Konsep Desain Pembelajaran Model Bela H
Konsep Desain Pembelajaran Model Bela H
Banathy pada
Pendidikan di Indonesia
Email: baharhafid503@gmail.com1
st.syamsudduha@uin-alauddin.ac.id2
amaliasyurgawi@gmail.com3
P-ISSN : 2745-7796
E-ISSN : 2809-7459
Abstrak. Penelitian ini membahas tentang bagaimana konsep desain pembelajaran model
Bela H. Banathy dalam dunia Pendidikan dengan memberikan pendekatan yang komprehensif
dan sistemik dalam perancangan pendidikan. Jenis penelitian yang digunakan adalah
penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif untuk meneliti pada kondisi objek yang alamiah
yakni sesuatu yang apa adanya, keadaan dan kondisinya serta menggunakan pendekatan
penelitian menggunakan grounded theory yakni salah satu jenis penelitian kualitatif, yang
mana peneliti bisa menarik generalisasi apa yang diamati/dianalisis secara induktif, teori
abstrak tentang proses, tindakan atau interaksi berdasarkan pandangan partisipan yang diteliti.
Hasil penelitian ini dapat mendorong kolaborasi dan interaksi antara peserta didik, guru, dan
rekan sejawat. Hal ini memfasilitasi pembelajaran yang aktif dan partisipatif, serta
pengembangan keterampilan social dan menekankan pada pemecahan masalah kompleks
sebagai tujuan pembelajaran. Peserta didik didorong untuk mengembangkan keterampilan
berpikir kritis, analitis, dan kreatif dalam menghadapi masalah-masalah yang kompleks.
Dengan demikian, model ini membantu peserta didik untuk menghadapi tantangan dunia
nyata dan menjadi pembelajar sepanjang hayat.
http://jurnal.staiddimakassar.ac.id/index.php/aujpsi
DOI : https://doi.org/10.55623
Banathy, yang memiliki minat khusus dalam
PENDAHULUAN bidang pembelajaran dan pengembangan
Model pembelajaran memiliki peranan sistem. penelitian ini akan membahas konsep
penting dalam memandu proses belajar dan dasar dari Model Pembelajaran Bela H.
mengajar. Salah satu model yang diakui Banathy serta bagaimana model ini dapat
secara luas adalah Model Pembelajaran Bela memperkaya pengalaman belajar siswa.
H. Banathy. Model ini dikembangkan oleh Bela H. Banathy: Bela H. Banathy
seorang ahli sistem terkenal, Bela H. adalah seorang ilmuwan yang
Al-Ubudiyah: Jurnal Pendidikan dan Studi Islam, Vol. 4, No. 1, pp. 131-138, 2023 | 131
Konsep Desain Pembelajaran Model Bela H. Banathy pada Pendidikan di Indonesia
Baharuddin Hafid, St. Syamsudduha
menggabungkan disiplin ilmu sistem dengan pemikiran sistemik untuk menemukan solusi
pendidikan. Ia memperkenalkan konsep yang tepat (Mansur:2021).
"pembelajaran bela" sebagai upaya untuk Selain itu, model ini sangat
melampaui pendekatan tradisional dalam mementingkan pembelajaran kolaboratif.
pendidikan (Dwiyogo, 2018). Bela H. Siswa didorong untuk bekerja dalam
Banathy percaya bahwa pembelajaran kelompok atau tim, membagikan
seharusnya berfokus pada pengalaman pengetahuan, dan mengembangkan
pribadi siswa, dan siswa harus terlibat aktif keterampilan sosial. Melalui kerjasama ini,
dalam proses pembelajaran. mereka dapat saling belajar, mendiskusikan
Pengembangan pendekatan ide-ide, dan menghasilkan pemahaman yang
pembelajaran yang efektif membutuhkan lebih mendalam. Kolaborasi juga mendorong
pemikiran holistik dan pendekatan sistemik. siswa untuk mempertimbangkan sudut
Salah satu model desain pembelajaran yang pandang yang berbeda dan menghargai
mendasarkan dirinya pada konsep-konsep ini kontribusi orang lain, sehingga meningkatkan
adalah model Bela H. Banathy, yang dikenal keterampilan kerjasama yang esensial dalam
sebagai "Systems Learning Model" atau kehidupan nyata.
