FONDASI PENDIDIKAN KRISTEN, Gabriela Cindy Talumewo
FONDASI PENDIDIKAN KRISTEN, Gabriela Cindy Talumewo
RINGKASAN BUKU
FONDASI PENDIDIKAN KRISTEN , ROBERT W.PAZMINO
Oleh:
Nama : Gabriela Cindy Talumewo
NIM : 202041301
1
FONDASI ALKITABIAH
*Perjanjian Lama
Perjanjian lama memberikan suatu variasi yang luas tentang historis dan komunal untuk
mengekspolarasi hakikat dari belajar mengajar dalam komunitas orang Israel. Bagian dari kitab
suci seharusnya menjadi acuan bagi setiap pemikiran dan praktik pendidikan yang dilakukan
dalam konteks masa kini.
• Kitab Ulangan
Kitab Ulangan adalah kitab yang utama dalam menggariskan norma-norma yang harus
ditaati oleh komunitas iman dan diajarkan kepada generasi berikutnya. Dalam Ulangan
6:12,4-9, Musa digambarkan sedang menasihati umat Israel untuk mengingat
perbuatanperbuatan Allah dalam perjalanan sejarah mereka, untuk mengajarkan perintah-
perintahNya, dan diatas semuanya itu adalah iuntuk mengasihi,menunjukkan sikap takut,
dan melayani-Nya. Lewat pengajarannya,Musa memanggil komunitas beriman untuk
menghubungkan iman mereka kepada Allah dengan seluruh aspek kehidupan mereka.
Melalui pengajaran dan keteladanan dari para pendidik, peserta didik dipanggil untuk
mengerti, bertumbuh, menaati firman Tuhan yang dinyatakan. Konten pendidikan
alkitabiah di Ulangan 6 yang bersifat esensial terdiri dari perintah, ketetapan, dan hukum
Allah yang diperintahkan kepada Musa untuk diajarkan. Focus utama dari Ulangan 6
adalah orangtua dan peran mereka yang esensial dalam pendidikan. Hidup dan pelayanan
Yesus merupakan perwujudan yang sempurna dari hakikat pendidikan yang dijelaskan
dalam kitab Ulangan.
Dari kitab Ulangan sebagai implikasinya: menekankan penginjilan dari sekolah minggu,
mengevaluasi dan memilih kurikulum yang berpusat pada Allah, memaksimalkan
partisipasi aktif dalam program pendidikan.
• Mazmur 78
Mazmur 78:1-8 memberikan kepada kita ide ide yang mendalam dalam rangka memhami
konteks bagi pendidikan yang berdasarkan perjanjian. Dimanapun firman dan perbuatan
Allah disampaikan kepada generasi berikutnya, disitulah terbentuknya konteks bagi
pendidikan Kristen. Dizaman perjanjian lama, keluarga adalah konteks utama
pendidikan. Upaya yang dilakukan keluarga dengan pengajaran kepada komunitas saat
mereka berkumpul.
• Nehemia 8:1-18
Ezra membacakan Hukum Taurat kepada orang Israel. Mereka menjelaskan firman Alah
sehingga orang-orang bisa mengerti. Ketika orang orang dapat dengan jelas melihat
implikasi dari pengajaran Alkitab, mereka dapat merespons dengan gaya hidup yang
menyenangkan Allah. Secara umum, pendengar diharapkan untuk menunjukan sikap
hormat pada firman Allah (umat Israel berdiri ketika Ezra membacakan hukum
taurat)dan memberikan respons dalam pikirannya ,keputusan, dan afeksinya.
• Kitab Hikmat
Dalam cara pandang orang Ibrani, hikmat sangat praktis, dan menghasilkan hidup yang
sukses dan bisa diterapkan pada hati. Implikasi yang bisa diambil Pertama, Allah
memberikan hikmat dan manusia bergantung pada anugerah-Nya untuk bisa memahami
hikmat. Kedua, pendidikan harus mempunyai dampak terhadap hidup orang dan
seharusnya dapat memampukan mereka untuk menangkap konsekuensi praktis dari
kebenaran. Ketiga, bahwa mereka yang berstatus pendidik harus dievaluasi untuk melihat
sejauh mana mereka telah menunjukkan kepemilikan akan karunia hikmat yang dari
Allah.
