Anda di halaman 1dari 12

IMAN DAN PENGARUHNYA DALAM KEHIDUPAN

Oleh Kelompok 5
 Anna Syahida (220333005)
 Fera Feriska (220333010)
 Indra (220333014)
DAFTAR ISI

PEMBAHASAN..........................................................................................
A. Hakikat Iman....................................................................................
B. Hubungan Iman, Ilmu, Dan Amal....................................................
C. Karakteristik Dan Sifat Orang Beriman...........................................
D. Hal-Hal Yang Bisa Merusak Dan Meniadakan Iman......................
Kesimpulan dan saran......................................................................
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................
A. HAKIKAT IMAN

Allah Subhannahu wa Ta’ala berfirman dalam QS. An-Nisa' 4:136


‫ٰۤي َا ُّيَها اَّلِذ ْيَن ٰا َم ُنْۤو ا ٰا ِم ُنْو ا ِبا ِهّٰلل َو َرُسْو ِلٖه َو ا ْلِكٰت ِب اَّلِذ ْي َنَّز َل َع ٰل ى َرُسْو ِلٖه َو ا ْلِكٰت ِب اَّلِذ ْۤي َاْنَز َل ِم ْن َقْبُلۗ  َوَم ْن َّيْكُفْر‬
‫ِبا ِهّٰلل َوَم ٰٓلِئَك ِتٖه َو ُكُتِبٖه َو ُرُس ِلٖه َو ا ْلَيْو ِم اٰاْل ِخ ِر َفَقْد َض َّل َض ٰل ۢاًل َبِع ْيًدا‬

Artinya: "Wahai orang-orang yang beriman! Tetaplah beriman kepada


Allah dan Rasul-Nya (Muhammad) dan kepada Kitab (Al-Qur'an) yang
diturunkan kepada Rasul-Nya, serta kitab yang diturunkan
sebelumnya. Barang siapa ingkar kepada Allah, malaikat-malaikat-
Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, dan hari kemudian, maka
sungguh, orang itu telah tersesat sangat jauh."

Mereka mengetahui, Dialah semata yang yang mengatur kerajaan-Nya


tanpa ada sekutu. Mereka menjaga pelaksanaan seluruh ibadah fardhu dengan
memenuhi syarat, rukun, dan sunnahnya. Mereka adalah orang mukmin yang
benar-benar beriman. Allah menjanjikan mereka derajat yang tinggi di sisi-
Nya, sebagaimana mereka memperoleh pahala dan ampunan-Nya.

Menurut definisinya, kata iman berarti membenarkan, mempercayai.


Artinya, membenarkan dengan hati, diucapkan dengan lisan dan dibuktikan
dengan perbuatan. Dasarnya adalah hadits riwayat Ibnu Majah dari Ali R.A,
bahwa iman itu ma‟rifat di hati, pengakuan dengan lisan, dan pekerjaan
dengan anggota tubuh.

Ibnu Taimiyah ketika ditanya tentang iman, beliau menjawab: Ucapan


yang disertai dengan perbuatan, diiringi dengan ketulusan niat, dan dilandasi
dengan Sunnah. Sebab, iman itu apabila hanya ucapan tanpa disertai perbuatan
adalah kufur, apabila hanya ucapan dan perbuatan tanpa diiringi ketulusan niat
adalah nifaq, sedang apabila hanya ucapan, perbuatan dan ketulusan niat,
tanpa dilandasi dengan sunnah adalah bid‟ah (Al-Islam, 1999a).

Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari penjelasan diatas, yaitu Iman
adlah keyakinan yang bersumber dari dalam hati kokoh penuh keyakinan
tanpa dicampuri keraguan sedikit pun. Keimanan dalam islam, yaitu percaya
kepada Allah, Malaikat-malaikat-Nya, Kitab-kitab-Nya, Rosul-rosul-Nya, hari
akhir dan beriman kepada takdir baik dan takdir buruk.

