Ponek

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 25

PELAYANAN OBSTETRI

DAN NEONATAL
EMERGENSI
KOMPREHENSIF( PONEK )

dr Handri Spog
Latar Belakang
• Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian
Neonatal (AKN) di Indonesia masih tertinggi di antara
negara ASEAN dan penurunannya sangat lambat.
• Pada KTT PBB th 2000 disepakati terdapat 8 tujuan
Pembangunan Millenium, 2 sasaran dan indikatornya
adalah kesehatan ibu dan bayi.
• Oleh karenanya kematian ibu dan bayi mempunyai
hubungan yang erat dengan mutu pelayanan ibu maka
proses persalinan dan perawatan bayi harus dilakukan
pada sistem terpadu di tingkat nasional dan regional.
Pengertian PONEK
• PONEK adalah Pelayan Obstetrik dan Neonatal Emergensi
Komprehensif di Rumah Sakit, meliputi kemampuan untuk
melakukan tindakan :
a) seksia sesaria,
b) Histerektomi,
c) Reparasi Ruptura Uteri, cedera kandung/saluran kemih,
d) Perawatan Intensif ibu dan Neonatal,
e) Tranfusi darah.
• RS PONEK 24 Jam adalah RS yang memiliki kemampuan
serta fasilitas PONEK siap 24 jam untuk meberikan
pelayanan terhadap ibu hamil, bersalin, nifas dan bayi baru
lahir dengan nkomplikasi baik yang datang sendiri atau atas
rujukan kader/masyarakat, bidan di desa, Puskesmas dan
Puskesmas PONED.
• Pelayanan obstetri dan neonatal regional
upaya penyediaan pelayanan bagi ibu
dan bayi baru secara terpadu dalam bentuk
PONEK di RS dan PONED di tingkat Puskesmas.
• RS PONEK 24 jam sistem rujukan pelayanan
kedaruratan maternal dan neonatal, berperan
me AKI dan AKB.
• Kunci keberhasilan PONEK ketersediaan
tenaga kesehatan sesuai kompetensi, prasarana,
sarana dan manajemen yg handal.
Lingkup Pelayanan RS 24 jam berdasarkan
standar kinerja pelayanan klinik
Ruang lingkup pelayanan PONEK dimulai dari:
o Stabilisasi di IGD dan persiapan untuk pengobatan
definitif
o Penanganan kasus gadar oleh tim ponek di ruang
tindakan
o Penanganan operatif cepat dan tepat meliputi
laparotomi dan SC
o Perawatan intermediet dan intensif ibu dan bayi
o Pelayanan asuhan antenatal resti
IGD Kamar operasi/ ruang tindakan
Ruang perawatan.
Kriteria RS PONEK 24 jam
1. Ada dokter jaga yg terlatih di IGD
2. Dokter, bidan dan perawat yg terlatih melakukan resusitasi neonatus dan kegadaran
obstetri dan neonatus
3. Mempunyai SOP penerimaan dan penaganan pasien kegadaran obstetrik dan neonatal
4. Jika memungkinkan terdapat kebijakan tidak ada uang muka bagi pasien kegadaran
obstetrik dan neonatal
5. Mempunyai prosedur pendelegasian wewenang tertentu
6. Mempunyai standar respon time di UGD(target diupayakan selama 5 menit), di Kamar
Bersalin (diupayakan kurang dari 30 menit), pelayanan darah (target diupayakan kurang
dari satu jam).
7. Tersedia kamar OK yg siap siaga 24 jam untuk melakukan operasi bila ada kasus emergensi
8. Tersedia kamar bersalin mampu menyiapkan operasi (kurang dari 30 menit)
9. Memiliki kru yg siap melakukan operasi sewaktu waktu
10. Adanya dukungan semua pihak dlm tim pelayanan Ponek antara dokter kebidanan, dokter
anak, dokter anastesi, dokter penyakit dalam, dokter spesialis lain serta dokter umum
