MAKALAH Sinyal Sistem 2
MAKALAH Sinyal Sistem 2
Konvolusi
Dosen Pengampu
S1 Teknik Elektro
Fakultas Teknik
Universitas Riau
2023
Kata Pengantar
Penyusun
DAFTAR ISI
Kata Pengantar..................................................................................................................ii
BAB I................................................................................................................................4
Pendahuluan.....................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang........................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah..................................................................................................4
1.3 Tujuan....................................................................................................................4
BAB II...............................................................................................................................5
PEMBAHASAN................................................................................................................5
2.1 Evaluasi Konvolusi..................................................................................................5
2.2 Respon Sistem LTI..................................................................................................9
2.3 Integral Konvolusi...................................................................................................9
2.4 Integral Konvolusi untuk Sistem Kasual................................................................10
2.5 Interpretasi Grafis.................................................................................................11
2.6 Sifat Konvolusi......................................................................................................13
2.7 Sifat Sistem Konvolusi...........................................................................................14
2.8 Sistem Konvolusi dengan Input Eksponensial Kompleks.......................................16
2.9 Tabel Konvolusi.....................................................................................................18
BAB III...........................................................................................................................19
PENUTUP.......................................................................................................................19
3.1 Kesimpulan...........................................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................20
BAB I
Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Konsep-konsep dasar dalam konteks sinyal dan sistem adalah pilar fundamental yang mendukung
sebagian besar teknologi modern yang kita nikmati hari ini. Konvolusi adalah salah satu konsep
kunci, yang memungkinkan kita untuk memodelkan dan menganalisis bagaimana sinyal atau data
berubah seiring waktu. Ini adalah dasar dari pemrosesan sinyal, pemodelan sistem fisik, dan analisis
data dalam berbagai aplikasi, mulai dari komunikasi nirkabel hingga pengolahan gambar medis.
Sistem LTI (Linear Time-Invariant) adalah abstraksi matematis yang sangat berguna dalam
menggambarkan sistem fisik yang responsnya tidak berubah seiring waktu. Model ini memungkinkan
insinyur untuk menganalisis bagaimana sistem merespons berbagai jenis input tanpa harus menangani
kompleksitas waktu seiring waktu. Integral konvolusi adalah teknik matematis esensial yang
digunakan untuk menghitung bagaimana sistem merespons input tertentu. Ini diterapkan dalam
berbagai konteks, seperti pemrosesan sinyal audio, komunikasi data, dan kontrol sistem otomatis.
Pemahaman sifat-sifat matematis dari konvolusi, seperti komutatifitas dan distributifitas, serta
pemahaman sifat-sifat sistem konvolusi, seperti linearitas dan kausalitas, adalah kunci dalam analisis
sistem yang kompleks. Interpretasi grafis konvolusi memungkinkan para profesional untuk secara
intuitif melihat bagaimana sinyal masukan mempengaruhi respons sistem, membantu dalam
pemecahan masalah dan pengambilan keputusan yang lebih baik. Input eksponensial kompleks adalah
elemen penting dalam analisis frekuensi sinyal, memungkinkan kita untuk memahami spektrum
frekuensi sinyal dan merancang sistem yang efisien dalam berbagai aplikasi, termasuk komunikasi
digital dan pemrosesan audio. Dengan pemahaman yang kuat tentang konsep-konsep ini, para
insinyur dan ilmuwan dapat merancang dan mengoptimalkan teknologi yang semakin canggih di
berbagai industri.
1.3 Tujuan
Makalah ini disusun bertujuan untuk para pembaca agar dapat memahami dari konsep-konsep dari
materi pelajaran “Sinyal dan Sistem” agar pembaca dapat menambah wawasan para pembaca
terkait materi “Konvolusi” mulai dari, Evaluasi Konvolusi, Respon Sistem LTI, Integral
Konvolusi, Integral Konvolusi untuk Sistem Kausal, Interpretasi Grafis, Sifat Konvolusi, Sifat
Sistem Konvolusi, Sistem Konvolusi dengan Input Eksponensial Kompleks
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Evaluasi Konvolusi
Konvolusi adalah metode penghitungan untuk menentukan respon sistem. Pada sistem diskrit
metode penghitungan dengan cara penjumlahan (akumulator) sedangkan pada sistem kontinyu dengan
cara integrasi.
