Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH ETIKA PROPESI

Peran Dan Kompetensi Ahli Gizi Bidang Gizi Klinik

Disusun untuk memenuhi tugas

Dosen pembimbing :

Roza Mulyani, SKM, MKM

Disusun oleh :

Kelompok A4

1. Eni Melia (2113411002)


2. Rani Agustia (2113411013)
3. Shetty Andini (2113411014)
4. Cika Amelia Putri (2113411026)
5. Dela Monisa (2113411028)
6. Dina Aprilia (2113411029)
7. Helen Puspitasari (2113411036)

POLTEKKES TANJUNG KARANG


JURUSAN GIZI
2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya, penulis
dapat menyelesaikan tugas laporan Etika Propesi “Peran Dan Kompetensi Ahli Gizi Bidang
Gizi Klinik ”

Penulis mengucapkan terimakasih kepada Ibu Roza Mulyani, SKM, MKM selaku
dosen mata kuliah Ilmu Teknologi Pangan. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada
semua pihak yang telah membantu terselesaikannya laporan ini. Penulis menyadari laporan
ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, saran dan kritik yang membangun di harapkan
demi kesempurnaan laporan ini.

Akhir kata penulis berharap makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
bermanfaat bagi penulis dan pembaca.

Bandar Lampung, 23 Juli 2023

Penulis

DAFTAR ISI

Halaman Judul……………………………………...……………….…………………….
……….……i
KataPengantar……………..…………………………………….………………..……...…...ii
DaftarIsi………………..………………………..…………………………………...…..……ii
BAB I PENDAHULUAN
A. LatarBelakang…….;.………………..……………………………………..………....4
BAB II PEMBAHASAN
A. Standar Kopentesi ahli gizi……….. ……………….. ......…………….……….…….5
ii
B. Peran Ahli Gizi …….……….................................…….………………………….....6
C. Kopetensi gizi klinik ………......………………...……..……………………….…....7
D. Peran…………………….………………….…………………………………….…..8
E. Tugas pokok ahli gizi ………..…..……………………………………………….….9
F. Ruang linkup praktik gizi klinik…………………………………………………..…10
G. Asuhan gizi rawat inap ………………………………………………...……………11
H. Asuhan gizi rawat jalan…………………………………………………………...…12
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan……………..……….…………….……….………………………….……
B. Saran…………………………………………………………………………………...
DAFTAR PUSTAKA………………………………..……..…………………………………

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


A. Pengertian
Pelayanan gizi adalah suatu upaya memperbaiki, meningkatkan gizi, makanan,
dietetik masyarakat, kelompok, individu atau klien yang merupakan suatu
rangkaian kegiatan yang meliputi pengumpulan, pengolahan, analisis, simpulan,
anjuran, implementasi dan evaluasi gizi, makanan dan dietetik dalam rangka
iii
mencapai status kesehatan optimal dalam kondisi sehat atau sakit (Pedoman
Pelayanan Gizi Rumah Sakit, 2013).

Gizi klinik adalah suatu ilmu yang mempelajari tentang hubungan antara
makanan dan kesehatan tubuh manusia termasuk mempelajari zat-zat gizi dan
bagaimana dicerna, diserap, digunakan, dimetabolisme, disimpan dan dikeluarkan
dari tubuh (PGRS, 2013).

B. Definisi Pelayanan Gizi Klinik


Pelayanan gizi klinik adalah pelayanan yang diberikan kepada
pasien/klien/personal dengan tujuan mengatasi masalah/penyakit terkait gizi
(nutrition related disease) yang dilakukan oleh tenaga gizi dengan prinsip aman,
efektif , dan efisien serta berbasis bukti (The American Dietetic Association
Quality Management Committee, 2008).

Pelayanan Gizi Klinik menyediakan layanan gizi melalui penerapan proses


Asuhan Gizi Terstandar , PAGT meliputi Pengkajian Data Gizi, Penegakan
Diagnosa Gizi dan Monitiring Evaluasi (NCP-ASDI, 2007).

BAB II

PEMBAHASAN

A. Standar Kompetensi Ahli Gizi


Standar kompetensi ahli gizi disusun berdasarkan jenis ahli gizi yang ada saat
ini yaitu ahli gizi dan ahli madya gizi. Keduanya mempunyai wewenang dan
tanggung jawab yang berbeda. Secara umum tujuan disusunnya standar
kompetensi ahli gizi adalah sebagai landasan pengembangan profesi Ahli Gizi di
iv
Indonesia sehingga dapat mencegah tumpang tindih kewenangan berbagai profesi
yang terkait dengan gizi. Adapun tujuan secara khusus adalah sebagai
acuan/pedoman dalam menjaga mutu Ahli Gizi, menjaga dan meningkatkan mutu
pelayanan gizi yang ank lienal baik untuk individu maupun kelompok serta
mencegah timbulnya malpraktek gizi (Persagi, 2010).