"Model Pembelajaran Sistem". Model ini Pemodelan siklus pembelajaran juga
memberikan perhatian khusus pada merupakan komponen integral dalam desain
pemahaman sistem dan pemecahan masalah pembelajaran model Bela H. Banathy.
kompleks. Dalam artikel ini, kita akan Pendekatan ini melibatkan serangkaian
menjelajahi konsep-konsep kunci dalam langkah-langkah yang
desain pembelajaran model Bela H. Banathy berkesinambungan, dimulai dengan
(Aminah Rehalat: 2014) eksplorasi topik atau masalah yang akan
Pertama-tama, penting untuk dipelajari. Selanjutnya, siswa membangun
memahami bahwa pendekatan sistemik kerangka konseptual dengan menghubungkan
adalah landasan utama dari model ini. informasi yang telah mereka kumpulkan.
Pemahaman sistem membantu siswa melihat Mereka kemudian menerapkan pengetahuan
hubungan yang kompleks antara berbagai dan konsep dalam konteks praktis, dan
komponen dalam konteks pembelajaran. merefleksikan pengalaman pembelajaran
Siswa diajak untuk melihat gambaran mereka untuk mengevaluasi pemahaman
keseluruhan, bukan hanya memfokuskan mereka. Langkah terakhir adalah transfer, di
pada bagian-bagian yang terpisah. Dengan mana siswa mengidentifikasi bagaimana
memahami system secara keseluruhan, siswa pengetahuan dan keterampilan yang mereka
dapat mengidentifikasi pola, mengenali pelajari dapat diterapkan dalam situasi
interaksi antara elemen-elemen, dan kehidupan nyata (Abdi, Muhammad Iwan
mengembangkan pemahaman yang lebih Abdi:2011).
mendalam tentang topik yang dipelajari. Terakhir, model Bela H.
Selanjutnya, model Bela H. Banathy mendorong penggunaan alat dan
Banathy mendorong pemecahan masalah teknologi dalam pembelajaran. Perangkat
kompleks. Siswa diajak untuk menghadapi lunak, simulasi, dan lingkungan virtual dapat
tantangan pembelajaran yang melibatkan digunakan sebagai alat yang efektif dalam
masalah-masalah yang kompleks dan memfasilitasi eksplorasi, pemodelan, dan
beragam. Mereka diberikan kesempatan komunikasi. Dengan memanfaatkan
untuk mengidentifikasi masalah, teknologi, siswa dapat memiliki pengalaman
menganalisis akar penyebab, dan pembelajaran yang lebih interaktif, imersif,
mengembangkan solusi yang efektif. Melalui dan beragam. Secara keseluruhan, desain
proses ini, siswa belajar untuk menggunakan pembelajaran model Bela H. Banathy
pemikiran kritis, analisis mendalam, dan memberikan pendekatan holistik yang
Al-Ubudiyah: Jurnal Pendidikan dan Studi Islam, Vol. 4, No. 1, pp. 131-138, 2023 | 132
Konsep Desain Pembelajaran Model Bela H. Banathy pada Pendidikan di Indonesia
Baharuddin Hafid, St. Syamsudduha
berpusat pada pemahaman sistem dan "Model Pembelajaran Sistem". Model ini
pemecahan masalah kompleks. adalah pendekatan yang holistik untuk
merancang pengalaman pembelajaran yang
METODE bertumpu pada pemahaman sistem dan
Metode penelitian yang digunakan pemecahan masalah kompleks. Berikut
dalam penelitian adalah kualitatif, penelitian adalah beberapa poin kunci dari model
kualitatif yang menggunakan cara, langkah, desain pembelajaran ini:
dan prosedur yang lebih melibatkan data dan 1) Pendekatan Sistemik: Model Bela H.