bidan dan perawat
11. Pelayanan darah yg siap 24 jam
12. Pelayanan penunjang seperti laboratorium dan radiologi siap 24 jam, recovery room 24
jam
13. Berbagai macam perlengkapan di UGD: kursi roda, alat pensteril dll
14. Bahan yg berkualitas tinggi dan jumlah yg cukup untuk memenuhi kebutuhan
Sumber daya manusia
Memiliki tim PONEK esensial yang terdiri dari :
1. 2 Dokter spesialis obgyn
2. 2 Dokter spesialis anak
3. 2 Dokter di Unit gawat darurat
4. 3 orang bidan dan (1 koordinator dan 2
penyelia)
5. 2 orang perawat
Tim PONEK Idealnya Ditambah ;
1. 1 Dokter anastesi
2. 1 perawat anastesi
3. 10 perawat setiap sift 2-3 perawat jaga
4. 1 petugas laboratorium (setingkat analis )
5. 1 petugas radiologi
6. 1 pekarya kesehatan (perawat klinik 1 dan 2)
7. 1 petugas administrasi
8. 1 konselor laktasi
9. 1 tenaga elektromedik
• Dr spesialis Obgyn dapat di hubungi 24 jam
• Dokter spesialis anak yang telah mengikuti pelatihan
khusus neonatologi dapat dihubungi 24 jam
• Dr spesialis anastesi dapat dihubungi 24 jam
• Dokter dan perawat harus terlatih dalam asuhan
neonatal (ASI, resusitasi neonatus, kegawat daruratan
neonatus). Tim UGD sebagai pemeriksaan awal
dan cepat untuk menemukan kegawat daruratan dan
melakukan tindakan stabilisasi untuk penyelamatan
jiwa sedangkan tindakan definitif sebaiknya dilakukan
di kamar bersalin
• Rasio perwat : pasien = 1: 2-4 dalam setiap tugas jaga
• Konselor laktasi yang dapat dihubungi 24 jam
PRASARANA DAN SARANA
Dalam rangka program menjaga mutu pada
penyelenggaraan PONEK harus di penuhi hal-
hal sebagai berikut:
1. ruang rawat inap yang leluasa dan nyaman.
2. ruang tindakan gawat darurat dengan
instrumen dan bahan yang lengkap.
3. Ruang pulih/ observasi pasca tindakan
4. Protokol pelaksana dan uraian tugas
pelayanan termasuk koordinasi internal.
KRITERIA UMUM RUANGAN
a. Struktur fisik ;
b. Kebersihan
c. Pencahayaan
d. Ventilasi
e. Pencucian tangan
KRITERIA PERALATAN DAN PERLENGKAPAN UMUM
a. Area cuci tangan di r.obstetri dan neonatus
1. Wastafel
2. Wadah gaun bekas
3. Rak/ gantunagn pakaian
4. rak sepatu
5. Lemari untuk barang pribadi
6. Wadah tertutup dengan kantung plastik
7. Sabun
8. Tisue
b. Area resusitasi dan stabilisasi di r.obstetri dan
neonatus/ UGD
1. stiker listrik
2. Meja periksa untuk neonatus atau infant
warmer
3. Jam dinding
4. Meja perlengkapan
5. Selimut penghangat
6. Perlengkapan
7. Pasokan oksigen
c. r. Maternal ;
• Lokasi berdekatan dengan r.operasi dan ugd, berukuran 6 m2/org. Berarti
bagi 1 px, 1 penunggu,dan 2 penolong
• Harus ada tempat untuk isolasi ibu di tempat terpisah
• Kamar bersalin idealnya berdekatan dengan kamar neonatus
• Idealnya r.bersalin merupakan unit terintegrasi
menjaga privasi ibu selama proses persalinan
d. Ruang neonatal
• Perawatan neonatal normal
bayi gabung dengan ibunya, boks bayi jumlahnya harus melebihi jumlah
persalinan, dan suhu harus terkontrol 24-26 derajat Celsius
• Perawatan neonatal dgn resti level II
Harus dekat dgn r.bersalin,berukuran 4 m2, dilengkapi paling tidak 6 steker
