Anda di halaman 1dari 8

TANAMAN PANGAN

A. KONSEP BUDIDAYA TANAMAN PANGAN

Budidaya tanaman pangan merupakan kegiatan untuk menghasilkan bahan pangan dan produk lain
dengan memanfaatkan tanaman pangan.

Sebelum membahas lebih jauh tentang tanaman pangan, perlu diketahui bahwa dalam pertanian ,
tanaman dikelompokkan menjadi 4 kelompok , yaitu :

1. Tanaman Keras /Hutan (tanaman yang diambil kayunya seperti jati, mahoni dll)
2. Tanaman perkebunan (tanaman yang diambil buah atau bijinya seperti kopi, cengkih. Lada,
sawit, teh, karet , kayu manis,tebu, dll)
3. Tanaman Pangan
4. Tanaman hortikultura

Tanaman hortikultura mencakup 4 jenis tanaman yaitu :

1. Tanaman buah (pomology/frutikultur)


2. Tanaman sayuran (olerikultura)
3. Tanaman hias (florikultura)
4. Tanaman obat (biofarmaka)

Sedangkan tanaman pangan mencakup 3 kelompok , yaitu :

1. Tanaman serealia /biji-bijian


2. Tanaman legume /kacang-kacangan/ polong-polongan
3. Tanaman umbi-umbian

Nah kali ini kalian akan mempelajari khusus TANAMAN PANGAN , jadi sudah tidak bingung lagi
membedakan tanaman pangan dengan tanaman hortikultura.

PRODUK BUDIDAYA TANAMAN PANGAN

Indonesia merupakan negara agraris yang kaya akan berbagai tanaman,baik tanaman hutan ,
perkebunan, hortikultura maupun tanaman pangan. Karena di wilayah tropis hanya memiliki 2 musim,
yaitu musim hujan dan kemarau, tiap tahun Indonesia dapat terus berproduksi tanpa ada halangan ,
dibanding negara lain yang beriklim subtropis yang umumnya memiliki 4 musim, yaitu musim panas,
musim gugur, musim dingin dan musim semi.

Berikut adalah jenis-jenis tanaman pangan :

1. Tanaman pangan dari kelompok serealia/biji-bijian

Serealia banyak mengandung KARBOHIDRAT . termasuk keluarga rumput-rumputan . digunakan sebagai


makanan pokok manusia dan ternak. Contoh :

a. PADI (Oryza sativa) , KETAN (Oryza sativa glutinosa)


b. JAGUNG (Zea mays)

Berdasarkan penampilan dan tekstur biji ada 8 tipe jagung :

1) Jagung Mutiara / flint corn ( Zea mays indurate) dipanen tua untuk bahan tepung dan pakan
ternak, warna biji ada putih kuning, merah
2) Jagung gigi kuda / dent corn (Zea mays identata) dipanen tua ada warna kuning untuk pakan
ternak dan putih untuk tepung jagung bahan keripik tortilla, ukuran biji lebih besar , kadar
pati lebih tinggi, kadar gula rendah
3) Jagung manis / sweet corn (Zea mays saccharata) dipanen muda kadar gula tinggi , rasa
manis , kadar air tinggi , biji empuk, diolah jadi bakwan atau direbus.
4) Jagung berondong / pop corn ( Zea mays everta) dipanen tua , biji kecil dan keras (ka 14-
20%), saat dipanaskan air yang terperangkap dalam bijinya akan berubah menjadi uap dan
mengembang sehingga meledak hingga 10-30 kali ukuran awal.
5) Jagung tepung / floury corn ( Zea mays amylacea), dipanen tua,, bahan baku tepung jagung ,
jika di rebus atau dibakar bijinya agak keras.
6) Jagung ketan atau jagung pulut / waxy corn (Zea mays ceratina), biji kecil dan mengkilat ,
amilopektinnya cukup tinggi seperti ketan , bisa di masak langsung atau dijadikan bahan
tepung jagung.
7) Jagung pod / pod corn (Zea mays tunicate ) , untuk hiasan saja dengan warna biji yang
bervariasi
8) Jagung Pelangi ( Glass Gem Corn) , ukuran lebih kecil , masa panen lebih cepat (2 bulan) ada
warna biru, hijau, merah, putih , orange , kuning dalam satu tongkol , penemu Carl Barnes
melalui persilangan , di Indonesia dikembangkan di Cianjur oleh Luki Lukmanul Hakim dan
berhasil menciptakan varietas baru dengan corak yang unik.