informasi yang diperoleh melalui responden Banathy menekankan pada
sebagai subjek yang dapat mencurahkan pemahaman sistem dan hubungan
jawaban dan perasaannya sendiri untuk yang kompleks di antara komponen-
mendapatkan gambaran umum yang holistik komponen yang terlibat dalam
mengenai suatu hal yang diteliti. Menurut pembelajaran. Pemahaman sistem
Creswell & Guetterman dikutip oleh Rifka membantu siswa melihat gambaran
Agustianti, bahwa penelitian kualitatif adalah keseluruhan dan memahami
jenis penelitian yang membuat penelitinya bagaimana bagian-bagian saling
sangat tergantung pada informasi dari objek berinteraksi (Trianto Ibnu Badar Al-
atau partisipan pada ruang lingkup yang luas, Tabany:2017).
pertanyaan yang bersifat umum, 2) Pemecahan Masalah Kompleks:
pengumpulan data sebagian besar dari teks Model ini menekankan pada
atau kata-kata partisipan, dan menjelaskan kemampuan siswa untuk
serta melakukan analisis terhadap teks yang memecahkan masalah yang
dikumpulkan secara subjektif (Rifka kompleks. Siswa didorong untuk
Agustianti:2022). mengidentifikasi masalah,
Selanjutnya pendekatan yang menganalisis faktor-faktor yang
digunakan adalah pendekatan yang lebih terlibat, dan mencari solusi yang
menekankan pada aspek pemahaman secara efektif. Proses pemecahan masalah ini
mendalam terhadap suatu masalah daripada berpusat pada penggunaan pemikiran
melihat permasalahan untuk penelitian kritis dan kreativitas (Indri
generalisasi. Metode penelitian Anugraheni:2020).
menggunakan teknik analisis mendalam (in- 3) Pembelajaran Kolaboratif: Model ini
depth analysis), yakni mengkaji konsep mendorong pembelajaran kolaboratif
masalah yang satu yang berbeda dengan sifat di mana siswa bekerja sama dalam
dari masalah lainnya. Adapun pendekatan kelompok atau tim untuk mencapai
penelitian secara sederhana adalah tujuan pembelajaran. Kolaborasi
menggunakan grounded theory yakni peneliti memungkinkan siswa untuk berbagi
bisa menarik generalisasi apa yang pengetahuan, mengembangkan
diamati/dianalisis secara induktif, teori keterampilan sosial, dan
abstrak tentang proses, tindakan atau menghasilkan pemahaman yang lebih
interaksi berdasarkan pandangan partisipan mendalam melalui diskusi dan
yang diteliti (Kosma Manurung:2022). refleksi bersama.
4) Pendekatan Siklus Pembelajaran:
HASIL DAN PEMBAHASAN Model ini mengikuti pendekatan
A. Konsep Model Pembelajaran Bela siklus pembelajaran yang melibatkan
H. Banathy langkah-langkah berikut (Anisa
Model desain pembelajaran yang Yunita Sari, and Umi Zulfah:2017:
dikembangkan oleh Bela H. Banathy dikenal a) Eksplorasi: Siswa
sebagai "Systems Learning Model" atau diperkenalkan pada topik atau
Al-Ubudiyah: Jurnal Pendidikan dan Studi Islam, Vol. 4, No. 1, pp. 131-138, 2023 | 133
Konsep Desain Pembelajaran Model Bela H. Banathy pada Pendidikan di Indonesia
Baharuddin Hafid, St. Syamsudduha
masalah yang akan dipelajari. yang saling terkait dan berinteraksi. Model
Mereka mengumpulkan ini menekankan pemahaman tentang struktur,
informasi dan pola, hubungan, dan proses yang ada dalam
mengembangkan pemahaman sistem. Dalam konteks pendidikan, model ini
awal tentang subjek tersebut. mendorong siswa untuk menjadi pemikir
b) Konseptualisasi: Siswa sistem, yakni mereka memahami bahwa
membangun kerangka semua fenomena kompleks dapat dipahami
konseptual yang lebih dengan melihat mereka sebagai bagian dari
mendalam dengan sistem yang lebih besar Model pembelajaran
menghubungkan informasi Bela H. Banathy melibatkan serangkaian
yang telah mereka kumpulkan langkah atau tahapan yang membantu siswa
dan memahami hubungan memahami sistem secara holistik.
