Anda di halaman 1dari 20

SINYAL DAN SISTEM

Konvolusi

Dosen Pengampu

Dian Yayan Sukma, S.T., M.T

Disusun Oleh Kelompok V:

Syaputra Dwi Mahindra 2203112569 (Penyedia Materi)

Miftahur Rahmah 2207113369 (Penyedia Materi)

Ali Syahbana 2207126076 (Penyedia Materi)

Rahmat Nurhidayat 1907113075 (Penyedia Materi)

Gilang Radithya Fikri 2207111379 (Penyusun Makalah dan Powerpoint)

S1 Teknik Elektro
Fakultas Teknik
Universitas Riau
2023
Kata Pengantar

Kata Pengantar Kami memanjatkan puji dan syukur kepada Allah


Subhanahu wa Ta’ala., yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-
Nya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“Konvolusi”. Dan dalam menyusun makalah ini, penulis ingin menyampaikan
rasa hormat dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh pihak yang
telah ikut membantu dalam menyelesaikan makalah ini. Kami menyadari bahwa
makalah ini masih memiliki kekurangan. Oleh karena itu, kami mengharapkan
kritik dan saran dari pembaca untuk memperbaiki makalah ini. Kami berharap
semoga makalah ini dapat bermanfaat dan menjadi inspirasi bagi pembaca

Pekanbaru, 17 September 2023

Penyusun
DAFTAR ISI
Kata Pengantar..................................................................................................................ii
BAB I................................................................................................................................4
Pendahuluan.....................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang........................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah..................................................................................................4
1.3 Tujuan....................................................................................................................4
BAB II...............................................................................................................................5
PEMBAHASAN................................................................................................................5
2.1 Evaluasi Konvolusi..................................................................................................5
2.2 Respon Sistem LTI..................................................................................................9
2.3 Integral Konvolusi...................................................................................................9
2.4 Integral Konvolusi untuk Sistem Kasual................................................................10
2.5 Interpretasi Grafis.................................................................................................11
2.6 Sifat Konvolusi......................................................................................................13
2.7 Sifat Sistem Konvolusi...........................................................................................14
2.8 Sistem Konvolusi dengan Input Eksponensial Kompleks.......................................16
2.9 Tabel Konvolusi.....................................................................................................18
BAB III...........................................................................................................................19
PENUTUP.......................................................................................................................19
3.1 Kesimpulan...........................................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................20
BAB I

Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Konsep-konsep dasar dalam konteks sinyal dan sistem adalah pilar fundamental yang mendukung
sebagian besar teknologi modern yang kita nikmati hari ini. Konvolusi adalah salah satu konsep
kunci, yang memungkinkan kita untuk memodelkan dan menganalisis bagaimana sinyal atau data
berubah seiring waktu. Ini adalah dasar dari pemrosesan sinyal, pemodelan sistem fisik, dan analisis
data dalam berbagai aplikasi, mulai dari komunikasi nirkabel hingga pengolahan gambar medis.

Sistem LTI (Linear Time-Invariant) adalah abstraksi matematis yang sangat berguna dalam
menggambarkan sistem fisik yang responsnya tidak berubah seiring waktu. Model ini memungkinkan
insinyur untuk menganalisis bagaimana sistem merespons berbagai jenis input tanpa harus menangani
kompleksitas waktu seiring waktu. Integral konvolusi adalah teknik matematis esensial yang
digunakan untuk menghitung bagaimana sistem merespons input tertentu. Ini diterapkan dalam
berbagai konteks, seperti pemrosesan sinyal audio, komunikasi data, dan kontrol sistem otomatis.