• Literatur Profetik
Para nabi adalah pendidik sosial di zamannya. Mereka memanggil umat Allah,para
pemimpin, dan bangsa bangsa lain untuk mempertanggungjawabkan gaya hidup mereka.
Pengajaran para nabi memberikan harapan kepada merka yang tertindas saat mereka
mengekspresikan kemarahan Allah atas dosa manusia.
Tradisi Profetik ini menyatukan pentingnya bagi para pendidik Kristen untuk
mengungkapkan implikasi dari komitmen iman terhadap bidang soial,politik,ekonomi.
*Perjanjian Baru
Kitab injil dan surat surat kiriman berisi suatu agenda bagi penyebarluasan iman Kristen dalam
konteks yang asing atau bermusuhan. Yesus sebagai Guru harus menerima sikap-sikap yang
tidak menerima pesan yang dibawah-Nya.
• Injil Matius: Membagikan Visi, Misi, dan Memori
Tujuan Pelayanan pemuridan ini adalah memampukan orang lain menjadi murid-murid
Yesus Kristus yang taat. Pola pengajaran dalam injil Matius mnunjukan bagaimana
pengarajan dilaksanakan di gereja perdana. Tentang bagaimana memuridkan orang
Kristen.Model pengajaran mengevaluasi sejauh mana telah membagikan visi, misi, dan
memori kristani secara efektif. Implikasinya adalah menatakan tentang pekerjaan Allah,
mengembangkan pernyataan visi untuk memandu praktik pendidikan, meremcanakan
waktu-waktu dimana sejarah karya Allah dapat diceritakan kembali.
• Injil Lukas: Metode dari Sang Guru Agung
Pendekatan Yesus dalam berinterkasi dengan murid-murid-Nya mengandung tiga
elemen. Pertama, Yesus mengajukan pertanyaan. Kedua,Dia mendengarkan respons
mereka terhadap pertanyaan yang diajukan. Ketiga, hanya setelah bertanya dan
mendengarkan, Yesus menasehati para murid-Nya dan membaca kitab suci sambil
menjelaskan maknanya.
• 1 Korintus 2:6-16: Hikmat dari Roh Kudus
Focus Paulus adalah Hikmat dari Allah, hikmat yang sumbernya adalah Roh Kudus.
Paulus mengajar dengan menggunakan kata-kata yang diajarkan Roh, menyatakan
kebenaran rohani dalam perkataan yang bersifat rohani juga.
• Surat Efesus: Pola dan Tujuan
Pola yang menggabungkan pengajaran,doa syafaat dan Nasihat. Pengajaran pada sebuah
focus pada konten iman Kristen, doa syafaat adalah doa bagi mereka yang sedang diajar.
Tujuan pengajaran adalah menyiapkan umat Allah untuk pekerjaan pelayanan dalam
gereja dan dunia. Tujuan akhir juga ialah mendidik untuk membangun jemaat.
• Surat Kolose dan Filipi: Hikmat dalam Kristus
Dalam kolose1:9-14 Paulus berdoa agar memenuhi orang-orang Kristen Kolose dengan
pengetahuan akan kehendak Allah secara sempurna melalui seluruh hikmat dan
pengertian yang benar. Dalam Filipi 4:8-9 Paulus membagikan agenda besar yaitu apa
yang telah dipelajari, diterima, dilihat, atau didengar oleh orang Krsiten Filipi dari Paulus
haruslah dipraktikkan.
