Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa, karena
atas anugerahnya acara Wisuda Fakultas …………………. bisa berjalan dengan
baik.
Pada hari yang berbahagia ini, saya persembahkan kelulusan ini kepada kedua
orangtua saya. Mak…. Ayah…. hari ini anakmu sudah bergelar sarjana. Tanpa
dukungan dari mak dan ayah, mungkin hari ini anakmu tidak akan berada disini.
Tidak adil rasanya jika gelar ini udi ambil sendiri, sementara yang berjuang adalah
kita Bersama. Kami berjuang sebagai mahasiswa untuk menimba ilmu, dan
orangtua kami berjuang mencari nafkah untuk mencukupi kebutuhan kami.
Selanjutnya Ucapan terimakasih juga saya sampaikan kepada ibu kedua saya, Ibu
Cun, kakak dari ibu kandung saya, sosok yang telah berjasa menjaga kami.
Beliaulah yang telah mengurus saya sejak lahir hingga saat ini. Saya bisa seperti
ini, tidak lepas dari campur tangan beliau. Karena beliau lah yang menjaga kami
sejak lahir. Bahkan disaat ibu kandung kami harus bekerja diluar kota, beliaulah
yang selalu ada bersama kami. beserta seluruh keluarga kami yang telah
memberikan dukungan terbesar berupa kepercayaan, dukungan moral dan juga
spirit. Yang menjadikan kami senantiasa ingat bahwa kami ada di sini untuk
melaksanakan amanah dari mereka.
Kami juga sangat berterima kasih kepada seluruh pimpinan beserta jajaran di
lingkungan Fakultas Teknik yang selama ini telah banyak membantu kami dalam
setiap hal dan menyediakan fasilitas kami untuk belajar dan telah menjadikan
kami memiliki sebuah keluarga besar yang teramat kami cintai dan teramat kami
bangga atasnya.
Kepada seluruh wisudawan/wisudawati,
Saya mengucapkan selamat atas prestasi yang telah diraih pada hari ini. Apapun
predikat kelulusan kita, kita yakini bahwa itulah yang terbaik yang dapat kita
capai. Saksikanlah bahwa pada hari ini, tidak hanya rekan-reakn wisudwan/wati
yang dapat tersenyum tetapi lihatlah orang-orang yang berada di samping kanan
dan kiri kita yang selama ini berjuang dibelakang kita untuk membiayai kita telah
dapat tersenyum bahagia. Karena pada hakikatnya apa yang menjadi kebahagiaan
kita adalah sebuah kebahagiaan yang besar bagi mereka. Kita patut bersyukur dan
bangga telah menyelesaikan salah satu amanah dari mereka. Senyuman mereka
adalah sebagian kecil dari pada seluruh senyuman yang kita harapkan. Karena
sebagian besar dari bangsa kita pada hari ini masih banyak yang menangis, masih
banyak yang bersedih atas berbagai masalah yang mereka hadapi. Maka tugas kita
setelah ini adalah membuat bangsa ini tersenyum. Tersenyum atas karya dan
kontribusi kita kepada mereka sehingga tercapailah apa yang mereka harapkan
dari kita sebgai putra-putri terbaik bangsa.
Atas apa yang kami raih pada hari ini, perkenankanlah saya mewakili
wisudawan/ti untuk menyampaikan ucapan terimakasih yang tak terhingga kepada
semua pihak yang telah mendukung dan membantu semua proses ini.
Rekan-rekan wisudwan/wati
Hari ini bukanlah akhir dari perjuangan kita
Hari ini bukanlah akhir dari mimpi kita
Hari ini adalah awal dari perjuangan lain yang telah menanti kita. Banyak bidang
yang harus kita garap untuk dapat menyelesaikan persoalan-persoalan yang ada.
Banyak sekali permasalahan bangsa yang pada hari ini semakin menumpuk maka
kita akan hadir dan menjadi solusi. Apapun profesi yang akan rekan-rekan geluti
nantinya, berikanlah sebesar-besarnya kontribusi untuk pekerjaan rekan-rekan,
tapi jangan lupa untuk memberikan minimal sedikit senyuman kebanggan kepada
orang-orang di sekitar kita baik keluarga dan juga masyarakat.
Hari ini adalah tentang masa depan.
Dimana yang kita bicarakan adalah bukan kita sebagai penonton masa depan.
Tetapi kita adalah pemain masa depan kita.Dengan kerja keras dan tanggungjawab
sesuai keilmuwan dan profesi kita maka kita tidak hanya akan menghadapi masa
depan, tetapi kita menjadi masa depan untuk hadir menjawab seluruh persoalan
kehidupan.