Pemahaman sifat-sifat matematis dari konvolusi, seperti komutatifitas dan distributifitas, serta
pemahaman sifat-sifat sistem konvolusi, seperti linearitas dan kausalitas, adalah kunci dalam analisis
sistem yang kompleks. Interpretasi grafis konvolusi memungkinkan para profesional untuk secara
intuitif melihat bagaimana sinyal masukan mempengaruhi respons sistem, membantu dalam
pemecahan masalah dan pengambilan keputusan yang lebih baik. Input eksponensial kompleks adalah
elemen penting dalam analisis frekuensi sinyal, memungkinkan kita untuk memahami spektrum
frekuensi sinyal dan merancang sistem yang efisien dalam berbagai aplikasi, termasuk komunikasi
digital dan pemrosesan audio. Dengan pemahaman yang kuat tentang konsep-konsep ini, para
insinyur dan ilmuwan dapat merancang dan mengoptimalkan teknologi yang semakin canggih di
berbagai industri.

1.2 Rumusan Masalah


Menyusun materi yang mencakupi subab-subab yang disediakan:
1. Evaluasi Konvolusi
2. Respon Sistem LTI
3. Integral Konvolusi
4. Integral Konvolusi untuk Sistem Kausal
5. Interpretasi Grafis
6. Sifat Konvolusi
7. Sifat Sistem Konvolusi
8. Sistem Konvolusi dengan Input Eksponensial Kompleks)
9. Tabel Konvolusi

1.3 Tujuan
Makalah ini disusun bertujuan untuk para pembaca agar dapat memahami dari konsep-konsep dari
materi pelajaran “Sinyal dan Sistem” agar pembaca dapat menambah wawasan para pembaca
terkait materi “Konvolusi” mulai dari, Evaluasi Konvolusi, Respon Sistem LTI, Integral
Konvolusi, Integral Konvolusi untuk Sistem Kausal, Interpretasi Grafis, Sifat Konvolusi, Sifat
Sistem Konvolusi, Sistem Konvolusi dengan Input Eksponensial Kompleks
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Evaluasi Konvolusi
Konvolusi adalah metode penghitungan untuk menentukan respon sistem. Pada sistem diskrit
metode penghitungan dengan cara penjumlahan (akumulator) sedangkan pada sistem kontinyu dengan
cara integrasi.

Evaluasi konvolusi merujuk pada proses penilaian atau pengujian kinerja algoritma atau operasi
konvolusi pada data tertentu. Evaluasi ini dapat dilakukan untuk berbagai tujuan, tergantung pada
konteksnya, seperti dalam pemrosesan sinyal, pengolahan citra, atau pembelajaran mesin. Berikut
adalah beberapa aspek yang biasanya dievaluasi dalam konteks konvolusi:

a. Kualitas Hasil: Evaluasi ini fokus pada sejauh mana operasi konvolusi menghasilkan hasil
yang diharapkan. Ini bisa mencakup penilaian visual untuk citra atau pengukuran kualitas
sinyal dalam pemrosesan sinyal.
b. Akurasi: Jika konvolusi digunakan dalam tugas pengenalan objek atau klasifikasi, akurasi
adalah metrik penting yang dievaluasi. Ini mengukur sejauh mana model atau algoritma
konvolusi dapat mengidentifikasi dan mengklasifikasikan objek dengan benar.
c. Kecepatan dan Efisiensi: Dalam banyak aplikasi, kinerja waktu eksekusi konvolusi sangat
penting. Oleh karena itu, evaluasi ini dapat mencakup pengukuran seberapa cepat operasi
konvolusi dijalankan, dan apakah ada cara untuk meningkatkan efisiensi.
d. Ketahanan Terhadap Gangguan: Evaluasi ini melibatkan pengujian sejauh mana operasi
konvolusi tahan terhadap gangguan atau noise dalam data. Ini bisa relevan dalam pengolahan
citra atau pemrosesan sinyal.
e. Kualitas Representasi Fitur: Dalam pembelajaran mesin, konvolusi digunakan untuk ekstraksi
fitur dari data. Evaluasi ini dapat melibatkan penilaian seberapa baik fitur-fitur ini
merepresentasikan informasi yang berguna untuk tugas tertentu.
f. Validasi Silang: Dalam pembelajaran mesin, penggunaan validasi silang dapat digunakan
untuk mengukur kinerja model yang melibatkan operasi konvolusi. Ini membantu memastikan
bahwa model tidak hanya mengingat data pelatihan tetapi juga dapat melakukan generalisasi
pada data baru.
g. Komparasi dengan Metode Lain: Dalam beberapa kasus, evaluasi konvolusi melibatkan
perbandingan kinerja operasi konvolusi dengan metode lain yang mungkin relevan untuk
tugas yang sama.
Evaluasi konvolusi dapat dilakukan dengan berbagai metrik dan teknik pengujian yang sesuai
untuk konteks aplikasinya. Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa operasi konvolusi berfungsi
dengan baik sesuai dengan kebutuhan spesifik tugas atau proyek yang sedang dilakukan.

