Anda di halaman 1dari 8

1 PRINSIP METALURGI FISIK

Tujuan dan Sasaran

Tujuan dari program ini


1.1 Mengenal Metalurgi adalah untuk
memberikan pemahaman
Metalurgi fisik berkaitan dengan evolusi structure pembentukan
dasar tentang prinsip-
solid (padatan) dari suatu keadaan fase cair (liquid). Efek dari
prinsip utama yang
elemen paduan dan ketidakmurnian pada proses transformasi
menentukan evolusi
dan efek dari teknik pengolahan pada perubahan struktur dan
struktur dalam logam dan
korelasi sifat-sifat struktur; meskipun berfokus pada logam dan
paduan saat pemrosesan
paduan, dapat dipakai untuk keramik, polimer atau bidang lain
mereka, dan
bahan. Logam dan paduan telah digunakan sejak dulu; beberapa
hubungannya dengan
periode peradaban manusia telah dinamai dengan logam dan
sifat, kinerja dan
paduan, misalnya, Zaman Perunggu atau zaman logam.
kemampuan kerja logam.
Pemrosesan/
Struktur/ Dan logam yang
pembentukan Sifat Kinerja
paduan
Komposisi digunakan, diproduksi
dengan teknik
pengolahan yang
Gambar 1-1. Tujuan dari program ini adalah untuk memberikan pemahaman tertentu, dan sifat-
dasar tentang prinsip-prinsip utama yang menentukan evolusi struktur dalam
logam dan paduan sifatnya dikendalikan
oleh struktur dan
Saat pertama kali dengan proses metalurgi diperkenalkan, komposisi; dan kinerja
sekitar pertengahan abad sembilan belas, baja sudah dapat dari bahan-bahan
dihasilkan dalam jumlah massal, dan telah menjadi salah satu tersebut pada gilirannya
bahan utama konstruksi saat ini. Oleh karena itu perlu juga ditentukan oleh sifat
diketahui sedikit mengenai kemampuan produksi logam-logam material.
strategis di negara masing-masing, berikut sifat-sifat yang umum
dimiliki oleh logam dan paduan yang umum dipakai.

Gambar 1-2. Status produksi baja di beberapa negara

Baja, bisa memiliki rentang kekuatan dari 240 MPa dengan cara
mengatur proses produksi, teknik, perlakuan panas, dan lain-
lain. Tingkat kekuatan yang dapat diperoleh mencapai beberapa
kali lipat. Seperti juga aluminum, alumunium mulai banyak
dijumpai sejak awal abad ke duapuluh, begitu juga dengan
tembaga. Material lain yang umum dijumpai adalah logam
1

umum dan zinc, material tersebut sangat populer dalam hal


Page

konstruksi, sebab sifatnya yang unik.


