Anda di halaman 1dari 13

PENGOLAHAN MAKANAN DARI DAUN KELOR

Kelompok 13

Koordinator : Hendri Hadiyanto, M. Kep.

Dosen Pembimbing Lapangan : Sri Kurnia Dewi, M.Kep.

Anggota :

PUTRI RACHMAH DIANTI 2030911002

DINA AMELIA 2030511011

SAFNA MUTIA DERMAWAN 2030821007

MUHAMMAD ASH SHIDIQI 2030511029

INDRIANI RAHMA 2032011014

DEDE HESTI GEOVANY 2030711028

MUHAMMAD RIZKI FIRDAUS 2030111023

RISKA RISMAWATI 2030811126

M.YASA 2030411013

MUHAMMAD FACHRIZA THOYIB FIRDAUS 2030511060

HADI RACHMAT SUPINDAR 2030511066

DINDA ATHASYA ARTHAMEVIA SETIAWAN 2032311032

VANITA SELVIANY 2030111044

NENG INTAN 2232325004

SITI SALSA ANTIK MARETHA 2232325022

KULIAH KERJA NYATA–TEMATIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUKABUMI


TAHUN 2023
Stunting merupakan salah satu permasalahan gizi kronis yang terjadi pada anak usia dini dan
ibu hamil dengan status gizi kurang (KEK). Fenomena ini berdampak serius terhadap
pertumbuhan dan perkembangan anak, serta Kesehatan ibu hamil. Dampak jangka panjang dari
stunting mencakup keterbatasan kognitif, gangguan perkembangan motorik, dan resiko penyakit
kronis di kemudian hari. Oleh karena itu, langkah preventif dan intervensi dini menjadi sangat
penting dalam mengatasi permasalahan ini.

Program Kreativitas Mahasiswa dalam Kuliah Kerja Nyata- Tematik (KKN-T) UMMI 13
memfokuskan perhatiannya pada isu pencegahan stunting dengan melibatkan partisipasi aktif
mahasiswa serta Masyarakat desa Cikurutug, kecamatan Cireunghas. Program ini merupakan
manifestasi kontribusi nyata perguruan tinggi dalam mengenai permasalahan Kesehatan
Masyarakat secara holistik. Salah satu pendekatan yang diambil dalam program ini adalah
melalui penyuluhan. Penyuluhan dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan pengetahuan
Masyarakat tentang pentingnya gizi seimbang dan asupan nutrisi yang dibutuhkan oleh anak usia
dini. Selain itu, mahasiswa juga memberikan informasi mengenai manfaat daun kelor sebagai
sumber nutrisi yang kaya akan zat-zat penting untuk pertumbuhan dan perkembangan optimal.
Selain penyuluhan, program ini juga mencakup pembudidayaan daun kelor Bersama Masyarakat
desa Cikurutug. Pembudidayaan ini memiliki potensi untuk meningkatkan ketersediaan bahan
pangan yang kaya nutrisi di lingkungan sekitar. Melalui pendekatan partisipatif, Masyarakat
diajak untuk berperan aktif dalam proses budidaya dan pengelolaan daun kelor, sehingga tercipta
rasa memiliki dan kesadaran akan manfaatnya.

Manfaat daun kelor untuk kesehatan memang sudah terkenal sebagai obat herbal. Daun
kelor (Moringa Oleifera) sejak lama digunakan sebagai obat tradisional yang baik untuk
mencegah kanker dan menjaga tekanan darah. “Kandungannya yang baik untuk kesehatan seperti
antioksidan dan berbagai nutrisi lainnya dimana antioksidan yang ada dalam kandungan daun
kelor, antara lain vitamin C, beta karoten, quercetin, dan chlorogenic acid.

Manfaat daun kelor untuk kesehatan memang dipengaruhi oleh nutrisi yang terkandung di
dalamnya. Selain antioksidan, daun kelor juga mengandung vitamin dan mineral, antara lain
Vitamin B6, Vitamin B2, Vitamin C, Vitamin A, zat besi, dan Magnesium. Tidak hanya itu, satu
mangkuk daun kelor (sekitar 21 gram) mengandung protein nabati, sebanyak dua (2) gram”.

