Anda di halaman 1dari 6

Nama : Arni Sariningsih

NIM : 857516863

Judul Artikel : Pengaruh Gaya Belajar terhadap Proses Pembelajaran Pendidikan Pancasila pada Kelas 2 SD Negeri 2 Ciulu.

Rumusan Masalah : 1. Bagaimana pengaruh gaya belajar siswa dalam proses pembelajaran Pendidikan Pancasila pada Kelas 2 SD Negeri 2 Ciulu?

1. 6 REFERENSI JURNAL
Indikator Artikel 1 Artikel 2 Artikel 3 Artikel 4 Artikel 5 Artikel 6
ANALISIS GAYA KREATIVITAS ANALISIS PERANAN TEKNOLOGI ANALISIS PEMAHAMAN GURU
BELAJAR GURU DALAM DESAIN DAN MEDIA PEMAHAMAN GURU PENDIDIKAN AGAMA
VISUAL, MEMANFAATKA PEMBELAJARA PEMBELAJARAN BAGI TERHADAP GAYA KRISTEN TERHADAP
AUDIOTORI N MEDIA N PKN DI SD/MI SISWA SEKOLAH BELAJAR SISWA DI KECERDASAN
JUDUL DAN BERBASIS IT KELAS TINGGI DASAR DI DALAM SDN 020 RIDAN PSIKOMOTORIK DALAM
Artikel KINESTETIK DITINJAU DARI PEMBELAJARAN PERMAI MENDORONG BELAJAR
DALAM GAYA BELAJAR PENDIDIKAN PESERTA DIDIk
PENGEMBANGA SISWA KEWARGANEGARAAN
N PRESTASI
BELAJAR SISWA
Jurnal Ilmiah Ilmu Journal of Primary Analisis Desain Jurnal Pendidikan Jurnal Review Jurnal Teologi dan PAK
Nama
Pengetahuan Sosial Education Pembelajaran Kewarganegaraan Pendidikan
Journal
Indonesia PKn Undiksha
Susi Lestari , Andi Harpeni Rora Rizky Heri Hidayat, Heny Dina Hafizha, Rizki Herman Pratikno Madjan
Nama Muhammad Widda Dewantara , Amir Wandini, Siti Mulyani, Sri Devi Ananda, Iis Aprinawati
Penulis Djuhan B. , Harnida Maghfhirah, Nurhasanah, Wilma
Artikel Ahmad Tarmizi Khairunnisa, Zakitush
Hasibuan Sholihah.
Tahun 2021 2020 2021 2020 2022 2023
Terbit
Seseorang dikatakan guru yang sukses apabila mengetahui apa yang dibutuhkan siswa dan memperlakukan mereka sesuai apa yang mereka butuhkan
Rangkuman termasuk gaya belajar, Oleh karena itu, guru harus melakukan identifikasi gaya belajar siswa yang diajarnya agar mengetahui kecenderungan gaya belajar
Artikel 1 siswa yang diajarnya

Rangkuman Dengan memahami secara mendalam tentang gaya belajar sebagai bagian dari karakteristik unik individu, guru diharapkan menjadi lebih kreatif dalam
mempersiapkan dan melaksanakan proses pembelajaran. Kreativitas guru merupakan kemampuan guru dalam menciptakan suatu gagasan atau produk baru
yang dapat mendukung perannya dalam proses pembelajaran.Dalam hal ini, konteks tepat dapat diartikan bahwa media yang digunakan haruslah tepat guna
Artikel 2 dan tepat sasaran serta disesuaikan dengan kebutuhan siswa dan tetap megikuti perkembangan teknologi.Guru dituntut kreatif dalam menyediakan dan
memanfaatkan media ajar variatif sesuai dengan kebutuhan siswa.

