Kejiwaan Tokoh Utama Dalam Novel "Egosentris''Karya Syahid Muhammad
Kejiwaan Tokoh Utama Dalam Novel "Egosentris''Karya Syahid Muhammad
SAKINAH
SKRIPSI
Universitas Tadulako
SAKINAH
A 111 18 206
SKRIPSI
SKRIPSI
Sakinah 2022. Kejiwaan Tokoh Utama Dalam Novel Egosentris Karya Syahid
Muhammad. Skripsi, Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia, Jurusan
Bahasa dan Seni, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Tadulako.
Pembimbing : Dr. Agustan, S.Pd.,M.Pd.
Permasalahan pada penelitian ini yaitu: “bagaimana kejiwaan Tokoh
Utama pada Novel Egosentris Karya Syahid Muhammad?”. Penelitian ini
bertujuan untuk untuk mendeskripsikan Kejiwaan Tokoh Utama pada Novel
Egosentris Karya Syahid Muhammad. Metode penelitian yang digunakan pada
penelitian ini yaitu deskriptif kualitatif. Berdasarkan penelitian yang dilakukan,
dapat disimpulkan bahwa pada novel ”Egosentris“ karya Syahid Muhammad,
ditemukan struktur kepribadian menurut Sigmund Freud yaitu id, ego, dan
superego. Ketiga struktur kepribadian tersebut dalam ditemukan pada tokoh Fatih.
Dalam tokoh Fatih mendominasi id yang mengacu pada tindakan refleks seperti,
lamunan, menolak rasa sakit dan keinginan bunuh diri. Berlanjut kepada ego dari
tokoh Fatih seperti pada pengambilan keputusan, penyelesaian masalah yang lebih
mengacu pada prinsip realita yang ada. Sedangkan superego, tokoh Fatih lebih
dominan kepada nilai-nilai moral yang terdapat masyarakat yang terdapat di
dalam novel Egosentris karya Syahid Muhammad
Kata kunci: Kejiwaan, Egosentris.
iv
ABSTRACT
The problems in this study are: "how is the psychology of the Main
Character in the Egocentric Novel by Syahid Muhammad?". This study aims
to describe the Soul of the Main Character in the Egocentric Novel by Syahid
Muhammad. The research method used in this research is descriptive
qualitative. Based on the research conducted, it can be concluded that in the
novel "Egocentric" by Shahid Muhammad, the personality structure
according to Sigmund Freud is found, namely the id, ego, and superego. The
three personality structures are found in Fatih's character. In the character
Fatih dominates the id which refers to reflex actions such as daydreaming,
resisting pain and suicidal ideation. Continuing to the ego of Fatih's figure as
in decision making, problem solving that refers more to the existing reality
principle. While the superego, Fatih's character is more dominant to the
moral values found in the community contained in the Egocentric novel by
Syahid Muhammad
v
UCAPAN TERIMA KASIH
Puji syukur berkat rahmat Allah SWT Tuhan yang Mahaesa atas rahmat-
Nya berupa nikmat kesehatan dan kesempatan yang telah diberikan kepada
Adapun penulisan dan penyusunan skripsi ini dilakukan guna memenuhi salah
satu persyaratan memperoleh gelar sarjana (S1) pada program studi Pendidikan
Bahasa dan Sastra Indonesia, Jurusan Pendidikan Bahsa dan Seni, Fakultas
Terima kasih penulis ucapkan kepada orangtua tercinta, Ayah Elfan dan
Ibu Nur Aiman Datupamusu. Terima kasih atas segala kasih sayang yang tidak
pernah putus. Terima kasih telah membukakan pintu untuk penulis mengejar
mimpi dan menjadi yang tumbuh subur menjulang tinggi dalam kehidupan.
Terima kasih atas doa, motivasi, didikan, dan segala pengorbanannya sehingga
masa Studi Universitas Tadulako. Serta Bapak Drs. Pratama Bayu Santosa, M.Si,
dan Ibu Nur Halifah S.Pd.,M.Pd selaku dosen penguji yang telah memberikan
vi
saran dan masukan kepada penulis dalam menyempurnakan penulisan, tata
Sebagai wujud rasa bangga dan bahagia, dengan kerendahan hati penulis
2. Dr. Amirudin Kade, S.Pd., M.Si. Selaku Dekan Fakultas Keguruan dan
6. Dr. Hj. Sriati Usman, M.Hum, Ketua Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni
10. Seluruh Dosen Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
vii
mendidik dan memberikan bekal ilmu pengetahuan kepada penulis selama
11. Bapak dan Ibu staf Pengajaran Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Tadulako.
12. Kepada Sahabat penulis Sri Ihwana, S. Pd, Eni Safitri, S.Pd, Nirmawati,
John, Andi Alfarizki, Fikri, S.Pd, dan yang sudah mau setia menjadi
penyelesaian studi.
namanya satu persatu, terima kasih atas dukungan yang telah diberikan
viii
dan kebersamaannya, serta teman-teman (IKAMABASTRA) FKIP
14. Teman-teman seperjuangan KKN 94 Posko Desa Kaleke, Kec Dolo Barat,
Kab Sigi, terima kasih atas kerja sama yang begitu baik dan selalu saling
bantuan dan partisipasi dari semua pihak, semoga mendapat balasan dari
Allah SWT.
Penulis
Sakinah
ix
DAFTAR ISI
Halaman
x
2.2.4.2 Ego ................................................................................................ 15
2.2.4.3 Super Ego ...................................................................................... 17
2.2.5 Novel ................................................................................................. 17
2.2.6 Kepribadian ...................................................................................... 18
2.2.7 Klarifikasi Emosi ............................................................................. 21
2.3 Kerangka Pemikiran ................................................................................... 21
DAFTAR PUSTAKA
xi
LAMPIRAN
xii
BAB I
PENDAHULUAN
dengan ataupun tulisan yang disajikan secara menarik dan memberi manfaat bagi
budaya, diantaranya yang terdapat dalam puisi, prosa, dan drama. Pembahasan
karya sastra yang terkait dengan kehidupan diarahkan dalam pengajaran apresiasi
sastra dan bagaimana menggunakan media berupa puisi, novel, cerpen, dan drama
tersebut. Selain itu karya sastra merupakan bagian dari karya seni, sebagai seni
menghidupkan jalan cerita suatu karya, salah satu yang membuat karya sastra
menarik bukan saja terletak pada alur ceritanya, tetapi juga pada manusia yang
aspek pragmatika moral dengan banyak memaparkan novel yang berasal dari
1
2
diungkapkan dalam sebuah karya sastra merupakan proses karya budaya yang
Novel sebuah karya fiksi prosa yang tertulis dan naratif. Biasanya dalam
bentuk cerita. Penulis novel disebut novelis. Kata novel berasal dari bahasa italia
novella berarti “sebuah kisah, sepotong berita”. Novel lebih panjang (setidaknya
4.000 kata) dan lebih kompleks dari cerpen, dan tidak dibatasi keterbatasan
struktural dan netrikal sandiwara atau sajak. Umumnya sebuah novel bercerita
(20112:42). Novel dalam bahasa Indonesia dibedakan dari roman, sebuah roman
alur ceritanya lebih kompleks dan jumlah atau tokoh cerita juga lebih banyak.