Kelor dengan Gizi tinggi


Sebanyak 100 gram daun kelor kering mengandung protein dua kali lebih tinggi dari
yoghurt, vitamin A tujuh kali lebih tinggi dari wortel, kalium tiga kali lebih tinggi dari pisang,
kalsium empat kali lebih tinggi dari susu, dan vitamin C tujuh kali lebih tinggi dari jeruk.

Tak hanya zat gizi penting di atas, daun kelor juga mengandung vitamin B6, zat besi,
magnesium, serta riboflavin B2. Daun kelor memiliki efek samping yakni mengandung kadar
antinutrien yang tinggi. Apabila dikonsumsi berlebihan, asupan ini dapat mengurangi penyerapan
mineral dan protein. Untuk mencegah efek negatifnya, Anda disarankan mengkonsumsi daun
kelor bersama makanan bergizi lain agar kecukupan nutrisi tetap terjaga.”

Dari beberapa keunggulan daun kelor, di beberapa negara Eropa, Timur Tengah dan
Amerika Serikat (AS) mengincar daun kelor sebagai bahan superfood yaitu bahan pangan. Perlu
diketahui, superfood adalah pangan fungsional yang bernilai gizi tinggi dan kaya antioksidan
yang bermanfaat bagi tubuh dan Kesehatan.Selain daun kelor, bahan pangan yang dikenal
dengan superfood lainnya yakni diantaranya ganggang chlorella, goji berry, spirulina, cokelat,
wheat grass, camu camu, dan acai.

Kelor sudah digunakan di banyak negara yang menderita malnutrisi, stunting, yang
kemudian sudah lepas dari masalah itu. Kelor diakui WHO dan FAO mampu menangani
malnutrisi,”

Diantara manfaat daun tersebut bagi kesehatan adalah dapat menurunkan gula darah, juga
mengurangi peradangan. Sejumlah penelitian menunjukkan, manfaat daun kelor efektif
menurunkan kadar gula darah.

“Para ilmuwan meyakini hal itu berasal dari senyawa antioksidan isothiocyanate dalam daun
kelor. Salah satu studi melibatkan 30 wanita yang mengonsumsi 1,5 sendok teh bubuk daun kelor
per hari selama tiga bulan. Hasilnya, kadar gula darah puasa mereka turun rata-rata sebesar 13,5
persen. Studi kecil lainnya melibatkan enam penderita diabetes yang diberi 50 gram daun kelor
dalam menu makanannya. Hasilnya, kadar gula darah mereka dapat turun 21 persen”.
(Detik.com)

Membantu mengurangi peradangan

Selain menurunkan gula darah, kandungan senyawa isothiocyanate pada daun kelor juga
potensial untuk membantu mengurangi peradangan. Peradangan adalah respons alami tubuh
ketika menghadapi infeksi atau cedera. Pengidap penyakit kronis seperti jantung dan kanker
umumnya juga mengalami peradangan. Perlu diketahui, manfaat daun kelor untuk mengatasi
peradangan dibuktikan pada uji laboratorium dan penelitian pada hewan. Diperlukan penelitian
lebih lanjut pada manusia terkait efek antiperadangan daun kelor.

Berbeda sekali dengan masyarakat kita dalam pemanfaatan daun kecil dari pohon kelor
tersebut. Pohonnya banyak tumbuh liar di pekarangan rumah yang hanya menjadi pagar batas
tanah. Padahal pohon kelor yang memiliki banyak manfaat terhadap kesehatan telah dikenal
hingga mendunia. Dari daunnya yang kecil terdapat kandungan protein yang memiliki
kandungan zat besi.

“Dari kandungan daun kelor yang merupakan sayuran kaya akan manfaat bagi tubuh, salah
satunya dapat mencegah potensi stunting atau kondisi gagal pertumbuhan tubuh dan
perkembangan otak anak akibat kekurangan gizi”.