• Supremasi Hubungan
Pendidik Kristen harus peka dalam kesempatan-kesempatam yang ada untuk memuridkan
orang lain. Untuk memenuhi tanggung jawab ini, pendidik Kristen harus bergantung pada
pekerjaan dan kehadiran Allah Sang Pencipta, Penebus, dan Pemelihara.
• Surat Ibrani: Pertanyaan tentang Kesiapan
Penulis kitab Ibrani memperngatkan mereka yang murtad dan menjelaskan tentang
pentingnya mengajarkan kembali kebenaran –kebenaran mendasar dari firman Allah.
Inilah yang terjadi Karena mereka tidak mengerti, menerima atau menghidupi
kebenarankebenaran itu dalam hidup mereka.
*MODEL YANG TERINTEGRASI
Dalam Model ini salah satu basis menggambarkan pendidikan untuk pemberitaan(kerygma),
yang bertujuan membuat orang mempertimbangkan komitmen pribadi mereka kepada Yesus
Kristus. Melengkapi pendidikan bagi pemberitaan Injil yang menekankan pentingnya kerygma
secara eksplisit dan aktif, maka basis ini juga melambangkan tentang pemberitaan injil. Basis
kedua melambangkan pendidikan bagi komunitas (koinonia). Pendidikan seperti ini mencakup
proses pelatihan,pengajaran,dan pemeliharaan yang emmapukan seseorang untuk bertumbuh dan
dewasa dalam iman mereka. Basis ketiga melambangkan pendidikan bagi pelayanan (diakonia).
Para pendidik Kristen dipanggil untuk memperlangkapi orang Krsiten bagi tugas pelayanan
didalam Gereja local dan tugas menginkarnasikan iman lewat upaya dan tindakan mereka. Basis
keempat menyatakan pentingnya pendidikan bagi pendamping ( propheteia). Orang Kristen
dipanggil untuk menyadari pengharapan mereka didalam Allah dan didalam kemahakuasaan
Allah dalam sejarah.
Pendidikan bagi pembelaan meliputu Akulturasi adalah meneguhkan posisi budaya Kristen
tertentu, dan Disenkulturasi adalah proses menempatkan nilai-nilai kerajaan Allah diatas semua
bentuk budaya dan komunitas iman Kristen. Penekanan yang memusatkan keempat basis adalah
penyembahan (leitourgia), dalam pelayanan pendidikan orang-orang didorong untuk melihat
kemahakuasaan Allah sebagai Tuhan atas segala sesuatu.
*KESIMPULAN
Ada banyak fondasi Alkitab yang dapat diambil dan dirajut untuk membangun pendidikan
Kristen dengan tujuan untuk membangun suatu karya tenunan yang indah dari pelayanan kepada
Yesus Kristus.
2
FONDASI TEOLOGIS
• Perennialsime
Perennialisme menkankan pengolahan kekuatan rasional dan keunggulan akademis.
Konteks utama belajar adalah ruang kelas atau kuliah, tempat penelitian dan
perpustakaan, dimana warisan klasikal bisa dibagikan.
• Esensialisme
Menekankan keunggulan akademis,penguatan intelek,serta transmisi dan similasi dari
sekian mata pelajaran yang wajib sifatnya. Mencakup disiplin akademis yang
fundamental dan penguasaan pengetahuan dasar dan lanjutan.
• Behaviorisme
Membentuk manusia yang berfungsi secara efektif, ekonomis,tepat dan objektif.
Pendidikan berfungsi sebagai pembentuk manusia untuk menujukkan sekian tingkah laku
dan respons yang sifatnya preskriptif sebagaimana telah ditetapkan oleh pendidik.
• Progresivisme
Mendukung perkembangan pemikiran yang reflektif dalam rangka penyelesaian masala
sosial, hubungan demokratis dan pertumbuhan. Para pendidik progresif berusaha
memampukan peserta didiknya untuk be;ajar supaya bisa beradaptasi dengan dunia yang
terus berubah.