Pada hari ini di saat beban pemerintah bertambah karena kesulitan dalam
menyediakan lapangan pekerjaan, maka tugas kita adalah memenuhi tantangan itu
untuk dapat menjadi pihak yang tidak membebani pemerintah, justru membantu
pemerintah untuk turut serta menyediakan lapangan pekerjaan. Salah satu hal
yang dapat kita lakukan adalah dengan menjadi seorang entrepereneur. Itu adalah
tantangan kita !
Bismillahirrahmanirrahim
Yang terhormat :
Ketua Senat Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Riau;
Bapak/Ibu Anggota Senat; Pimpinan Fakultas Perikanan dan Ilmu
Kelautan Universitas Riau;
Dosen dan Karyawan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas
Riau;
Para Wali Wisudawan dan Wisudawati;
Para Wisudawan dan Wisudawati yang berbahagia;
Segenap Mahasiswa Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas
Riau;
Assalamualaikum Wr.Wb.
Selamat Pagi......, Salam Sejahtera buat kita semua.
Perkenalkan nama saya Ismarlita, dari S1 Keperawatan angkatan ke-3, putri pertama
dari Bpk. Sumarno A.ma & ibu Sri Tarmi. Disini saya mewakili teman-teman
wisudawan/wisudawati untuk menyampaikan sepatah kata pada hari yang berbahagia
ini. Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
Berkat Rahmat & Karunia-Nya lah kita masih diberi kesehatan dan kesempatan pada
hari yang berbahagia ini.
Kita patut bersyukur kepada Tuhan yang Maha Hidup, Penguasa Dunia-Akhirat, yang
senantiasa memberikan kesempatan, bernapas dengan segenap impian-impian besar
kita tentang masa depan. Karena tanpa campur tangan Tuhan impian kita akan mudah
sirna terombang-ambing oleh rintangan yang ada. “Mempunyai perasaan positif akan
mendorong kita melakukan hal-hal positif. Semakin banyak tindakan positif yang kita
lakukan, semakin positif pula perasaan kita.” Everything will be fine”. Dengan niat,
penuh kesabaran, keikhlasan hati & pikiran dalam berjuang meraih sebuah impian
disertai doa, action & keyakinan. Ada sebuah kalimat yang memiliki arti benar apa
adanya ”Man Jadda Wajada” (Siapa yang bersungguh-sungguh ia akan berhasil).
Atas apa yang dapat kita raih pada hari ini, kita patut berterima kasih kepada seluruh
pihak yang telah mendukung & membantu semua proses ini. Ucapan terima kasih
yang paling pertama dari kami adalah kepada Ayah-ibu kami beserta seluruh keluarga
yang telah memberikan dukungan terbesar berupa kepercayaan, dukungan moral &
juga spirit. Menjadikan kami senantiasa ingat bahwa kami ada disini untuk
melaksanakan amanah dari mereka.
Kemudian terima kasih kepada seluruh staff dosen yang telah membimbing kami,
menjadi orang tua kami saat kami berada di perguruan tinggi ini, kami juga
menggucapkan terima kasih kepada pimpinan beserta jajaran dilingkungan
Universitas Diponegoro yang selama ini telah banyak membantu kami dalam setiap
hal & menyediakan fasilitas kami untuk belajar & telah menjadikan kami memiliki
sebuah keluarga besar yang teramat kami cintai.
Rekan-rekan wisudawan/wisudawati,
Hari ini bukanlah akhir dari perjuangan & mimpi kita, Hari ini adalah awal dari
perjuangan lain yang telah menanti kita. Apapun profesi yang akan teman-teman
geluti nantinya, berikanlah sebesar-besarnya kontribusi untuk pekerjaan teman-teman,
ikhlas untuk memberikan minimal sedikit senyuman, tetap rendah hati kepada orang-
orang disekitar kita, baik keluarga & juga masyarakat.
Hari ini adalah tentang masa depan dengan kerja keras & tanggungjawab sesuai
keilmuwan & profesi kita, maka kita tidak hanya akan menghadapi masa depan, tetapi
kita akan hadir dalam masa depan untuk menjawab seluruh persoalan kehidupan.
Hadirin yang berbahagia, Kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh panita
yang telah bekerja keras sehingga acara ini dapat berjalan dengan baik. Sebelum saya
mengakhiri sambutan ini perekenankanlah saya mengutipkan kalimat motivasi :
“Saat kita berfikir bahwa kita mampu atau kita tidak mampu, kedua-duanya adalah
benar. Bedanya, jika kita berfikir mampu, kita akan mampu, meski tidak langsung.
Tapi jika kita berfikir tidak mampu, kita pasti tidak mampu.”
