Anda di halaman 1dari 7

Florea : Jurnal Biologi dan Pembelajarannya, 8(2), 2021, 62-68

This is an open access article under the CC-BY-SA license (https://creativecommons.org/licenses/by-


sa/4.0/)ISSN 2355-6102(print), ISSN 2502-0404(online)
DOI : 10.25273/florea.v8i2.11048

UJI TINGKAT KEMATANGAN BUAH MANGGA MENGGUNAKAN PIGMEN


ANTOSIANIN DARI BUNGA TELANG (Clitoria ternatea)

Dhanang Puspita1), Monang Sihombing1), Karina Permata1)


Teknologi Pangan, Universitas Kristen Satya Wacana
Email: 1) dhanang.puspita@uksw.edu

Diterima 7 Agustus 2021 disetujui 20 September diterbitkan 30 November 2021

ABSTRACT
Increased consumption of fruit requires consumers to understand how to choose good and ripe
fruit. The level of fruit maturity can be known based on physical characteristics, including the
parameters of size, weight, skin color, fragrance of the fruit, and the level of hardness of the fruit flesh.
Determining the level of fruit maturity based on physical characteristics has a weakness that is
subjective and inconsistent. Making indicators based on natural dyes, namely anthocyanins, to
determine the level of sweetness of the fruit. The purpose of this research is to use anthocyanin pigments
as an indicator of fruit sweetness level to determine fruit maturity. This research is an experimental
laboratory and qualitative descriptive analysis with stages; Sample Extraction, Indicator Making,
Indicator Application, Fruit Acidity Testing, Data Analysis. Based on the results of the study, there were
quite visible color differences on toothpicks after being inserted into the fruit samples with a sweet taste
and the fruit samples with a sour taste. The indicator shows that fruit with a sour taste (pH < 3) changes
color from blue to reddish purple. If the taste is not too sour (pH 5), it does not experience a significant
color change. In conclusion, the anthocyanins in telang flower can be used as an indicator solution
because they have a blue color at neutral pH, a reddish color at pH = 2, the red color fades at pH = 3
and 4, and there is no color change at pH 5.

Keywords: anthocyanins, telang flower, pigment.

PENDAHULUAN memiliki manfaat fungsional bagi tubuh


Pada akhir tahun 2019 ditemukan virus namun rendah karbohidrat, rendah lemak,
varian baru yang berasal dari daratan dan rendah gula. Berdasarkan data Humas
Tiongkok yang diberi nama SARS-COV2 Kementerian Koordinator Bidang
atau umumnya dikenal dengan nama virus Perekonomian RI (2020) pada bulan Januari-
Covid-19. Penyebaran Covid-19 yang masif Mei 2020 terjadi peningkatan permintaan
dan dampak buruknya bagi kesehatan, terhadap buah-buahan dari pasar global
menyebabkan menjadi pandemi. Kondisi secara tajam yaitu mencapai 31,89%.
pandemi secara langsung memberikan Pada penelitian yang telah dilakukan
perubahan terhadap gaya hidup masyarakat, oleh Ritongga (2021) masa pandemi juga
salah satunya terjadi perubahan pada pola menyebabkan terjadi peningkatan pembelian
makan. Kementerian Kesehatan RI (2020) buah melalui e-commerce di Kota Medan.
menghimbau masyarakat untuk dapat Peningkatan konsumsi buah mengharuskan
mengonsumsi makanan bergizi seimbang konsumen dapat mengerti cara memilih buah
yang mengandung Vitamin A, C, E, dan Zink yang baik dan matang. Tingkat kematangan
guna meningkatkan daya tahan tubuh yang buah dapat diketahui berdasarkan
mana bisa diperoleh dari konsumsi sayur dan karakteristik fisik, yaitu ukuran, berat, warna
buah-buahan. kulit, keharuman dari buah, dan tingkat
Selama masa pandemi Covid-19 telah kekerasan daging buah. Faktor atribut yang
terjadi peningkatan tren di masyarakat untuk mempengaruhi konsumen dalam membeli
mengonsumsi bahan pangan alami yang buah adalah rasa yang manis, kesegaran