• Rekontruksionisme
Membangun susunan masyarakat yang ideal dan adil. Berpusat pada masalah-masalah
sosial dan pengembangan program-program korektif yang secara ilmiah ditujukan untuk
menghasilkan tindakan yang kolektif.
• Naturalisme Romantis
Menghargai kebebasan individu untuk mengembangkan potensinya dengan tujuan
aktualisasi diri. Didasarkan pada kebutuhan-kebutuhan yang dirasakan dan kebutuhan ril
seseorang yang dapat diidentifikasi dengan bantuan orang lain.
• Eksistensialisme
Menekankan pada pencarian makna keberadaan seseorang dalam merealisasikan jati diri
nya. Berpusat pada tema-tema tentang keadaan manusia dengan aktivitas pembelajaran
yang bebas dari batsan-batasan rasional.
• Postmodernisme
Menunjukan terjadinya perpindahan dalam sejarah gagasan. Menghimbau para pendidik
Kristen untuk kembali meninjau isu-isu dan pertanyaan0pertanyaan yang sifatnya
mendasar dengan pandangan dan perspektif yang baru.
*PILIHAN TERHADAP FILSAFAT
Pendekatan yang berpusat pada Allah membangun suatu titik awal dari otoritas Allah
sebagaimana dinyatakan melalui Yesus Kristus dan diiluminasikan oleh Roh Kudus dalam Kitab
Suci. Salah saru prinsipnya adalah keyakinan bahwa seluruh kebenaran Allah adalah kebenaran
Allah, yang mengimplikasikan adanya keutuhan dalam kebenaran dan korespondensi antara
kebenaran yang Alkitabiah dan realitasnnya.
*SEBUAH KISAH TENTANG LIMA KOTA DALAM PERSPEKTIF GLOBAL
Dasar dasar filosofis telah mengidentifikasi isu-isu esensial yang menuntut perhatian yang
kontinu dari para pendidik Kristen yang dengan rajin terus berusaha berpikir sama seperti Kristus
dalam bidang pendidikan Kristen.
4
FONDASI HISTORIS
*SEJARAH DAN METODE SEJARAH
Metode dalam sejarah dalam arti sempit berpusat pada pengajaran kebenaran yang didasarkan
pada penyelidikan dan pemeriksaan bukti-bukti sejarah yang terdokumentasi secara hati-hati.
Untuk menemukan fakta dan menyingkapkan fakta. Sejarawan melihat persamaan atau
kontinutas yang menujukkan diskontinutas dimana ada sesuatu yang berbeda yang berkaitan
dengan nilai nilai universal.
*SEJARAH DAN PENDIDIKAN
Sejarah pada Pendidikan adalah memampukan seseorang melihat aliran budaya dan sejarah
intelektual yang lebih besar, dimana pendidikan hanyalah salah satu aspek didalamnya. Sejarah
harus lebih dari sekedar pernyataan politik. Pertimbangan yang hati-hati harus diberikan.
*SEJARAH DAN PENDIDIKAN KRISTEN
Marthin Luther melihat sejarah sebagai cerita mengenai providensi ilahi dan sebuah panduan
praktis bagi kehidupan. Para pendidik Kristen harus kembali menciptakan roda(melakukan hal
yang sama seperti pendahulu mereka). Melalui studi sejarah, mereka memiliki potensi untuk
mengidentifikasi prinsip,tujuan, dan target pendidikan yang kekal dan tidak akan berubah. Para
pendidik Kristen bisa membandingkan dan mengkontraskan perkembangan pendidikan secara
umum dan menanyakan pertanyaan-pertanyaan. Sejarah juga menyatakan bahwa Allah aktif
dalam diri semua manusia yang dimiliki gambar rupa-Nya walaupun sudah tercemar dosa dan
tetap menopang mereka dengan pertanyaan ilahi-Nya dalam papun yang mereka lakukan.
