Eza Umayah
Eza Umayah
OLEH
EZA UMAYAH
181000213461005
Alllah SWT, dengan segala puji baginya tuhan semesta alam karna
berkat ridho dan karunianya penulis dapat menyelesaikan KTI ini
dengan tepat waktu, atas nikmat kesempatan dan juga kemudahannya lah
KTI ini dapat terselesaikan dengan semestinya, tidak ada kalimat paling
tepat untuk penulis ucapkan selain rasa syukur kepada Allah SWT.
hanya ingin kamu tau tidak apa-apa bumi hanya ingin membuatmu lebih
kuat.
-EzaUmayah-
i
KATA PEGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat,
hidayah dan karunia serta ridho-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan karya ilmiah
Instalasi Rawat Inap Rsud Dr. Adnaan Wd Payakumbuh Tahun 2021” ini dapat
gelar studi Diploma III program studi Administrasi Rumah Sakit fakultas Kesehatan
Sumatera Barat.
serta saran dalam pembuatan karya tulis ilmiah dari awal sampai akhir.
ii
5. Ibu Silvia Adi Putri, SKM., M. Kes dan Ibu Sylvi Nezi Azwita, s,Kep.,MM.
penguji 1 dan 2 yang telah banyak memberi saran dan masukan, serta telah
6. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Kesehatan yang telah memberikan ilmu
ini.
tercinta yang sudah memberi dukungan dan mendo’a kan saya sehingga saya
memiliki semangat yang tinggi untuk menyelesaikan karya tulis ilmiah ini.
yang membantu dan memberi motivasi kepada saya sehingga karya tulis
Semoga segala bentuk bantuan dan kebaikan tersebut mendapat limpahan balasan
dari Allah SWT. Penulis berharap semoga karya tulis ilmiah ini dapat bermanfaat dan
iii
memberikan tambahan pengetahuan, ilmu dan wawasan yang semakin luas bagi
pembaca
Penulis
iv
ABSTRAK
EZA UMAYAH
ABSTRACT
EZA UMAYAH
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ................................................................................ 1
B. Identifikasi Masalah ........................................................................ 6
C. Batasan Masalah.............................................................................. 6
D. Rumusan Masalah ........................................................................... 7
E. Tujuan Penelitian ............................................................................ 7
F. Manfaat Penelitian .......................................................................... 8
BAB II LANDASAN TEORI
A. Rumah Sakit .................................................................................... 9
B. Ruang Rawat Inap ......................................................................... 11
C. Karakteristik Responden................................................................ 14
D. Potensi Bahaya di Rumah Saki ...................................................... 16
E. Kesehatan dan Keselamatan Kerja di Rumah Sakit (K3RS) ........... 17
F. Pelaksanaan Kesehatan dan Keselamatan Kerja(K3) ...................... 25
G. Standar Pelayanan K3RS ............................................................... 28
H. Kerangka Teori ............................................................................. 39
I. Definisi Operasional ..................................................................... 40
vi
vii
LAMPIRAN ............................................................................................ 95
DAFTAR TABEL
viii
DAFTAR GAMBAR
ix
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
dan mempunyai karakter seperti padat karya, padat pakar, padat modal, padat
teknologi, memiliki akses lebih terbuka bagi yang bukan pekerja rumah sakit
seperti pasien, pengantar pasien dan pengunjung pasien, dan memiliki kegiatan
yang terus menerus setiap hari dengan berbagai potensi bahaya yang terdapat di
penularan penyakit dari radiasi dan sebagainya. Resiko kecelakaan kerja di rumah
sakit lebih besar dibandingkan dengan tenaga kerja pada umumnya (PMK RI
jaminan kesehatan kerja untuk itu diperlukan pelayanan strategis yang prefesional
dan prosedur kerja yang tetap, bukan hanya tergantung pada peraturan yang
1
2
memberikan finansial serta yang mengayomi nya, banyak faktor yang harus ikut
yang berhasil bisa diukur dengan melihat sejauh mana organisasi tersebut dapat
2012, 1 (satu) pekerja di dunia meninggal setiap 15 detik karena kecelakaan kerja
dan 153 pekerja mengalami sakit akibat kerja. Sedangkan di Indonesia, hasil
survei ILO menyebutkan bahwa Indonesia berada pada peringkat dua terendah
di dunia dalam penerapan K3, yaitu menempati urutan ke 152 dari 153
negara.
