Anda di halaman 1dari 12

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

MENOPOUSE
Disusun untuk memenuhi tugas pada mata kuliah Maternitas
Dosen Pengampu : Epi Saptaningrum, Skep., Ns., MKes

Disusun Oleh: Kelompok 2


1. Sholikhatun Nur R. (P1337420422030)
2. Novia Windi Dilla P. (P1337420422081)
3. Natasya Andrea Putri (P1337420422083)
4. Siti Marfuatin (P1337420422084)
5. Putri Adelia Mayasari (P1337420422086)
6. Helenia Septiana V. (P1337420422089)
7. Nur Khofifatussukriyyah (P1337420422120)
8. Dewi Putri Astuti (P1337420422140)
9. Dewi Puji Kusumawati (P1337420422144)

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN BLORA PROGRAM DIPLOMA TIGA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN SEMARANG
TAHUN 2023
SATUAN ACARA PENYULUHAN WANITA MENOPOUSE

Topik : Wanita menupouse


Sub topic :
1. Pengertian Menopause
2. Etiologi menopause
3. periode menopause
4. faktor-faktor yang mempengaruhi menopause
5. Tanda dan gejala menopause
6. Perubahan Tubuh atau dampak pada Masa Menopause
Sasaran : wanita 40-50 tahun

1. Tujuan Intruksional umum


Setelah di lakukan penyuluhan selama 30 menit tentang wanita menupouse peserta
penyuluhan wanita 40-50 tahun mampu mengetahui apa itu menopause.

2. Tujuan Intruksional khusus


Setelah mendapatkan penyuluahan satu kali di harapkan peserta penyuluhan mampu
mengetahui wanita monupouse .

3. Materi ( terlampir )
 Pengertian Menopause
 Etiologi menopause
 periode menopause
 faktor-faktor yang mempengaruhi menopause
 Tanda dan gejala menopause
 Perubahan Tubuh atau dampak pada Masa Menopause

4. Metode
Ceramah dan tanya jawab.
5. Media
LCD, leaflet dan pengeras suara.
6. Kegiatan penyuluhan
No Waktu Kegiatan penyuluhan Kegiatan peserta
1. Pembukaan 5 Memberi salam  Menjawab salam
menit Perkenalan  Mendengarkan dan
Menjelaskan TIU dan TIK memperhatikan
Menyebutkan materi yang akan
di berikan
2. Inti atau Ø Menanyakan review kepada Ø Menjawab pertanyaan
uraian materi wanita 40-50 tahun tentang wanita penyuluh
20 menit menopause
Ø Mendengar dan
Ø Menjelaskan materi tentang : memperhatikan
 Pengertian Menopause Ø Bertanya pada penyuluh
 Etiologi menopause bila ada yang belum jelas
 periode menopause
 faktor-faktor yang
mempengaruhi menopause
 Tanda dan gejala menopause
 Perubahan Tubuh atau dampak
pada Masa Menopause
3. Penutup 5  Menyimpulkan Ø Menjawab pertanyaan
menit  Mengucapkan salam penutup penyuluh
Ø Memperhatikan
Ø Menjawab salam

7. Evaluasi
Diharapkan wanita 48-50 tahun mengerti tentang wanita menopause.
8. Materi
A. Pengertian Menopause
Kata “Menopause” berasal dari bahasa Yunani, yaitu men yang berati ‘bulan’ dan peusis
artinya ‘penghentian sementara’ yang digunakan untuk menggambarkan berhentinya haid.
Sebenarnya secara linguistik yang lebih tepat adalah ‘Menocease’ yang berarti berhentinya masa
menstruasi Menopause diartikan sebagai suatu masa ketika secara fisiologis siklus menstruasi
berhenti, hal ini berkaitan dengan tingkat lanjut usia perempuan. Menopause didefinisikan sebagai
berhentinya siklus menstruasi untuk selamanya bagi wanita yang sebelumnya mengalami
menstruasi sebagi akibat dari hilangnya aktivitas folikel ovarium. (Baziad A.2002)
B. Etiologi
Penyebab menopause adalah “matinya” (burning out) ovarium. Sepanjang kehidupan
seksual seorang wanita kira kira 400 folikel primodial tubuh menjadi folikel vesikuler dan
berevulasi. Sementara beratus ratus dan ribuan ovum berdegenerasi. Pada usia sekitar 45 tahun,
hanya tinggal beberapa folikel primodial tetap tertinggal untuk dirangsang oleh FSH dan LH, dan
pembentukan estrogen oleh ovarium berkurang bila jumlah folikel primodial mendekati nol. Bila
pembentukan estrogen turun sampai tingkat kritis, estrogen tidak dapat lagi menghambat
pembentukan FSH dan LH yang cukup untuk menyebabkan siklus ovulasi. Akibatnya, FSH dan
LH (terutama FSH) setelah itu dihasilkan dulu jumlah besar dan tetap. Estrogen dihasilkan dalam
jumlah subkritis dalam waktu pendek setelah menopause, tetapi setelah beberapa tahun, waktu sisa
terakhir. Folikel primodial menjadi atretis, pembentukan estrogen oleh ovarium turun sampai nol
(Indarti. 2010)