antara konsep-konsep yang Berikut adalah empat tahapan utama
berbeda. dalam model Bela H. Banathy (Agus
c) Aplikasi: Siswa menerapkan Budiman, and Dewi Karyati:2021):
pengetahuan dan konsep yang 1) Explorasi: Tahap ini melibatkan
telah mereka pelajari dalam pengenalan siswa terhadap fenomena
situasi nyata atau skenario yang akan dipelajari dan sistem yang
yang relevan. Mereka menguji terlibat. Siswa diberi kesempatan
pemahaman mereka dan untuk mengamati dan menjelajahi
mengembangkan keterampilan sistem tersebut dengan menggunakan
praktis. indra mereka. Tujuan tahap ini adalah
d) Refleksi: Siswa merefleksikan untuk membangkitkan minat dan rasa
pengalaman pembelajaran ingin tahu siswa terhadap sistem yang
mereka, mengevaluasi sedang dipelajari.
pemahaman mereka, dan 2) Konseptualisasi: Pada tahap ini, siswa
mengidentifikasi area yang mulai mengembangkan konsep dan
perlu ditingkatkan. Ini pemahaman tentang sistem yang
melibatkan analisis diri dan sedang dipelajari. Mereka
penilaian diri. mengidentifikasi elemen-elemen
e) Transfer: Siswa penting dalam sistem, mempelajari
mengidentifikasi bagaimana hubungan antara elemen-elemen
pengetahuan dan keterampilan tersebut, dan memahami prinsip-
yang mereka pelajari dapat prinsip yang mengatur sistem. Tahap
diterapkan dalam konteks baru ini berfokus pada pemodelan mental
atau situasi kehidupan nyata. dan konstruksi konseptual.
5) Penggunaan Alat dan Teknologi: 3) Modelisasi: Tahap ini melibatkan
Model ini mendorong penggunaan pembangunan model atau representasi
alat dan teknologi dalam sistem secara visual atau konseptual.
pembelajaran. Alat dan teknologi Siswa menggunakan simbol, diagram,
dapat berupa perangkat lunak, atau alat visual lainnya untuk
simulasi, atau lingkungan virtual yang merepresentasikan struktur dan
memfasilitasi eksplorasi, pemodelan, hubungan dalam sistem. Model ini
dan komunikasi (M. Ilyas membantu siswa dalam memahami
Ismail:2020). sistem secara lebih komprehensif dan
Pada dasarnya, model pembelajaran memprediksi efek dari perubahan
Bela H. Banathy mengajarkan siswa untuk atau intervensi dalam sistem.
melihat dunia sebagai serangkaian sistem
Al-Ubudiyah: Jurnal Pendidikan dan Studi Islam, Vol. 4, No. 1, pp. 131-138, 2023 | 134
Konsep Desain Pembelajaran Model Bela H. Banathy pada Pendidikan di Indonesia
Baharuddin Hafid, St. Syamsudduha
4) Refleksi: Tahap terakhir adalah tahap nyata dan relevan menjadi landasan
refleksi, di mana siswa melihat bagi pembelajaran yang efektif.
kembali proses belajar mereka dan Dalam model ini, pembelajaran
menganalisis pemahaman mereka diarahkan untuk menciptakan
tentang sistem. Mereka mengevaluasi pengalaman yang bermakna bagi
kebenaran dan ketepatan model yang peserta didik, sehingga mereka dapat
mereka buat, serta melihat bagaimana menghubungkan pengetahuan yang
model tersebut dapat diterapkan mereka peroleh dengan konteks nyata
dalam situasi nyata. Tahap ini (Zaenol Fajri:2019).