bentuk upaya untuk menciptakan tempat kerja yang aman, sehat, bebas
jaminan kesehatan kerja untuk itu diperlukan pelayanan strategis yang prefesional
dan prosedur kerja yang tetap, bukan hanya tergantung pada peraturan yang
memberikan finansial serta yang mengayomi nya, banyakfaktor yang harus ikut
terlibat seperti pelaksanaan organisasi. Suatu organisasi yang berhasil bisa diukur
Indonesia dapat dilihat dari tingginya angka Kecelakaan Kerja dan Penyakit
Akibat Kerja yang ada di rumah sakit. Penelitian dr. Joseph tahun 2005-2007
mencatat bahwa angka Kecelakaan Akibat Kerja (KAK) karena tertusuk jarum
Pada hasil penelitian Riska Nazirah dan Yuswardi, 2020. Di dapat pada tahun
2015 di rumah sakit umum daerah dr. Zainoel Abidin Banda Aceh telah terjadi 19
kasus kecelakaan kerja. Rincian kasus yang didapat dimana 18 kasus terjadi pada
perawat yaitu 13 orang perawat tertusuk jarum, 2 orang terpapar cairan tubuh, 1
orang terpapar cairan B3 (obat kemoterapi), dan dua orang terpeleset sedangkan 1
kasus lainnya terjadi pada petugas pemeliharaan sarana yang terluka akibat
terlepasnya tutup tabung oksigen. Ketua Komite kesehatan dan keselamatan kerja
rumah sakit k3rs juga meyakini bahwa masih banyak kasus-kasus kecelakaan
kerja lainnya yang tidak dilaporkan kepada pihak rumah sakit. Pihak rumah sakit
sudah mulai menerapkan standar kesehatan dan keselamatan kerja rumah sakit
4
pada saat bekerja responden menggunakan APD seperti handskun, masker dan
tangan, topi sebagai penutup kepala, sarung tangan dan masker, hal itu digunakan
Kasus kecelakaan kerja yang terjadi di Sumatera Barat berdasarkan data BPJS
kerja pada petugas Rumah Sakit di Sumatera Barat dari hasil penelitian
Hatta dan Zukri tahun 2002 menyatakan bahwa frekuensi kecelakaan kerja pada
petugas penanganan sampah medis di Rumah Sakit yang ada di Sumatera Barat
lebih banyak terjadi pada petugas yang tidak menggunakan Alat Pelindung Diri
(91,3%) dari pada yang menggunakan Alat Pelindung Diri (8,7%). Banyaknya
tidak menerapkan K3 dengan baik. Hal ini sesuai dengan penelitian yang
Sakitsampai saat ini belum menjadi prioritas penting bagi Rumah Sakit. Rumah
kekurangan baik dari segi kualitas dan mutu pelayanan yang diberikan.
Rumah sakit ini terletak di salah satu kota yaitu kota Payakumbuh yang berada di
Menurut penelitian dari jurnal Cici Apriliani human care 2019, pelaksanaan
berlaku.
Rumah Sakit sangat penting dilakukan pelaksanaan yang baik dapat menjamin
bahwa rumah sakit perlu meminalisir beban kerja pada perawat yaitu dengan cara
6
melakukan program pertukaran shift kerja pada setiap perawat (Ruli Rahmawati,
2017).
Rumah sakit menjadi salah satu tempat yang wajib menerapkan sistem
(KAK) dan Penyakit Akibat Kerja (PAK) melalui upaya pengendalian bahaya
Rahmawati2017).
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas maka peneliti tertarik
B. Identifikasi Masalah
Jadi dari latar belakang diatas dapat disimpulkan identifikasi masalahnya adalah
sebagai berikut.
C. Batasan Masalah
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini
E. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan khusus
Payakumbuh.
kerja di instalasi rawat inap ruang melati dan anggrek RSUD Dr Adnaan
WD Payakumbuh.
8
F. Manfaat Penelitian
1. Bagi Karyawan
(K3RS). Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi bagi
(K3RS).
A. Rumah Sakit
1. Pengertian Rumah Sakit
Tahun 2016 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja Rumah Sakit Pasal 1
Menurut Silviasari yang dikutip oleh Ibrahim, dkk (2017), rumah sakit
9
10
Gawat Darurat, Unit Rawat Jalan, Unit Rawat Inap, Unit Transfusi Darah,
kesehatan.
manusia rumah sakit dan rumah sakit (UU RI No. 44, 2009).
(hospitalization) yang diselenggarakan oleh rumah sakit, baik rumah sakit umum
maupun rumah sakit bersalin”. Menurut Azwar (1996:73) Rawat inap (opname)
adalah istilah yang berarti proses perawatan pasien oleh tenaga kesehatan
rumah sakit. Ruang rawat inap adalah ruang tempat pasien dirawat dan pasien
tersebut harus mandapatkan perawatan intensif oleh dokter dan tenaga kesehatan
rawat inap pada sarana kesehatan rumah sakit pemerintah atau swasta, serta
ruang untuk pasien yang memerlukan asuhan dan pelayanan keperawatan dan
dengan tingkat pelayanan dan fasilitas yang diberikan oleh pihak rumah sakit
d. Ruang rawat inap 6 tempat tidur atau lebih setiap kamar (kelas 3).