Konvolusi dengan Metode Respon Penjumlahan dari dekomposisi sinyal x[n]


Jika respon impuls sebuah sistem linier diketahui, maka respon sistem terhadap sembarang bentuk
sinyal dapat dihitung. Sebagai contoh kasus x[n]= 1 1 1 dan h[n]=1 0 1, maka dekomposisi sinyal
masukan adalah
x[n]= x[0]δ[n]+ x[1]δ[n-1]+ x[2]δ[n-2]
= 1δ[n]+ 1δ[n-1]+ 1δ[n-2]
sesuai rumus pada persamaan dapat ditentukan respon sistem y[n] yaitu
y[n]=1h[n]+ 1h[n-1]+ 1h[n-2]
=1 0 1 + 0 1 0 1 + 0 0 1 0 1 =1 1 2 1 1

Gambar dibawah memperlihatkan bagaimana respon sistem dihitung terhadap masukan x[n]=
1 1 1 dan respon impuls h[n]=1 0 1

Gambar 3.2 Respon Sistem y[n]


Pada Gambar 3.2 memperlihatkan penghitungan respon sistem terhadap masukan sinyal sembarang
x[n], sinyal x[n] diurai menjadi sinyal-sinyal penyusunnya. Setiap sinyal penyusun kemudian dicari
responnya. Respon sistem diperoleh dengan menjumlahkan seluruh respon terhadap sinyal penyusun.
Dengan kata lain, Sinyal x[n] diurai menjadi sinyalsinyal x[0] δ[n], x[1] δ[n-1], x[2] δ[n-2] dan
seterusnya. Setiap sinyal penyusun akan menghasilkan respon yang mirip dengan respon impuls, tapi
berbeda pada letak dan nilai besarnya. Bentuk sinyal x[0] δ[n] sama dengan impuls satuan dikali satu,
maka responnya sama dengan respon impuls dikali satu atau x[0]h[n]. Bentuk sinyal x[1] δ[n-1] sama
dengan impuls satuan digeser satu ke kanan dan dikali satu, maka responnya sama dengan respon
impuls digeser satu ke kanan dan dikali satu atau x[1]h[n-1] dan seterusnya. Karena sinyal x[n] dapat
disusun dari impuls-impuls penyusun, maka respon sistem terhadap sinyal x[n] dapat disusun dari
respon-respon impuls penyusun, yaitu x[0]h[n] + x[1]h[n-1] + x[2]h[n-2] + ... . Setelah dilakukan
penjumlahan seperti ini diperoleh gambar respon sistem y[n] .

Telah disebutkan bahwa jika respon impuls sebuah sistem diketahui, respon sistem terhadap
sembarang sinyal dapat dihitung. Sebuah sistem linier dan time-invariant hanya mempunyai satu
respon impuls yang tidak pernah berubah. Jadi hubungan antara sebuah sistem dengan respon impuls
adalah berkawan satu-satu. Itulah sebabnya respon impuls dapat digunakan menyatakan sebuah sistem
dalam pemodelan seperti terlihat pada gambar di bawah ini.
Respon sistem terhadap masukan berupa tangga satuan (unit step) disebut respon step.
Hubungan antara unit step dengan unit impulse berkawan satu-satu. Sehingga seperti respon impuls,
respon step juga dijadikan gambaran sistem. Penggunaan respon step dalam penggambaran sistem
banyak dilakukan pada analisis dan desain sistem kontrol. Sedangkan penggunaan respon impuls lebih
banyak dilakukan pada analisis dan desain tapis (filter).