Para ulama membagi hakikat iman dalam lima tingkatan yaitu:


a. Iman Al Washitu, yaitu iman yang dimilliki oleh para malaikat,
dimana tingkatan iman ini tidak pernah berkurang dan tidak pula
bertambah.
b. Iman Al Ma’sum, yaitu iman yang dimiliki oleh para Nabi dan Rosul
Allah Subhannahu wa Ta’ala. Dimana tingkatan iman yang tidak
pernah berkurang dan akan selalu bertambah ketika wahyu dating
kepadanya.
c. Iman Al Makbul, yaitu iman yang dimilki oleh muslim diamana iman
tingkatan ini selalu bertambah jika mengerjakan amal kebaikan dan
akan berkurang jika melakukan maksiat.
d. Iman Al Maukuf, yaitu iman yang dimiliki oleh ahli bid’ah, yaitu iman
yang ditangguhakan dimana jika berhenti melakukan bid’ah maka
iman akan diterima, diantaranya kaum rafdhoh, dukun, sihir, dan
sejenisnya.
e. Iman Al Mardud, yaitu iman yang ditolak, iman yang dimiliki oleh
orang-orang musyrik, murtad, dan munafik.
Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari penjelasan diatas, yaitu Iman
adalah keyakinan yang bersumber dari dalam hati kokoh penuh keyakinan
tanpa dicampuri keraguan sedikit pun. Keimanan dalam islam, yaitu percaya
kepada Allah, Malaikat-malaikat-Nya, Kitab-kitab-Nya, Rosul-rosul-Nya, hari
akhir dan beriman kepada takdir baik dan takdir buruk.

Telah diketahui hakikat dari iman dan tingkatan iman pada pembahasan
sebelumya sehingga dapat diketahui bahwa iman bisa bertambah, juga
berkurang. Bertambah karena karena bertambahnya amal shalih dan keyakinan
akan berkurang karena berkurangnya juga amalan yang disebabkan dari
perbuatan dosa.
B. HUBUNGAN IMAN, ILMU DAN AMAL
Fenomena ini banyak mengelirukan segolongan kita yang kadang kala
tidak memahami hubungan atau keterkaitan antara iman, ilmu dan amal.
Saling terkait iman tanpa ilmu sesat, ilmu tanpa amal sesat, dan amal tanpa
ilmu taklid (meniru tanpa alasan)
1. Iman
Iman artinya percaya atau yakin. Sedangkan menurut istilah Iman
adalah membenarkan dan meyakini dengan hati, mengucapkan dengan
lisan, dan dilakukan dengan amal. Sehingga, iman kepada Allah adalah
membenarkan dengan hati kalau Allah SWT itu ada dengan segala sifat
keagungan dan kesempurnaan yang melekat kepada-Nya, mengakuinya
dengan ikrar secara lisan, dan memwujudkannya dengan bukti secara
amal atau tindakan.
2. Ilmu
Kata ilmu berasal dari kata kerja dalam Bahasa Arab yaitu alima
yang artinya memperoleh hakikat imu, mengetahui, dan yakin. Ilmu,
yang dalam bentuk jamak adalah „ulum, artinya ialah memahami
sesuatu dengan hakikatnya, dan itu berarti keyakinan dan pengetahuan.
Dengan keyakinan inilah manusia melakukan perbuatan amalnya.
3. Amal
Secara bahasa Amal berasal dari Bahasa Arab yang berarti
perbuatan atau tindakan, sedangkan saleh berarti yang baik atau yang
patut. Menurut istilah, amal saleh adalah perbuatan baik yang
memberikan manfaat kepada pelakunya di dunia dan balasan pahala di
akhirat. Pengertian amal dalam Islam adalah setiap amal saleh, atau
setiap tindakan kebajikan yang diridhahi Allah SWT. dengan demikian,
amal dalam Islam tidak hanya terbatas pada ibadah seperti shalat dan
puasa semata. Mulai dari berdagang, belajar, bahkan berpolitik
merupakan tindakan amal selama semua itu dijalakan selaras dengan
ridha Allah SWT.
Beriman yang berarti meyakini kebenaran Allah SWT dan Rasulullah
SAW, harus dijalani dengan penuh ketaatan untuk melaksanakan ajaran Islam.
Untuk menjalankan ajaran Islam, terlebih dahulu kita perlu memahami ajaran
Islam tersebut dengan benar, sehingga tidak menyimpang dari apa yang
dikehendaki Allah dan Rasul-Nya.Sehingga kemudian muncul keterkaitan
antara Iman dan Ilmu yang dimana dengan adanya Ilmu, Iman kita akan lebih
mantap, dan dengan adanya Iman, Ilmu kita bisa lebih terkontrol dan tidak
membuat kita menjadi orang yang sombong akan Ilmu kita.