Keseluruhan ruangan ini harus terlihat jelas dalam kebutuhan jumlah dan
jenis pasien yang akan dirawat. Keselamatan bangunan ruang rawat inap
petir, sistem proteksi kebakaran dan sumber kelistrikan serta sistem gas medik
dan vakum medik untuk mencegah terjadinya hal-hal buruk salah satunya
kecelakaan kerja.
13
keperawatan yang dilakukan wajib sesuai dengan kode etik, standar pelayanan
C. Karakteristik Responden
Kinerja perawat dapat dipengaruhi oleh karakteristik individu dari perawat itu
perbedaan yang mendasar seorang dengan yang lain. Robbins (2008), menyatakan
bahwa karakteristik individu seperti umur, masa kerja, dan statuspernikahan dapat
faktor jenis kelamin, status perkawinan, tingkat pendidikan dan lama kerja
(2009), menyatakan bahwa variabel karakteristik individu (umur, lama kerja dan
1. Usia
2. Jenis kelamin
oleh Angle dan Perrydan Opayemi (2004) menemukan bahwa wanita lebih
2009).
3. Pendidikan
dari segi dimensi afektif (Yi-Ching Chen, 2012). Dengan semakin baiknya
atapun manusia akan membuat tugas dapat dengan mudah di kerjakan dan
4. Masa Kerja
oleh organisasi Aryee dkk dalam English dkk (2010) mendefinisikan tahapan
karir dalam masa kerja dibagi menjadi : masa percobaan (kurang dari dua
hingga aktivitas yang berkaitan dengan komitmen itu sendiri.Salah satu dari
beberapa faktor yang dapat mempengaruhi tersebut adalah lama kerja atau
16
2016).
menuju tempat kerja, selama jam kerja dan jam istirahat dan sekembalinya
dari tempat kerja menuju rumah melalui jalan yang biasa dilalui.Kecelakaan
karena itu pula sebab-sebab kecelakaan harus diteliti dan ditemukan, agar
itu kecelakaan dapat dicegah dan tidak terulang kemabali. Untuk analisis
Penyakit akibat kerja atau yang lebih di kenal sebagai man made
a. Faktor fisik: suara, radiasi, penerangan, getaran, suhu, dan tekanan yang
tinggi.
alat kerja, bahan, dan proses pengolahannya, tempat kerja dan lingkungannya
pada:
Tahun 2016 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja Rumah Sakit bahwa
dan kesehatan tenaga kerja melalui upaya pencegahan kecelakaan kerja dan
salah satu bentuk upaya menciptakan tempat kerja yang aman, sehat, bebas
dari kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja yang pada akhirnya dapat
keselamatan dan kesehatan kerja rumah sakit adalah upaya terpadu seluruh
orang sakit maupun bagi masyarakat dan lingkungan sekitar rumah sakit.
2016).
lingkungan perusahaan.
kenikmatan kerja.
tersebut.
kecelakaan.
berkesinambungan.
oleh pekerjaan yang dilakukan setiap hari atau suatu penyakit yang
Nasution)
Sakit (K3RS)
Sakit (K3RS)
sakit (K3RS):
27
K3RS
rumah sakit.
(K3RS).
kerja
rumah sakit.
28
Rumah sakit merupakan salah satu tempat kerja, yang wajib melaksanakan
program program K3RS yang bermanfaat baik bagi pekerja, pasien, pengunjung,
komponen yang ada di rumah sakit.Pelayanan K3 di rumah sakit sampai saat ini
dirasakan belum maksimal. Hal ini dikarenakan masih banyak rumah sakit yang
Adapun standar pelayanan kesehatan dan keselamatan kerja di rumah sakit yaitu:
a. Pengertian Penyuluhan
akibat kerja memilih yang memiliki arti yaitu penggunaan aneka cara
semaksimal mungkin.
b. Metode Penyuluhan
c. Teknik Penyuluhan
Teknik komunikasi yang biasanya dilakukan pada umumnya ada tiga yaitu
dalam bahasa Inggris “persuation” berasal dari kata latin persuasion, yang
secara harfiah berarti hal membujuk atau meyakinkan, dan yang ketiga
pesan dari seseorang kepada orang lain dengan cara yang mengandung
1) Informasi umum rumah sakit dan fasilitas atau sarana yang terkait.
