Anda di halaman 1dari 16

MANAJEMEN FRAINCHISE

Cara Mendirikan Usaha

Disusun Oleh :
Nama : Andi Kurniawan
Nim : 21.11.004

DOSEN : H MAKMUN ISMAIL SE,MSi

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI ABDI NUSA PALEMBANG


TAHUN 2023
Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat dan hidayahnya serta

atas limpahan karunia dan nikmat yang diberikan kepada kami. Terutama nikmat kesehatan
dan kesempatan yang masih dilimpahkan dalam menyelesaikan tugas makalah ini, dengan
segala kelelahan dan kelemahan kami. Kemudian solawat dan salam kepada Rasulullah SAW
sebagai contoh tauladan dalam kehidupan ini. Kami menyadari bahwa masih banyak
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasa. Oleh karena itu,kami
menerima segala saran dan kritik dari teman-teman agar kami dapat memperbaiki makalah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah Cara Mendirikan Usaha ini dapat memberikan
manfaat maupun inspirasi terhadap teman-teman semua.

Palembang, 18 September 2023

Andi kurniawan
Penulis
DAFTAR ISI
Kata Pengantar............................................................................................................. i
Daftar Isi ...................................................................................................................... ii
Bab I Pendahuluan
1.1 Latar Belakang Makala........................................................................................... 1
1.2 Maksud dan Tujuan................................................................................................ 1
1.3 Rumusan Masalah ……………................................................................................... 1
1.4 Tujuan ……………………………….................................................................................. 1
1.5 Metode Penelitian …………………………………………………………………………………………….. 1
Bab II Pembahasan
2.1 Bagaimana Memulai Usaha ................................................................................... 2
2.2 Bidang Usaha……………………………………………............................................................ 2
2.3 Pengertian dan Jenis –Jenis Badan Usaha ………………………..................................... 2
2.4 Jenis – Jenis Izin Usaha …………………………………………………………………………………………2
2.5 Proses Pendirian Badan Usaha …………………………………………………………………………….2
2.6 Faktor – Faktor Penyebab Kegagalan Usaha ………………………………………………………..2
Bab III Penutup
3.1 Kesimpulan..............................................................................................................3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Makalah

Melihat realita di zaman sekarang sangat sulit mencari pekerjaan, karena lowongan pekerjaan lebih
sedikit dibandingkan pencari pekerjaan. Di desa maupun di kota sama- sama sulit mencari pekerjaan.
Kami mencoba untuk meneliti cara mendirikan usaha, agar muncul usaha- usaha baru untuk para
pencari kerja. Langkah pertama untuk mendirikan usaha yaitu dengan mengetahui tata cara mendirikan
suatu usaha baru. Maka dari itu kami memilih judul makalah “CARA MENDIRIKAN USAHA“ untuk
memperdalam materi kewirausahaan.

1.2 Maksud dan Tujuan

Maksud dari makalah ini yaitu kami ingin memberi gambaran kepada pembaca tentang dunia usaha dan
tahap-tahap berusaha/membuka usaha, supaya bagi pembaca yang ingin membuat usaha baru tidak
salah dalam mengambil tindakan. Makalah ini juga bertujuan memberi wawasan dan pengetahuan yang
lebih tentang tahap-tahap cara mendirikan usaha yang ingin dijalanakan.

1.3 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka diperoleh rumusan masalah sebagai
berikut:

1. Darimana Ide Mendirikan Bisnis Baru dapat kita peroleh?

2. Apa Alasan-Alasan Mendirikan Usaha Baru?

3. Bagaimana Memulai Usaha?

4. Bidang Usaha apa yang ingin Dilakukan?


5. Pengertian dan Jenis-Jenis Badan Usaha?

6. Apa saja Jenis-Jenis Izin Usaha?

7. Bagaimana Proses Pendirian Badan Usaha?

8. Apa saja Faktor Penyebab Kegagalan Usaha?

1.4 Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan pembuatan makalah ini yaitu sebagai berikut:

