Anda di halaman 1dari 5

TUGAS TUTORIAL 3

PENDIDIKAN IPA DI SD

NAMA : RIZAL ALPIAN YUDHISTIRA


NIM : 857319449
Jawaban!

1. Tentukan 3 besaran fisika yang dapat diukur menggunakan smartphone.


• Transducer
Transducer adalah alat berfungsi untuk mengubah sebuah bentuk energi menjadi
bentuk energi yang lain. Transducer menjadi bagian yang paling pentingdari sistem
kedali.
Berdasarkan prinsip kerjanya transduser dibagi menjadi dua, yaitu transducer input
(Sensor) dan Transducer output (aktuator).
• Sensor
Sensor adalah alat yang berfungsi mengubah besaran fisis menjadi besaran listrik.
Besaran fisis didapatkan dari fenomena di lingkungan sensor seperti panas, suara
Intensitas cahaya, tekanan, kemiringan, magnetis, kelembapan dan gravitasi.
Besaran fisis yang didapatkan oleh sensor diolah dan menghasilkan sinyal listrik
berupa sinyal digital atau sinyal Analog.
• Aktuator
Aktuator adalah alat yang berfungsi mengubah besaran listrik menjadi besaran fisis.
Besaran fisis yang dimaksud adalah Gerakan, Cahaya, panas maupun tekanan
ataupun magnetis.
Aktuator menjadi bagian penting dari sistem kendali karena menentukan pergerakan
dari sebuah proses. Aktuator digerakkan dengan kontrol dari mikrokontroller,
komputer ataupun PLC.
2. Diketahui : Jam berangkat bus A = 13.00
Jam berangkat bus B = 14.00
kecepatan bus A = 40 km/jam
kecepatan bus B = 60 km/jam

Ditanya : Jam menyusul ?

Jawab :
LANGKAH PERTAMA (I)
Hitung selisih waktu berangkat dengan menggunakan cara sebagai berikut:
Selisih waktu = 14.00 - 13.00

= 01.00 atau 1 jam


LANGKAH KEDUA (II)

Hitung selisih jarak Bus A dan Bus B berdasarkan kecepatan bus A dengan menggunakan
cara sebagai berikut :

V=
keterangan : v = kecepatan (km/jam)

s = jarak yang ditempuh (km)

t = waktu tempuh (jam)

Maka caranya yaitu :

s=v×t

= 40 km/jam × 1 jam

= 40 km

LANGKAH KETIGA (III)

Hitung waktu yang dibutuhkan untuk menyusul dengan menggunakan cara sebagai berikut :

t susul = selisih jarak / (V₂ - V₁)

= 40 km / (60 km/jam - 40 km/jam)

= 40 km / 20 km/jam

= 2 jam

LANGKAH KEEMPAT (IV)

Hitung jam menyusul dengan menggunakan cara sebagai berikut :

Jam menyusul = Jam berangkat bus B + t susul

= 14.00 + 01.00

= 15.00
3. Diketahui :
m = 60 kg
ΣF = (F1 (Anak 1) + F2 (Anak 2) + F3 (Anak 3))
Ditanya
percepatan (a) ?
Jawab
a = ΣF : ΣM
= (30+15+20) / 60 kg
= 1,08333 m/s²
4. Hukum I Newton menyatakan: "Bila resultan gaya yang bekerja pada suatu benda
sama dengan nol atau tidak ada gaya yang bekerja pada benda tersebut, maka
setiap benda akan bergerak terus dengan kelajuan tetap pada lintasan lurus (gerak
lurus beraturan) atau tetap diam." Hukum tersebut menjelaskan bahwa sebuah
benda memiliki kecenderungan diam mempertahankan keadaannya. Sifat ini dikenal
dengan sifat kelembaman dan hukum ini juga punya nama lain yaitu Hukum
Kelembaman. Rumus Hukum Kelembaman: ∑F = 0 atau Resultan Gaya (kg m/s2)
Contoh penerapan Hukum I Newton terlihat pada saat orang naik mobil. Pada kasus
naik mobil bergerak cepat dan mengerem secara mendadak, tubuh penumpang
cenderung terdorong ke depan. Inilah yang kemudian mengilhami produsen mobil
untuk menambah fitur sabuk pengaman dan airbags sebagai pelindung penumpang
dari cedera.
5. Jelaskan perubahan wujud H2O (air) dalam wujud cair, padat (es), dan gas (uap air)

