Anda di halaman 1dari 23

MODUL

TEKNIK PENGOLAHAN AUDIO VIDEO

3.1 Memahami alur proses produksi multimedia


4.1 Membuat alur proses produksi multimedia
A. Alur Produksi Multimedia
1. Tools dan Proses Pra Produksi Multimedia
a. Perangkat Multimedia
1. Perangkat Keras (hardware)
a) Perangkat Konektor
Untuk menguhungkan perangkat-perangkat lainnya, Kecepatan
transfer data perangkat konektor yang digunakan akan menentukan
kecepatan pengiriman content multimedia.
Seperti :
 Small Computer System Interface (SCSI)
SCSI merupakan perangkat standar untuk penghubung secara
fisik dan pertukaran data, antara komputer dan peripheral.
Standar SCSI mendefinisikan perintah, protokol, serta antarmuka
elektrik dan optik. SCSI biasa digunakan untuk hard disk.
 Media Control Interface (MCI)
MCI merupakan perpanjangan dari API untuk mengendalikan
peripheral multimedia yang terhubung dengan komputer.
MCI terdiri dari 4 (empat) bagian, yaitu: AVI video, CD audio,
sequencer, dan wave audio.
 Intergrated Drive Electronic (IDE)
Antarmuka IDE merupakan standar untuk media penyimpan
yang terhubung ke komputer
 Universal Serial Bus (USB)
USB merupakan standar bus serial untuk menghubungkan
beberapa perangkat. USB di desain untuk memungkinkan
berbagai peripheral terhubung menggunakan sebuah soket
antarmuka standar, dan memiliki kemampuan plug and play,
artinya perangkat dapat dipasang dan dilepas tanpa harus
mematikan komputer terlebih dahulu.
 High-Definition Multimedia interface (HDMI)
HDMI adalah sebuah standar koneksi digital yang dirancang
untuk menampilkan gambar dan suara berresolusi tinggi.
Kelebihannya adalah, kabel HDMI dapat menampilkan gambar
full-HD, surround sound, control signal, bahkan data ethernet,
hanya dengan satu kabel.
b) Perangkat Input
Perangkat input adalah perangkat yang berfungsi untuk
mentransformasi informasi dari dunia luar untuk diolah oleh komputer.
Perangkat input biasanya dikendalikan secara langsung oleh pengguna.
Beberapa perangkat input tersebut antara lain :
 Keyboard,
 Perangkat pointing (mouse, touchpad, touchscreen, trackball,
lightpen)
 Perangkat input gambar dan video (scanner, webcam)
 Perangkat input audio (microphone)
c) Perangkat Output
Perangkat output adalah perangkat yang digunakan untuk
mengkomunikasikan hasil pengolahan data dari komputer kepada
pengguna. Perangkat output antara lain speaker, amplifier, monitor,
proyektor, dan printer.
d) Perangkat Penyimpan
Perangkat penyimpan adalah perangkat untuk merekam atau menyimpan
informasi (data).
Perangkat penyimpan dapat digunakan untuk menahan maupun
memproses data.
Beberapa perangkat penyimpan tersebut, antara lain :
 Random Access Memory (RAM)
RAM merupakan memori utama yang digunakan untuk
inisialisasi sistem operasi dan juga program aplikasi.
RAM bersifat volatile dan setiap program yang diakhiri/ditutup, akan
dihapus dari RAM.
Semakin besar kapasitas RAM, akan semakin cepat waktu
pemrosesannya.
 Read Only Memory (ROM)
ROM bersifat non-volatile.
ROM digunakan komputer untuk menyimpan program BIOS yang
digunakan saat inisialisasi pada proses booting komputer. Pada
printer, ROM digunakan untuk menyimpan font.
 Hardisk
Hardisk merupakan perangkat penyimpan untuk data biner yang
mudah dibaca oleh komputer.
 Compact Disk (CD)
CD adalah sebuah media penyimpanan yang berbentuk piringan.
CD memiliki kapasitas 700 MB penyimpanan yang lebih besar
daripada floppy disk,
 Digital Versatile Disk (DVD)
DVD adalah media penyimpanan optik yang populer. Penggunaan
utamanya untuk menyimpan video dan data. Kapasitas DVD enam kali lipat
dari CD.
e) Perangkat Komunikasi
Aplikasi multimedia dibuat oleh sebuah tim yang terdiri dari beberapa
orang, yang bisa jadi bekerja dalam satu gedung, namun dapat pula
bekerja pada gedung yang berlainan dan berjauhan jaraknya, sehingga
dibutuhkan perangkat komunikasi untuk saling menghubungkan mereka.
Perangkat komunikasi tersebut antara lain modem dan ISDN.
2. Perangkat Lunak (Software)
a) Perangkat Pengolah Teks
Aplikasi yang sering digunakan Microsoft Word, Word Star for
Windows, Word Perfect, dan Star Writer.
Aplikasi pengolah teks yang opensource seperti Open Writer,
kwriter, dan Abi Word.
b) Perangkat Lunak Pengolah Animasi dan Grafik 2D
Aplikasi pengolah grafik 2D dibagi menjadi dua bagian, yaitu:
 Grafik 2D Vector,
Misalnya: Corel Draw, Macromedia Freehand, dan Adobe
Illustrator.
 Grafik 2D Image (Raster),
Misalnya: Adobe Photoshop, Jasc Paint Shop Pro, dan Gimp. Untuk
animasi, misalnya: acromedia Flash.
c) Perangkat Lunak Pengolah Animasi dan Modeling Grafik 3D
Contohnya : 3D Studio MAX, Maya, Softimage, LightWave,
Blender, dan lain sebagainya.
d) Perangkat Lunak Authoring Multimedia
Authoring merupakan aplikasi komputer yang memberikan peluang
kepada pengguna untuk mengembangkan sebuah perangkat lunak dengan
dragging dan dropping berbagai objek multimedia tanpa harus
mengetahui penggunaan dan pemahaman bahasa pemrograman.
Contohnya : Macromedia director
3 kategori jenis Perangkat lunak authoring :
 Authoring berbasis halaman
merupakan authoring yang bekerja berbasis halaman atau buku,
dengan mengorganisasi elemen-elemen dalam halaman atau buku
tersebut.
Contoh : HyperCard dan ToolBook Assistant
 Authoring berbasis icon
Menggunakan konsep flowchart untuk membuat aliran elemen-
elemen multimedia yang dihubungkan bersama atau secara
sendiri-sendiri yang secara khusus
menampilkan diagram alir aktivitas sepanjang jalur
percabangan.
Contohnya :
Microsoft Power Point dan Macromedia Authorware.
 Authoring berbasis waktu
merupakan pengembangan paket multimedia sebagai
pengorganisasian objek sepanjang lini waktu. Frame yang
diorganisasikan secara berurut kemudian ditampilkan
kembali kepada pengguna.
Contoh : Macromedia Director
Aplikasi yang digunakan untuk menampilkan menu interaktif
movie contohnya Pinnacle Impression, Sonic
ReelDVD, dan Ulead DVD Workshop
e) Perangkat Lunak Aplikasi Editing Video dan Audio
Contoh :
Adobe Premier, Ulead Studio,
Filmora, Kine Master,
Adobe Audition, Audacity,
wavepad.