Rahasia penerimaan diri adalah bersikap positif. Orang bijak berkata, “Keadaan pada
dasarnya netral. Sikap Andalah yang menentukannya menjadi tampak positif atau
negatif bagi Anda.” (J.Donald Walters).
Seperti yang saya ucapkan tadi “Man JaddaWajada” (siapa yang bersungguh-sungguh
ia akan berhasil).
Ismarlita
S1 Keperawatan Angkatan III
Sambutan Wakil Wisudawan/Wisudawati Universitas Diponegoro
pada Wisuda ke-127
Mimpi atau bolehlah disebut angan-angan jika selalu dibayangkan dan ditulis,
insyaALLAH suatu saat terwujud. Begitu kata para trainer saat mengisi forum-
forum motivasi. Dan Anda tahu?itu memang benar adanya, karena aku perlahan-
lahan membuktikannya. Dulu aku sempat bermimpi saat wisuda, aku akan
mewakili teman-teman memberi sambutan dan membuat orangtuaku bangga.
Mimpi itu terwujud pada hari Selasa, 17 Juli 2012. Aku merasa sangat bahagia,
bangga, sekaligus terhormat diberikan kepercayaan untuk mewakili teman-teman
wisudawan/ti memberikan sambutan pada acara wisuda Universitas Diponegoro
yang ke 127. Meskipun awalnya aku sempat menolak dengan halus, tapi
bagaimanapun itu adalah kepercayaan dan kehormatan jadinya aku tidak akan
mengecewakan siapapun. Karenanya pula, orangtuaku sesampainya dirumah
tidak hentinya membicarakan tentang wisudaku. Kebahagiaan tiada tara dapat
membuat orangtua menangis bangga melihat putranya bukan?. Wisuda sarjana
Hari Selasa 17 Juli 2012 adalah salah satu momen hidup paling membahagiakan
dan membanggakan yang pernah aku punya sepanjang hidup. Hadirnya adek-
adek kelas yang memberi ucapan selamat menjadi salah satu penyebab utama
mengapa hari itu menjadi hari penuh canda tawa.
Dulu aku selalu berpikir dan selalu aku tulis pula, bahwa suatu saat jika aku
wisuda aku akan merasa sangat puas terhadap apapun yang telah aku lakukan
dikampus. Dan Anda tahu?aku betul-betul merasa sangat puas pada hari dimana
aku diwisuda. Subhanallah. Apa yang kita pikirkan suatu saat akan menjadi
kenyataan. Semoga apa yang aku impikan selama ini akan terwujud nyata
perlahan-lahan, karena aku semakin yakin bahwa mimpi yang benar-benar
diinginkan dan diupayakan akan terwujud suatu saat, entah kapan. Karena
Tuhan pasti mendengar dan mengabulkannya.
Terimakasih untuk doa dan dukungannya dari teman-teman dan adek-adek kelas
Berikut aku posting naskah sambutan yang aku buat sebagai wakil wisudawan/ti
Universitas Diponegoro pada wisuda ke-127. Semoga bermanfaat bagi yang
membacanya.
Assalamualaikumwrwb.,
Yang terhormat:
Pertama-tama marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah swt., karena
pada hari yang bersejarah ini kita masih diberi nikmat kesehatan dan
kesempatan sehingga kita dapat menghadiri acara wisuda Universitas
Diponegoro yang ke-127 tanpa halangan suatu apapun.
Jika kita boleh berandai-andai Undip adalah manusia yang mampu merasa,
mendengar dan berbicara seperti kita, kira-kira apa ya yang dirasakan Undip saat
ini?. Saya yakin, hari ini, Undip akan sangat bangga, berterimakasih, dan bahkan
menangis terharu melihat kita.
Keyakinan itu muncul karena selama masa kuliah kita telah berusaha maksimal
memberikan kontribusi kepada almamater tercinta ini. Kontribusi itu diberikan
dengan jalan dan cara yang kita bisa dan mampu, baik di bidang akademik
maupun non-akademik. Kontribusi penuh semangat itu kita lakukan dengan
setidaknya 3 landasan utama: yang pertama adalah rasa cinta dan bangga kepada
almamater sehingga kita ingin membuatnya layak dicintai dan dibanggakan, yang
kedua adalah keinginan kuat untuk membuat almamater kita lebih dan lebih
baik, dan yang ketiga adalah kesadaran bahwa pengalaman, ilmu, dan skill yang
didapat selama kuliah nantinya akan sangat berperan dalam pencapain mimpi
dan asa masa depan kita.