• Mencair
Mencair adalah bentuk perubahan wujud yang terjadi pada benda padat menjadi benda cair.
Agar dapat terjadi perubahan wujud mencair maka memerlukan panas atau kalor yang
mempengaruhi zat benda tersebut. Perubahan wujud ini juga biasa kita kenal dengan istilah
meleleh. Contohnya Grameds melelehkan coklat batangan menjadi lebih kental dengan
memanaskannya di kompor.
• Membeku
Membeku adalah bentuk perubahan wujud yang terjadi pada benda cair menjadi benda padat.
Perubahan wujud membeku bisa dibilang kebalikan dari mencair. Itu artinya proses
perubahan wujud dengan membeku akan melepaskan panas pada suhu yang dingin,
berkebalikan dari mencair. Grameds pasti pernah membekukan air di freezer menjadi es batu
atau membekukan bahan cair lainnya.
• Menguap
Menguap adalah bentuk perubahan wujud yang terjadi pada benda cair menjadi zat gas.
Menguap adalah perubahan wujud yang memerlukan kalor atau pemanasan. Perubahan
tersebut tidak hanya terjadi pada zat cair saja, namun juga bisa terjadi di dalam tubuh
manusia. Contohnya saat Grameds berkeringat, maka keringat akan menguap dan mendingin
dari tubuh kita. Yang paling sering kita lihat adalah ketika merebus air maka saat mendidih
akan mengeluarkan uap.
6. Proses mendengar diawali dengan suara yang ada di sekitar, berupa getaran atau gelombang,
ditangkap oleh telinga bagian luar. Kemudian getaran diteruskan ke saluran telinga sehingga
memberi tekanan atau pukulan pada gendang telinga (membran timpani). Ketika gendang
telinga bergetar, maka getarannya akan diteruskan ke tulang pendengaran.
Tulang pendengaran akan memperkuat getaran ini dan mengirimkannya ke telinga bagian
dalam. Saat mencapai telinga bagian dalam, getaran akan diubah menjadi impuls listrik dan
dikirim ke saraf pendengaran pada otak. Otak lalu akan menerjemahkan impuls ini sebagai
suara.
Perlu diketahui bahwa telinga tidak hanya berfungsi sebagai organ utama indera pendengaran,
namun juga berperan dalam menjaga keseimbangan tubuh. Fungsi-fungsi tersebut secara
khusus didukung oleh kerja sama dengan organ lain.
7. Mata adalah alat indra yang secara konstan menyesuaikan pada jumlah cahaya yang masuk,
memusatkan perhatian pada objek yang dekat dan jauh serta menghasilkan gambaran yang
kontinu yang dengan segera di hantarkan pada otak. Penglihatan pada manusia melibatkan
deteksi gelombang cahaya yang sangat sempit dengan panjang gelombang sekitar 400 sampai
750 nm.
Panjang gelombang terpendek dipersepsi sebagai warna biru, dan panjang gelombang
terpanjang dipersepsi sebagai warna merah. Mata memiliki fotoreseptor yang mampu
mendeteksi cahaya, tetapi, sebelum cahaya mengenai reseptor yang bertanggung jawab untuk
deteksi ini, cahaya harus difokuskan ke retina (ketebalan 200 μm) oleh kornea dan lensa,
dilansir dari buku Anatomy & Physiology for Nurse (Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis)
oleh Pearce E.C.
Fotoreseptor bisa dibagi menjadi dua jenis yaitu sel batang dan sel konus (kerucut). Reseptor
batang berespons terhadap cahaya remang-remang, dan reseptor konus berespons dalam
keadaan terang dan mampu membedakan warna merah,hijau, atau biru.
Reseptor batang dan onus terdapat di bagian dalam retina, dan cahaya harus berjalan melalui
