Anda di halaman 1dari 7

KEMENTRIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI

UNIVERSITAS TERBUKA
Unit Program Belajar Jarak Jauh (UPBJJ-UT) Jember
Jl. Kaliurang No. 2-A, Jember 68121
Telepon:0333-326444, Laman: www.jember.ut.ac.id
NAMA : LIA EKA SEPTIARINI
NIM : 858911353
PRODI : S-1 PGSD
POKJAR : LUMAJANG
MATA KULIAH : PDGK 4101 (KETERAMPILAN BERBAHASA INDONESIA SD)

TUGAS TUWEB 1
1. Berikan penjelasan yang memadai pengertian keterampilan berbahasa! Mengapa
siswa dan guru harus memiliki keterampilan berbahasa?

2.Sebutkan aspek ketarmpilan berbahasa apa saja yang harus dikuasai siswa? Berikan
penjelasan keterkaitan antaraspek keterampilan tersebut!

3. Menyimak merupakan salah satu aspek keterampilan berbahasa yang dibelajarkan


pada siswa. Berikan penjelasan yang memadai pengertian menyimak permulaan
dengan menyimak lanjutan!

4. Berikan contoh jenis menyimak yang tepat digunakan untuk pembelajaran materi
apa dan narasikan secara singkat pelaksanaan jenis menyimak tersebut pada saat
proses belajar mengajar!
JAWAB
1. Berikan penjelasan yang memadai pengertian keterampilan berbahasa!
Mengapa siswa dan guru harus memiliki keterampilan berbahasa?
Dalam berkomunikasi kita menggunakan keterampilan berbahasa yang telah kita
miliki,meskipun setiap orang memiliki tingkatan atau kualitas yang berbeda.
Orang yang memiliki keterampilan berbahasa secara optimal setiap tujuan
komunikasinya dapat dengan mudah tercapai. Sedangkan bagi orang yang
memiliki tingkatan keterampilan berbahasa yang sangat lemah,sehingga bukan
tujauannya yang tercapai tetapi kemungkinan terjadi kesalah pahaman yang
hanya akan membuat suasana mejadi tidak diharapkan.
Keterampilan berbahasa sangat kompleks dan luas. Bila kita cermati lebih jauh
hampir setiap bidang kehidupan manusia tidak pernah luput dari aspek
kebahasaan. Memang, dalam hubungannya dengan fungsi bahasa sebagai alat
komunikasi, setiap bidang kehidupan tidak pernah lepas dari peranan bahasa ini.
Bahasa harus komunikatif. Ini berarti mudah dipahami oleh pemakai bahasa
sebagai pemberi dan penerima pesan. Penyajian materi ini dilatarbelakangi oleh
suatu kenyataan bahwa keterampilan berbahasa sangat penting dalam
kehidupan sehari-hari. Keterampilan berbicara adalah sebuah kemampuan
berbahasa dalam mengucapkan bunyi-bunyi artikulasi atau mengucapkan kata-
kata untuk mengekspresikan, menyatakan, menyampaikan ide, pikiran,
pendapat, gagasan, dan perasaan kepada orang lain sebagai mitra pembicara
didasari oleh kepercayaan diri, jujur, benar, dan bertanggung jawab dengan
menghilangkan masalah psikologis seperti malu, rendah diri, ketegangan, berat
lidah, dan lain-lain.
Dalam kajian akademik dan referensi-referensi ilmiah lainnya, untuk
memudahkan pengkajiannya maka ruang lingkupnya dikelompokkan ke dalam
empat aspek, yakni:
· Keterampilan menyimak
· keterampilan berbicara
· keterampilan menulis
· keterampilan membaca
2. Sebutkan aspek ketarmpilan berbahasa apa saja yang harus dikuasai siswa?
Berikan penjelasan keterkaitan antaraspek keterampilan tersebut!
Aspek keterampilan yang harus di kuasai siswa itu ada 4 yakni :
1. Keterampilan Menyimak/Mendengarkan
2. Keterampilan Berbicara
3. Keterampilan Membaca
4. Keterampilan Menulis
Menyimak dan berbicara merupakan kegiatan komunikasi dua arah yang
langsung. Menyimak bersifat reseptif, sedangkan berbicara bersifat produktif.
Misalnya, komunikasi yang terjadi antar teman, antara pembeli dan penjual
atau dalam suatu diskusi di kelas. Dalam hal ini A berbicara dan B
mendengarkan. Setelah itu giliran B yang berbicara dan A mendengarkan.
Namun ada pula dalam suatu konteks bahwa komunikasi itu terjadi dalam
situasi noninteraktif, yaitu satu pihak saja yang berbicara dan pihak lain
hanya mendengarkan. Misalnya Khotbah di masjid, dimana penceramah
menyampaikan ceramahnya, sedangkan yang lainnya hanya mendengarkan.
Terkait dengan kegiatan pembelajaran, guru dituntut untuk mampu
memodifikasi aktivitas pembelajaran agar siswa mampu untuk melaksanakan