C. Periode Menopause
a. Pre menopause (klimakterium)
Premenopause adalah masa sekitar usia 40 tahun dengan dimulainya siklus haid
yang tidak teratur, memanjang, sedikit, atau banyak, yang kadang-kadang disertai dengan
rasa nyeri. Pada wanita tertentu telah muncul keluhan vasomotorik atau keluhan sindroma
prahaid. Dari hasil analisis hormonal dapat ditemukan kadar FSH dan estrogen yang tinggi
atau normal. Kadar FSH yang tinggi dapat mengakibatkan terjadinya stimulasi ovarium
yang berlebihan sehingga kadang-kadang dijumpai kadar estrogen yang sangat tinggi.
Keluhan yang muncul pada fase premenopause ini ternyata dapat terjadi baik pada keadaan
sistem hormon yang normal maupun tinggi, sedangkan keluhan yang muncul pasca
menopause umumnya disebabkan oleh kadar hormon yang masih normal maupun tinggi,
hingga kini belum diketahui(Proverawati, A. 2010).
b. Peri menopause
1) Pengertian
Perimenopause merupakan masa perubahan antara pramenopuse dan
pascamenopause. Fase ini ditandai dengan siklus haid yang tidak teratur. Pada
kebanyakan wanita siklus haidnya >38 hari dan sisanya <18 hari. Sebanyak 40% wanita
mengalami siklus haid yang anovulatorik. Pada sebagian wanita, telah muncul keluhan
vasomotorik, atau keluhan sindrom prahaid. Kadar FSH, LH dan estrogen sangat
bervariasi. Disini Universitas Sumatera Utara juga terlihat bahwa keluhan klimakterik
dapat terjadi tidak hanya pada kadar hormon yang rendah saja(Proverawati, A. 2010).