B. Peran Ahli Gizi


Secara umum, paling tidak seorang ahli gizi memiliki 3 peran, yakni sebagai
dietisien, sebagai konselor gizi, dan sebagai penyuluh gizi (Nasihah, 2010).
1. Dietisien adalah seseorang yang memiliki pendidikan gizi, khususnya ank
lie, yang bekerja untuk menerapkan prinsip-prinsip gizi dalam pemberian
makan kepada individu atau kelompok, merencanakan menu, dan diet
khusus, serta mengawasi penyelenggaraan dan penyajian makanan (Kamus
Gizi, 2010).
2. Konselor gizi adalah ahli gizi yang bekerja untuk membantu orang lain
(klien) mengenali, mengatasi masalah gizi yang dihadapi, dan mendorong
klien untuk mencari dan memilih cara pemecahan masalah gizi secara
mudah sehingga dapat dilaksanakan oleh klien secara efektif dan efisien.
Konseling biasanya dilakukan lebih privat, berupa komunikasi dua arah
antara konselor ank lien yang bertujuan untuk memberikan terapi diet yang
sesuai dengan kondisi pasien dalam upaya perubahan sikap dan perilaku
terhadap makanan (Magdalena, 2010).
3. Penyuluh gizi, yakni seseorang yang memberikan penyuluhan gizi yang
merupakan suatu upaya menjelaskan, menggunakan, memilih, dan
mengolah bahan makanan untuk meningkatkan pengetahuan, sikap, dan
perilaku perorangan atau masyarakat dalam mengonsumsi makanan
sehingga meningkatkan kesehatan dan gizinya (Kamus Gizi, 2010).

Selain ketiga peran yang telah dijelaskan diatas, peran ahli gizi juga dapat dikaji
pada rincian di bawah ini :

a) Pelaju tatalaksan/asuhan/pelayanan gizi klinik.


b) Pengolahan pelayanan gizi dimasyarakat.
c) Pengolahan tatalaksana/asuhan/pelayanan gizi di RS.
d) Pengolahan system penyelenggaraan makanan institusi/masal.
e) Pendidikan /penyuluh/pelatih/konsultan gizi.
f) Pelaksana penelitian gizi.
g) Pelaku pemasaran produk gizi dan kegiatan wirausaha.
h) Berpartisipasi Bersama tim Kesehatan dan tim lintas sector.
i) Pelaku praktik kegizian yang bekerja secara professional dan etis

C. Kompentesi Gizi Klinik


v
1. Melakukan penapisan gizi (nutrition skreening) pada klien / pasiensecara
indvidu (Kes.AG.02.29.01)
2. Membantu dalam pengkajian gizi (nutrition assessment) pasiendengan
komplikasi / kondisi kesehatan yang kompleks, misalnyapenyakit ginjal, multi
sistem organ failures, trauma(Kes.AG.02.31.01)
3. melaksanakan asuhan gizi untuk kien sesuai kebudayaan dankepercayaan dari
berbagai golongan umur, bergantung level asuhangizi kelompok umur
(Kes.AG.02.40.01)
4. Mendidik pasien / klien dalam rangka promosi kesehatan,pencegahan penyakit
dan terapi gizi untuk kondisi tanpa komplikasi(Kes.AG.02.09.01)
5. Malakukan monitoring dan evaluasi asupan gizi / makanan
pasien(Kes.AG.02.33.01)

D. Peran

 Ahli Gizi
1. Pelakutatalaksana/asuhan/pelayanangiziklinik
2. Pengelolapelayanangizidimasyarakat
3. Pengelolatatalaksana/asuhan/pelayanangizidiRS
4. Pengelolasistempenyelenggaraanmakananlnstitusi/masal
5. Pendidik/Penyuluh/pelatih/konsultangizi
6. Pelaksana penelitian gizi.
7. Pelaku pemasaran produk gizi dan kegiatan wirausaha.
8. Berpartisipasi bersama tim kesehatan dan tim lintas sektoral.
9. Pelaku praktek ke gizian yang bekerja secara professional danetis.

 Ahli Madya Gizi


1. Pelakutatalaksana/asuhan/pelayanangiziklinik.
2. Pelaksanapelayanangizimasyarakat
3. Pendidik/Penyuluh/pelatih/konsultangizi.
4. Pelakupemasaranprodukgizidankegiatanwirausaha.
5. Pelakupraktekkegizianyang bekerjasecaraprofesionaldanetis.