© 2021 Florea: Jurnal Biologi dan Pembelajarannya | 62


Dhanang Puspita, Monang Sihombing, Karina Permata

buah, kandungan vitamin, ukuran dan harga merusak buah itu sendiri. Buah perlu
(Muzdalifah, 2012). dikupas, dipotong, dilebur agar menjadi lebih
Buah yang memiliki rasa yang asam cair yang mana menggunakan sampel dengan
kurang digemari jika disajikan sebagai buah jumlah lebih banyak. Pengujian memakan
meja. Parameter untuk menentukan waktu yang lebih lama dan alat yang
kematangan buah secara visual tidak dapat digunakan cukup mahal.
memberikan informasi kepada konsumen Penelitian mengenai pembuatan
mengenai rasa buah, selain itu terdapat indikator telah dilaksanakan oleh Yulianti
banyak kelemahan terhadap persepsi (2019) mengenai pengujian kualitatif boraks
kematangan buah karena penilaian pada bakso dengan indikator alami dari
konsumen yang menggunakan indera ekstrak bunga telang. Indikator alami yaitu
penglihatan dan peraba sebagai penentu ekstrak bunga telang dimanfaatkan karena
tingkat kematangan bersifat subyektif dan mengandung pigmen antosianin yang sensitif
tidak konsisten. terhadap perubahan pH. Antosianin akan
Menurut Nurdayati (2016) mutu buah berubah warna menjadi merah pada pH asam
yang baik diperoleh jika buah dipanen saat dan menjadi biru pada pH basa. Berdasarkan
sudah tua atau sudah matang. Buah yang penelitian yang telah dilakukan oleh Yulianti
dipanen sebelum waktunya masak akan (2019) memberikan informasi bahwa
menghasilkan mutu yang kurang baik antosianin dari bunga telang dapat
Sebaliknya juga, apabila melakukan memberikan perubahan warna signifikan
penundaan pemetikan akan meningkatkan terhadap perubahan derajat keasaman.
kepekaan buah terhadap kerusakan. Salah Pembuatan indikator berbahan dasar
satunya adalah buah mangga, jika dipanen pewarna alami yaitu antosianin untuk
sebelum waktunya maka buah mangga masih mengetahui tingkat kemanisan buah menarik
terasa asam setelah diperam walaupun warna untuk dilakukan sebagai penelitian lanjutan.
kulitnya sudah terlihat matang. Tujuan dilakukan penelitian ialah
Perkembangan jaman yang diikuti pemanfaatan pigmen antosianin sebagai
dengan perkembangan teknologi informasi indikator tingkat kemanisan buah untuk
memungkinkan konsumen untuk dapat mengetahui kematangan buah.
mendeteksi tingkat kemanisan buah dengan
bantuan indikator. Penelitian mengenai METODE
proses pematangan dan penentuan tingkat Waktu dan Tempat
kemanisan buah telah banyak dilakukan, Penelitian ini dilakukan di
akan tetapi penelitian-penelitian sebelumnya laboratorium food processing dan
tidak dapat memberikan informasi mengenai laboratorium biokimia, Fakultas Kedokteran
tingkat kematangan yang berkorelasi dengan dan Ilmu Kesehatan, Universitas Kristen
tingkat kemanisan buah secara langsung atau Satya Wacana. Penelitian ini laksanakan
dengan waktu yang singkat. pada bulan Agustus 2021.
Penelitian yang telah dilaksanakan
Alat dan Bahan
terkait penentuan tingkat kemanisan buah
Alat yang digunakan antara lain;
oleh Ihsan & Wahyudi (2010) mengenai timbangan pocket scale analitik 0,01 gram,
teknik analisis kadar sukrosa pada buah heater elektrik (Goto), pisau dan saringan.
pepaya menggunakan refraktometer. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini
Refraktometer merupakan alat yang dapat terdiri atas bunga telang kering, buah
digunakan untuk menganalisis kadar sukrosa mangga, pH-strip paper litmus box, dan
pada bahan makanan berdasarkan kandungan tusuk gigi.
padatan terlarut dengan satuan skala
pembacaan yaitu °Brix. Pengukuran Ekstraksi Sampel (Fanany, 2020)
menggunakan alat ukur refraktometer Sebanyak 15 g sampel bunga telang
memerlukan keahlian khusus serta harus kering dimaserasi menggunakan aquades