2) Tanda tanda pre menopause


Wanita yang mengalami masa menopause, baik menopause dini, pre-menopause
dan post menopause, umumnya mengalami gejala puncak (klimakterium) dan
mempunyai masa transisi atau masa peralihan. Fase ini disebut dengan periode
klimakterium (climacterium= tahun perubahan, pergantian tahun yang berbahaya).
Periode klimakterium ini disebut pula sebagai periode kritis yang ditandai dengan rasa
terbakar (hot flush), haid tidak teratur, jantung berdebar dan nyeri saat berkemih. Hal
ini disebabkan karena keluarnya hormon dari ovarium (indung telur) berkurang, masa
haid menjadi tidak teratur dan kemudian hilang sama sekali. Perubahan-perubahan
dalam system hormonal ini mempengaruhi segenap konstitusi psikosomatis (rohani dan
jasmani),sehingga berlangsung proses kemunduran (Proverawati, A. 2010).
Banyaknya perubahan dan kemunduran tersebut menimbulkan krisis dalam
kehidupan psikis pribadi yang bersangkutan Pada umumnya, menopause ini diawali
dengan suatu proses “pengakhiran” maka munculah tanda –tanda .antara lain:
 Menstruasi menjadi tidak lancar dan tidak teratur
 “Kotoran” haid yang keluar banyak sekali, ataupun sangat sedikit.
 Muncul gangguan-gangguan vasomotoris berupa penyempitan atau pelebaran
pada pembuluh-pembuluh darah
 Merasa pusing disertai sakit kepala
 Berkeringat tiada hentinya
 Neuralgia atau gangguan/sakit syaraf.
Semua keluhan ini disebut fenomena klimakteris, akibat dari timbulnya
modifikasi atau perubahan fungsi kelenjar-kelenjar selain terjadi perubahan-perubahan
fisik, pada tahap pre menopause terjadi pula pergeseran atau erosi dalam kehidupan
psikis pribadi yang bersangkutan(Proverawati, A. 2010).
c. Menopause
Jumlah folikel yang mengalami atresia semakin meningkat. Hingga pada suatu
ketika tidak tersedia lagi folikel yang cukup. Produksi estrogen berkurang dan haid tidak
terjadi lagi. Yang berakhir dengan terjadinya menopause. Setelah memasuki usia
menopause selalu ditemukan kadar FSH yang tinggi (>35 mIU/ml). Perubahan dan keluhan
psikologi baik fisik makin menonjol. Terjadi pada usia 56-60 tahun(Proverawati, A. 2010).
 Pada Fisik terjadi: ketidakteraturan siklus haid, gejolak panas, kekeringan vagina,
perubahan kulit, keringat dimalam hari, sulit tidur, perubahan pada mulut,
kerapuhan tulang, penyakit mulai muncul.
 Pada psikologis terjadi : Ingatan menurun, kecemasan, mudah tersinggung, stress,
depresi. Terjadi pada usia 56-60 tahun. Tanda-tanda terjadinya menopause antara
lain Perdarahan, Rasa panas dan keringat malam, gangguan berkemih, gejala
emosional, perubahan fisik yang lain
d. Pasca Menopause
Pasca menopause adalah masa setelah menopause sampai senium yang dimulai
setelah 12 bulan amenorea. Kadar FSH dan LH sangat tinggi (>35 mIU/ml) dan kadar
estrodiol yang rendah mengakibatkan endometrium menjadi atropi sehingga haid tidak
mungkin terjadi lagi. Namun, pada wanita yang gemuk masih dapat ditemukan kadar
estradiol yang tinggi. Hampir semua wanita pasca menopause umumnya telah mengalami
berbagai macam keluhan yang diakibatkan oleh rendahnya kadar estrogen(Proverawati, A.
2010).
e. Senium
Seorang wanita dikatakan senium bila telah memasuki usia pascamenopause lanjut
sampai usia >65 tahun.

D. Faktor – faktor yang mempengaruhi menopause


Menurut Baziad A.(2002) Saat masuknya seorang dalam fase menopause sangat berbeda –
beda. Faktor genetik kemungkinan berperan terhadap usia menopause. Faktor-faktornya yaitu:
a. Menarche (umur haid pertama kali)
Beberapa penelitian menemukan hubungan antara umur pertama mendapat haid
pertama dengan umur sewaktu memasuki menopause. Semakin muda umur sewaktu
mendapat haid pertama kali, semakin tua usia memasuki menopause.

b. Kondisi kejiwaan dan pekerjaan


Ada peneliti yang menemukan pada wanita yang tidak menikah dan bekerja,
umur memasuki menopause lebih muda disbanding dengan wanita sebaya yang tidak
bekerja dan menikah.

c. Jumlah anak
Meskipun kenyataan ini masih kontronersial, ada peneliti yang menemukan,
semakin sering melahirkan. makin tua baru memasuki usia menopause. Kelihatanya
kenyataan ini lebih terjadi pada golongan ekonomi berkecukupan dibandingkan pada
golongan masyarakat ekonomi kurang mampu.

d. Penggunaan Obat-obat
Keluarga berencana (KB) Karena obat-obat KB menekan fungsi hormone dari
indung telur, kelihatannya wanita yang menggunakan pil KB lebih lama baru memasuki
umur menopause.

e. Merokok
Wanita perokok kelihatannya akan lebih muda memasuki usia menopause
dibandingkan dengan wanita yang tidak merokok.

f. Cuaca dan ketinggian tempat tinggal dari permukaan laut


Dari penelitian yang masih sedikit dilakukan, kelihatannya wanita yang tinggal
diketinggian lebih dari 2000-3000m dari permukaan laut lebih cepat 1-2 tahun
memasuki usia menopause dibanding dengan wanita yang tinggal di ketinggian 100m
dari permukaan laut.

g. Sosial-ekonomi
Seperti juga usia pertama mendapat haid, menopause juga kelihatannya
dipengaruhi oleh faktor status sosial-ekonomi, disamping pendidikan dan pekerjaan
suami