1. Mahasiswa mengetahui Asal Ide Usaha Baru

2. Mahasiswa mengetahui Alasan-Alasan Mendirikan Usaha Baru

3. Mahasiswa mengetahui Cara Memulai Usaha

4. Mahasiswa mengetahui Usaha Apa yang ingin dilakukan

5. Mahasiswa mengetahui Pengertian dan Jenis-Jenis Usaha

6. Mahasiswa mengetahui Proses Pendirian Badan Usaha

7. Mahasiswa mengetahui Jenis-Jenis Izin Usaha

8. Mahasiswa mengetahui Proses Pendirian Badan Usaha

9. Mahasiswa mengetahui Faktor Penyebab Kegagalan Usaha

1.5 Metode Penelitian

Metode yang kami gunakan dalam pembuatan makalah ini yaitu dengan menggunakan media internet.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Bagaimana Memulai Usaha

Memulai usaha mungkin terlihat sulit bagi seseorang yang baru pertama kali ingin
terjun ke dunia usaha. Dalam berbisnis sendiri, diperlukan wawasan atau
pengetahuan untuk melakukannya, tak hanya sekadar mempersiapkan modal.
Ada hal-hal lain yang perlu dipersiapkan oleh seseorang yang sedang ingin memulai
usaha sendiri. Terlebih jika Anda memulainya dari nol atau tidak pernah memiliki
pengalaman sebelumnya, cara memulai bisnis menjadi penting diketahui langkah
demi langkahnya.
 Tentukan jenis usaha
Cara memulai usaha yang pertama adalah menentukan jenis usaha yang akan
dikelola. Salah satunya dengan menentukan jenis usaha berdasarkan
minat/kesukaan, agar lebih mudah menghadirkan inovasi ke depannya, karena
sudah memiliki pondasi yang kuat atau lebih dulu dipahami. Jika menyukai kuliner,
bisa mulai dengan menjalankan cara memulai bisnis dengan memperkenalkan ragam
makanan dan minuman yang disukai. Begitu pula jika menyukai bidang fashion,
pakaian atau aksesori bisa jadi langkah awal yang bisa diambil dalam memulai bisnis.
 Lakukan riset
Setelah menentukan jenis usaha yang diinginkan, cara memulai usaha selanjutnya
yang perlu dilakukan adalah riset agar dapat mengetahui tentang seluk beluk jenis
usaha yang akan akan dijalani. Riset juga diperlukan agar kita dapat menentukan
trend yang sedang digandrungi oleh para konsumen saat ini, agar strategi usaha
bisa tepat sasaran dan dapat memberikan keuntungan serta perkembangan yang
signifikan.
 Buat anggaran
Dalam menentukan cara memulai usaha bagi pemula, tentu membutuhkan
catatan keuangan. Oleh karena itu, penting bagi untuk membuat anggaran terlebih
dahulu sebelum mulai melakukan rencana usaha yang menyeluruh terkait alur kerja
operasional. Anggaran ini diperlukan agar Anda menjalankan cara memulai usaha
dengan baik dan tidak melampaui budget atau modal yang dimiliki.
Persiapkan modal
Setelah memiliki anggaran yang final, saatnya persiapkan modal. Dalam menjalankan
langkah cara memulai usaha, pastikan kita memiliki tabungan untuk modal usaha
terlebih dahulu.
 Tentukan Waktu untuk Memulai Usaha
Cara memulai usaha selanjutnya, Menentukan waktu yang tepat untuk memulai
usaha. Misalnya, saat mendekati bulan suci Ramadhan, usaha yang paling tepat
adalah berjualan busana muslim dan kue-kue lebaran. Dari contoh tersebut Kita bisa
memiliki gambaran jelas soal waktu yang tepat untuk memulai usaha.
 Tentukan keunikan dari produk atau jasa usaha
Karena di dunia usaha ada yang namanya persaingan, jadi dengan cara memulai
usaha yang satu ini kita harus menentukan keunikan dari produk atau jasa di usaha.
Tujuannya agar bisa melewati proses persaingan bisnis tersebut.Selain itu, dengan
menentukan keunikan produk atau jasa usaha, para konsumen akan lebih mengingat
produk kita dibanding dengan produk brand lain yang serupa.
 Buatlah strategi promosi yang tepat untuk produk atau jasa
Membuat strategi promosi yang tepat untuk usaha merupakan hal wajib. Tujuannya
untuk memperkenalkan produk usaha Anda ke calon konsumen. Semakin tepat
promosi yang dilakukan, semakin banyak orang yang mengetahui produk di usaha
kita. Di zaman semakin canggih dan mudah dalam mempromosikan apapun. Itu
menjadi nilai plus yang bisa dimanfaatkan untuk mempromosikan produk atau jasa
usaha.