Hambatan kegiatan belajar dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya minimnya minat siswa dalam menyerap materi pelajaran, serta kurangnya
siswa pemahaman dalam menerima materi yang disajikan. Oleh karena itu struktur pembelajaran harusnya di desain sebaik mungkin untuk membantu
kegiatan pembelajaran antara guru dan siswa Sekolah Dasar. Ditinjau lagi, siswa terdiri dari berbagai macam jenis, mulai dari yang mudah paham
Rangkuman
Artikel 3 pembelajaran hingga kepada siswa yang lambat menerima pembelajaran. Dalam pembelajaran, siswa diharapkan dapat berinteraksi dengan guru maupun
siswa lain sehingga suatu proses pembelajaran dapat lebih natural untuk memperoleh hasil yang diinginkan guna mencapai tujuan sesuai dengan kebutuhan
yang akan dihasilkan. Media pembelajaran merupakan salah satu komponen pembelajaran yang memiliki peran vital dalam pembelajaran.

Itulah pentingnya teknologi digital yang digunakan pada pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan karena pendidikan tersebut memiliki tujuan tertentu,
seperti menanamkan nilai - nilai ideologi pancasila. Pendidikan di indonesia sedang menghadapi masalah yang besar dengan adanya tantangan globalisasi
yang semakin luas di segala aspek kehidupan, pendidikan. Warga global merupakan bentuk pengembangan nilai - nilai dasar kemanusiaan dalam
Rangkuman pengembangan hak dan kewajiban negara untuk menjalankan tugasnyaa. Secara umum masing - masing negara memiliki perbedaan dalam mengembangkan
Artikel 4 dan menjalankan tugas sebagai wargva negara di masing - masing negara. Warga negara memiliki tugas dan tanggung jawab untuk bisa menjalankan
tugasnya sebagai warga negara dengan baik. Dengan demikian pendidikan dianggap menjadi lembaga yang penting untuk menanamkan konsep - konsep
warga negara global melalui pendidikan kewarganegaraan didalam kelas maupun diluar kelas.

Profil pembelajaran guru dalam memfasilitasi gaya belajar siswa sudah cukup baik, namun masih perlu ditingkatkan dengan menggunakan metode belajar
yang lebih bervariasi, serta penyediaan media pembelajaran yang relevan. Kendala yang dialami guru dalam memfasilitasi gaya belajar siswa yaitu jarang
Rangkuman menggunakan proyektor, kesulitan memfasilitasi siswa bergaya belajar auditori, kesulitan mengelola waktu, dan siswa belum tentu memahami materi
Artikel 5 pelajaran. Upaya yang dilakukan guru dalam mengatasi kendala tersebut adalah disiplin waktu, belajar dari pengalaman, meningkatkan pemahaman tentang
perbedaan gaya belajar siswa, menjalin kerjasama antara guru, siswa dan orang tua serta memperluas wawasan

Guru yang memahami gaya belajar peserta didik akan menumbuhkan sinergi untuk terciptanya suasana belajar dan mengajar, kondisi yang tercipta itu akan
merangsang peserta didik. Hasil positif yang dapat dicapai dengan gaya mengajar itu adalah: Pertama, gaya mengajar guru merupakan suatu cara untuk
mempermudah bagi peserta didik dalam rangka menerima materi pelajaran yang disampaikan, sekaligus sebagai alat untuk mengatasi kebosanan siswa dan
Rangkuman
Artikel 6 meningkatkan minat belajar peserta didik dalam menerima pelajaran. Kedua, gaya mengajar guru akan menimbulkan kecerdasan psikomotorik yaitu:
kemampuan general manusia untuk melakukan tindakan-tindakan yang mempunyai tujuan. Gaya mengajar guru yang kreatif, inspiratif dan inovatif akan
menghasilkan peserta didik yang mempunyai gaya belajar yang handal dan mampu menghadapi masa depannya.