sejumlah lapisan sel untuk mencapai fotoreseptor ini. Setiap fotoreseptor memiliki molekul
pigmen visual (batang: rodopsin; konus: eritrolabe (merah), klorolabe (hijau), sianolabe
(biru)); pigmen-pigmen ini menyerap cahaya dan memicu potensial reseptor yang tidak
seperti sistem reseptor lainnya, menyebabkan hiperpolarisasi sel dan bukan depolarisasi.
8. Menggosokkan Balon dengan Wol
• Tiuplah balon dan ikat ujungnya. Tarik leher balon dan tempelkan lubangnya di bibir.
Tarik napas panjang kemudian embuskan udara ke dalam balon hingga penuh.
Setelah itu, ikat ujung balon membentuk simpul agar udara di dalamnya tidak keluar.
Dalam percobaan ini, kamu harus menggunakan balon karet. Balon metalik
tidak dapat menghantarkan listrik statis saat digosokkan dengan wol.
• Gosokkan balon dengan wol selama 5-10 menit. Pegang balon dengan salah satu
tangan dan wol dengan tangan lainnya. Tekan wol ke permukaan balon kemudian
gosokkan keduanya kuat-kuat selama 5-10 detik.
Jika tidak ada wol di rumah, kamu bisa menggosokkan balon dengan kepala.
• Pegang balon di dekat kaleng soda horizontal. Untuk mengetes listrik statis, letakkan
kaleng soda secara horizontal di permukaan yang halus dan rata. Setelah itu, letakkan
balon di dekat kaleng, tetapi jangan sampai keduanya bersentuhan. Jika kaleng soda
menggelinding menjauh dari balon, berarti balon menghantarkan listrik.
Kamu juga bisa mengetes konduksi listrik dengan meletakkan balon di dekat
rambut. Jika batang rambutmu terangkat dan menyentuh balon, berarti kamu
berhasil membuat listrik statis.
• Lepaskan listrik statis pada balon dengan menggosokkannya ke benda logam. Logam
adalah konduktor yang kuat dan dapat menghilangkan muatan listrik pada balon.
Sama seperti yang kamu lakukan menggunakan wol, cukup gosokkan logam
ke permukaan balon selama sekitar 5-10 detik
9. Terdapat baterai sebagai sumber tegangan sebesar 12 volt dan lampu sebagai
hambatan sebesar 8 ohm
• V=I.R
I =V/R
= 12 / 8
= 1,5 A
• I = (V1 + V2) / R
= (12+12) / 8
= 24 / 8
=3A
• I = V / (R1+R2)
= 12 / (8+8)
= 12/ 16
= 0,75 A
10. Ring of Fire atau yang biasa kita kenal dengan sebutan cincin api merupakan sebuah jalur
pegunungan aktif. Hal ini yang menjelaskan kenapa banyak sekali gempa bumi dan juga
erupsi gunung berapi yang sering terjadi di Indonesia.
Indonesia sendiri merupakan salah satu jalur yang dilewati oleh cincin api ini. Dikutip dari
geografi.org cincin api adalah daerah yang sering mengalami gempa bumi dan juga letusan
gunung berapi yang mengelilingi cekungan Samudra Pasifik. Daerah ini berbentuk seperti
tapal kuda dan mencakup wilayah sepanjang 40.000 km. Daerah tersebut juga sering disebut
dengan Sabuk Gempa Pasifik. Sekitar 90% dari gempa bumi yang terjadi dan 81% dari gempa
bumi terbesar ada di sepanjang jalur Cincin Api.
Dilansir dari National Geographic cincin api melacak titik pertemuan banyak lempeng
tektonik, termasuk Eurasia, Amerika Utara, Juan De Fuca, Cocos, Karibia, Nazca, Antartika,
India, Australia, Filipina, Dan Lempeng Lain Yang Lebih Kecil, Yang Semuanya
Mengelilingi Lempeng Pasifik Yang Besar.
Pergerakan inilah yang kemudian menghasilkan palung laut dalam, letusan gunung berapi,
dan juga episentrum gempa yang ada di sepanjang batas pertemuan lempeng tersebut dengan
garis patahan.

Anda mungkin juga menyukai