mendorong siswa untuk berpikir kritis 3) Interaksi dan Kolaborasi: Model
dan mempertanyakan pemahaman pembelajaran Bela H. Banathy
mereka. mendorong interaksi dan kolaborasi
Model pembelajaran Bela H. Banathy antara peserta didik dan guru serta
menekankan pada pembelajaran yang antara peserta didik satu sama lain.
holistik, kolaboratif, dan berbasis proyek. Hal ini memungkinkan pembelajaran
Model ini memberikan kerangka kerja untuk yang lebih aktif, partisipatif, dan
mempelajari sistem kompleks dan membantu mendalam. Dengan berinteraksi dan
siswa mengembangkan pemahaman yang berkolaborasi, peserta didik dapat
lebih dalam tentang interaksi dan hubungan mengembangkan keterampilan sosial,
dalam dunia nyata. berbagi ide, dan membangun
pemahaman bersama (Abd Rahim
B. Manfaat Model Pembelajaran Bela Mansyur: 2020).
H. Banathy 4) Konteks Lokal dan Global: Model ini
Model pembelajaran Bela H. Banathy, mengakui pentingnya konteks lokal
yang dikenal sebagai "Systems Design of dan global dalam pendidikan.
Education" atau "Model Sistem Desain Pembelajaran tidak hanya berfokus
Pendidikan," adalah pendekatan yang pada pemahaman lokal, tetapi juga
digunakan dalam perancangan kurikulum dan mempertimbangkan perspektif global.
pengembangan sistem pendidikan. Berikut Dalam model ini, pengalaman belajar
adalah beberapa manfaat dari model terkait dengan isu-isu global dan
pembelajaran Bela H. Banathy: tantangan yang dihadapi oleh
1) Pendekatan Sistemik: Model Bela H. masyarakat saat ini. Hal ini
Banathy mengadopsi pendekatan membantu peserta didik untuk
sistemik alam perancangan memahami peran mereka dalam
pendidikan. Pendekatan ini konteks global yang lebih luas (A.
memungkinkan pemahaman yang Musanna:2017)
lebih holistik tentang sistem 5) Pemecahan Masalah Kompleks:
pendidikan, melibatkan semua Model Bela H. Banathy menekankan
elemen dan hubungannya. Dengan pada pemecahan masalah kompleks
demikian, model ini membantu dalam sebagai tujuan pembelajaran. Peserta
memahami dampak dan implikasi didik didorong untuk
keputusanyangdiambildalam mengembangkan keterampilan
perancangan kurikulum dan berpikir kritis, analitis, dan kreatif
pengembangan pendidikan (Herliani, dalam menghadapi masalah-masalah
and Dinn Wahyudin:2018). yang kompleks. Dengan demikian,
2) Fokus pada Pengalaman: Model ini model ini membantu peserta didik
menekankan pentingnya pengalaman untuk menghadapi tantangan dunia
dalam pembelajaran. Pengalaman nyata dan menjadi pembelajar
Al-Ubudiyah: Jurnal Pendidikan dan Studi Islam, Vol. 4, No. 1, pp. 131-138, 2023 | 135
Konsep Desain Pembelajaran Model Bela H. Banathy pada Pendidikan di Indonesia
Baharuddin Hafid, St. Syamsudduha
Al-Ubudiyah: Jurnal Pendidikan dan Studi Islam, Vol. 4, No. 1, pp. 131-138, 2023 | 136
Konsep Desain Pembelajaran Model Bela H. Banathy pada Pendidikan di Indonesia
Baharuddin Hafid, St. Syamsudduha
Al-Ubudiyah: Jurnal Pendidikan dan Studi Islam, Vol. 4, No. 1, pp. 131-138, 2023 | 137
Konsep Desain Pembelajaran Model Bela H. Banathy pada Pendidikan di Indonesia
Baharuddin Hafid, St. Syamsudduha
Al-Ubudiyah: Jurnal Pendidikan dan Studi Islam, Vol. 4, No. 1, pp. 131-138, 2023 | 138