© 2021 Florea: Jurnal Biologi dan Pembelajarannya | 63


Dhanang Puspita, Monang Sihombing, Karina Permata

dengan rasio perbandingan bahan : pelarut


adalah 1 : 40 dipanaskan selama 180 menit HASIL DAN PEMBAHASAN
pada suhu 50°C. Berdasarkan pada hasil penelitian,
Pembuatan Indikator (Supardan, 2020) terdapat perbedaan warna yang cukup
Tusuk gigi direndam dengan larutan terlihat pada tusuk gigi setelah ditusukan
ekstraksi bunga telang yang telah disaring kedalam sampel buah dengan rasa manis dan
selama kurang lebih 24 jam kemudian tusuk sampel buah dengan rasa asam. Pada
gigi dikeringkan dengan diangin-anginkan pengujian pertama menggunakan sampel
dan tidak boleh terkena sinar matahari buah yang memiliki tingkat kematangan
langsung yang berbeda yaitu matang penuh dan
mentah untuk mengetahui perbedaan
Aplikasi Indikator
perubahan warna pada indikator tusuk gigi.
Tusuk gigi yang sudah kering
Sampel buah buah mangga dipilih
ditusukan kedalam sampel buah selama
berdasarkan karakteristik tingkat
kurang lebih 30 detik. Amati perubahan
kematangan buah, yaitu aroma, tingkat
warna yang terjadi pada tusuk gigi. Tusuk
kekerasan dan warna kulit. Sampel buah
gigi dipilih sebagai indikator karena
mangga mentah yang dipilih memiliki
memiliki daya serap yang baik sehingga
karakteristik tingkat kekerasan cukup keras,
pigmen antosianin dari bunga telang dapat
aroma tidak ada dan warna kulit masih hijau.
terserap dan melapisi bagian terluar tusuk
Sampel buah mangga matang memiliki
gigi, selain itu tusuk gigi memberikan
karakteristik yaitu tingkat kekerasan daging
pengaruh kerusakan dengan luas permukaan
buah sudah lunak, memiliki aroma khas dan
yang tidak terlalu besar sehingga
warna kulit hijau. Buah mangga dipilih
meminimalkan terjadi kontaminasi dan
sebagai sampel untuk pengujian karena
proses pembusukan secara cepat.
memiliki tingkat kemanisan yang berbeda
Pengujian Derajat Keasaman Buah saat buah sudah matang penuh dan masih
Sampel buah dipotong menggunakan mentah. Hasil pengujian tersebut dapat
pisau kemudian tempelkan pH-strip pada dilihat pada Tabel 1.
daging buah mangga dengan berbagai tingkat
kematangan dan varietas, kemudian amati Tabel 1. Hasil Pengujian Indikator Tusuk
perubahan warna dan sesuaikan dengan Gigi Pada Buah Mangga Matang dan Mentah
trayek warna perubahan pH-strip Sampel Perubahan pH Organoleptik
Analisa Data Warna Tusuk
Data yang di peroleh adalah hasil Gigi
perubahan warna indikator antosianin Mangga Ungu 2 Rasa: sangat
terhadap tingkat kemanisan buah. Analisa Aromanis kemerahan Asam
dilakukan secara deskriptif-kualitatif yaitu Matang
Warna daging
berdasarkan perubahan warna indikator buah: kuning
terhadap tingkat kemanisan pekat
buahmenggunakan pendekatan
fenomenologi untuk menyelidiki fenomena
masyarakat adat Kampung Kuta dalam
memanfaatkan cuka aren sebagai pengobatan Mangga Ungu sedikit 3 Rasa: asam
tradisional. Teknik analisis data Aromanis kemerahan
Warna daging
menggunakan model Miles and Huberman Mentah
buah: kuning
meliputi reduksi data, penyajian data dan
penarikan kesimpulan/verifikasi (Sugiyono,
2016).