Konvolusi dengan Metode Grafik

Kita akan menghitung konvolusi berdasarkan grafik. Secara umum, cara grafik untuk mendapatkan
konvolusi x[n] dan h[n] adalah sebagai berikut:

1. Substitusi n=k sehingga didapatkan x[k] dan h[k]


2. Cari nilai h[-k], yaitu dengan cara mencerminkan nilai nilai h[k] terhadap sumbu k=0
3. Geser h[-k] sejauh n ke kanan jika n positif atau ke kiri jika n negatif sehingga didapatkan h[n-k]
4. Kalikan x[k] dengan h[n-k] untuk mendapatkan vn[k]=x[k]h[n-k]
5. Jumlahkan nilai-nilai pada vn[k], yaitu ….+ vn[1], vn[2], vn[3],+…. untuk mendapatkan y[n]
Dari contoh soal sebelumnya dapat dihitung konvousi dengan metode grafik sebagai berikut

1. Substitusi n=k pada x[n]= 1 1 1 dan h[n]= 1 0 1 menjadi x[k] dan h[k]

2. Cari nilai h[-k], yaitu dengan cara mencerminkan nilai nilai h[k] terhadap sumbu k=0

3. Kalikan x[k] dengan h[n-k] untuk mendapatkan vn[k]=x[k]h[n-k], dengan cara geser h[-k] sejauh
n, karena nilai x[k] pada soal = 0 untuk k<0 maka y[n]=0 untuk n<0, artinya n dimulai dari n=0.
Selanjutnya kalikan h[-k] tergeser dengan x[k] untuk mendapatkan vn[k]
4. y[n] diperoleh dengan menjumlahkan nilai-nilai vn[k], seperti pada gambar di bawah. Sehingga
y[n] adalah Σ v0[k], Σ v1[k], Σ v2[k], Σ v3[k], Σ v4[k]= 1 1 2 1 1
Pada contoh di atas panjang x[n] = 3, panjang h[n] = 3 dan menghasilkan panjang y[n] = 5. Jika
panjang x[n] = N , panjang h[n] = M dan panjang y[n] = K maka secara umum berlaku K = N +
M–1

Konvolusi dengan Metode Respon Unit Impuls


Selain sifat sifat konvolusi yang telah disebutkan pada pembahasan sebelumnya, terdapat sifat
sifat konvolusi lain sebagai berikut:
1. Sifat Identitas: x[n] ⊗ δ[n] = δ[n] ⊗ x[n] = x[n]
2. Konvolusi dari unit impuls tergeser: x[n] ⊗ δ[n-k] = x[n-k]
Keluaran konvolusi dapat memanfaatkan sifat sifat di atas. Dengan menggunakan metode respon unit
impuls ini, akan diperoleh persamaan output/respon sistem yang inputnya bersifat variabel. Dengan
persamaan output tersebut, inputnya dapat diubah-ubah sesuai masukannya. Pada contoh kasus
sebelumnya diketahui x[n]= 1 1 1 dan h[n]=1 0 1 dimana h[n] dituliskan sebagai 1δ[n] +1δ[n-2]
maka dapat ditentukan persamaan output/respon sistem sbb

y[n] = x[n]⊗h[n]
= x[n]⊗(1δ[n] +1δ[n-2])
dengan menggunakan sifat konvolusi pada persamaan ( ) diperoleh:
y[n] = x[n]⊗1δ[n] + x[n]⊗1δ[n-2]
= x[n] + x[n-2]

diketahui x[n] = 1 1 1 sehingga x[n-2] = 0 0 1 1 1 maka


y[n] = 1 1 1 + 0 0 1 1 1
=11211
2.2 Respon Sistem LTI
Sistem LTI (Linier Time Invariant) adalah sistem yang memenuhi sifat superposisi sekaligus time-
invariant. Sistem LTI dikarakterisasi oleh respon impulsnya artinya respon dapat dihasilkan jika
masukannya adalah unit impuls. Hal ini berarti jika kita mengetahui respon impuls sistem maka kita
dapat mengetahui respon sistem untuk berbagai macam jenis masukan. Misalkan h[n] adalah respon
impuls sistem LTI. Karena sistem ini mengikuti prinsip time invariant maka berlaku hubungan seperti
ditunjukkan dengan tabel.