b. Proses Pra Produksi Multimedia


Tahap proses pra produksi multimedia :

Alir Proses Produksi Produk Multimedia


1. Pre Production
Preproduction atau pra-produksi meliputi :
a) Proses penuangan ide produk (proposal),
b) Perencanaan produk,
c) Perencanaan proses produksi,
d) Penyusunan dokumentasi,
e) Penyusunan tim,
f) Pembuatan prototype,
g) Pengurusan hak cipta,
h) Penandatanganan kontrak serta pembiayaan
 Ide
Membangun ide merupakan tantangan pertama dalam membuat sebuah
proyek, mimpi, brainstorming, serta memutuskan apa yang akan
diungkapkan dan bagaimana cara untuk mengungkapkannya.
 Penulisan script/skenario
Skenario merupakan bentuk transformasi ide menjadi bagian yang lebih
detail. Selanjutnya setiap bagian dipecah menjadi sebuah cerita. Cerita
terdiri dari :
a) Bagian pembuka, Penonton diperkenalkan pada setting cerita, karakter tokoh,
dan masalah yang ada.
b) Inti cerita
digambarkan tokoh utama berjuang melawan orang-orang yang
berusaha mencegahnya, untuk meraih apa yang diinginkannya
c) Penutup
Ditunjukkan bagaimana karakter tokoh utama berubah dan mengubah
pula dunia disekitar mereka.
Konflik merupakan mesin pengendali cerita
 Pra-visualisasi
Menterjemahkan teks ke dalam bentuk gambar. Film merupakan bahasa
visual yang kompleks yang terdiri dari beberapa klip video. Setiap klip
merupakan gambar yang dilengkapi dengan pencahayaan, penentuan frame,
unjuk kerja, dan perpindahan.
Tantangan dalam pra-visualisasi adalah:
a) Bagaimana menggunakan elemen-elemen tersebut untuk membuat
visualisasi secara nyata gambar-gambar dalam script yang telah dibuat.
b) Semakin detail bagian ini, semakin mudah tahap produksi dan pasca
produksinya.
 Perencanaan produksi
Perencanaan produksi yaitu pembuatan perencanaan berdasarkan semua
bidang pekerjaan yang akan dilakukan, sehingga proses syuting akan
berjalan lancar.

Elemen-elemen fisik dalam kegiatan syuting, meliputi :


