Tahapan Wawancara Klinis
Tahapan Wawancara Klinis
B. Pembukaan
Tahapan ini dimulai pada saat klinisi pertama kali bertanya mengenai
keluhan/kekhawatiran klien saat ini. Tahapan ini diakhiri saat klinisi berhenti
bertanya mengenai pertanyaan umum dan mulai focus pada topic spesifik. Tahapan
ini umumnya berlangsung selama 5 – 8 menit (tergantung kebutuhan klien).
Pada tahap ini tugas klinisi adalah”
a. Menanyakan pertanyaan pembuka. Berikut beberapa contoh yang dapat dijadikan
referensi:
1) Apa yang membawa anda dating menemui saya hari ini?
2) Apa yang dapat saya bantu?
3) Hal menekan apa yang akhir-akhir ini anda alami?
C. Inti
Bagian inti dalam wawancara adalah mengumpulkan informasi, tetapi bagian ini juga
dapat termasuk dalam implementasi dari suatu terapi atau intervensi. Secara umum,
kualitas dan kuantitas informasi yang terkumpul bergantung pada tujuan
dilakukannya wawancara dan orientasi teori klinisi.
Contoh: jika tujuan wawancara untuk menegakkan diagnose, maka klinisi akan
bertanya terkait dengan gejala klien. Kebalikannya, jika tujuannya adalah untuk
menciptakan rasa nyaman dan kepercayaan klien terhadap klinisi, maka klinisi akan
lebih banyak menggunakan kemampuan mendengarkan aktif untuk menunjukkan
pemahaman empatetik pada situasi, kekhawatiran, dan emosi klien.
Pada tahap ini, beberapa hal yang dilakukan oleh klinisi adalah:
a) Melakukan transisi dari wawancara mengenai hal yang umum menjadi hal yang
lebih spesifik
b) Mengumpulkan informasi yang berkaitan dengan permasalahan klien.
Beberapa informasi yang perlu digali pada tahap ini antara lain:
a. Riwayat keluhan saat ini
Klinisi perlu menanyakan mengenai 3 hal berikut:
1) Onset
- Kapan keluhan ini mulai muncul?
- Apakah ada waktu atau periode dimana klien merasa keadaan lebih buruk
atau lebih baik?
- Apakah ada pola tertentu dari munculnya keluhan ini?
2) Keparahan
Apakah masalah ini sudah mengganggu kehidupan sehari-hari seperti
pekerjaan, hubungan social, aktivitas mencari kesenangan, atau kondisi ini
telah mengarah pada kondisi stress yang menekan?
3) Stressor
- Apakah klien percaya bahwahal lain di lur dirinya yang menyebabkan
masalah ini muncul?.
D. Penutupan
Tahap ini menandakan akhir dari pengumpulan data (diagnose) atau intervensi. Pada
tahap ini klinisi berhenti melakukan pengambilan data baru dan menghindari
melakukan intervensi baru, melainkan membahas rencana masa depan. Pembahasan
E. Terminasi
Tahap terminasi dalam wawancara membutuhkan managemen waktu yang ketat. Hal
ini terjadi karena selama proses wawancara, klinisi seringkali merasa membutuhkan
lebih banyak waktu untuk memahami klien. Di lain pihak, klien merasa nyaman
karena telah didengarkan dan merasa ingin terus bercerita. Tugas klinisi di tahap ini
adalah:
1) Memastikan dan menyebutkan berapa menit waktu tersisa
2) Mengamati dan menangani klien yang mulai membuka topic baru untuk
diceritakan kepada klinisi
3) Mengingatkan pekerjaan rumah atau sesi selanjutnya
4) Mengucapkan sampai jumpa di sesi selanjutnya
Referensi
Dian K Habsara, dkk., 2021., Penatalaksana Gangguan Psikologis., Pustaka Pelajar:
Yogyakarta