Masukan Keluaran
δ [n] h[n]
δ [n-1] h[n-1]
δ [n-2] h[n-2]
δ [n-k] h[n-k]

Pada sitem LTI juga berlaku prinsip superposisi sehingga jika masukannya
N

∑ x i[n]
i=M

maka keluarannya adalah,


N

∑ y i[n]
i=M

dengan M≤N dan yi adalah respon/keluaran yang berkaitan dengan masukan xi.

Sebagai contoh jika x[n]= 2δ[n+1]+ 3δ[n]+ 1δ[n-1]+ 4δ[n-2] maka keluarannya adalah y[n]=
2h[n+1]+ 3h[n]+ 1h[n-1]+ 4h[n-2]. Sehingga secara umum, jika masukan sistem LTI yang dinyatakan
sebagai:

x [ n ] = ∑ x [ k ] δ [n−k ]
k=−∞

maka keluarannya adalah



y [ n]= ∑ x [ k ] h[n−k ]
k=−∞

Persamaan di atas disebut sebagai penjumlahan konvolusi dari x[n] dan h[n] yang dapat
dinotasikan sebagai:

y [ n ] =x [ n ] ⊗ h [n ]

2.3 Integral Konvolusi


Konvolusi adalah metode penghitungan untuk menentukan respon sistem. Pada sistem diskrit
metode penghitungan dengan cara penjumlahan (akumulator) sedangkan pada sistem kontinyu dengan
cara integrasi. Jika h[n] adalah respon impuls sistem linier diskret, dan x[n] adalah sinyal masukan
maka sinyal keluaran adalah

Rumusan di atas disebut penjumlahan konvolusi.

Jika h(t) adalah respon impuls sistem linier kontinyu, dan x(t) adalah sinyal masukan maka sinyal
keluaran adalah

Rumusan di atas disebut integral konvolusi.

Operasi konvolusi mempunyai beberapa sifat operasional:


a. Komutatif : x * h = h * x
b. Asosiatif : (x * g) * h = x * (g * h)
c. Distributif: x * (h1 + h2) = x * h1 + x * h2
Konvolusi dilakukan berdasarkan respon impuls sistem yang menyatakan karakterisasi dari sistem
tersebut. Secara matematis, respon impuls sistem dihitung menggunakan fungsi delta. Misalnya kita
mendapatkan y[n] = 2x[n] + 4x[n-2]. Untuk mendapatkan respon impuls sistem, sistem tersebut
diubah dengan mengganti x[n] dengan δ[n] dan y[n] dengan h[n], sehingga persamaan menjadi h[n] =
2δ[n] + 4δ[n-2] dan h[n] dapat diselesaikan dengan mudah.

Contoh integral konvolusi


Integral konvolusi adalah sebuah operasi matematika yang mengkombinasikan dua buah
fungsi untuk menghasilkan sebuah fungsi baru. Secara matematis, konvolusi dapat didefinisikan
sebagai integral yang mencerminkan jumlah lingkupan dari sebuah fungsi a yang digeser atas fungsi b
sehingga menghasilkan fungsi c. Konvolusi dilambangkan dengan asterisk (*). Sebagai contoh, jika
fungsi a(x) dan b(x) adalah dua buah fungsi, maka integral konvolusinya adalah sebagai berikut:

Contoh lain dari integral konvolusi adalah ketika kita ingin mencari respon sistem linier
terhadap sinyal masukan. Dalam hal ini, respon sistem linier dapat dinyatakan sebagai hasil integral
konvolusi antara sinyal masukan dengan respon impuls sistem.