E. Tanda dan Gejala Menopause


Tanda gejala menopause meliputi (indarti,2010):
1. Gejala fisik Gejala fisik yang pada umumnya terjadi adalah hot fluses (rasa panas)
pada wajah, leher, dan dada yang berlangsung selama beberapa menit, berkeringat
dimalam hari, berdebar-debar (detak jantung meningkat/mengencang), susah tidur,
sakit kepala, keinginan buang air kecil lebih sering.
2. Gejala psikologis Gejala psikologis ditandai dengan sikap yang mudah tersinggung,
depresi, cemas, suasana hati (mood) yang tidak menentu, sering lupa, dan susah
berkonsentrasi.
3. Gejala seksual Gejala seksual ditandai dengan kekeringan vagina, mengakibatkan rasa
tidak nyaman selama berhubungan seksual dan menurunnya libido.
Menurut Baziad.A (2002), tanda-tanda dan gejalanya adalah sebagai berikut:
 Gejolak panas
 Jantung berdebar-debar
 Gangguan tidur
 Depresi
 Mudah tersinggung, merasa takut,gelisah dan mudah marah
 Sering sakit kepala
 Cepat lelah,sulit berkonsentrasi,mudah lupa,kurang tenaga
 Kesemutan
 Gangguan libido
 Obstipasi
 Berat badan bertambah
 Nyeri tulang dan otot
F. Perubahan Tubuh atau dampak pada Masa Menopause
Perubahan –perubahan yang terjadi akibat berhentinya haid, sebagai berikut Baziad.A
(2002):
1. Perubahan fisik
Ketika seseorang memasuki masa menopause, fisik mengalami ketidak nyamanan
seperti rasa kaku dan linu yang dapat terjadi secara tiba-tiba disekujur tubuh.
Beberapa keluhan fisik merupakan tanda dan gejala dari menopause yaitu:
a. Ketidakteraturan siklus haid
Tanda paling umum adalah fluktuasi dalam siklus haid, kadang kala haid muncul tepat
waktu tetapi tidak pada siklus berikutnya. Ketidakteraturan ini sering disertai dengan
jumlah darah sangat banyak, tidak seperti volume darah haid yang normal.

b. Gejolak rasa panas


Arus panas biasanya timbul pada saat haid mulai berkurang dan berlangsung sampai
haid benar-benar berhenti. Munculnya hot flases ini sering diawali pada daerah dada,
leher atau wajah menjalar ke beberapa daerah tubuh yang lain. Hal ini berlangsung
selama dua atau tiga menit yang disertai pula oleh keringat banyak.

c. Kekeringan vagina
Kekeringan vagina terjadi karena leher rahim sedikit sekali mensekresi lendir.
Penyebabnya adalah kekurangan estrogen yang menyebabkan liang vagina menjadi
tipis, lebih kering, dan kurang elastis alat kelamin mulai mengerut. Liang senggama
kering sehingga menimbulkan nyeri pada waktu senggama, keputihan, rasa sakit pada
saat kencing. Keadaan ini membuat hubungan seksual terasa sakit dan tidak nyaman.

d. Perubahan kulit
Estrogen berperan dalam menjaga elastisitas kulit, ketika menstruasi berhenti, maka
kulit akan terasa lebih tipis, kurang elastis terutama pada daerah wajah, leher dan lengan.
Kulit dibagian bawah mata menjadi mengembang seperti kantong dan lingkaran hitam
dibagian ini menjadi lebih permanen dan jelas.

e. Keringat dimalam hari


Berkeringat dimalam hari, bangun bersimpuh peluh. Sehingga perlu mengganti pakaian
dimalam hari, mengganggu pasangan tidur. Akibatnya diantara keduanya mudah lelah
dan tersinggung, karena tidak dapat tidur nyenyak.

f. Sulit tidur
Insomnia (sulit tidur) lazim terjadi pada masa menopause, tetapi mungkin hal ini ada
kaitannya dengan rasa tegang akibat berkeringat pada malam hari, wajah memerah dan
perubahan yang lain.

g. Perubahan pada mulut


Kemampuan mengecap pada wanita berubah menjadi kurang peka, sementara
mengalami gangguan gusi dan gigi menjadi lebih mudah tanggal.