Beberapa hal yang hendaknya dipahami Logam juga memiliki sifat yang menarik
sebelum mempelajari metalurgi fisik antara yang dibentuk oleh proses mekanikyang
lain adalah: dikenal sebagai deformasi plastis.
Deformasi plastis pada logam mulia (poly
1. Ikatan tom dan struktur kristal:
crystalline bukan kristal tunggal), sering
ikatan logam, sel satuan, atom
digunakan untuk lebih memahami
packing, situs interstisial, indeks
kekuatan teoritis kristal ideal. Secara
Miller, orientasi kristal, proyeksi
praktis, kristal ideal tak selamanya terjadi
stereographic.
dengan mudah, kadangkala cacat dapat
2. Perangkat dan teknik
saja muncul di dalam logam, sehingga sifat
eksperimental: Metalografi
material sedikit banyaknya akan
(Optical TEM, SEM), Difraksi Sinar
dioengaruhi juga oleh cacat yang muncul.
X, Sifat-sifat Mekanik, analisis
Oleh karena itu, akan diopelajari juga
termal.
mengenai macam-macam cacat dan
3. Pemadatan logam murni: aturan
bagaimana sifat material dapat berubah
fase, konsep energi bebas, entropi,
karenanya. Tak hanya sifat mekanis, sifat
energi permukaan (batas butir) dan
fisik material juga dipengaruhi oleh
pada pendinginan, nukleasi dan
kekosongan.
pertumbuhan butir, nukleasi
homogen dan heterogen, Materi selanjutnya akan berkaitan dengan:
pembekuan directional.
4. Diffusi: konsep dasar fenomena
dan pendekatan atomistik.
5. Pemadatan paduan biner: batas
Pada bagian dua, nanti akan dibahas
kelarutan (solubility), sistem
mengenai struktur mikro, yang akan
isomorphous, lever rule,
dilanjutkan dengan pembahasan mengenai
constitutional super cooling,
sifat-sifat mekanik dan beberapa hal terkait
pengaruh pendinginan
lainnya
equilibrium, sistem eutectik,
Selanjutnya, akan dibahas pula mengenai peritectik, eutectoid dan
pemadatan logam murni; bagaimana peritectoid, doagram fasa
logam diproduksi serta bagaimana proses kompleks, diagram ternary,
transformasinya logam murni selama segitiga komposisi, ternary
prosesnya; konsep dasar dan prinsip dasar eutectic, bidang vertikal &
thermodinamika, yang kadang horizontal, struktur logam coran,
thermodinais sekaligus kinetis, yang segregasi dan porositas, diagram
nantinya akan membantu memahami besi-karbon, baja dan besi cor.
perkembangan struktur pada logam murni.
Selanjutnya adalah pemahaman tentang
1. Deformasi plastik pada logam paduan yang merupakan gabungan dari
murni: mekanisme (slip & puntir), beberapa logam. Ada satu kriteria penting,
peregangan stres geser kritis, uji kriteria mengenai bagaimana mekanisme
tarik kristal tunggal (fcc), kekuatan atom-atom unsur yang berbeda ini
teoritis kristal yang ideal. terdistribusi, faktor-faktor yang
2. Cacat kristal dalam logam: kosong, mengendalikan pergerakan atom ini, dan
interstitial, substitusi, energi bebas kisi. Dan dari proses difusi ini akan dapat
pencampuran, dislokasi (konsep dipahami ide dasar mengenai fenomena
dasar saja), dislokasi garis/ ulir, logis proses difusi. Demikian juga pada
dislokasi parsial, stacking fault, pendekatan atomik. Dari latar belakang
dislokation lock, dislokasi dasar akan dilanjutkan dengan pemadatan
menumpuk, hubungan Hall-Petch, paduan biner; paduan biner
struktur batas butir. dikelompokkan dengan cara yang berbeda.
Kita akan mempelajari bagaimana struktur
2

ini berkembang dalam bentuk paduan


Page

biner; dibagian ini juga akan dipelajari


tentang tiga fase equilibrium seperti 9. Perlakuan panas pada baja:
eutectik, peritectik, transformasi solid state, diagram T-T-T; transformasi
sehingga kita dapat mengetahui asal perlitik, martensitic dan bainitik,
struktur pada logam mahal. efek unsur paduan terhadap
diagram fasa dan diagram TTT,
Selanjutnya akan dijelaskan sedikit
diagram CCT, Annealing,
mengenai porositas segregasi, dan
normalizing, hardening dan
selanjutnya menitikberatkan pada satu hal
tempering, hardenability.
penting berkaitan diagram fasa besi-karbon
10. Penerapan metalurgi fisik:
dan diagram karbon yang akan
Mekanisme Penguatan, kekuatan
menjelaskan mengapa sifat paduan besi-
vs ketangguhan (keuletan),
karbon, berubah berdasarkan proses yang
pengolahan thermo-mekanik,
dilakukan.
paduan mikro baja, baja kekuatan
Materi selanjutnya adalah ultra tinggi, superalloy, kontrol
tekstur.
6. Diagram fasa biner paduan logam
komersil yang umum: Cu-Ni, Au- Selanjutnya, kita akan melihat perlakuan
Cu, Ni-Cr, Al-Si, Al-Zn, Al-Ag, Pb- panas baja secara rinci. Kinetika
Sn, Cu-Zn, Cu-Sn, Cu-Al, Ti-Al, Ti- transformasi, diagram transformasi waktu-
V: intepretasi struktur mikro dan suhu, beberapa istilah seperti Perlitik,
sifat. Martensitic, transformasi Bainitik,
7. Pengerjaan dingin dan pengaruh unsur paduan terhadap diagram
Annealing: Recovery, fasa, diagram TTT, diagram CCT, dan
recrystallization dan pertumbuhan beberapa perlakuan panas yang umum.
butir, pendekatan fenomena dan Terakhir, akan dijelaskan beberapa hal
mekanis. berkaitan aplikasi metalurgi fisik. dalam
8. Presipitasi dari terminal super hal ini akan dapat di pahami bagimana
saturasi-terminal larutan padat: kekuatan material atau logam paduan
presipitasi kinetik dan dapat ditingkatkan, tanpa mengorbankan
thermodinamik, pengerasan keuletan atau ketangguhan.
presipitasi (precipitation
hardening).