Langkah awal yang perlu dilakukan dengan mensosialisasikan kembali manfaat daun kelor
di tengah masyarakat secara masif atau dilakukan edukasi secara utuh dan berkesinambungan.
pencegahan stunting melalui pemanfaatan fungsi kandungan daun kelor itu merupakan bentuk
aksi intervensi sensitif dari sektor hulu. Yang dapat disampaikan kepada keluarga yang
berpotensi berisiko stunting. Yakni keluarga dengan kelompok remaja, ibu hamil dan ibu pasca
melahirkan dan anak bayi dibawah dua tahun (baduta).

Dengan membudayakan Gerakan 3M (Menanam, Memasak dan Mengonsumsi) daun kelor.


“Mari kita jadikan kelor sebagai kebutuhan untuk kesehatan tubuh”,upaya pencegahan stunting
dimulai dengan merubah perilaku keluarga untuk hidup sehat. Sehat makan dan sehat lingkungan
serta hindari pernikahan usia anak dibawah 21 tahun bagi wanita dan 25 tahun pria. Pada usia
tersebut remaja telah memiliki pengetahuan dan kesadaran terhadap kesehatan reproduksi.

Menurut salah seorang ibu muda di Kota Bengkulu, Mashito (29) menuturkan
pengalamannya tentang manfaat daun kelor. Ia mengonsumsi daun kelor dijadikan sebagai sayur
untuk menambah air susu ibu (ASI) pasca lahir.

“Selama tiga hingga empat bulan saya mengonsumsi sayur daun kelor dan manfaatnya amat
terasa pada perkembangan anak saya. Baik pertumbuhan fisik hingga kecerdasan otak telah
terlihat pada usia anak yang baru berusia 20 bulan”, tuturnya.

Manfaat yang dirasakannya dari beberapa aktifitas anaknya seusia itu dengan kecerdasan
yang jauh berbeda dari anak seusianya. “Ia mudah mengingat, memiliki kemampuan untuk
mengucap kata-kata yang lebih jelas dan lantang, dengan mengonsumsi daun kelor dirasakan
anak sangat aktif yang menandakan ia sehat, sebutnya.

Kelor juga disebut sebagai Moringa oleifera dan merupakan tumbuhan dari jenis suku
Moringaceae. Daunnya berbentuk bulat lonjong dan ukurannya yang kecil tersusun rapi pada
sebuah tangkai, biasanya dimasak sebagai sayur untuk pengobatan dan menjaga kesehatan, dan
tumbuhan ini juga memiliki tinggi batang sekitar 7 sampai 11 meter, memiliki bunga dengan
warna putih kekuning-kuningan yang mengeluarkan bau dengan aroma bau semerbak, serta
memiliki buah dengan bentuk segitiga memanjang biasa nya di sebut kelentang dan biasanya
juga bisa dimasak sebagai sayur.

Penelitian pada manfaat daun kelor dimulai dari daunnya, lalu kulit batang, buah dan
bijinya, telah dimulai sejak tahun 1980, negara yang tradisi penduduknya menanam pohon kelor
adalah somalia, etiopia, sudan, karena pohon kelor merupakan bagian dari kehidupan sehari-hari
sebagai sayuran dan berfungsi untuk menjaga kesehatan, dan juga hasil dari tanaman ini di
perjual belikan. Kegunaan lain dari daun kelor yaitu untuk menjaga tanah agar tidak longsor, air
hujan dapat di tahan oleh sistem akar tumbuhan kelor yang sangat rapat, hal ini telah digunakan
di kawasan Konso dan juga Arba Minch, juga digunakan sebagai konservasi tanah, terasering.
dan ketika musim kemarau datang, akar disekitar pohon kelor yang menyimpan air akan menjadi
sumber air bagi tanaman lainnya. baca juga manfaat daun sirsak.

