Tugas Bindo
Tugas Bindo
Anggota kelompok =
- Maryam Afifah Azra
- Faizah Ramsha Zahira Riqita
GAJAH SUMATRA
Gajah Sumatra (Elephas maximus sumatranus) merupakan spesies dari kelas mamalia, yaitu
binatang yang menyusui, mempunyai ukuran yang besar, berat tubuhnya dapat mencapai 4-6
ton. Gajah memiliki belalai panjang, yang merupakan modifikasi dari bibir bagian atas dan
hidung, telinganya besar dan melebar.
Gajah jantan memiliki sepasang gading yang memanjang ke depan, sedangkan gajah betina
pada umumnya tidak memiliki gading, jika memiliki kemungkinan ukurannya sangat pendek.
Kulitnya tidak banyak ditumbuhi oleh rambut-rambut, hanya di bagian tertentu seperti di
bagian atas kepala, kuduk, dan ujung ekor. Warna kulitnya abu-abu sampai hitam.
Gajah hidup berkelompok yang dipimpin oleh gajah betina paling tua, jumlah kelompok 10-
30 ekor. Mereka hidup berpindah, migrasi dari tempat satu ke tempat lainnya untuk melakukan
kegiatan mencari sumber pakan dan kawin. Gajah merupakan jenis mamalia besar yang mudah
beradaptasi dengan kehidupan manusia sehingga dapat kita jumpai gajah sebagai pekerja di
penebangan perkebunan.
Gajah betina akan kawin pada umur sembilan tahun atau lebih, lama kehamilannya (gestasi)
18-22 bulan dan akan melahirkan anak yang mempunayi berat 100 kg atau lebih. Jarak antara
kelahiran anak gajah pada induk yang sama yakni sekitar empat tahun.
Kotoran gajah dapat menjadi pupuk alami untuk tanaman. Ketika menjelajah, gajah yang bisa
buang kotoran hingga 18 kali sehari akan menyebarkan kotorannya tersebut sehingga area
hutan menjadi lebih subur. Selain itu, kotoran gajah bisa diolah menjadi kertas dan partikel
papan kayu. Hal ini sudah dilakukan di Taman Safari Indonesia II di Prigen, Jawa Timur.
Manfaat gajah Sumatera juga dapat membantu proses pembukaan lahan pertanian, sehingga
gajah sesungguhnya sangat bermanfaat bagi manusia.
STRUKTUR OBSERVASI