2.2 Bidang Usaha

Sebelum memulai usaha, terlebih dahulu perlu pemilihan bidang yang ingin ditekuni.
Faktor – faktor untuk menentukan bidang usaha yang akan digeluti:
1. Minat atau bakat
Seseorang yang memilki minat dari dalam atau bakat dari keturunan akan lebih mudah dan
lebih cepat beradaptasi dalam mengembangkan usahanya.
2. Modal
Dalam arti sempit modal dapat dikatakan sebagai keahlian seseorang. Dengan keahliaan
tertentu seseorang dapat bergabung dengan mereka yang memilki modal uang untuk
menjalankan usaha.
3. Waktu
Setiap usaha memiliki masa yang berbeda – beda ada yang dalam jangka waktu pendek
adapula dalam jangka waktu menengah atau panjang.
4. Laba
Faktor yang perlu dipertimbangkan adalah besarnya margin laba yang diinginkan. Disamping
itu dalam hal laba yang perlu dipertimbangkan adalah jangka waktu memperoleh laba
tersebut.
5. Pengalaman
Pengalaman ini merupakan pedoman atau guru agar tidak melakukakn kesalahan dalm
menjalankan usaha nantinya.
Bidang usaha yang dapat digeluti untuk pemula sesuai dengan minat dan bakat, terutama
untuk usaha kecil dan menengah antara lain sbb :
1. Sektor kecantikan
Contohnya: salon dan spa.
2. Sektor keterampilan
Contohnya: service elektronik ( TV, kulkas , radio, AC), Service mesin motor.
3. Sektor Konsultan
Contohnya: konsultan manajemen, konsultan hukum, konsultan psikiater dan konsultan
lainnya.
4. Sektor Industri.
Sektor industri akan menghasilkan suatu produk olahan. Untuk usaha kecil dan menengah
misalnya membuka pabrik makanan.
5. Sektor Tambang
Sektor tambang dapat dilakukan untuk usaha kecil dan menengah seperti usaha
penambangan pasir.
6. Sektor Kelautan.
Usaha yang dapat dilakukan di sektor kelautan adalah usaha penangkapan ikan baik untuk
skala kecil maupun menengah.
7. Sektor Perikanan
Usaha disektor perikanan antara lain membuka usaha tambak ikan atau udang baik di air
tawar maupun di air laut, dan juga dapat membuka usaha pemancingan ikan dan budidaya
ikan hias.
8. Sektor Agribisnis
Usaha di agribisnis dapat dilakukan dengan membuka pertanian jangka pendek misalnya
usaha penanaman sayur mayur, jangka menengah misalnya penanaman buah-buahan dan
jangka panjang misalnya penanaman palawija.
9. Sektor perdagangan.
Usaha di sektor perdagangan dapat dilakukan dengan membuka toko atau kios.
10. Sektor pendidikan.
Usaha disektor pendidikan dapat dilakukan dengan membuka lembaga penelitian atau
kursus-kursus dan mendirikan sekolah atau perguruan tinggi.
11. Sektor percetakan.
Usaha di sektor percetakan dapat dilakukan dengan membuka usaha fotocopy, sablon,
percetakan buku, majalah, koran, atau lainnya.
12. Sektor seni.
Usaha yang dapat dilakukan sektor seni antara lain mengerjakan seni lukis, musik, ukir, atau
menjadi penulis cerita.
13. Sektor kesehatan.
Usaha di sektor kesehatan dapat dilakukan dengan membuka klinik-klinik kesehatan, praktik
dokter bersama rumah sakit,dan apotik.
14. Sektor pariwisata
Usaha disektor pariwisata dapat dilakukan dengan membuka biro perjalanan. Usaha wiasata
membuka tempat penginapan dan tempat-tempat hiburan.
15. Sektor usaha lainnya.