listrik, dan jarak antara inkubator 1 dengan yang lain berjarak 1 meter.
Ruangan ini memiliki kemampuan untuk mengisolasi bayi ; area harus terpisah
dengan inkubator terpisah
e. Ruang operasi
• Ruangannya terpisah dengan jenis operasi yang lain, berukuran 25m x 4m,
harus punya alat komunikasi dengan kamar bersalin, ada ruang resusitasi bayi
berukuran 3m2,r.cuci tangan (scrub), ruang gas/tabung gas.
KRITERIA PERALATAN DAN PERLENGKAPAN
KHUSUS
a. Unit perawatan khusus
1. steker listrik
2. mebel lemari instrument
3. lemari es
4. meja
5. kursi
6. wadah sampah tertutup dengan kantong
plastik
7. jam dinding
8. pasokan oksigen dan medical air/ udara tekan
9. Lampu darurat
10. Inkubator, asuhan normal
11. Penghangat (radiant warmer)
12. Timbangan bayi
13. Alat/ instrument
14.Pulse oximenter
15. Generator listrik darurat
b. Kamar bersalin
harus ada wastafel besar untuk cuci tangan
penolong dan sumber listrik sebanyak 6 pada titik
yang terbuka.
Bahan dan obat yang harus
dipersiapkan di R.bersalin
a. Untuk HPP: Oksitoxin, ergometrin, misoprostol tab
b. Untuk PEB/eklamsia: Mgs04, Nifedipin, atenolol
c. Antibiotik
d. Ca-glukonas
e. Infus / cairan : ringer/NaCL
f. Set infus
g. Kateter urin + kantong urin
h. Ketamin
i. Valium
j. Lidocain
k. Dopamin
l. Dobutamin
m. Adrenalin
n. furosemide
Jenis peralatan neonatal
a. Peralatan resusitasi neonatus (pemanas, balon resusitasi, balon
resusitasi yang di lengkapi dengan alat untuk memberikan PEEP,
selang oksigen/connector, masker, T-pieceresusitator, pipa ET,
penghisap.
b. Laringoskop neonatus dengan 3 bilah lurus (ukuran 1,0 dan 0 0).
Batere AA (cadangan) untuk bilah laringoskop dan bola lampu
laryngoskop cadangan.
c. 3 inkubator.
Untuk setiap inkubator tersedia :
> 1 unit terapi sinar
> 1 alat pemantau kardio-respirasi
> 1 pulse oksimeter
> 1 syringe pump
d. Complete set nasal CPAP
e. 1 alat ukur ikterus
f. Lampu darurat
g. Stetoskop neonatus
h. Balon yang bisa mengembang sendiri berfungsi baik
i. Selang reservoar oksigen
j. Masker oksigen (ukuran bayi cukup bulan dan prematur)
k. Pipa endotrakeal
l. Plester
m. Gunting
n. 1 kateter penghisap
o. Naso gastric tube
p. Alat suntik 1, 21/2,3,4,10,20,50cc
q. Ampul epinefrin/ adrenalin
r. Nacl 0,9% / larutan ringer asetat / RL
s. Dextrose 10%
t. Sodium bikarbonat 8,4%
u. Penghangat (radiant warmer). Harus ada sedikitnya satu
penghangat yang berfungsi baik
v. Kateter vena
w. Alat uji glukosa
x. Sumber oksigen dan medical air
Staf
• Rasio perawat : pasien 1 : 4 setiap sif
• Dr.SpA yg telah mengikuti pelatihan khusus siap 24 jam/hari
• Residen terlatih dlm neonatologi siap 24 jam
• Ahli manajemen laktasi setiap sif
OBAT OBATAN NEONATAL KHUSUS PONEK
— Adrenalin / ephinefrin
— Dextrose10%
— Dextrose 40%
— Dopamin
— Dobutamin
— N5
— KCl
— NaCl 0,9% 25 ml
— NaCl 0,9% 500 ml
— NaCl 3%
— Kalsium glukonas 10 ml
— Morphin
— Sulfas atropin
— Midazolam
Kendala-kendala yang dihadapi
• Personil bidan di UGD masih kurang, pada saat
ini hanya 4 orang bidan sehingga apabila 1
bidan sakit atau berhalangan hadir tidak ada
yang menggantikan.
terimakasih

Anda mungkin juga menyukai