Anda di halaman 1dari 6

TUGAS ANALISA KEPERAWATAN ANAK

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah

Keperawatan Anak Sehat Dan Sakit Akut

Dosen Pengampu: Ns. Beatrix Elizabeth, S.Kep, M.Kep.

Nama :

Aditya Kusuma Wijaya Satya Pratama

(122070106)

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MEDIKA SUHERMAN

2022/2023
Tugas:

1. Mencari Teknik komunikasi anak sesuai tahapan usia


2. Menjelaskan apa aitu terapi bermain anak dan jelaskan bagaimana cara menerapkan
terapi bermain anak di rumah sakit
3. Analisa video metode pemasangan infus pada anak

Jawab :

1. Teknik komunikasi yang sesuai untuk berinteraksi dengan anak-anak memerlukan


pendekatan yang sensitif dan sesuai dengan tahap perkembangan mereka. Berikut adalah
beberapa teknik komunikasi yang efektif untuk perawat saat berkomunikasi dengan anak-
anak dari hasil pengamatan yang saya baca:
 Gunakan Bahasa yang Sesuai dengan Usia Anak
Sesuaikan bahasa dan tingkat kompleksitas komunikasi dengan usia anak. Pilihlah
kata-kata yang mudah dimengerti dan hindari kata medis yang sulit dipahami.

 Gunakan Bahasa Tubuh yang Ramah Anak


Ekspresi wajah yang hangat, senyum, gerakan tangan yang lembut, dan kontak
mata dapat membantu membangun ikatan dengan anak-anak. Pastikan untuk
memperhatikan ekspresi dan bahasa tubuh anak untuk menilai tingkat
kenyamanannya.

 Libatkan Anak dalam Proses Keputusan


Beri anak pilihan dalam hal-hal kecil, seperti memilih jenis plester atau warna
gantungan infus. Hal ini dapat memberikan mereka rasa pengendalian dan membantu
mereka merasa lebih nyaman.

 Gunakan Alat Bantu Visual


Menggunakan gambar, poster, atau buku gambar dapat membantu menjelaskan
prosedur atau kondisi kesehatan dengan lebih jelas dan memudahkan anak
memahaminya.

 Ceritakan atau Mainkan Peran


Gunakan teknik narasi atau bermain peran untuk menjelaskan prosedur medis atau
situasi kesehatan secara lebih ramah anak. Misalnya, gunakan boneka atau mainan
untuk menunjukkan apa yang akan dilakukan.

 Beri Ruang untuk Pertanyaan


Ajak anak untuk bertanya jika mereka memiliki pertanyaan atau kekhawatiran.
Berikan jawaban yang jujur, namun sesuaikan dengan usia dan tingkat pemahaman
mereka.

 Gunakan Kisah-kisah atau Metafora


Gunakan kisah atau metafora yang relevan dengan pengalaman anak untuk
membantu mereka memahami situasi atau prosedur yang sedang dihadapi.

 Ciptakan Suasana yang Ramah Anak


Dekorasi ruangan, mainan, dan musik yang sesuai dengan usia anak dapat
menciptakan suasana yang lebih nyaman dan menyenangkan bagi mereka.

 Beri Pujian dan Dukungan


Beri pujian saat anak berperilaku baik selama proses perawatan atau setelahnya.
Dukung dan beri dorongan positif untuk membantu mereka mengatasi rasa takut atau
kecemasan.
Sumber :
https://drive.google.com/drive/folders/1SXTa5AcKFeH_WWyuoGIRdYageLiZe4TH

2. Menurut saya Terapi bermain anak adalah suatu bentuk intervensi terapeutik yang
bertujuan untuk membantu anak-anak mengatasi masalah emosional, sosial, atau perilaku
melalui aktivitas bermain. Tujuan utama dari terapi bermain anak adalah untuk
memungkinkan anak untuk mengungkapkan diri, memahami dan mengatasi masalahnya,
dan mengembangkan keterampilan sosial serta emosional.
Berikut adalah beberapa cara perawat dapat menerapkan terapi bermain anak untuk
berlajar :
 Pendahuluan
Perawat memulai sesi dengan memperkenalkan diri secara ramah dan
membangun hubungan kepercayaan dengan anak. Dia memastikan anak merasa
nyaman dan siap untuk bermain.

 Menggunakan Alat Bantu Visual


Perawat menyediakan alat bantu visual seperti gambar-gambar yang menunjukkan
proses pengukuran gula darah, suntikan insulin, dan makanan yang sehat. Anak dapat
melihat dan memegang gambar-gambar tersebut.

