Anda di halaman 1dari 7

Hari Nilai Pasaran Nilai

Mingg 5 Wage 4
u
Senin 4 Kliwon 8
Selasa 3 Legi 5
Rabu 7 Pahing 9
Kamis 8 Pon 7
Jumat 6
Sabtu 9
Cara Menghitung Weton dan Neptunya
Masing-masing weton memiliki nilai neptu yang berbeda. Nilai neptu tersebut berkisar antara 7 sampai
yang terbesar adalah 18. Yang neptu 7 (yang paling rendah) dimiliki oleh weton Selasa Wage, sementara
neptu 18 (yang paling tinggi) dimiliki oleh weton Sabtu Pahing. Secara lengkap tentang bagaimana cara
menghitung weton berdasarkan neptu Jawanya, silakan simak tabel berikut ini!
Hari Nilai Pasaran Nilai
Mingg 5 Wage 4
u
Senin 4 Kliwon 8
Selasa 3 Legi 5
Rabu 7 Pahing 9
Kamis 8 Pon 7
Jumat 6
Sabtu 9
Dari tabel di atas, kita dapat melihat bahwa hari dan pasaran memiliki nilai yang berbeda-beda. Untuk
menghitung neptu weton kita hanya perlu menjumlahkan nilai hari dan pasaran dari weton yang
bersangkutan.

Contoh, jika kita ingin mengetahui neptu weton Selasa Pahing, maka kita harus menjumlahkan nilai hari
Selasa (3) dan nilai pasaran Pahing (9) sehingga diperoleh nilai neptu Jawa sebesar 12.

Contoh perhitungan weton jawa lainnya, jika kita ingin mengetahui neptu weton Minggu Pahing, maka
kita harus menjumlahkan nilai hari Minggu (5) dan nilai pasaran Pahing (9), sehingga diperoleh nilai
neptu Jawa sebesar 14.

Nah, untuk memudahkan Anda dalam mengetahui nilai neptu Jawa tanpa harus menghitungnya, silakan
temukan nilai neptu weton yang Anda cari pada tabel di bawah ini!
Hari Wage (4) Kliwon (8) Legi (5) Pahing (9) Pon (7)
Minggu (5) 9 13 10 14 12
Senin (4) 8 12 9 13 11
Selasa (3) 7 11 8 12 10
Rabu (7) 11 15 12 16 14
Kamis (8) 12 16 13 17 15
Jumat (6) 10 14 11 15 13
Sabtu (9) 13 17 14 18 16
Netpu Bulan dan Tahun Jawa
Selain mengenal neptu hitungan weton, orang Jawa kuno juga mengenal neptu hitungan untuk bulan
dan tahun. Kendati demikian hitungan kedua neptu tersebut jarang digunakan dalam meramalkan watak
atau kepribadian manusia berdasarkan hari kelahirannya.

Neptu bulan dan tahun lebih sering digunakan sebagai alat untuk memperkirakan musim tanam, musim
hujan, musim kemarau, hama penyakit pada tanaman, jumlah panen pada kegiatan pertanian yang
dilakukan, banyaknya tangkapan ikan bagi nelayan, dan lain sebagainya.

Meski tak begitu sering digunakan, neptu Jawa untuk hitungan bulan dan tahun tentu tak ada salahnya
bila kita pelajari. Nah, secara lengkap berikut ini adalah nilai neptu dari bulan dan tahun Jawa yang dapat
kami rangkum!
Bulan Nilai Tahun Nilai
Suro 7 Alip 1
Sapar 2 Ehe 5
Mulud 3 Jimawal 3
Bakda Mulud 5 Je 7
Jumadil Awal 6 Dal 4
Jumadil Akhir 1 Be 2
Rejeb 2 Wawu 6
Ruwah 4 Jimakhir 3
Pasa (Puasa) 5
Sawal 7
Dulkangidah 1
(Sela)
Dulkahijjah 3
(Besar)

Untuk diketahui, dalam kalender Jawa dikenal 12 bulan yang penanggalannya mirip seperti penanggalan
hijriah (kalender Islam). Sementara dalam hitungan tahun, kalender Jawa mengenal adanya siklus pergantian
tahun dalam sewindu dengan nama-nama yang memiliki makna yang khas, yaitu tahun Alip, tahun Ehe, tahun
Jimawal, tahun Je, tahun Dal, tahun Be, tahun Wawu, dan tahun Jamakhir.

Nah, demikianlah sekilas pemaparan mengenai hitungan neptu Jawa dan cara menghitung weton yang bisa
kami sampaikan. Setelah memahami artikel ini, tentu cara menghitung weton, bulan, dan tahun Jawa sudah
Anda kuasai. Cukup mudah bukan? Semoga bermanfaat dan dapat membantu mengenalkan kembali budaya
Jawa yang hampir punah ini. Salam!
Dahulu sebelum pemikiran orang berkembang modern seperti sekarang ini,
banyak orang Jawa khususnya masih menggunakan hitung-hitungan weton
(hari kelahiran menurut penanggalan Orang Jawa) untuk menentukan hari
baik dan buruk dalam memulai suatu hajat besar, misalnya pernikahan, acara
selamatan, memulai suatu usaha, dan lain-lain.