Kita juga sadar bahwa kita adalah pewaris nilai-nilai semangat perjuangan
Pangeran Diponegoro. Sehingga, kita meresapi betul sebuah ungkapan
“daripada menyalahkan kegelapan, lebih baik menyalakan lilin”.
Apapun kondisinya, kerja konkret lebih baik daripada hanya mengeluh. Hal ini
membawa sikap dan mental positif, progresif, serta kontributif dalam diri kita
disegala kondisi yang kita hadapi. Kita selalu bersemangat dan termotivasi untuk
memberikan yang terbaik dan berperan maksimal demi mewujudkan satu jargon
yang sering kita teriakan bersama: Undip Jaya!!!.
Kita telah banyak meraih berbagai penghargaan dan prestasi dalam berbagai
kompetisi, seperti kompetisi tulis menulis, riset, debat, bisnis, olahraga, seni dan
kewirausahaan. Mahasiswa Undip juga banyak yang terpilih menjadi duta atau
delegasi dalam berbagai acara baik nasional maupun internasional. Gerakan aku
cinta undip, semakin semaraknya kegiatan-kegiatan kemahasiswaan,
bertambahnya jumlah proposal PKM, PMW, dan meningkatnya apresiasi dan
animo dalam kompetisi mahasiswa berpretasi adalah beberapa karya nyata kita
untuk turut serta dalam usaha memajukan almamater. Iklim prestatif, riset, dan
akademis pun semakin berkembang dikampus ini. Adalah suatu kebahagiaan
tiada kira dapat melihat almamater berjaya dimana-mana. Itulah cinta, karena
cinta akan memberi energi tanpa batas.
Rekan-rekan, Undip pasti bangga karena kita tidak cuma bisa menerima
ilmu,skill, dan life experience darinya, tapi kita juga dapat memberi sesuatu
kepada almamater yang telah mengajarkan kepada kita tentang jati diri,
persahabatan, kedewasaan, mimpi, cita dan cinta. Perjuangan demi membangun
almamater juga tidak berhenti sampai disini, karena kemajuan almamater tidak
akan pernah lepas dari kontribusi para alumninya. Itulah cinta, karena cinta akan
memberi energi tanpa batas.
Tanpa bantuan, dorongan, dan bimbingan bapak-ibu sekalian, kami tidak akan
berarti apa-apa dan menjadi siapa-siapa.
Selain itu, semoga kita juga bisa mewarisi semangat perjuangan para pendiri
bangsa kita. Soekarno, Hatta, dan pendiri bangsa kita lainnnya bisa saja memilih
untuk menggunakan gelar akademiknya untuk mengejar kehidupan yang lebih
sejahtera dan nyaman. Namun mereka menggunakan ilmu dan kecakapan yang
mereka dapat di perguruan tinggi demi memperjuangakan kemerdekaan dan
kehormatan bangsa. Semoga kita juga demikian, gelar sarjana ini semoga tidak
membuat kita melenakan tugas kita sebagai pengisi kemerdekaan dan membantu
negara mewujudkan janji kemerdekaan, yakni kesejahteraan bagi seluruh rakyat
Indonesia.
Saya tutup sambutan saya dengan sebuah pantun: Bulu lentik diujung mata,
wajah jelita banyak yang melirik. Bukan cantik yang membuat cinta, tapi cinta
yang membuat cantik. Maknanya adalah jangan pernah tunggu Undip menjadi
universitas terbaik atau tercantik lebih dulu, baru kita mencintainya, tapi
cintailah Undip lebih dulu maka kita akan melihat Undip sebagai universitas
tercantik dan terbaik di Indonesia bahkan dunia.
Undip!Jaya!
Undip!Jaya!
Undip!Jaya!
Wassalamualaikumwrwb.
Yang terhormat:
berbahagia
Pertama-tama marilah kita panjatkan puji dan syukur kita kehadhirat Allah
pada hari ini. Shalawat beriring salam tak lupa pula kita haturkan ke
Hari ini saya terkenang dengan memoar saya sekitar 15 tahun silam ketika
saya masih kecil. Saya dan ibu saya menghadiri perhelatan wisuda abang
saya bertekad dalam hati bahwa suatu hari nanti nama saya juga akan
Kisaran tahun 2007 hingga 2009 adalah masa-masa di mana saya dan
teman-teman pertama kali menginjakkan kaki di kampus. Segala kesan
ini, tepat di tanggal 30 April 2013 kita telah berada di ujung masa studi
kita. Terlebih ketika tali toga yang disampirkan sebelah kiri, lalu
almamater kami. Terima kasih untuk pimpinan, seluruh dosen, para staff
mencari jati diri, potensi dan keilmuan kami dalam mengemban amanah
canda dan tawa, bahkan isak tangis sekalipun kehidupan kampus, yang
akademis yang memiliki soft skill dengan segudang kreatifitas dan inisiatif.