2. 5 REFERENSI DARI 5 BUKU


Indikator Buku 1 Buku 2 Buku 3 Buku 4 Buku 5
PROSES DAN PENGEMBANGAN 95 Strategi TRANSFORMASI DIGITAL Pembelajaran Pkn Di
INOVASI PEMBELAJARAN Mengajar Multiple DAN GAYA BELAJAR Sekolah Dasar
Judul Buku
PEMBELAJARAN PKN DI SEKOLAH Intelligences
DI SD DASAR
Dr. Susi Rusmiati CV. Pena Persada
Nama Penerbit
Alliyah, M. Pd
Ramdani, Riska, Sofi Feri Tirtoni, M.Pd Alamsyah Said, Dr. I Gede Sedana Suci, S.E, Feri Tirtoni, M.Pd
S.Pd., M.Si. Andi M.Ag- Dr. Irjus
Budimanjaya, S.Pd. Indrawan,S.Pd.I.,M.Pd.I-Hadion
Nama Penulis Buku Wijoyo,
S.E.,S.H.,S.Sos.,S.Pd.,M.H.,M.M.
,Ak.,CA.,QWP® Ferry
Kurniawan, S.Pd., M.Pd
Kota Terbit Bogor 2021 Sidoarjo 2018 Jakarta 2017 Banyumas 2020 Yogyakarta 2016
Proses adalah sesuatu tuntutan perubahan dari suatu peris tiwa perkembangan sesuatu yang dilakukan secara terus -menerus. Setiap proses yang
berja lan selalu menghasilkan sesuatu. Hasil yang diciptakan tersebut bisa berupa hasil yang memang diinginkan at au hasil yang tidak diinginkan
(Soewarno, 1981). Proses sebagai kegiatan yang dilakukan untuk mencapai suatu keadaan atau tujuan yang telah ditentukan sebelumnya. Proses
yang dikemukakan oleh Gibson sebagai berikut : "Aktivitas yang memberikan nafas kehidupan bagi kehidupan organisasi, proses yang umum
adalah komunikasi, evaluasi, prestasi kerja, keputusan, sosialisasi dan pengembangan karier" (Gibson, 1989) B. Pengertian Pembelajaran
Pembelajaran adalah membelajarkan siswa menggunakan asas pendidikan maupun teori belajar yang merupakan penentu utama keberhasilan
pendidikan. Pembelajaran merupakan proses komunikasi dua arah. Pembelajaran adalah suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur
manusiawi, material fasilitas, perlengkapan dan prosedur yang saling mempengaruhi tercapainya tujuan pembelajaran (Oemar Hamalik.239: 2006).
Rangkuman Buku 1 Pembelajaran adalah suatu proses yang kompleks yang terjadi pada semua orang dan berlangsung seumur hidup, sejak ia masih bayi sampai ke
liang lahat nanti." Belajar 2 dapat terjadi di rumah, di sekolah, di tempat kerja, di tempat ibadah, dan di masyarakat, serta berlangsung dengan cara
apa saja, dari apa, bagaimana, dan siapa saja. Salah satu tanda seseorang telah belajar adalah adanya perubahan tingkah laku dalam dirinya.
Perubahan tingkah laku tersebut meliputi perubahan pengetahuan (kognitif), keterampilan (psikomotor), dan perubahan sikap atau tingkah laku
(afektif). Pembelajaran adalah proses yang sengaja dirancang untuk menciptakan terjadinya aktivitas belajar dalam individu. Sedangkan
pembelajaran menurut (Pribadi,2009). Pembelajaran adalah serangkaian aktivitas yang sengaja diciptakan debgan maksud untuk memudahkan
terjadinya proses belajar (Gegne.2009). Pembelajaran (instruction) adalah suatu usaha untuk membuat peserta didik belajar atau suatu kegiatan
untuk membelajarkan peserta didik (Warsita.2008).