c. GANDUM ( Triticum aestivum) →hanya dapat dibudidayakan di wilayah yang memiliki 4 musim,
makanya di Indonesia tidak dapat dibudidayakan.

PADI JAGUNG GANDUM

2. Tanaman pangan dari kelompok Legum / Kacang-kacangan / Polong-polongan

Legum banyak mengandung PROTEIN. termasuk keluarga kacang-kacangan. Kacang yang dimaksud
memiliki polong berbentuk cangkang . Dianggap sebagai makanan pokok terpenting nomor 2 setelah
serealia. Contoh :

a. Kacang tanah (Arachis hypogaea)


b. Kacang Hijau (Vigna radiata )
c. Kedelai (Glycine max)
d. Kacang merah (Vigna unguiculata)
e. Buncis (Phaseolus vulgaris)

Kacang tanah kacang hijau

KEDELAI PUTIH KEDELAI HITAM

KACANG MERAH BUNCIS


3. Tanaman kelompok Umbi-umbian

Tanaman umbi-umbian banyak mengandung karbohidrat. Umbi yang terbentuk dapat dari pembesaran
akar (umbi akar) , pembesaran batang (umbi batang). Contoh yang popular di masyarakat adalah:

a. Singkong (Manihot esculenta)


b. Ubi jalar (Ipomea batatas)
c. Kentang ( Solanum tuberosum)
d. Talas ( Colocasia esculenta)

Disamping jenis umbi-umbian di atas , sebenarnya ada jenis umbi-umbian yang sefamili (Araceae)
dengan talas dan sangat potensial sebagai bahan pangan. Tanaman pangan jenis ini lebih dikenal di
negara Jepang dan sudah lama dibudidayakan oleh mereka baik sebagai tanaman pangan maupun
tanaman industry.

Sementara di Indonesia tanaman ini hanya tumbuh liar di hutan-hutan maupun kebun, dan jarang
dimanfaatkan. Jika dilihat dari nutrisinya . tanaman ini jauh lebih sehat .

Di Indonesia beberapa tahun terakhir tanaman ini mulai popular sebagai tanaman pangan , setelah
negara Jepang bekerjasama dengan Indonesia untuk membudidayakan tanaman ini dan bersedia untuk
mengimportnya. Jenis tanaman yang dimaksud adalah PORANG (Amorphallus konjac). Inilah yang
nanti kita bahas lebih mendalam . Porang berkerabat dekat dengan Iles-iles , suweg dan walur, sehingga
masyarakat sering terkecoh. Di Indonesia iles-iles dan suweg lebih familiar karena banyak tumbuh liar
dipekarangan dan dijaman penjajahan dijadikan makanan alternatif ketika beras , singkong ataupun ubi
jalar susah di dapat.

Singkong ubi jalar kentang talas

PORANG

Selain 3 kelompok tanaman di atas , sebenarnya ada sebagian masyarakat Indonesia yang juga
menjadikan tanaman lain seperti SAGU, SUKUN , JAMUR sebagai alternatif bahan makanan.

Sagu menjadi makanan pokok penduduk di Irian Jaya/Papua. Batang sagu dibelah, kemudian dikerok
dengan alat khusus dan direndam dalam air dalam proses pengolahannya sampai didapatkan pati sagu
yang kemudian dijemur menjadi tepung sagu atau dicetak menjadi sagu kering.

