Anda di halaman 1dari 42

Modul 04

Teori Kegagalan
Akibat Beban Statik

04.01. Pendahuluan
M. A. Kariem, ST., MT., Ph.D
MS2210 – Elemen Mesin Dasar
Teknik Mesin - FTMD ITB

1 MS2210 Elemen Mesin Dasar © M.A. Kariem 2020


Modul 04 Teori Kegagalan Akibat Beban Statik
Segmen
Pendahuluan
1

Segmen Teori Kegagalan Material Ulet


2

Segmen Teori Kegagalan Material Getas


3

Segmen Pendahuluan tentang Mekanika


4 Retak
2 MS2210 Elemen Mesin Dasar © M.A. Kariem 2020 Sumber:
https://failuremechanisms.wordpress.com/tag/reinforced-concrete/
Pendahuluan
Beban statik adalah gaya stasioner atau momen kopel yang bekerja
pada sebuah benda.
Sebuah gaya atau momen kopel dapat disebut stasioner jika 3 parameter ini
tidak berubah ubah: ▪ Nilai/Besar,
▪ Arah,
▪ Titik kerjanya.
Kegagalan dapat berarti:
• komponen telah terpisah menjadi dua atau lebih bagian;
• menjadi terdistori secara permanen, sehingga merusak geometrinya;
• mengalami penurunan keandalan; atau
• mengalami kegagalan fungsi.

3 MS2210 Elemen Mesin Dasar © M.A. Kariem 2020


Foto beberapa komponen
yg mengalami kegagalan.
Corrosion Fatigue
Impact Failure

4 MS2210 Elemen Mesin Dasar © M.A. Kariem 2020


Manufacturing error

Brittle Failure

5 MS2210 Elemen Mesin Dasar © M.A. Kariem 2020


Material Ulet vs. Getas
Material getas
Material ulet

f  5% ➔ Ulet (Ductile)

Tegangan yang
diijinkan: Sy Sut
Dalam kondisi tertentu, sebuah material ulet dapat mengalami kegagalan getas.
6 MS2210 Elemen Mesin Dasar © M.A. Kariem 2020
Kegagalan Ulet vs Getas
Klasifikasi:

Kegagalan ulet
lebih dharapkan!
(a) (b) (c)
Ulet: Getas:
Ada perubahan bentuk Tanpa perubahan bentuk,
sebelum patah langsung patah
7 MS2210 Elemen Mesin Dasar © M.A. Kariem 2020
Kegagalan Ulet

Evolution to failure:

Resulting “cup and cone” fracture


fracture
surfaces
(steel)

50 µm
particles serve as void
nucleation sites.
1 µm = 1 X 10-6 m = 0.001 mm
8 MS2210 Elemen Mesin Dasar © M.A. Kariem 2020
Teori Kegagalan akibat Beban Statik

Material Ulet Material Getas


• Maximum Shear Stress • Maximum Normal Stress
• Distortion Energy • Modified Mohr
• Ductile Coulomb-Mohr • Brittle Coulomb-Mohr

Ulet: f  5%
Getas: f < 5%

9 MS2210 Elemen Mesin Dasar © M.A. Kariem 2020


Diagram Alir Teori Kegagalan

10 MS2210 Elemen Mesin Dasar © M.A. Kariem 2020


Faktor Keamanan/Factor of Safety
Untuk Material Ulet:

Faktor Keamanan Kondisi


Pembebanan statik, nilai kepastian tinggi dalam semua data
1,25 s.d. 2,0
desain
Pembebanan dinamik, nilai kepastian rata-rata dalam seluruh data
2,0 s.d. 2,5
desain
Statik atau dinamik dengan ketidakpastian dalam hal
2,5 s.d. 4,0
pembebanan, sifat material, keadaan tegangan yang kompleks, dll.
> 4,0 Semua hal di atas + keinginan untuk menyediakan keamanan lebih

11 MS2210 Elemen Mesin Dasar © M.A. Kariem 2020


Terima Kasih
Dr. Muhammad A. Kariem
Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara
Institut Teknologi Bandung
e-mail: kariem@itb.ac.id