2.3 Pengertian dan Jenis-Jenis Badan Usaha

Badan usaha adalah payung hukum yang membawahi usaha yang akan dijalankan. Adapun
badan hukum yang ada adalah sebagai berikut:
1. perusahaan perseorangan;
2. firma (Fa);
3. perseroan komanditer (CV);
4. koperasi;
5. yayasan;
6. perseroan terbatas (PT).
1. Perseorangan
Perusahaan perseorangan merupaka usaha milik pribadi artinya modal dimiliki oleh
perseorangan. Kelebihan perusahaan perseorangan ini yaitu pendiriannya mudah, modalnya
relatif kecil, tidak diperlukan organisasi yang besar, semua wewenang keputusan
manajemen ada ditangan pemilik dan keuntungan sepenuhnya menjadi hak pemilik usaha.
Kelemahan perusahaan perseorangan ini adalah relatif sulit berkembang karena biasanya
menggunakan manajemen keluarga. Contoh perusahaan perseorangan ini adalah usaha
dagang (UD) atau toko bangunan (TB).

2. Firma(Fa)
Firma merupakan perusahaan yang pendiriannya dilakukan oleh dua orang atau lebih dan
menjalankan perusahaan atas nama perusahaan. Kelebihan firma adalah manajemen lebih
baik dan perolehan dana dari pihak luar relatif lebih mudah. Dan bertujuan untuk mencari
keuntungan semata. Kelebihan firma adalah jka salah satu pemilik firma tidak ada, akibatnya
kelanjutan usahanya menjadi tidak menentu.

3. Perseroan Komanditer
Perseroan komanditer merupakan persekutuan yang didirikan atas dasar kepercayaan.
Tujuan pendirian perseroan komanditer adalah memberikan peluang bagi perseorangan
untuk ikut menanamkan modalnya dengan tanggung jawab terbatas. Kelebihan perusahaan
jenis ini adalah dalam hal tanggung jawab terutama bagi sekutu aktif dan pasif.

4. Koperasi
Koperasi merupakan badan usaha yang beranggotakan beberapa orang. Berikut ini
beberapa jenis-jenis koperasi yang dapat kita dirikan yaitu:
1. koperasi produksi;
2. koperasi konsumsi;
3. koperasi jasa;
4. koperasi serbaguna usaha;
5. koperasi fungsional dan golongan masyarakat tertentu.
6. Yayasan (badan usaha yang tidak bertujuan mencari keuntungan, tetapi lebih
menekankan usahanya pada tujuan sosial).
6.Perseroan Terbatas(PT)
Perseroan terbatas atau yang lebih dikenal dengan nama PT adalah badan hukum yang
memiliki tanggung jawab terbatas. Jenis-jenis perseroan terbatas di indonesia dilihat dari
dua segi yaitu:
1. Segi kepemilikan, terdiri dari tiga jenis:
a. perseroan terbatas biasa
perseroan terbatas biasa adalah PT yang para pendiri, pemegang saham dan pengurusnya
warga negara indonesia dan badan hukum indonesia (dalam pengertian tidak ada modal
asing)
b. perseroan terbatas terbuka
perseroan terbatas terbuka merupakan PT yang didirikan dalam rangka penanaman modal
dan dimungkinkan warga negara asing dan atau badan hukum asing mnenjadi pendiri,
pemegang saham, dan atu pengurusnya.
c. Perseroan terbatas (persero)
Perseroan terbatas merupakan PT yang dimiliki oleh pemerintah melalui Badan Usaha Milik
Negara (BUMN)
2. Segi status, dibagi dalam dua jenis, yaitu:
a. Perseroan Tertutup
Perseroan tertutup merupakan perseroan terbatas yang modal dan jumlah pemegang
sahamnya memenuhi kriteria tertentu dan tidak melakukan penawaran umum.
b. Perseroan Terbuka
Perseroan terbuka adalah perseroan yang modal dan jumlah pemegang sahamnya
memenuhi kriteria tertentu atau perseroan yang melakukan penawaran umum, sesuai
dengan peraturan perundang-undangan dibidang pasar modal.
Modal perseroan terbatas terdiri dari tiga jenis berikut, yakni:
1. Modal dasar (authorized capital)
2. Modal ditempatkan atau dikeluarkan (issued capital)
3. Modal Setor (paid-up capital)