Lokasi, Aktor, Wardrobe, Property.
2. Production
Proses produksi terdiri dari :
Pembuatan content multimedia,
Pemrosesan content, Pembuatan
program/software,
Mengintegrasikan content dan software,
Merevisi design membangun alpha version (hampir semua fungsi produk sudah
dibangun diimplementasikan dan diintegrasikan),
Pengujian awal produk, mengevaluasi produk dan merevisi software dan content
berdasarkan pada hasil evaluasi,
Membangun beta version (semua fungsi produk sudah dibangun
diimplementasikan dan diintegrasikan, tetapi belum diuji secara lengkap)
3. Pasca Production
a) Proses post production ini terdiri dari :
b) Proses pengujian beta version,
c) Mengevaluasi, serta merevisi software dan content berdasarkan pada
hasil pengujian beta version,
d) Merelease golden master (final product) dari produk multimedia dan
menyimpan semua material yang dipakai dalam proses produksi.
c. Proyek Multimedia Video
3 jenis proyek multimedia yang berupa video :
1. Proyek Naratif,
Proyek naratif berarti menceritakan sebuah kisah,
Karakteristik utamanya adalah hubungan antar scene, dan semua scene
saling berkaitan,
Untuk membuat sebuah proyek naratif, kita harus mengetahui jalan
ceritanya, harus
memiliki script yang berisi semua dialog yang akan dilakukan oleh
aktor, serta deskripsi tempat dan suasana.
a) Karakter
Sebuah kisah adalah tentang karakter, pelaku utama dari setiap
kejadian yang diceritakan dalam kisah tersebut. Karakter yang dipilih
sebaiknya menarik dan memberi arti pada penonton.
b) Situasi
Sebuah kisah adalah tentang karakter dalam situasi tertentu. Kita perlu
mengetahui situasi seperti apa yang akan dihadapi oleh karakter.
c) Setting lokasi
Cerita yang dibuat harus terjadi disuatu tempat.
Pada saat membuat cerita, perhatikanlah bahwa setting lokasi yang
kompleks akan menyulitkan pada saat produksi, dan setiap setting yang
berbeda akan mengakibatkan perpindahan lokasi syuting.
2. Proyek Dokumenter,
Tujuan utama untuk melaporkan suatu fakta yang terjadi. Berbentuk
naratif dengan tambahan wawancara didalamnya.
3. Proyek Non-naratif atau Seni
Proyek non-naratif tidak menceritakan sebuah kisah tertentu.
Misalnya video seni atau paduan suara.
Dalam sebuah proyek seni, tetap harus dibuat pula tahapan pra- produksinya.
2. Proses Produksi dan Pascaproduksi Multimedia
a. Proses Produksi Multimedia
Proses produksi adalah proses pelaksanaan produksi (syuting) yang mengacu
pada persiapan yang dihasilkan dari proses pra-produksi.
Proses Produksi Multimedia ini terdiri dari :
1. Pembuatan content multimedia,
2. Pemrosesan content,
3. Pembuatan program/software,
4. Mengintegrasikan content dan software,
5. Merevisi design, membangun alpha version (hampir semua fungsi produk
yang sudah dibangun diimplementasikan dan diintegrasikan),
6. Pengujian awal produk, mengevaluasi produk serta merevisi software dan
content berdasarkan pada hasil evaluasi,
7. Membangun beta version (semua fungsi produk yang sudah dibangun
diimplementasikan serta diintegrasikan, tetapi belum diuji secara lengkap).

Pihak proses produksi multimedia


Ada beberapa pihak yang terkait dalam proses produksi, antara lain:
1. Produser
Bertanggung jawab atas seluruh produksi, mulai dari :
1) Perencanaan,
2) penulisan naskah,
3) Produksi final, dan
4) Editing. Bertanggung
jawab atas :
1) Anggaran,
2) Biaya produksi, dan
3) Mengorganisir segala hal, termasuk operasional produksi dan team.
2. Sutradara
Bertanggung jawab atas :
1) Hasil audio dan visual yang diciptakan,
2) Mengarahkan pemain,
3) Mengkoordinir seluruh crew,
4) Harus memperhatikan beberapa monitor sekaligus, baik monitor kamera
dari sumber video yang lain (VTR), maupun memilih shoot- shoot yang
akan direkam (on air).
3. Asisten sutradara
Membantu sutradara dengan menyiapkan :
1) Pemain,
2) Peralatan,
3) Bahan yang digunakan,
4) Mengarahkan anggota team produksi lainnya.
4. Asisten produksi
Bertanggung jawab :
Membantu produser, sutradara, dan crew yang lain.
Biasanya bekerja :
1) Di control room dengan macam-macam catatan,
2) Membuat perubahan-perubahan yang perlu pada naskah,
3) Membagikan naskah pada crew, dan
4) Menyiapkan bahan pendukung produksi.
5) Bekerja di studio floor,
6) Membisikkan pada pemain dialog yang harus diucapkan apabila lupa.
5. Direktur teknis
Bertanggung jawab dalam mempersiapkan dan menyetel semua peralatan yang
akan digunakan, agar bisa sinkron. Bertugas mengawasi crew teknis dan
peralatan teknis lainnya.
Sering bertindak sebagai switcher yang mengoperasikan video mixer.
6. Teknisi audio
Bertanggung jawab pada bagian audio, dengan menghadapi peralatan mixing,
audio mixer, dan bermacam-macam sumber audio (microphone, tape,
recorder).
Mengatur balance suara dari berbagai sumber, juga mengatur penempatan
microphone.
7. Direktur tata cahaya
Bertanggung jawab atas perencanaan dan pelaksanaan tata cahaya, mengatur
penempatan sumber cahaya dan mengarahkannya, sehingga memperoleh efek
yang diinginkan.
8. Direktur seni
Bertanggung jawab merencanakan setting dekorasi, mengawasi konstruksi set,
penataan grafis, dan sebagainya.
9. Juru kamera
Bertugas mempersiapkan, mengatur kamera dan mengoperasikannya, sehingga
memperoleh gambar dengan komposisi yang baik.
10. Operator video tape
Bertanggung jawab atas kualitas teknik hasil rekaman pada VCR (Video
Cassete Recorder), sekaligus mengoperasikannya.

Hal yang diperhatikan dalam syuting


Terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan pada saat syuting dalam proses
produksi, yaitu:
a) Angle
Angle adalah sudut pandang pengambilan gambar yang dapat dilihat dari
view finder pada sebuah kamera film/video. Pemilihan angel
berperan penting dalam menciptakan unsur artistik dan pemahaman cerita
dalam membuat adegan yang sesuai dengan script/naskah.
b) Lighting/Pencahayaan
Dalam sebuah proses pengambilan gambar diperlukan adanya aset
pencahayaan yang memadai. Pencahayaan dapat diperoleh dari sumber natural
(sinar matahari) pada shooting exterior/luar ruang, ataupun melalui bantuan
sinar lampu pada shooting interior/dalam ruang.
c) Komposisi
merupakan teknik pengaturan posisi gambar, ukuran dan kedalaman ruang,
perspektif dan mood adegan untuk menghasilkan citra sesuai dengan tuntutan
script/naskah
d) Log/Catatan Syuting
Untuk menjelaskan penandaan setiap gambar per-adegan yang sudah selesai
diambil, dan dilengkapi dengan keterangan koordinat waktu (time code) pada
kaset yang digunakan. Proses ini akan sangat membantu mempercepat proses
pengeditan gambar.
b. Pasca Produksi Multimedia
Pasca-produksi adalah proses penyelesaian akhir (finishing) dari sebuah rangkaian
produksi (syuting), yang meliputi :
 Mengeditan gambar,
 Penambahan title, grafik, animasi, special effects, musik, sound effects, audio
dubing, dan output ke media video.