Dalam bagian tersebut, kita akan dapat


memahami beberapa diagram paduan
binerberikut karakteristiknya, dan
bagaimana caranya mengintrepretasi awal
perubahan struktur mikro, dan kaitannya
dengan sifat material. Logam yang
mengalami pengerjaan dingin, dan
memahami sifat yang berubah selaras
kegiatan pengerjaan dingin.

Selanjutnya juga akan dipelajari mengenai


proses pengerasan presipitasi
(precipitation hardening). Apa yang terjadi
pada larutan superjenuh yang mengalami
perlakuan panas, kita akan mencoba
memehami tentang thermodinamika dan
kinetika presipitasi.
3
Page
1.2 Ikatan Atom dan Struktur
Kristal
Dalam bagian ini akan dipelajari beberapa
hala berkaitan dengan:

1. Ikatan logam
2. Struktur kristal: unit cell, packing
atomik, situs interstitial
3. Indeks miller: arah dan bidang
kristal
Gambar 1-3. Contoh penulisan unsur
4. Proyeksi stereografik: arah kristal
Dalam bagian ini akan dijelaskan beberapa
gagasan ringkas tentang ikatan atom, dan
struktur kristal. keduanya merupakan
fokus utama pada ikatan logam, sistem
struktur-kristal yang kita pakai untuk
memperbaiki bidang kristal, dan arahnya.
Dan bagaimana kristal menjadi padatan,
berapa besar perbedaan arahnya, dan
bidang, dan arah dari kristal
direpresentasikan dalam suatu proyeksi
yang disebut proyeksi stereographic.
Tabel 1-1. Tabel pengaruh sifat bahan terhadap Gambar 1-4. Posisi ion dalan unsur
struktur mikro
Atom terdiri dari partikel-partikel sub
Kristal/ atom, ada Nucleus, di mana massa total
Struktur
Sifat cacat terkonsentrasi. Nukleus atau inti terdiri
mikro
kristal dari proton, dan Neutron. Proton
Mekanis Sangat kuat Sangat kuat bermuatan positif, dan jumlah proton sama
Elektrik Rendah Rendah-kuat dengan nomor atom. Dan A adalah
Thermal Rendah Rendah-kuat bilangan massa atom sedangkan Z
Magnetik Rendah Rendah-kuat (bermuatan negartif) adalah jumlah
Rendah- Neutron.
Kimia Rendah
sedang
Artinya, inti memiliki seluruh massa, dan
Penjelasan diatas diharapkan telah kemudian elektron terus bergerak dalam
memberi pemahaman tentang susunan orbit yang berbeda. Dan keadaan energi
atom, dan struktur mikro, dan sifat-sifat dalam orbit ini dijelaskan oleh satu set
khas seperti sifat mekanik, listrik, termal, bilangan kuantum, yang tercantum di sini
magnetik, dan kimia. selain itu, apakah bilangan kuantum prinsip memiliki
sifat mekanik, yang memiliki bilangan kuantum azimut, bilangan
ketergantungan yang kuat pada struktur kuantum magnetik.
kristal, dan cacat kristal? Ini tidak berarti
bahwa, yang lain tidak tergantung. 1.2.1 Bilangan Kuantum

Pengertian Bilangan Kuantum: Bilangan


kuantum adalah suatu nilai yang
menjelaskan kuantitas kekal dalam sistem
dinamis. Bilangan kuantum
menggambarkan sifat orbital dan elektron
dalam orbital.
4
Page
Bilangan kuantum menentukan tingkat Tabel 1-2. Bilangan Kuantum utama
energi utama atau jarak dari inti, bentuk
Kulit K L M N O
orbital, orientasi orbital, dan spin elektron.
Setiap sistem kuantum dapat memiliki satu Nilai n 1 2 3 4 5
atau lebih bilangan kuantum.

