Anda di halaman 1dari 6

TAHAPAN WAWANCARA KLINIS

Wawancara klinis memiliki 5 (lima) tahapan yang meliputi pengantar,


pembukaan, inti, penutupan, dan terminasi (Sommers-Flanagan, Zelek, & Hood, 2015).
A. Pengantar
Tahapan ini dimulai pada saat kontak pertama kali antara klinisi dengan klien dan
diakhiri saat klinisi secara spesifik bertanya mengenai alasan klien mencari bantuan.
Pada tahap ini yang umum dilakukan adalah:
a. Melakukan penjadwalan sesi
b. Melakukan perkenalan formal antara klinisi dan klien (termasuk penjelasan
mengenai kualifikasi dan kompetensi klinisi). Terkait dengan informasi klien,
beberapa hal yang perlu ditanyakan adalah (Jones, 2010)
1) Nama
2) Jenis kelamin
3) Umur
4) Tempat dan tanggal lahir
5) Etnis/suku bangsa
6) Status pernikahan
7) Asal rujukan
c. Menunjukkan ekspresi perhatian terhadap klien
d. Menyatakan pemakluman atas rasa takut atau keengganan klien dalam mencari
bantuan (jika ada)
e. Memberikan penjelasan mengenai prinsip kerahasiaan
f. Memberikan penjelasan mengenai tujuan wawancara
g. Menanyakan harapan klien dan menjelaskan bagaimana klien dan klinisi akan
bekerja sama
h. Menjelaskan batasan waktu
i. Menjelaskan orientasi teori yang digunakan oleh klinisi (jika ada), seperti seorang
psikoanalis, humanis, behavioris, dan lainnya.

B. Pembukaan
Tahapan ini dimulai pada saat klinisi pertama kali bertanya mengenai
keluhan/kekhawatiran klien saat ini. Tahapan ini diakhiri saat klinisi berhenti
bertanya mengenai pertanyaan umum dan mulai focus pada topic spesifik. Tahapan
ini umumnya berlangsung selama 5 – 8 menit (tergantung kebutuhan klien).
Pada tahap ini tugas klinisi adalah”
a. Menanyakan pertanyaan pembuka. Berikut beberapa contoh yang dapat dijadikan
referensi:
1) Apa yang membawa anda dating menemui saya hari ini?
2) Apa yang dapat saya bantu?
3) Hal menekan apa yang akhir-akhir ini anda alami?

Tahapan Wawancara Psikologi Klinis | 1


4) Apakah ada sesuatu yang ingin anda ceritakan mengenai diri anda atau situasi
yang sedang anda alami saat ini?. Saya akan dengan senang hati
mendengarkannya
b. Menggunakan kemampuan mendengar aktif seperti paraphrase, refleksi emosi,
penyimpulan, dll
c. (berdasarkan respon klien terhadap pertanyaan pembuka). Melakukan evaluasi
awal terhadap keluhan klien, gambaran kepribadiannya, serta kemampuan untuk
melakukan berbagai fungsi kesehatan, seperti fungsi psikologis (kondisi emosi,
depresi, atau kecemasan), fungsi kerja, fungsi social (konflik dengan lingkungan
sosialnya atau kualitas relasi social)
d. Menentukan alasan utama klien untuk menjalani terapi

C. Inti
Bagian inti dalam wawancara adalah mengumpulkan informasi, tetapi bagian ini juga
dapat termasuk dalam implementasi dari suatu terapi atau intervensi. Secara umum,
kualitas dan kuantitas informasi yang terkumpul bergantung pada tujuan
dilakukannya wawancara dan orientasi teori klinisi.
Contoh: jika tujuan wawancara untuk menegakkan diagnose, maka klinisi akan
bertanya terkait dengan gejala klien. Kebalikannya, jika tujuannya adalah untuk
menciptakan rasa nyaman dan kepercayaan klien terhadap klinisi, maka klinisi akan
lebih banyak menggunakan kemampuan mendengarkan aktif untuk menunjukkan
pemahaman empatetik pada situasi, kekhawatiran, dan emosi klien.
Pada tahap ini, beberapa hal yang dilakukan oleh klinisi adalah:
a) Melakukan transisi dari wawancara mengenai hal yang umum menjadi hal yang
lebih spesifik
b) Mengumpulkan informasi yang berkaitan dengan permasalahan klien.
Beberapa informasi yang perlu digali pada tahap ini antara lain:
a. Riwayat keluhan saat ini
Klinisi perlu menanyakan mengenai 3 hal berikut:
1) Onset
- Kapan keluhan ini mulai muncul?
- Apakah ada waktu atau periode dimana klien merasa keadaan lebih buruk
atau lebih baik?
- Apakah ada pola tertentu dari munculnya keluhan ini?
2) Keparahan
Apakah masalah ini sudah mengganggu kehidupan sehari-hari seperti
pekerjaan, hubungan social, aktivitas mencari kesenangan, atau kondisi ini
telah mengarah pada kondisi stress yang menekan?
3) Stressor
- Apakah klien percaya bahwahal lain di lur dirinya yang menyebabkan
masalah ini muncul?.