Rangkuman Buku 2 PKn adalah sebuah mata pelajaran yang kelak akan menjadi sebuah pionir utama dalam upaya menerapkan sebuah perilaku berkarakter kepada
siswa SD sehingga para guru maupun calon guru diharapkan memiliki sebuah kemampuan dalam melakukan sebuah inovasi dan strategi guna
mengembangkan pembelajaran pada mata pelajaran PKn di sekolah dasar. Profesor Warsono salah satu dosen saya di pascasarjana pernah
mengatakan bahwa PKN adalah sebuah mata pelajaran yang harus terus dikaji yang dilakukan sebuah pengembangan yang lebih visioner dan
revolutioner agar terus eksis seperti mata pelajaran yang lain disatu sisi lainnya guru adalah aset yang sangat utama yang bertugas untuk
melakukan pembenahan terhadap masalah pembelajaran serta menganalisis melalui teori pendidikan iii yang ada sehingga ditemukanlah sebuah
permasalahan nyata lalu guru melalui disiplin ilmunya bisa memecahkan permasalahan tersebut serta menciptakan solusi yang aplikatif sehingga
muncul sebuah perspektif yang berbeda serta paradigma baru dalam melakukan pembelajaran PKn pada tingkat sekolah dasar. Sehingga didalam
buku ini nantinya berisi sebuah pengkajian tentang bagaimana melakukan Sebuah upaya yang sistematis dan terencana dalam sebuah proses
pembelajaran, sampai pada akhirnya PKN menjadi sebuah mata pelajaran yang dapat memberikan sebuah dampak pengiring terhadap aktivitas
siswa serta habituasi yang telah di integrasikan di sekolah maupun saat siswa kembali ke rumah masing-masing.

Umumnya, anak-anak yang berada pada kelompok usia dini menyukai gambar-gambar dan menjadikan aktivitas menggambar sebagai media
belajarnya. (Chatib dan Said, 2012: 87). Dan tidak sedikit orang dewasa yang pekerjaannya berakhir pada profesi pelukis (penggambar). Menurut
Dr. Vernont Magnesen dari Texas University, salah satu kekuatan dashyat dalam belajar adalah tampilan gambar visual, gambar visual menempati
Rangkuman Buku 3
ranking pertama dalam hal daya serap dengan tingkat kesuksesan 90% jika dilakukan dengan melihat, mengucapkan, dan melakukan. Oleh sebab
itu, secara ilosoi, penerapan strategi urutan gambar dapat diterapkan pada semua kelompok umur, tergantung pada langkah-langkah pembelajaran
pada setiap jenjang
1.Auditori: Aktivitas yang melibatkan unsur indriawi telinga—mendengar, serta indriawi lidah— rasa (berbicara). Modalitas auditori dapat
dilakukan dengan cara mendengar dan berbicara: melalui suara, musik, nada, irama, dialog, cerita, debat, tanya jawab, dan lain-lain yang terkait.
2. Visual: Aktivitas yang melibatkan unsur indriawi mata—melihat. Modalitas visual dapat dilakukan dengan cara melihat: melihat gambar/warna,
membaca gambar/warna dan membedakan gambar/warna, melihat dan menelaah catatan, diagram, table.
Rangkuman Buku 4
mind mapp, dan hal-hal lain yang terkait.
3. Kinestetik: Aktivitas yang melibatkan unsur indriawi kulit—meraba (merasakan), termasuk unsur gerakan olah tubuh. Modalitas kinestetik
dapat dilakukan dengan cara melakukan untuk merasakan, di antaranya: menulis, melakukan aktivitas yang melibatkan gerakan tubuh, koordinasi
antartubuh, seperti memegang dan mempraktikkan alat ukur satuan milimikro dan hal-hal lain yang terkait.
Profesionalitas guru zaman dahulu mendekatkan pada pendekatan Teacher center dimana proses pembelajaran lebih berpusat pada guru yang
artinya guru sangat menentukan proses pembelajaran karena guru menjadi salah satu sumber ilmu yang didapat oleh siswa atau peserta didik. Guru
akan berperan sepenuhnya dalam sistem pembelajaran. Dalam pendekatan ini guru akan semakin cerdas tetapi siswa hanya memiliki pengalaman
mendengar saja karena dalam pendekatan ini guru akan selalu memberikan penjelasan dan presentasi kepada murid-muridnya. Murid-murid tidak
Rangkuman Buku 5
berkesempatan untuk mengembangkan kemampuan mereka dengan mencari bahan-bahan pendukung pendidikan mereka dengan sendiri. Setiap
masalahmasalah yang muncul dalam pembelajaran akan diselesaikan oleh guru dan semua solusi akan berasal dari guru. Dengan pendekatan ini
siswa yang dihasilkan pun kurang mengapresiasikan ilmu pengetahuan mereka, mereka akan cenderung takut berpendapat, tidak berani mencoba
sesuatu yang dirasa menemukan hal baru. Yang akhirnya cenderung menjadi pelajar yang pasif dan miskin kreatifitas.