 Simulasi dengan Boneka


Perawat meminta anak untuk membawa boneka kesayangannya ke sesi. Mereka
bersama-sama berpura-pura bahwa boneka tersebut juga memiliki diabetes dan perlu
melakukan pengukuran gula darah dan mengambil insulin. Anak dapat
mempraktikkan langkah-langkah ini pada boneka.
 Permainan Edukatif
Perawat membawa permainan papan yang dirancang khusus tentang manajemen
diabetes. Permainan ini melibatkan pertanyaan-pertanyaan tentang jenis makanan,
pengukuran gula darah, dan tindakan yang perlu diambil jika gula darah terlalu tinggi
atau terlalu rendah.

 Menggunakan Karya Seni


Perawat memberikan anak kertas dan alat gambar. Mereka diminta untuk
menggambar makanan sehat yang baik untuk penderita diabetes dan membuat poster
tentang pentingnya mengelola gula darah.

 Role-play
Perawat meminta anak untuk berpura-pura sebagai "manajer diabetes" dan
memberikan petunjuk tentang bagaimana cara mengukur gula darah, mengambil
insulin, dan memilih makanan yang tepat.

 Pertanyaan dan Diskusi


Perawat mengajukan pertanyaan terbuka tentang diabetes dan memberikan
kesempatan kepada anak untuk berbagi pemahamannya. Mereka mendiskusikan
situasi sehari-hari dan strategi untuk mengatasi tantangan.

 Pemberian Pujian dan Dukungan


Setelah setiap keberhasilan, perawat memberikan pujian dan dukungan kepada
anak. Ini dapat berupa kata-kata positif atau hadiah kecil sebagai penghargaan.

 Mengajak Orang Tua Terlibat


Perawat juga melibatkan orang tua anak dalam sesi terapi bermain. Mereka
mendiskusikan strategi untuk mendukung anak di rumah dan menanggapi pertanyaan
atau kekhawatiran orang tua.
Sumber :
https://drive.google.com/drive/folders/1SXTa5AcKFeH_WWyuoGIRdYageLiZe4TH

3. Berdasarkan dari apa yang saya Analisa, Pemasangan infus pada anak adalah prosedur
medis yang umum dilakukan untuk memberikan cairan, obat-obatan, atau nutrisi secara
intravena. Penting untuk melakukan prosedur ini dengan hati-hati dan sesuai dengan
pedoman keamanan dan etika medis. Berikut adalah analisis cara penerapan atau metode
pemasangan infus pada anak yang dilakukan oleh perawat:
 Persiapan Alat dan Bahan:
-Spesialisasi Alat: Perawat memeriksa alat-alat khusus yang digunakan untuk
pemasangan infus. Ini termasuk jarum infus yang sesuai dengan ukuran dan keperluan
anak, selang infus, tourniquet (pengikat pembuluh darah), cairan infus, dan selotip atau
plester.

 Penilaian Vena:
-Pemilihan Pembuluh Darah: Perawat melakukan penilaian vena pada anak untuk
menentukan pembuluh darah yang paling cocok. Pada anak-anak, pembuluh darah yang
lebih besar dan lebih mudah diakses biasanya terletak di lengan atau tangan.

 Penggunaan Tourniquet:
-Menggunakan Tourniquet: Perawat mengikat tourniquet di atas lokasi vena yang akan
digunakan untuk memperbaiki pembuluh darah. Hal ini membantu memperbesar
pembuluh darah dan memudahkan pemasangan jarum.

 Persiapan Kulit:
-Membersihkan Kulit: Perawat membersihkan kulit area pemasangan infus dengan
larutan antiseptik untuk menghindari infeksi.

 Pemasangan Jarum Infus:


-Teknik Penggunaan Jarum: Perawat menggunakan teknik yang lembut dan terampil
untuk memasukkan jarum infus ke dalam pembuluh darah anak. Jarum harus dimasukkan
dengan sudut yang tepat untuk meminimalkan rasa sakit dan cedera.

 Verifikasi Posisi Jarum:


-Memeriksa Aliran Darah: Setelah jarum dimasukkan, perawat memeriksa apakah
darah mengalir ke dalam selang infus, menunjukkan bahwa jarum telah memasuki
pembuluh darah.

 Fiksasi Jarum dan Selang:


-Menggunakan Plester atau Selotip: Perawat menggunakan plester atau selotip khusus
untuk memastikan bahwa jarum dan selang tetap dalam posisi yang aman.

 Pengaturan Cairan Infus:


-Mengatur Kecepatan Aliran: Perawat mengatur kecepatan aliran cairan infus sesuai
dengan rekomendasi medis untuk memenuhi kebutuhan spesifik anak.

 Monitoring dan Perawatan Selanjutnya:


-Pemantauan Terus-menerus: Setelah pemasangan infus, perawat memantau anak
secara terus-menerus untuk memastikan bahwa cairan infus mengalir dengan baik dan
tidak ada komplikasi seperti bocor atau infeksi.
Sumber: https://youtu.be/Z-4MpSs3op4?si=Ot28ptlgV6gDgU8h

Anda mungkin juga menyukai