kegiatan komunikasi baik satu arah, dua arah, maupun multi arah. Aktivitas
yang dapat dilakukan adalah dengan metode diskusi kelompok, Tanya jawab,
dan sebagainya.
Menyimak dan membaca sama-sama merupakan keterampilan berbahasa
yang bersifat reseptif. Menyimak berkaitan dengan penggunaan bahasa
ragam lisan, sedangkan membaca merupakan aktivitas berbahasa ragam
tulis. Penyimak maupun pembaca malakukan aktivitas pengidentifikasian
terhadap unsur-unsur bahasa yang berupa suara (menyimak), maupun
berupa tulisan (membaca) yang selanjutnya diikuti dengan proses decoding
guna memperoleh pesan yang berupa konsep, ide, atau informasi.
Keterampilan menyimak merupakan kegiatan yang paling awal dilakukan oleh
manusia bila dilihat dari proses pemerolehan bahasa. Secara berturut-turut
pemerolehan keterampilan berbahasa itu pada umumnya dimulai dari
menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Kegiatan menyimak diawali
dengan mendengarkan, dan pada akhirnya memahami apa yang disimak.
Untuk memahami isi bahan simakan diperlukan suatu proses berikut;
mendengarkan, mengidentifikasi, menginterpretasi atau menafsirkan,
memahami, menilai, dan yang terakhir menanggapi apa yang disimak. Dalam
hal ini menyimak memiliki tujuan yang berbeda-beda yaitu untuk;
mendapatkan fakta, manganalisa fakta, mengevaluasi fakta, mendapat
inspirasi, menghibur diri, dan meningkatkan kemampuan berbicara.
Menyimak memiliki jenis-jenis sebagai berikut:
1. Menyimak kreatif: menyimak yang bertujuan untuk mengembangkan daya
imajinasi dan kreativitas pembelajar.
2. Menyimak kritis: menyimak yang dilakukan dengan sungguh-sungguh
untuk memberikan penilaian secara objektif.
3. Menyimak ekstrinsik: menyimak yang berhubungan dengan hal-hal yang
tidak umum dan lebih bebas.
4. Menyimak selektif: menyimak yang dilakukan secara sungguh-sungguh,
dan memilih untuk mencari yang terbaik.
5. Menyimak sosial: menyimak yang dilakukan dalam situasi-situasi sosial.
6. Menyimak estetik: menyimak yang apresiatif, menikmati keindahan cerita,
puisi, dll.
7. Menyimak konsentratif: menyimak yang merupakan sejenis telaah atau
menyimak untuk mengikuti petunjukpetunjuk.
Membaca dan menulis merupakan aktivitas berbahasa ragam tulis. Menulis
adalah kegiatan berbahasa yang bersifat produktif, sedangkan membaca
adalah kegiatan yang bersifat reseptif. Seorang penulis menyampaikan
gagasan, perasaan, atau informasi dalam bentuk tulisan. Sebaliknya seorang
pembaca mencoba memahami gagasan, perasaan atau informasi yang
disajikan dalam bentuk tulisan tersebut. Membaca adalah suatu proses
kegiatan yang ditempuh oleh pembaca yang mengarah pada tujuan melalui
tahaptahap tertentu (Burns, 1985). Proses tersebut berupa penyandian
kembali dan penafsiran sandi. Kegiatan dimulai dari mengenali huruf, kata,
ungkapan, frasa, kalimat, dan wacana, serta menghubungkannya dengan
bunyi dan maknanya (Anderson, 1986). Lebih dari itu, pembaca
menghubungkannya dengan kemungkinan maksud penulis berdasarkan
pengalamannya (Ulit, 1995). Sejalan dengan hal tersebut, Kridalaksana
(1993) menyatakan bahwa membaca adalah keterampilan mengenal dan
memahami tulisan dalam bentuk urutan lambing-lambang grafis dan
perubahannya menjadi bicara bermakna dalam bentuk pemahaman diam-
diam atau pengujaran keras-keras. Kegiatan membaca dapat bersuara
nyaring dan dapat pula tidak bersuara (dalam hati).
Berbicara dan menulis merupakan kegiatan berbahasa yang bersifat
produktif. Berbicara merupakan kegiatan ragam lisan, sedangkan menulis
merupakan kegiatan berbahasa ragam tulis. Menulis pada umumnya
merupakan kegiatan berbahasa tak langsung, sedangkan berbicara
merupakan kegiatan berbahasa yang bersifat langsung. Berbicara pada
hakikatnya merupakan suatu proses berkomunikasi yang dalam proses itu
terjadi pemindahan pesan dari satu pihak (komunikator) ke pihak lain
(komunikan). Pesan yang akan disampaikan kepada komunikan lebih dahulu
diubah ke dalam symbol-simbol yang dipahami oleh kedua belah pihak (Abd.