Manfaat Daun Kelor


Organisasi kesehatan dunia WHO menganjurkan bagi anak-anak dan bayi yang masih
didalam masa pertumbuhan untuk mengkonsumsi ini karena manfaat daun kelor sangat baik,
karena ternyata mengandung :

Diketahui bahwa mengandung Potasium Tiga kali lipat dari pada pisang.
Juga mengandung Kalsium Empat kali lipat lebih banyak daripada susu.
Dan juga di ketahui memiliki Vitamin C Tujuh kali lipat daripada jeruk.
Mengandung Vitamin A Empat kali lipat lebih banyak dari pada wortel.
Juga memiliki Dua kali lipat protein dari pada susu.

Organisasi inilah yang menobatkan pohon kelor sebagai miracle tree setelah melakukan
penelitian dan mengetahui manfaat daun kelor lah yang berjasa sebagai penjaga kesehatan yang
bisa didapatkan dengan harga murah selama 40 tahun pada negara-negara termiskin di dunia ini.
dan berikut Khasiat daun kelor.

1. Alergi, untuk mengatasi alergi,ambil tiga gagang dan direbus, adas pulasari secukupnya,
ditambah satu siung bawang merah, dan ditambahkan dengan air sebanyak tiga gelas, rebus
sampai air mendidih dan sisa kira-kira dua gelas, lalu disaring dan minum setiap hari secara
rutin.

2. Herpes, kurap dan luka bernanah, ambil tujuh gagang daun kelor lalu tumbuklah sampai
halus kemudian diitempelkan pada bagian yang bermasalah.

3. Sakit mata, ambil tiga gagang lalu di tumbuk hingga halus dan ditambahkan air satu gelas, di
aduk sampai merata, lalu diamkan sampai mengendap ampasnya untuk digunakan airnya untuk
tetes mata.

4. Manfaat daun kelor untuk Rematik, pegal linu, nyeri, ambillah dua gagang dan kapur sirih
sebanyak setengah sendok makan lalu di tumbuk sampai halus, setelah halus gosok pada bagian
tubuh yang sakit sebagai param.

5. Menghilangkan flek wajah, ambillah beberapa daun yang masih muda, tumbuk sampai
sangat halus lalu dipakai untuk bedak atau bisa juga di campur dengan bedak.

daun ini memiliki ukuran yang kecil, tetapi jangan salah, dibalik ukuran nya yang kecil itu,
daunnya memiliki sejuta manfaat dan khasiat yang sangat berguna bagi kesehatan tubuh. Karena
kandungannya yang melimpah, sehingga para ilmuan menyebutnya sebagai pohon ajaib, atau
"Miracle Tree",
CARA MENANAM POHON KELOR :

TANAM KELOR DARI BATANG/SETEK

Apabila Anda bisa mendapatkan pohon kelor dewasa. Kelor bisa tumbuh dari setek batang yang
diambil dari pohon dewasa, caranya:
 Potonglah cabang pohon kelor sepanjang 90 cm dengan diameter sekitar 2,5 cm.
 Pilih cabang yang terlihat sehat.
 Gunakan gunting kebun untuk memotong cabang secara diagonal di kedua ujungnya.
 Usahakan untuk memotong cabang dengan panjang minimal 90 cm
 Campur tanah pot dengan pasir dan kompos untuk mendapatkan media tanam yang subur
dan bisa mengalirkan air dengan baik. Isilah pot yang berukuran 40 liter dengan tanah
sebesar 85%, pasir 10%, dan kompos 5%.
 Tempatkan bagian tunasnya di atas dan tancapkan setek ke dalam pot.
 Kelor memerlukan media tanam yang dapat mengalirkan air dengan baik. Jika tidak,
batangnya akan tergenang air.
 Padatkan tanah dengan tangan agar setek bisa berdiri dengan kokoh dan media tanam di
sekitar batang mengeras.
 Tanam kelor di dalam pot. Kelor tidak akan bisa hidup di musim dingin dengan suhu di
bawah 0 °C. Jadi, tanam kelor di dalam pot agar lebih mudah dipindahkan ke dalam dan
luar rumah. Jika iklim di daerah Anda masih di atas titik beku, Anda bisa menanam kelor
langsung di luar rumah dengan campuran media tanam yang sama.
 Siram satu minggu sekali atau lebih tergantung iklim di daerah Anda agar tanahnya tetap
lembap.