Editing merupakan usaha merapikan dan membuat sebuah tayangan film menjadi
lebih baik. Dalam kegiatan ini seorang editor akan merekonstruksi potongan-
potongan gambar yang diambil oleh juru kamera.

1. Tujuan dari editing


a) Menciptakan kesinambungan gambar dan suara agar berjalan dengan
wajar dan logis.
b) Menciptakan dinamika gambar melalui susunan gambar dan suara,
sehingga tidak timbul suatu kebosanan.
c) Merangkai penggugah emosi penonton.
2. Pihak yang sangat berperan dalam proses editing adalah editor.
Adapun tugas editor antara lain sebagai berikut:
a) Menganalisis skenario bersama sutradara dan juru kamera mengenai
konstruksi dramatisasinya.
b) Melakukan pemilihan shot yang terpakai (OK) dan yang tidak (NG)
sesuai shooting report.
c) Menyiapkan bahan gambar dan menyusun daftar gambar yang
memerlukan efek suara.
d) Berkonsultasi dengan sutradara atas hasil editingnya
e) Bertanggung jawab sepenuhnya atas keselamatan semua materi gambar dan
suara yang diserahkan kepadanya untuk keperluan editing.
3. Tiga fungsi editing - Herbert Zettl
a) Combine
Menggabungkan atau menyatukan shot-shot, sehingga tercapai perpaduan
beberapa shot agar terbentuk kesatuan yang selaras dari bahan yang
diambil.
b) Trim
Trimming atau memangkas merupakan salah satu pekerjaan editor dalam
memotong bahan yang ada untuk membuat video tape akhir sesuai dengan
penempatan waktu yang tersedia atau menghapus bahan-bahan yang tidak
ada hubungannya
c) Build
Mengambil beberapa shot dan transisi yang efektif untuk membangun atau
membuat cerita menjadi cerita utuh.
4. Aplikasi tahap pasca produksi
Pada tahap pasca produksi, biasanya menggunakan :
a) Aplikasi pengolah video
Pengolah video adalah aplikasi yang dapat dimanfaatkan untuk
mengolah film dalam berbagai macam format.
Contoh aplikasi video :
Adobe After Effect, Power Director, Show Biz DVD,
Ulead Video Studio, Element Premier, Easy Media Creator,
Pinnacle Studio Plus, WinDVD Creater, Nero Ultra Edition
b) Aplikasi pengolah audio
Aplikasi yang mampu mengolah format audio seperti memotong file audio,
memperbanyak, menyatukan file audio, merekam suara, member efek
khusus pada suara, dan lain-lain.
Contoh aplikasi audio :
Audacity, Power sound editor, MP3directcut, Music editor free, Wavosaur,
Traverse DAW, Ardour, Wavepad sound editor, Sound engine

3. Merawat Peralatan Multimedia


a. Kamera
Dalam dunia fotografi, kamera merupakan suatu peranti untuk membentuk dan
merekam suatu bayangan potret pada lembaran film.
1. Bagian Kamera
a) Badan kamera (kotak yang kedap cahaya )
Badan kamera adalah ruangan yang kedap cahaya, namun dihubungkan
dengan lensa yang menjadi satu-satunya jalan masuk cahaya.
Beberapa tombol pada bagian kamera :
 Pengatur ISO/ASA film
 Shutter speed
 Aperture (bukaan diafragma)
 Blitz (atau lebih umum disebut lampu kilat atau flash)
 Tripot
 Lightmeter
b) Sistem Lensa
Berupa sebuah lensa tunggal yang terbuat dari plastik atau kaca, atau
sejumlah lensa yang tersusun dalam suatu silinder logam.
c) Pemantik potret (shutter)
d) Pemutar film
Pemutar gulungan film berfungsi agar bagian-bagian film tersebut
bergantian dapat disingkapkan pada objek.
Pemindai komposisi pemotretan (range finder), menunjukkan obyek apa
saja yang akan terpotret, serta apakah objek utama akan terfokuskan.
Lightmeter : Digunakan untuk membantu menetapkan kecepatan pemantik
potret atau besarnya bukaan (diafragma), agar banyaknya cahaya yang
mengenai film tepat, sehingga diperoleh bayangan atau gambar yang
memuaskan.
2. Kamera Digital
Kamera ini dapat bekerja tanpa menggunakan film. Kamera digital memiliki
sebuah layar LCD yang terpasang di belakang kamera dan lebar layar LCD
pada tiap kamera berbeda-beda.
3. Cara Membersihkan Kamera Digital
a) Membersihkan lensa
Lensa bisa dibersihkan dengan kain khusus pembersih lensa.
b) Membersihkan body kamera
Membersihkan badan kamera dengan kain bersih yang diberi Alkohol 70%,
agar lemak larut terbuang. Jangan lupa gunakan blower agar debu disudut-
sudut yang sulit dijangkau olrh kain pemversih bisa dibuang.
c) Membersihkan sensor kamera
Kebersihan sensor kamera, akan mempengaruhi hasil foto.
Permukaan sensor dilindungi oleh material kaca, namun bukan berarti tahan
gores. Untuk itu selalu gunakan kuas pembersih khusus lensa yang
dirancang untuk menyerap debu secara statik, sehingga sensor akan selalu
bersih

