWAR ini baru dimaknai secara denotatif,
yaitu penandanya berwujud dua kuntum
roland barthes

mawar pada satu tangkai.


!
Jika dilihat konteksnya, bunga mawar itu
memberi petanda mereka akan mekar
bersamaan di tangkai tersebut.
Jika tanda pada tahap I ini dijadikan pijakan
untuk masuk ke tahap II, maka secara
roland barthes

konotatif dapat diberi makna bahwa bunga


mawar yang akan mekar itu merupakan
hasrat cinta yang abadi.
!
Bukankah dalam budaya kita, bunga adalah
lambang cinta?
roland barthes

Atas dasar ini, kita dapat sampai pada tanda (sign)


yang lebih dalam maknanya, bahwa hasrat cinta itu
abadi seperti bunga yang tetap bermekaran di segala
masa.
Makna denotatif dan konotatif ini jika
roland barthes

digabung akan membawa kita pada

sebuah MITOS, bahwa kekuatan


cinta itu abadi dan mampu mengatasi
segalanya.
Pertanyaan berikutnya adalah :

“Mengapa kita harus


mempelajari semiotik?”
Selamat Merenung…

Anda mungkin juga menyukai