Tahapan Wawancara Psikologi Klinis | 2


- Apakah selama ini ada kejadian hidup menekan yang berkaitan dengan
keluhannya?.
b. Sejarah keluarga
Berfokus pada informasi mengenai latar belakang keluarga terutama terkait
dengan riwayat gangguan kejiwaan atau masalah psikologis yang dialami oleh
anggota keluarga. Beberapa area yang dapat dieksplorasi adalah:
1) Riwayat kesehatan fisik dan mental keluarga inti
2) Informasi mengenai umur, pendidikan, dan pekerjaan dari keluarga inti
3) Komposisi keluarga selama klien masih kanak-kanak hingga remaja
4) Kualitas hubungan antara klien dengan keluarga, baik di masa lalu maupun
saat ini
5) Riwayat kekerasan seksual dan penyalahgunaan NAPZA di dalam keluarga,
atau pun pengalaman traumatis lainnya
6) Riwayat anggota keluarga melakukan upaya bunuh diri atau perilaku
kekerasan lainnya
c. Riwayat hubungan
Berfokus pada informasi mengenai situasi kehidupan klien saat ini, kondisi
pernikahan klien dan relasi lain di luar pernikahan, jumlah anak, dan kehidupan
social serta pertemanannya.
Beberapa pertanyaan terkait, antara lain:
1) Berapa jumlah teman dekat yang dimiliki (selain pasangan). Apakah ada
masalah yang dihadapi selama berupaya mengembangkan dan menjaga relasi
pertemanan?.
2) Apakah sedang dalam hubungan intim yang serius atau menikah?, jika ya,
sudah berapa lama?.
3) Ceritakan mengenai hubungan terdahulu anda, berapa lama itu berlangsung?,
apa yang menyebabkan terjadinya perpisahan?
4) Apakah pernah terjadi kekerasan dalam relasi intim dengan seseorang?
5) Apakah pernah menjadi korban kekerasan dalam relasi intim?
d. Riwayat pendidikan
Penggalian informasi berfokus pada level pendidikan klien, baik itu pendidikan
formal maupun non formal.
Beberapa pertanyaan yang dapat disampaikan antara lain:
1) Apa pendidikan terakhir?
2) Apakah pernah mendapatkan pelatihan atau mengikuti pendidikan non
formal?
e. Riwayat pekerjaan
Berfokus pada status pekerjaan saat ini, lama bekerja di masing-masing
pekerjaan, berhenti atau diberhentikan dari suatu pekerjaan, seberapa banyak
absen dari pekerjaan, dan kecelakaan kerja.
Beberapa pertanyaan terkait, antara lain:

Tahapan Wawancara Psikologi Klinis | 3


1) Apa pekerjaan anda saat ini?. Bekerja di mana?. Posisi sebagai apa?. Sudah
berapa lama bekerja?.
2) Sebelum di kantor saat ini, apakah pernah bekerja?, Di mana?, di posisi apa?.
Berapa lama bekerja?, Mengapa berhenti dari kantor sebelumnya?
3) Apakah ada masa dimana anda tidak bekerja?. Apa yang anda lakukan saat
itu?.
f. Riwayat kondisi medis
Berfokus pada masalah medis di masa lalu dan saat ini (terutama penyakit dan
kecelakaan yang besar), medikasi, pengalaman dirawat di RS, atau kecacatan
yang dialami.
Beberapa pertanyaan terkait antara lain:
1) Bagaimana kondisi kesehatan anda saat ini?
2) Apakah anda pernah mengalami [enyakit fisik atau luka yang serius?
3) Apakah pernah dirawat di RS untuk masalah medis tertentu?
4) Apakah anda pernah meminum obat terkait dengan masalah medis tertentu?
g. Penyalahgunaan alkhohol dan NAPZA
Menanyakan penggunaan alkhohol dan NAPZA sangat disarankan untuk
dilakukan, agar klinisi yakin bahwa kondisi klien saat ini tidak berkaitan dengan
efek penyalahgunaan alkhohol dan NAPZA. Ketika bertanya tentang ini, penting
untuk memulai dengan pertanyaan yang umum terlebih dahulu, misalnya
1) Apakah anda peminum kopi?. Dengan kafein?, jika iya, berapa cangkir per
hari?
2) Apakah anda merokok?/ Jika iya, berapa banyak rokok dalam sehari?. Sudah
berapa lama merokok?. sidah pernah mencoba berhenti?
3) Apakah anda dulu perokok?. Jika iya, kapan anda berhenti?. Apa yang
membuat anda berhenti?.
Setelah bertanya tentang kafein dan rokok, mulai lah bertanya tentang alkhohol
dan NAPZA, seperti:
1) Apakah anda menikmati minum alkhohol sesekali?. Jika iya, alkhohol jenis
apa?.
2) Minggu lalu, berapa hari dalam seminggu anda minum alkhohol?
3) Seberapa banyak anda minum alkhohol dalam sehari?. Seberapa banyak
alkhohol yang masih bias anda toleransi?.
4) Apakah anda kadang minum alkhohol atau menggunakan NAPZA lebih dari
yang direncanakan?
5) Apakah anda menggunakan NAPZA dalam beberapa tahun terakhir?. Jika iya,
jenis apa?
6) Apakah anda pernah ditangkap karena menyetir sambil mabuk atau
mengalami masalah hukum yang berkaitan dengan alkhohol dan NAPZA?
h. Riwayat masalah hukum
Berfokus pada kejadian hidup yang membuat klien berhadapan dengan hukum.
Yang termasuk di dalamnya adalah penangkapan, penahanan, menjalani masa