2.4 Jenis-Jenis Izin Usaha

Perizinan usaha adalah alat/ instumen untuk membina, mengarahkan, mengawasi, dan
menerbitkan penerbitan usaha. Dalam praktiknya, dokumen-dokumen yang diperlukan oleh
suatu usaha adalah:
1. Tanda Daftar Perusahaan (TDP)
2. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)
3. Bukti diri
Di samping dokumen di atas, izin-izin perusahaan lainnya harus segera diurus sesuai dengan
bidang usahany, antara lain:
1. Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP), diperoleh melalui Departemen Perdagangan
2. Surat Izin Usaha Industri (SIUI), diperoleh melalui Departemen Perindustrian
3. Izin Domisili, diperoleh melalui kelurahan setempat dimana perusahaan itu berdiri.
4. Izin gangguan, yang dapat diperoleh melalui kelurahan setempat dimana perusahaan
berdomisili
5. Izin Mendirikan Bangunan (IMB), diperoleh melalui pemerintah daerah setempat.

A. PROSEDUR PENGURUSAN IZIN USAHA


Prosedur atau langkah-langkah dalam mendirikan usaha berbadan hokum, antara lain
embuat SITU (Surat Izin Tempat Usaha) dan HO (Surat Izin Gangguan), membuat SIUP (Surat
Izin Usaha Perdagangan), membuat NPWP (Nomor Induk Wajib Pajak), embuat TDP (Tanda
Paftar Perusahaan), membuat nomor rekening bank atas nama perusahaa, membat AMDAL
(Analisis Mengenai Dampak Lingkungan).

1. Membuat Surat Izin Tempat Usaha (SITU) dan Surat Izin Gangguan (HO)
Surat Izin Tempat Usaha (SITU) merupakan pemberian izin tempat usaha yang kepada
seseorang atau badan usaha yang tidak menimbulkan gangguan atau kerusakan lingkungan
di lokasi tertentu. Sedangkan Surat Izin Gangguan (HO) adalah pemberian izin tempat usaha
kepada perusahaan atau badan di likasi tertentu yang dapat menimbulkan bahaya,
gangguan, atau kerusakan lingkunagan. Surat Izin Tempat Usaha (SITU) dan Surat Izin
Gangguan (HO/Hinder Ordonantie) harus diperpanjang atau dadaftar setiap lima tahun
sekali.
Langkah-langkah buntuk mendapatkan Surat Izin Tempat Usaha (SITU) dan Surat Izin
Gangguan (HO), yaitu sebagai berikut.
a. Membuat surat izin tetangga
b. Membuat surat keterangan domisili perusahaan
Dokumen yang diperlukan untuk membuat Surat Izin Tempat Usaha (SITU) dan Surat Izin
Gangguan (HO), antara lain :
1) Fotocopy KTP permohonan
2) Foto permohonan ukuran 3 x 4 cm sebanyak 2 buah
3) Formulir isian lengkap dan sudah ditandatangani
4) Fotocopy pelunasan PBB tahun berjalan
5) Fotocopy IMB (Izin Mendirikan Bangunan)
6) Fotocopy sertifikat tanah atau akta tanah
7) Denah lokasi tempat usaha
8) Surat pernyataan tidak keberatan dari tetangga (Izin Tetangga) yang diketahui RT/RW
9) Izin sewa atau kontrak
10) Surat keterangan domisili perusahaan
11) Fotocopy akta pendirian perusahaan dari notaris
12) Berita acara pemeriksaan lapangan

2. Membuat Nomor Rekening Perusahaan


Sebelum membuat akta pendirian perusahaan, notaris akan menanyakan berapa presentase
saham masing-masing pemilik. Oleh sebab itu harus melakukan hal berikut ini.
a. Membuat nomor rekening atas nama perusahaan
b. Melakukan setoran modal
c. Menyerahkan bukti setoran

3. Membuat Nama Logo dan Merek Perusahaan


Anda harus merancang dan mendesign identitas dari usaha terlebih dahulu, yang meliputi :
a. Nama perusahaan
b. Logo perusahaan
c. Alamat perusahaan
d. Kartu nama dan tag line (slogan)
e. Kop surat dan dokumen-dokumen lainnya
f. Stempel perusahaan
g. Maksud dan tujuan usaha
h. Jumlah usaha
i. Susunan direksi dan komisaris (khusus untuk PT)