Modul 04 Teori Kegagalan Akibat Beban Statik


1 2 3 4
12 MS2210 Elemen Mesin Dasar © M.A. Kariem 2020
Modul 04
Teori Kegagalan
Akibat Beban Statik

04.02. Teori Kegagalan


untuk Material Ulet
M. A. Kariem, ST., MT., Ph.D
Teknik Mesin - FTMD ITB MS2210 – Elemen Mesin Dasar

13 MS2210 Elemen Mesin Dasar © M.A. Kariem 2020


Teori Kegagalan untuk Material Ulet

Maximum Distortion Ductile


Shear Stress Energy Coulomb-
(Tresca) Mohr
(von Mises)

Batas Tegangan yang diijinkan: Sy


14 MS2210 Elemen Mesin Dasar © M.A. Kariem 2020
Maximum Shear Stress (Tresca) vs.
Distortion Energy (von Mises)
Batas Tegangan yang diijinkan: Sy
Maximum Shear Stress (MSS)
Shear Yield : 𝑆𝑠𝑦 = 0,5 𝑆𝑦

Distortion Energy (DE)


𝑆𝑦
Shear Yield : 𝑆𝑠𝑦 = = 0,577𝑆𝑦
3

15 MS2210 Elemen Mesin Dasar © M.A. Kariem 2020


Teori Maximum Shear Stress
Teori maximum-shear-stress
memprediksi yielding saat:
𝜏𝑚𝑎𝑥 ≥ 𝑆𝑠𝑦

𝑆𝑦
𝑆𝑠𝑦 = : Shear Yield
2

16 MS2210 Elemen Mesin Dasar © M.A. Kariem 2020


CASE 1: 𝜎𝐴 ≥ 𝜎𝐵 ≥ 0
𝜎𝐴 ≥ 𝑆𝑦

Three Possible Cases

CASE 2: 𝜎𝐴 ≥ 0 ≥ 𝜎𝐵
𝜎𝐴 − 𝜎𝐵 ≥ 𝑆𝑦

CASE 3: 0 ≥ 𝜎𝐴 ≥ 𝜎𝐵
𝜎𝐵 ≤ −𝑆𝑦

17 MS2210 Elemen Mesin Dasar © M.A. Kariem 2020


Teori Distortion Energy (von Mises)

Yield diprediksi jika:


𝜎1 − 𝜎2 2 + 𝜎2 − 𝜎3 2 + 𝜎3 − 𝜎1 2 1/2
≥ 𝑆𝑦
2

18 MS2210 Elemen Mesin Dasar © M.A. Kariem 2020


Distortion-Energy
Teori distortion-energy juga biasa disebut:
• Teori von Mises atau von Mises–Hencky
• Teori shear-energy
• Teori octahedral-shear-stress
Tegangan von Mises:
𝜎1 − 𝜎2 2 + 𝜎2 − 𝜎3 2 + 𝜎3 − 𝜎1 2 1/2
𝜎′ =
2

Tegangan von Mises menggunakan tegangan 3D adalah:



1 2 2 2 2 2 2
1/2
𝜎 = 𝜎𝑥 − 𝜎𝑦 + 𝜎𝑦 − 𝜎𝑧 + 𝜎𝑧 − 𝜎𝑥 + 6 𝜏𝑥𝑦 + 𝜏𝑦𝑧 + 𝜏𝑧𝑥
2

𝑆𝑦
𝑆𝑠𝑦 = = 0,577𝑆𝑦 : Shear Yield
3
19 MS2210 Elemen Mesin Dasar © M.A. Kariem 2020
Teori Coulomb-Mohr