4. Tip merawat kamera digital


a) Jauhkan dari kapur barus
b) Hindari kontak langsung dengan sinar matahari
c) Jagalah dari goncangan yang berlebihan
d) Hindari goresan pada lensa
e) Hindari air laut
f) Servis di tempat terpercaya atau resmi

b. Kamera Video
Kamera video adalah perangkat perekam gambar/video yang mampu menyimpan
gambar digital dari mode gambar analog.
1. Jenis Kamera Video
a) Kamera video analog,
adalah kamera video, dimana gambar dan audio yang dihasilkan direkam
dalam bentuk medan magnet pada pita magnetik.
b) Kamera video digital,
yaitu serupa dengan kamera video analog, namun gambar dan audionya
dihasilkannya tidak direkam dalam pita magnetik, tetapi menggunakan
format sinyal digital.
2. Kamera video berdasarkan formatnya
a) Camcorder
b) Mini DV
c) Camcorder DVD
3. Merawat Kamera Video
a) Jangan tinggalkan kaset di dalam camcorder, saat tidak digunakan. Kaset
bisa menyebabkan gesekan, dan bisa mengakibatkan masalah pada proses
perekaman dan pemutaran.
b) Jangan memasukkan kaset video dalam kondisi yang benar-benar dingin.
Pelembaban udara ini akan dapat membut kaset menempel pada bagian
drum, sehingga merusak kaset dan dapat merusak video head.
c) Jangan meninggalkan baterai di dalam camcorder saat tidak digunakan.
Beberapa kamera menarik energi baterai dalam jumlah kecil, namun
konstan, sehingga dapat menghabiskan baterai
d) Jangan meninggalkan kaset camcorder di dalam mobil yang terkena udara
panas.
e) Jangan menaruh label pada kaset camcorder, dimana label ini kemungkinan
berlawanan dengan pembuka pintu kaset. Hal ini dapat menyebabkan kaset
menyangkut di dalam kamera.
f) Rawat handycam dengan menyerahkannya pada teknisi untuk
membersihkan tape head saat kotor. Perawatan semacam ini dapat membuat
kamera kita lebih tahan lama.

c. Kamera DSLR
Perawatan kamera DSLR sangat diperlukan, karena apabila tidak dibersihkan
kinerja kamera DSLR akan berkurang.
1. Merawat Bodi Kamera
Pertama bersihkan bagian luar bodi kamera dengan kain yang lembut,
gunakan blower untuk menyingkirkan debu yang menempel di sudut-
sudut yang sulit dijangkau.
Pembersihan bagian dalam dimulai dengan menggunakan blower, lalu
blower brush untuk kotoran yang membandel, me-lock up mirror ke atas
jika ingin mem-blower bagian sensor.
2. Merawat lensa
Jangan menyentuh bagian optis lensa dengan jari, pasang selalu filter
pelindungnya atau gunakan lens hood. Pasang selalu tutup lensa jika
tidak sedang digunakan untuk mengurangi resiko debu menempel. Jika
ingin membersihkan lensa, gunaan blower terlebih dahulu, lalu lens
brush, baru lens cloth, jika ada bekas jari yang menempel. Usap lensa
secara lembut dan perlahan dengan lens cloth/lens paper kering dengan
gerakan memutar dari dalam lensa menuju keluar.
3. Merawat Baterai
Jangan men-charge baterai secara berlebihan, segera cabut jika sudah
penuh. Lepas baterai dari dalam kamera jika sedang tidak digunakan.
Usahakan agar hanya memakai baterai original. Jangan mencampur
penggunaan baterai lama dan baru, termasuk mempergunakan baterai
dengan merek yang berbeda-beda. Charge baterai sebelum atau sesudah
penyimpanan dalam jangka waktu lama. Dipakai ataupun tidak dipakai,
baterai akan mengalami proses pelemahan. Agar tetap awet, maka baterai
perlu diisi kembali.
4. Merawat kartu memori
Biasakan untuk menyimpan kartu memori di dalam casing-nya agar
terhindar dari debu, benda bermedan magnet, dan memperpanjang umur
kartu memori. Perlakuan terhadap benda-benda ini dengan kurang hati-
hati dan bentuknya yang kecil, akan membuat mereka mudah sekali rusak.
Untuk melindunginya, simpan selalu pada casing-nya, jika tidak sedang
dipergunakan.
5. Penyimpanan kamera
Jika meiliki dana lebih, dapat dipertimbangkan untuk membeli dry box,
yang memiliki alat pengatur kelembaban, sebagai tempat penyimpanan
kamera. Simpan kamera ditempat kering, dan jauhkan dari benda-benda
bermagnet.
6. Mencegah Gangguan Penglihatan pada Subjek
a) Jangan menggunakan lampu kilat pada jarak dekat (kurang dari 1 m/3
kaki) pada orang atau binatang.
b) Menggunakan lampu kilat terlalu dekat dengan mata subjek, dapat
mengakibatkan gangguan penglihatan sementara atau permanen.
c) Jangan menekuk, menjatuhkan, atau membiarkan kartu memori
terkena benturan atau tekanan berat. Jangan menggunakan kartu
memori dengan kamera lain atau komputer.
Latihan Soal
Tool dan Proses Pra Produksi Multimedia

