Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PERCOBAAN

“PROSES PEMBUATAN TAPE SINGKONG”

KELOMPOK ;

NO NAMA No absen kelas


1. Faizah Ramsha Zahira Riqita 07 IX-B
2. Neza Agustai Pratiwi 12 IX-B
3. Zaiza An Nafi Tsaqifa 17 IX-B
4. Asy Syifa Indah Sari 06 IX-B
A.TINJAUAN PUSTAKA
Tape adalah makanan yang dibuat dari fermentasi singkong. Singkong
yang diolah menjadi tape adalah singkong yang manis, biasanya
berwarna putih atau kuning. Sebelum melalui proses fermentasi,
singkong terlebih dahulu dicuci bersih dan dikukus hinga matang.
Setelah itu, singkong ditaburi dengan ragi. Proses fermentasi bisa
dilakukan dengan cara membungkus singkong dalam daun pisang atau
ditempatkan pada sebuah wadah khusus yang kedap udara selama 2-3
hari. Semakin lama proses fermentasi, maka tekstur singkong akan
semakin empuk.

Proses fermentasi yang tepat akan menghasilkan tape yang rasanya


manis sedikit asam dan beraroma alkohol. Rasa manis tape berasal dari
ragi yang memecah karbohidrat dalam singkong menjadi gula
sederhana. Inilah yang membuat makanan ini bisa terasa manis, meski
tidak diberi gula. Namun, beberapa orang mungkin akan menambahkan
sedikit gula supaya terasa lebih manis lagi. Selain dimakan langsung,
tape singkong juga bisa diolah menjadi beragam makanan lain yang
lezat. Mulai dari bolu, brownies, kolak, puding, hingga campuran dalam
es buah.

 TUJUAN PEMBUATAN TAPE SINGKONG

Tujuan pembuatan tape singkong adalah mengetahui proses pembuatan


tape dan proses fermentasi tape, selain untuk mengetahui proses –
prosesnya, tape merupakan makanan tradisional yang sangat enak dan
juga makanan yang tinggi nutrisi. Itu kenapa tape singkong diyakini
punya sejumlah manfaat kesehatan yang tak boleh disepelekan.
B. MATERI DAN METODE

1. Materi

a. Bahan

1) 2 kg singkong segar
2) 5 keping ragi tape
3) Beberapa lembar daun pisang

a. Alat

1) Wadah baskom
2) Pisau
3) Kompor
4) Piring
5) Panci
C. METODE

a. Kupas kulit singkong terlebih dahulu. Kemudian potong sesuai selera.

b. Siapkan panci lalu isi dengan air.


c. Rebus singkong setengah matang. Sebaiknya hindari singkong hingga
bertekstur pecah-pecah.

d. Angkat dan tiriskan singkong setengah matang tersebut. Diamkan dan


pastikan singkong benar-benar kesat dan dingin. Sisihkan.
e. Tumbuk ragi hingga halus. Sebaiknya dimasukkan dalam plastik terlebih
dahulu agar tidak tercecer, kemudian haluskan menggunakan ulekan.
f. Siapkan wadah, lalu alasi menggunakan daun pisang hingga menutup
seluruh bagian wadah.
g. Taburkan ragi pada daun pisang secara tipis. Kemudian, susunlah
singkong di dalamnya. Sembari menaburkan ragi kembali di atas singkong
pada setiap lapisan. Lakukan proses tersebut sampai singkong benar-
benar habis.

h. Tutuplah bagian atas wadah menggunakan daun pisang yang tersisa pada
bagian atasnya.
i. Tutup kembali menggunakan kain hingga benar-benar rapat. Tutup kembali
menggunakan bahan yang lebih keras agar tidak ada udara yang bisa
masuk.
j. Diamkan selama 2 hari.
k. Jika sudah 2 hari, buka penutup dan tape siap disajikan atau ditambahkan
menjadi bahan kue tape.

D. HASIL DAN PENAMBAHAN

PENGAMATAN SEBELUM SESUDAH


FERMENTASI FERMENTASI

Tekstur Singkong Agak keras Tekstur lebih lembut

Air Tidak ada Ada (mengandung


alkohol)

Aroma Tidak berbau lebih beraroma dan berasa


manis.

Rasa Tidak ada rasa sedikit asam atau sedikit


manis
E. PEMBAHASAN

Pembuatan tape memerlukan ketelitian dan kebersihan yang tinggi supaya


singkong dapat menjadi lunak karena proses fermentasi yang berlangsung
dengan baik. Ragi adalah bibit jamur yang digunakan dalam proses pembuatan
tape. Agar pembuatan tape berhasil dengan baik, alat-alat dan bahan-bahan
yang digunakan harus bersih, steril, terutama dari lemak atau minyak . Alat-alat
yang berminyak jika dipakai untuk mengolah bahan tape bisa menyebabkan
kegagalan dalam proses fermentasi. Air yang digunakanpun juga harus bersih.

Perubahan biokimia yang penting pada proses fermentasi tape adalah hidrolisis
pati menjadi glukosa dan maltosa. Perubahan ini yang akan memberikan rasa
manis serta perubahan gula menjadi alkohol dan asam organik. Reaksi dalam
fermentasi berbeda – beda bergantung pada jenis gula yang digunakan dan
produk yang dihasilkan. Secara singkat, glukosa (C6H12O6) melalui proses
fermentasi akan menghasilkan etanol (2C2H5O H).

E. KESIMPIULAN

 Pembuatan tape termasuk dalam bioteknologi konvensional atau


tradisional karena masih menggunakan cara-cara yang sederhana.
 Pada proses pembuatan tape, jamur ragi akan mengubah glukosa
menjadi alkohol. Proses reaksinya, jamur ragi akan memakan glukosa
yang ada di dalam singkong sebagai makanan untuk pertumbuhannya,
sehingga singkong akan menjadi lunak.
 Di dalam pembuatan tape, ragi tape (Saccharomyces cereviceae)
mengeluarkan enzim yang dapat memecah karbohidrat pada singkong
menjadi gula yang lebih sederhana. Hal ini lah yang membuat tape terasa
manis apabila sudah matang meskipun anpa diberi gula sebelumnya.
 Kegagalan dalam pembuatan tape biasanya dikarenakan, pembungkusan
atau penutupan pada singkong yang telah ditaburiragi, tidak rapat. Hal ini
menyebabkan enzim pada ragi Saccharomyces cereviceae tidak pecah
karena terdapat udara yang mengganggu proses pemecahan enzim
tersebut.
 Setelah melakukan penelitian, ternyata dapat disimpulkan bahwa
fermentasi yang terjadi pada tape singkong ini terjadi selama 2 sampai 3
hari.
 Selain itu juga, dalam proses pembuatan tape ini ada hal-hal yang harus
diperhatikan supaya proses fermentasi tersebut berhasil. Di saat proses
fermentasi, singkong harus tertutup rapat. Karena selama proses
fermentasi tapi ini, tidak memerlukan oksigen. Lamanya proses fermentasi
juga memengaruhi kadar alkohol yang dihasilkan.

Anda mungkin juga menyukai