utama yang dimiliki oleh Fatih, pemuda yang sabar, tekun bekerja,peduli terhadap
sesama, dan cekatan. Kepribadian tokoh utama dapat dilihat melalui perilaku yang
dan peduli akan dirinya, itulah yang membuat Fatih lebih tenang saat dirinya
dialami oleh tokoh Fatih, dengan masalah kehidupan yang begitu rumit dan
peneliti akan lebih memahami titip persoalan yang akan disampaikan oleh
kebaikan dan kebenaran yang secara langsung atau tidak langsung dapat
menggugah pembaca untuk mencontohi gambaran kejiwaan sang tokoh yang ada
dalam cerita.
pada sosok Fatih yang hampir putus asa dalam keadaan sulit setelah ibunya
meninggal karena dibunuh dan diperkosa oleh dua orang pemuda yang tak
novel Egosentris adalah novel yang menarik untuk dikaji tidak hanya cinta yang
dalam sosok Fatih, mudah dipahami dan dimengerti sangat membantu pembaca
4
kepergian ibunya.
yang dikaji dalam penelitian ini yaitu, bagaimana kejiwaan Tokoh Utama pada
maka tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan Kejiwaan Tokoh Utama
apresiasi siswa dalam menganalisis kejiwaan tokoh cerita, dari suatu hasil
1) Kejiwaan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kondisi batin tokoh
2) Tokoh Utama yang dimaksud dalam penelitian ini adalah pelaku atau tokoh
yang utama diceritakan dalam cerita fiksi atau novel, yang dinamis sehingga
3) Novel yang dimaksud dalam penelitian ini yaitu merupakan karya sastra yang
mempunyai dua unsur instrinsik dan unsur ekstrinsik, yang keduanya saling
sastra.
aspek-aspek kejiwaan pada tokoh utama yang terkandung dalam suatu karya
sastra. Dapat palu menyatakan bahwa psikologi dapat dilihat dari kepribadian
manusia yang meliputi watak, tingkah laku, sifat, perasaan, cara berbicara
aspek-aspek psikologi dalam sastra yang dilkukan oleh Erlyn (2008) yaitu
Analisis Psikologi Tokoh Utama Novel Merah Itu Cinta Karya Fx. Rudy
Gunawan.
Konflik sikologi Tokoh Utama Novel Merah Itu Cinta yang mengacu pada
karya mukhtar lubis dengan cara simbolisme. Merah Itu Cinta merupakan
simbolisme cinta sepasang kekasih antara Raisa dan Rama. Merah itu
melambangkan kehidupan atau perasaan cinta raisa yang membara, merah seperti
api. Merah juga menjadi duka raisa setelah kehilangan rama kekasihnya akibat
kecelakaan.
(2012) dan Erlyn (2008) mengenai aspek psikologi tokoh dan objek pada
penelitian ini sama yaitu novel serta menggunakan teori yang sama yaitu teori
kepribadian Sigmund Freud pada penelitian yang dilakukan Ni Gusti Ayu Putu
6
7
penelitian sebelumnya yaitu tokoh yang ditelitih dan juga judul novelnya. Pada
penelitian Ni Gusti Ayu Putu Dian Pradnyani (2012) mengambil judul Psikologi
tetapi yang membedahkan yaitu tokoh yag ditelitih dan judul novelnya sedangkan
penelitih Erlyn (2008) tentang Analisis Psikologi Tokoh Utama dalam Novel
Merah itu Cinta Karya Fx. Gunawan yang membedakan dengan judul penelitian
yang penelitih lakukan yaitu pada judul novel dan teori yang digunakan.
Dalam penelitian ini, penelitih memilih novel yang berjudul Egosentris karya
“Teori Struktur kepribadian Sigmund Freud” yang merupakan faktor –faktor yang
Psikologi yang berasal dari kata psyche yang berarti jiwa dan logos, yaitu
science atau ilmu mengarahkan perhatiannya pada manusia sebagian objek studi,
terutama pada sisi perilaku (behavior atau action) dan jiea (psyche). Secara
singkat dikategorikan menjadi (1) the scientific study of the behavior of human
beings (ilmu atau kajian ilmiah tentang perilaku manusia) dan (2) the scientific
study of the human psyche (ilmu atau kajian ilmiah tentang jiwa manusia).
8
Psikologi berasal dari kata yunani “psyche” yang artinya jiwa, yang logos
artinya ilmu pengetahuan. Jadi psikologi berarti ilmu jiwa atau ilmu yang
yang mempelajari tentang semua tingkah laku manusia, baik mengenai macam-
ilmu jiwa.
tumbuhan, atau makhluk lain yang diberi sifat manusia (Ardiana,dkk. 2002: 16).
Hal tersebut selaras dengan pendapat Jones (dalam Nurgiyantoro, 2002: 165)
Tokoh adalah salah satu unsur yang penting dalam suatu novel atau cerita
individu rekaan yang mengalami peristiwa atau perilaku adil dalam berbagai
peristiwa cerita. Tokoh pada umumnya berwujud manusia, tetapi dapat juga
cara pengarang yang menentukan dan memiliki tokoh-tokoh serta memberi nama
tokoh tersebut.
yang menggambarkan peristiwa dalam cerita fiksi sehingga peristiwa itu mampu
menjalin suatu cerita. Ditambahkan oleh Nurgianto, bahwa istilah tokoh mengacu
dalam satu karya naratif atau drama oleh pembaca, kualitas moral dan
dalam tindakan.
1) Tokoh Protagonis, yaitu tokoh yang mendukung cerita. Biasanya ada satu atau
dua figur tokoh. Protagonis utama dan dibantu oleh tokoh-tokoh lain yang
terlibat dalam cerita. Tokoh protagonis biasanya berwatak baik,, dan menjadi
sering merupakan seorang penjahat atau hal lainnya yang merupakan konflik
dengan protagonis. Antagonis biasanya jahat dan tidak baik serta sering
10
cerita biasanya ada satu, dua atau lebih figur tokoh yang menantang cerita.
Tokoh sejenis ini sudah pasti berwatak jahat dan dibenci oleh pembaca dan
pendenar.
pukul 06.05.)
tambahan dalam suatu cerit fantasi adalah bertugas sebagai tokoh figuran,
atau tokoh tambahan sebagai pelengkap disebuah cerita agar ceritanya tidak
terlalu menoton.
2) Tokoh utama, yaitu tokoh yang memiliki peran penting dalam suatu cerita.
Tokoh ini merupakan tokoh yang paling banyak diceritakan, baik sebagai
pelaku kejadian maupun dikenai kejadian. Bahkan pada kejadian dan dapat
3) Tokoh pembantu, yaitu tokoh yang memiliki peranan tidak penting dalam
2.2.3 Kejiwaan
Menurut novia windi (110) jiwa merupakan ruh manusia, ruh yang ada
batin, pikiran angan-angan dan sebagainya yang sebenarnyan, arti yang tersirat:
kekasih jantung hati, orang dalam perhitungan penduduk, cacah jiwa, sensus
penduduk penyakit batin. Sikap tokoh fatih terhadap kejiwaan tokoh utama dapat
1. Statis
Statis tetap, dalam kadaan tetap, dalam keadaan tidak berubah-uabah,, tidak
aktif. Keadaan dia, tidak bergerak dinamis sifat atau tabiat yang bertenaga atau
berkembang, dari awal sampe akhir cerita, yang tidak mengalami perubahan
karakter yang berarti sepanjang cerita. Karakter tokoh statis tidak akan
Karakter tokoh statis tidak akan berkembang karena pengarang dibatasi oleh
ruang dan waktu. Pengarang melakukan hal agar perhatian pembaca lebih terpusar
pada tokoh utama, sehingga perhatian pembaca tidak terpecah pada tokoh lain.