1. Sebutkan sedikitnya 5 (lima) macam perangkat keras multimedia, dan jelaskan


fungsinya masing-masing!.
Jawab :
Perangkat keras Mulimedia :
1. Perangkat Konektor,
Perangkat yang digunakan untuk penghubung secara fisik contohnya perangkat
komputer, monitor, hardisk, video proyektor, speaker dan perangkat- perangkat
lain, terdapat terdapat kabel-kabel yang menghubungkan

2. Perangkat Input,
Perangkat yang berfungsi untuk mentransformasi informasi dari dunia luar untuk
diolah oleh komputer. Contohnya Keyboard, Perangkat pointing (mouse,
touchpad, touchscreen, trackball, lightpen), Perangkat input gambar dan video
(scanner, webcam), Perangkat input audio (microphone).
3. Perangkat Output,
Perangkat yang digunakan untuk mengkomunikasikan hasil pengolahan data dari
komputer kepada pengguna. Perangkat output antara lain speaker, amplifier,
monitor, proyektor, dan printer.
4. Perangkat Penyimpan,
Perangkat untuk merekam atau menyimpan informasi (data). Perangkat
penyimpan dapat digunakan untuk menahan maupun memproses data.
5. Perangkat Komunikasi
Aplikasi multimedia dibuat oleh sebuah tim yang terdiri dari beberapa orang,
yang bisa jadi bekerja dalam satu gedung, namun dapat pula bekerja pada gedung
yang berlainan dan berjauhan jaraknya, sehingga dibutuhkan perangkat
komunikasi untuk saling menghubungkan mereka. Perangkat komunikasi
tersebut antara lain modem dan ISDN.
2. Sebutkan sedikitnya 5 (lima) jenis perangkat lunak multimedia yang berbasis vector dan
raster, serta uraikan fungsinya masing-masing !
Jawab :
Perangkat lunak berbasis vektor :
a. Corel draw :
Aplikasi design grafis yang digunakan untuk membuat berbagai macam design seperti
logo, kartu nama, kalender, poster, stiker dan lain-lain,
b. Macromedia Freehand :
Aplikasi komputer untuk membuat grafik vektor 2 dimensi (penggunaan lambang
geometris seperti titik, garis, lengkungan dan poligon untuk merepresentasikan
gambar, dikenal dengan pemodelan geometris) diorientasikan untuk pasar pemasaran
desktop professional.
c. Adobe Ilustrator
Aplikasi berbasis vektor untuk menuangkan ide-ide desain seperti logo, menggambar
ikon, grafik, maupun peta dan lainnya.
d. Beneba Canvas
Aplikasi berbasis vektor yang juga digunakan untuk membuat desain logo, dan
sebagainya
e. Micrografx Designer
Aplikasi berbasis vektor dengan tingkat presisi solusi desain yang handal dan banyak
toolset yang disediakan.
Perangkat lunak berbasis raster :
a. Adobe Photoshop
Salah satu program aplikasi yang ditujukan untuk menyunting dan
memanipulasi gambar.
b. Corel Photo Paint
perangkat lunak buatan Corel yang dikhususkan untuk pengeditan foto/gambar dan
pembuatan efek.
c. Macromedia Xres
Aplikasi editing gambar oleh Fauve Software, yang kemudian diakuisisi oleh
Macromedia
d. Metacreations Painter
Perangkat lunak melukis digital yang meniru media alam, bisa juga seperti tracing
gambar.
e. Microsoft Photo Editor
Aplikasi manipulasi gambar seperti menambah efek, croping gambar dan lainnya.
3. Jelaskan perbedaan antara proyek naratif dan documenter!
Jawab :
Perbedaan proyek naratif dan documenter :
Proyek naratif :
 Menceritakan sebuah kisah.
 Untuk membuat sebuah proyek naratif, kita harus mengetahui jalan ceritanya,
harus memiliki script yang berisi semua dialog yang akan dilakukan oleh aktor,
deskripsi tempat dan suasana.
Proyek dokumenter
 Memiliki tujuan utama untuk melaporkan suatu fakta yang terjadi.
 Kebanyakan proyek dokumenter berbentuk naratif dengan tambahan wawancara
didalamnya.
4. Jelaskan dengan disertai contoh, apa fungsi konflik dalam sebuah cerita!
Jawab :
Fungsi Konflik sebuah cerita :
 Konflik merupakan mesin pengendali cerita.
 Konflik dibuat untuk menunjukkan suatu permasalah di dalam suatu cerita dan
butuh penyelesaian, karena kalau tidak cerita berjalan monoton.
 Adanya konflik cerita akan lebih
dinamis Contohnya :
Cerita dalam drama tidak akan bergerak apabila semua tokoh memiliki watak,
sikap, pandangan, dan harapan yang sama. Cerita bergerak karena muncul
konflik yang dipicu oleh adanva perbedaan perbedaan antar tokoh. Konflik tidak
selalu terjadi secara eksternal, yaitu antara tokoh dengan tokoh yang lain, tetapi
bisa juga terjadi antara tokoh dengan dirinya sendiri (konflik internal). Selain itu,
konflik juga dapat terjadi antara tokoh dengan keadaan alamiah dan sosial
budaya di sekelilingnva dan dengan kepercayaan / keyakinan hidupnva (konflik
batin/moral). Konflik social biasanya terjadi saat tokoh tidak mampu beradaptasi
dengan nilai-nilai vang berlaku di masyarakat.
5. Sebutkan dan jelaskan tahapan pra-produksi multimedia!
Jawab :
Tahapan pra-produksi Multimedia :
 Proses penuangan ide (proposal) produk.
Setiap proyek diawali dengan ide. Membangun ide merupakan tantangan pertama
dalam membuat sebuah proyek, Mimpi, brainstorming, dan memutuskan apa yang akan
diungkapkan dan bagaimana cara untuk mengungkapkannya.
 Perencanaan produk
Setelah ide diperoleh, selanjutnya adalah penulisan script.
 Pra-visualisasi
Menterjemahkan teks ke dalam bentuk gambar, seperti storyboard
 Perencanaan produksi
Pembuatan perencanaan berdasarkan semua bidang pekerjaan yang akan dilakukan,
sehingga proses syuting akan berjalan lancar.
Langkah pertama yang harus dilakukan adalah membaca kembali script dan menandai
elemen-elemen fisik yang dibutuhkan dalam kegiatan syuting setiap scene. Elemen-
elemen fisik ini meliputi lokasi, actor, wardrobe, property dan sebagainya. Selanjutnya,
aturlah elemen-elemen ini berdasarkan kelompoknya, hal ini akan memudahkan dalam
membuat jadwal shooting.
Sebagai contoh, jika ada sepuluh scene pada script yang mengambil setting lingkungan
di dalam rumah, maka syuting kesepuluh scene ini dapat dilakukan dalam waktu
bersamaan sehingga menghemat waktu dan mengurangi kerepotan saat berpindah-
pindah lokasi syuting.
Latihan Soal
Proses Produksi dan Pasca Produksi Multimedia