*PERJANJIAN LAMA
Pengajaran Perjanjian Lama termasuk didalamnya instruksi dan nasehat/ peringatan. Instruksi
termasuk memberi tahu orang tentang kebenaran dan tuntutan Tuhan;nasehat/peringatan diikuti
dengan menantang orang didalam cara hidup mereka. Konteks utama dari pendidikan ini adalah
rumah, orangtua yang bertanggung jawab untuk mengajar anak-anak mereka dalam hukum
Taurat, membawa mereka masuk ke dalam pernikahan, dan mengajarkan kepada mereka
tertentu.
*WARISAN YUNANI
Konsep yunani yang cukup signifikan adalah paideia, melambangkan consensus budaya
mengenai hal yang membentuk kesempurnaan manusia. Penggunaan paideia dalam Alkitab
merujuk kepada pemeliharaan, disiplin dan pembentukan karakter yang mengimplikasikan
bahwa manusia itu secara murni berkomitmen dalam komunitas.
*PERJANJIAN BARU
Pendidikan harusnya membantu manusia mencerminkan gambar Tuhan yang sudah diperbaharui
lewat kehadiran Yesus Kristus yang sudah bangkit. Dalam terang perspektif Perjanjian Baru ini
satu isu yang dimunculkan untuk praktik pendidikan masa kini dan masa depan adalah sampai
sejauh apa praktik pendidikan bisa memelihara respon hati, kepala dan tangan seseorang sesuai
dengan penyataan Allah.
*ORANG KRISTEN MULA-MULA
Berbagai bentuk pendidikan lahiruntuk menjawab tantangan menafsirkan iman dalam terang
ekspetasi eskatologi yang tidak terpenuhi. Kurikulum pendidikan Kristen termasuk didalamnya
penafsiran ulang atau penafsiran perjanjian lama. Keanggotaan gereja mula-mula berimplikasi
pada harga pemuridan yang mahal dan komitmen serius yang sangat berbeda dengan banyak
gereja di barat.
*ABAD PERTENGAHAN
Penyembahan muncul sebagai media utama Pendidikan Kristen. Walaupun diarahkan kepada
Tuhan ,perkembangan kekayaan simbolismenya dalam arsitetktur seni dan music menjadi sarana
pengajaran iman bagi para peserta didiknya.
*RENAISSANCE
Renaissance adalah kebangkitan kembali. Pendidikan menjadi penting bagi kota-kota tertentu
yang memiliki pedagang-pedagang kayabdan bankir-bankir kuat yang mendukung pendidikan.
Bertujuan untuk memperluas dengn penekanan lebih pada perkembangan individual.
*REFORMASI
Menekankan pembenaran oleh iman (sola fide). Perbedaan iman dan tindakan percaya pun
dibuat. Iman menkankan pada seseorang yang berjalan,sementara percaya menekankan pada
konten dan pengakuan iman. Dilatarbelakangi oleh penghargaan terhadap warga Negara yang
berpendidikan dan pengajaran dalam rumah yang kurang memadai.
*AMERIKA SERIKAT
Kesadarakan akan konfigurasi pendidikan ini mendorong para pendidik injili untuk
mempertimbangkan sebuah susunan institusi yang luas dan hubungan antar institusi yang
melampaui segala aspek gereja local atau tempat ibadah.
*PENDIDIK NJILI DI PASCA-PERANG DUNIA
• Frank E. Gaebelein
Membahas tentang bagaimana komitmen iman Kristen dan dunia Kristen dan kehidupan
Kristen bisa diintegrasikan dengan pengajaran dan pembelajaran berbagai mata pelajaran
disekolah.
• Lois E. LeBar
Pendidikan Kristen harus dipusatkan pada Firman Allah yang hidup(Kristus) dan Firman
Allah yang tertulis(Alkitab).
• Lawrence O. Richards
Menentang pendekatan formal sekolah terhadap pendidikan Kristen yang bergantung
secara eksklusif pada metode yang berpusat pada subjek saja untuk
menumbuhkembangkan seseorang didalam iman Kristen dan kehidupannya.