Sama hal Iman dan Ilmu, Iman dan Amal juga memiliki keterkaitan yang
erat, dimana Amal merupakan wujud dari keimanan seseorang yang dilakukan
dengan penuh hati. Sehingga orang yang beriman harus menjalankan amalan
keislaman, seperti shalat, puasa, haji, zakat, dan lain-lain.

Namun, untuk mejalankan amalan islam, tentunya kita perlu ilmu tentang
ajaran islam tersebut. Sehingga, amalan yang kita lakukan akan berjalan sesuai
dengan hukum yang telah ditetapkan Allah SWT, dan akan menekan yang
nama.y Bid’ah dalam ibadah. Selain itu juga, amalan yang dilandasi dengan
ilmu akan lebih bernilai, begitu pula sebaliknya ketika ilmu itu diamalkan
akan lebih bernilai kepada kita dan orang lain disekitar kita.

C. KARAKTERISTIK DAN SIFAT ORANG YANG BERIMAN


Allah Subhannahu wa Ta’ala telah menggambarkan di dalam Al- Qur’an
tentang beberapa ciri orang yang bertakqwa.. Dalam Al-Qur an Surah AlAnfal
ayat 2, dijelaskan tanda-tanda orang yang beriman:
‫ِاَّنَم ا اْلُم ْؤ ِم ُنْو َن اَّلِذ ْيَن ِاَذ ا ُذ ِكَر ُهّٰللا َوِج َلْت ُقُلْو ُبُهْم َو ِا َذ ا ُتِلَيْت َع َلْيِهْم ٰا ٰي ُتٗه َزا َد ْتُهْم ِاْيَم ا ًنا َّوَع ٰل ى َر ِّبِهْم َيَتَو َّكُلْو َن‬

Artinya: “Sesungguhnya orang-orang yang beriman ialah mereka yang bila


disebut nama Allah gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan
ayatayatNya bertambahlah iman mereka (karenanya), dan hanya kepada
Tuhanlah mereka bertawakkal. (yaitu) orang-orang yang mendirikan shalat
dan yang menafkahkan sebagian dari rezki yang Kami berikan kepada
mereka.”
Dalam ayat di atas dikatakan bahwa ciri orang yang beriman ialah,
pertama bergetar hatinya, apabila disebut nama Allah. Bagaimana hati
manusia bisa bergetar saat disebut nama Allah? Dalam hidup Allah hanya
memberikan satu hati kepada manusia. Di hati itu terkumpul sejuta rasa. Apa
yang mengambil tempat terbesar di hati, maka itulah yang membuat hati kita
bergetar kepada hal tersebut.

Jadi apabila hati sebagian besar diisi dengan harta, atau diisi dengan
kekuasaan dan jabatan, maka itulah yang akan membuat hati bergetar,
sementara orang yang beriman sebagian besar hatinya diisi oleh Allah,
sehingga pabila disebut nama Allah, maka bergetarlah hatinya.

Realita yang terjadi adalah, manusia terkadang mengetahui kesalahan yang


diperbuatnya dan cenderung merasa takut perbuatannya diketahui oleh sesama
manusia sendiri ketimbang diketahui oleh Allah swt.

Berikut ini terdapat beberapa contoh karakteristik dan sifat yang dimiliki
oleh orang-orang yang beriman:

1. Apabila dibacakan kepadanya ayat-ayat Allah, maka bertambah


keimanannya. Ayat seperti apa yang dimaksud? Ada dua ayat yang
dimaksud, yaitu ayat yang diucapkan oleh Allah dan ayat yang diciptakan
Allah melalui alam. Laut yang membentang luas dengan ombak yang
bergulung-gulung begitu indah dipandang mata, jikalau laut itu begitu
indah, begitu luas, maka bagaimana dengan yang menciptakan laut? Kita
tidak mengagumi laut melainkan mengagumi yang menciptakan laut.
2. Berserah diri hanya kepada Allah, berserah diri artinya ialah menyerahkan
hasil usahanya kepada Allah, bukan menyerahkan diri, pasrah terhadap apa
saja hasil usahanya kepada Allah
3. Mendirikan shalat. Mendirikan shalat maksudnya melakukan shalat
dengan syarat dan rukunnya kemudian mengimplementasikannya ke
dalam kehidupan sehari-hari. Implementasi dari shalat yang dimaksudkan
ialah dengan sikap dan perbuatan.
4. Menginfakkan sebagian hartanya di jalan Allah. Harta dan
segalanya yang kita miliki sesungghunya bukan milik kita sebenarnya.
Namun, bagi manusia yang beriman harta bisa menjadi milik manusia
seutuhnya yaitu dengan menginfakkan hartanya di jalan Allah.
D. HAL-HAL YANG BISA MERUSAK DAN MENIADAKAN IMAN
Pada dasarnya hal yang dapat merusak iman adalah segala hal yang
menjadi larangan Allah SWT. Karena iman merupakan wujud keyakinan kita
kepada Allah, sehingga ketika kita melakukan sesuatu yang menjadi larangan
Allah maka keyakinan kita akan Allah itu dapat berkurang atau diragukan.
Namun, pada Makalah kami ini kami akan menjabarkan beberapa larangan
Allah yang umum dilakukan manusia dan hal tersebut dapat merusak iman
kita terhadap Allah.