1. Sebutkan dan deskripsikan tugas dan tanggung jawab para pihak yang terkait dalam
kegiatan produksi multimedia (minimal 3)!
Jawab :
a. Produser
Bertanggung jawab atas seluruh produksi, mulai dari: perencanaan, penulisan
naskah, produksi final, dan editing. Di samping itu, juga bertanggung jawab atas
: anggaran, biaya produksi, dan mengorganisir segala hal, termasuk operasional
produksi dan team.
b. Sutradara
Bertanggung jawab atas hasil audio dan visual yang diciptakan, mengarahkan
pemain, mengkoordinir seluruh crew, baik yang berada di control room maupun
di studio floor. Sutradara juga harus memperhatikan beberapa monitor
sekaligus, baik monitor kamera dari sumber video yang lain (VTR), maupun
memilih shoot-shoot yang akan direkam (on air).
c. Asisten sutradara
Membantu sutradara dengan menyiapkan: pemain, peralatan, dan bahan yang
digunakan, juga mengarahkan anggota team produksi lainnya.
d. Asisten produksi
Bertanggung jawab membantu produser, sutradara, dan crew yang lain.
Biasanya bekerja di control room dengan macam-macam catatan, membuat
perubahan-perubahan yang perlu pada naskah, membagikan naskah pada crew,
dan menyiapkan bahan pendukung produksi. Juga sering bekerja di studio floor,
membisikkan pada pemain dialog yang harus diucapkan apabila lupa.
e. Direktur teknis
Bertanggung jawab dalam mempersiapkan dan menyetel semua peralatan yang
akan digunakan, agar bisa sinkron. Bertugas mengawasi crew teknis dan
peralatan teknis lainnya. Sering bertindak sebagai switcher yang
mengoperasikan video mixer.
f. Teknisi audio
Bertanggung jawab pada bagian audio, dengan menghadapi peralatan mixing,
audio mixer, dan bermacam-macam sumber audio (microphone, tape, recorder).
Mengatur balance suara dari berbagai sumber, juga mengatur penempatan
microphone.
g. Direktur tata cahaya
Bertanggung jawab atas perencanaan dan pelaksanaan tata cahaya, mengatur
penempatan sumber cahaya dan mengarahkannya, sehingga memperoleh efek
yang diinginkan.
h. Direktur seni
Bertanggung jawab merencanakan setting dekorasi, mengawasi konstruksi set,
penataan grafis, dan sebagainya.
i. Juru kamera
Bertugas mempersiapkan, mengatur kamera dan mengoperasikannya, sehingga
memperoleh gambar dengan komposisi yang baik.
j. Operator video tape
Bertanggung jawab atas kualitas teknik hasil rekaman pada VCR (Video
Cassete Recorder), sekaligus mengoperasikannya.
2. Deskripsikan tugas dan tanggung jawab seorang sutradara!
Jawab :
Sutradara bertugas memperhatikan beberapa monitor sekaligus, baik monitor
kamera dari sumber video yang lain (VTR), maupun memilih shoot-shoot yang
akan direkam (on air).
Sutradara bertanggung jawab atas hasil audio dan visual yang diciptakan,
mengarahkan pemain, mengkoordinir seluruh crew, baik yang berada di control
room maupun di studio floor.
3. Jelaskan 3 (tiga) fungsi dasar editing!
Jawab :
a. Menggabungkan (combine)
Pada dasarnya, editing memang persoalan tentang menggabungkan atau
menyatukan shot-shot, sehingga tercapai perpaduan beberapa shot agar
terbentuk kesatuan yang selaras dari bahan yang diambil. Proses
penggabungan untuk memperoleh kontinuitas gambar ini merupakan
suatu kreativitas seni tersendiri,
dalam hal ini faktor pengalaman, dasar acuan, isi pesan yang disampaikan
akan mempengaruhi nilai kreativitas pada proses penggabungan gambar.
b. Memangkas (trim)
Trimming atau memangkas merupakan salah satu pekerjaan editor dalam
memotong bahan yang ada untuk membuat video tape akhir sesuai dengan
penempatan waktu yang tersedia atau menghapus bahan-bahan yang tidak
ada hubungannya. Seperti halnya yang dilakukan editor berita dimana
harus membuat cerita lengkap dalam waktu yang singkat dan memangkas
bahan yang ada sampai keminimalannya, misalnya produser memberi
waktu 20 detik untuk membuat cerita tentang tabrakan kereta, meskipun
bahan berita yang diberikannya panjangnya 10 menit gambar yang bagus,
akan tetapi tetap saja harus memotong atau memangkas beberapa shot
yang tidak diperlukan. Kata trim juga digunakan oleh editor pada editing
control dalam membuat penambahan atau pengurangan dari edit point
yang dibuat.
c. Membangun (build)
Membangun suatu cerita merupakan hal yang paling sulit. Seorang editor
harus membangun sebuah cerita dari shot-shot yang baik. Dalam
membangun sebuah cerita , editor tidak boleh asal memilih beberapa shot
serta menggabungkannya dalam sekuen, tetapi harus mengambil beberapa
shot dan transisi yang efektif untuk membangun atau membuat cerita
menjadi cerita utuh.
4. Sebutkan 4 (empat) macam aplikasi pengolah video!
Jawab :
 Adobe Premiere Pro
 Ulead Video Studio
 Adobe After Effect
 Camtasia Studio
5. Sebutkan 4 (empat) macam aplikasi pengolah audio!
Jawab :
Audacity, Cool Edit Pro, Music Editor Free, Wavepad sound editor
Latihan Soal
Merawat Peralatan Multimedia