Gofur, 6 : 2009) Aspek-aspek yang dinilai pada kegiatan berbicara terdiri atas
aspek kebahasaan dan nonkebehasaan. Aspek kebahasaan terdiri atas;
ucapan atau lafal, tekanan kata, nada dan irama, persendian, kosakata atau
ungkapan, dan variasi kalimat atau struktur kalimat. Aspek nonkebahsaan
terdiri atas; kelancaran, penguasaan materi, keberanian, keramahan,
ketertiban, semangat, dan sikap.
3. Menyimak merupakan salah satu aspek keterampilan berbahasa yang
dibelajarkan pada siswa. Berikan penjelasan yang memadai pengertian
menyimak permulaan dengan menyimak lanjutan!
Menyiumak permulaan yakni kegiatan menyimak yang berhubungan dengan hal-
hal lebih umum dan lebih bebasterhadap sesuatu bahasa, tidak perlu di bawah
bimbingan langsung seorang guru. Penggunaan yang paling mendasar ialah
untuk menyajikan kembali bahan yang telah diketahui dalam suatu lingkungan
baru dengan cara yang baru. Selain itu, dapat pula murid dibiarkan mendengar
butir-butir kosakata dan struktur-struktur yang baru bagi murid yang terdapat
dalam arus bahasa yang ada dalam kapasitasnya untuk menanganinya.Pada
umumnya, sumber yang paling baik untuk menyimak ekstensif adalah rekaman
yang dibuat guru sendiri, misalnya rekaman yang bersumber dari siaran radio,
televisi, dan sebagainya. yang diarahkan pada suatu yang jauh lebih diawasi,
dikontrol, terhadap suatu hal tertentu.Dalam hal ini harus diadakan suatu
pembagian penting yaitu diarahkan pada butir-butir bahasa sebagai bagian dari
program pengajaran bahasa atau pada pemahaman serta pengertian
umum.Jelas bahwa dalam kasus yang kedua ini maka bahasa secara umum
sudah diketahui oleh para murid.
Menyimak lanjutan yakni fase terakhir dari kegiatan menyimak secara kebetulan
dan termasuk ke dalam menyimak ekstensif, mencakup dua hal yaitu pertama
menyimak musik, puisi, membaca bersama, atau drama yang terdengar pada
radio atau rekaman-rekaman. Kedua menikmati cerita-cerita, puisi, teka-teki, dan
lakon-lakon yang diceritakan oleh guru atau murid-murid. yang di dalamnya
sudah terlihat kurangnya atau tiadanya keaslian ataupun kehadiran prasangka
serta ketidaktelitian yang akan diamati. Murid-murid perlu banyak belajar
mendengarkan, menyimak secara kritis untuk memperoleh kebenaran. Oleh
karena itu menyimak sangat dibutuhkan.Namun demikian, menyimak selektif
hendaknya tidak menggantikan menyimak pasif, tetapi justru
melengkapinya.Penyimak harus memanfaatkan kedua teknik tersebut.Dengan
demikian, berarti mengimbangi isolasi kultural kita dari masyarakat bahasa asing
itu dan tendensi kita untuk menginterpretasikan.
4. Berikan contoh jenis menyimak yang tepat digunakan untuk pembelajaran
materi apa dan narasikan secara singkat pelaksanaan jenis menyimak tersebut
pada saat proses belajar mengajar!
Menyimak ekstensif (extensive listening)adalah sejenis kegiatan menyimak yang
berhubungan dengan hal-hal lebih umum dan lebih bebasterhadap sesuatu
bahasa, tidak perlu di bawah bimbingan langsung seorang guru. Penggunaan
yang paling mendasar ialah untuk menyajikan kembali bahan yang telah
diketahui dalam suatu lingkungan baru dengan cara yang baru. Selain itu, dapat
pula murid dibiarkan mendengar butir-butir kosakata dan struktur-struktur yang
baru bagi murid yang terdapat dalam arus bahasa yang ada dalam kapasitasnya
untuk menanganinya.Pada umumnya, sumber yang paling baik untuk menyimak
ekstensif adalah rekaman yang dibuat guru sendiri, misalnya rekaman yang
bersumber dari siaran radio, televisi, dan sebagainya.
Untuk siswa sekolah dasar guru menggunnakan menyimak ekstensif, guru
menggunakan video untuk pembelajaran menyimak pada mata pelajaran bahasa
indeonesia, kita memutarkan video untuk siswa mengguanakan LCD proyektor
dan menyuruh siswa untuk menyimak video tersebut, di sela-sela video guru
juga menerangkan ada pelajaran apa saja di video tersebut setelah selsai guru
juga memberi tugas kepada siswa ada peristiwa apa saja yang ada di video yang
mereka simak.

Anda mungkin juga menyukai