Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN PRAKTIK SENI BUDAYA

BATIK TIE DYE

ANGGOTA KELOMPOK :
1. ALFIN BUSTHOMI ( 03 )
2. AYU SANTI CAHYA MURNI ( 06 )
3. DEVUNA MAHARDIKA PUTRI ( 11 )
4. SAFIRA EKA RAMADHANI ( 33 )

SMA NEGERERI RAMBIPUJI


 SEJARAH TIE DYE

Pada dasarnya, tie dye merupakan teknik pewarnaan kain dengan metode celup. Pada tie dye,
kain diwarnai dengan mengikat beberapa bagian tertentu sebelum dicelup atau diwarnai
hingga memberikan efek-efek tertentu. Hasil pewarnaan dengan teknik ini akan
menghasilkan pola geometris, abstrak, atau bahkan kombinasi keduanya.

Di Indonesia, tie dye juga dikenal dengan istilah jumputan. Beberapa bahkan
mengkombinasikan teknik jumputan dengan batik.

Tie dye sendiri bukan barang baru di dunia fesyen. Tie dye bahkan sempat menjadi metode
yang diaplikasikan untuk pembuatan dekorasi berbasis tekstil di seluruh dunia selama lebih
dari 600 tahun.

Tak ada literatur pasti yang mencatat awal mula munculnya teknik pewarnaan kain serupa tie
dye. Beberapa percaya bahwa tie dye telah hadir sejak ribuan tahun lalu di kawasan
Mesopotamia dan India. Beberapa juga mencatat teknik tie dye mulai ditemukan di Peru,
Amerika Selatan (AS).

Beberapa juga percaya bahwa teknik pencelupan memiliki akar yang kuat di negara-negara
Afrika. Mengutip Today, imigran Afrika membawa keterampilan teknik pewarnaan ini ke AS
pada era 1700 hingga 1800-an.

Di Jepang sendiri, tie dye dikenal juga dengan istilah shibori. Teknik shibori bahkan disebut
telah eksis sejak 552-794 Masehi.

 macam macam teknik tie dye antara lain sebagai berikut:

• Teknik Ikatan Tunggal. Motif yang terbentuk dari ikatan ini adalah bentuk lingkaran
bergerigi. Cara pembuatannya adalah dengan cara menjumput dan mengikat bagian dasar
tersebut.

• Teknik Ikatan Silang. Motif yang dihasilkan adalah seperti pola ledakan matahari.. Cara
pembuatannya adalah dengan memulai membuat ikatan tunggal. Ikatlah dasarnya, lalu
buatlah ikatan spiral menuju puncak.
• Teknik Ikatan Mawar Ganda. Teknik ini akan membentuk motif pola ikatan konsentris.
Cara pembuatannya adalah dengan cara menjumput kain seperti membuat ikatan tunggal.
Peganglah dasarnya dengan ibu jari dan jari telunjuk, kemudian tekan kain diantara kedua jari
itu ke bawah, kemudian diikat.

• Teknik Ikatan Garis. Teknik pengerutan dapat memberikan motif pola marmer pada hasil
akhirnya. Cara pembuatannya adalah dengan mengerutkan kain secara tidak teratur dengan
satu tangan, sementara tangan lainnya memegangi bekas kerutan tersebut. Ikat kain kuat-kuat
agar tidak terurai.

• Teknik Pengerutan (Marbling).Teknik pengerutan dapat memberikan motif pola marmer


pada hasil akhirnya. Cara pembuatannya adalah dengan mengerutkan kain secara tidak teratur
dengan satu tangan, sementara tangan lainnya memegangi bekas kerutan tersebut. Ikat kain
kuat-kuat agar tidak terurai.

• Teknik Ikatan Ganda. Motif ini disebut juga motif chinesse pine, yang berbentuk pola
lingkaran berulang yang dapat dibuat satu atau dua jalur pada masing-masing lingkaran. Cara
pembuatannya adalah dengan membuat kerutan pada pusat yang diinginkan, kemudian diikat
secara bertahap sesuai jarak yang dikehendaki.

