Anda di halaman 1dari 56

Anatomi

Sistem
Visual
Harisma Fakhrun Nisa’, S.Psi., M.Psi., Psikolog
Universitas Teknologi Yogyakarta
Pengantar
Manusia memiliki indera . . .

1 Penglihatan

2 Pendengaran
+ 1 indera
vestibular :
indera internal
→ mengatur 3 Penciuman
keseimbangan
ketika tubuh
bergerak
4 Peraba

5 Perasa
Pengantar
Penginderaan

1 2
Menjaga kelangsungan Kondisi dimana manusia
hidup + seluruh sistem mampu untuk
organ lainnya dalam tubuh Suhu tubuh menjalankan berbagai
manusia = menjaga normal funginya.
homeostasis

Suhu tubuh Sel saraf sangat peka


Terjadi gangguan kerja
dari sel-sel tubuh = tidak normal terhadap perubahan →
kerja sistem organ 40°C kerja sel saraf akan
dalam tubuh terganggu terganggu (SSP) → neuron
3 4 pada otak → tereksitasi
tidak terkendali sehingga
timbul manifestasi klinis →
“kejang”
Pengantar

1 Mekanisme berkeringat
Kalor pada tubuh akan dikeluarkan
melalui penguapan keringat itu
sendiri
Penginderaan
Mekanisme yang melibatkan fungsi
2 organ yang lebih tinggi Mencegah kerusakan →
Pada suhu yang tinggi membuat manusia melakukan
manusia “merasa tidak nyaman” → mekanisme dalam menjaga
mencari tempat yang lebih sejuk, homeostasis suhu tubuh agar
mencari kipas, dll. tetap normal → sistem
integumen menurunkan suhu
Sistem organ yang terlibat : tubuh yang mulai meningkat /
tinggi.
Sistem muskuloskeletal,
kardiovaskular, sistem saraf, sistem
endokrin & panca indera.
Pengantar Panca → informasi dikirimkan ke otak untuk membuat
Indera keputusan dalam bertindak.

Ex :
Kulit → informasi mengenai suhu
lingkungan yang tinggi → otak →
memutuskan harus melakukan
mekanisme berkeringat &
berpindah mencari tempat sejuk / Visual ?
cari kipas / menyalakan ac,
Tanpa adanya penglihatan, otak
dengan tujuan untuk menurunkan
tidak tahu lokasi tempat yang
suhu tubuh.
sejuk / kipas / remote ac →
mengakibatkan otak tidak
mengambil keputusan

Adanya visual →
memerintahkan otot tubuh untuk
pindah ke tempat yang sejuk /
cari kipas, dll.
Penginderaan

Overview materi Visual :

1. Sistem Optik

Retina 2.

3. Jalur Visual

Visual Field 4.
Penginderaan

Overview materi Visual :

1. Sistem Optik
Indera Penglihatan
Indera Penglihatan
Indera penglihatan terdiri dari berbagai lapisan pada
Mata mata yaitu Pupil.

Bola mata yang terletak di bagian depan mata yang


Pupil memungkinkan gelombang cahaya memasuki bagian dalam
mata, pupil dapat mengecil pada akomodasi & konversi.

Kemampuan otot untuk mencembungkan akibat kontraksi


Akomodasi otot siliaris.

Sumbu penglihatan & kontraksi pupil bila org melihat


Konversi benda yang dekat. Bola mata membesar & mengecil
akibat gerekan otot yang disebut iris.

Lingkaran otot yang mengelilingi pupil & berfungsi


Iris untuk mengontrol sejumlah cahaya yang masuk ke
mata (pupil dikelilingi oleh iris).
Sesuatu yang dapat
merangsang reseptor.
Rangsangan Rangsangan terdapat dalam
berbagai bentuk energi (panas,
cahaya, suara, tekanan &
kimiawi)
Siste
m
Optik
Sel penerima sinar di dalam
retina mata yang
Reseptor bertanggung jawab terhadap
penglihatan warna

Satu-satunya cara menyalurkan informasi ke SSP → impuls listrik

Rangsangan diubah oleh reseptor yang ada di masing-masing indera


menjadi impuls listrik → impuls listrik dibawa oleh SST menuju SSP →
dipersepsikan & digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan.
Jenis Reseptor (5) :
Mekanoresepto
Fotoreseptor r
• Reseptor yang peka • Reseptor yang peka terhadap
terhadap rangsangan 1 2 rangsangan mekanis / gerakan.
cahaya. • Ex : organ korti pada koklea
• Fotoreseptor manusia : (telinga dalam) mampu
sel kerucut & sel batang menerima rangsangan mekanis
yang ada di retina. getaran suara.