h. Kerapuhan tulang
Rendahnya kadar estrogen merupakan penyebab proses osteoporoses (kerapuhan
tulang). Osteoporoses merupakan penyakit kerangka yang paling umum dan merupakan
persoalan bagi yang berumur, paling banyak menyerang wanita yang telah menopause.
Biasanya kita kehilangan 1% tulang dalam setahun akibat proses penuaan.

i. Badan menjadi gemuk


Banyak wanita menjadi gemuk dalam menopause. Rasa letih yang dialami pada masa
menopause, diperburuk dengan perilaku makan yang sembarangan. Banyak wanita yang
bertambah berat badannya pada masa menopause, hal ini disebabkan oleh faktor
makanan dan kurang olahraga.

j. Penyakit
Beberapa penyakit yang sering kali dialami oleh wanita menopause diantaranya adalah
penyakit jantung, dan kanker rahim.

2. Perubahan psikologi
Aspek psikologi yang terjadi pada wanita menopause amat penting perananya pada
kehidupan sosial, terutama dalam menghadapi masalah-masalah yang berkaitan dengan
pensiun, hilangnya jabatan, atau pekerjaan sebelumnya sangat menjadi kebanggaan.
Beberapa gejolak psikologi yang menonjol ketika menopause adalah mudah tersinggung,
sukar tidur, tertekan, gugup, kesepian, tidak sabar, tegang, cemas dan depresi sampai
kehilangan harga diri karena menurunnya daya tarik fisik dan seksual(supari, 2005).
Beberapa keluhan psikologi yang merupakan tanda dan gejala dari menopause yaitu(supari,
2005):
a. Ingatan menurun
Gejala ini terlihat bahwa sebclumnya wanita menopause dapat menginat dengan mudah,
namun sesudah mengalami menopause terjadi kemunduran dalam mengingat, bahwa
sering lupa pada hal-hal yang sederhana, padahal sebelumnyn otomatis langsung ingat.

b. Kecemasan
Kecemasan yang timbul sering dihubungkan dengan adanya kekawatiran pada ibu-ibu
menopause yang bersifat relatif, artinya ada orang yang kembali cemas dan dapat
kembali tenang, setelah mendapat semangat atau dukungan dari orang sekitarnya. Akan
tetapi banyak juga wanita mengalami menopause namun tidak mengalami perubahan
yang tidak berarti dalam kehidupannya. Menopause rupanya mirip atau sama saja
dengan pubertas yang dialami oleh seorang remaja sebagai awal berfungsinya alat-alat
reproduksi, dimana ada remaja yang cemas, ada yang kawatir, namun juga yang biasa-
biasa saja sehingga tidak menimbulkan gejolak. Adapun gejolak-gejolak psikologi
adanya kecemasan bila ditinjau dari beberapa aspek, adalah:
 Suasana hati: Yaitu keadaan yang menunjukkan ketidak tenangan psikis seperti
mudah marah dan perasaan sedang.
 Pikiran: Yaitu keadaan pikiran yang tidak menentu seperti khawatir, sukar
konsentrasi, pikiran kosong, membesar-besarkan ancaman, memandang diri sebagai
sangat sensitif, merasa tidak berdaya.
 Motivasi: Yaitu dorongan untuk mencapai sesuatu, seperti menghindari situasi,
ketergantungan yang tinggi, ingin melarikan diri, lari dari kenyataan.
 Perilaku gelisah: Yaitu keadaan diri yang tidak terkendali, seperti gugup,
kewaspadaan yang berlebihan, sangat sensitif dan agitasi. Reaksi-reaksi biologi yang
tidak terkendali
 Gangguan kecemasan dianggap berasal dan suatu mekanisme pertahanan din yang
dipilih secara alamiah oleh mahiuk hidup bila menghadapi sesuatu yang mengancam
dan berbahaya.
 Mudah tersinggung: Gejala ini lebih mudah terlihat dibandingkan kecemasan.
Wanita menopause lebih mudah tersinggung dan marah terhadap sesuatu yang
sebelumnya dianggap tidak mengganggu.
 Stress: Tidak ada orang bisa lepas sama sekali dan was-was dari rasa cemas, termasuk
para menopause. Ketegangan perasaan atau stress selalu beredar dalam lingkungan
pekerjaan. Pergaulan sosial, kehidupan rumah tangga dan bahkan menyelusup
kedalam tidur.
 Depresi: Wanita yang mengalami depresi sering merasa sedih. Karena kehilangan
kemampuan untuk bereproduksi, sedih karena kehilangan daya tarik. Wanita merasa
tertekan karena kehilangan sluruh perannya sebagai wanita dan harus menghadapi
masa tuanya.
G. Diabetes dan menopouse
 Diabetes dan menopause secara bersamaan dapat menimbulkan efek yang
bersamaan pada tubuh seperti:
1. Perubahan pada kadar gula darah
Hormon estrogen dan progesteron mempengaruhi bagaimana sel-sel tubuh
merespons insulin. Setelah menopause, perubahan tingkat hormon tubuh dapat memicu
fluktuasi dalam kadar gula darah. Hal ini menyebabkan kadar gula darah lebih sulit
diprediksi dibandingkan pada masa sebelum menopause. Jika kadar gula darah tidak
terkontrol, maka akan memiliki risiko komplikasi diabetes yang lebih tinggi.