3) SOP kerja, SOP peralatan, SOP penggunaan alat pelindung diri dan
kewajibannya.
seluruh pekerja.
yang berlaku dalam waktu yang relative singkat. Banyaknya pelatihan yang di
mampu menghindari kecelakaan kerja baik yang berdampak pada diri bagi
perawat akan mampu melakukan tindakan yang tepat yang sesuai dengan etik
(Depkes, 2011).
jawab yang lebih besar di waktu yang akan datang. Meskipun perawat telah
mengadakan pelatihan maka ilmu perawat tentang K3 menjadi lebih luas dan
2021).
tempat kerja.
cara efektif untuk mencegah kecelakaan kerja yaitu dengan baik dengan
aman.
terhadap K3RS hasil uji statistik nilai faktor reinforcing (petugas yang
K3RS yang berkaitan dengan safet sign, APAR, dan APD. Rumah sakit
K3RS.
36
sakit.
kementerian Kesehatan.
e Menyusun pedoman petunjuk teknis dan sop K3RS seperti yang telah
yang berlaku.
diantaranya:
(Notoadmodjo, 2010).
H. Kerangka Teori
Karakteristik
Responden
Pelaksanaan K3 Di
Inatalasi Rawat Inap RSUD
Dr Adnaan WD
Payakumbuh
3.Melaksanakan Program
Kesehatan dan Keselamatan
Kerja
I. Definisi Operasional
Tabel 2.1
N
Variabel Definisi Istilah Alat Ukur Cara Ukur Skla Ukur Hasil
Ukur
o
1
Karakteristik Umur : Usia adalah salah satu Kuesioner Wawancara Ordinal ≥30 Tahun:
Responden bentuk darihuman.Dimana, usia Puas
. menjadi salah satu faktor
yangmemberikan pengaruh baik <30 Tahun:
terhadap kinerjadan juga Tidak Puas
komitmen organisasional
seorangkaryawan dalam
organisasi.
3
Pelatihan K3 Pelatihan yang diselenggarakan Kuesioner Wawancara Ordinal Dilaksanakan
di Rumah untuk membekali, meningkatkan (penilaian≥
Sakit
. dan mengembangkan Mean)
kemampuan pekerja mengenai
K3. Tidak
Dilaksanakan
(penilaian˂
mean)
Pelaksanaan
4 a. pemeriksaan kesehatan Kuesioner Wawancara Ordinal Dilaksanakan
program K3 petugas (penilaian≥
di .Rumah b. menyediakan APD Mean)
Sakit c. Menyiapkan pedoman
pencegahan dan
penanggulangan keadaan Tidak
darurat. Dilaksanakan
d. Penempatan pekerja pada (penilaian˂
pekerja yang sesuai kondisi mean)
kesehatan.
e. Pengobatan pekerja yang
menderita sakit.
f. Menciptakan lingkungan
kerja yang higenis secara
teraatur, melakukan
monitoring lingkungan kerja
dari hazard yang ada.
g. Melaksanakan biological
monitoring.
h. Melaksanakan surveleilas
kesehatan pekerja.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
1. Lokasi penelitian akan dilakukan di instalsai rawat inap ruangan melati dan
1. Populasi
Populasi merupakan seluruh jumlah dari subjek yang akan diteleliti oleh
seseorang penelitian. Atau beberapa orang yang yang terkait dalam suatu
penelitian dan semua variabel yang terkait dengan topik pada penelitian
Payakumbuh 2021.
42
43
2. Sampel
dengan populasi itu sendiri, sampel disebut juga contoh atau nilai yang
2020). Sampel dari penelitian ini adalah perawat yang bertugas di instalasi
D. Sumber Data
1. Data primer
Pengertian data primer adalah sumber data yang di ambil langsung dari
pemberi data kepada pengumpul data atau peneliti (Sugiyono dalam Carolina,
2017). Data primer penelitian ini adalah Perawat yang ada di instalasi rawat
2. Data sekunder
data kepada pengumpul data atau peneliti, misalnya lewat orang lain atau
ini adalah data atau dokumen tertulis yang ada di Rumah Sakit.
1. Observasi
yang diteliti, observasi salah satu alat penting untuk pengumpulan data dalam
kesehatan dan keselamatan kerja di instalasi rawat inap ruangan melati dan
2. Kuesioner
peryataan atau pertanyaan tersebut kepada responden untuk diisi atau dijwab
(Sugiyono, 2018).
F. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat bantu yang digunakan oleh peneliti untuk
1. Kuesioner
2. Laptop
G. Analisi Data
Analisisdata adalah upaya atau cara untuk mengelola data menjadi informasi
sehingga karakteristik data tersebut bisa dipahami dan bermanfaat untuk solusi
Teknik analisis data dalam penelitian ini yaitu menggunakan teknik analisis data
dari seluruh responden, menyajikan data tiap variabel yang diteliti, melakukan
menguasai wilayah Limo Puluah Koto yang disebut Afdeeling Limo Puluah
Koto begitu juga masa Pemerintahan Jepang. Asal nama Kota Payakumbuh,
terdiri dari dua kata yaitu payo dan kumbuah. Payo dalam bahasa Indonesia
Sumatera Barat.
pusat Kota Payakumbuh di Kelurahan Labuh Baru dan Balai Kaliki Koto Nan
sebagian Kabupaten Lima Puluh Kota dan Tanah Datar. Jumlah penduduk
45
46
RSUD dr. Adnaan WD berdiri Tahun 1923 yang menjadi sarana pelayanan
pengobatan pada zaman penjajahan Belanda dan Jepang. Pada Tahun 1967
dengan 26 tempat tidur dan jumlah personil 30 orang termasuk 1 orang dokter
umum yang merangkap Kepala Rumah Sakit. Tahun 1978 – 1992 status
RSUD dr. Adnaan WD adalah Tipe D dan pada Tahun 1993 menjadi Tipe C ,
Menteri Dalam Negeri Nomor 8 Tahun 1970 tanggal17 Desember 1970, Kota
nama Rumah Sakit ini “RSUD dr. Adnaan WD Payakumbuh”. Pada Tahun
melalui assesment akreditasi Rumah Sakit pada Tahun 2010 dengan status
Pelayanan Darah.
Data Rekam Medis Tahun 2018 RSUD dr. Adnaan WD mempunyai kapasitas
Visi:
diwujudkan. Organisasi pemerintah yang digerakkan oleh visi dan misi adalah
lebih baik daripada digerakkan oleh aturan-aturan formal. Adapun visi RSUD
GDQ'LFLQWDL0DV\DUDNDW´
Misi:
Adapun misi menjelaskan jalan yang dipilih untuk menuju masa depan yang
masyarakat.
keselamatan pasien.
lingkungan
sakit.
49
Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat dan Lembaga
DIREKTUR
Direktur Direktur
Kabag Kabid
Kabag Kabid
Kabag Kabid
sebagai berikut :
fungsional;
Sakit.
tugas dan fungsi dari kegiatan tahun lalu serta data yang tersedia
masing;
akan dicapai;
pemecahan masalah;
program kerjanya;
9) Menilai prestasi hasil kerja bawahan sesuai dengan hasil yang telah
atasan;
11) Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan uraian
berikut:
informasi;
tanggungjawabnya;
c Badan diklat
pelaksanaan tugas;
Payakumbuh;
15) Menilai prestasi hasil kerja bawahan sesuai dengan hasil yang telah
17) Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan uraian tugas
dan permasalahannya;
berikut:
pelayanan penunjang;
tanggungjawabnya;
11) Menilai prestasi hasil kerja bawahan sesuai dengan hasil yang telah
13) Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan uraian tugas
dan permasalahannya.
dengan perencanaan
pemecahan masalah
10) Menyiapkan bahan dan menyusun petunjuk teknis, bagan dan acuan
11) Menyiapkan bahan dan menyusun program dan rencana kerja rumah
sakit
peningkatan karier
17) Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan bidang
tugas permasalahannya.
berpedoman kepada tugas pokok dan fungsi serta program kerja yang
terjadi penyimpangan.
kepegawaian
10) Meneliti dan merumuskan surat masuk kepada unit kerja yang terkait
peningkatan karier
15) Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan bidang
berpedoman kepada tugas pokok dan fungsi serta data dan program
terjadi penyimpangan.
keuangan
karier.
13) Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan bidang
medis, sumber daya yang dibutuhkan, dan etika profesi medis serta
65
terkait;
pegawai;
19) Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan bidang
tugas permasalahannya.
sebagai berikut :
keperawatan;
ruangan;
terkait;
sakit;
keperawatan;
19) Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan bidang
tugas permasalahannya.
i. Bidang Penunjang
berikut :
masing;
masing;
masing-masing;
terkait;
masing;
penunjang;
karir pegawai;
kepada atasan;
17) Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan bidang
tugas permasalahannya.