Uneven Material
Syt  Syc

Uneven Material

20 MS2210 Elemen Mesin Dasar © M.A. Kariem 2020


𝑆𝑦𝑡 𝑆𝑦𝑐
𝑆𝑠𝑦 =
𝑆𝑦𝑡 + 𝑆𝑦𝑐

CASE 2: 𝜎𝐴 ≥ 0 ≥ 𝜎𝐵 CASE 1: 𝜎𝐴 ≥ 𝜎𝐵 ≥ 0
CASE 3: 0 ≥ 𝜎𝐴 ≥ 𝜎𝐵
𝜎𝐴 𝜎𝐵 𝜎𝐴 ≥ 𝑆𝑦𝑡
− ≥1
𝜎𝐵 ≤ −𝑆𝑦𝑐 𝑦𝑡 𝑆𝑦𝑐

21 MS2210 Elemen Mesin Dasar © M.A. Kariem 2020


Terima Kasih
Dr. Muhammad A. Kariem
Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara
Institut Teknologi Bandung
e-mail: kariem@itb.ac.id

Modul 04 Teori Kegagalan Akibat Beban Statik


1 2 3 4
22 MS2210 Elemen Mesin Dasar © M.A. Kariem 2020
Modul 04
Teori Kegagalan
Akibat Beban Statik

04.03. Teori Kegagalan


untuk Material Getas
M. A. Kariem, ST., MT., Ph.D
MS2210 – Elemen Mesin Dasar
Teknik Mesin - FTMD ITB

23 MS2210 Elemen Mesin Dasar © M.A. Kariem 2020


Teori Kegagalan untuk Material Getas

Maximum Modified Brittle


Normal Stress Mohr Coulomb-
Mohr
Batas Tegangan yang diijinkan: Su
24 MS2210 Elemen Mesin Dasar © M.A. Kariem 2020
Maximum Normal Stress Theory
Teori maximum-normal-stress (MNS) menyatakan bahwa kegagalan
terjadi saat salah satu dari tiga tegangan principal sama atau
melebihi kekuatan ultimate. Teori ini kemudian memprediksi bahwa
kegagalan terjadi saat:

𝜎1 ≥ 𝑆𝑢𝑡 or 𝜎3 ≤ 𝑆𝑢𝑐

25 MS2210 Elemen Mesin Dasar © M.A. Kariem 2020


FS menurut Modified Mohr Theory
Case 1 𝜎𝐵
𝜎𝐴 ≥ 𝜎𝐵 ≥ 0 𝜎𝐴 ≥ 0 ≥ 𝜎𝐵 dan ≤1
𝜎𝐴
𝑆𝑢𝑡
𝑛=
𝜎𝐴
Case 2
𝜎𝐵
𝜎𝐴 ≥ 0 ≥ 𝜎𝐵 dan ≤1
𝜎𝐴
𝑆𝑢𝑐 − 𝑆𝑢𝑡 𝜎𝐴 𝜎𝐵 1
− =
𝑆𝑢𝑐 𝑆𝑢𝑡 𝑆𝑢𝑐 𝑛
Case 3
0 ≥ 𝜎𝐴 ≥ 𝜎𝐵 𝑆𝑢𝑐
𝑛=−
𝜎𝐵
26 MS2210 Elemen Mesin Dasar © M.A. Kariem 2020
FS menurut Brittle Coulomb-Mohr
Case 1
𝜎𝐴 ≥ 𝜎𝐵 ≥ 0
𝑆𝑢𝑡
𝑛=
𝜎𝐴
Case 2
𝜎𝐴 ≥ 0 ≥ 𝜎𝐵

𝜎𝐴 𝜎𝐵 1
− =
𝑆𝑢𝑡 𝑆𝑢𝑐 𝑛
Case 3
0 ≥ 𝜎𝐴 ≥ 𝜎𝐵 𝑆𝑢𝑐
𝑛=−
𝜎𝐵
27 MS2210 Elemen Mesin Dasar © M.A. Kariem 2020
Kegagalan getas atau kegagalan ulet?
Apakah permukaan retak berada pada bidang tegangan geser maksimum
atau tegangan normal maksimum?
Momen Puntir:

Getas
Ulet

28 MS2210 Elemen Mesin Dasar © M.A. Kariem 2020


Kegagalan getas atau kegagalan ulet?
Gaya
Aksial:

Getas ➔ 
Ulet ➔ 

Brittle Ductile

29 MS2210 Elemen Mesin Dasar © M.A. Kariem 2020


Terima Kasih
Dr. Muhammad A. Kariem
Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara
Institut Teknologi Bandung
e-mail: kariem@itb.ac.id

Modul 04 Teori Kegagalan Akibat Beban Statik


1 2 3 4
30 MS2210 Elemen Mesin Dasar © M.A. Kariem 2020
Modul 04
Teori Kegagalan
Akibat Beban Statik

04.04. Pendahuluan
Tentang Mekanika Retak
M. A. Kariem, ST., MT., Ph.D
MS2210 – Elemen Mesin Dasar
Teknik Mesin - FTMD ITB

31 MS2210 Elemen Mesin Dasar © M.A. Kariem 2020


Pendahuluan untuk Mekanika Retakan
Mode Retakan:
Mode I, mode pembukaan
crack propagation
Mode II mode luncur,
adalah akibat gaya geser
in-plane.
Mode III adalah mode
sobekan, yang terjadi akibat
gaya geser out-of-plane.

32 MS2210 Elemen Mesin Dasar © M.A. Kariem 2020


Mode I Faktor Intensitas Tegangan
Faktor intensitas tegangan adalah fungsi dari geometri, ukuran, dan bentuk
retakan, dan tipe pembebanan. Untuk berbagai beban dan konfigurasi
geometri dapat ditulis sebagai:

𝐾𝐼 = 𝛽𝜎 𝜋𝑎
dimana:
β : factor modifikasi intensitas tegangan (stress intensity modification
factor).
 : tegangan nominal
𝑎 : panjang retak

33 MS2210 Elemen Mesin Dasar © M.A. Kariem 2020


faktor modifikasi intensitas tegangan ()

34 MS2210 Elemen Mesin Dasar © M.A. Kariem 2020


faktor modifikasi intensitas tegangan ()

35 MS2210 Elemen Mesin Dasar © M.A. Kariem 2020


faktor modifikasi intensitas tegangan ()

36 MS2210 Elemen Mesin Dasar © M.A. Kariem 2020


faktor modifikasi intensitas tegangan ()

37 MS2210 Elemen Mesin Dasar © M.A. Kariem 2020


faktor modifikasi intensitas tegangan ()

38 MS2210 Elemen Mesin Dasar © M.A. Kariem 2020


faktor modifikasi intensitas tegangan ()

39 MS2210 Elemen Mesin Dasar © M.A. Kariem 2020


Fracture Toughness
Saat nilai dari stress intensity factor mode I mencapai nilai kritis, KIc, crack
propagation terjadi.
Factor critical stress intensity KIc adalah sifat material yang tergantung pada jenis
material, mode retakan, pemrosesan material, temperatur, laju pembebanan, dan
keadaan tegangan pada daerah retakan (seperti pada tegangan bidang vs. regangan
bidang).
Faktor stress intensity kritis KIc biasa juga disebut fracture toughness material.
Fracture toughness untuk regangan bidang pada umumnya lebih rendah dari
tegangan bidang. Untuk alasan ini, istilah KIc pada umumnya didefinisikan sebagai
mode I, fracture toughness regangan bidang.

40 MS2210 Elemen Mesin Dasar © M.A. Kariem 2020


Nilai KIc
• Untuk logam engineering : 20 ≤ KIc ≤ 200 MPa√m;
• Untuk polimer dan keramik: 1 ≤ KIc ≤ 5 MPa√m.
• Untuk baja 4340, yang yield strength-nya berkisar dari 800 hingga 1600
MPa (akibat heat treatment), KIc turun dari 190 ke 40 MPa √m.

41 MS2210 Elemen Mesin Dasar © M.A. Kariem 2020


Terima Kasih
Dr. Muhammad A. Kariem
Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara
Institut Teknologi Bandung
e-mail: kariem@itb.ac.id

Modul 04 Teori Kegagalan Akibat Beban Statik


1 2 3 4
42 MS2210 Elemen Mesin Dasar © M.A. Kariem 2020

Anda mungkin juga menyukai