4. Membuat Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)


Sudah menjadi ketetapam pemerintah bahwa setiap wajib pajak baik individu maupun
pemilik perusahaan harus mempunyai Nomor Induk Wajib Pajak (NPWP). Apabila omset
penjualan mulai berkembang dan terus meningkat dalam jumlah tertentu diwajibkan
mendaftarkan perusahaan sebagai Pengusaha Kena Pajak (PKP) dan akan diberikan Nomor
Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak (NPPKP). Wajib pajak yang tidak mendaftarkan diri ke
Kantor Pelayanan Pajak akan dikenakan sanksi pidana sesuai pasal 39 Undang-Undang No.
16 Tahun 2000 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang No.6 Tahun 1983 tentang
Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajaknnya.
5. Membuat Akta Pendirian Perusahaan
Kesepakatan tersebut dituangkan dalam akta pendirian perusahaan yang dibuat dihadapan
notaries. Hal ini bertujuan untuk :
a. Menghindari terjadinya perselisihan
b. Memberikan penjelasan status kepemilikan perusahaan
c. Mencantumkan nilai saham (Presentase kepemilikan)
d. Mengetahui besarnya modal

Surat perizinan yang hanya ditandatangani diatas materai oleh RT/RW dianggap kuarang sah
dihadapan hukum.
Untuk membuat akta pendirian perusahaan diperlukan dokumen-dokumen berikut :
a. Fotocopy Kartu Tanda Penduduk (KTP) para pendiri
b. Fotocopy Kartu Keluaraga (KK)
c. Fotocopy NPWP penanggung jawab
d. Foto penenggumng jawab pwerusahaan ukuran 3 x 4
e. Fotocopy lunas PBB tahun terakhir
f. Fotocopy surat kontrakan/ sewa kantor
g. Surat ketarangan domisili dari pengelola gadung
h. Surat keterangan domisili dari RT/RW
i. Foto kantor tampak depan, tampak dalam (ruangan berisi meja, kursi, dan komputer)

Setelah mendapatkan akta pendirian perusahaan, harus mendaftarkan dan mengesahkan


perusahaan ke kementrian terkait, yaitu :
a. Kementrian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
b. Kementrian tenaga Kerja
c. Kementrian Perindustrian dan Kementrian Perdagangan
d. Kementrian Pekerjaan Umum

6. Membuat Surat Izin Usaha Perdgangan (SIUP)


Berdasarkan peraturan Menteri Perdagangan Republik Indonesia Nomor 36/M-
DAG/PER/9/2007 tantang penerbitan Surat Izin Usaha Perdagangan, Surat Izin Usaha
Perdagangan (SIUP) adalah surat izin untuk dapat melakukan kegiatan usaha perdagangan
yang dikeluarakan instansi Pemerintah melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan sesuai
dengan tempat/domisili perusahaan. SIUP dapat di berikan kepada para wirausaha baik
perseorangan, CV, Pt, BUMN, firma, ataupun koperasi.
a. Pengklasifikasian SIUP
SIUP dapat diklasifikasikan sebagai berikut.
1) SIUP Kecil
2) SIUP Menengah
3) SIUP Besar
b. Proseder permohonan SIUP
1) Permohonan SIUP menengah dan SIUP kecil
2) Permohonan SIUP besar
c. Dokumen-dokumen yang diperlukan untuk pengurusan Surat Izin Usaha Perdagangan
(SIUP)
Perusahaan baik PT, CV, koperasai maupun perseorangan harus membawa dokumen yang
lengkap beserta copynya untuk pengurusan SIUP ke Dinas Perindustriandan Perdagangan
kota/ kabupaten.
Dokumen yang diperlukan antara lain :
1) Fotocopy akta notaris pendirian perusahaan
2) Fotocopy SK Pengesahan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia
3) Fotocopy NPWP
4) Fotocopy KTP pemilik
5) Fotocopy Surat Izin Tempat Usaha (SITU)
6) Fotocopy KK
7) Fotocopy surat keterangan domisili perusahaan
8) Fotocopy surat kontrak/ sewa
9) Foto direktur utama/ pimpinan perusahaan ukuran 3 x 4
10) Neraca perusahaan

