Anda di halaman 1dari 9

TUGAS

OBAT HERBAL UNTUK ANALGETIK-ANTIPIRETIK, DIABETES


DAN HIPERTENSI
BLOK 7.2

Disusun Oleh :

Echa Patricia Wijaya

G1A120015

Dosen Pengampu: dr. Armaidi Darmawan, M. Epid.

PROGRAM STUDI KEDOKTERAN

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS JAMBI

2023
Obat herbal untuk analgetik-antipiretik

1. Jambu Mede (Anacardium occidentale L )

 Nama daerah: jambu monyet


 Bagian yang digunakan: daun
 Bentuk sediaan: serbuk
 Indikasi: analgesik
 Peringatan : getah kulit buah bersifat iritasi pada mukosa karena mengandung kardol
 Efek Samping : dosis tinggi (ekstrak > 6 g/kg BB) menunjukkan efek toksik berupa
asthenia, anoreksia, diare, dan sinkop.
 Interaksi : obat analgetik golongan salisilat, morfin dan metamizol.
 Posologi: 1 x 1 sachet (10 g serbuk)/hari
 Cara pakai: rebus dengan 2 gelas air sampai menjadi 1 gelas.

2. Kencur (Kaempferia galanga L)

 Nama daerah: ceuku, tekur, kaciwer, kopuk, cakue, cokur, cikur, kencor, cekor,
cekuh, cekur, cekir, sokus, souk, hume, pete, tukulo, tadosi, cakuru, asuli, sauro,
saulo, onega, bataka, ukap.
 Bagian yang digunakan: rimpang
 Bentuk sediaan: serbuk
 Indikasi: analgetik, antiinflamasi.
 Kontraindikasi: alergi, kehamilan, gangguan GI kronik
 Efek Samping: heart burn, alergi
 Posologi: 3 x 1 tea bag (5 g serbuk)/hari
 Cara pakai: diseduh dalam 1 cangkir air, ac.

3. Pule (Alstonia scholaris L)

 Nama daerah: pulai, kayu gabus, lame, polay, kaliti, reareangou, baringao, kita
raringau, wariangou, deddeangou, rite, tewer, hange, hanjalutung, aliag
 Bagian yang digunakan: kulit kayu
 Bentuk sediaan: serbuk
 Indikasi: analgetik, antipiretik
 Kontraindikasi : kehamilan, hipotensi
 Peringatan: penggunaan > 9 g/kg BB menyebabkan gangguan refleks. Penggunaan
dosis berlebihan dapat membahayakan kerja jantung.
 Efek Samping : pada dosis tinggi dapat menyebabkan gangguan jantung dan hipotensi
berat karena kandungan reserpin.
 Posologi : 2 x 1 sachet (6 g serbuk)/hari
 Cara pakai: rebus dengan 2 gelas air sampai menjadi 1 gelas.
4. Sambiloto (Andrographis paniculata (Burm.) F, Nees

 Nama daerah: papaitan, ki oray, ki peurat, takilo, bidara, sadilata, sambilata, takila,
ampadu.
 Bagian yang digunakan: herba
 Bentuk sediaan: kapsul
 Indikasi : antipiretik
 Kontraindikasi : kehamilan, laktasi, alergi, anak (dengan supervisi medik).
 Peringatan : air perasan dapat menimbulkan bengkak pada mata.
 Efek Samping : alergi
 Interaksi: hindari penggunaan jangka panjang bersamaan obat imunosupresan. Hati-
hati pada pasien kardiovaskular.
 Posologi : 4 x 1 kapsul (300 mg ekstrak)/hari.

Obat herbal untuk diabetes


1. Brotowali (Tinospora rhumpii Boerl )

 Nama daerah: antawali, tampa lorong, tambara ula, akar ali-ali.


 Bagian yang digunakan: batang
 Bentuk sediaan: kapsul
 Indikasi : diabetes melitus
 Kontraindikasi : kehamilan dan laktasi
 Peringatan : gangguan fungsi hati
 Posologi : 2 x 1 kapsul (250 mg ekstrak)/hari.