© 2021 Florea: Jurnal Biologi dan Pembelajarannya | 64


Dhanang Puspita, Monang Sihombing, Karina Permata

Antosianin dari ekstrak bunga telang tangkai sudah kelihatan mengering, daging
menyebabkan warna biru pada tusuk gigi buah sudah lunak, terdapat bintik-bintik
karena proses perendaman selama 24 jam. coklat, dan memiliki aroma harum yang
Tusuk gigi sebelum ditusukan kedalam khas. Hasil pengujian dapat dilihat pada
sampel memiliki warna biru karena berada Tabel 2.
dalam suasana pH netral. Berdasarkan hasil
Tabel 2. Hasil Pengujian Indikator Tusuk
pengujian sampel buah mangga yang mentah
maupun sudah masak penuh, keduanya Gigi Pada Buah Mangga
memiliki rasa yang sama yaitu masam. Hal Sampel Perubahan pH Organoleptik
tesebut dapat dilihat dari hasil pengujian Buah Warna Tusuk
pada tusuk gigi. Pada kedua sampel buah Mangga Gigi
mangga yang matang dan mentah, tusuk gigi Golek Merah muda 2 Rasa: sangat
yang telah ditusukan mengalami perubahan asam
warna dari biru menjadi menjadi kemerahan.
Karakteristik fisik kematangan buah tidak Warna daging
buah: kuning
dapat membantu untuk menentukan tingkat
pekat
kemanisan buah tersebut.
Perubahan tingkat keasaman pada Jawa Biru 5 Rasa: manis
buah akan semakin berkurang seiring proses hambar
kematangan buah. Asam organik yang Warna daging
terkandung pada buah digunakan sebagai buah: kuning
sumber energi cadangan. Apabila terjadi pekat
aktivitas metabolisme yang lebih besar, Madu Biru 3 Rasa: asam
jumlah asam organik akan turun dan hal
tersebut terjadi saat proses pematangan Warna daging
buah: kuning
berlangsung. Hal tersebut sesuai dengan
pucat
penelitian yang telah dilakukan oleh
Campbell et al, (1999) dalam Rachmayati Chokanan Biru pucat 5 Rasa: manis
(2017) mengenai keasaman buah saat Warna daging
matang, yaitu selama proses pematangan buah: kuning
buah, buah akan menjadi lebih manis karena
terjadi proses hidrolisis asam. Asam organik
pada buah akan diubah menjadi gula hingga
mencapai proporsi 20% pada buah yang Cengkir Biru 5 Rasa: manis
matang. Proses hidrolisis asam menjadi gula Warna daging
sederhana mengakibatkan ion-ion H+ dalam buah: kuning
buah akan menurun. Jika proporsi ion H+ pekat
lebih besar dari ion OH- maka material
tersebut disebut asam yaitu nilai pH < 7. Arum Biru kekuningan 4 Rasa: manis
Sebaliknya jika proporsi ion OH- lebih besar Manis sedikit asam
dari proporsi ion H+ maka material tersebut Super
Warna daging
disebut basa yaitu nilai pH > 7. Apabila buah: kuning
proporsi ion H+ sama dengan ion OH- maka pekat
material tersebut merupakan material netral. Arum Merah 2 Rasa: sangat
Pengujian selanjutnya ialah Manis asam
menggunakan buah mangga dengan berbagai Biasa
Warna daging
jenis varian. Buah mangga dipilih sesuai buah: kuning
dengan parameter fisik kematangan buah
mangga yaitu bentuk buah yang padat, bekas