• Teknik Mengikat Benda. Motif lingkaran-lingkaran kecil ini dapat menggunakan kerikil,
logam atau mutiara. Dengan penggunaan bahan pengisi bermacam bentuk atau ukuran akan
menghasilkan motif yang tidak beraturan tetapi unik. Cara pembuatannya adalah dengan
meletakkan dan mengikat benda pada media yang diinginkan.

• Teknik Jelujur. Motif jelujur merupakan proses ikat yang lebih lama dan rumit. Cara
membuatnya adalah dengan menjelujur pada bagian motif yang diinginkan kemudian dikerut
dan diikat. Misalnya membentuk motif gelombang, obat nyamuk dll.

☆Dalam laporan kali ini akan berisi pembahasan teknik(tie dye) berupa teknik ikatan silang .
Ada beberapa pembahasan dalam laporan kali ini yaitu :
1.pengertian
2.alat dan bahan
3.cara pembuatan
PENGERTIAN ( Teknik ikatan silang )

Teknik Ikatan Silang. Motif yang dihasilkan adalah seperti pola ledakan matahari.. Cara
pembuatannya adalah dengan memulai membuat ikatan tunggal. Ikatlah dasarnya, lalu
buatlah ikatan spiral menuju puncak.

1. Alat dan bahan

•Alat :
1. botol plastik aqua uk (600 ml) dua buah.
2. stik es cream (2 batang).
3. karet gelang.
4. kain atau baju putih polos.
5. plastik beras.
6. sikat gigi bekas.

•Bahan :
1. Bubuk pewarna ( water glass ) dan air

2. Cara pembuatan

1. Mula mula kita siapkan dulu botol plastik aqua ukuran 600ml 2 buah untuk diisi
dengan bubuk pewarna yang berbeda.

2. Setelah diisi dengan bubuk pewarna, kita isi botol tersebut dengan air agar bubuk
pewarna-nya menjadi larutan warna, lalu tutup sampai rapat botol tersebut.

3. Jangan lupa untuk melubangi tutup botol tersebut agar pewarna yang telah larut dengan
air dapat disemproktan kepada kain yang akan kita warnai.
4. Setelah botol tersebut telah berisi larutan pewarna dengan warna yang digunakan kita
gunakan,barulah kita membuat ikatan silang pada kain,agar nanti pada saat di beri pewarna
akan muncul sebuah motif tertentu,yang akan membuat tampilan kain tersebut menjadi lebih
menarik.

5. Cara mengikatnya ada dengan cara melipat lipat bagian ujung dari kain tersebut hingga
menyerupai bentuk kipas kipasan yang biasanya kita buat dari selembar kertas.

6. Lalu setelah melipat nya , baru kita beri stik es cream di bagian kiri dan kanan dari lipatan
tersebut. Kemudian kita ikat lipatan tersebut dengan mengunakan karet gelang.

7. Kemudian setelah itu , kita putar bagian tengah kain tersebut hingga semua bagian kain itu
menjadi seperti gulungan kabel. Dan setelahnya kita gabungkan bagian ujung kain yang
telahkita lipat dan diikat dengan bagian yang telah kita putar . Kita gabungan
menggunakan karet gelang.

8. Dan terakhir setelah digabungkan kita akan membuat sebuah ikatan silang dengan cara
memberikan karet gelang pada bagian bawah kain yang telah di rangkai tadi menyerupai
bentuk silang.Seperti gambar berikut.
9. Nah setelah melakukan semua itu baru kita mulai mewarnai kain tersebut dengan cara
menyemprotkan pewarna dari botol tadi ke kain tersebut . Cara mewarnainya adalah dengan
mengikuti pola silang yang telah kita buat dengan karet. Lalu mewarnainya dengan pewarna
yang di semprotkan ke satu sisi dengan sisi lain, yang harus diberi warna yang berbeda
seperti gambar berikut:

10. Setelah diwarnai baru kita buka ikatannya dan menjemur kain tersebut di tempat yang
tidak terkena langsung oleh matahari agar warnan pada kain tersebut tidak memudar.

Berikut foto dari kain yang telah dibuka:

Anda mungkin juga menyukai