E. TUGAS POKOK AHLI GIZI

1. Memproduksi layanan gizi


2. Menjaga mutu pelayanan gizi
3. Menyusun skala prioritas program pelayanan gizi
4. Melakukan inovasi dan continues improvement tentang produk dan
prosedurlayanan Gizi
5. Termasuk lingkup Pelayanan Gizi ialah pelayanan gizi untuk pasien
rawatinap, rawat jalan, petugas; kegiatan penyuluhan
6. Penyusunan rencana dan Laporan Kegiatan dalam lingkup pelayanan gizi

vi
F. RUANG LINGKUP PRAKTIK GIZI KLINIK
1. Ruang Lingkup Praktik : peran, fungsi, tanggung jawab dan
aktivitasprofesional gizi yang mendapat pendidikan formal dan
mempunyaiwewenang untuk melaksanakan asuhan gizi (The American
DieteticAssociation Quality Management Committee, 2008).
2. Ruang lingkup praktik gizi klinik diklasifikasikan menjadi kegiatan:1.Pelayanan
Langsung Kepada Pasien/Klien 2.Pelayanan Tidak Langsung Kepada
Pasien/Klien (National GuardHealth Affairs, Kingdom of Saudi Arabia, 2013)

 PELAYANAN LANGSUNG KEPADA KLIEN/PASIEN

Pelayanan langsung kepada klien/pasien menggunakan 4 langkah dalam Proses


Asuhan Gizi Terstandar yang bertujuan untuk memberikan pelayanangizi yang aman,
efektif, dan efisien, dan memfasilititasi praktik berbasis bukti (The American Dietetic
Association Quality Management Committee, 2008) TRD dan RD melaksanakan
pelayanan terapi gizi medis pada kondisi Defisiensi zat gizi ,Infeksi Gizi Anak
&Tumbuh Kembang , Gizi Lanjut Usia , Gizi Onkologi , Gizi Neurologi , Gizi
Nefrologi (gizi pada ginjal dan hipertensi) Gizi Bedah (perioperatif nutrition) Bedah
umum Bedah digestif , Gizi Diabetes dan Gangguan Metabolik , Gizi Gangguan
Kehamilan Gizi Kardiovaskular Gizi pada Pasien Kritis (critical ill) Gizi
Olahraga/sport dietetic Gizi Gastrohepato-Intestinal , Gizi pada Penyakit Paru , Gizi
Muskoloskeletal , HIV/AIDS , Behavior related nutrition (eating disorder, mental
illness) , Weight management (pengelolaan berat badan)

 PELAYANAN SECARA TIDAK LANGSUNG

Berupa :

1. Berkoordinasi dengan unit Produksi Makanan dalam hal pemesanan makan


klien/pasien, termasuk formula enteral
2. Mengembangkan pedoman asuhan gizi dan materi edukasi.
3. Memberikan pelatihan dan pendidikan kepada staf institusi dan siswa/mahasiswa
praktik
4. Berpartisipasi dalam berbagai kegiatan ilmiah.
5. Mengembangkan kegiatan penelitian gizi aplikatif, khususnya di bidang gizi
klinik.
6. Melaksanakan pembelajaran berkelanjutan sepanjang hayat (National Guard
Health Affairs, Kingdom of Saudi Arabia, 2013)

Contoh : Pelayanan Makanan

vii
a) Mengecek dan menyetujui bon permintaan makan
b) Mengecek kebersihan pantry pasien dan alat makan
c) Mengecek kesesuaian diit
d) Mengecek distribusi snack dan makan pasien
e) Mengkoordinasikan kegiatan pramusaji dalam kegiatan pelayanan makan
pasien maupun petugas
f) Melakukan perencanaan dan pengawasan peralatan makan pasien dan
petugas
g) Melakukan perencanaan kebutuhan dan pengawasan pemakaian susu.
Enteral, gula + teh + kopi dll h) Mengatasi permasalahan gizi pasien maupun
petugas i) Membuat laporan bulanan kegiatan pelayanan gizi Pencatatan dan
pelaporan rawat inap Buku catatan harian pasien Formulir permintaan
makanan pasien baru Formulir pembatalan makan Formulir perubahan diet
Formulir permintaan makan pagi, siang dan sore Laporan harian konseling
gizi.