2.4 Integral Konvolusi untuk Sistem Kasual


Integral konvolusi adalah operasi matematika yang menggambarkan bagaimana satu fungsi
merespons terhadap fungsi lainnya. Dalam konteks sistem kausal, integral konvolusi digunakan untuk
menghitung output dari sistem kausal sebagai respons terhadap input yang diberikan.
Teori Integral Konvolusi
a. Integral konvolusi pada sinyal waktu kontinyu: Operasi konvolusi pada sinyal waktu kontinyu
didefinisikan sebagai berikut:

adalah respons impuls sistem, dan y(t)adalah output sistem.

b. Integral konvolusi pada sinyal waktu diskrit: Operasi konvolusi pada sinyal waktu diskrit
didefinisikan sebagai berikut:

di mana x[n] adalah input, h[n] adalah respons impuls sistem, dan y[n] adalah output sistem.
Contoh Integral Konvolusi untuk Sistem Kausal

a. Sistem kausal: Sebuah sistem dikatakan kausal jika output pada saat ini hanya bergantung pada
nilai input pada waktu sebelumnya. Contoh sistem kausal adalah filter low-pass.

b. Integral konvolusi pada sinyal waktu kontinyu: Misalkan x(t) adalah input dan h(t) adalah respons
impuls sistem. Jika h(t) adalah fungsi tangga, maka output sistem dapat dihitung dengan operasi
konvolusi sebagai berikut:

c. Integral konvolusi pada sinyal waktu diskrit: Misalkan x[n] adalah input dan h[n] adalah respons
impuls sistem. Jika h[n] adalah fungsi tangga, maka output sistem dapat dihitung dengan operasi
konvolusi sebagai berikut:

2.5 Interpretasi Grafis


Interpretasi grafis adalah cara untuk memvisualisasikan dan menganalisis karakteristik dari sinyal dan
respons sistem menggunakan grafik atau plot. Grafik ini membantu kita memahami perilaku sinyal
dan sistem dalam domain waktu atau frekuensi.

Langkah – langkah menghitung konvolusi secara grafis :

a. Untuk sebarang nilai tetap t dalam interval [ti-1,ti], plot x ( τ), h ( t − τ) dan perkalian g(t, τ)
= x(τ)h(t- τ) sebagai fungsi τ
b. Integralkan g(t, τ) sebagai fungsi dari τ . Perhatikan bahwa integran g(t, τ) bergantung kepada
t dan τ. Integral tersebut dapat dipandang sebagai luasan di bawah kurva fungsi yang
diintegralkan.
c. Selanjutnya dengan nilai-nilai yang akan Anda peroleh dari integrasi, buatlah sketsa grafik
respon keluaran ( t )
Contoh :

1. Dapatkan integral konvolusi dari dua sinyal berikut :

x (t) = Aexp [-t], 0<t<∞ dan h (t) = t/T, 0<t<T

Untuk t < 0, kedua sinyal tidak saling tumpah tindih

Untuk 0 ≤ t ≤ T, kedua sinyal tumpang tindih (overlap) untuk 0 ≤ τ ≤ t.

Selanjutnya untuk t > T, kedua sinyal tumpang tindih untuk t – T ≤ τ ≤ t.

Gambar berikut menunjukkan hasil konvolusi secara lengkap :


2.6 Sifat Konvolusi
Sifat – sifat konvolusi yaitu :

a. Hukum Komutatif: (Sifat Komutatif Konvolusi)


Penyelesaian secara sifat komutatif, yakni didapat persamaan umum jika nila x(n)*h(n) akan
sama dengan nilai h(n)*x(n). Sebagai gambaran, x(n)*h(n) = y(n) dan h(n)*x(n) = y(n).
Bentuk umum :

x(n) * h(n) = h(n) * x(n)

Dimana :

x(n) = Sinyal Input Eksitasi

y(n) = Respon Keluaran

h(n) = Respon sampel satuan

b. Sifat Asosiasi:
Untuk persamaan ini kita akan mengoperasikan terlebih dahulu nilai x(n)*h1(n) kamudian
hasil yang didapat dikalikan dengan nilai h2(n). Hasil akhir yang didapat akan sama dengan
hasil akhir dari operasi perkalian nilai h1(n) dan h2(n) yang hasilnya dikalikan dengan nilai
x(n).
Bentuk umum :
[ x(n) * h1(n) ] * h2(n) = x(n) * [ h1(n) * h2(n) ]