2. Dinamis
Dinamis adalah suatu hal yang terus berubah dan berkembang secara aktif,
atau seseorang yang hidupnya sangat antusias ddengan banyak energi dan tekad.
Dinamis, sering diangkap suatu sikap yang patut dimiliki semua manusia. Bahkan
dinamis bersal dari kata dalam bahasa Prancis “dynamique” berarti „kekutan‟ atau
aktif dan berubah. Selain itu Merriam Webster juga mengartikan dinamis sebagai
dapat terjadi secara tiba-tiba, hal ini didasarkan pada kejadian dalam cerita
tersebut.
Menurut Freud (dalam Minderop 2011 : 24) Teks sastra memang membuka
energi psikis akan terhimpun malam naluri lapar dan mendorong individu untuk
berupa naluri-naluri, individu menerima stimulasi dari luar, yakni berpa perilaku
dari individu lain. Stimulasi dari luar, yakni berupa perilaku dari individu lain.
Stimulasi dari luar, walaupun tidak terlalu kuat karena individu yang dipengaruhi
seseorang. Misalnya, perilaku buruk orang tua terhadap anak usia dini dapat
Struktur kepribadian Freud ada tiga unsur sistem yang penting, yakni id, ego,
dan superego. Tingkah lakuh menurut Freud (dalam Minderop 2011 :20)
dan faktor kontenporer, analoginya faktor bawaan dan faktor lingkungan dalam
2.2.4.1 Id
Menurut Freud (2011 : 21) Idsebagai raja ratu, ego sebagai perdana mentri
diinginkan harus segera terlaksana. Ego selaku perdana mentri yang diibaratkan
pendeta yang selalu penuh pertimbangan terhadap nilai-nilai baik dan buruk
harus mengingatkan si id yang rakus dan serakah bahwa pentingnya perilaku yang
memenuhi kebutuhan dasar misalnya kebutuhan: makan, seks, menolak, rasa sakit
atau tidak nyaman. Menurut Freud, id berda di dalam bawah sadar, tidak ada
psikis. Maksudnya bahwa id merupakan sumber dari instink kehidupan (eros) atau
biologis tersebut. Id merupakan proses primer yang bersifat premitif, tidak logis,
yang bersifat bawahan (bukan hasil belajar), aeperti bersin dan berkedip.
15
segera. Proses primer merupakan reaksi-reaksi psikologi yang lebih rumit. Proses
tersebut. Misalnya: pada saat lapar menghayalkan makanan; pada saat dedam
2.2.4.2 Ego
kekuatan kuda. Dalam rangka menghindar dari masalah, ego harus berusah
adalah berpikir realistis yang bersifat rasional, realistis dan beriorentasi pada
belajar, memori, yang sepertinya. Melalui proses sekunder ini pula, ego
menguji rencana itu. Ego senantiasa berupaya untuk mencegah dampak negatif
dari masyarakat (seperti hukuman dari orang tua atau guru). Dalam upaya
nilai/norma, atau bersifat hedonis. Namun begitu ego juga berupaya untuk
16
kesenangan/kepuasan sesaat.
Menurut Freud (dalam Minderop 2011 : 22) ego terperangkap diantara dua
kekuatan yang bertentangan dan juga serta patuh pada prinsip realitas dengan
misalnya, atau orang hanya ingin memehuni kepuasan diri sendiri, akan tertahan
dan terhalang individu yang memiliki inplus-inplus seksual dan agresifitas yang
tinggi misalnya: tentu saja nafsu-nafsu tersebut tak akan terpuas tanpa penguasaan
memuaskan diri tanpa mengakibatkan kesulitan atau penderitaan bagi dia sendiri.
Ego berada diantara alam sadar dan alam bawah sadar. Tugas ego memberi tempat
moralitas karna keduanya ini tidak mengenal nilai baik dan buruk.
2.2.4.3 Superego
kepribadian. Superego sama halnya dengan hati nurani yang mengenali nilai baik
tidak bergumul dengan hal-hal realistik, kecuali ketika inplus seksual dan
atau norma masyarakat mengenai baik dan buruk benar dan salah. Melalui
pengalaman hidup, terutama pada usia anak, Individu telah menerima latihan atau
infomasi tingka laku yang baik dan yang buruk. Individu menginternalisasi
individu yang bersangkutan untuk hidup sesuai dengan norma tersebut. Superego
berkembang pada usia sekitar 3 atau 5 tahun. Pada usia ini anak belajar
2.2.5 Novel
Menurut Kosasi (2008: 54) novel adalah karya imajinatif yang mengisahkan
sisi utuh problematika kehidupan seseorang suatu beberapa orang tokoh. Kisah
novel berawal dari kemunculan persoalan yang dialami oleh tokoh hingga tahap
penyelesaiannya.
menonjolkan watak dan sifat pelaku. Penulis novel disebut novelis. Kata novel
bersal dari bahasa italia, “novella” yang berarti „sebuah kisah, sepotong berita‟.
18
Novel lebih panjang dan lebih kompleks dari cerpen, dan tidak dibatasi
sehari-hari dengan menitikberatkan pada sisi-sisi dari naratif tersebut (Aziez dan
Hasim, 2010:8).
Dari definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa hakikat novel yaitu cerita
tentang kehidupan manusia yangg imajinatif dengan alur yang cukup panjang
2.2.6 Kepribadian
personality sendiri berasal dari bahasa latin persona yang berarti topeng saya
digunakan oleh para aktor dalam suatu permainan atau pertunjukan. Disini para
pertanyaan “what, how, dan why”. Pertanyaan what terkait dengan karakteristik
hubungannya dengan orang lain. Seperti pertanyaan apakah dia itu jujur, dan
mempunyai prisip mengatur dari diri sendiri atas dasar hukum tertentu. Hukum
pokok yangg terdapat dalam sistem kepribadian adalah hukum kebalikan atau
Kelly (dalam Yusuf 2014 : 169) mengukuhkan bahwa kontrak itu tersusun
dari dua kutub atau kombinasi: persamaan perbedaan. Ini menujukan bahwa kita
menggunakan kutub persamaan atau perbedaan saja. Kita tidak tau kotrak
seseorang dalam dinamika kepribadian ada dua prinsip pokok yaitu prinsip
sesuatu menurun atau hilang maka jumlah energi yang didukung oleh nilai itu
tidak hilang dari kepribadian melainkan akan muncul kembali nilai baru.
pengurangan energi pada suatu aspek berarti menambahkan pada aspek pasangan
lawanya.
berlawanan panasnya bersentuhan, maka panas akan mengalir dari yang lebih
panas pada yang lebih dingin. Bekerjanya prinsip entropi ini menghasilkan pada
mengalir pada yang lebih dingin sampai kedua benda itu sama panasnya. Prinsip
parah ahli:
sosial (sosial skill) dan kesan yang paling menonjol, yang ditunjukkan
internal, yang berkontribusi terhadap pikiran, perasaan, dan tingkah laku yang
konsisten”.
