Sop Imunisasi
Sop Imunisasi
AUTO-DISABLE (AD)
No.Dokumen :
No.Revisi :
Tgl terbit :
SOP Halaman :
Pengertian Alat suntik Auto Disable Adalah alat suntik yang setelah dipakai mengunci
sendiri dan hanya dapat dipakai sekali. Alat suntik ini yang direkomendasikan
untuk semua jenis pelayanan imunisasi. Setiap alat suntikAD adalah steril dan
diberi segel oleh pabrik. Ada beberapa jenis alat suntik AD yang berbeda-
beda antara lain : Uniject, Soloshot, Destroject, Univec, Terumo, K1, Medico
injet.
Semua alat suntik AD mempunyai penutup plastic untuk menjaga agar jarum
tetap steril dan beberapa juga memiliki penutup pada pistolnya.
Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk melaksanakan penggunaan
alat suntik Auto Disable.
3. Kebijakan Surat keputusan Kepala UPTD Puskesmas Tomini No.
1. Pengertian Vaksin Bcg Merupakan vaksin beku kering yang mengandung mycrobacterium
bovis hidup yang dilemahkan( Bacillus calmette Guerin) untuk pemberian
kekebalan aktif terhadap tuberculosis.
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk melaksanakan penyuntikan
Bcg.
3. Kebijakan Surat keputusan Kepala UPTD Puskesmas Tomini No.
7. Bagan Alir
Bayi datang
Pendaftaran
Penimbangan
pasien
Penyuluhan
1. Pengertian Vaksin Campak merupakan vaksin virus hidup yang dilemahkan. Setiap dosis
0,5 ml mengandung tidak kurang dari 1000 infective unit virus strain CAM 70
dan tidak lebih dari 100 mcg residu kanamycin dan 30 mcg residu
erythromycin. Untuk pemberian kekebalan aktif terhadap campak.
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk melaksanakan penyuntikan
Campak.
3. Kebijakan Surat keputusan Kepala UPTD Puskesmas Tomini No.
7. Bagan Alir
Bayi datang
Pendaftaran
Penimbangan
pasien
Penyuluhan
1. Pengertian Vaksin DPT/HB/Hib adalah vaksin jerap Difteri Pertusis Tetanus, Hepatitis B
Rekombinaan,Haemophilus influenza tipe B, Berupa suspense Homogen yang
mengandung toksoid tetanus dan difteri murni, bakteri pertussis ( batuk rejan
) inaktif, antigen permukaan hepatitis B (HBsAg) murni yang tidak infeksius,
dan komponen Hib sebagai vaksin bakteri.
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk melaksanakan penyuntikan
Vaksin DPT/HB/Hib
3. Kebijakan Surat keputusan Kepala UPTD Puskesmas Tomini No.
7. Bagan Alir
Bayi datang
Pendaftaran
Penimbangan
pasien
Penyuluhan
1. Pengertian Vaksin Oral Polio Hidup ( Oral Polio Vaccine = OPV ) adalah vaksin polio
trivalent yang terdiri dari suspense virus poliomyelitis tipe 1,2 dan 3 ( strai
sabin ) yang ssudah dilemahkan.
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk melaksanakan pemberian
dan penyuntikan Vaksin Polio.
3. Kebijakan Surat keputusan Kepala UPTD Puskesmas Tomini No.
1. Pengertian Vaksin DT/TD merupakan suspense kolodial homogeny berwarna putih susu
dalam vial gelas, mengandung toksoid tetanus dan toksoid difteri murni yang
teradsorbsi kedalam alumunium fosfat.
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk melaksanakan penyuntikan
Vaksin DT/TD.
3. Kebijakan Surat keputusan Kepala UPTD Puskesmas Tomini No.
1. Pengertian Sweeping imunisasi adalah upaya aktif mencari dan melengkapi imunisasi
bagi bayi dan balita supaya jangan sampai drop out pada akhir tahun
2. Tujuan Sebagai pedoman dalam melaksanakan kegiatan sweeping imunisasi.
3. Kebijakan Surat keputusan Kepala UPTD Puskesmas Tomini No.
6. Prosedur 1. Petugas melakukan pendataan bayi atau balita yang tidak berkunjung
sesuai jadwal imunisasi melalui kohort bayi dan balita
2. Petugas melakukan kunjungan ke rumah bayi atau balita yang
disweeping
3. Melakukan anamnesa dan pemeriksaan pada bayi atau balita yang di
sweeping
4. Petugas menentukan apakah bayi atau balita yang bersangkutan bias
di berikan imunisasi
5. Sebelum melakukan pelayanan imunisasi petugas memberikan
konseling, informasi dan edukasi sebelum melakukan tindakan
imunisasi
6. Petugas memberikan pelayanan imunisasi pada bayi dan balita yang
disweeping sesuai jadwal pemberian imunisasi
7. Petugas melakukan pendokumentasian di Buku KIA Pasien ( Petugas
wajib menuliskan tanggal pemberian imunisasi dan jenis imunisasi
yang diberikan) dan dibuku register kohort bayi atau balita
7. Bagan Alir
Pendataan Bayi dan balita
Melakukan Imunisasi
Vaksin BIAS Campak
1. Pengertian
Semua kejadian sakit dan kematian yang terjadi dalam masa 1 bulan setelah
imunisasi. Pada kejadian tertentu lama pengamatan KIPI dapat mencapai 42
hari ( arthritis kronik pasca imunisasi rubella), atau sampai 6 bulan ( infeksi
virus campak, vaccine strain pada resipen non imunodefisiensi atau resipen
imunodefisiensi pasca vaksinasi polio).
2. Tujuan Mendeteksi dini, merespon kasus KIPI dengan cepat dan tepat, mengurangi
dampak negative imunisasi untuk kesehatan individu dan pada program
imunisasi dan merupakan indicator kualitas program.
3. Kebijakan Surat keputusan Kepala UPTD Puskesmas Tomini No.
4. Referensi Petunjuk teknis pencatatan dan pelaporan upaya penguatan surveilans KIPI,
Direktorat Jenderal PP & PL Kemrnterian Kesehatan RI,2014
5. Alat dan Bahan a. Jenis vaksin yang diberikan, dosis, nomor batch
b. Pemberian imunisasi dan dokter yang bertanggung jawab
c. Blangko/format KIPI
Tatalaksana Program :
1. Abses dingin : kompres hangat, paracetamol -1 tab, dan jika tidak ada
perubahan hubungi puskesmas terdekat.
2. Bembengkakan : kompres hangat, jika tidak ada perubahan hubungi
puskesmas terdekat
3. Sepsis : kompres hangat, paracetamol – 1 tab, rujuk ke Rumah Sakit
terdekat
4. Tetanus : rujuk ke Rumah Sakit terdekat
5. Kelumpuhan atau kelemahan otot : rujuk ke Rumah sakit terdekat untuk
fisioterapi
Factor penerima pejamu :
1. Alergi : suntikkan dexa methasine 1 amp IM/IV. Jika berlanjut pasang
infus Nacl 0,9 % 12 tetes per menit, tanyakan pada orang tua adakah
penyakit alergi
2. Factor psikologis : tenangkan penderita, memberi minum air hangat,
memberi wangian/ alcohol, setelah sadara memberi minum the manis
hangat
3. Koinsidens( factor kebutuhan ): tangani penderita sesuai gejala, cari
informasi apakah ada kasus lain disekitarnya pada anak yang tidak di
imunisasi. Kirim ke Rumah Sakit untuk pemeriksaan lebih lanjut
6. Bagan Alir
Survailans KIPI