Aik 5
Aik 5
Oleh Kelompok 5
Anna Syahida (220333005)
Fera Feriska (220333010)
Indra (220333014)
DAFTAR ISI
PEMBAHASAN..........................................................................................
A. Hakikat Iman....................................................................................
B. Hubungan Iman, Ilmu, Dan Amal....................................................
C. Karakteristik Dan Sifat Orang Beriman...........................................
D. Hal-Hal Yang Bisa Merusak Dan Meniadakan Iman......................
Kesimpulan dan saran......................................................................
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................
A. HAKIKAT IMAN
Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari penjelasan diatas, yaitu Iman
adlah keyakinan yang bersumber dari dalam hati kokoh penuh keyakinan
tanpa dicampuri keraguan sedikit pun. Keimanan dalam islam, yaitu percaya
kepada Allah, Malaikat-malaikat-Nya, Kitab-kitab-Nya, Rosul-rosul-Nya, hari
akhir dan beriman kepada takdir baik dan takdir buruk.
Telah diketahui hakikat dari iman dan tingkatan iman pada pembahasan
sebelumya sehingga dapat diketahui bahwa iman bisa bertambah, juga
berkurang. Bertambah karena karena bertambahnya amal shalih dan keyakinan
akan berkurang karena berkurangnya juga amalan yang disebabkan dari
perbuatan dosa.
B. HUBUNGAN IMAN, ILMU DAN AMAL
Fenomena ini banyak mengelirukan segolongan kita yang kadang kala
tidak memahami hubungan atau keterkaitan antara iman, ilmu dan amal.
Saling terkait iman tanpa ilmu sesat, ilmu tanpa amal sesat, dan amal tanpa
ilmu taklid (meniru tanpa alasan)
1. Iman
Iman artinya percaya atau yakin. Sedangkan menurut istilah Iman
adalah membenarkan dan meyakini dengan hati, mengucapkan dengan
lisan, dan dilakukan dengan amal. Sehingga, iman kepada Allah adalah
membenarkan dengan hati kalau Allah SWT itu ada dengan segala sifat
keagungan dan kesempurnaan yang melekat kepada-Nya, mengakuinya
dengan ikrar secara lisan, dan memwujudkannya dengan bukti secara
amal atau tindakan.
2. Ilmu
Kata ilmu berasal dari kata kerja dalam Bahasa Arab yaitu alima
yang artinya memperoleh hakikat imu, mengetahui, dan yakin. Ilmu,
yang dalam bentuk jamak adalah „ulum, artinya ialah memahami
sesuatu dengan hakikatnya, dan itu berarti keyakinan dan pengetahuan.
Dengan keyakinan inilah manusia melakukan perbuatan amalnya.
3. Amal
Secara bahasa Amal berasal dari Bahasa Arab yang berarti
perbuatan atau tindakan, sedangkan saleh berarti yang baik atau yang
patut. Menurut istilah, amal saleh adalah perbuatan baik yang
memberikan manfaat kepada pelakunya di dunia dan balasan pahala di
akhirat. Pengertian amal dalam Islam adalah setiap amal saleh, atau
setiap tindakan kebajikan yang diridhahi Allah SWT. dengan demikian,
amal dalam Islam tidak hanya terbatas pada ibadah seperti shalat dan
puasa semata. Mulai dari berdagang, belajar, bahkan berpolitik
merupakan tindakan amal selama semua itu dijalakan selaras dengan
ridha Allah SWT.
Beriman yang berarti meyakini kebenaran Allah SWT dan Rasulullah
SAW, harus dijalani dengan penuh ketaatan untuk melaksanakan ajaran Islam.
Untuk menjalankan ajaran Islam, terlebih dahulu kita perlu memahami ajaran
Islam tersebut dengan benar, sehingga tidak menyimpang dari apa yang
dikehendaki Allah dan Rasul-Nya.Sehingga kemudian muncul keterkaitan
antara Iman dan Ilmu yang dimana dengan adanya Ilmu, Iman kita akan lebih
mantap, dan dengan adanya Iman, Ilmu kita bisa lebih terkontrol dan tidak
membuat kita menjadi orang yang sombong akan Ilmu kita.
Sama hal Iman dan Ilmu, Iman dan Amal juga memiliki keterkaitan yang
erat, dimana Amal merupakan wujud dari keimanan seseorang yang dilakukan
dengan penuh hati. Sehingga orang yang beriman harus menjalankan amalan
keislaman, seperti shalat, puasa, haji, zakat, dan lain-lain.
Namun, untuk mejalankan amalan islam, tentunya kita perlu ilmu tentang
ajaran islam tersebut. Sehingga, amalan yang kita lakukan akan berjalan sesuai
dengan hukum yang telah ditetapkan Allah SWT, dan akan menekan yang
nama.y Bid’ah dalam ibadah. Selain itu juga, amalan yang dilandasi dengan
ilmu akan lebih bernilai, begitu pula sebaliknya ketika ilmu itu diamalkan
akan lebih bernilai kepada kita dan orang lain disekitar kita.