Kami juga mohon maaf atas “kenakalan” kami selama ini, itulah proses
pembelajaran kehidupan.
Kami tahu, terkadang ada di antara kami yang telat masuk kelas kuliah
tidak, dan lain sebagainya. Semua itu akan selalu kami kenang dan ingat
berbenah diri, itulah dinamika pendidikan. Kini, kami telah siap ditempa
Sepenuh rasa kasih dan sayang yang tak pernah lekang dan terkikis kami
persembahkan, saban hari meski dalam hati, kepada orang tua dan
terpenting bagi kami. Segala hal yang kami peroleh hari ini tidak terlepas
dari kerja keras, kesabaran, kasih sayang dan doa mereka. Semoga kami
menjadi insan yang berbakti kepada agama, orang tua, bangsa dan tanah
air. Ayah bunda tersayang, rasanya baru kemarin kami di sini menjadi
peserta didik di kampus ini setelah mencium tanganmu ketika berpamitan
tempo hari.
Kami sadar, terkadang belum habis peluhmu kau sapu sementara engkau
harus bekerja lebih keras lagi. Sebidang tanah bahkan tak lagi tersisa,
engkau jual, dahaga engkau tahan dengan seteguk air putih, lapar engkau
tutupi dengan sesuap nasi, bahkan ayah bunda rela tidak makan. Tetes air
turun dari langit tak kau hiraukan, teriknya matahari membakar tubuhmu
yang kian renta tak kau acuhkan, keringat bercucuran, engkau terus
berupaya sekuat tenaga mencari nafkah. Itu semua demi anakmu tercinta.
Sungguh sangat tidak tahu berterimakasihlah kami jika kelak kami tidak
Waktu berjalan, bahkan berlari, dan kini kami telah ditasbihkan sebagai
lulusan ahli madya farmasi dan kebidanan yang tidak hanya berilmu
kebidanan.
Kami menyadari, terkadang ke dua orang tua kami terkasih, butuh
kesabaran lebih dalam menghadapi kami. Kami pernah gagal dan jatuh,
bangkit, lalu jatuh dan bangkit lagi, kami tak pernah menyerah. Kami
belajar dari kegagalan. Terlebih, berkat doa dan motivasi Ayah Bunda,
Hari ini, mungkin ada sebagian orang tua kita tidak bisa ikut serta dalam
acara ini dengan berbagai alasan. Jika mereka masih hidup, sampaikanlah
wisuda ini selesai. Katakan bahwa anak mereka sudah wisuda dan sah
meraih titel ahli madya farmasi atau kebidanan. Jika mereka sudah tiada,
Harus kita sadari bahwa momen pelantikan wisuda bukan hanya sebagai
momen suka cita atas selesainya masa studi kita, sejatinya kita
selama ini dan apa visi dan misi ke depan sebagai tanggung jawab
keilmuan kita kepada khalayak. Ini bukanlah akhir dari segalanya, namun
Dan kini, kita diwisuda pun karena kita juga terpilih. Mungkin ada kawan-
kawan kita yang tidak bisa wisuda kali ini, bahkan mungkin tidak bisa
Ke depan, kita akan berhadapan dengan dunia kerja yang serba susah dan
menantang. Terkadang dalam praktik di dunia kerja ada hal-hal yang tidak
sama persis seperti yang telah kita pelajari di bangku kuliah. Saya sendiri
belajar dan belajar lagi. Tuntutlah ilmu dari ayunan hingga ke liang lahat,
Long Life Education, pendidikan seumur hidup, begitu kata orang Barat.
Dunia ini dinamis, demikian juga sepatutnya kita. Kita dituntut mampu
untuk membaca dan menganalisa kondisi sekitar jika tidak ingin tertinggal,
menjadi seorang yang ahli dan profesional. Itulah kontribusi keilmuan kita
bagi masyarakat. Kita harus memberikan alternatif dan solusi, tidak hanya
berharap apa yang dapat diberikan oleh bangsa ini kepada kita, melainkan
Kita harus yakin dan percaya bahwa suatu saat kita akan berhasil, entah
bagaimana caranya, Kita terus berusaha yang terbaik, biar Tuhan yang
Sebagai penutup, “Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum, sehingga
peramu segenap cita, penyambung sejumlah asa. Jika pada saat kita lahir
ke dunia ini orang di sekitar kita tertawa, maka ketika ajal menjemput,
tertawa.