Macam-Macam Bilangan Kuantum:


Bilangan kuantum azimut:
Untuk menjelaskan elektron secara lengkap
dibutuhkan empat macam bilangan Bilangan kuantum azimut sering disebut
kuantum, yaitu: dengan bilangan kuantum angular (sudut).
Energi sebuah elektron berhubungan
1. Bilangan kuantum utama (n) yang dengan gerakan orbital yang digambarkan
menyatakan tingkat energi. dengan momentum sudut. Momentum
2. Bilangan kuantum azimut ℓ yang sudut tersebut dikarakterisasi
menyatakan bentuk orbital. menggunakan bilangan kuantum azimut.
3. Bilangan kuantum magnetik (m) Bilangan kuantum azimut menyatakan
yang menyakatakan orientasi bentuk suatu orbital dengan simbol ℓ.
orbital dalam ruang tiga dimensi.
4. Bilangan kuantum spin (s) yang Bilangan kuantum azimut juga
menyatakan spin elektron pada berhubungan dengan jumlah subkulit.
sebuah atom. Nilai ini menggambarkan subkulit yang
dimana elektron berada. Untuk subkulit s,
Bilangan kuantum utama p, d, f, bilangan kuantum azimut berturut-
Bilangan kuantum utama (primer) turut adalah 0, 1, 2, 3.
digunakan untuk menyatakan tingkat Bilangan kuantum magnetik
energi utama yang dimiliki oleh elektron
dalam sebuah atom. Bilangan kuantum Bilangan kuantum magnetik menyatakan
utama tidak pernah bernilai nol. Semakin tingkah laku elektron dalam medan
tinggi nilai n semakin tinggi pula energi magnet. Tidak adanya medan magnet luar
elektron. membuat elektron atau orbital mempunyai
nilai n dan ℓ yang sama tetapi berbeda m.
Untuk sebuah atom, nilai bilangan Namun dengan adanya medan magnet,
kuantum utama berkisar dari 1 ke tingkat nilai tersebut dapat sedikit berubah. Hal
energi yang mengandung elektron terluar. tersebut dikarenakan timbulnya interaksi
Bilangan kuantum utama mempunyai nilai antara medan magnet sendiri dengan
sebagai bilangan bulat positif 1, 2, 3, dst. medan magnet luar.
Nilai-nilai tersebut melambangkan K, L, M,
dst.

Tabel 1-3. Bilangan kuantum utama dan magnetik

Kulit Subkulit Nama Jumlah Maksimum


Orientasi (m1)
(n) (l) Orbital (nl) Orbital Terisi

n=1 l=0 1s ml = 0 1 2 e-

l=0 2s ml = 1, 0-1 1 2 e-
n=2 ml = 1, 0-1 (or px, py,
l=1 2p 3 6 e-
pz)

l=0 3s ml = 0 1 2e-

l=1 3p ml = 1, 0-1 3 6 e-
n=3
5

ml = 2, 1, 0, -1, -2 (or
l=2 3d 5 10 e-
Page

dxy, dyz, dxz)