dan kesedihan kerap kali dianggap sebagai emosi yang paling mendasar
kedalam klarifiksi emosi. Adapun yang termasuk klarifikasi emosi yaitu (1)
Konsep rasa Bersalah, (2) Rasa bersalah yang Dipendam, (3) Menghukum Diri
Sendiri, (4) Rasa Malu, (5) Kesedihan, (6) Kebencian, (7) Cinta.
ini mengkaji tentang kejiwaan Tokoh Utama pada novel Egosentris Karya Syahid
Muhammad. Untuk mengarahkan kajian ini pada fokus penelitian, maka data yang
berupa naskah atau novel Egosentris Karya Syahid Muhammad dengan cara yaitu
Sigmund Freud kepribadian terdiri atas tiga sistem atau aspek yaitu: (1) Das Es
(the id), yaitu aspek biologis, (2) Das Ich (the ego), yaitu aspek psikologi, dan (3)
Alur pola yang akan di gunakan untuk memecahkan masalah pada penelitian
Novel Egosenstris
Karya Syahid
Tokoh Utama
Kejiwaan
Sigmund Freud
Hasil Penelitian
Bersalah, Yang
Dipendam,
BAB III
METODE PENELITIAN
Untuk mencapai hasil yang diinginkan dalam sebuah penelitian ini yaitu
novel, maka metode yang digunakan dalam penelian ini ada deskriptif. Metode ini
kata-kata tertulis atau lisan dari orang atau perilaku yang dapat diamati definisi
tersebut lebih menitikberatkan pada jenis data yang dikumpulkan dalam penelitian
Objek yang menjadi sasaran penelitian adalah novel yang berjudul Egosentris
Karya Syahid muhammad, jumlah halaman 372, tahun terbit 2018 denagn ukuran
buku 13 x 19 cm. Dalam objek penelitian ini, peneliti hanya berfokus meneliti
Muhammad.
24
3.3.1 Data
Menurut Firdaus (2012 : 26) data padat diartikan sebagai sesuatu yang
diketahuai, atau sesuatu yang dianggap menunjukan sesuatu yang masih harus
dibuktikan kebenarannya (hipotesis), dan dapat juga sabagai sesuatu yang belum
terjadi. Dan eksternal, data ini diperoleh dari sumber-sumber diluar objek
penelitian. Adapun data kualitatif yang merupakan data primer yang diperoleh
dari personal antara peneliti dan partisipan (responden). Ketika ada dua orang
peneliti yang menganalisis tema yang sama, maka dapat terjadi dua hasil yang
berbeda.
Sumber dalam penelitian ini berupa teks sastra yaitu novel Egosentris Karya
Syahid Muhammad. Novel ini diterbitkan oleh Gradien Mediatama Jl. Wora-Wari
A-74 Baciro, Yogyakarta 55225. Sumber data lain yang digunakan yaitu data-data
yang diperoleh dari hasil penelitian atau telaah yang dilakukan oleh orang lain
yang terdapat dalam berbagai pustaka, buku-buku yang terkait dengan penelitian
dan sebagainya. Penentuan sumber data yaitu mengumpulkan data yang sesuai
penelitian kualitatif.
tokoh utama.
Nama lain dari Instrumen adalah alat yang merujuk kepada sarana
pengumpulan data. Instrumen yang dipakai adalah teks itu sendiri. Artinya,
teks fiksi selain sebagai sumber data, pada saat yang sama berperan sebagai
berperan sama. Posisi sebagai instrumen tidak dapat dihindari, sebab kegiatan
pengumpulan data tidak bisa dilakukan lewat perantara atau sarana lain.
Adapun cara yang dilakukan untuk menganalisis ddata menurut Miles dan
ditemukan.
2. (Data Reduction) seleksi data yaitu menyeleksi data diperoleh data yang
berkualitas.
tersebut.
kebenarannya.
5. (Data Display) pemaparan data yaitu hasil yang dapat memberikan hasil
melalui pendekatan Sigmund Freud hal ini dapat diperoleh melalui data atau
tokoh utama (pendekatan psikologi sastra) konsep rasa bersalah, rasa bersalah
yang dipendam, menghukum diri sendiri, rasa malu. kebencian, kesedihan, dan
cinta.
bersalah. Rasa bersalah yang dialami tokoh utama dapat dilihat dari hasil sebagai
berikut:
nggak suka kalo aku ngomong atau negur mereka? Sampai akhirnya,
mereka malah balik ngomong yang nyebelin. Kayak si Henri. Aku emang
27
28
senyebelin itu di mata doi ya?" ujar Fatih saat lagu selesai
2. “Kamu ngerasa nggak sih, atau aku doang ya? Belajar psikologi, bikin
Akhirnya aku jadi judgemental. Tapi, tetap aja ga bisa nerima kelakuan
mereka yang kadang bikin aku kesel banget. Maksudku, aku yakin mereka
sadar omongan mereka, komen-komen mereka itu nyindir orang lain dan
nyakitin orang lain. Tapi kenapa tetap ngelakuin itu sih? Buat apa?”
3. "Saya kira kita semua di ruangan ini cukup mengerti dampak yang terjadi,
Bu. Tapi, menurut saya mengerti aja nggak cukup kalo kita nggak
menghasilkan solusi yang bijak. Kiranya di luar sana, sesuai dari apa
yang telah terjadi, masih banyak orang yang seneng nyebarin berita yang
Masalah kesehatan mental, nggak bisa hanya fokus pada mereka yang
maaf aja sekarang nggak cukup kalo abis! nyakitin hati orang. Seolah
mereka baru bisa maafin kalo kita lebih sakit hati dari mereka. Lucu ya,"
5. “Gue terlalu sibuk ngurusin diri sendiri. Sampe nggak terlalu merhatiin
nyokap gue,” isak Fatih. "Ga usah bilang siapa-siapa soal nyokap gue.
7. “Gue tahu,” Fatih mulai terisak. “Ironis ya. Gue belajar Psikologi. Tapi
justru kecolongan sama kondisi nyokap gue,” lanjut Fatih, isakan itu
masih keras tertahan. Tangisnya tak ingin tumpah dengan terlalu jelas.