5. Fasilitas
¾ Pelayanan
71
dari:
2) Administrasi Umum
3) Keuangan
4) Kepegawaian
Rehabilitasi
Kandungan terpadu
2) Ruang Cempaka I&II Æ rawatan penyakit dalam, jantung & kulit (43 TT)
3) Ruang Teratai Æ rawatan bedah umum, mata,THT dan Orthopedi (29 TT)
10) CVCU ( 5 TT )
11) NICU ( 4 TT )
a. Pelayanan Radiologi
b. Pelayanan Laboratorium
d. Pelayanan Gizi
f. Pelayanan IPSRS
73
Pelayanan Khusus:
b. General Check Up
c. EKG
d. USG
e. Diagnostik Terpadu
f. Hemodialisa
a. Pelayanan Ambulance
Fasilitas Lainnya :
a. Gudang/logistic
b. Kantin
d. ATM BRI
e. ATM BNI 46
74
¾ Sarana
a. Peralatan Medik
2. DC Shock Hematologi
darah) dalam
b. Incenerator 20 Kg /jam
9 Sarana Transportasi
¾ Prasarana
No Prasarana Kondisi
gedung kantor
sendiri)
pasien meningkat
IGD karena
meningkatnya
perlu pengembangan
IGD baru
B. Hasil Penelitian
Penelitian ini bersifat kuantitatif dimana data yang di hasilkan akan berbentuk
kuesioner berjumlah sebanyak 20 orang responden. Pada bab ini akan dijelaskan
1. Karakteristik Responden
Tabel 4.2
Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan Umur, Jenis
Kelamin, Pendidikan dan Lama Bekerja di Instalasi Rawat Inap RSUD
Dr. Adnaan WD Payakumbuh Tahun 2021
No Karakteristik Frekuensi %
1. Umur
≥30 14 70
<30 6 30
Total 20 100
2. Jenis Kelamin
Laki-laki 0 0
Perempuan 20 20
Total 20 100
3. Pendidikan
D3 1260
S1/Ners 8 40
Total 20 100
78
No Karakteristik Frekuensi %
4. Lama Bekerja
≥10 tahun6 30
<10 tahun14 70
Total 20 100
Berdasarkan Tabel 4.1 di atas dapat dilihat bahwa dari 20 responden yang
diteliti sebanyak 14 orang responden (70%) yang berusia ≥30 tahun dan 6
orang responden (30%) berusia <30 tahun. Dari hasil analisa di atas bahwa
dilihat bahwa dari 20 orang responden 6 orang responden (30%) masa bekerja
≥10 tahun dan 14 orang responden (70%) dengan masa kerja <10 tahun.
2. Penyuluhan K3
Tabel4. 3
Distribusi Frekuensi Penyuluhan Kesehatan Dan Keselamatan Kerja
RSUD Dr. Adnaan WD Payakumbuh Tahun 2021
No Penyuluhan K3 frekuensi %
1 Tidak Dilaksanakan 9 45
2 Dilaksanakan 11 55
Total 20 100
79
Berdasarkan tabel 4.2 di atas dapat dilihat bahwa, dari 20 responden yang
penyuluhan K3.
3. Pelatihan K3
Tabel 4. 4
Distribusi Frekuensi Pelatihan Kesehatan Dan Keselamatan Kerja RSUD
Dr. Adnaan WD Payakumbuh Tahun 2021
No Pelatihan K3 Frekuensi %
1 Tidak Dilaksanakan 8 40
2 Dilaksanakan 12 60
Total 20 100
4. Pelaksanaan Program K3
Tabel 4.5
Distribusi Frekuensi Pelaksanaan Program Kesehatan Dan Keselamatan
Kerja RSUD Dr. Adnaan WD Payakumbuh Tahun 2021
C. Pembahasan
dewasa tua ≥30 tahun yang berjumlah 14 orang (70%) dan yang berumur
dewasa muda <30 tahun yang berjumlah 6 orang (30%). Faktor usia juga bisa
berpengaruh pada kinerja perawat dilihat dari sejumlah kualitas positif yang
dibawa para pekerja lebih tua juga dipandang kurang memiliki fleksibilitas
yang berumur ˂32 tahun mempunyai kinerja kurang (53,4%) lebih besar
dibanding dengan perawat pelaksana umur ≥32 tahun (33,7%). Dari hasil
orang yang memiliki pendidikan yang lebih tinggi akan memiliki pengetahuan
yang lebih tinggi pula jika dibandingkan dengan orang-orang yang memiliki
dalam bertindak.
orang perawat (30%) memiliki masa kerja yang baru yaitu<10 tahun dan 14
orang perawat (70%) memiliki masa kerja yang lama yaitu ≥10 tahun.Menurut
Nursalam (2009) bahwa semakin banyak masa kerja perawat maka semakin
yang sesuai dengan standar atau prosedur tetap yang berlaku.Hasil penelitian
berdasarkan lama kerjanya, perawat dengan masa kerja lebih dari 3 tahun
(55,6%) lebih besar dibanding dengan masa kerja 7-12 tahun (45,3%).