Demikianlah yang dapat saya sampaikan, lebih dan kurang saya mohon
UNIVERSITAS DIPONEGORO
Yang terhormat:
Pertama-tama dan yang paling utama, marilah kita panjatkan puja dan puji syukur
ke hadirat Allah Tuhan YME, karena berkat limpahan rahmat, taufik, hidayah, dan
inayahnya, hari ini kita dapat berkumpul di tempat ini dalam rangka mengikuti
upacara wisuda periode ke-124 Fakultas Ilmu Budaya Universitas Diponegoro
tanpa ada kendala sesuatu apapun.
Hadirin yang berbahagia,
Kisaran tahun 2004 hingga 2007 adalah masa dimana pertama kali kami
menginjakkan kaki di kampus Fakultas Ilmu Budaya Universitas Diponegoro
yang saat itu masih terletak di Jalan Hayam Wuruk, Pleburan, Semarang. Ada rasa
bangga sekaligus keraguan yang menyusup ke dalam hati kami pada saat itu, dan
saya yakin ada satu pertanyaan yang pasti menghinggapi hati setiap mahasiswa.
Pertanyaan itu adalah “Yang bener aja kampus kita kayak gini?”
Namun kami yakin pada peribahasa “Don’t judge book by its cover” dan meyakini
sedalam-dalamnya bahwa pencapaian prestasi dan pengembangan diri kami tidak
semata-mata tergantung pada penampakan dan kualitas kampus tempat kami
belajar. Ada sesuatu yang lebih dari itu. Kami sepenuhnya yakin bahwa revolusi
dan perubahan bermula dari hati dan pikiran. Maka dari itu kami selalu menjaga
paradigma, sikap mental, dan perilaku yang positif dan mengaplikasikannya
dalam kegiatan-kegiatan akademis maupun non-akademis di kampus.
Kami pun mencoba untuk melakukan perubahan, baik dalam tataran pribadi
maupun tataran kelembagaan, melalui menggiatkan diri pada kegiatan-legiatan
yang ada, dengan paling tidak dilandasi oleh 2 hal: pertama bahwa masa depan
kami akan sangat ditentukan oleh pembelajaran-pembelajaran dan pengalaman-
pengalaman kami yang kami dapatkan selama kuliah, jauh di luar pencapaian
akademik sebagaimana yang dikatakan oleh Anies Baswedan, “Your high GPA
will get you to the job interview, but your leadership will determine your future.”
Tingginya IPKmu hanya akan mengantarkanmu pada meja wawancara, sementara
kepemimpinan kamu akan menentukan masa depanmu, dan yang kedua adalah
keyakinan bahwa baik buruknya kondisi fakultas kami berkaitan langsung dengan
harga diri dan kebanggaan kami sebagai mahasiswa yang menimba ilmu di
dalamnya.
Kami pun menolak untuk menyerah dalam perjuangan kami mengembangkan diri
dan memajukan fakultas kami dan hasilnya pun sungguh luar biasa. Ada cukup
banyak torehan prestasi dan perubahan yang tercipta dalam kurun waktu empat
hingga lima tahun belakangan ini.
Dari tahun 2007, kita selalu mendapatkan tempat untuk mewakili Provinsi Jawa
Tengah dalam Program Pertukaran Pemuda Antar Negara yang diselenggarakan
oleh Kementerian Negara Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia dengan
tujuan Kanada, Australia, dan ASEAN-Jepang. Kita juga melihat mahasiswa-
mahasiswa kita berpartisipasi dalam Korean Youth Camp, kegiatan-kegiatan
kerelawanan internasional di Spanyol, Italia, dan Korea, serta program Young
Leaders for Indonesia dari McKinsey and Company dan Trust by Danone. Tahun
2010 dan 2011 kita melihat para calon diplomat masa depan melatih kemampuan
diplomasi mereka dalam Harvard National Model United Nations di Boston
Amerika Serikat dan Global Model United Nations di Incheon, Korea Selatan.
Kita juga melihat peningkatan signifikan dari jumlah proposal PKM dan PMW
mahasiswa kita yang lolos dan didanai oleh institusi penyelenggara. Dan tidak
lupa kita juga melihat mahasiswa berprestasi (mawapres) kita mampu meraih
peringkat pertama dalam pemilihan mawapres universitas baik untuk program D3
maupun S1.
Kami membuktikan bahwa perubahan besar bukanlah sesuatu yang mustahil, dan
dengan dilandasi keyakinan dan idealisme yang kuat, visi yang jelas, dan diiringi
dengan kerja keras dan disiplin yang tinggi, serta doa tulus yang selalu terpanjat
kepada Allah SWT, segala impian dan cita-cita kita insya Allah bisa diwujudkan.
