BAB VII Perawatan Berkala Sistem Rem Anti
BAB VII Perawatan Berkala Sistem Rem Anti
2. Komponen elektrik.
Komponen elektrik pada sistem rem ABS terdiri dari sensor-sensor, controller,
dan aktuator. Berikut merupakan penjelasan mengenai komponen elektrik pada rem ABS.
a. Sensor
Sensor merupakan komponen elektrik pada kendaraan yang digunakan untuk mendeteksi suatu
kondisi kendaraan, seperti kerusakan-kerusakan yang terjadi pada kendaraan. Sekarang ini, kendaraan
telah dilengkapi dengan banyak sensor-sensor yang akan langsung mendeteksi kerusakan pada
kendaraan tersebut. Apabila terjadi kerusakan, maka sensor akan mengirimkannya ke dalam mesin
(ECU)! Demikian halnya pada sistem rem ABS juga dilengkapi dengan sensor-sensor, seperti:
1) Wheel speed sensor merupakan sensor yang berfungsi untuk mendeteksi terjadinya slip pada
roda kendaraan. Wheel speed sensor bekerja layaknya CKP sensor dengan memanfaatkan
perpotongan GGM untuk mengetahui RPM. Data sensor tersebut dikirim ke control module.
2) Brake fluid level sensor merupakan sensor yang berfungsi untuk mendeteksi ketinggian
minyak rem di reservoir. Saat ketinggian minyak rem tidak mencukupi, sistem ‘akan
memberitahu pengemudi lewat MIL (Malfungcion Indicator Lamp) di dasboard.
b. Controller
Komponen ini hampir sama seperti Engine Control Modul (ECM) pada mesin, hanya
pengaturan yang dilakukan adalah pada sistem pengereman. ABS Control Modul (ABSCM) merupakan
suatu unit yang memproses semua data yang dikirim oleh sensor untuk mengendalikan kerja sistem rem
ABS dengan cara mengatur kerja setiap solenoid yang ada di dalam hidrolik unit (aktuator).
Wheel speed sensor Tone ring ABS Pump Wirring Harness ABS warning
c. Aktuator
Aktuator merupakan komponen yang berfungsi melakukan perintah yang diperoleh dari ABS
Control mesin (ABSCM). Aktuator tersusun atas beberapa komponen yaitu sebagai berikut.
1) Katup selenoid atau solenoid valve merupakan komponen yang berfungsi untuk menutup
aliran minyak rem saat terjadi penekanan yang berlebihan.
2) Motor ABS merupakan komponen yang berfungsi untuk menekan minyak rem melalui sistem
elektrik.
C. PERAWATAB BERKALA PADA REM ABS
Rem ABS merupakan salah satu fasilitas pada sistem rem yang membuat pengemudi dapat
mengerem kendaraan dengan aman walaupun dilakukan secara mendadak. Dengan adanya fitur rem
ABS, pengemudi akan merasa aman ketika melaju di jalanan yang licin. Namun, pengemudi perlu
berhati-hati ketika mengemudikan kendaraan pada kecepatan tinggi di jalanan berkerikil, atau kontur
jalan tidak rata, atau saat rem basah terkena air, sistem rem ABS tidak dapat bekerja dengan optimal
pada kondisi jalan tersebut. Rem ABS kadang rentan mengalami masalah, terutama apabila rem ABS
tidak dirawat secara berkala. Apabila telah terjadi kerusakan, perbaikan rem ABS ini cukup memakan
waktu dan cukup rumit. Oleh sebab itu, sistem rem ABS pada kendaraan perlu dirawat dengan rutin
agar tetap maksimal kerjanya.
Sebagian mobil yang mengalami kerusakan pada sistem rem ABS, maka rem ABS itu tidak
akan berfungsi dan pengereman kendaraan kembali mengandalkan rem konvensional saja. Sehingga,
ketika pengemudi melakukan pengereman normal, dia tidak akan merasakan ada masalah pada sistem
rem. ABS. Namun, ketika pengemudi mengerem mendadak, pengereman mobil akan terasa kurang jika
dibandingkan ketika ABS masih berfungsi normal. Selain itu, kerusakan pada sistem rem ABS juga
dapat dilihat pada lampu indikator ABS serta lampu rem tangan pada panel instrumen yang terus
menyala. Namun, ada juga di beberapa mobil yang jika ABS nya rusak maka mobil akan berhenti diam
dan roda seperti mengunci.
Kerusakan pada sistem ABS biasanya kemungkinan akan disebabkan oleh dua hal yaitu sistem
ABS nya yang bermasalah atau jalur rem konvensional yang menuju sistem rem ABS yang bermasalah
dan menyebabkan ABS menjadi ikut tidak berfungsi. Untuk mengetahui sensor ABS dari roda sebelah
mana yang rusak dapat dilakukan pemeriksaan dengan menggunakan alat scanner atau diagnostic untuk
mobil tersebut. Selain itu, indikator kerusakan pada sistem rem ABS dapat dirasakan pengemudi saat
menginjak pedal rem. Apabila setelah menginjak pedal rem dalam, pengemudi tidak merasakan adanya
denyutan, maka rem ABS mengalami masalah.