7. Membuat Tanda Daftar Perusahaan (TDP)


Tanda Daftar Perusahaan (TDP) adalah daftar catatatan resmi sebagai bukti bahwa
perusahaan/ badan usaha talah melakukan wajib daftar perusahaan sesuai dengan
ketentuan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1982 tantang wajib daftar. Berdasarkan pasal 38
KUHD (Kitab Undang-Undang Hukum Dagang), akta pendirian perusahaan yang memuat
anggaran dasar yang sudah mendapat pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi
Munusia Republik Indonesia, harus didaftarkan di Panitera Pengadilan Negara sesuai
domisili perusahaan, kemudian diumumkan melalui Berita Negara.
a.Hal-hal yang perlu di daftarkan
1) Akta pendirian perusahaan
2) Akta perubahan anggaran dasar dan laporan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi
Manusia Republik Indonesia
3) Akta perubahan anggaran dasar dan surat persetujuan Mentri Hukum dan hak Asasi
Manusia Republik Indinesia.

b. Prosedur permohonan Tanda Daftar Perusahaan (TDP)


1) PERHONAN Tanda Daftar Perusahaan (TDP) yang berupa PT dan yayasan harus
mendapatkn pengesahaan dan persetujuan akta pendirian perusahaan dari Menteri Hukum
dan hak Asai Manusia terlebih dahulu.
2) Perusahaan mengambil formulir permihonan permohonan TDP
3) Perusahaan membayar biaya administrasi pendaftaran TDP sesuai dangan Surat
Keputusan Menteri Perdagangan No.286/Kep/II/85.
4) Petugas kantor pendaftaran perusahaan

c. Dokumen-dokmen yang diperlukan untuk pengurusan Tanda Daftar Perusahaan (TDP)


Dokumen yang diperlukan untuk pengurusan Tanda Daftar Perusahaan (TDP), antara lain :
1) Untuk Perseroan Terbatas (PT), Persekutuan Komanditer (CV)/ Firma (Fa) dan Koperasi
adalah sebagai berikut.
a. Formulir Isian
b. Fotocopy Akta Pendirian Perusahaan
c. Fotocopy Pengesahaan Akta
d. Asli dan Fotocopy Pengesahaan Akta Pendirian
e. Fotocopy Surat Keterangan Domisili Perusahaan
f. Fotocopy Surat Izin Tempat Usaha
g. Nomor Pokok Wajib Pajak
h. Fotocopy SIUP
i. Fotocopy KTP
j. Fotocopy akta Pendirian dan Pengesahan
k. Fotocopy KTP penanggung jawab koperasi
l. Bukti setor biaya administrasi
m. Fotocopy paspor jika pemilik WNA

2) Perusahaan Perorangan (PO)


a. Formulr Isian
b. Fotocopy Surat Keterangan Domisili Perusahaan
c. Fotocopy SIUP
d. Fotocopy KTP penanggung jawab
e. Fotocopy NPWP
f. Fotocopy Surat Izin Tempat Usaha (SIUP)

8. Membuat AMDAL (Analisis Mengenai Dampak Lingkunagan)


Analisis Mengenai Dampak lingkunagan (AMDAL) adalah hasil kajian mengenai dampk besra
dan penting dari suatu kegiatan usaha yang direncanakan terhadap lingkungan hidup yang
digunakan untuk proses pengambilan keputusan mengenai penyelenggaraan kegiatan usaha
di idonesia.
a. Fungsi AMDAL
AMDAL digunakan untuk :
1) memberikan masukan erhadp penyusunan rencana pengelolaan dan pemantauan
lingkungan hidup.
2) Memberikan informasi kepada masyarakat
3) Bahan informasi bagi perencanaan pembangunan wilayah.
4) Membantu proses pengambilan kerutusan
5) Memberikan masukan terhadap penyusunandesain

b. Dasar Hukum AMDAL


Beberapa peraturan yang menjadi dasar hukum AMDAL adalah :
1) Peraturan Pemerintah No. 27 Tahun 1999 tentang AMDAL
2) Undang-Undang No. 4 Tahun 1982 mengenai Ketentuan Pengelolaan Lingkungan Hidup.
3) Peraturan Pemerintah No. 20 Tahun 1990 mengenai Pengendalian Pencemaran Air.
4) Peraturan Pemerintah No. 51 Tahun 1993 tentang AMDAL.
5) Undang-Undang No. 5 Tahun 1990 mengenai Konversi Sumber Daya Alam Hayati dan
Ekosistem.
6) Surat Menteri Negara Lingkungan Hidup No. B. 2335/MENLH/12/93, No. B.
2347/MENLH/12/93 mengenai kreteria usaha wajib AMDAL.
7) Undang-Undang No. 4 Tahun 1992 mengenai tata ruang.