Pohon sagu batang sagu pengambilan daging sagu direndam dalam air
Sagu kering tepung sagu kue kering sagu, salah satu olahan dari tepung sagu

Jamur sudah banyak dibudidayakan dan menjadi bahan makanan yang digemari dimasyarakat. Berbagai
jenis jamur mudah didapatkan dipasar, baik yang segar maupun yang kering, bahkan yang sudah dalam
bentuk olahan seperti keripik jamur, pepes jamur, nuget jamur dll. Hanya saja untuk jenis jamur sebagai
bahan makanan harus berhati-hati, karena banyak jenis jamur yang beracun. Jamur bukanlah jenis
tanaman, dia hanya bisa tumbuh dalam media organic. Jamur liar tumbuh di pohon-pohon, kayu lapuk,
tumpukan jerami ataupun di tanah yang kaya humus/bahan organik. Adapun budidaya jamur sekarang
dengan menggunakan serbuk gergaji yang diproses sedemikian rupa sampai media dalam kondisi steril
yang ditempatkan kedalam kantong plastic dan dikenal dengan nama “BAGLOG”. Untuk pemula tidak
dianjurkan membuat sendiri baglognya karena tingkat kesulitannya tinggi, resiko gagal lebih tinggi
dibandingkan berhasilnya. Lebih baik membeli BAGLOG yang sudah jadi (sudah diberi bibit), sehingga
tinggal pemeliharaannya saja. Jamur dikembangkan dengan spora , dan dalam penanamannya harus
dalam keadaan steril , agar tidak terkontaminasi oleh spora jamur lain yang tidak dikehendaki.

Beberapa jenis jamur yang popular antara lain :

Jamur Tiram jamur Kancing jamur Merang jamur Shitake

Jamur Enoki jamur Kuping

Tanaman sukun (Artocarpus altilis) semarga dengan Nangka (Artocarpus heterophyllus), sama-sama
marga /genusnya Artocarpus. Tanaman sukun sudah banyak dibudidayakan di berbagai wilayah
Indonesia baik di Jawa maupun diluar Jawa, karena sukun memang tanaman asli dari Indonesia.
Perbanyakan tanaman sukun umumnya dengan stek akar , cangkok, stek batang. Bahkan di Papua, buah
sukun yang dihasilkan sangat besar ukurannya dibandingkan jenis sukun di wilayah lain. Orang Eropa
menyebutnya dengan nama breadfruit / buah roti karena memiliki bagian yang empuk mirip roti setelah
dimasak/digoreng. Buah sukun selain digoreng atau dikukus, juga dapat diolah menjadi tepung sukun.

Pohon sukun buah sukun muda buah sukun dan bagian dalamnya

Tepung sukun keripik sukun


B. BUDIDAYA TANAMAN PANGAN

Suatu usaha termasuk ke dalam kegiatan budidaya tanaman pangan, jika memenuhi hal-hal berikut :

1. Melakukan kegiatan yang berhubungan dengan pengolahan tanah atau lahan sebagai tempat
bercocok tanam.
2. Kegiatan memelihara tanah tersebut agar hasil maksimal
3. Pengolahan lahan tidak dilakukan secara berpindah-pindah

Ciri-ciri tehnik budidaya tanaman pangan yang sudah maju adalah :

1. Lahan atau tanah melakukan proses produksi


2. Merencanakan pengelolaan lahan dan tanah
3. Penerapan IPTEK untuk meningkatkan hasil produksi yang maksimal.

Kegiatan budidaya tanaman pangan mengandung 3 faktor utama , yaitu :

1. TANAMAN
➢ Berkaitan dengan jenis tanaman yang akan ditanam dalam waktu tertentu dan menghasilkan
hasil yang optimal
➢ Jenis tanaman terus berkembang seiring perkembangan teknologi dan meningkatnya kebutuhan
manusia akan pangan .
➢ Perkembangbiakan tanaman dapat dengan cara generative maupun vegetative