© 2021 Florea: Jurnal Biologi dan Pembelajarannya | 65


Dhanang Puspita, Monang Sihombing, Karina Permata

Perubahan warna pada pengujian pengaruh perubahan warna antosianin pada


Tabel 2. sesuai dengan karakteristik tusuk gigi, semakin asam buah maka
antosianin yaitu akan mengalami degradasi perubahan warna pada tusuk gigi akan
warna menjadi merah jika berada suasana semakin terlihat perubahan warnanya dari
asam kuat. Pada sampel mangga madu, tusuk warna biru menjadi warna merah. Menurut
gigi tidak mengalami perubahan warna. Brouillard (1982) dalam
Tusuk gigi seharusnya mengalami perubahan Mahmudatussa’adah, Ai., dkk (2014)
warna dari warna biru menjadi ungu atau antosianin akan berubah warna menjadi
ungu kemerahan karena antosianin merah pada larutan asam. Pada pH rendah
mengalami berada pada suasana asam (pH = yaitu pH = 1 – 2 akan membentuk kation
3). Mangga madu memiliki kadar air sedang, flavillium yang merupakan bentuk antosianin
dibandingkan sampel mangga lainnya. paling stabil, pada pH 3 kation flavillium ada
Mangga madu memiliki kandungan kadar air yang berubah menjadi karbinol yang tidak
yang lebih sedikit dan tekstur daging buah berwarna maka warna merah antosianin akan
yang kesat (Pracaya, 2011). Kadar air yang memudar, pada pH > 3 warna merah terang
sedikit menyebabkan tusuk gigi tidak dapat kation flavylium berubah bentuk menjadi
menyerap kandungan air pada mangga madu basa kuinonoidal yang berwarna biru atau
sehingga mengakibatkan tusuk gigi tidak menjadi karbinol pseudobase yang tidak
mengalami perubahan warna. berwarna sejalan dengan naiknya pH sampai
Buah mangga yang sudah matang, pH 7 sehingga perubahan warna akan
jika ditusuk menggunakan indikator tusuk berubah dari merah pudar menjadi merah
gigi seharusnya tidak mengalami perubahan keunguan kemudian menjadi biru pada pH
warna signifikan. Buah mangga yang sudah netral.
matang telah mengalami pergeseran pH dari Antosianin pada bunga telang yang
2 menjadi 5,5 karena mengalami penurunan digunakan untuk melapisi tusuk gigi
asam organik. Asam organik yang memiliki intensitas warna tertinggi pada pH
mengalami penurunan yaitu asam sitrat, 7. Meningkatnya suasana asam pada media
asam malat dan askorbat yang masing- akan mempercepat degradasi warna dari
masing nya mengalami penurunan sebesar pigmen bunga telang yang terdapat pada
10, 40, dan 2,5 kali (Sudjatha dan tusuk gigi. Berdasarkan penelitian yang telah
Wisaniyasa, 2017). dilaksanakan oleh Agrianin (2019) ekstrak
Tusuk gigi dipilih sebagai indikator bunga telang akan menghasilkan warna
karena memiliki daya serap yang baik merah jambu pada pH 1, warna ungu pada pH
sehingga pigmen antosianin dari bunga 4, warna biru pada pH 7 dan warna hijau pada
telang dapat terserap dan melapisi bagian pH 10. Perubahan warna antosianin dapat
terluar tusuk gigi, selain itu tusuk gigi dilihat pada Gambar 1.
memberikan pengaruh kerusakan dengan
luas permukaan yang tidak terlalu besar
sehingga meminimalkan terjadi kontaminasi
Gambar 1. Perubahan Warna Antosianin Bunga
dan proses pembusukan secara cepat. Telang Terhadap Pengaruh pH (Agrianin, 2019).
Pengaplikasian menggunakan tusuk gigi
mudah dilakukan karena tidak memerlukan Perubahan warna antosianin bunga
keterampilan khusus dalam pembuatannya telang dan kubis ungu memiliki trayek warna
serta mudah ditemukan dan murah. yang sama. Antosianin kubis ungu dan
Antosianin yang telah diserap oleh bunga telang pada pH netral memiliki warna
tusuk gigi akan bereaksi dengan derajat biru. Maka perubahan warna indikator tusuk
keasaman pada buah, karena antosianin gigi kurang lebih akan mengalami perubahan
sensitiv terhadap asam (Priska., dkk, 2018). yang sama dengan perubahan warna larutan
Asam pada buah dapat memberikan antosianin dari kubis ungu pada berbagai

© 2021 Florea: Jurnal Biologi dan Pembelajarannya | 66


Dhanang Puspita, Monang Sihombing, Karina Permata

derajat keasaman. Perubahan warna mengembangkan alat indikator yang


antosianin pada berbagai derajat keasaman memiliki luas permukaan lebih kecil dalam
dapat dilihat pada Gambar 2. pengujiannya.