kasih. “Gue terlalu sibuk ngurusi diri sendiri. Sampe nggak terlalu
merhatiin nyokap gue,” isak Fatih. Tangan kiri Fana memohon kepala
8. “Tuh kan! Denger! Pertama, aku nggak maksud dukung Fatih yang nggak
Aku cuma ngasih tahu pandangan aku. Saat kita nyinyirin suatu hal, kita
juga nggak sadar udah melakukan hal yang sama meski dalam konteks
yang berbeda. Kedua, jangan kamu yang sebel kalo ada orang yang
jadi salah gara-gara nggak terima sama bercandaan orang lain. Kamu
hlm.348)
Pembahasan 1
Fatih. Fatih kepada ibunya yang jarang ia perhatikan. Ibunya terkena gangguan
kejiwaan dan mengharuskan untuk dibawa ke Psikiater. Fatih merasa sangat sedih
dan tidak dapat menahan dirinya lagi. Hal itu dapat diperjelas dengan kutipan
“Gue tahu,” Fatih mulai terisak. “Ironis ya. Gue belajar Psikologi. Tapi justru
kecolongan sama kondisi nyokap gue,” lanjut Fatih, isakan itu masih keras
tertahan. Tangisnya tak ingin tumpah dengan terlalu jelas. Tangan Fana memeluk
tangan kiri Fatih. Mengusapnya perlahan penuh kasih. “Gue terlalu sibuk ngurusi
diri sendiri. Sampe nggak terlalu merhatiin nyokap gue,” isak Fatih. Tangan kiri
Fana memohon kepala Fatih untuk bersandar di bahunya. (Egosentris, hlm. 178-
179)
menghukum diri sendiri. Menghukum diri sendiri yang dialami tokoh utama dapat
1. “Sang ibu menyendokkan nasi ke atas piring Fatih sedikit lebih banyak,
itu. Namun Fatih menolak. “Dikit aja Bu nasinya, biar bisa sampe besok
2. "Hidup tuh keras, itu pilihan lu mau nyerah sama keadaan atau tetep
berjuang buat hidup. Dan mereka yang akhirnya bunuh diri, ya udah jelas
mereka nggak kuat agamanya. Udah jelas-jelas bunuh diri dosa." Merasa
bawah ketiak kirinya. Terlihat jelas, bekas luka sayatan saling menumpuk,
kencang. Saka dan Fana terkejut, akhirnya mereka tahu kenapa Fatih
4. “Jadi, ini rencana gue... gue akan mati kena hipotermia, seenggaknya,
lebih baiklah daripada gantung diri atau nelen racun. Gue juga bawa
catatan gue di buku kecil, yang gue bawa di tas gue. Isinya adalah tentang
Pembahasan 2
Fatih. Fatih selalu memiliki caranya sendiri dalam menghadapi ketakutan dan
selalu memegang bagian bawah ketiak kirinya. Hal itu dapat diperjelas dengan
“Tak lama Fatih membuka bajunya, tangan kanannya menekan bagian bawah
ketiak kirinya. Terlihat jelas, bekas luka sayatan saling menumpuk, ditutup plaster
sekenanya. Ditekannya luka itu oleh Fatih kencang-kencang. Saka dan Fana
terkejut, akhirnya mereka tahu kenapa Fatih selalu menekan bagian bawah ketiak
Dalam novel ”Egosentris“ karya Syahid Muhammad terdapat emosi rasa malu.
Rasa malu yang dialami tokoh utama dapat dilihat dari hasil sebagai berikut:
1. “Mungkin emang dari dulu aku minderan sama orang. Ngerasa nggak
kanan.
"Woy, Bu! Kalo mau belajar motor di Game Master aja!" teriak Henri.
Wajah Henri pucat. Ia menancap gas sedalam mungkin. Rutukan ibu itu
yang lain terbahak, Saka menahan tawanya cukup hebat. Mereka tahu,
3. “Gak usah bilang siapa-siapa soal nyokap gue. Gue takut orang-orang
hlm. 179)
4. " Seorang ayah yang meninggal dikeroyok warga karena salah paham
Pembahasan 3
Dari penggalan novel ”Egosentris“ ditemukan emosi rasa malu Fatih. Rasa
disekitarnya. Terkadang Fatih juga merasa terlalu peduli kepada sekitar dan
terkadang itu menjadi beban kepadanya. Hal itu dapat diperjelas dengan kutipan
“Mungkin emang dari dulu aku minderan sama orang. Ngerasa nggak mampu dan
malu”, ucapku pelan. Tangan kananku menyentuh bagian bawah ketiak kiriku
seperti biasa dengan lembut sambil bersandar. Berharap bisa menekan rasa pilu
4.1.4. Kesedihan
34
kesedihan. Kesedihan yang dialami tokoh utama dapat dilihat dari hasil sebagai
berikut:
1. “Aku menganggap semua orang sama. Maksudku, masa lalu yang kumiliki
hlm.41)
menyala dengan bara yang masih segar dan penuh sudah siap di kamar
mereka. Jika saja tungku itu tidak membara, ingin sekali Fatih
menyelesaikan beberapa UAS yang tidak sempat diikuti Fatih. Sang ibu
melihat mata sembab itu, Bi Asih pun, namun tak ada yang berani
Mungkin, sang bapak tengah memeluknya dari alam sana hingga Fatih
5. “Apa mereka pernah mikirin gimana rasanya jadi anak dari ibunya yang
ngehantuin gue saat orang-orang ngeliat foto nyokap gue di media sosial
Terus ditanya-tanya mulu sama yang nyari berita buat nyeritain kesedihan
kalo ada orang yang jahat banget udah perkosa ibu gue. Buat dapet berita
6. Aku penasaran, di alam sana, mereka masih bisa ngerasain dendam nggak
sih?” Tanya Fatih polos, sambil menyeka air matanya." (Egosentris, hlm.
188)
Pembahasan 4
merasa hancur ketika ayahnya meninggalkannya sendirian dengan sang ibu. Fatih
membantu sang ibu menjadi tulang punggung dan menghidupi mereka. Terkadang
Fatih merasa terbebani dan tidak dapat menjalaninya sendirian, ia butuh teman
untuk berbagi segala keluhnya. Hal itu dapat diperjelas dengan kutipan hasil (3)
berikut:
Mungkin, sang bapak tengah memeluknya dari alam sana hingga Fatih
kedinginan. Tak rela pergi. Di sebelahnya, sang ibu sedang menatap nanar jenazah
bersalah yang dipendam. Rasa bersalah yang dipendam yang dialami tokoh utama
1. “Fatih sedang tidak ingin diganggu. Terlebih ini bukan kali pertama bagi
Fatih yang bersikap naik-turun seperti itu. Kadang diam, tiba-tiba ceria,
lalu dingin, kemudian hangat. Tak ada kondisi Fatih yang bisa bertahan
2. " Akhirnya, anakku tidak akan membenci diriku. Tetapi, hanya airmata
hanya bisa melihat, setiap hari anakku bermain-main dengan silet yang
bersedih, ditekannya luka itu, bersedih lagi, ditambah lagi sayatan itu,
ditekan lagi luka itu, terluka lagi ia. " (Egosentris, hlm. 307)
ruang rumah sakit, anakku baru saja mencium tanganku yang tak bisa
kugerakkan. Anakku, aku rindu Ingin sekali aku bangun, namun tubuh ini
Tak lama, waktu begitu ringan, seringan badanku yang kewalahan diterpa
dimensi. Aku mati. Melihat anakku yang kini hidup kehilangan aku. Hati
37
Anakku hidup bertahun-tahun tanpa tahu bagaimana aku mati. Aku tak
rela, ingin sekali aku menangis tapi tak bisa. Di sini aku tak bisa
menangis. Nak, kau harus tahu kebenaran ke mana dan kenapa ayahmu
pergi. Jangan seperti aku yang hingga aku mati, aku tak pernah tahu ke
mana ayahku, atau bagaimana dia mati. Aku tak ingin kau benci. Jangan
bawah ketiak kirinya. Terlihat jelas, bekas luka sayatan saling menumpuk,
kencang. Saka dan Fana terkejut, akhirnya mereka tahu kenapa Fatih
Pembahasan 5
Dipendam Fatih. Fatih merasa bahwa ia tak dapat membendung luka yang ia
derita sejak kecil. Akibatnya, ia jadi menahan luka dan memendam semuanya
sendiri dan menjadikan dirinya sebagai bahan untuk balas dendam atas apa yang
sudah ia alami. Hal itu dapat diperjelas dengan kutipan hasil (3) berikut:
“Tak lama Fatih membuka bajunya, tangan kanannya menekan bagian bawah
ketiak kirinya. Terlihat jelas, bekas luka sayatan saling menumpuk, ditutup plaster
38
sekenanya. Ditekannya luka itu oleh Fatih kencang-kencang. Saka dan Fana
terkejut, akhirnya mereka tahu kenapa Fatih selalu menekan bagian bawah ketiak
4.1.6. Kebencian
kebencian. Kebencian yang dialami tokoh utama dapat dilihat dari hasil sebagai
berikut:
tengah menumpuk. Sinar yang kupercaya sebagai adik tertua, adik yang
setidaknya bisa paham mengapa aku sering kali mengomel, nyatanya tak
2. “Dendam itu, tumbuh subur dalam dirinya. Disirami oleh hatinya yang
4. “Fatih yang duduk tak jauh dari mereka tak tahan lagi. Ia kesal setengah
atau di postingan media sosial yang isinya saling nyalahin atau saling
hina? Gue, akhirnya ngerasa sendirian. Karena itu nakutin buat gue”.