G.ASUHAN GIZI RAWAT INAP

Pengertian Serangkaian proses kegiatan pelayanan gizi yang berkesinambungan


dimulai dari perencanaan diet pasien sampai di ruang rawat inap.Tujuan Memberikan
pelayanan kepada pasien rawat inap agar memperoleh gizi yang sesuai dengan
kondisi penyakit mempercepat proses penyembuhan. o Pelaksanaan kegiatan
pelayanan gizi di ruang rawat :

 Membaca catatan medik pasien dan menganamnese makanan pasien


bila diperlukan
 Merancang diit bersama pasien menurut ketetapan diit dari dokter
ruangan
 Penyuluhan/konsultasi gizi bagi pasien yang memerlukan
 Pemesanan makanan ke dapur utama
 Monitoring dan evaluasi diit
 Pengiriman daftar permintaan makanan ruangan
 Melakukan pengawasan, pencatatan dan pelaporan ke unit terkait
(Depkes, 1990)

H. ASUHAN GIZI RAWAT JALAN

Penyuluhan gizi serangkaian kegiatan penyampaian pesan-pesan gizi untuk mencapai


tujuan tertentu. Konsultasi gizi proses belajar untuk mengembangkan pengertian dan
sikap positif terhadap makanan agar penderita dapat membentuk dan memiliki
kebiasaan makan yang baik dalam kehidupan seharihari. Uraian tugas ahli gizi klinik
gizi :

 Jam dinas

viii
 Kualifikasi Latar belakang pendidikan Pengalaman kerja /kursus /
pelatihan
 Garis kewenangan Secara langsung dan tidak langsung
 Fungsi Mengawasi dan mengevaluasi kegiatan konsultasi gizi di rawat
jalan, PKMRS dan Penyuluhan Gizi di luar RS Memberi konsultasi
gizi kepada pasien

Uraian tugas :elayanan Rawat JalanMembuat laporan bulanan konsultasi gizi,


Penyuluhan Kesehatan Masyarakat Rumah Sakit (PKMRS) Menyusun jadwal
penyuluhan gizi di lingkungan rumah sakit (PKMRS) Menyusun jadwal penyuluhan
gizi di luar RS Pengembangan media konseling (leaflet dll) 2. Asuhan Gizi Pasien
Melakukan Antropometri Melakukan anamnesa gizi dan recall sehari Mengkaji data
biokimia dan klinik Interpretasi data A, B, C dan D Menentukan diagnosis gizi pasien
Merencanakan terapi diit pasien Implementasi konseling gizi dan evaluasi Jawaban
konsultasi / pengisian dalam RM Membuat surat kontrol pasien Pencatatan pelaporan
rawat jalan Registrasi pasien Pengisian leaflet Formulir riwayat gizi Formulir asuhan
gizi Laporan penyuluhan, konseling

ix
BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN

Ahli Gizi yang melaksanakan profesi gizi mengabdikan diri dalam upaya memelihara
dan memperbaiki keadaan gizi, kesehatan, kecerdasan dan kesejahteraan rakyat melalui
upaya perbaikan gizi, pendidikan gizi, pengembangan ilmu dan teknologi gizi, serta ilmu-
ilmu terkait. Ahli Gizi dalam menjalankan profesinya harus senantiasa bertaqwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa, menunjukkan sikap dan perbuatan terpuji yang dilandasi oleh
falsafah dan nilainilai Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945 serta Anggaran Dasar dan
Anggaran Rumah Tangga Persatuan Ahli Gizi Indonesia serta etik profesinya. (Persagi, 2010)

SARAN

Saran penulis kepada yang membaca agar makalah ini bermanfaat untuk kedepannya,
sebagai tambahan literatur kita dalam bacaan. Dan kepada ahli gizi agar menjalankan profesi
dan kode etik sebagai ahli gizi yang sudah ada sejak dahulu.

x
DAFTAR PUSTAKA

https://www.scribd.com/document/327302526/Peran-Ahli-Gizi-Di-Bidang-Gizi-Klinik#
https://id.scribd.com/document/534767367/Materi-5-Peran-Fungsi-dan-Kompetensi-Ahli-
Gizi
https://docplayer.info/73049644-Peran-ahli-gizi-di-bidang-klinik-brought-to-you-by-restu-
jen-arin-duhita-rafifa-sopo-neh-pj-ho-etika-profesi.html
https://docplayer-info.cdn.ampproject.org/v/s/docplayer.info/amp/73049644-Peran-ahli-gizi-
di-bidang-klinik-brought-to-you-by-restu-jen-arin-duhita-rafifa-sopo-neh-pj-ho-etika-
profesi.html?amp_gsa=1&amp_js_v=a9&usqp=mq331AQIUAKwASCAAgM
%3D#amp_tf=Dari%20%251%24s&aoh=16900789677814&referrer=https%3A%2F
%2Fwww.google.com&ampshare=https%3A%2F%2Fdocplayer.info%2F73049644-Peran-
ahli-gizi-di-bidang-klinik-brought-to-you-by-restu-jen-arin-duhita-rafifa-sopo-neh-pj-ho-
etika-profesi.html

xi

Anda mungkin juga menyukai