Ex : jika fotoreseptor diberi • Rangsangan getaran suara yang mampu


rangsangan suara, tidak akan menggetarkan organ korti → menghasilkan
terjadi apa-apa pada impuls listrik → SST → SSP (temporal).
fotoreseptor, sehingga tidak • Otak mampu mengenali informasi suara
ada informasi yang diterima tersebut. Selain organ korti,
otak mengenai suara tadi. mekanoreseptor juga ada di kulit (paccini
→ bereaksi terhadap rangsangan mekanis
berupa tekanan pada kulit).
Jenis Reseptor (5) :
Termoreseptor Kemoreseptor
• Reseptor yang peka terhadap
rangsangan perubahan suhu.
3 4 • Reseptor yang peka terhadap
struktur kimia tertentu. Ex :
Ex : ruffini & krause pada kulit. lidah & hidung.
• Kuncup kecap pada lidah →
• Kulit menerima panas → membedakan 5 struktur kimia
merangsang ruffini → dasar (manis, asam, asin, pahit
memberikan impuls listrik → & umami).
otak → menerjemahkan sensasi • Hidung terdapat reseptor
panas. 5 olfaktorius → mampu
membedakan struktur kimia
• Kulit kehilangan panas → yang menguap (mawar, melati,
merangsang krause → Nosiseptor parfum, dll.
menghasilkan impuls listrik → • Reseptor yang peka terhadap rangsangan kerusakan
otak → diterjemahkan sensasi jaringan → terdapat di hampir seluruh tubuh manusia
dingin. → rasa nyeri.
• Ex : cubitan, luka bakar, dsb.
01 Kornea

02 Lensa Sist
em Dalam memahami
Cairan bola
03 mata Opt sistem optik mata,
perlu membahas 3
Ketiganya berperan
dalam pembiasan
ik hal penting : refraksi,
akomodasi & visus.
cahaya yang masuk
ke dalam mata
sehingga tercipta
suatu bayangan
yang fokus di
retina.
1. Refraksi
• Refraksi : pembiasan cahaya oleh alat optik mata → mampu membiaskan cahaya tepat di
retina → memiliki refraksi yang normal (Emetropi).

• Mata dengan refraksi tidak normal → Ametrapi :

1. Miopi (rabun jauh) → sinar sejajar yang masuk ke dalam mata, dibiaskan & terfokus di
depan retina. Menyebabkan bayangan yang jatuh di retina tidak dalam kondisi fokus,
sehingga didapatkan bayangan yang kabur → Miopi = lensa min

2. Hiperopi (rabun dekat) → sinar sejajar yang masuk ke dalam mata, dibiaskan &
terfokus di belakang retina. Bayangan tidak fokus, sehingga bayangan yang jatuh di
retina menjadi kabur → Hiperopi = lensa plus

3. Astigmatisma terjadi jika fokus sinar yang masuk ke mata terjadi pada lebih dari satu
tempat / mata memiliki fokus lebih dari satu → Astigmatisma = lensa silinder
Kelainan Refraksi : kelengkungan kornea, kecembungan lensa & panjang sumbu bola mata.

Kornea yang terlalu lengkung, lensa mata


Mata miopi yang terlalu cembung / sumbu bola mata
yang terlalu panjang.

Mata Kornea yang kurang lengkung, lensa mata


3 hiperopi yang kurang cembung / sumbu bola mata
yang terlalu pendek.

Astigmatisma Bentuk kornea tidak bulat sempurna,


melainkan agak lonjong, mengakibatkan
kornea memiliki 2 titik fokus yang berbeda.
2. Akomodasi
• Kemampuan lensa mata untuk mencembung & memipih → disebabkan oleh kontraksi otot
siliaris yang berada disekeliling lensa mata.

• Saat otot siliaris relaksasi maka ukurannya akan semakin membesar, sehingga ligamen
suspensorium yang memegang lensa mata menjadi mengendur & karena sifat lensa mata
yang elastis, lensa akan semakin mencembung.

• Begitu juga sebaliknya, ketika otot siliaris berkontraksi maka ukurannya semakin mengecil
sehingga ligamen suspensorium semakin mengencang & karena sifat lensa yang elastis,
maka lensa mata akan semakin memipih.

• Ex : melihat dalam jarak dekat, misalnya saat membaca buku, maka otot siliaris akan
berkontraksi untuk meningkatkan akomodasi mata. Sebaliknya saat melihat benda yang
jauh, otot siliaris akan berelaksasi untuk menurunkan akomodasi mata.