6. “Dadanya dipenuhi benci saat ini. Pada masa lalunya, pada beberapa
rekan Fatih yang tidak disukainya. Benci itu kian meluas, pada kehidupan
sosial, pada setiap komentar di media sosial yang pernah dibacanya. Akan
7. “Lu kadang suka sebel nggak sih? Udah tau kadang kita suka kesel liatin
postingan orang atau berita-berita nyebelin, tetep aja kita liatin terus,”
8. “Fatih tak bisa melakukan apa pun, merasa tak berhak menuntut
kencangnya, sekeras-kerasnya.
dengan sangat cepat. Tangannya seperti pompa tinju yang tidak bisa
Pembahasan 6
Media sosial membuat Fatih bebas mencari apa yang seharusnya tidak Fatih
tekanan-tekanan akan selalu ada dari orang-orang yang tidak setuju dan
sependapat. Hal itu dapat diperjelas dengan kutipan hasil (4) berikut:
“Lu kadang suka sebel nggak sih? Udah tau kadang kita suka kesel liatin
postingan orang atau berita-berita nyebelin, tetep aja kita liatin terus,” ujar Fatih.
4.1.7. Cinta
Cinta yang dialami tokoh utama dapat dilihat dari hasil sebagai berikut:
banyak teman dan pemuja. Ya, jika dilihat berdasarkan jumlah likes dan
followers di Instagramnya.
cokelat dan bintik matahari di wajah membuat Saka rela menjual jiwanya,
40)
41
pun untuk bisa mengeluarkan semua dendam atau kesedihan yang selama
yang selama ini dia miliki dengan Fana tak pernah cukup. Keegoisan yang
4. "Ciya elahh seneng banget kayaknya abis ditelepon kekasih," goda Saka.
Tentang bagaimana bisa dirinya tidak tahu bahwa Fana dan Zaki sudah
287)
Pembahasan 7
menyimpan perasaannya kepada Fana dan merasa cemburu atas sikap Fana yang
berbeda dari biasanya. Hal itu dapat diperjelas dengan kutipan hasil (2) berikut:
42
“Fatih menatapnya dengan sedikit kecemburuan. Pada sosok yang bisa membuat
Fana dengan seketika mengiyakan ajakannya. Seolah waktu yang selama ini dia
miliki dengan Fana tak pernah cukup. Keegoisan yang menyenangkan, baginya.
Juga menjengkelkan karena dia tak menyukai perasaan itu. Itu mengganggu
4.2.1 Id
menghindari rasa sakit. Prinsip kenikmatan dilakukan melalui dua proses yaitu
melalui tindak refleks yang berupa berkedip, bersin, menggaruk saat gatal,
tertawa. Dan hal yang kedua melalui proses primer yang berlaku seperti
3. “Gue terlalu sibuk ngurusin diri sendiri. Sampe nggak terlalu merhatiin
nyokap gue,” isak Fatih.” (Egosentris, hlm. 174)
5. “Gue nggak pernah minta juga dipeduliin. Man, kalo lu ngerasa keberatan
untuk peduli sama gue, kalo gue cuma jadi beban, coba aja buat nggak
peduli kayak yang pernah lu bilang. Simple.” (Egosentris, hlm. 290)
Id yang yang dimiliki Fatih dapat dilihat dari narasi Fatih yang berbunyi
„tersenyum lebar ketika mendengar guyonan jenaka Saka‟ dan „tertawa‟ yang
mengacu pada salah satu ciri dari struktur kepribadian id. Kalimat tersebut
merupakan tindak refleks yang dilakukan oleh Fatih ketika mendengarkan sebuah
candaan. Hal itu dapat diperjelas dengan kutipan hasil (1) berikut:
“Fatih bisa tersenyum lebar mendengar guyonan jenaka Saka, hingga perlahan
4.2.2. Ego
Ego berada di area sadar dan tidak sadar. Tugas dari ego adalah mencegah
terjadinya tegangan baru atau menunda kerja dari prinsip kenikmatan sehingga
dapat memuaskan kebutuhan. Proses yang dilalui oleh ego adalah proses berpikir
1. “Di pikiranku, jika memang suatu saat mampu untuk bersekolah tinggi,
satu-satunya harapanku adalah tidak menginginkan memiliki istri seperti
ibuku.” (Egosentris, hlm. 31)
2. “Sang ibu menyendokkan nasi ke atas piring Fatih sedikit lebih banyak,
karena tahu Fatih pasti kelelahan setelah mendapatkan luka di badannya
itu. Namun Fatih menolak. “Dikit aja Bu nasinya, biar bisa sampe besok
pagi,” ujar Fatih.” (Egosentris, hlm. 90)
3. “Jadi ini rencana gue... gue akan kena hipotermia seenggaknya, lebih
baiklah daripada gantung diri atau nelen racun. Gue juga bawa catatan gue
44
di buku kecil, yang gue bawa di tas gue. Isinya adalah tentang mereka
yang udah nyakitin gue.” (Egosentris, hlm. 347)
Ego yang yang dimiliki Fatih dapat dilihat dari pengambilan keputusan yang
dilakukan Fatih bukanlah hal yang baik dalam menyelesaikan masalah. Diambang
dibimbing oleh egonya, dan hal tersebut merupakan salah satu ciri dari ego. Hal
“Jadi ini rencana gue... gue akan kena hipotermia seenggaknya, lebih baiklah
daripada gantung diri atau nelen racun. Gue juga bawa catatan gue di buku kecil,
yang gue bawa di tas gue. Isinya adalah tentang mereka yang udah nyakitin gue.”
4.2.3. Superego
Superego terletak sebagian di bagian sadar dan sebagian lagi di bagian tidak
sadar. Superego merupakan kekuatan moral dan etika kepribadian, superego juga
mewakili nilai-nilai orang tua atau interpretasi orang tua mengenai standar sosial.
