Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

KETERAMPILAN VARIASI MENGAJAR

Disusun untuk memenuhi Tugas Mata kuliah Mikroteaching

Oleh

Kelompok 3

1. Mutia Nurul Islami


2. Desi Marni
3. Marisa Wati
4. Annisa Fetri Rahmi

Dosen Pengampu :
Meisa Suci Arma,M.Pd

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ANAK USIA DINI (PIAUD)


SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH (STIT)
SYEKH BURHANUDDIN
PARIAMAN
2023
KATA PENGANTAR

Bissmillahirahmanirahim
Assalamu alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Rasa syukur patut kami panjatkan kehadirat ALLAH S.W.T yang telah
mengijinkan dan memberi nikmat kemudahan kepada kami dalam menyusun dan
menulis makalah Mikroteaching yang berjudul Keterampilan Variasi
Mengajar.
Makalah ini dibuat dengan tujuan memenuhi tugas dari Dosen, Ibu Meisa
Suci Arma, M.Pd pada Mata Kuliah Mikroteaching. Pada kesempatan kali ini
kami semua juga mengucapkan banyak terimakasih yang tak terhingga atas
bimbingan dosen dan semua pihak sehingga makalah ini dapat kami selesaikan
dengan baik.
Kami menyadari, makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan
makalah ini.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakaatuh

Pariaman, Oktober 2023

Penyusun

i
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI..........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
1. Latar Belakang..............................................................................................1
2. Rumusan Masalah.........................................................................................2
3. Tujuan Masalah.............................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................3
A. Pengertian Variasi dalam belajar mengajar .................................................3
B. Aspek dalam keterampilan variasi belajar mengajar....................................3
C. Manfaat keterampilan variasi belajar mengajar............................................3
D. Prinsip Penggunaan variasi mengajar............................................................3

BAB III PENUTUP..............................................................................................13


1. KESIMPULAN...........................................................................................13
2. SARAN.......................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................14

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Seorang guru mempunyai tugas untuk memberi pengajaran atau memberi
pemahaman kepada anak didiknya termasuk mengajar anak usia dini, bukan hanya
transfer ilmu saja atau bukan hanya memberi ilmu pengetahuan saja. Melainkan
seorang guru diwajibkan memiliki kemampuan untuk mengajak anak didiknya
agar bisa menikmati pembelajaran yang berlangsung. Tidak hanya itu seorang
guru juga harus mengusai dan memahami berbagai keterampilan dalam variasi
pengajaran di sekolah.

Pada umumnya manusia memiliki rasa bosan atau memiliki rasa jenuh
dalam kehidupannya, rasa jenuh itu muncul ketika seseorang dalam keadaan yang
dia nilai kegiatan itu bersifat monoton. Begitu juga dengan keadaan anak didik
ketika menjalankan pembelajaran di dalam kelas, mereka akan merasa bosan atau
jenuh ketika guru kurang bisa membawa pengajaran ke arah yang lebih
menyenangkan.

Anak didik akan merasa jenuh dan cenderung tidak akan bertahan lama di
dalam kelas, solusi untuk permasalahan ini adalah dengan cara guru harus lebih
kreatif dan guru juga harus bisa menguasai berbagai variasi pembelajaran.
Pelaksanaan pembelajaran yang monoton akan menjadikan anak bosan dan
mereka akan melakukan aktivitasnya sendiri. Pada saat kondisi di dalam kelas
yang monoton guru akan terus memberi penjelasan akan tetapi anak tidak
memperhatikan dan terkesan tidak peduli akan pembelajaran yang sedang
berlangsung. Selain hal itu, kondisi kelas pun akan terganggu ketika anak yang
mengalami rasa jenuh ini akan mengganggu temannya yang sedang fokus dalam
pembelajaran, hingga mengakibatkan temannya terganggu dan tidak ikut
melanjutkan pembelajaran (Indri, 2016).

1
Maka dimakalah ini akan kami bahas tentang keterampilan variasi
mengajar. Bagaimana menciptakan suasana yang menyenangkan ketika mengajar
dan anak didik senang dan enjoy ketika belajar.

B. Rumusan masalah
Dari latar belakang tersebut maka yang menjadi rumusan masalah dari
makalah ini adalah

1. Apa pengertian keterampilan variasi mengajar?


2. Apa Aspek dalam keterampilan variasi belajar mengajar?
3. Apa manfaat Variasi mengajar?
4. Apa Prinsip penggunaan Variasi mengajar?

C. Tujuan Masalah
Dari rumusan masalah tersebut maka yang menjadi tujuan masalah dari
makalah ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui dan memahami keterampilan variasi mengajar


2. Untuk dapat memahami dan mengenal aspek dalam keterampilan variasi
belajar mengajar
3. Untuk mengetahui manfaat keterampilan variasi mengajar
4. Untuk mengenal dan memahami prinsip penggunaan Variasi mengajar

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Keterampilan Variasi Mengajar

Dalam dunia pendidikan keterampilan variasi bukanlah suatu kata yang


asing atau suatu kata baru terutama dalam kegiatan pembelajaran, sebagai guru
maupun calon guru harus mengetahui apa makna ketrampilan mengadakan variasi
itu sebenarnya.

Berikut beberapa pengertian keterampilan mengadakan variasi:

Menurut Ahmad Sabri dalam bukunya“ Strategi Belajar Mengajar Micro


Teaching” ketrampilan mengadakan Variasi ialah suatu kegiatan guru dalam
mengenal konteks interaksi belajar yang ditujukan untuk mengatasi kebosanan
murid sehingga dalam situasi belajar mengajar, murid senantiasa menunjukkan
ketekunan, antusiasme, serta penuh partisipasi. Untuk sebagai calon guru perlu
melatih agar menguasai keterampilan tersebut agar nantinya menjadi guru yang
profesional yang benar-benar menjalankan tugasnya, sehingga kemajuan
pendidika dinegara Indonesia semakin meninggkat dan tidak tertinggal lagi oleh
negara-negara lain.1

Menurut Didi Supardie dan Deni Darmawan dalam bukunya“Komunikasi


Pembelajaran” Keterampilan mengadakan Variasi ialah upaya yang dilakukan
oleh guru dalam menciptakan kondisi belajar sehingga pembelajaran selalu
menarik dan efektif.2

1
Ahmad Sabri, Strategi Belajar Mengajar Micro Teaching, (quantum teaching , 2005) hlm. 94.
2
Didi Supriadie, Deni Darmawan, Komunikasi Pembelajaran, ( Bandung: PT Rosdakarya,
2012) hlm. 156.

3
Menurut kamus Bahasa Indonesia, keterampilan berasal dari kata terampil
yang berarti cakap dalam melaksanakan tugas. Sedangkan Variasi berarti
selingan.3

Jadi keterampilan mengadakan variasi ialah kecakapan seorang guru


dalam kegiatan pembelajaran untuk diketahui atau dipahami oleh peserta didik
dengan cara berseling-seling agar peserta didik lebih mudah mengetahui atau
memahami pembelajaran. maksudnya berseling-seling ialah guru mengunakan
cara yang berbeda-beda dalam menyampaikan pembelajaran yang tidak monoton
dengan satu cara saja.

Atau Variasi mengandung makna perbedaan. Dalam kegiatan


pembelajaran, pengertian variasi merujuk pada tindakan dan perbuatan guru, yang
disengaja ataupun secara spontan yang dimaksudkan untuk memacu dan mengikat
perhatian siswa selama pelajaran berlangsung.

Dari beberapa pengertian diatas penulis menyimpulkan bahwa Variasi


adalah keanekaan yang membuat sesuatu tidak monoton. Variasi di dalam
kegiatan pembelajaran dapat menghilangkan kebosanan, meningkatkan minat dan
keingintahuan siswa, melayani gaya belajar siswa yang beragam, serta
meningkatkan kadar keaktifan siswa.

Variasi gaya mengajar adalah pengubahan tingkah laku, sikap dan


perbuatan guru dalam kontek belajar mengajar yang bertujuan untuk mengatasi
kebosanan siswa, sehingga siswa memiliki minat belajar yang tinggi terhadap
pelajarannya. Dan ini bisa dibuktikan melalui ketekunan, antusiasme, keaktifan
mereka dalam belajar dan mengikuti pelajarannya di kelas. Anak tidak bisa
dipaksakan untuk terus menerus memusatkan perhatiannya dalam mengikuti
pelajarannya, apalagi jika guru saat mengajar tanpa menggunakan variasi alias
monoton yang membuat siswa kurang perhatian, mengantuk, dan mengalami
kebosanan.

3
Bambang Marhijanto, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia Masa Kini, ( Surabaya: Terbit
Terang, 1999 ) hlm. 306

4
B. Aspek Dalam Keterampilan Variasi Belajar Mengajar

Pada dasarnya semua orang tidak menghendaki adanya kebosanan dalam


melakukan segala kegiatan. Sehingga orang akan selalu berusaha untuk
memperoleh kehidupan yang penuh variasi (pergantian atau perubahan) yang
positif. Tidak lepas dari 4 tujuan itu, dalam proses belajar mengajar juga
mempunyai tujuan yang sama, sehingga para pendidik dituntut untuk
mengembangkan variasi dalam mengajarnya.

Dalam keterampilan mengadakan variasi dalam proses belajar mengajar


akan meliputi tiga aspek, yaitu variasi dalam gaya mengajar, variasi dalam
menggunakan media dan bahan pengajaran dan variasi dalam interaksi antara guru
dengan siswa. Dengan dikombinasikannya ketiga komponen atau aspek dalam
penggunaannya atau secara integrasi, maka akan meningkatkan perhatian peserta
didik, membangkitkan keinginan dan kemauan belajarnya. Dengan sebab itu,
maka diharapkan tujuan pendidikan tercapai.

Aspek atau komponen yang dimaksud dalam pembahasan ini dapat


diperdalam dengan penjelasan berikut:

1. Variasi gaya mengajar

Variasi ini meliputi variasi suara, variasi gerakan anggota badan dan
variasi perpindahan posisi guru dalam kelas. Perilaku guru dalam mengadakan
variasi tersebut dalam proses belajar mengajar akan menjadi dinamis dan
mempertinggi komunikasi antara guru dan peserta didik, menarik perhatian
peserta didik, menolong penerimaan bahan pengajaran dan memberikan
stimulasi (dorongan atau pemberi semangat).

Variasi dalam gaya mengajar ini adalah:

 Variasi suara
Suara guru dapat berfariasi dalam: intonasi, nada, volume dan
kecepatan

5
 Penekanan (focusing)
Untuk memfokuskan perhatian anak didik pada suatu aspek yang
penting atau aspek kunci, guru dapat menggunakan “penekanan secara
verbal”
 Pemberian waktu (pausing)
Untuk kegiatan menarik perhatian anak didik dapat dilakukan dengan
mengubah suasana menjadi sepi, dari suatu kegiatan menjadi tanpa
kegiatan/diam, dari akhir bagian berikutnya
 Kontak pandang
Bila guru berbicara atau berinteriknaksi dengan anak didik, sebaikya
mengarahkan pandangnnya keseluruh kelas menatap mata setiap anak
didik untuk dapat membentuk hubungan yang positif dan menghindari
hilangnya kepribadian
 Gerakan anggota badan (gesturing)
Variasi dalam mimik, gerakan kepala atau badan merupakan bagian
yang penting dalam komunikasi
 Pindah posisi
Perpindahan posisi guru dalam ruangan kelas dapat membantu menarik
perhatian anak didik dan dapat meningkatkan kepribadian guru

2. Variasi media dan bahan ajaran


Tiap peserta didik mempunyai kemampuan indra yang tidak sama,
baik pendengaran maupun penglihatannya, demikian juga kemampuan
berbicara. Ada yang lebih enak atau lebih senang membaca, ada yang lebih
senang mendengar dulu baru membaca, dan ada yang sebaliknya. Dengan
variasi penggunaan media – media adalah wahana penyalur informasi
belajar atau penyalur pesan.
Kelemahan indra yang dimiliki tiap peserta didik misalnya, guru
dapat memulai dengan berbicara terlebih dahulu, kemudian menulis di
papan tulis, dilanjutkan dengan melihat contoh konkret. Dengan variasi
seperti itu dapat memberi stimulus terhadap peserta didik. Yang mana

6
media mempunyai peranan yang penting dalam proses belajar mengajar
yang tidak bisa ditinggalkan, karena media dapat menghemat waktu
belajar, memudahkan pemahaman, meningkatkan perhatian siswa,
meningkatkan aktivitas siswa, mempertinggi daya ingat siswa. Ada tiga
komponen dalam variasi penggunaan media, yaitu media pandang, media
dengar dan media taktil
a. Variasi media pandang

Penggunaan media pandang dapat diartikan sebagai penggunaan alat dan


bahan ajaran khusus untuk komunikasi, seperti buku, majalah, globe, peta,
majalah dinding, film, film strip, TV, gambar grafik, model, demonstrasi, dan
lain-lain.
Media yang dapat dilihat ini, pada dasarnya bertujuan untuk
manarik perhatian peserta didik untuk melihat dan serta untuk mengetahui sejauh
mana kemampuan peserta didik pada penglihatan. Media dan bahan yang dapat
dilihat.

b. Variasi media dengar

Pada umumnya dalam proses interaksi edukatif dikelas, suara guru adalah
alat utama dalam komunikasi. Variasi dalam penggunaan media dengar
memerlukan kombinasi dengan media pandang dan media taktil.
Media yang dapat dilihat ini, pada dasarnya bertujuan untuk
manarik perhatian peserta didik untuk mendengar dan serta untuk mengetahui
sejauh mana kemampuan peserta didik pada pengdengaran. Media dan bahan yang
dapat didengar yaitu berupa: Rekaman suara, radio dan lain sebagainya.
c. Variasi media taktil

Variasi media taktil adalah penggunan medianyang memberi kesempatan


kepada anak didik untuk menyentuh dan memanipulasi benda atau bahan ajaran.
Media dan bahan yang dapat diraba, dimanipulasi dan digerakkan ini
bertujuan untuk melibatkan peserta didik membentuk dan memperagakan

7
kegiatannya. Media dan bahan yang dapat diraba, dimanipulasi dan digerakkan
yaitu berupa: boneka, topeng dan lain sebagainya.4
Berdasarkan variasi penggunaannya media dapat dibagi menjadi tiga
 Media dapat digunakan secara perorangan
 Media dapat digunakan secara berkelompok
 Media dapat digunakan secara massal5

3. Variasi interaksi
Yang dimaksud dengan variasi interaksi ialah frekuensi atau
banyak-sedikitnya pergantian aksi antara guru dengan siswa, dan siswa
dengan siswa secara tepat. Yang mana interaksi dalam suatu kegiatan
belajar mengajar merupakan sesuatu yang tidak boleh ditinggalkan,
sehingga apabila tidak ada interaksi dalam suatu kegiatan belajar mengajar
maka merupakan ketidakwajaran yang harus diperbarui dengan cepat dan
baik.
Variasi dalam pola interaksi antara guru dengan anak didik
memiliki rentangan yang bergerak dari dua kutub, yaitu :
1) Anak didik bekerja atau belajar secara bebas tanpa campur
tangan dari guru, dan
2) Anak didik mendengarkan dengan pasif. Situasi didominasi
oleh guru, dimana guru berbicara kepada anak didik.6

Pola interaksi guru dengan peserta didik dalam kegiatan pembelajaran


sangat beraneka ragam coraknya. Variasi dalam pola interaksi bertujuan untuk
menghindari kebosanan dan menghidupkan suasana kelas demi keberhasilan
peserta didik mencapai tujuan pembelajaran. Selain itu pola interkasi yang
diterapkan guru dalam kelas dapat meningkatkan keterlibatan peserta didik dalam
kegiatan pembelajaran.

4
Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan,
( Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2009 ) hlm. 41
5
Drs. Daryanto, Media Pemblajaran, (Yogyakarta: Gava Media, 2010) hlm. 187
6
Syaiful bahri djamarah, guru dan anak didik dalam interaksi edukatif, (Jakarta: Rineka Cipta,
2005), hlm. 124

8
Interaksi belajar mengajar dapat digunakan dengan mengunakan strategi
yang bervariasi. Pengunaan variasi pola interaksi harus mempertimbangkan
tingkat efektifitas dan efisiensi pencapaian tujuan pembelajaran.

Dalam variasi dituntut adanya pola hubungan tertentu dengan semua pihak
yang terlibat dalam kegiatan pembelajaran.polahubungan tersebut disebut dengan
pola interkasi. Ada tiga macam pola interaksi yaitu:

a. Pola guru dengan peserta didik


Dalam pola interkasi ini guru melakukan atau menyelenggarakan dialog
dengan seluruh peserta didik, apabila guru memunculkan pertanyaan, maka
pertanyaan tersebut ditujukan kepada seluruh kelas atau seluruh peserta didik
bukan kepada peserta didik secara individu.

b. Pola guru dengan peserta didik secara individu


Dalam pola interkasi ini baik pertanyaan maupun pernyaan guru langsung
ditujukan kepada salah seorang peserta didik tertentu tidak untuk semua peserta
didik, sehingga selanjutnya terjadi dialog dua arah

c. Pola peserta didik dengan peseta didik


Setelah guru memberikan pengarahan atau pengantar kemudian dilontarkan
permasalahan ke kelas agar terjadi diskusi antara peserta didik dalam mengupas
atau menyelesaikan suatu permasalahan 7

C. Manfaat Variasi Mengajar

Mengajar menuntut guru untuk bekerja demi keberhasilan anak didiknya,


sehingga kemajuan murid menjadi titik perhatian guru. Rasulullah SAW.
menerapkan pengajaran yang sangat memperhatikan perkembangan siswa
(sahabat)nya, agar mereka tidak merasa jemu dalam belajar, tersirat dalam

7
Eni Purwanti hal 8-13

9
hadits :Artinya : Diriwayatkan dari Ibnu Mas’ud berkata : Nabi SAW. berselang-
seling dalam memberikan pelajaran agar terhindar dari kebosanan. (H.R.Bukhari).

Jika dilihat dari hadits diatas, variasi gaya mengajar sudah ada sejak
zaman Nabi SAW. sedangkan manfaat dari variasi tersebut menurut Uzer Usman
adalah :

a. Untuk menimbulkan dan meningkatkan perhatian siswa kepada


aspek-aspek belajar yang relevan.
b. Untuk memberikan kesempatan bagi perkembangan bakat ingin
tahu dan ingin menyelidiki siswa tentang hal-hal baru.
c. Untuk memupuk dan membentuk tingkah laku yang positif
terhadap guru dan sekolah dengan berbagai gaya mengajar yang
lebih hidup dan lingkungan belajar yang baik.
d. Guna memberi kesempatan kepada siswa untuk memperoleh cara
menerima pelajaran yang disenanginya.

Manfaat Variasi menurut JJ Hasibuan adalah :

a. Memelihara dan meningkatkan siswa yang berkaitan dengan aspek belajar


b. Meningkatkan kemungkinan berfungsinya motivasi ingin tahu melalui
kegiatan investigasi dan eksploitasi.
c. Membentuk sikap positif terhadap guru dan sekolah.
d. Kemungkinan dilayaninya siswa secara individual sehingga memberi
keindahan belajar.
e. Mendorong aktivitas belajar dengan cara melibatkan siswa dengan
berbagai kegiatan atau pengalaman belajar yang menarik dan berbagai
tingkat kognitif.
Adapun manfaat keterampilan variasi dalam proses pembelajaran adalah:
 Menumbuhkan perhatian peserta didik
 Melibatkan peserta didik berpartisipasi dalam berbai kegiatan
proses pembelajaran

10
 Dengan bervariasinya cara guru menyampaikan proses
pembelajaran, maka akan membentuk sikap positif bagi peserta
didik terhadap guru
 Dapat meenanggapi rasa ingin tahu dan ingin menyelidiki peserta
didik.
 Melayani keinginan dan pola belajar para peserta didik yang
berbeda-beda8

Sebenarnya dari beberapa pendapat diatas, yakni mengenai manfaat variasi


gaya mengajar adalah sama. Hanya saja bahasanya berbeda. Jadi, jika diambil
intisarinya manfaat variasi gaya mengajar adalah :
a. Meningkatkan, menimbulkan dan memelihara perhatian siswa terhadap
aspek-aspek belajar yang relevan.
b. Memberi kesempatan untuk meningkatkan dan berkembangnya bakat
ingin tahu dan berfungsinya motivasi belajar.
c. Memupuk dan membentuk sikap positif terhadap guru dan sekolah dengan
berbagai gaya mengajar yang lebih hidup.
d. Memberi pelayanan yang baik kepada siswa secara individual dalam
menerima pelajaran agar mudah dan senang belajar.
e. Mendorong aktivitas belajar dengan cara melibatkan siswa dengan
berbagai kegiatan atau pengalaman belajar yang menarik diberbagai
tingkat kognitif.

D. Prinsip Penggunaan Variasi

Semua guru pasti mengharapkan peserta didiknya tetap bergairah dan


senang akan pelajaran yang diberikan oleh guru tersebut. Untuk mencapai harapan
tersebut maka perlu menciptakan suasana lingkungan belajar yang kondusif. Salah
satu upaya untuk menciptakan kearah itu adalah dengan cara memperhatikan
beberapa prinsip penggunaan variasi dalam mengajar.

8
Zainal Asril, M. Pd, Micro Teaching, (Jakarta: Rajawali Pers, 2012), hlm. 86

11
Beberapa prinsip penggunaan variasi mengajar sangat penting untuk
diperhatikan dan betul-betul dihayati guna mendukung pelaksanaan tugas
mengajar di kelas. Prinsip-prinsip penggunaan variasi mengajar itu adalah sebagai
berikut.

1. Dalam menggunakan keterampilan variasi sebaiknya semua jenis variasi


digunakan, selain juga harus ada variasi penggunaan komponen untuk tiap
jenis variasi. Semua itu untuk mencapai tujuan belajar.
2. Menggunakan variasi secara lancar dan berkesinambungan, sehingga
moment proses belajar mengajar yang utuh tidak rusak, perhatian peserta
didik dan proses belajar tidak terganggu.
3. Penggunaan komponen variasi harus benar-benar terstruktur dan
direncanakan oleh guru. Karena itu memerlukan penggunaan yang luwes,
spontan sesuai dengan umpan balik yang diterima dari peserta didik.
Biasanya bentuk umpan balik ada dua, yaitu: Umpan balik tingkah laku
yang menyangkut perhatian dan keterlibatan peserta didik. Dan Umpan
balik informasi tentang pengetahuan dan pelajaran.

Adapun prinsip-prinsip keterampilan mengadakan variasi yaitu:

a. Variasi hendaknya digunakan dengan suatu maksud tertentu yang relavan


dengan tujuan yang hendak dicapai
b. Variasi harus digunakan secara lancar dan berkesinambungan sehingga tidak
merusak perhatian siswa dan tidak menganggu pelajaran
c. Direncanakan secara baik dan secara ekplisit dicantumkan dalam RPP.9

9
Ahmad Sabri, Op.Cit. hlm. 95.

12
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Dari makalah ini dapat disimpulkan bahwa sebagai seorang guru haus
memiliki beberapa keterampilan variasi mengajar keterampilan mengadakan
variasi ialah kecakapan seorang guru dalam kegiatan pembelajaran untuk
diketahui atau dipahami oleh peserta didik dengan cara berseling-seling agar
peserta didik lebih mudah mengetahui atau memahami pembelajaran. maksudnya
berseling-seling ialah guru mengunakan cara yang berbeda-beda dalam
menyampaikan pembelajaran yang tidak monoton dengan satu cara saja.

Dalam keterampilan mengadakan variasi dalam proses belajar mengajar


akan meliputi tiga aspek, yaitu variasi dalam gaya mengajar, variasi dalam
menggunakan media dan bahan pengajaran dan variasi dalam interaksi antara guru
dengan siswa.

B. SARAN
Tentunya terhadap penulisan dalam penyusunan makalah ini, kami
menyadari bahwasanya isi makalah di atas masih ada banyak kesalahan serta jauh
dari kata sempurna. Dengan begitu kami meminta kritik dan saran kepada ibu
dosen dan kepada teman-teman semuanya akan perbaikan makalah ini agar bisa
menyempurnaan makalah ini dengan baik. Semoga tulisan ini dapat menjadi ilmu
khususnya bagi penulis dan umumnya bagi pembaca sekalian.

13
DAFTAR PUSTAKA

Ahmad Sabri, Strategi Belajar Mengajar Micro Teaching, (quantum


teaching , 2005)

Bambang Marhijanto, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia Masa Kini,


( Surabaya: Terbit Terang, 1999 )

Didi Supriadie, Deni Darmawan, Komunikasi Pembelajaran, ( Bandung: PT


Rosdakarya, 2012)

Dr. Wartono. 2003. Keterampilan Dasar Mengajar. Universitas Kanjuruan.


Malang Blog Guru Muda Pendidikan Agama Islam. 2010. Variasi dalam Belajar
(online),

Drs. Daryanto, Media Pemblajaran, (Yogyakarta: Gava Media, 2010)

Syaiful bahri djamarah, guru dan anak didik dalam interaksi edukatif, (Jakarta:
Rineka Cipta, 2005),

Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan,


( Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2009 )

Zainal Asril, M. Pd, Micro Teaching, (Jakarta: Rajawali Pers, 2012),

14

Anda mungkin juga menyukai