2. LINGKUNGAN TUMBUH
a. Lingkungan abiotic
➢ Tanah tempat tumbuhnya tanaman
➢ Iklim /cuaca mencakup udara, angin, suhu, cahaya, hujan, dan kelembaban udara
b. Lingkungan biotik
➢ Hama yang akan mempengaruhi pertumbuhan tanaman dan berdampak gagalnya panen
➢ Penyakit juga dapat menyebabkan tanaman mati karena penyebarannya yang relative cepat.
➢ Gulma atau tumbuhan liar yang dapat mengganggu pertumbuhan tanaman utama.

3. PRODUK TANAMAN/ HASIL DARI BUDIDAYA TANAMAN


➢ Tergantung dari pelaku dalam menjalankan tehnik budidayanya
➢ Mutu produk yang dihasilkan akan berkualitas jika tehnik budidayanya dilakukan dengan baik.

BUDIDAYA JAGUNG (Zea mays)


a. Sekilas tentang jagung
• tanaman semusim
• Banyak mengandung karbohidrat
• Makanan pokok orang Madura dan Nusa Tenggara
• Untuk pakan ternak

b. Morfologi jagung
Batangnya berbuku-buku dan berbulu. Ketinggian batang 1-3 meter, bahkan ada yang 6 meter.
Daun memanjang dan merupakan daun sempurna karena antara pelepah dan helai daun
terdapat ligula. Tulang daun sejajar seperti monokotil pada umumnya.
Biji berkeping tunggal atau monokotil.
System perakarannya serabut , dimana akar muncul di pangkal batang dan menyebar sekeliling
pangkal batang. Saat dewasa muncul akar adventif yang tumbuh dari buku-buku batang bagian
bawah.
Bunga betina berbentuk tongkol yang terbungkus pelepah dan ditumbuhi rambut. Rambut inilah
yang berfungsi sebagai tangkai putik.
c. Siklus hidup jagung

Fase perkembangan tanaman jagung

Siklus hidup jagung dikelompokkan dalam 3 fase, yaitu :

1. Fase perkecambahan
➢ Fase terjadinya proses imbibisi air yang ditandai dengan pembengkakan biji sampai tumbuh
daun.

2. Fase pertumbuhan vegetative


➢ Fase lanjutan dengan munculnya daun pertama dan terbuka sempurna.
➢ Keluarnya bunga betina atau terbentuknya beberapa daun

3. Fase reproduksi
➢ Fase terjadinya penyerbukan sampai terbentuknya biji hingga matang fisiologis

d. Syarat pertumbuhan jagung


Hidup di iklim sedang sampai sub tropis
Butuh cukup air , sehingga penanaman di awal musim hujan dan menjelang musim kemarau
Butuh sinar matahari yang cukup, sehingga penanaman harus ditempat terbuka yang terkena
sinar matahari penuh
Suhu yang ideal 21-340C , saat perkecambahan suhu ideal 300C.
Media tanam subur, gemburbanyak mengandung unsur hara dengan Ph 5,6-7,5
Ketinggian tempat 200-800 meter dpl.

e. SDA yang mendukung dalam budidaya jagung


❖ Benih jagung berkualitas
❖ Pupuk
❖ Alat semprot
❖ Lokasi penamanan
f. Manfaat jagung
✓ Diolah menjadi berbagai panganan seperti talam , pudding , pop corn , brondong dll
✓ Dijadikan bahan tepung yang disebut tepung jagung dan maizena
✓ Diolah menjadi bihun jagung