1. Jelaskan mengapa lensa kamera harus dibersihkan dengan kain yang lembut!
Jawab :
Membersihkan lensa kamera menggunakan kain lembut untuk membersihkan
permukaan kaca di lensa kamera, agar lensa kamera tidak tergores yang
mengakibatkan kwalitas dari gambar yang akan diambil menurun. Hindari
menggunakan kain kasar seperti bahan jenis t-shirt, atau tisu untuk membersihkan
lensa, dan jangan gunakan lotion yang beraroma, karena hal tersebut dapat meleber
pada permukaan lensa.

2. Jelaskan mengapa kamera digital tidak diperbolehkan disimpan di dalam lemari


pakaian!
Jawab :
Karena hal itu akan berpotensi mengundang jamur yang menempel di lensa bagian
dalam kamera. Sebaiknya, kamera digital disimpan di tempat yang kedap udara,
sejuk, dan kering.

3. Bagaimanakah cara perawatan kamera DSLR yang benar?


Jawab :
 Merawat Bodi Kamera
Pertama bersihkan bagian luar bodi kamera dengan kain yang lembut, gunakan
blower untuk menyingkirkan debu yang menempel di sudut-sudut yang sulit
dijangkau. Pembersihan bagian dalam dimulai dengan menggunakan blower, lalu
blower brush untuk kotoran yang membandel, me-lock up mirror ke atas jika ingin
mem-blower bagian sensor. Tidak disarankan untuk membersihkannya sendiri, jika
ada kotoran yang membandel di bagian sensor kamera, karena sensor adalah
bagian yang sangat sensitif.
 Merawat lensa
Jangan menyentuh bagian optis lensa dengan jari, pasang selalu filter pelindungnya
atau gunakan lens hood. Pasang selalu tutup lensa jika tidak sedang digunakan
mengurangi resiko debu menempel. Jika ingin
membersihkan lensa, gunaan blower terlebih dahulu, lalu lens brush, baru lens
cloth, jika ada bekas jari yang menempel. Usap lensa secara lembut dan perlahan
dengan lens cloth/lens paper kering dengan gerakan memutar dari dalam lensa
menuju keluar. Jika dibutuhkan, cairan pembersih lensa/lens cleaning fluid khusus
dapat digunakan, untuk membersihkan kotoran-kotoran lensa yang sulit
dibersihkan. Jangan meneteskannya langsung pada lensa, teteskan pada lens paper
terlebih dahulu, lalu usap perlahan pada bagian lensa.
 Merawat Baterai
Jangan men-charge baterai secara berlebihan, segera cabut jika sudah penuh. Lepas
baterai dari dalam kamera jika sedang tidak digunakan. Usahakan agar hanya
memakai baterai original. Jangan mencampur penggunaan baterai lama dan baru,
termasuk mempergunakan baterai dengan merek yang berbeda-beda. Charge
baterai sebelum atau sesudah penyimpanan dalam jangka waktu lama. Dipakai
ataupun tidak dipakai, baterai akan mengalami proses pelemahan. Agar tetap awet,
maka baterai perlu diisi kembali.
 Merawat kartu memori
Biasakan untuk menyimpan kartu memori di dalam casing-nya agar terhindar dari
debu, benda bermedan magnet, dan memperpanjang umur kartu memori. Perlakuan
terhadap benda-benda ini dengan kurang hati-hati dan bentuknya yang kecil, akan
membuat mereka mudah sekali rusak. Untuk melindunginya, simpan selalu pada
casing-nya, jika tidak sedang dipergunakan.
 Penyimpanan kamera
Jika meiliki dana lebih, dapat dipertimbangkan untuk membeli dry box, yang
memiliki alat pengatur kelembaban, sebagai tempat penyimpanan kamera. Simpan
kamera di tempat kering, dan jauhkan dari benda-benda bermagnet. Perawatan
mutlak harus dilakukan secara rutin. Perawatan yang baik akan mempertahankan
kondisi peralatan dengan baik, dan akan memberikan kondisi optimal pada kamera
DSLR.

Anda mungkin juga menyukai