Evaluasi konvolusi merujuk pada proses penilaian atau pengujian kinerja algoritma atau operasi
konvolusi pada data tertentu. Evaluasi ini dapat dilakukan untuk berbagai tujuan, tergantung pada
konteksnya, seperti dalam pemrosesan sinyal, pengolahan citra, atau pembelajaran mesin. Berikut
adalah beberapa aspek yang biasanya dievaluasi dalam konteks konvolusi:
a. Kualitas Hasil: Evaluasi ini fokus pada sejauh mana operasi konvolusi menghasilkan hasil
yang diharapkan. Ini bisa mencakup penilaian visual untuk citra atau pengukuran kualitas
sinyal dalam pemrosesan sinyal.
b. Akurasi: Jika konvolusi digunakan dalam tugas pengenalan objek atau klasifikasi, akurasi
adalah metrik penting yang dievaluasi. Ini mengukur sejauh mana model atau algoritma
konvolusi dapat mengidentifikasi dan mengklasifikasikan objek dengan benar.
c. Kecepatan dan Efisiensi: Dalam banyak aplikasi, kinerja waktu eksekusi konvolusi sangat
penting. Oleh karena itu, evaluasi ini dapat mencakup pengukuran seberapa cepat operasi
konvolusi dijalankan, dan apakah ada cara untuk meningkatkan efisiensi.
d. Ketahanan Terhadap Gangguan: Evaluasi ini melibatkan pengujian sejauh mana operasi
konvolusi tahan terhadap gangguan atau noise dalam data. Ini bisa relevan dalam pengolahan
citra atau pemrosesan sinyal.
e. Kualitas Representasi Fitur: Dalam pembelajaran mesin, konvolusi digunakan untuk ekstraksi
fitur dari data. Evaluasi ini dapat melibatkan penilaian seberapa baik fitur-fitur ini
merepresentasikan informasi yang berguna untuk tugas tertentu.
f. Validasi Silang: Dalam pembelajaran mesin, penggunaan validasi silang dapat digunakan
untuk mengukur kinerja model yang melibatkan operasi konvolusi. Ini membantu memastikan
bahwa model tidak hanya mengingat data pelatihan tetapi juga dapat melakukan generalisasi
pada data baru.
g. Komparasi dengan Metode Lain: Dalam beberapa kasus, evaluasi konvolusi melibatkan
perbandingan kinerja operasi konvolusi dengan metode lain yang mungkin relevan untuk
tugas yang sama.
Evaluasi konvolusi dapat dilakukan dengan berbagai metrik dan teknik pengujian yang sesuai
untuk konteks aplikasinya. Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa operasi konvolusi berfungsi
dengan baik sesuai dengan kebutuhan spesifik tugas atau proyek yang sedang dilakukan.
Gambar dibawah memperlihatkan bagaimana respon sistem dihitung terhadap masukan x[n]=
1 1 1 dan respon impuls h[n]=1 0 1
Telah disebutkan bahwa jika respon impuls sebuah sistem diketahui, respon sistem terhadap
sembarang sinyal dapat dihitung. Sebuah sistem linier dan time-invariant hanya mempunyai satu
respon impuls yang tidak pernah berubah. Jadi hubungan antara sebuah sistem dengan respon impuls
adalah berkawan satu-satu. Itulah sebabnya respon impuls dapat digunakan menyatakan sebuah sistem
dalam pemodelan seperti terlihat pada gambar di bawah ini.
Respon sistem terhadap masukan berupa tangga satuan (unit step) disebut respon step.
Hubungan antara unit step dengan unit impulse berkawan satu-satu. Sehingga seperti respon impuls,
respon step juga dijadikan gambaran sistem. Penggunaan respon step dalam penggambaran sistem
banyak dilakukan pada analisis dan desain sistem kontrol. Sedangkan penggunaan respon impuls lebih
banyak dilakukan pada analisis dan desain tapis (filter).
Kita akan menghitung konvolusi berdasarkan grafik. Secara umum, cara grafik untuk mendapatkan
konvolusi x[n] dan h[n] adalah sebagai berikut:
1. Substitusi n=k pada x[n]= 1 1 1 dan h[n]= 1 0 1 menjadi x[k] dan h[k]
2. Cari nilai h[-k], yaitu dengan cara mencerminkan nilai nilai h[k] terhadap sumbu k=0
3. Kalikan x[k] dengan h[n-k] untuk mendapatkan vn[k]=x[k]h[n-k], dengan cara geser h[-k] sejauh
n, karena nilai x[k] pada soal = 0 untuk k<0 maka y[n]=0 untuk n<0, artinya n dimulai dari n=0.