c. Pedoman Pelaksnaan AMDAL


1) Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No. 08 Tahun 006 mengenai penyusunan AMDAL
harus menggunakan pedoman Penyusunan AMDAL.
2) Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 11 Tahun 2006 tentang datar kegiatan
wajib AMDAL.
3) Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 86 Thahun 2002
4) Kewenangan Penilaian didasarkan Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup no. 40
Tahun 2000 tantang pedoman tata kerja komisi penilaian AMDAL.

d. Dokumen Yang Diperlukan Dalam Pengurusan AMDAL


Dalam pengurusan AMDAL, dokumen yang diperlukan adalah fotocopy NPWP, TDP, KTP,
SITU, dan denah lokasi perusahaan yang dapat menimbulkan dampak negatif terhadap
lingkungan.

2.5 Proses Pendirian Badan Usaha

1. Mengadakan rapat umum pemegang saham


Rapat ini dilakukan untuk membicarakan pembentukan usaha yang menyangkut hak dan
kewajiban pemegang saham yang nantinya hasil rapat tersebut dibuatkan notulennya
sebagai bukti kesungguhan untuk mendirikan badan usaha.
2. Dibuatkan akta notaris
Di dalam akta notaris, dicantumkan nama-nama pendiri, komisaris, direksi, bidang usaha
dan tujuan perusahaan didirikan. Hal ini dibuatkan setelah diadakannya kesepakatan untuk
mendirikan suatu badan usaha.
3. Didaftarkan di pengadilan negeri
Selanjutnya, akta notaris ini akan didaftarka ke pengadilan negeri untuk mendapatkan
pengesahan sebagai badan hukum yang sah.
4. Diberitakan dalam lembaran negara
Badan usaha yang telah memperoleh legalitas dari Departemen Kehakiman akan diberitakan
dalam berita negara.

2.6 Faktor-Faktor Penyebab Kegagalan Usaha

Secara umum, faktor-faktor yang menyebabkan kegagalan terhadap hasil yang dicapai
meskipun telah dilakukan studi dan perhitungan secara benar dan sempurna adalah sebagai
berikut:
1. Data dan informasi tidak lengkap
Pada saat melakukan perencanaan, data dan informasi yang disajikan kurang lengkap
sehingga hal-hal yang seharusnya menjadi penilaian tidak ada.
2. Salah perhitungan
Kegagalan dapat pula terjadi karena salah dalam melakukan perhitungan, misalnya rumus
atau cara menghitung yang digunakan salah sehingga hasil yang dikeluarkan tidak akurat.
3. Pelaksanaan pekerjaan salah
Dalam hal ini, para pelaksana usaha (manjemen) di lapangan tidak mengerjakan usaha
secara benar atau tidak sesuai dengan pedoman yang telah ditetapkan, kemungkinan usaha
tersebut gagal sangat besar.
4. Kondisi lingkungan
Misalnya saja, pada saat melakukan penelitian dan pengukuran semuanya sudah selesai
dengan tepat dan benar, namun dalam perjalanannya terjadi perubahan lingkungan, seperti
perubahan ekonomi, politik, hukum dan sosial, ataupun perilaku masyarakat.
5. Unsur sengaja
Kegagalan yang sangat fatal disebabkan oleh adanya faktor kesengajaan. Artinya, karyawan
sengaja membuat kesalahan yang tidak sesuai dengan kondisi yang sebenarnya dengan
berbagai sebab.

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Kesimpulan dari seluruh materi yang telah kami sajikan dalam makalah diatas, bahwa setiap
wirausahawan yang ingin mendirikan usaha sebaiknya mempelajari terlebih dahulu tahap
demi tahap dalam membuat usaha karena tahapan ini sudah ada peraturannya. Oleh karena
itu, sangat penting sekali mempelajarinya agar dalam berusaha kita tidak mendapat
kesulitan dalam usaha yang dijalankan tersebut.

Anda mungkin juga menyukai