• Mata akan terasa lelah jika terlalu lama melihat secara dekat → kelelahan otot siliaris.
Otot siliaris dalam akomodasi mata
3. Visus
• Visus : ketajaman / kejernihan penglihatan. Penggunaan visus sebagai suatu ukuran yang
bernilai objektif sangat penting.

• Sebagai perbandingan, lebih mudah memperkirakan jarak “1 meter” daripada “pokoknya


dekat”.

• Ex : Seseorang yang mendengar kata “dekat” akan bertanya-tanya, apakah dekat itu sejauh
lemparan batu? Sejauh pandangan / hanya beberapa langkah? Sejangkauan tangan? Tetapi orang
yang mendengar kata “1 meter” akan lebih mudah membayangkan suatu jarak → “1 m” kira-
kira sejangkauan tangan.

• Begitu juga dengan ketajaman penglihatan. Jika mendengar kata “penglihatan kabur”, maka kita
akan bertanya-tanya, apakah orang tersebut benar-benar tidak bisa melihat / hanya tidak bisa
melihat wajah seseorang dengan jelas / hanya tidak bisa melihat tulisan kecil saja? Diperlukan
suatu ukuran pasti yang bernilai objektif dari ketajaman penglihatan seseorang.
3. Visus
• Misalkan suatu tulisan di papan bisa dilihat oleh orang yang memiliki
visus normal adalah dari jarak 6m & seseorang yang akan diperiksa
visusnya juga dapat melihat tulisan itu dengan jelas dari jarak 6m maka
kita dapat mengatakan bahwa orang tersebut memiliki ketajaman
penglihatan yang normal atau visusnya normal atau memiliki visus 6/6.

• Jika ternyata orang tersebut tidak mampu melihat tulisan itu dengan jelas
dari jarak 6m & baru dapat melihatnya dengan jelas dari jarak 4 meter,
maka orang tersebut dikatakan mengalami penurunan tajam penglihatan
atau penurunan visus atau memiliki nilai visus 4/6.
3. Visus
• Pengukuran visus seseorang secara objektif bisa dilakukan dengan menggunakan
snellen chart, E - chart & cincin landolt → 2 pemeriksaan ini dilakukan sebagai
upaya menjawab kekurangan dari snellen chart untuk memeriksa orang yang buta
huruf.

• Jika pada pemeriksaan didapatkan visus yang menurun, maka harus dipastikan
apakah penurunan visus disebabkan karena kelainan refraksi / disebabkan karena
kerusakan / penurunan fungsi di pusat penglihatan di otak.

• Untuk memastikannya dapat dilakukan pemeriksaan pinhole. Dengan mengintip


dari celah yang kecil, jika terjadi perbaikan visus, maka kerusakan bisa dipastikan
ada di refraksinya. Jika tidak terjadi peningkatan visus dengan pinhole, maka
kerusakan ada di pusat penglihatan di otak. Kelainan refraksi bisa dikoreksi
dengan lensa maupun dengan pembedahan (lasik).
Penginderaan

Overview materi Visual :

Retina 2.
Apakah kalian pernah mengalami mata silau setelah
dari ruangan gelap? atau sulit melihat ketika dari
ruangan yang terang?
Retina

Sel Batang
Sel Kerucut
Proses
Transduksi
Retina

Cahaya diubah • Pigmen → • Pigmen →


Reseptor
menjadi impuls iodopsin, berfungsi rhodopsin, berfungsi
cahaya pada
listrik. (melibatkan dalam penglihatan dalam penglihatan
mata
sel kerucut & sel terang. remang.
batang) • Ditemukan di • Ditemukan di bagian
retina bagian perifer → di sekitar
sentral → pada fovea sentralis
fovea sentralis
Retina
Penglihatan Terang Penglihatan Remang
(photopic vision) (Scotopic vision)
• Melibatkan sel-sel kerucut
• Melibatkan sel-sel batang
• Adaptasi yang lebih cepat
dibanding scotopic vision → 5 • Saat berada di dalam
detik berbanding menit. ruangan yang gelap lalu
tiba-tiba berpindah ke luar
• Saat pindah dari ruangan yang ruangan yang sangat
sangat terang & tiba-tiba terang, akan merasa silau.
memasuki ruangan yang
remang, maka tidak akan bisa • Sekitar 5 detik berlalu,
melihat apapun. Tapi, berangsur- penglihatan akan kembali
angsur penglihatan mulai normal.
membaik & akhirnya bisa
melihat seperti biasa setelah
menit.
Penglihatan Terang Penglihatan Remang
(photopic vision) (scotopic vision)