1. Syirik

Syirik secara etimologi berarti menyekutukan atau menyamakan,


dan secara terminologi berarti menyamakan selain Allah dengan Allah
dalam halhal yang merupakan kekhususan Allah, misalnya berdoa kepada
selain Allah di samping berdoa kepada Allah, mempersembahkan ibadah
kepada selain Allah.
Selain itu syirik merupakan induk dari segala dosa besar, sebagaimana
yang dijelaskan Allah dalam firman-Nya, Q.S An-Nisa: 48:
‫َوِا َذ ا َحَض َر اْلِقْس َم َة ُاوُلوا اْلُقْر ٰب ى َو ا ْلَيٰت ٰم ى َو ا ْلَم ٰس ِكْيُن َفا ْر ُزُقْو ُهْم ِّم ْنُه َو ُقْو ُلْو ا َلُهْم َقْو اًل َّم ْع ُرْو ًفا‬
Artinya: “Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik,
dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi
siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan
Allah, Maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar.”

2. Takabbur atau Sombong

Lawan dari sikap tawadhu‟ adalah takbur atau sombong, yaitu sikap
yang menganggap diri lebih dan meremehkan orang lain. Karena
sikapnya itu orang sombong akan menolak kebenaran, kalau kebenaran
itu datang dari orang yang dianggap statusnya lebih rendah darinya.
Sifat sombong adalah warisan dari Iblis yag menolak Allah SWT. untuk
bersujud kepada Adam As. Karena Iblis mengklaim karena dirinya lebih
mulia dari Adam, karena Adam diciptakan dari tanah sedangkan Iblis
diciptakan api.
Sebagaimana firman Allah dalam Q.S Al-Baqarah: 34:
‫َوِا ْذ ُقْلَنا ِلْلَم ٰٓلِئَك ِة اْسُجُد ْو ا ٰاِل َد َم َفَسَج ُد ْۤو ا ِاۤاَّل ِاْبِلْيَس ۗ  َاٰب ى َو ا ْسَتْك َبَر ۖ  َو َكا َن ِم َن اْلٰك ِفِرْيَن‬
Artinya: “Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada Para Malaikat:
"Sujudlah kamu kepada Adam," Maka sujudlah mereka kecuali Iblis;
ia enggan dan takabur dan adalah ia Termasuk golongan orang-orang
yang kafir.”
Karena kesombongannya itulah Iblis dikutuk oleh Allah SWT, dan karena
kesombongannya itu pula dia tidak berniat untuk meminta ampun kepada
Allah SWT. Oleh sebab itu para ulama mengatakan sifat sombong adalah
induk dosa-dosa.

3. Khianat

Lawan dari amanah adalah khianat, yang merupakan sebuah sifat yang sangat
tercela. Sifat khianat adalah sifat kaum munafik yang sangat dibenci oleh
Allah SWT, apalagi kalau yang dikhiantinya adalah Allah dan Rasul-Nya.
Oleh sebab itu Allah melarang orang-orang beriman untuk mengkhianati
Allah,

Rasul dan amanh mereka sendiri, sebagaimana Firman-Nya dalam Q.S.