g. Tahapan Budidaya Jagung


Proses budidaya jagung meliputi Langkah-langkah sebagai berikut :
1) Tahap memilih benih
- Pilih benih berkualitas , kebutuhan benih rata-rata 6 kg/ha
- Daya kecambah diatas 90%
- Benih direndam dalam larutan insektisida seperti betasilflutrin, profenofos sesuai
dosis anjuran selama 1 jam sebelum ditanam agar tidak diserang serangga tanah.
2) Tahap pengolahan tanah
- Lahan dibajak /dicangkul hingga tekstur tanah remah
- Gulma atau tanaman liar seperti rumput dihilangkan , begitu pula kotoran lain , agar
lahan terjaga kebersihannya. Bentuk bedengan memanjang dengan lebar 4 meter ,
jarak antar bedeng sekitar 30 cm sekaligus sebagai parit /jalur draenase/irigasi.
- Pemberian pupuk organic seperti pupuk kandang dengan dosis 2 ton/ha, dengan
cara menaburkan membentuk baris yang disesuaikan dengan baris yang akan
ditanami jagung. Ini dilakukan 15 hari sebelum tanam.

3) Tahap penanaman. Penanaman dilakukan dengan membuat lubang tanam berjarak 40


cm dan antar baris 70 cm. Setiap lubang diisi 2 butir benih jagung , selanjutnya dilakukan
pemupukan kimia berupa NPK dan urea dengan perbandingan 2:1 . pupuk ditaruh 10
cm dari benih dengan cara dibenamkan sebanyak 2 sdm per lubang.

4) Tahap penyulaman
- Dilakukan jika ada benih jagung yang tidak tumbuh, atau tumbuh tetapi tidak bagus
dengan cara dipotong dengan pisau pada pangkal batang, jangan dicabut agar tidak
melukai akar tanaman jagung lainnya. Tahap ini dilakukan pada 7-10 HST (hari
setelah tanam).
5) Tahap penyiangan
- Dilakukan tiap 2 minggu sekali, setelah masa tanam 14 hari.
- Penyiangan adalah menghilangkan rumput atau gulma yang tumbuh di sekitar
tanaman jagung. Alat yang digunakan bisa tangan, cangkul atau garpu.
- Tujuan penyiangan agar hara tidak diserap tanaman lain, serta lahan menjadi bersih
sehingga terhindar dari munculnya hama ataupun penyakit.
6) Pengairan
- Dilakukan setelah benih ditanam dengan air secukupnya. Pada saat awal benih
ditanam agar benih mudah berkecambah.
- Pengairan pada tanaman jagung masih muda bertujuan agar tanaman tidak layu.
- Pada masa berbunga , kebutuhan air semakin meningkat , air dialirkan melalui parit-
parit dengan bantuan pompa air jika sumber air terlalu jauh.
7) Masa panen
- Masa panen berbeda-beda tergantung jenis jagung yang ditanam .
- Masa panen juga dipengaruhi oleh ketinggian tempat dan musim.
- Didataran rendah (100-300 m) panen lebih cepat diumur 60 hari (7-8 minggu)
- Didataran menengah (400-800m) panen lebih lambat diumur 70 hari .
- Dimusim hujan panen jagung akan mundur sampai 75 hari dan pada saat musim
panas panen akan maju menjadi 65 hari,
- Suhu juga mempengaruhi masa panen, yang dapat dihitung dengan menggunakan
rumus sbb :
Saat panen = 5700C : (suhu rata-rata – 180C)
Misalkan , seorang petani jagung menanam dibulan Oktober, jika suhu rata-rata
harian pada bulan oktober adalah 260C . Maka saat panen adalah
= 5700C : (260C - 180C )
= 71,25 hari.
Sumber :

Prakarya dan Kewirausahaan SMA/MA KELAS XK 13, Endang Mulyani-Asep Nurcahyanto, Penerbit PT.
Bumi Aksara

Prakarya SMP/MTs kelas VII K13 , Sugiyanto dkk , Penerbit Erlangga , 2014

Literatur yang relefan

Anda mungkin juga menyukai