• Mampu membedakan warna dengan


baik. • Tidak dapat membedakan warna,
Retina hanya terlihat abu-abu saja.
• penglihatan terang → objek mampu
terlihat dengan jelas & terfiksasi • Dapat ditemukan pada malam hari
dengan baik. tanpa lampu & hanya diterangi
sinar bulan.
• Persarafan yang melayani sel batang
& sel kerucut memiliki karakteristik • Penglihatan remang tidak mampu
yang berbeda. memfiksasi objek dengan baik.
Semua objek terlihat tidak terlalu
• 1 sel kerucut dilayani oleh 1 saraf, jelas.
sedangkan 1 sel saraf dapat
melayani beberapa sel batang.
Retina
• Retina hanya dapat menangkap gelombang
cahaya tampak → gelombang
elektromagnetik dengan panjang gelombang
berkisar antara 400 hingga 700 nanometer.

• Gelombang cahaya tampak lebih dikenal


dengan sebutan “mejikuhibiniu”.

• Merah memiliki energi terendah & ungu


memiliki energi tertinggi.

• Dibawah merah (red) ada infrared yang sudah


tidak dapat dilihat oleh manusia.

• Diatas ungu (violet) ada ultraviolet yang


sudah tidak dapat dilihat lagi. Jika
digambarkan, hanya sedikit panjang
gelombang yang dapat dilihat.
Retina
• Sel kerucut dalam
membedakan warna,
dipengaruhi oleh pigmen yang
dimilikinya.

• 3 jenis sel kerucut : sel


kerucut merah, sel kerucut
hijau & sel kerucut biru.

• Masing - masing sel kerucut


mampu mengirimkan impuls
ke otak sesuai dengan panjang
gelombang yang paling
sensitif diterimanya.
Kelainan Retina

Colour weakness
(buta warna
parsial)
Jika seseorang Jika seseorang
kehilangan salah satu mengalami masalah
jenis sel kerucut maka dengan pigmen
orang tersebut akan warna semua sel
mengalami kelemahan kerucut
penglihatan warna. Buta warna
total
Buta Warna
Mata manusia
memiliki potensi buta
warna, ini bisa terjadi Potensi
dari factor gen atau Biasanya mengalami
yang lainnya kesulitan untuk
membedakan merah dari
2. Dikromat hijau, karena hanya
mempunyai 2 jenis cones.
• Ketidakmampuan
membedakan 2 atau lebih Buta Warna
jenis spectrum warna.
Mempunyai buta
• Terdapat beberapa jenis warna total. Dunia
buta warna
1. Monokromat terlihat dalam gerakan
hitam dan putih.
Buta warna total : Penyandang
tidak mampu membedakan sama
sekali warna – warna yang
dilihatnya.

Buta warna sebagian (dikromat),


dibedakan menjadi 2 :
Orang tidak selalu menyadari
1 bahwa dirinya mengalami
Buta warna merah – hijau : tidak buta warna.
dapat membedakan antara warna
merah dengan warna hijau
2
Buta warna biru – kuning : tidak
dapat membedakan antara warna
biru dengan warna kuning
Psikologi Warna

Dapat merangsang
Merangsang aktivitas
kemampuan Memberi kesan suram,
Simbol dari energi, pikiran & mental. Mampu
berkomunikasi, ekspresi gelap & menakutkan
gairah, action, kekuatan membantu penalaran
artistic & juga symbol namun juga elegan.
& kegembiraan. secara logis & analitis
kekuatan. Biru tua Karena itu elemen
Dominasi merah mampu sehingga cenderung lebih
merangsang pemikiran apapun jika
merangsang indra fisik bijaksana & cerdas, dari
yang jernih & biru muda dikombinasikan dengan
(meningkatkan nafsu sisi akademis lebih kreatif
membantu menenangkan warna hitam akan terlihat
makan & gairah seksual) & pandai meciptakan ide
pikiran & meningkatkan menarik
yang original
konsentrasi
• Kemampuannya untuk
membantu mengurangi rasa
nyeri.
• Karena putih memberi
Putih kesan kebebasan &
keterbukaan.
• Bagi pekerja kesehatan
warna putih memberi kesan
steril, suci dan bersih

warna &
psikologis • Identik dengan alam & mampu
memberi suasana tenang &
santai.
Hijau • Membantu seseorang yang
berada dalam situasi tertekan
menjadi lebih mampu dalam
menyeimbangkan emosi &
memudahkan keterbukaan
dalam berkomunikasi
Penginderaan

Overview materi Visual :