Namun, kami menyadari bahwa, apa yang kami raih dan berhasil lakukan selama
kurun waktu tersebut, tidak terlepas dari dukungan-dukungan segenap pihak yang
telah memberikan bimbingan dan bantuan kepada kami. Kadang kami harus
mengejar-ngejar bapak dekan dan para pembantu dekan untuk mengajukan
proposal dan meminta tanda tangan mereka. Kadang, kami juga mengejar-ngejar
bapak-bapak dan ibu-ibu TU, mas-mas bagian keamanan dan tukang parkir, untuk
menyukseskan kegiatan kami. Untuk itu, dalam kesempatan ini, kami segenap
wisudawan/ wisudawati mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya
dan pemohonan maaf yang sedalam-dalamnya kepada:
1. Dekan, para anggota senat, dan pembantu dekan atas kebijakannya yang
selalu memperhatikan kepentingan kami,
2. Para Ketua Jurusan dan Ketua Program Studi atas kerja kerasnya
membangun dan mengembangkan iklim pembelajaran yang baik bagi
kami,
3. Segenap bapak dan ibu dosen serta seluruh staf akademik atas bimbingan
kesabaran dan dedikasinya dalam membimbing kami,
4. Segenap civitas akademika di lingkungan Fakultas Ilmu Budaya atas
kontribusinya dalam membantu kami meraih apa yang kami impikan,
5. Para orang tua wisudawan/wisudawati Fakultas Ilmu Budaya periode
Oktober 2011 atas dukungan yang tidak pernah berhenti kepada kami.
Demikian yang dapat saya sampaikan pada kesempatan kali ini. Saya mohon maaf
apabila ada kata yang tidak berkenan di hati hadirin sekalian.
Hormat kami,
ttd.
Yang terhormat,
Pimpinan dan Anggota Senat Akademik, Advisory Board, serta Majelis Guru Besar,
Rektor ITB beserta jajaran Wakil Rektor ITB,
Pimpinan Fakultas/Sekolah, seluruh Dosen, Para Pimpinan Unit Kerja, dan staff ITB,
Orang Tua/Wali/Keluarga, serta rekan-rekan Wisudawan
Tamu undangan serta hadirin yang berbahagia,
Assalamualaikum Wr.Wb.
Selamat Pagi dan Salam Sejahtera untuk kita semua,
Puji syukur selayaknya kita panjatkan kepada Allah SWT karena atas kehendak-Nya lah
kita semua dapat berkumpul bersama di dalam ruangan ini dalam suasana damai dan
sangat berbahagia untuk mengikuti acara Wisuda Kedua Institut Teknologi Bandung
Program Sarjana, Magister, dan Doktor tahun akademik 2012-2013.
Saya ucapkan terima kasih atas kepercayaan yang telah diberikan kepada saya untuk
mewakili rekan-rekan wisudawan/wisudawati dalam menyampaikan kata-kata
perpisahan pada acara wisuda ini. Sungguh suatu kehormatan dapat berdiri di hadapan
rekan-rekan wisudawan yang saya banggakan.
Untuk membuka kata perpisahan ini, izinkan saya mewakili para wisudawan/wisudawati
mengucapkan terimakasih sebesar-sebesarnya dan penghargaan setinggi-tingginya
kepada Rektor ITB, Wakil Rektor, Dekan, Ketua Program Studi, Dosen, serta semua
sivitas akademik ITB, atas segala ilmu pengetahuan serta berbagai pembelajaran yang
luar biasa telah kami dapatkan di kampus Ganesa ini.
Terimakasih pula kami ucapkan kepada kedua orang tua dan segenap keluarga besar
atas doa disetiap waktu dan sujudnya disetiap malam, atas pengorbanan baik berupa
tenaga, pikiran, dan materi yang entah sudah tidak dapat lagi kami hitung jumlahnya,
walaupun kami sadar bahwa ucapan terimakasih tidak akan sanggup untuk
menggantikan semua yang telah mereka berikan, termasuk hari berbahagia ini yang
kami berikan untuk mereka, orang tua terbaik sepanjang masa.
Hadirin tamu undangan yang saya hormati dan rekan-rekan Wisudawan yang
berbahagia.
Kita semua pasti sadar bahwa Kampus Ganesa ini bukanlah kampus biasa, saya pun
mencoba mendalaminya, menelaah dari berbagai sisi seperti perkuliahan, persahabatan,
organisasi, karier hingga jodoh, dan ternyata kampus ini memang menyimpan “misteri”
tersendiri.