Dengan kata lain, superego merupakan wakil dari nilai-nilai moral, nilai
tradisional, ataupun nilai-nilai yang terdapat di masyarakat. Hal ini dapat dilihat
1. “Dan aku juga enggak percaya bahwa orang-orang bisa bener-bener nggak
peduli dengan omongan orang. Mungkin mereka cuma berusaha lebih
keras tidak peduli dibandingkan aku” (Egosentris, hlm. 34)
2. “Saya kira kita semua di ruangan ini cukup mengerti dampak yang terjadi,
Bu. Tapi, menurut saya mengerti aja nggak cukup kalo kita nggak
menghasilkan solusi yang bijak.” (Egosentris, hlm. 54)
45
tersebut yang sesuai dengan nilai moral yang berada di masyarakat seperti yang
diketahui bahwa saat ini masyarakat hanya mampu berkomentar mengenai hal
“Saya kira kita semua di ruangan ini cukup mengerti dampak yang terjadi, Bu.
Tapi, menurut saya mengerti aja nggak cukup kalo kita nggak menghasilkan
BAB V
5.1 Kesimpulan
Dari hasil penelitian yang dilakukan pada novel ”Egosentris“ karya Syahid
ego, dan superego. Ketiga struktur kepribadian tersebut dalam ditemukan pada
tokoh Fatih. Dalam tokoh Fatih mendominasi id yang mengacu pada tindakan
refleks seperti, lamunan, menolak rasa sakit dan keinginan bunuh diri. Berlanjut
kepada ego dari tokoh Fatih seperti pada pengambilan keputusan, penyelesaian
masalah yang lebih mengacu pada prinsip realita yang ada. Sedangkan superego,
tokoh Fatih lebih dominan kepada nilai-nilai moral yang terdapat masyarakat yang
5.1 Saran
kehidupan sehari-hari.
penelitian.
DAFTAR PUSTAKA
Aziz & Hasim. (2010). Menganalisis fiksi sebuah pengantar. Bogor : Ghalia
Indonesia.
Erlyn. (2008). Analisis Psikologi Tokoh Utama Novel Merah Itu Cinta Karya Fx.
Rudy Gunawan. Skripsi FKIP Universitas Tadulako Palu.
Fajrin MR, (2015). Pengertian Tokoh dan Jenis-jenis Tokoh. (artikel online).
Melalui (www.Rifajrin.com). Diakses 04 Agustus 2022 Pukul 06:05.
Novia windi, (2005) kamus lengkap Bahasa Indonesia, Surabaya: Kashiko Press.
Sugyono, Dendi. (2008). Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa Edisi
Keempat. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
1. Judul : EGOSENTRIS
Ringkasan Cerita:
Novel ini bercerita tentang tiga orang sahabat yang memiliki sifat berbeda. Dalam
novel ini tergambar pola pikir mahasiswa di masa sekarang dalam menghadapi
masalah yang ada. Tiga orang sahabat tesebut adalah Fatih, Fana, dan Saka.
51
Fatih adalah seorang anak tunggal yang hidup dengan berjuta masalah dan
kecemasan dalam dirinya. Namun, keluarganya belum tahu apa yang menjadi
sesuatu dengan cara paling baik, dan ia juga memusatkan apa-apa kepada dirinya
hal yang tanpa kita sadari terjadi di kehidupan sehari-hari. Tentang orang-orang
yang tidak bisa lepas dari gawai, tentang orang-orang yang lebih mementingkan
perkataan orang lain terhadap mereka, orang-orang yang lupa akan makna ada dan
tidak menyayangi diri sendiri, dan orang-orang yang penuh kebohongan demi
sebuah kebahagiaan. Ia menjadi bukti nyata bagaimana sikap dan didikan seorang
ibu sedari kecil akan sangat mempengaruhi jiwa dan psikis. Ia juga begitu kuat
Fana adalah perempuan yang selalu ingin kebebasan, hidupnya terstuktur sesuai
dengan keinginan dan arahan orangtuanya karena orangtuanya merasa tahu apa
yang terbaik untuknya. Ia adalah pendengar yang baik bagi kedua sahabatnya,
Saka, seorang abang yang menanggung seluruh beban keluarga karena ayahnya
telah lebih dahulu meninggal. Ia mencoba tegas kepada keluarganya, tetapi justru
secara gamblang. Saka adalah salah satu tokoh yang banyak disukai perempuan
adalah berlari, berlari dalam kata lain adalah berpergian, bertualang, dan
travelling.
Novel ini lebih banyak mengupas soal kehidupan dan persahabatan. Ketiganya
memiliki latar belakang keluarga yang berbeda dan menyimpan beban yang
berbeda-beda pula. Tapi, novel ini lebih terfokus pada kehidupan Fatih. Ia anak
yang tertekan dan selalu berpikiran untuk bunuh diri. Awalnya dikarenakan
ayahnya yang lebih dahulu pulang kepelukan Yang Maha Esa, sejak itu usaha
kehilangan ibunya dengan cara yang tidak wajar dan membenci segala hal yang
datang padanya. Ia benci pada jurnalis yang mencoba mencari informasi tentang
berpikiran untuk bunuh diri karena merasa dunia tidak adil dan tidak ada yang
mengerti dirinya. Ia merekam sebuah suara untuk terakhir kalinya dalam walkman
hidupnya. Akan tetapi, hal itu dicegah oleh temannya. Temannya melihat Fatih
jatuh karena menahan dingin di atas bukit dan segera melarikan Fatih ke rumah
seseorang bisa sangat tertekan oleh perkataan dan perbuatan orang lain terhadap
Bernama lengkap Syahid Muhammad yang biasa dipanggil Mas Iid. Pria yang
bisa diajak berbincang tentang apa saja ini menyukai sudut-sudut kedai kopi yang
dijadikan tempat kesukaan penulis ini untuk menulis dan berbincang. Setelah
sukses dengan buku pertama (Kala) dan keduanya (Amor Fati) yang berkolaborasi
dengan Stefani
tunggalnya. Egosentris menjadi debut buku tunggal pertama sekaligus buku ketiga
.
55
DATA PENELITIAN
nggak suka kalo aku ngomong atau negur mereka? Sampai akhirnya,
mereka malah balik ngomong yang nyebelin. Kayak si Henri. Aku emang
senyebelin itu di mata doi ya?" ujar Fatih saat lagu selesai
2. “Kamu ngerasa nggak sih, atau aku doang ya? Belajar psikologi, bikin
Akhirnya aku jadi judgemental. Tapi, tetap aja ga bisa nerima kelakuan
mereka yang kadang bikin aku kesel banget. Maksudku, aku yakin mereka
sadar omongan mereka, komen-komen mereka itu nyindir orang lain dan
nyakitin orang lain. Tapi kenapa tetap ngelakuin itu sih? Buat apa?”