• Gene A. Getz
Tugas penginjilan dan pencerahan dalam pengembangan pemuridan dalam Yesus Kristus.
Mengajukan model yang menggabungkan tiga lensa untuk membedakan filosofi
pendidikan yang tepat.
*KOMUNITAS DAN PENEGASAN ULANG
Orang Kristen tidak bisa memilih waktu perjalanan sejarah hidup mereka tetapi berada disatu
titik tertentu dalam sejarah mengaharuskan mereka belajar dari masa lalu dan masa kini dengan
kepedulian akan masa depan didalam Tuhan.
5
FONDASI SOSIOLOGIS
• Emile Durkheim
Pendidikan sebagai sarana untuk memulihkan keseimbangan. Pendidikan memiliki 3
tingkat yaitu ilmu pendidikan, teori pedagogi, dan praktik pendidikan. Kekuatan
pendidikan dan komitmen ini tidak boleh hilang. Namun, para pendidik Injili juga harus
secara lebih serius melihat tantangan dalam memformulasikan teori pedagogi atau
praktika.
• John Eggleston Pendukung sosiologi pendidikan “baru” yang berfokus pada bagaimana
pengetahuan didefinisikan,diseleksi,diatur, diteruskan dan didistribusikan dalam sekolah
itu sendiri.
• Rolland Paulston
Dia mengembangkan kerangka konseptual umum untuk para pendidik komparatif dan
internasional. Teori pendidikan berakar dalam orientasi ideology yang sistematis tentang
realitas sosial dan proses perubahan sosial. Orang Kristen yang peduli pada reformasi
atau pembaharuan pendidikan.
*SEBUAH MODEL PENYELIDIKAN SOSIOLOGI
Model penyelidikan sosiologi yang memampukan pendidik Kristen untuk mempertimbangkan
dampakmasyarakat dan budaya pada pendidikan. Tuhan mengajarkan kebenaran, keadilan, dan
rekonsilasi melalui komunitas manusia dalam berbagai ekspresi dan tempatnya dan ia
membebaskan manusia dari berbagai tekanan.
6
FONDASI PSIKOLOGIS
APENDIKS A
Menyanyikan Nyanyian Tuhan di Negeri Asing:
Menyatakan Kebenaran dalam Latar Postmodern
Orang Kristen memiliki kewajiban sebuah misi untuk menyanyikan nyanyian Tuhan di negeri
asing dimanapun mereka berada. Nyanyian Tuhan adalah salah satu kebenaran.
PENERIMAN TERHADAP YESUS DALAM DUNIA
Perintah bagi kita untuk mengekspolarasi bagaimana cara Yesus diterima diberbagai tempat yang
berbeda dalam perjalanan-Nya dibumi.
Bumi:Inkarnasi
Kedatangan Yesus kedalam dunia menandai pernyataan khusus iman Kristen. Tuhan telah
memilih untuk datang sebagai manusia di abad pertama, sebagai orang Yahudi, lahir dari seorang
wanita yang belum menikah.
Nazareth: Penolakan
Penolakan Yesus di Nazaret menimbulkan ancaman ganda terhadap diri-Nya baik di kampong
halaman-Nya dan dalam masyarakat Yahudi yang lebih luas.
Yerusalem:Penyaliban
Kota damai, yang harus menerima kematian Raja Damai di Kayu Salib, pemberontakan paling
utama manusia melawan Allah dan kebenaran-Nya dinyatakan dengan menyalibkan Tuhan
Yesus.
IMPLIKASINYA PADA PENDIDIKAN
Mereka yang mengajar dan belajar berkomitmen untuk membedakan kebenaran dan menyatakan
kebenaran dengan berbagai cara.namun, pendidik harus peka terhadap godaan kebenaran
berdasarkan pengertian kita sendiri atau godaan yang kabur.
ASPENDIKS B
Menyebrang Kepada Postmodernitas
Berbagai Tawaran Pendidikan