Artikel ini telah tayang di Tribun-Bali.com dengan judul Cara Gampang Menanam Pohon Kelor
Dengan Stek Batang, https://bali.tribunnews.com/2021/07/02/cara-gampang-menanam-pohon-
kelor-dengan-stek-batang.
Penulis: I Made Dwi Suputra | Editor: I Made Dwi Suputra

TANAM KELOR DARI BIJI

Benih/biji Kelor perlu direndam air hangat (40 - 50 C) selama 24 jam. Kemudian proses
germinasi (perkecambahan), selanjutnya disemai di tempat teduh. Ketika sudah muncul 1-
2 daun muda, pindahkan ke tempat terang, dan baru kemudian ditanam serta dirawat.

PENGOLAHAN MAKANAN DARI DAUN KELOR :


1. PUDING LUMUT DAUN KELOR

Bahan-bahan :

1. 1 pack agar agar plan swallow globe


2. 120 gr gula pasir
3. 1 bungkus santan instan
4. 1 butir telur ayam
5. 500 ml air
6. 50 g daun kelor segar atau segenggam
7. 3 lembar daun pandan, potong kecil-kecil
Cara Membuat :

1. Langkah 1

Siapkan bahan

2. Langkah 2

Cuci daun kelor dan pandan. Lalu blender dengan air secukupnya lalu saring buang ampasnya
dan yg dipakai sarinya saja.

3. Langkah 3

Kocok telur bersama gula hingga gula larut. Masukkan sari daun kelor, dan agar agar.
Masukkan sisa air kocok lagi hingga tercampur rata serta tambahkan Kemudian saring lagi.

4. Langkah 4

Masak adonan agar-agar dengan sesekali diaduk aduk. Masak hingga mendidih dengan api
kecil, lalu angkat.
5. Langkah 5

Aduk-aduk hingga uap nya hilang lalu pindahkan ke cetakan agar-agar. Dinginkan dalam
kulkas.

6. Langkah 6

Agar-Agar Puding Lumut Daun Kelor siap dinikmati.

2. NUGGET TEMPE DAUN KELOR


Bahan-bahan :

1. 2 papan tempe ukuran sedang


2. Daun kelor secukupnya
3. 100 gr tepung terigu
4. Tepung panir secukupnya
5. 3 butir telur ayam dan 1 butir telur dikocok untuk bahan celupan
6. 2 buah bawang merah
7. 3 siung bawang putih
8. Garam secukupnya
9. Merica secukupnya

Cara Membuat :

1. Langkah 1

Kukus tempe kurang lebih 10 menit saja

2. Langkah 2

Haluskan tempe

3. Langkah 3

Campurkan tempe dengan daun kelor yg sudah di potong-potong kecil/cingcang

4. Langkah 4

Tambahkan telur, tepung terigu, haluskan bawang merah dan bawang putih tambahkan bumbu,
garam dan lada

5. Langkah 5

Aduk hingga rata

6. Langkah 6

Cetak sesuka hati

7. Langkah 7

Kukus kembali kurang lebih 20 menit

8. Langkah 8

Celup kedalam kocokan telur. Lalu balur dengan tepung panir (supaya tepung panirnya
menempel dengan baik bisa masukan kedalam kulkas dulu)

9. Langkah 9

Goreng hingga matang dan sajikan.


3. KE-TEA / KELOR TEA
BAHAN-BAHAN :
1. Bubuk daun kelor kering
2. Madu
3. jeruk lemon/jeruk nipis
4. air matang 150 ml
CARA MEMBUAT : Campurkan 1 sendok teh bubuk daun kelor kedalam 150 ml air
matang,tambahkan madu sesuai selera dan perasan jeruk lemon/jeruk nipis secukup nya,sajikan
hangat atau dingin.

Anda mungkin juga menyukai