AlAnfal:27:
‫ٰۤي ـَاُّيَها اَّلِذ ْيَن ٰا َم ُنْو ا اَل َتُخ ْو ُنوا َهّٰللا َو ا لَّرُسْو َل َو َتُخ ْو ُنْۤو ا َاٰم ٰن ِتُك ْم َو َا ْنـُتْم َتْع َلُم ْو َن‬
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu
mengkhianati Allah dan Rasul (Muhammad) dan (juga) janganlah
kamu mengkhianati amanat-amanat yang dipercayakan kepadamu,
sedang kamu mengetahui.”
4. Berbohong

Sifat bohong adalah sifat yang tercela yang merupakan kebalikan dari
shidiq. Rasulullah SAW. menyatakan, (mestinya) mukmin tidak mungkin
jadi pembohong. Rasulullah ditanya oleh para sahabat “apakah ada orag
mukmin yang penakut? Nabi bersabda: “Ada”. Beliau ditanya lagi:
“apakah ada orang mukmin yang kikir? Nabi menjawab “Ada”.
Kemudian ditanya lagi: “Apakah ada orang mukmin yang pembohong?
Nabi menjawab: “Tidak Ada”. (HR. Malik)
Seorang mukmin harus menjauhi segala menjauhi segala bentuk
kebohongan, baik dalam bentuk pengkhianatan, mungkir janji, kesaksian
palsu, fitnah, gunjing atau bentuk-bentuk lainnya.

5. Jaza’
Lawan dari sifat sabar adalah jaza‟ yang berarti gelisah, sedih, keluh
kesah, cemas, dan putus asa. Sebagaimana dalam firman Allah, dalam Q.S
Ibrahim: 21

‫َو َبَر ُز ْو ا ِهّٰلِل َجِم ْيًعا َفَقا َل الُّض َع ٰٓف ُؤا ِلَّلِذ ْيَن اْسَتْك َبُر ْۤو ا ِاَّنا ُكَّنا َلـُك ْم َتَبًعا َفَهْل َاْنـُتْم ُّم ْغ ـُنْو َن َع َّن ا ِم ْن َع َذ ا ِب ِهّٰللا ِم ْن‬
‫ۤا‬ ‫ۤا‬
‫َش ْي ٍء ۗ  َقا ُلْو ا َلْو َهٰد ٮَنا ُهّٰللا َلَهَد ْيٰن ُك ْم ۗ  َس َو ٓاٌء َع َلْيَن َاَج ِزْعَن َاْم َص َبْر َنا َم ا َلــَنا ِم ْن َّمِح ْيٍص‬
Artinya: “....sama saja bagi kita, Apakah kita mengeluh ataukah
bersabar. sekali-kali kita tidak mempunyai tempat untuk melarikan
diri".
Ketidaksabaran dengan segala bentuknya adalah sifat yang tercela. Orang
yang dihinggapi sifat ini, bila menghadapi hambatan dan mengalami
kegagalan akan mudah goyah, berputus asa dan mundur dari medan
perjuangan.

Kesimpulan

Dalam menjalani kehidupan di dunia yang fana ini, kita perlu


menyadari akan sebuah kekuatan yang tidak akan pernah bisa kita
kalahkan, yaitu kekuatan Allah SWT. Sehingga dalam kehidupan ini kita
tidak bisa terlepas dari yang namanya Allah, yang merupakan hal mutlak
dalam hidup kita. Namun, hal ini tidak akan bisa disadari oleh orang-orang
yang tidak percaya, atau tidak yakin akan Allah, yang kemudian kita sebut
debagai orang yang tidak beriman.

Saran

Ketika kita mampu untuk mewujudkan keimanan dalam kehidupan


kita, maka hidup ini akan lebih berarti untuk orang lain, maupun untuk diri
kita sendiri. Untuk mewujudkan hal itu akan ada hal-hal yang kemudian
bisa merusak bahkan meniadakan iman.
DAFTAR PUSTAKA

id.scribd.com. 2022. Iman Dan Pengaruhnya Dalam Kehidupan. Ditulis dalam


https://id.scribd.com/doc/94249862/Iman-Dan-Pengaruhnya-Dalam-Kehidupan.
Diakses pada 19 Desember 2022.

academia.edu. 2022. Iman dan Pengaruhnya Dalam Kehidupan. Ditulis dalam


https://www.academia.edu/9341707/Iman_dan_Pengaruhnya_dalam_Kehidupan.
Diakses pada 21 Desember 2022.

Sumber.belajar.kemdikbud.go.id. 2019. Pengertian dan Dalil Iman kepada Kitab


Allah SWT. Ditulis dalam
https://sumber.belajar.kemdikbud.go.id/respos/FileUpload/Beriman%20kepada
%20Kitab%20Allah%20swt/topik1.html. Diakses pada 22 Desember 2022

Anda mungkin juga menyukai