Selanjutnya kalikan h[-k] tergeser dengan x[k] untuk mendapatkan vn[k]
4. y[n] diperoleh dengan menjumlahkan nilai-nilai vn[k], seperti pada gambar di bawah. Sehingga
y[n] adalah Σ v0[k], Σ v1[k], Σ v2[k], Σ v3[k], Σ v4[k]= 1 1 2 1 1
Pada contoh di atas panjang x[n] = 3, panjang h[n] = 3 dan menghasilkan panjang y[n] = 5. Jika
panjang x[n] = N , panjang h[n] = M dan panjang y[n] = K maka secara umum berlaku K = N +
M–1
y[n] = x[n]⊗h[n]
= x[n]⊗(1δ[n] +1δ[n-2])
dengan menggunakan sifat konvolusi pada persamaan ( ) diperoleh:
y[n] = x[n]⊗1δ[n] + x[n]⊗1δ[n-2]
= x[n] + x[n-2]
Masukan Keluaran
δ [n] h[n]
δ [n-1] h[n-1]
δ [n-2] h[n-2]
δ [n-k] h[n-k]
Pada sitem LTI juga berlaku prinsip superposisi sehingga jika masukannya
N
∑ x i[n]
i=M
∑ y i[n]
i=M
dengan M≤N dan yi adalah respon/keluaran yang berkaitan dengan masukan xi.
Sebagai contoh jika x[n]= 2δ[n+1]+ 3δ[n]+ 1δ[n-1]+ 4δ[n-2] maka keluarannya adalah y[n]=
2h[n+1]+ 3h[n]+ 1h[n-1]+ 4h[n-2]. Sehingga secara umum, jika masukan sistem LTI yang dinyatakan
sebagai:
∞
x [ n ] = ∑ x [ k ] δ [n−k ]
k=−∞
Persamaan di atas disebut sebagai penjumlahan konvolusi dari x[n] dan h[n] yang dapat
dinotasikan sebagai:
y [ n ] =x [ n ] ⊗ h [n ]
Jika h(t) adalah respon impuls sistem linier kontinyu, dan x(t) adalah sinyal masukan maka sinyal
keluaran adalah
Contoh lain dari integral konvolusi adalah ketika kita ingin mencari respon sistem linier
terhadap sinyal masukan. Dalam hal ini, respon sistem linier dapat dinyatakan sebagai hasil integral
konvolusi antara sinyal masukan dengan respon impuls sistem.
b. Integral konvolusi pada sinyal waktu diskrit: Operasi konvolusi pada sinyal waktu diskrit
didefinisikan sebagai berikut:
di mana x[n] adalah input, h[n] adalah respons impuls sistem, dan y[n] adalah output sistem.
Contoh Integral Konvolusi untuk Sistem Kausal
a. Sistem kausal: Sebuah sistem dikatakan kausal jika output pada saat ini hanya bergantung pada
nilai input pada waktu sebelumnya. Contoh sistem kausal adalah filter low-pass.
b. Integral konvolusi pada sinyal waktu kontinyu: Misalkan x(t) adalah input dan h(t) adalah respons
impuls sistem. Jika h(t) adalah fungsi tangga, maka output sistem dapat dihitung dengan operasi
konvolusi sebagai berikut:
c. Integral konvolusi pada sinyal waktu diskrit: Misalkan x[n] adalah input dan h[n] adalah respons
impuls sistem. Jika h[n] adalah fungsi tangga, maka output sistem dapat dihitung dengan operasi
konvolusi sebagai berikut:
a. Untuk sebarang nilai tetap t dalam interval [ti-1,ti], plot x ( τ), h ( t − τ) dan perkalian g(t, τ)
= x(τ)h(t- τ) sebagai fungsi τ
b. Integralkan g(t, τ) sebagai fungsi dari τ . Perhatikan bahwa integran g(t, τ) bergantung kepada
t dan τ. Integral tersebut dapat dipandang sebagai luasan di bawah kurva fungsi yang
diintegralkan.
c. Selanjutnya dengan nilai-nilai yang akan Anda peroleh dari integrasi, buatlah sketsa grafik
respon keluaran ( t )
Contoh :
Dimana :
b. Sifat Asosiasi:
Untuk persamaan ini kita akan mengoperasikan terlebih dahulu nilai x(n)*h1(n) kamudian
hasil yang didapat dikalikan dengan nilai h2(n). Hasil akhir yang didapat akan sama dengan
hasil akhir dari operasi perkalian nilai h1(n) dan h2(n) yang hasilnya dikalikan dengan nilai
x(n).