Bilangan kuantum magnetik ada karena Urutan pengisian orbital-orbital atom
momentum sudut elektron, gerakannya mengikuti arah panah.
berhubungan dengan aliran arus listrik.
Karena interaksi ini, elektron
menyesuaikan diri di wilayah tertentu di
sekitar inti. Daerah khusus ini dikenal
sebagai orbital. Orientasi elektron di sekitar
inti dapat ditentukan dengan
menggunakan bilangan kuantum magnetik
m. Gambar 1-5. Urutan pengisian orbital-orbital atom
mengikuti arah panah
Bilangan kuantum spin:
Asas ini bekerja dengan baik (untuk
Bilangan kuantum spin menyatakan keadaan dasar atom-atom) untuk 18 unsur
momentum sudut suatu partikel. Spin pertama; ia akan menjadi semakin kurang
mempunyai simbol s atau sering ditulis tepat untuk 100 unsur sisanya. Bentuk
dengan ms (bilangan kuantum spin modern asas Aufbau menjelaskan urutan
magnetik). Suatu elektron dapat energi orbital berdasarkan kaidah
mempunyai bilangan kuantum spin s = +½ Madelung, pertama kali dinyatakan oleh
atau –½. Erwin Madelung pada tahun 1936.[7][9]

Nilai positif atau negatif dari spin Orbital diisi dengan urutan peningkatan
menyatakan spin atau rotasi partikel pada n+l;
sumbu. Sebagai contoh, untuk nilai s = +½
berarti berlawanan arah jarum jam (ke Apabila terdapat dua orbital dengan nilai
atas), sedangkan s = -½ berarti searah jarum n+l yang sama, maka orbital yang pertama
jam (ke bawah). Diambil nilai setengah diisi adalah orbital dengan nilai n yang
karena hanya ada dua peluang orientasi, paling rendah.
yaitu atas dan bawah. Dengan demikian, Sehingga, menurut kaidah ini, urutan
peluang untuk mengarah ke atas adalah pengisian orbital adalah sebagai berikut:
50% dan peluang untuk mengarah ke
bawah adalah 50% . 1s 2s 2p 3s 3p 4s 3d 4p 5s 4d 5p 6s 4f 5d 6p
7s 5f 6d 7p
1.2.2 Asas Aufbau
Asas Aufbau dapat diterapkan, dalam
bentuk yang dimodifikasi, ke proton dan
Asas Aufbau1 adalah bagian penting dalam
neutron dalam inti atom.
konsep konfigurasi elektron awal Bohr. Ia
dapat dinyatakan sebagai:
1.2.3 Stabilitas struktur atom

Berikut ini adalah contoh perpidahan


elektron (melepas dan menerima) pada saat
Terdapat maksimal dua elektron terbentuknya ikatan atom yang stabil.
yang dapat diisi ke dalam orbital
Sebuah atom cenderung melepaskan
dengan urutan peningkatan energi elektron apabila memiliki elektron terluar
orbital: orbital berenergi terendah 1, 2, atau 3 elektron dibandingkan
diisi terlebih dahulu sebelum elektron konfigurasi elektron gas mulia yang
diletakkan ke orbital berenergi lebih terdekat.
tinggi.
6
Page

1 berasal dari Bahasa Jerman Aufbau yang Chemistry. "aufbau principle".


berarti "membangun, konstruksi" (lihat Compendium of Chemical)
International Union of Pure and Applied
1. Mempunyai konduktivitas termal
dan listrik yang tinggi.
2. Berkilau dan memantulkan
cahaya.
3. Dapat ditempa.
Sebuah atom cenderung menerima 4. Mempunyai variasi kekuatan
elektron apabila memiliki elektron terluar mekanik.
4, 5, 6, atau 7 elektron dibandingkan Ikatan logam adalah suatu kekuatan utama
konfigurasi elektron gas mulia yang yang menyatukan atom-atom logam.
terdekat. Ikatan logam merupakan akibat dari
adanya tarik menarik muatan positif dari
logam dan muatan negatif dari elektron
yang bergerak bebas.