82
2. Penyuluhan K3
jumlah terendah terdapat pada pertanyaan kuesioner yang yaitu “Pihak rumah
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Ivana, dkk (2014) yang meneliti tentang
memperoleh nilai p < 0,05. Penelitian yang sama yang dilakukan oleh
lalulintas), proses injeksi obat kepada pasien dan proses penjahitan luka pada
pemasangan infus yaitu sebanyak 3 kasus (33,4%) dari 9 kasus. Hasil studi
merupakan yang dominan yaitu jarum suntik (benda tajam) yang berdampak
3. Pelatihan K3
yang ada sudah dilaksankan dengan baik oleh perawat tetapi terdapat 1
85
Menurut Wawan dan Dewi (2010) salah satu manfaat pelatihan k3 adalah
melakukan identikasi faktor risiko seperti bahaya fisik, kimiawi, biologis dan
(2017) Pelatihan K3 ini rutin dilakukan setiap tahunnya oleh tim K3RS dan
bagian diklat RS. Pelatihan bidang K3 yang diadakan oleh rumah sakit yaitu
Selain itu Notoatmodjo (2010) menyebutkan bahwa salah satu cara yang dapat
lalulintas), proses injeksi obat kepada pasien dan proses penjahitan luka pada
pemasangan infus yaitu sebanyak 3 kasus (33,4%) dari 9 kasus. Hasil studi
Rumah Sakit.
4. Pelaksanaan Program K3
7 pertanyaan yang ada sudah dilaksankan dengan baik oleh perawat tetapi
Pertanyaan diatas sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Sridadi
yang baik dalam penerapan manajemen kesehatan dan keselamatan kerja (K3)
(94%), memiliki lama kerjadi RS lebih dari satu tahun (87%),memiliki lama
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari pembahasan tentang Gambaran Pelaksanaan Kesehatan dan Keselamatan
orang responden (30%) berumur <30 tahun. Menurut jenis kelamin di ruangan
orang responden (30%) >10 tahun dan 14 orang responden (70%) <10 tahun.
B. SARAN
Dari hasil penelitian ini, peneliti menyarankan agar pihak RSUD Dr Adnaan WD
Payakumbuh :
pada perawat dan apabila Kesehatan dan Keselamatan pada perawat sudah
dan pelaksanaan K3 dengan baik agar dapat terhindar dari kecelakaan akibat
kerja.
DAFTAR PUSTAKA
Apriliawati Kun Dwi, 2017. Dalam Laili Rizqiatul Konsep Dasar K3 di Rumah Sakit
Lubis, SAN. Penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di Beberapa Rumah
Sakit Indonesia.
Silviasari yang dikutip oleh Ibrahim, dkk dalam Sembiring Feagitha Sisilia,
2018.Penerapan Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Di Rumah Sait Umum
Daerah Kabanjahe Kabupaten Karo Sumatra Utara.Skripsi
Azwar & Sjefi dalam Hidayah Nurul Aep, 2016. Konsep Rawat Inap.
Bell, J. Collins, James. Dalsey, Elizabeth. Sublet,2010 dalam Shofi Auliya Sari
Nasution. Penerapan, Tujuan, dan Manfaat K3 di Rumah Sakit Terkait
denganAsuhan Keperawatan
Sridadi 2016 dalam Dirga Simon Alvarez Lasut*, Paul A. T. Kawatu*, Rahayu H.
Akili*AnalisisPelaksanaan Standar Pelayanan Keselamatan Dan Kesehatan
Kerja Rumah Sakit (K3rs) Di Rumah Sakit Umum Daerah
Noongankabupatenminahasa.
Ivana dalam Ezra Zimri Ruben Abiam Mantiri dkk. 2020. Faktor Psikologi Dan
Perilaku Dengan Penerapan Manajemen Keselamatan Dan Kesehatan Kerja
Rumah Sakit.
95
LAMPIRAN
Berhubung dengan pengumpulan data penelitian untuk tugas akhir karya tulis ilmiah
maka saya:
Nim : 181000213461005
Program Studi : D-III Administrasi Rumah Sakit
Memohon atas ketersediaan saudara untuk mengisi data berikut.Ketersediaan
saudara untuk mengisi kuesioner yang berhubungan dengan penyusunan karya
tulis ilmiah ini sangat diharapkan.Terimakasih atas kerjasamanya Bapak/Ibu
hingga terselesainya pengumpulan data dalam rangka penelitian ini.
Kuesioner ini bertujuan untuk melihat gambaran pelaksanaanK3 di instalasi
rawat inap di RSUD Adnaan WD Payakumbuh.
