Anda di halaman 1dari 3

Manwantara dalam satuan ukuran waktu menurut Hindu, digambar dengan skala logaritma.

Manwantara (Sanskerta: मन्वन्तर; Manvantara) adalah satuan waktu dalam agama Hindu yang
terdiri dari 71 Mahayuga. Menurut mitologi Hindu, bila 14 Manwantara telah berlalu, maka
seluruh dunia akan dihancurkan.[1] Saat ini, sudah enam manwantara berlalu dan zaman sekarang
adalah manwantara ketujuh. Jadi, sedang benar tujuh manwantara lagi sebelum dunia
dihancurkan.

Daftar inti
 1 Jangka waktu
 2 Pergantian Manwantara
 3 Lihat pula
 4 Catatan kaki
 5 Tautan luar

Jangka waktu
Menurut kitab Purana, dunia terbagi dijadikan empat zaman, diawali oleh Satyayuga (zaman
kebenaran), dan diakhiri oleh Kaliyuga (zaman kegelapan). Sesudah Kaliyuga bubar, dimulailah
Satyayuga yang baru. Demikian seterusnya dan siklus dari zaman Satyayuga menuju Kaliyuga
dinamakan Mahayuga. Menurut kitab Brahmapurana, satu Mahayuga berlanjut selama 12.000
tahun para dewa atau 4.320.000 tahun manusia. Secara singkat diuraikan sebagai berikut: [2]

Satyayuga (1.728.000 tahun)

Tretayuga (1.296.000 tahun)


Mahayuga (4.320.000 tahun)

Dwaparayuga (864.000 tahun)

Kaliyuga (432.000 tahun)

71 Mahayuga membentuk satu manwantara.[3] Dengan demikian, lama berlanjutnya 1 manwantara


bisa dihitung sebagai berikut:

 1 Mahayuga = 4.320.000 tahun


 71 Mahayuga = 1 Manwantara
 1 Manwantara = 71 × 4.320.000 tahun = 306.720.000 tahun

Maka, satu manwantara berlanjut selama 306.720.000 tahun. Sesudah 14 manwantara berlanjut,
maka tercapailah periode satu Kalpa. Jika diperagakan anggaran, lamanya 1 Kalpa adalah:

 14 Manwantara = 1 Kalpa
 1 Kalpa = 14 x 306.720.000 tahun = 4.294.080.000 tahun

Dengan demikian 1 Kalpa berlanjut selama 4.294.080.000 tahun. Dunia semesta dihancurkan
setiap periode satu Kalpa. Menurut berbagai kitab Purana, zaman sekarang adalah manwantara
ketujuh, artiannya enam manwantara telah berlalu dan sedang benar tujuh manwantara lagi
sebelum dunia dihancurkan.

Pergantian Manwantara
Menurut berbagai kitab Purana, setiap Manwantara dipimpin oleh seorang Manu. Manu yang
memimpin manwantara sekarang ini adalah Waiwaswata Manu, dan dia hidup pada
zaman Satyayuga. Pada setiap manwantara, tidak hanya Manu yang bertukar, namun juga saptaresi,
para dewa, bahkan yang menyandang gelar Indra pun diwakili. Informasi tentang 14 manwantara
bisa ditemukan dalam beberapa kitab Purana, namun informasi yang didapat dari sebuah Purana
seringkali berbeda bila dibandingkan dengan Purana lainnya. Di bawah ini disajikan informasi
mengenai setiap manwantara, dan dihimpun dari
kitab Markandeyapurana, Naradapurana, Kurmapurana, dan Matsyapurana.

Manwantar
Manu Para dewa Indra Saptaresi
a
Marici, Atri, Anggira, Pulaha,
Pertama Swayambu Yama Sacipati
Kratu, Pulastya, Wasista
Urja, Stamba, Prana, Datoli,
Kedua Swarocisa Parawata, Tusita Wipascita
Resaba, Niscara, Arwariwan[4]
Sudharma, Satya, Siwa,
Kokurundi, Dalbya, Sangka,
Ketiga Utama Pratardana, Bhawana, Susanti
Prawahana, Siwa, Sita, Sasmita[5]
Wasawarti
Suraya, Supara, Hari, Jyotirdama, Pertu, Kawya, Caitrya,
Keempat Tamasa Sibi
Satya, Supta, Sudha Agni, Walaka, Piwara[4]
Hiranyaroma, Wedasri, Urdabahu,
Abhutaraja[5], Bhuti[6],
Kelima Raiwata Wibu Wedabahu, Sudama, Parjanya,
Waikuntha[6], Amitaba
Wasista[4]
Akhya[7], Adya, Prasuta,
Sumeda, Wiraja, Hawismana,
Keenam Caksusa Bhawya, Perthuka, Manojawa
Utama, Madu, Ati, Sahisnu[4]
Lekha[6]
Aditya, Sandhya,
Bharadwaja,
Basu, Rudra, Purandara/
Ketujuh Waiwasta Atri, Wasista, Wiswamitra, Kasyap
Wiswadewa, Marut, Asw Urjaswi[4]
a, Gotama, Jamadagni
in
Rama, Byasa, Galawa, Krepa,
Kedelapan Sawarni Sutapa Mahabali
Resyasrengga, Diptimana, Droni
Medatiti, Basu, Satya, Jyotismana,
Kesembilan Daksasawarni Parawata Adbuta Dyutimana, Sabala,
Hawyawahana[4]
Brahmasawarn Tapomurti, Hawismana, Sukerta,
Kesepuluh Wamana Santi
i Satya, Nabaga, Apratima, Wasista[4]
Hawismana, Warista, Risti,
Kesebelas Darmasawarni Wihanggama Wresa
Niscara, Anaga, Wisti, Agni[4]
Dyuti, Sutapa, Tapaswi, Tapomurti,
Kedua belas Rudrasawarni Harita Retudama
Taponidi, Taporati, Tapomati[4]
Dretimana, Abyaya, Tatwadasa,
Ketiga belas Rocya Sutrama Diwaspati Nirutsuka, Nirmoha, Sutapa,
Nisprakampa[4]
Keempat Agnidara, Agnibahu, Suci, Mukta,
Botya Caksusa Suci
belas Madawa, Sakru, Ajita[4]

Anda mungkin juga menyukai