2. Kayu Manis ( Cinnamomum burmanii Nees &Th. Nees (C. Zeylanicum )

 Nama daerah: holim, holim manis, modang siak–siak, kanigar, madang kulit manih,
huru mentek, kiamis, kanyengar, kesingar, kecingar, cingar
 Bagian yang digunakan: kulit batang
 Bentuk sediaan: kapsul
 Indikasi: diabetes melitus (Grade C)
 Kontraindikasi: demam yang tidak jelas kausanya, kehamilan, ulkus gaster atau
duodenum, alergi terhadap kayu manis dan cinnamaldehyde.
 Peringatan: hati-hati pada pasien dengan kerusakan hati (karena kandungan
coumarin), gangguan jantung.
 Efek samping: dapat mencegah pembekuan darah karena itu hati-hati bila dikombinasi
dengan obat pengencer darah. Alergi (dermatitis, stomatitis, gingivitis, glositis,
perioral dermatitis, cheilitis).
 Posologi: 2 x 1 kapsul (500 mg ekstrak)/hari

3. Pare (Momordica charantia L)


 Nama latin: paria, pare, pare pahit, pepareh, prieu, peria, foria, pepare, kambeh, paria.
Paya, paria, truwuk, paita, paliak, pariak, pania, pepule, poya, pudu, pentu, paria
belenggede, palia, papariane, pariane, papari, kakariano, taparipong, papariano,
popare, pepare.
 Bagian yang digunakan: buah
 Bentuk sediaan: kapsul
 Indikasi : diabetes melitus (Grade C)
 Kontraindikasi: kehamilan, menyusui dan anak
 Peringatan : semua bagian tanaman pare dapat menurunkan fertilitas baik pria
maupun wanita (khususnya buah dan biji).
 Efek Samping : koma hipoglikemi dan konvulsi pada anak, peningkatan kadar
glutamil transferase dan fosfatase alkali, sakit kepala.
 Posologi : 2 x 2 kapsul (500 mg ekstrak)/hari

4. Salam (Syzygium polyanthum Weight)

 Nama daerah: meselangan, ubar serai, salam, kastolan


 Bagian yang digunakan: daun
 Bentuk sediaan: serbuk
 Indikasi : diabetes melitus
 Kontraindikasi : belum diketahui
 Peringatan : tidak dianjurkan pada kelainan hepar dan ginjal
 Posologi : 2 x 1 sachet (5 g serbuk)/hari,
 Cara pakai: rebus dengan 2 gelas air sampai menjadi 1 gelas

Obat herbal untuk hipertensi (darah tinggi)


1. Mengkudu ( Morinda citrifolia L)

 Nama daerah: pace, kemudu, cengkudu, kodhuk, wengkudu, noni


 Bagian yang digunakan: buah
 Bentuk sediaan: kapsul
 Indikasi : hipertensi
 Kontraindikasi: kehamilan, laktasi, anak, hiperkalemia, alergi.
 Peringatan: hati-hati terhadap penderita gastritis. Dengan obat antidiabetes dapat
terjadi hipoglikemia dan hipotensi
 Efek Samping: sedasi, mual, muntah, alergi, hiperkalemia.
 Interaksi: dengan obat ACE inhibitor, antagonis reseptor angiotensin II, diuretik
hemat kalium.
 Posologi : 2 x 1 kapsul (500 mg ekstrak)/hari.

2. Rosela (Hibiscus sabdarifa Linn.)


 Nama daerah: gamet walanda, kasturi roriha, merambos ijo, kesew jawe, asam rejang,
asam jarot
 Bagian yang digunakan: kelopak bunga
 Bentuk sediaan: kapsul, tea bag
 Indikasi : hipertensi ringan dan sedang (Grade B)
 Kontraindikasi : anak
 Peringatan: gastritis erosif
 Interaksi: menurunkan kadar fluorokuinolon sehingga tidak berefek. Asetaminofen
ditambah dengan pemberian rosela dapat mengubah waktu paruh obat asetaminofen
 Posologi
- 3 x 1 tea bag (3 g serbuk)/hari, seduh dalam 1 cangkir air
- 1 x 1 kapsul (500 mg ekstrak)/hari.

3. Seledri (Apium graveolens L )

 Nama daerah: seledri, saladri


 Bagian yang digunakan: herba
 Bentuk sediaan: tablet, kapsul
 Indikasi: hipertensi
 Kontraindikasi : gangguan ginjal akut, infeksi ginjal, dan kehamilan.
 Peringatan : herba seledri segar lebih dari 200 g sekali minum dapat
menyebabkan penurunan tekanan darah secara tajam sehingga mengakibatkan
syok.
 Efek Samping : dermatitis alergika.
 Interaksi : meningkatkan efek obat antihipertensi dan diuretik.
 Posologi :
- 3 x 1 tablet (2 g serbuk biji)/hari.
- 3 x 1 kapsul (100 mg ekstrak herba)/hari.

Anda mungkin juga menyukai