3. Jalur Visual
Jalur Visual
• Impuls dari retina bagian lateral → otak
• Impuls sensoris pada lengan kanan ipsilateral. Maksudnya, impuls dari retina
akan dibawa seluruhnya menuju bagian lateral mata kanan → menuju otak
otak bagian kiri & impuls dari bagian kanan.
lengan kiri akan dibawa seluruhnya
ke otak bagian kanan. • Begitu juga dengan impuls dari retina
lateral mata kiri →menuju ke otak bagian
• Sedangkan impuls visual pada mata kiri.
kanan, akan dibawa sebagian
menuju otak bagian kanan & • Impuls dari retina bagian nasal → otak
sebagian dibawa ke otak bagian kontralateral. Maksudnya, impuls dari retina
kiri. Adapun impuls visual pada nasal mata kanan → otak bagian kiri &
mata kiri akan dibawa ke kedua impuls dari retina nasal mata kiri → otak
belahan otak (kiri & kanan). bagian kanan. Masing-masing jalur visual
retina nasal dari ke2 mata akan
“berpapasan” di kiasma optikus.
(Kiasma
Optikus)
Jalur Visual

Melalui jalur visual Ex : Mengalami buta mata Jika terjadi kebutaan


→ mengetahui & kanan akibat kecelakaan, perifer (bipolar
bisa memprediksi bisa memperkirakan hemianopia) maka
letak kerusakan jalur bahwa kerusakan kemungkinan ada
visual dari gangguan kemungkinan ada di mata kerusakan pada kiasma
penglihatan yang kanan / pada nervus optikus / ada tumor di
terjadi. optikus mata kanan. daerah tersebut.
Penginderaan

Overview materi Visual :

Visual Field 4.
Visual Field / Lapang Pandang

visual field
Walaupun
Suatu area yang demikian, setiap Pengukuran
dapat dilihat oleh orang memiliki lapang pandang
mata. Normalnya, lapang pandang dapat dilakukan
manusia mampu yang berbeda, dengan
melihat 60° ke arah banyak menggunakan
superior, 70° ke dipengaruhi oleh alat perimeter
arah inferior, 60° berbagai faktor,
ke arah nasal, salah satunya
dan100° ke arah anatomi wajah
lateral seseorang
Visual Field
Visual Field
• Saat manusia melihat suatu area, ada
area yang dapat dijangkau oleh kedua
mata secara bersamaan & ada area
yang hanya mampu dilihat oleh satu
mata saja.

• Suatu area yang mampu dilihat oleh


kedua mata secara bersamaan disebut
binokular zone.

• Sedangkan area yang hanya mampu


dilihat oleh satu mata saja disebut
monocular zone. Zona
Penglihatan
Visual Field
• Pada daerah binokular, mata kanan &
mata kiri mengirimkan impuls berupa
gambar yang mirip walaupun tidak
identik, dibedakan dari sudut mata
tersebut melihat.

• Pada otak, kedua impuls yang berbeda


ini akan mengalami fusi
(penggabungan) sehingga akan timbul
persepsi satu gambar 3 dimensi.

• Binokular zone → manusia bisa


mengenali suatu ketebalan suatu
benda atau kedalaman suatu daerah. Zona
Penglihatan
Apakah visual
dapat
mempengaruhi
psikologis
seseorang?
Visual Psikophysiology
Selain sebagai informasi awal
yang dibutuhkan otak untuk
bertindak, rangsangan visual
ternyata juga dapat 1 Ex : Saat melihat ular
mempengaruhi psikologis mendekat, maka
manusia. informasi visual tersebut
akan membangkitkan
3 memori mengenai ular
yang merupakan hewan
berbahaya sehingga akan
merasa takut.
Mata → rangsangan visual → ditransduksi 2
menjadi impuls listrik → dihantarkan oleh
serabut saraf penglihatan → pusat penglihatan
di otak bagian oksipitalis → diintegrasikan ke
bagian otak lainnya yang berperan dalam
pengaturan emosi → sistem limbik.
Indera “keenam” dalam sudut
pandang psikologi? Bagaimana?
Diskusi

Buta Warna hanya Apakah perempuan bisa


disebabkan oleh mengalami Buta Warna?
2
kelainan genetik,
setuju / tidak?
Kenapa? 1

3
Bagaimana cara kita Apa saja jenis-jenis Buta
mengetahui seseorang itu Warna?
4
Buta Warna atau tidak?
PUTI
H
BIRU
MERA
H
HIJAU
KUNI
MER
KUNI
AH
NG
HIJAU
PUTIH
BIRU
BIRU
PUTIH
HIJAU
KUNI
MERA
NG
HIJA
MERA
U
KUNI
H
NG
PUTIH
BIRU
KUNI
NG
HIJAU
PUTIH
BIRU
MERA
terima
kasih

Anda mungkin juga menyukai