4. “Gue tahu,” Fatih mulai terisak. “Ironis ya. Gue belajar Psikologi. Tapi
justru kecolongan sama kondisi nyokap gue,” lanjut Fatih, isakan itu
masih keras tertahan. Tangisnya tak ingin tumpah dengan terlalu jelas.
kasih. “Gue terlalu sibuk ngurusi diri sendiri. Sampe nggak terlalu
merhatiin nyokap gue,” isak Fatih. Tangan kiri Fana memohon kepala
5. “Tuh kan! Denger! Pertama, aku nggak maksud dukung Fatih yang nggak
Aku cuma ngasih tahu pandangan aku. Saat kita nyinyirin suatu hal, kita
juga nggak sadar udah melakukan hal yang sama meski dalam konteks
yang berbeda. Kedua, jangan kamu yang sebel kalo ada orang yang
jadi salah gara-gara nggak terima sama bercandaan orang lain. Kamu
hlm.348)
6. "Hidup tuh keras, itu pilihan lu mau nyerah sama keadaan atau tetep
berjuang buat hidup. Dan mereka yang akhirnya bunuh diri, ya udah jelas
mereka nggak kuat agamanya. Udah jelas-jelas bunuh diri dosa." Merasa
bawah ketiak kirinya. Terlihat jelas, bekas luka sayatan saling menumpuk,
kencang. Saka dan Fana terkejut, akhirnya mereka tahu kenapa Fatih
8. “Mungkin emang dari dulu aku minderan sama orang. Ngerasa nggak
nggak suka kalo aku ngomong atau negur mereka? Sampai akhirnya,
mereka malah balik ngomong yang nyebelin. Kayak si Henri. Aku emang
senyebelin itu di mata doi ya?" ujar Fatih saat lagu selesai
10. “Kamu ngerasa nggak sih, atau aku doang ya? Belajar psikologi, bikin
Akhirnya aku jadi judgemental. Tapi, tetap aja ga bisa nerima kelakuan
mereka yang kadang bikin aku kesel banget. Maksudku, aku yakin mereka
sadar omongan mereka, komen-komen mereka itu nyindir orang lain dan
nyakitin orang lain. Tapi kenapa tetap ngelakuin itu sih? Buat apa?”
11. “Kini, penyesalan sedang menggoda pikiran Fatih. Dalam dirinya, ada
12. “Gue tahu,” Fatih mulai terisak. “Ironis ya. Gue belajar Psikologi. Tapi
justru kecolongan sama kondisi nyokap gue,” lanjut Fatih, isakan itu
masih keras tertahan. Tangisnya tak ingin tumpah dengan terlalu jelas.
kasih. “Gue terlalu sibuk ngurusi diri sendiri. Sampe nggak terlalu
58
merhatiin nyokap gue,” isak Fatih. Tangan kiri Fana memohon kepala
13. “Tuh kan! Denger! Pertama, aku nggak maksud dukung Fatih yang nggak
Aku cuma ngasih tahu pandangan aku. Saat kita nyinyirin suatu hal, kita
juga nggak sadar udah melakukan hal yang sama meski dalam konteks
yang berbeda. Kedua, jangan kamu yang sebel kalo ada orang yang
jadi salah gara-gara nggak terima sama bercandaan orang lain. Kamu
hlm.348)
14. "Hidup tuh keras, itu pilihan lu mau nyerah sama keadaan atau tetep
berjuang buat hidup. Dan mereka yang akhirnya bunuh diri, ya udah jelas
mereka nggak kuat agamanya. Udah jelas-jelas bunuh diri dosa." Merasa
15. “Tak lama Fatih membuka bajunya, tangan kanannya menekan bagian
bawah ketiak kirinya. Terlihat jelas, bekas luka sayatan saling menumpuk,
kencang. Saka dan Fana terkejut, akhirnya mereka tahu kenapa Fatih
16. “Mungkin emang dari dulu aku minderan sama orang. Ngerasa nggak
kanan.
"Woy, Bu! Kalo mau belajar motor di Game Master aja!" teriak Henri.
Wajah Henri pucat. Ia menancap gas sedalam mungkin. Rutukan ibu itu
yang lain terbahak, Saka menahan tawanya cukup hebat. Mereka tahu,
18. “Gak usah bilang siapa-siapa soal nyokap gue. Gue takut orang-orang
hlm. 179)
19. " Seorang ayah yang meninggal dikeroyok warga karena salah paham
20. " Tak disangka, sesampainya di kamar penginapan sebuah tungku yang
menyala dengan bara yang masih segar dan penuh sudah siap di kamar
60
mereka. Jika saja tungku itu tidak membara, ingin sekali Fatih
21. “Setelah Bi Asih kembali dari luar, mereka pamit pergi ke kampus
menyelesaikan beberapa UAS yang tidak sempat diikuti Fatih. Sang ibu
melihat mata sembab itu, Bi Asih pun, namun tak ada yang berani
Mungkin, sang bapak tengah memeluknya dari alam sana hingga Fatih
23. “Apa mereka pernah mikirin gimana rasanya jadi anak dari ibunya yang
ngehantuin gue saat orang-orang ngeliat foto nyokap gue di media sosial
Terus ditanya-tanya mulu sama yang nyari berita buat nyeritain kesedihan
kalo ada orang yang jahat banget udah perkosa ibu gue. Buat dapet berita
24. Aku penasaran, di alam sana, mereka masih bisa ngerasain dendam nggak
sih?” Tanya Fatih polos, sambil menyeka air matanya." (Egosentris, hlm.
188)
25. " Akhirnya, anakku tidak akan membenci diriku. Tetapi, hanya airmata
hanya bisa melihat, setiap hari anakku bermain-main dengan silet yang
bersedih, ditekannya luka itu, bersedih lagi, ditambah lagi sayatan itu,
ditekan lagi luka itu, terluka lagi ia. " (Egosentris, hlm. 307)
26. “Setelah hari ke delapan aku terbaring, aku bisa melihat kembali. Di
ruang rumah sakit, anakku baru saja mencium tanganku yang tak bisa
kugerakkan. Anakku, aku rindu Ingin sekali aku bangun, namun tubuh ini
Tak lama, waktu begitu ringan, seringan badanku yang kewalahan diterpa
dimensi. Aku mati. Melihat anakku yang kini hidup kehilangan aku. Hati
Anakku hidup bertahun-tahun tanpa tahu bagaimana aku mati. Aku tak
rela, ingin sekali aku menangis tapi tak bisa. Di sini aku tak bisa
menangis. Nak, kau harus tahu kebenaran ke mana dan kenapa ayahmu
pergi. Jangan seperti aku yang hingga aku mati, aku tak pernah tahu ke
mana ayahku, atau bagaimana dia mati. Aku tak ingin kau benci. Jangan
27. “Tak lama Fatih membuka bajunya, tangan kanannya menekan bagian
bawah ketiak kirinya. Terlihat jelas, bekas luka sayatan saling menumpuk,
kencang. Saka dan Fana terkejut, akhirnya mereka tahu kenapa Fatih
tengah menumpuk. Sinar yang kupercaya sebagai adik tertua, adik yang
setidaknya bisa paham mengapa aku sering kali mengomel, nyatanya tak
29. “Sejak semalam Fatih mematikan gawai miliknya. Menurutnya, hal itu
30. “Fatih yang duduk tak jauh dari mereka tak tahan lagi. Ia kesal setengah
31. “Lu kadang suka sebel nggak sih? Udah tau kadang kita suka kesel liatin
postingan orang atau berita-berita nyebelin, tetep aja kita liatin terus,”
kencangnya, sekeras-kerasnya.
63
dengan sangat cepat. Tangannya seperti pompa tinju yang tidak bisa
banyak teman dan pemuja. Ya, jika dilihat berdasarkan jumlah likes dan
followers di Instagramnya.
cokelat dan bintik matahari di wajah membuat Saka rela menjual jiwanya,
40)
34. “Fatih menatapnya dengan sedikit kecemburuan. Pada sosok yang bisa
yang selama ini dia miliki dengan Fana tak pernah cukup. Keegoisan yang
35. "Ciya elahh seneng banget kayaknya abis ditelepon kekasih," goda Saka.
Tentang bagaimana bisa dirinya tidak tahu bahwa Fana dan Zaki sudah
287)
65
66
67
68