Siapa yang tahu teman seperantauan di kampus, suatu saat akan menjelma menjadi
pemimpin besar di negeri ini, siapa yang tahu soal seperi apa yang akan keluar saat ujian
Kebijakan Iklim besok hari, siapa yang tahu teman yang paling kita tidak kita sukai di
kampus ini akan menjadi sahabat terbaik di perjuangan kelak, bahkan kita tidak tahu
status in relationship yang sudah dibina di kampus ini akan berlanjut kepelaminan, atau
malah kepelamunan, ya tidak ada yang tahu.
Perjalanan menjadi seorang mahasiswa memang telah menjadi momen yang berharga,
disaat inilah sebagian besar dari kita akan menentukan identitas dan karakter apa yang
akan kita bawa sebagai dasar untuk melanjutkan kehidupan sebenarnya pasca lulus
nanti. Jika kehidupan ini ibarat perlombaan lari maraton, saya dapat katakana garis start
nya adalah saat menjalani kehidupan sebagai mahasiswa dan garis finish-nya adalah
kematian yang tidak pernah kita tahu kapan waktu menjemputnya, tentu dengan
sebuah konsekuensi semua bisa mengejar dan bisa dikejar.
Mencoba untuk kembali mengingat kenangan beberapa tahun lalu, sungguh tidak terasa
bahwa sang waktu telah berlalu begitu cepat, dengan latar belakang kita masing-masing,
tentu kita akan teringat tentang bagaimana perjuangan luar biasa yang telah kita
lakukan untuk dapat merasakan pendidikan di Kampus Ganesa ini, kemudian sungguh
telah menjadi kuasa Tuhan yang luar biasa telah mempertemukan kita bersama di
gedung ini.
Kita memulainya bersama dari keadaan yang sama, tidak berbicara tentang banyaknya
perbedaaan, tapi berbicara tentang kesamaan kita sebagai satu keluarga yang
mempunyai mimpi-mimpi besar untuk bangsa ini kedepannya.
Banyak ujian yang telah kita lalui ketika berada di Kampus Ganesa ini, baik ujian
kehidupan yang selalu kita jumpai dalam setiap tingkatan diri, maupun ujian perkuliahan
yang selalu menjadi kenangan tersendiri disaat berjuang untuk dapat melewatinya,
sebut saja mata kuliah Celup Ikat, Sejarah Desain, Termodinamika, Gelombang Laut,
Fismat, Medan Elektro Magnetik, Antena, Fisika Kuantum, Perkembangan Hewan,
Fotogrametri, Geologi Struktur, Studio Tapak, Farmakokinetik ataupun Anorganik Fisik.
Dengan perjuangan yang tidak mudah tersebut, hari ini, disaksikan oleh keluarga terbaik,
kita telah berhasil melewati ujian-ujiantersebut dan menjadi sarjana, magister, dan
Doktor Institut Teknologi Bandung.
Dengan caranya kampus ini telah mengajarkan kita tentang bagaimana caranya untuk
menjadi hebat, bahwa dibalik nasehat, “Bukan tentang apa yang akan kita dapatkan dari
kampus ini, akan tetapi apa yang kita berikan untuk kampus ini” memiliki makna
sebenarnya bahwa, “Semakin banyak kita memberikan berbagai hal untuk kampus ini,
disaat itu pulalah kita akan mendapatkan berbagai hal dari kampus ini”.
Bahwa sejatinya hebat adalah ketika kita dapat berjuang untuk memberi apa yang kita
miliki, dan pastilah kita akan mendapatkan apa yang kita butuhkan, bahkan jauh lebih
dari yang kita harapkan untuk hanya sekedar menjadi hebat.
Maka anugerah terbesar yang selalu saya syukuri hingga hari di masa akhir saya
menjalani kehidupan sebagai mahasiswa di Kampus Ganesa ini adalah dapat bertemu
dan belajar bersama mereka yang berjuang untuk tidak hanya menjadi baik, tapi juga
menjadi hebat, bersama keluarga terbaik dan di tempat terbaik di Kampus Ganesa ini.
Karena kampus ini Kampus Ganesa, tempat bertanya dan tempat menemukan
jawabnya. Kampus ini adalah tempat menembus batas, untuk mencoba memperbaiki
realitas. Kampus yang diisi oleh para pemimpi, yang mencoba untuk memberi inspirasi.
Kampus yang tidak hanya tempat untuk berkarya, tapi tempat untuk saling merangkai
titik temu untuk menghasilkan insan berkarya untuk Indonesia.
Akhir kata mewakili seluruh wisudawan/wisudawati pada hari yang berbahagia ini saya
menyampaikan permohonan maaf dan ucapan terimakasih sebesar-besarnya pada
Kampus Ganesa ini.
Demikian yang dapat saya sampaikan, terimakasih atas perhatian yang diberikan dan
mohon maaf atas segala kekurangan.