Bentuk umum :
[ x(n) * h1(n) ] * h2(n) = x(n) * [ h1(n) * h2(n) ]
Dimana :
Gambar 7.1. Sinyal impuls satuan (kiri) dan contoh respon impuls (kanan)
Jika respon impuls sebuah sistem linier diketahui, maka respon sistem terhadap sembarang bentuk
sinyal dapat dihitung. Gambar di bawah ini memperlihatkan bagaimana respon sistem terhadap
masukan x[n] dicoba dihitung untuk sistem dengan respon impuls h[n] seperti gambar 7.1 di atas.
Gambar 7.2 Respon (kanan) terhadap berbagai impuls (kiri).Impuls-impuls merupakan penyusun
sinyal x[n]. Respon-respon yang ditunjukkan adalah untuk sistem dengan respon impuls seperti pada
gambar 7.1.
Pada penghitungan respon sistem terhadap masukan sinyal sembarang x[n], sinyal x[n] diurai
menjadi sinyal-sinyal penyusunnya. Setiap sinyal penyusun kemudian dicari responnya. Respon
sistem diperoleh dengan menjumlahkan seluruh respon terhadap sinyal penyusun. Dengan kata lain,
Sinyal x[n] diurai menjadi sinyal-sinyal x[0][n], x[1][n-1], x[2][n-2] dan seterusnya. Setiap sinyal
penyusun akan menghasilkan respon yang mirip dengan respon impuls, tapi berbeda pada letak dan
nilai besarnya. Bentuk sinyal x[0][n] sama dengan impuls satuan dikali 2, maka responnya sama
dengan respon impuls dikali dua atau x[0]h[n]. Bentuk sinyal x[1][n1] sama dengan impuls satuan
digeser satu ke kanan dan dikali tiga, maka responnya sama dengan respon impuls digeser satu ke
kanan dan dikali tiga atau x[1]h[n-1]. Dan seterusnya. Karena sinyal x[n] dapat disusun dari impuls-
impuls penyusun, maka respon sistem terhadap sinyal x[n] dapat disusun dari respon-respon impuls
penyusun, yaitu x[0]h[n] + x[1]h[n-1] + x[2]h[n-2] + ... . Setelah dilakukan penjumlahan seperti ini
diperoleh gambar respon sistem dibawah ini:
Gambar 7.3. Respon sistem (kanan) terhadap masukan x[n] (kiri). Respon sistem merupakan
penjumlahan respon-respon pada gambar 7.2
Sehingga sinyal waktu kontinyu dengan fungsi eksponensial bisa dibedakan dengan memlilah
komponen real dan komponen iamjinernya seperti berikut:
komponen real:
komponen imajiner :
Contoh Kasus:
Ketika komponen real σ pada frekuensi komplek s adalah nol, fungsi eksponensial bisa
dinyatakan sebagai
Dengan kata lain bisa dinyatakan bahwa bagian real dan imajiner dari eksponensial komplek
adalah sinyal sinusoida murni. Contoh sinyal eksponensial komplek dengan komponen frekuensi real
nol bisa dilihat seperti pada Gambar berikut.
(a) Nilai real sinyal eksponensial komplek
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Konvolusi adalah salah satu konsep kunci yang digunakan dalam pemrosesan sinyal untuk
menghitung respons sistem terhadap berbagai input. Respon sistem LTI memberikan landasan
matematis untuk menganalisis dan merancang sistem dalam berbagai aplikasi, mulai dari komunikasi
nirkabel hingga sistem kontrol. Integral konvolusi adalah teknik matematis penting yang digunakan
dalam berbagai konteks, seperti pengolahan gambar medis dan pemodelan sistem fisik.
Sifat-sifat matematis konvolusi, seperti komutatifitas dan distributifitas, serta sifat sistem
konvolusi, seperti linearitas dan kausalitas, memberikan dasar penting untuk analisis sistem yang
lebih kompleks. Interpretasi grafis dari konvolusi membantu insinyur dan ilmuwan untuk dengan
cepat memahami bagaimana sinyal masukan mempengaruhi respons sistem, memudahkan
pengambilan keputusan dalam pengembangan teknologi. Pemahaman tentang input eksponensial
kompleks adalah kunci dalam analisis frekuensi sinyal, yang diterapkan dalam komunikasi digital,
pemrosesan audio, dan berbagai aplikasi lainnya. Oleh karena itu, pemahaman yang kuat terhadap
konsep-konsep sinyal dan sistem memberikan dasar yang kokoh untuk inovasi teknologi dan
kemajuan ilmu pengetahuan.
DAFTAR PUSTAKA