3. KERANGKA PENULISAN
1. JUDUL : Pengaruh Gaya Belajar terhadap Proses Pembelajaran Pendidikan Pancasila pada Kelas 2 SD Negeri 2 Ciulu.
2. NAMA PENULIS : ARNI SARININGSIH
3. ABSTRAK
Penelitian ini dilatar belakangi Siswa yang lamban dalam proses belajar seperti siswa yang tidak mampu mengingat dan kurang memahami materi yang
disampaikan guru saat berlangsungnya proses pemebalajaran Bahasa Indonesia, serta siswa kurang aktif dalam belajar, tidak mengerjakan tugas dengan baik. Atas
dasar ini, rumusan permasalahan dalam peneltian ini adalah bagaimana gaya belajar siswa dalam proses pembelajaran Pendidikan Pancasila kelas 2 SD Negeri 2
Ciulu. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gaya belajar siswa dalam proses pembelajaran Pendidikan Pancasila kelas 2 SD Negeri 2 Ciulu tahun
ajaran 2023/2024. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif yaitu penelitian lapangan (field research). Adapun informasi yang menjadi subjek
penelitian adalah siswa kelas 2. Hasil penelitian analisis data wawancara dengan siswa bahwa di kelas 2 gaya belajar yang paling menonjol digunakan siswa adalah
gaya belajar visual. Hal ini disebabkan karena siswa lebih suka belajar dengan cara melihat gurunya menjelaskan di depan dan juga siswa saat di dalam kelas lebih
suka membaca dengan disertai gambar terkait dari bacaan ataupun materi pembelajaran
4. PENDAHULUAN
a. Latar Belakang
1. Pengenalan Gaya belajar siswa
2. Pengaruh Gaya belajar siswa dalam proses pembelajaran
b. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka diperoleh rumusan masalah yaitu “Bagaimana gaya belajar siswa dalam proses pembelajaran Pendidikan Pancasila kelas 2 SD Negeri 2
Ciulu?”
c. Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah yang diuraikan sebelumnya maka yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui gaya belajar siswa dalam proses pembelajaran
Pendidikan Pancasila kelas 2 SD Negeri 2 Ciulu
5. METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
1. Pendekatan penelitian
2. Jenis penelitian
3. Populasi dan sampel
B. Instrumen Penelitian
1. Observasi
2. Wawancara
3. Dokumentasi
C. Prosedur Penelitian
1. Pelaksanaan proses pembelajaran
2. Pengumpulan data
D. Analisis Data
1. Reduksi Data
2. Penyajian Data
2. Penarikan Kesimpulan
6. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Pengaruh Gaya belajar siswa dalam proses pembelajaran Pendidikan Pancasila kelas 2 SD Negeri 2 Ciulu
B. Diskusi Hasil Penlitian
7. KESIMPILAN DAN SARAN
A. Jawaban terhadap rumusan masalah
B. Implikasi penelitian
C. Saran untuk penelitian selanjutnya
8. DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai