Makalah Mikroteaching Kel 3
Makalah Mikroteaching Kel 3
Oleh
Kelompok 3
Dosen Pengampu :
Meisa Suci Arma,M.Pd
Bissmillahirahmanirahim
Assalamu alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Rasa syukur patut kami panjatkan kehadirat ALLAH S.W.T yang telah
mengijinkan dan memberi nikmat kemudahan kepada kami dalam menyusun dan
menulis makalah Mikroteaching yang berjudul Keterampilan Variasi
Mengajar.
Makalah ini dibuat dengan tujuan memenuhi tugas dari Dosen, Ibu Meisa
Suci Arma, M.Pd pada Mata Kuliah Mikroteaching. Pada kesempatan kali ini
kami semua juga mengucapkan banyak terimakasih yang tak terhingga atas
bimbingan dosen dan semua pihak sehingga makalah ini dapat kami selesaikan
dengan baik.
Kami menyadari, makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan
makalah ini.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakaatuh
Penyusun
i
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI..........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
1. Latar Belakang..............................................................................................1
2. Rumusan Masalah.........................................................................................2
3. Tujuan Masalah.............................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................3
A. Pengertian Variasi dalam belajar mengajar .................................................3
B. Aspek dalam keterampilan variasi belajar mengajar....................................3
C. Manfaat keterampilan variasi belajar mengajar............................................3
D. Prinsip Penggunaan variasi mengajar............................................................3
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Seorang guru mempunyai tugas untuk memberi pengajaran atau memberi
pemahaman kepada anak didiknya termasuk mengajar anak usia dini, bukan hanya
transfer ilmu saja atau bukan hanya memberi ilmu pengetahuan saja. Melainkan
seorang guru diwajibkan memiliki kemampuan untuk mengajak anak didiknya
agar bisa menikmati pembelajaran yang berlangsung. Tidak hanya itu seorang
guru juga harus mengusai dan memahami berbagai keterampilan dalam variasi
pengajaran di sekolah.
Pada umumnya manusia memiliki rasa bosan atau memiliki rasa jenuh
dalam kehidupannya, rasa jenuh itu muncul ketika seseorang dalam keadaan yang
dia nilai kegiatan itu bersifat monoton. Begitu juga dengan keadaan anak didik
ketika menjalankan pembelajaran di dalam kelas, mereka akan merasa bosan atau
jenuh ketika guru kurang bisa membawa pengajaran ke arah yang lebih
menyenangkan.
Anak didik akan merasa jenuh dan cenderung tidak akan bertahan lama di
dalam kelas, solusi untuk permasalahan ini adalah dengan cara guru harus lebih
kreatif dan guru juga harus bisa menguasai berbagai variasi pembelajaran.
Pelaksanaan pembelajaran yang monoton akan menjadikan anak bosan dan
mereka akan melakukan aktivitasnya sendiri. Pada saat kondisi di dalam kelas
yang monoton guru akan terus memberi penjelasan akan tetapi anak tidak
memperhatikan dan terkesan tidak peduli akan pembelajaran yang sedang
berlangsung. Selain hal itu, kondisi kelas pun akan terganggu ketika anak yang
mengalami rasa jenuh ini akan mengganggu temannya yang sedang fokus dalam
pembelajaran, hingga mengakibatkan temannya terganggu dan tidak ikut
melanjutkan pembelajaran (Indri, 2016).
1
Maka dimakalah ini akan kami bahas tentang keterampilan variasi
mengajar. Bagaimana menciptakan suasana yang menyenangkan ketika mengajar
dan anak didik senang dan enjoy ketika belajar.
B. Rumusan masalah
Dari latar belakang tersebut maka yang menjadi rumusan masalah dari
makalah ini adalah
C. Tujuan Masalah
Dari rumusan masalah tersebut maka yang menjadi tujuan masalah dari
makalah ini adalah sebagai berikut:
2
BAB II
PEMBAHASAN
1
Ahmad Sabri, Strategi Belajar Mengajar Micro Teaching, (quantum teaching , 2005) hlm. 94.
2
Didi Supriadie, Deni Darmawan, Komunikasi Pembelajaran, ( Bandung: PT Rosdakarya,
2012) hlm. 156.
3
Menurut kamus Bahasa Indonesia, keterampilan berasal dari kata terampil
yang berarti cakap dalam melaksanakan tugas. Sedangkan Variasi berarti
selingan.3
3
Bambang Marhijanto, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia Masa Kini, ( Surabaya: Terbit
Terang, 1999 ) hlm. 306
4
B. Aspek Dalam Keterampilan Variasi Belajar Mengajar
Variasi ini meliputi variasi suara, variasi gerakan anggota badan dan
variasi perpindahan posisi guru dalam kelas. Perilaku guru dalam mengadakan
variasi tersebut dalam proses belajar mengajar akan menjadi dinamis dan
mempertinggi komunikasi antara guru dan peserta didik, menarik perhatian
peserta didik, menolong penerimaan bahan pengajaran dan memberikan
stimulasi (dorongan atau pemberi semangat).
Variasi suara
Suara guru dapat berfariasi dalam: intonasi, nada, volume dan
kecepatan
5
Penekanan (focusing)
Untuk memfokuskan perhatian anak didik pada suatu aspek yang
penting atau aspek kunci, guru dapat menggunakan “penekanan secara
verbal”
Pemberian waktu (pausing)
Untuk kegiatan menarik perhatian anak didik dapat dilakukan dengan
mengubah suasana menjadi sepi, dari suatu kegiatan menjadi tanpa
kegiatan/diam, dari akhir bagian berikutnya
Kontak pandang
Bila guru berbicara atau berinteriknaksi dengan anak didik, sebaikya
mengarahkan pandangnnya keseluruh kelas menatap mata setiap anak
didik untuk dapat membentuk hubungan yang positif dan menghindari
hilangnya kepribadian
Gerakan anggota badan (gesturing)
Variasi dalam mimik, gerakan kepala atau badan merupakan bagian
yang penting dalam komunikasi
Pindah posisi
Perpindahan posisi guru dalam ruangan kelas dapat membantu menarik
perhatian anak didik dan dapat meningkatkan kepribadian guru
6
media mempunyai peranan yang penting dalam proses belajar mengajar
yang tidak bisa ditinggalkan, karena media dapat menghemat waktu
belajar, memudahkan pemahaman, meningkatkan perhatian siswa,
meningkatkan aktivitas siswa, mempertinggi daya ingat siswa. Ada tiga
komponen dalam variasi penggunaan media, yaitu media pandang, media
dengar dan media taktil
a. Variasi media pandang
Pada umumnya dalam proses interaksi edukatif dikelas, suara guru adalah
alat utama dalam komunikasi. Variasi dalam penggunaan media dengar
memerlukan kombinasi dengan media pandang dan media taktil.
Media yang dapat dilihat ini, pada dasarnya bertujuan untuk
manarik perhatian peserta didik untuk mendengar dan serta untuk mengetahui
sejauh mana kemampuan peserta didik pada pengdengaran. Media dan bahan yang
dapat didengar yaitu berupa: Rekaman suara, radio dan lain sebagainya.
c. Variasi media taktil
7
kegiatannya. Media dan bahan yang dapat diraba, dimanipulasi dan digerakkan
yaitu berupa: boneka, topeng dan lain sebagainya.4
Berdasarkan variasi penggunaannya media dapat dibagi menjadi tiga
Media dapat digunakan secara perorangan
Media dapat digunakan secara berkelompok
Media dapat digunakan secara massal5
3. Variasi interaksi
Yang dimaksud dengan variasi interaksi ialah frekuensi atau
banyak-sedikitnya pergantian aksi antara guru dengan siswa, dan siswa
dengan siswa secara tepat. Yang mana interaksi dalam suatu kegiatan
belajar mengajar merupakan sesuatu yang tidak boleh ditinggalkan,
sehingga apabila tidak ada interaksi dalam suatu kegiatan belajar mengajar
maka merupakan ketidakwajaran yang harus diperbarui dengan cepat dan
baik.
Variasi dalam pola interaksi antara guru dengan anak didik
memiliki rentangan yang bergerak dari dua kutub, yaitu :
1) Anak didik bekerja atau belajar secara bebas tanpa campur
tangan dari guru, dan
2) Anak didik mendengarkan dengan pasif. Situasi didominasi
oleh guru, dimana guru berbicara kepada anak didik.6
4
Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan,
( Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2009 ) hlm. 41
5
Drs. Daryanto, Media Pemblajaran, (Yogyakarta: Gava Media, 2010) hlm. 187
6
Syaiful bahri djamarah, guru dan anak didik dalam interaksi edukatif, (Jakarta: Rineka Cipta,
2005), hlm. 124
8
Interaksi belajar mengajar dapat digunakan dengan mengunakan strategi
yang bervariasi. Pengunaan variasi pola interaksi harus mempertimbangkan
tingkat efektifitas dan efisiensi pencapaian tujuan pembelajaran.
Dalam variasi dituntut adanya pola hubungan tertentu dengan semua pihak
yang terlibat dalam kegiatan pembelajaran.polahubungan tersebut disebut dengan
pola interkasi. Ada tiga macam pola interaksi yaitu:
7
Eni Purwanti hal 8-13
9
hadits :Artinya : Diriwayatkan dari Ibnu Mas’ud berkata : Nabi SAW. berselang-
seling dalam memberikan pelajaran agar terhindar dari kebosanan. (H.R.Bukhari).
Jika dilihat dari hadits diatas, variasi gaya mengajar sudah ada sejak
zaman Nabi SAW. sedangkan manfaat dari variasi tersebut menurut Uzer Usman
adalah :
10
Dengan bervariasinya cara guru menyampaikan proses
pembelajaran, maka akan membentuk sikap positif bagi peserta
didik terhadap guru
Dapat meenanggapi rasa ingin tahu dan ingin menyelidiki peserta
didik.
Melayani keinginan dan pola belajar para peserta didik yang
berbeda-beda8
8
Zainal Asril, M. Pd, Micro Teaching, (Jakarta: Rajawali Pers, 2012), hlm. 86
11
Beberapa prinsip penggunaan variasi mengajar sangat penting untuk
diperhatikan dan betul-betul dihayati guna mendukung pelaksanaan tugas
mengajar di kelas. Prinsip-prinsip penggunaan variasi mengajar itu adalah sebagai
berikut.
9
Ahmad Sabri, Op.Cit. hlm. 95.
12
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari makalah ini dapat disimpulkan bahwa sebagai seorang guru haus
memiliki beberapa keterampilan variasi mengajar keterampilan mengadakan
variasi ialah kecakapan seorang guru dalam kegiatan pembelajaran untuk
diketahui atau dipahami oleh peserta didik dengan cara berseling-seling agar
peserta didik lebih mudah mengetahui atau memahami pembelajaran. maksudnya
berseling-seling ialah guru mengunakan cara yang berbeda-beda dalam
menyampaikan pembelajaran yang tidak monoton dengan satu cara saja.
B. SARAN
Tentunya terhadap penulisan dalam penyusunan makalah ini, kami
menyadari bahwasanya isi makalah di atas masih ada banyak kesalahan serta jauh
dari kata sempurna. Dengan begitu kami meminta kritik dan saran kepada ibu
dosen dan kepada teman-teman semuanya akan perbaikan makalah ini agar bisa
menyempurnaan makalah ini dengan baik. Semoga tulisan ini dapat menjadi ilmu
khususnya bagi penulis dan umumnya bagi pembaca sekalian.
13
DAFTAR PUSTAKA
Syaiful bahri djamarah, guru dan anak didik dalam interaksi edukatif, (Jakarta:
Rineka Cipta, 2005),
14