2. Berat badan
Peningkatan berat badan wanita selama masa transisi menopause dan setelah
menopause dapat meningkatkan kebutuhan insulin atau obat diabetes oral.

3. Infeksi
Bahkan pada masa sebelum menopause, kadar gula darah yang tinggi dapat
menjadi faktor terjadinya infeksi saluran kemih dan vagina. Setelah menopause akan
terjadi penurunan estrogen, maka bakteri dan jamur akan lebih mudah berkembang di
saluran kemih dan vagina.

4. Gangguan tidur
Setelah menopause, keluar keringat pada malam hari dapat membuat Anda
terjaga pada malam hari. Padahal kurang tidur dapat membuat lebih sulit untuk
mengontrol kadar gula darah.

5. Gangguan seksual
Diabetes dapat merusak sel-sel saraf yang melapisi vagina. Hal ini dapat
mengganggu gairah dan orgasme. Vagina yang terlalu kering merupakan gejala yang
umum saat menopause, hal ini dapat menyebabkan rasa sakit selama melakukan
hubungan seks.

 Diabetes dan menopause: Apa yang dapat dilakukan?


Menopause dapat menyebabkan kesulitan mengontrol diabetes. Tetapi ada banyak hal yang
dapat dilakukan untuk mengelola diabetes dan menopause dengan lebih baik.

1. Gaya hidup sehat


Gaya hidup sehat seperti makan makanan yang sehat dan berolahraga secara
teratur adalah merupakan bagian yang penting dari rencana perawatan diabetes.
Makanan sehat dan aktivitas fisik secara teratur dapat membantu tubuh menjadi lebih
sehat meskipun telah menopause.

2. Sering cek kadar gula darah


Setelah menopause, sebaiknya lebih sering memeriksakan kadar gula darah. Hasil
pemeriksaan kadar gula darah dari waktu ke waktu sebaiknya tetap disimpan, data ini dapat
membantu dokter untuk menentukan pengobatan yang akan dilakukan.

3. Berkonsultasi kepada dokter untuk obat diabetes yang sesuai


Jika kadar gula darah masih tinggi, mungkin perlu peningkatan dosis obat diabetes
atau perlu diganti dengan obat baru, terutama jika berat badan meningkat atau aktivitas
fisik berkurang. Demikian juga, jika kadar gula darah menurun, kemungkinan perlu
pengurangan dosis obat diabetes.

4. Berkonsultasi kepada dokter tentang obat penurun kolesterol


Jika memiliki diabetes, akan berisiko terkena penyakit kardiovaskular. Risiko
meningkat ketika telah menopause. Untuk mengurangi risiko tersebut, maka sebaiknya
makan makanan sehat dan berolahraga secara teratur. Dokter mungkin juga akan
merekomendasikan obat penurun kolesterol.

5. Kenali gejala menopause dan segera tindak lanjuti


Jika mengalami gejala menopause seperti, vagina yang terlalu kering, penurunan
respons seksual atau gejala menopause lainnya, maka berkonsultasilah dengan dokter.
Dokter mungkin merekomendasikan pelumas vagina untuk mengembalikan kelembaban
vagina atau terapi estrogen vagina untuk memperbaiki penipisan dan peradangan dari
dinding vagina (atrofi vagina). Jika kenaikan berat badan menjadi masalah, maka dapat
berkonsultasi dengan seorang ahli gizi. Bagi beberapa wanita, terapi hormon dapat menjadi
pilihan.

Anda mungkin juga menyukai