A. Penyuluhan K3
No Tidak
Pertanyaan Setuju Setuju
C. Melaksanakan Program K3
Master Tabel
R1 28 tahun 1 PR 2 D3 1 6 tahun 2 2 1 1 1 2 2 2
R2 29 tahun 1 PR 2 S1 2 4 tahun 1 2 1 1 1 2 2 2
R3 25 tahun 1 PR 2 D3 1 3 tahun 1 1 1 1 1 1 1 1
R4 32 tahun 2 PR 2 D3 1 3 tahun 1 1 1 1 1 1 1 1
R5 30 tahun 2 PR 2 S1 2 5 tahun 2 1 1 1 1 1 1 1
R6 28 tahun 1 PR 2 S1 2 4 tahun 1 1 1 1 1 1 1 1
R7 31 tahun 2 PR 2 S1 2 3 tahun 1 1 1 1 1 1 1 1
R8 38 tahun 2 PR 2 D3 1 10 tahun 2 2 1 1 1 1 2 1
R9 35 tahun 2 PR 2 D3 1 5 tahun 2 1 1 1 2 2 2 2
Mean
keterangan:
R : Responden
PR : Perempuan
P : Penyuluhan
101
Pelatihan K3
P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 P11 P12 Total
2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 24 Dilaksanakan
2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 24 Dilaksanakan
2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 24 Dilaksanakan
2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 24 Dilaksanakan
2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 24 Dilaksanakan
2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 24 Dilaksanakan
2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 24 Dilaksanakan
1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 1 14 Tidak Dilaksanakan
1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 13 Tidak Dilaksanakan
2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 22 Dilaksanakan
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 Tidak Dilaksanakan
1 2 1 1 2 2 1 1 1 1 1 2 16 Dilaksanakan
1 1 2 1 2 1 2 2 1 2 2 1 18 Dilaksanakan
2 1 2 2 1 2 1 1 2 2 1 1 18 Dilaksanakan
1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 13 Tidak Dilaksanakan
2 2 2 2 2 2 1 1 1 1 2 1 19 Dilaksanakan
2 2 2 2 2 2 1 2 1 2 1 1 20 Dilaksanakan
2 2 1 1 1 1 2 2 1 1 1 1 16 Dilaksanakan
2 2 2 1 1 2 2 2 2 1 1 1 19 Dilaksanakan
1 1 1 2 1 1 2 1 2 1 2 1 16 Dilaksanakan
19.2
Keterangan
: Keterangan:
TD : 4 (30%)
D: 16 (70%)
keterangan:
P:
Pelatihan
102
Melaksanakan Program K3
M1 M2 M3 M4 M5 M6 M7 M8 Total
2 2 2 2 2 2 2 2 18 Dilaksanakan
2 2 2 2 2 2 2 2 18 Dilaksanakan
2 2 2 2 2 2 2 2 18 Dilaksanakan
2 2 2 2 2 2 2 2 18 Dilaksanakan
2 2 2 2 2 2 2 2 18 Dilaksanakan
2 2 2 2 2 2 2 2 18 Dilaksanakan
2 2 2 2 2 2 2 2 18 Dilaksanakan
2 1 1 2 1 2 1 1 12 Tidak Dilaksanakan
2 2 2 2 2 2 2 2 18 Dilaksanakan
2 1 2 1 1 1 2 2 14 Tidak Dilaksanakan
2 1 1 1 2 2 1 1 12 Tidak Dilaksanakan
2 1 2 1 1 2 1 1 13 Tidak Dilaksanakan
2 2 2 1 1 1 2 2 15 Dilaksanakan
2 1 1 1 1 2 2 2 13 Tidak Dilaksanakan
2 1 1 1 1 2 2 2 13 Tidak Dilaksanakan
2 1 2 2 2 2 1 1 15 Dilaksanakan
2 2 2 2 2 1 1 1 15 Dilaksanakan
2 1 2 2 2 1 1 1 14 Tidak Dilaksanakan
2 1 2 1 1 1 2 2 14 Tidak Dilaksanakan
2 1 1 2 2 1 2 1 13 Tidak Dilaksanakan
15.4
Keterangan :
TD : 9 (45%)
D : 11 (55%)
103
Frequencies
Statistics
Valid 20 20 20 20
N
Missing 0 0 0 0
Frequency Table
UMUR
JENIS_KELAMIN
PENDIDIKAN
LAMA_BEKERJA
Frequencies
Statistics
P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7
Valid 20 20 20 20 20 20 20
N
Missing 0 0 0 0 0 0 0
Statistics
Valid 20 20 20 20 20 20 20
N
Missing 0 0 0 0 0 0 0
Statistics
Valid 20 20 20 20 20 20 20
N
Missing 0 0 0 0 0 0 0
Statistics
M3 M4 M5 M6 M7 M8
Valid 20 20 20 20 20 20
N
Missing 0 0 0 0 0 0
106
Frequency Table
P1
P2
P3
P4
P5
P6
P7
PE1
PE2
PE3
PE4
PE5
PE6
PE7
PE8
PE9
PE10
PE11
PE12
M1
M2
M3
M4
M5
M6
M7
M8