Tahapan Wawancara Psikologi Klinis | 4


hukuman, menjalani masa percobaan, atau pembebasan bersyarat sebagai orang
dewasa, serta keterlibatan dengan system peradilan anak. Pertanyaan terkait
misalnya:
Apakah pernah terlibat dalam proses hukum atau peradilan?.
i. Riwayat konseling
Berfokus pada simpulan kronologis dari riwayat konseling yang pernah dilalui
klien. Beberapa pertanyaan terkait, antara lain:
1) Apakah anda pernah menjalani konseling atau terapi psikologis sebelumnya?
(sebagai anak ataupun dewasa). Jika iya, apa yang terjadi pada saat itu?.
Berapa lama intervensi berjalan?. Apakah proses tersebut membantu?.
2) Apakah anda pernah menjalani rawat inap karena masalah kejiwaan?. Jika iya,
apa yang terjadi?
3) Apakah anda pernah mengkonsumsi obat-obatan psikotropika?. Jika iya, kenis
apa dan apa dampaknya bagi anda?.
j. Penilaian status mental
Ini merupakan skrining dari semua area penting terkait dengan fungsi e,osi dan
kognisi klien. Skrining dilakukan berdasarkan penilaian terhadap perilaku verbal
dan non verbal klien, termasuk pengalaman subyektifnya.
Beberapa area yang perlu diperhatikan antara lain:
1) Penampilan: kesesuaian pakaian dan dandanan klien
2) Perilaku: sikap dan tingkah laku yang ditunjukkan
3) Bicara dan bahasa: kalimat yang ia gunakan. Tempo dan intonasi, pemilihan
kata
4) Suasana hati: gambaran emosi yang ditampilkan selama wawancara
berlangsung
5) Level perhatian: kemampuan untuk memperhatikan focus dan menjawab
pertanyaan
6) Proses persepsi berpikir: kemampuan untuk berpikir jermih dan membedakan
realitas dan fantasi
7) Orientasi: mengetahui siapa dirinya, dimana ia berada, dan tanggal hari ini
8) Penilaian: kemampuan untuk mengambil keputusan dalam aktivitas
keseharian
c) Memfokuskan pertanyaan pada gejala yang dialami klien dan karakteristik
lainnya yang mungkin berhubungan dengan diagnose tertentu
d) Mendeskripsikan formulasi kasus awal
e) Mengaplikasikan intervensi yang sesuai kebutuhan klien

D. Penutupan
Tahap ini menandakan akhir dari pengumpulan data (diagnose) atau intervensi. Pada
tahap ini klinisi berhenti melakukan pengambilan data baru dan menghindari
melakukan intervensi baru, melainkan membahas rencana masa depan. Pembahasan

Tahapan Wawancara Psikologi Klinis | 5


ini berfokus pada strategi koping yang akan dilakukan hingga sesi selanjutnya atau
membahas mengenai apa yang akan dilakukan di sesi mendatang.
Tugas klinisi pada tahap ini meliputi:
1) Memberikan penentraman hati
2) Menyimpulkan proses yang terjadi
3) Menjelaskan formulasi
4) Membangun harapan
5) Mengarahkan dan memberdayakan klien
6) Menyelesaikan beberapa hal kecil yang tidak kritis, tetapi masih menjadi kendala
bagi klien

E. Terminasi
Tahap terminasi dalam wawancara membutuhkan managemen waktu yang ketat. Hal
ini terjadi karena selama proses wawancara, klinisi seringkali merasa membutuhkan
lebih banyak waktu untuk memahami klien. Di lain pihak, klien merasa nyaman
karena telah didengarkan dan merasa ingin terus bercerita. Tugas klinisi di tahap ini
adalah:
1) Memastikan dan menyebutkan berapa menit waktu tersisa
2) Mengamati dan menangani klien yang mulai membuka topic baru untuk
diceritakan kepada klinisi
3) Mengingatkan pekerjaan rumah atau sesi selanjutnya
4) Mengucapkan sampai jumpa di sesi selanjutnya

Referensi
Dian K Habsara, dkk., 2021., Penatalaksana Gangguan Psikologis., Pustaka Pelajar:
Yogyakarta

Tahapan Wawancara Psikologi Klinis | 6

Anda mungkin juga menyukai