UCAPAN TERIMAKASIH
Ucapan terimakasih penulis
sampaikan kepada berbagai pihak yang telah
membantu selama penelitian ini.
Gambar 2. Perubahan Warna Antosianin Kubis Ungu
Terhadap Pengaruh pH (Susanti, dkk. 2019)
DAFTAR PUSTAKA
Berdasarkan hasil pengujian,
Agrianin, L. (2019). Potensi Ekstrak Bunga
indikator menggunakan tusuk gigi yang telah
Telang (Clitoria Ternatea) Sebagai
direndam ekstrak antosianin bunga telang
Pewarna Alami Lokal Pada Berbagai
dapat dijadikan media untuk mengetahui
Industri Pangan. Canrea Journal,
tingkat kemanisan buah yang mana
2(1), 32 - 37.
berkorelasi dengan tingkat kematangan pada
buah berdasarkan perubahan warna yang Fanany, M. R. (2020). Ekstraksi Antosianin
ditimbulkan setelah ditusukan ke dalam dari Bunga Telang (Clitoria
daging buah. Tusuk gigi yang ditusukan pada Ternatea) dengan Metode Maserasi.
buah dengan rasa asam (pH < 3) mengalami Skripsi. Fakultas Teknologi Industri,
perubahan warna yaitu dari biru menjadi Jakarta : Universitas Pertamina.
ungu kemerahan. Tusuk gigi yang ditusukan Humas Kementerian Koordinator Bidang
pada buah dengan rasa tidak terlalu asam (pH Perekonomian RI. (2020).
> 4) tidak mengalami perubahan warna Pemerintah Gencarkan Konsumsi
signifikan. Perubahan warna tusuk gigi Buah Nusantara, Dorong
menjadi biru kekuningan jika terdapat sedikit Masyarakat Lebih Sehat di Masa
rasa asam sementara untuk buah dengan rasa Pandemi. Retrievedfrom
manis, tusuk gigi tetap berwarna biru atau https://ekon.go.id/publiksi/detail/448
tidak berubah warna. /pemerintah-gencarkan-konsumsi-
buah-nusantara-dorong-masyarakat-
SIMPULAN
lebih-sehat-di-masa-pandemi
Antosianin pada bunga telang dapat
Ihsan, F., & Wahyudi, A. (2010). Teknik
dimanfaatkan sebagai larutan indikator
Analisis Kadar Sukrosa Pada Buah
karena memiliki rentang perubahan warna
Pepaya. Buletin Teknik Pertanian,
yang jelas. Indikator tusuk gigi memberikan
15(1), 10 - 12.
perubahan warna kemerahan pada pH = 2,
warna merah semakin memudar pada pH = 3 Mahmudastussa'adah, A. (2014).
dan 4, dan tidak terjadi perubahan warna Karakteristik Warna dan Aktivitas
pada pH ≥ 5. Perubahan warna signifikan Antioksisdan Antosianin Ubi Jalar
menjadi warna merah menandakan bahwa Ungu. Jurnal Teknol dan Industri
buah memiliki rasa asam, apabila tusuk gigi Pangan, 2 (25), 176 - 184.
tidak mengalami perubahan warna maka Muzdalifah. (2012). Kajian Preferensi
buah memiliki rasa manis. Konsumen Terhadap Buah-Buahan
Lokal di Kota Banjarbaru. Jurnal
SARAN
Agribisnis Perdesaan, 2(4), 297 -
Dapat dilakukan pengujian 309.
selanjutnya untuk mencari konsentrasi
Nurdayati, e. a. (2016). Klasifikasi
larutan antosianin yang sesuai sehingga
Kematangan Buah Mangga Harum
perubahan warna dapat terlihat jelas serta

© 2021 Florea: Jurnal Biologi dan Pembelajarannya | 67


Dhanang Puspita, Monang Sihombing, Karina Permata

Manis Berdasarkan Normalisasi Yulianti. (2019). Analisis Kualitatif Boraks


Warna Menggunakan Metode Fuzzy dalam Bakso dengan Indikator Alami
Logic Berbasis Web. Bogor : FMIPA, Ekstrak Bunga Telang (Clitoria
Universitas Pakuan. ternate L). Sainstech Farma, Vol 12
No. 1 , 13 - 166 : 15.
Pracaya. (2011). Bertanam Mangga.
Jakarta: Penebar Swadaya.
Priska, M., Peni, N., Carvallo , L., & Ngapa,
Y. D. (2018). Antosianin dan
Pemanfaatannya. Cakra Kimia, 63
(2), 79 - 97.
Rachmayati. (2017). Pengaruh Tingkat
Kematangan Buah Belimbing
(Averrhoa carambola L.) dan
Proporsi Penambahan Gula Terhadap
Karakteristik Fisik, Kimia dan
Organoleptik Jelly Drink
Mengandung Karaginan. Jurnal
Pangan dan Agroindustri, 5 (1), 49 -
60.
Kementerian Kesehatan RI. (2020).
Pedoman Pencegahan dan
Pengendalian Corona Virus Disease
Covid-19. Jakarta : Direktorat
Jenderal Pencegahan dan
Pengendalian Penyakit.
Ritongga, R. P. (2021). Analisis Kesadaran
Konsumen dalam Membeli Buah dan
Sayur Melalui E-Commerce di Masa
Pandemi Covid-19 (Kasus:E-
Commerce Buah dan Sayur di Kota
Medan). Medan : Skripsi Program
Studi Agribisni, Fakultas Pertanian
Universitas Sumatera Utara.
Sudjatha, W., & Wisaniyasa, N. W. (2017).
Fisiologi dan Teknologi Pasca Panen
(Buah dan Sayuran). Bali : Udayana
University Press.
Supardan, D. (2020). Pelatihan Pembuatan
Alat Deteksi Sederhana Boraks dan
Formalin. Jurnal Pengabdian
Masyarakat, 16 (2), 194 - 202.
Susanti, dkk. 2019. Pemanfaatan Ekstrak
Kubis Ungu (Brassica Oleraceae)
Sebagai Indikator Warna Pada
Analisis Hidrokuinon. Akta Kimindo
4(2), 95 - 106

© 2021 Florea: Jurnal Biologi dan Pembelajarannya | 68

Anda mungkin juga menyukai