Jadi apabila hati sebagian besar diisi dengan harta, atau diisi dengan
kekuasaan dan jabatan, maka itulah yang akan membuat hati bergetar,
sementara orang yang beriman sebagian besar hatinya diisi oleh Allah,
sehingga pabila disebut nama Allah, maka bergetarlah hatinya.
Berikut ini terdapat beberapa contoh karakteristik dan sifat yang dimiliki
oleh orang-orang yang beriman:
1. Syirik
Lawan dari sikap tawadhu‟ adalah takbur atau sombong, yaitu sikap
yang menganggap diri lebih dan meremehkan orang lain. Karena
sikapnya itu orang sombong akan menolak kebenaran, kalau kebenaran
itu datang dari orang yang dianggap statusnya lebih rendah darinya.
Sifat sombong adalah warisan dari Iblis yag menolak Allah SWT. untuk
bersujud kepada Adam As. Karena Iblis mengklaim karena dirinya lebih
mulia dari Adam, karena Adam diciptakan dari tanah sedangkan Iblis
diciptakan api.
Sebagaimana firman Allah dalam Q.S Al-Baqarah: 34:
َوِا ْذ ُقْلَنا ِلْلَم ٰٓلِئَك ِة اْسُجُد ْو ا ٰاِل َد َم َفَسَج ُد ْۤو ا ِاۤاَّل ِاْبِلْيَس ۗ َاٰب ى َو ا ْسَتْك َبَر ۖ َو َكا َن ِم َن اْلٰك ِفِرْيَن
Artinya: “Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada Para Malaikat:
"Sujudlah kamu kepada Adam," Maka sujudlah mereka kecuali Iblis;
ia enggan dan takabur dan adalah ia Termasuk golongan orang-orang
yang kafir.”
Karena kesombongannya itulah Iblis dikutuk oleh Allah SWT, dan karena
kesombongannya itu pula dia tidak berniat untuk meminta ampun kepada
Allah SWT. Oleh sebab itu para ulama mengatakan sifat sombong adalah
induk dosa-dosa.
3. Khianat
Lawan dari amanah adalah khianat, yang merupakan sebuah sifat yang sangat
tercela. Sifat khianat adalah sifat kaum munafik yang sangat dibenci oleh
Allah SWT, apalagi kalau yang dikhiantinya adalah Allah dan Rasul-Nya.
Oleh sebab itu Allah melarang orang-orang beriman untuk mengkhianati
Allah,
Sifat bohong adalah sifat yang tercela yang merupakan kebalikan dari
shidiq. Rasulullah SAW. menyatakan, (mestinya) mukmin tidak mungkin
jadi pembohong. Rasulullah ditanya oleh para sahabat “apakah ada orag
mukmin yang penakut? Nabi bersabda: “Ada”. Beliau ditanya lagi:
“apakah ada orang mukmin yang kikir? Nabi menjawab “Ada”.
Kemudian ditanya lagi: “Apakah ada orang mukmin yang pembohong?
Nabi menjawab: “Tidak Ada”. (HR. Malik)
Seorang mukmin harus menjauhi segala menjauhi segala bentuk
kebohongan, baik dalam bentuk pengkhianatan, mungkir janji, kesaksian
palsu, fitnah, gunjing atau bentuk-bentuk lainnya.
5. Jaza’
Lawan dari sifat sabar adalah jaza‟ yang berarti gelisah, sedih, keluh
kesah, cemas, dan putus asa. Sebagaimana dalam firman Allah, dalam Q.S
Ibrahim: 21
َو َبَر ُز ْو ا ِهّٰلِل َجِم ْيًعا َفَقا َل الُّض َع ٰٓف ُؤا ِلَّلِذ ْيَن اْسَتْك َبُر ْۤو ا ِاَّنا ُكَّنا َلـُك ْم َتَبًعا َفَهْل َاْنـُتْم ُّم ْغ ـُنْو َن َع َّن ا ِم ْن َع َذ ا ِب ِهّٰللا ِم ْن
ۤا ۤا
َش ْي ٍء ۗ َقا ُلْو ا َلْو َهٰد ٮَنا ُهّٰللا َلَهَد ْيٰن ُك ْم ۗ َس َو ٓاٌء َع َلْيَن َاَج ِزْعَن َاْم َص َبْر َنا َم ا َلــَنا ِم ْن َّمِح ْيٍص
Artinya: “....sama saja bagi kita, Apakah kita mengeluh ataukah
bersabar. sekali-kali kita tidak mempunyai tempat untuk melarikan
diri".
Ketidaksabaran dengan segala bentuknya adalah sifat yang tercela. Orang
yang dihinggapi sifat ini, bila menghadapi hambatan dan mengalami
kegagalan akan mudah goyah, berputus asa dan mundur dari medan
perjuangan.
Kesimpulan
Saran