Selain itu, hitungan weton juga sering digunakan untuk menentukan


kecocokan calon pasangan yang hendak melangsungkan pernikahan.
Biasanya jika hasil perhitungan weton kedua pasangan tidak diketemukan
prospek yang baik, maka untuk meminimalisir kemungkinan buruk yang
mungkin bisa terjadi, akan dilakukan ruwatan atau memilih hari pernikahan
khusus dan tertentu yang dipercaya bisa menangkal kesialan di kemudian
hari akibat ketidakcocokan weton tersebut.

Namun kini, seiring perkembangan zaman yang sudah sebegitu majunya


seperti yang kita rasakan saat ini. Masyarakat (Orang Jawa khususnya)
sudah mulai yang jarang menggunakan hitung-hitungan weton dalam
memulai sesuatu hal besar layaknya yang dilakukan orang-rang Jawa
terdahulu. Meskipun masih ada orang-orang yang tinggal di pedesaan
menggunakannya, namun jumlahnya tidak terlalu banyak.

Disini saya tidak menyuruh siapapun agar memercayai hitung-hitungan


weton, namun hanya sebagai pengingat dan menambah wawasan budaya
bahwa dulunya si mbah kita pernah menggunakan cara ini sebagai langkah
antisipasi kebatinan dalam menentukan nasib baik dan buruk seseorang.
Menurut orang Jawa, masalah pernikahan dapat diramal menurut weton dari
calon pasangan laki-laki dan perempuan. Berikut ini tata cara perhitungannya.

ANGKA DAN HARI PASARAN JAWA

SENIN =4
SELASA =3
RABU =7
KAMIS =8
JUM’AT =6
SABTU =9
MINGGU = 5
LEGI =5
PAHING =9
P0N =7
WAGE =4
KLIW0N =8

Contoh kasus:
Misalnya pasangan laki-laki lahir pada Minggu Legi (Minggu = 5 + Legi = 5
=>> 10). Sedangkan pasangan perempuan lahir pada hari Selasa Wage
(Selasa = 3 + Wage = 4 =>> 7). Berarti 10 + 7 = 17 atau tiba PEGAT.

Berikut ini penjelasan menurut hasil dari penjumlahan weton tersebut:

1. PEGAT
Jika hasilnya tiba pada PEGAT, maka kemungkinan pasangan tersebut akan
sering menemukan masalah di kemudian hari, bisa itu dari masalah ekonomi,
kekuasaan, perselingkuhan yang bisa menyebabkan pasangan tersebut
bercerai atau pegatan.
2. RATU
Jika hasilnya tiba pada RATU, bisa dikatakan pasangan tersebut memang
sudah jodohnya. Dihargai dan disegani oleh tetangga maupun lingkungan
sekitar. Bahkan banyak orang yang iri akan keharmonisannya dalam
membina rumah tangga.

3. JODOH
Jika hasilnya tiba pada JODOH, berarti pasangan tersebut memang beneran
cocok dan berjodoh. Bisa saling menerima segala kelebihan dan
kekurangannya. Rumah tangga bisa rukun sampai tua.

4. TOPO
Jika hasilnya tiba pada TOPO, dalam membina rumah tangga akan sering
mengalami kesusahan di awal-awal namun akan bahagia pada akhirnya.
Masalah tersebut bisa saja soal ekonomi dan lain sebagainya. Namun pada
saat sudah memiliki anak dan cukup lama berumah tangga, akhirnya akan
hidup sukses dan bahagia.

5. TINARI
Jika hasilnya tiba pada TINARI, itu berarti akan menemukan kebehagaiaan.
Gampang dalam mencari rezeki dan tidak sampai hidup kekurangan.
Hidupnya juga sering mendapat keberuntungan.

6. PADU
Jika hasilnya tiba pada PADU, berarti dalam berumah tangga akan sering
mengalami pertengkaran. Namun meskipun sering bertengkar, tidak sampai
membawa ke dalam perceraian. Masalah pertengkaran tersebut bahkan bisa
dipicu dari hal-hal yang sifatnya cukup sepele.
7. SUJANAN
Jika hasiknya tiba pada SUJANAN, maka dalam berumah tangga akan sering
mengalami pertengkaran dan masalah perselingkuhan. Bisa itu dari pihak
laki-laki maupun perempuan yang memulai perselingkuhan.

8. PESTHI
Jika hasiknya tiba pada PESTHI, berarti dalam berumah tangga akan rukun,
tenteram, adem ayem sampai tua. Meskipun ada masalah apapun tidak akan
sampai merusak keharmonisan keluarga.

Daftar Hasil Perhitungan:

1. PEGAT.
2. RATU.
3. JODOH.
4. TOPO.
5. TINARI.
6. PADU.
7. SUJANAN.
8. PESTHI.
9. PEGAT.
10. RATU.
11. JODOH.
12. TOPO.
13. TINARI.
14. PADU.
15. SUJANAN.
16. PESTHI.
17. PEGAT.
18. RATU.
19. JODOH.
20. TOPO.
21. TINARI.
22. PADU.
23. SUJANAN.
24. PESTHI.
25. PEGAT.
26. RATU.
27. JODOH.
28. TOPO.
29. TINARI.
30. PADU.
31. SUJANAN.
32. PESTHI.
33. PEGAT.
34. RATU.
35. JODOH.
36. TOPO

Anda mungkin juga menyukai