Dimana :

x(n) = Sinyal Input Eksitasi

y(n) = Respon Keluaran

h(n) = Respon sampel satuan


c. Sifat Distribusi:
Langkah pertama adalah mengoperasikan h1(n) + h2(n) kemudian hasil dari penjumlahan
dikalikan dengan x(n). Dan untuk mengoperasikan nilai pada sisi yang satunya ialah
mengoperasikan x(n)*h1(n) kemudian dijumlahkan dengan hasil dari x(n)*h2(n).
Bentuk umum :
x(n) * [ h1(n) + h2(n) ] = x(n) * h1(n) + x(n) * h2(n)
Dimana :

x(n) = Sinyal Input Eksitasi

y(n) = Respon Keluaran

h(n) = Respon sampel satuaninput x2(t).

2.7 Sifat Sistem Konvolusi


Keluaran sebuah sistem disebut juga respon. Jika sinyal berupa unit impulse masuk ke dalam
sistem, maka sistem akan memberi respon yang disebut respon impuls (impulse response). Respon
impuls biasa diberi simbol h. Jika sistemnya diskret, respon impulsnya diberi simbol h[n] dan jika
sistemnya kontinyu, respon impulsnya diberi simbol h(t). Di bawah ini adalah gambar sinyal impuls
satuan [n] dan contoh respon impuls sebuah sistem diskret h[n].

Gambar 7.1. Sinyal impuls satuan (kiri) dan contoh respon impuls (kanan)

Jika respon impuls sebuah sistem linier diketahui, maka respon sistem terhadap sembarang bentuk
sinyal dapat dihitung. Gambar di bawah ini memperlihatkan bagaimana respon sistem terhadap
masukan x[n] dicoba dihitung untuk sistem dengan respon impuls h[n] seperti gambar 7.1 di atas.
Gambar 7.2 Respon (kanan) terhadap berbagai impuls (kiri).Impuls-impuls merupakan penyusun
sinyal x[n]. Respon-respon yang ditunjukkan adalah untuk sistem dengan respon impuls seperti pada
gambar 7.1.

Pada penghitungan respon sistem terhadap masukan sinyal sembarang x[n], sinyal x[n] diurai
menjadi sinyal-sinyal penyusunnya. Setiap sinyal penyusun kemudian dicari responnya. Respon
sistem diperoleh dengan menjumlahkan seluruh respon terhadap sinyal penyusun. Dengan kata lain,
Sinyal x[n] diurai menjadi sinyal-sinyal x[0][n], x[1][n-1], x[2][n-2] dan seterusnya. Setiap sinyal
penyusun akan menghasilkan respon yang mirip dengan respon impuls, tapi berbeda pada letak dan
nilai besarnya. Bentuk sinyal x[0][n] sama dengan impuls satuan dikali 2, maka responnya sama
dengan respon impuls dikali dua atau x[0]h[n]. Bentuk sinyal x[1][n1] sama dengan impuls satuan
digeser satu ke kanan dan dikali tiga, maka responnya sama dengan respon impuls digeser satu ke
kanan dan dikali tiga atau x[1]h[n-1]. Dan seterusnya. Karena sinyal x[n] dapat disusun dari impuls-
impuls penyusun, maka respon sistem terhadap sinyal x[n] dapat disusun dari respon-respon impuls
penyusun, yaitu x[0]h[n] + x[1]h[n-1] + x[2]h[n-2] + ... . Setelah dilakukan penjumlahan seperti ini
diperoleh gambar respon sistem dibawah ini:
Gambar 7.3. Respon sistem (kanan) terhadap masukan x[n] (kiri). Respon sistem merupakan
penjumlahan respon-respon pada gambar 7.2

2.8 Sistem Konvolusi dengan Input Eksponensial Kompleks


Sebuah sinyal waktu kontinyu yang tersusun dari sebuah fungsi eksponensial dan tersusun
dari frekuensi komplek s = σ + jωθ, bisa dinyatakan sebagai berikut:

Sehingga sinyal waktu kontinyu dengan fungsi eksponensial bisa dibedakan dengan memlilah
komponen real dan komponen iamjinernya seperti berikut:

 komponen real:
 komponen imajiner :

Tergantung dari kemunculan komponen real atau imajiner,


dalam hal ini ada dua kondisi khusus yang banyak dijumpai pada sinyal eksponensial, yaitu

Contoh Kasus:

Ketika komponen real σ pada frekuensi komplek s adalah nol, fungsi eksponensial bisa
dinyatakan sebagai

Dengan kata lain bisa dinyatakan bahwa bagian real dan imajiner dari eksponensial komplek
adalah sinyal sinusoida murni. Contoh sinyal eksponensial komplek dengan komponen frekuensi real
nol bisa dilihat seperti pada Gambar berikut.
(a) Nilai real sinyal eksponensial komplek

(b) Nilai imajiner sinyal eksponensial komplek


2.9 Tabel Konvolusi

Berikut adalah tabel konvolusi,


BAB III

PENUTUP
3.1 Kesimpulan

Konvolusi adalah salah satu konsep kunci yang digunakan dalam pemrosesan sinyal untuk
menghitung respons sistem terhadap berbagai input. Respon sistem LTI memberikan landasan
matematis untuk menganalisis dan merancang sistem dalam berbagai aplikasi, mulai dari komunikasi
nirkabel hingga sistem kontrol. Integral konvolusi adalah teknik matematis penting yang digunakan
dalam berbagai konteks, seperti pengolahan gambar medis dan pemodelan sistem fisik.

Sifat-sifat matematis konvolusi, seperti komutatifitas dan distributifitas, serta sifat sistem
konvolusi, seperti linearitas dan kausalitas, memberikan dasar penting untuk analisis sistem yang
lebih kompleks. Interpretasi grafis dari konvolusi membantu insinyur dan ilmuwan untuk dengan
cepat memahami bagaimana sinyal masukan mempengaruhi respons sistem, memudahkan
pengambilan keputusan dalam pengembangan teknologi. Pemahaman tentang input eksponensial
kompleks adalah kunci dalam analisis frekuensi sinyal, yang diterapkan dalam komunikasi digital,
pemrosesan audio, dan berbagai aplikasi lainnya. Oleh karena itu, pemahaman yang kuat terhadap
konsep-konsep sinyal dan sistem memberikan dasar yang kokoh untuk inovasi teknologi dan
kemajuan ilmu pengetahuan.
DAFTAR PUSTAKA

i. http://sigitkus.lecture.ub.ac.id/?p=1084 diakses pada 17 September 2023


ii. http://repository.unp.ac.id/15867/1/MODUL%20PRAKTIKUM%20ok.pdf diakses pada 17 September
2023
iii. https://id.scribd.com/doc/69932545/Realisasi-Sistem-Linier diakses pada 17 September 2023
iv. https://docplayer.info/32054181-Bab-persamaan-beda-dan-operasi-konvolusi.html diakses pada 17
September 2023
v. https://rizafennisya.wordpress.com/2017/01/19/teori-konvolusi/ diakses pada 17 September 2023
vi. https://www.slideshare.net/yusufbf/sistem-lti-waktu-kontinyu diakses pada 17 September 2023
vii. https://www.quora.com/How-do-I-graphically-solve-continuous-time-convolution
viii. http://fajarceolangah.blogspot.com/2014/04/sifat-sifat-konvolusi.html
ix. https://www-brainkart-com.translate.goog/article/Properties-of-Linear-Convolution_13022/?
_x_tr_sl=en&_x_tr_tl=id&_x_tr_hl=id&_x_tr_pto=tc
x. https://www.scribd.com/doc/252680894/sifat-konvolusi, diakses pada 16 September 2023
xi. https://tribudi.lecturer.pens.ac.id/LN_Sinyal_sistem_Prak/prak_SinyalSistem_1.pdf , diakses pada 16
September 2023

Anda mungkin juga menyukai