Jika masing-masing atom sukar untuk Sifat-sifat logam tidak dapat dimasukkan
melepaskan elektron (memiliki dalam kriteria ikatan seperti ikatan kovalen
keelektronegatifan tinggi), maka atom- maupun ikatan ion. Senyawa ionik tidak
atom tersebut cenderung menggunakan dapat mengantarkan listrik pada fase
elektron secara bersama dalam membentuk padatan, dan senyawa ionik bersifat rapuh
suatu senyawa. Cara Ini merupakan (berlawanan dengan sifat logam). Atom
peristiwa yang terjadi pada pembentukan dari senyawa logam hanya mengandung
ikatan kovalen. Misalnya atom fluorin dan satu sampai tiga elektron valensi. Dengan
fluorin, keduanya sama-sama kekurangan demikian atom tersebut tidak mampu
elektron, sehingga lebih cenderung membentuk ikatan kovalen. Senyawa
memakai bersama elektron terluarnya. kovalen merupakan penghantar listrik
yang buruk dan umumnya berupa cairan
Jika suatu atom melepaskan elektron, (dengan sifat berkebalikan dengan
berarti atom tersebut memberikan elektron pembentukan logam). Dengan demikian,
kepada atom lain. Sebaliknya, jika suatu logam membentuk model ikatan yang
atom menangkap elektron, berarti atom itu berbeda.
menerima elektron dari atom lain. Jadi,
susunan elektron yang stabil dapat dicapai 1.3.2 Model Lautan Elektron
dengan berikatan dengan atom lain.
Untuk menjelaskan ikatan pada logam,
kondisi tersebut memengaruhi titik leleh
Lorentz mengusulkan sebuah model yang
dan titik didih. Titik leleh helium adalah 1
dikenal dengan model gas elektron atau
derajat Kelvin dan diatas helium (dalam
model lautan elektron. Model ini
sistem periodik) ada neon; neon dengan
didasarkan pada sifat logam berikut:
titik leleh pada 24 K, argon 84 K, dan radon
211 K. Jadi, jadi kriteria utama yang paling Energi ionisasi yang rendah
penting dari stabilitas struktur atom adalah
Logam umumnya mempunyai energi
sel terluar yang paling dekat.
ionisasi yang rendah. Secara tak langsung,
pengertian ini merujuk pada elektron
1.3 Ikatan Logam valensi yang tidak terikat dengan kuat oleh
inti. Elektron valensi dapat bergerak
1.3.1 Pengertian Ikatan Logam
dengan bebas diluar pengaruh inti. Dengan
demikian, logam mempunyai elektron
Lebih dari delapan puluh unsur yang ada
yang bebas bergerak.
di sistem periodik unsur adalah logam.
Logam bersifat padat pada temperatur dan Banyak orbital kosong
tekanan standar, dengan pengecualian
unsur merkuri dan galium yang keduanya Telah diteliti bahwa logam mempunyai
7

berupa cairan. Sebagai pengingat, sifat-sifat banyak orbital yang kosong sebagai akibat
Page

logam adalah sebagai berikut: elektron valensi logam lebih rendah


daripada orbital valensi logam. Sebagai Ikatan Sifat
contoh, logam litium mempunyai orbital 2p
yang kosong; natrium mempunyai orbital
3p dan 5d yang kosong; dan magnesium
mempunyai orbital 3p dan 3d yang juga
masih kosong. Ion insulator
Contoh Ikatan Logam

Elektron yang paling luar pada sebagian


besar logam biasanya mempunyai
hubungan yang tidak erat dengan ini
karena letaknya yang jauh dari muatan Kovalen Insulator
positif inti. Semua elektron valensi logam-
logam bergabung membentuk lautan
elektron yang bergerak bebas di antara inti
atom. Elektron yang bergerak bebas beraksi
sebagai ikatan terhadap ion bermuatan Logam Konduktor
positif. Ikatan logam tidak mempunyai
arah. Akibatnya, ikatan tidak rusak ketika
logam ditempa.

Van der
isolator
wall

Gambar 1-6. Skema ikatan logam dapat dilihat pada


gambar di bawah ini. Elektron valensi menjadi
terdisosiasi dengan inti atomnya dan membentuk
lautan elektron.

Contoh ikatan unsur yang mempunyai


ikatan logam adalah sebagian besar logam
seperti Cu, Al, Au, Ag, dsb. Logam transisi
seperti Fe, Ni, dsb membentuk ikatan
campuran yang terdiri dari ikatan kovalen
(pada elektron 3d) dan ikatan logam.
8

Tabel 1-4. Contoh ikatan atom


Page

Anda mungkin juga menyukai