Anda di halaman 1dari 31

MAKALAH

PERTUNJUKAN SEBAGAI SENI

Skor Nilai :
Di Susun Oleh :

KELOMPOK 4

NAMA MAHASISWA :
Alegria Vera Lumbangaol NIM : 2233141022
Debby Junaika Mrp NIM : 2233141023
Halimah Tusya’Diah Lbs NIM : 2233141024
Hana Khairunnisa NIM : 2233141025
Ranti Artika Lestari NIM : 2233141026

DOSEN PENGAMPUH :
Dra. Rr. Ruth Hertami Dyah Nugrahaningsi, M.Si., Ph.D
MATA KULIAH : Sejarah Seni Tari Dan Seni Pertunjukan

PROGAM STUDI S1 PENDIDIKAN TARI


FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat serta karunia-Nya kepada kita semua, sehingga kita masih di beri nikmat
iman, islam dan kesehatan. Shalawatan berangkaikan salam kita hadiahkan kepada
junjungan Nabi Muhammad SAW yang telah membawa umat manusiadari jalan
kegelapan ke jalan yang terang benderang seperti saat ini.

Pada makalah kali ini kami akan membahas sebuah materi yang berjudul
“Prtunjukan Sebagai Seni” untuk memenuhi tugas mata kuliah Perkembangan
Peserta Didik dengan Dosen Pengampuh Ibu Dra. Rr. Ruth Hertami Dyah
Nugrahaningsi, M.Si., Ph.D. Dalam laporan ini kami mencoba memaparkan materi
tentang pertunjukan sebagai seni pada peserta didik.

Kami segenap pihak penyusun makalah ini memohon maaf jika terdapat
kesalahan baik dalam penulisan, isi maupun hal lainnya. Dan kami mengharapkan
kritik dan saran yang sifatnya membangun. Khususnya dari guru mata pelajaran,
tujuannya untuk menjadi acuan dalam bekal pengalaman bagi kami untuk lebih baik
di masa yang akan datang.

Kami ucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang berpartisipasi dalam
menyelesaikan makalah ini tepat dengan waktu yang di sesuaikan. Semoga makalah
ini dapat menambah pemahaman yang lebih luas lagi dan dapat menjadi bahan
diskusi yang baik.

Medan, 21 Oktober 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................................
DAFTAR ISI ..................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN
a. Latar Belakang ..........................................................................................................
b. Rumusan Masalah .....................................................................................................
c. Tujuan Penulisan ............................................................................................
2
d. Manfaat Penelitian ....................................................................................................

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


A. Pertunjukan Sebagai Seni....................…………………………………….…
3
B. Musik………..……………………………..........................………………... 5
C. Tari……...…………………………………….................………………..... 10
D. Produksi……………………………………….........................................… 17
E. Transmisi Seni Pertunjukan ………………...........
………………………….19
BAB III SIMPULAN DAN SARAN
a. Kesimpulan……………….……………………………………………..…. 27
b. Saran……………………………………………………………………….. 27
DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………. 28

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Seni pertunjukan merupakan suatu bentuk sajian pentas seni yang


diperlihatkan atau dipertunjukan kepada khalayak umum atau orang
banyak oleh pelaku seni (seniman) dengan tujuan untuk memberikan
hiburan yang dapat dinikmati oleh penontonnya. Hiburan selalu bersifat
menyenangkan, karena hiburan bersifat menghibur seseorang setelah
melakukan aktivitas, dan kegiatan pentas seni ini dilakukan dalam waktu
senggang, diluar kegiatan kerja. Dalam suatu daerah, perkumpulan orang-
orang yang memiliki kebudayaan sama, seni pertunjukan masuk ke dalam
adat istiadat tradisional yang diwariskan secara turun-temurun. Seni
pertunjukan juga merupakan sebuah media pembelajaran untuk
menyampaikan pesan moral kepada penonton, baik berupa dialog maupun
gerakan menjadikannya sebagai fungsi sekunder dan primer yang berbeda.
Namun demikian, secara garis besar seni pertunjukan memiliki tiga fungsi
primer, yaitu (1) sebagai sarana ritual; (2) hiburan pribadi; dan (3)
presentasi estetis.

Dalam masyarakat setiap seni memiliki nilainya sebagai


penikmatan yang terwujud atau sebagai pengalaman yang berisi
pembayangan (imaji) dan penjadian (proses), dilihat dari
pengembangannya, seni klasik maupun kotemporer yang telah diperbarui.
Dalam pendekatan klasik, kesenian merupakan pernyataan daripada
idealisasi intelektual, didasari oleh seperangkat sistem perlambangan yang
menetap, sedangkan pendekatan kontemporer menitikberatkan penilaian
pada keunikan suatu karya. Bermacam peranan bisa dimiliki kesenian
dalam kehidupan dan peranan itu ditentukan oleh keadaan masyarakat,
maka besarlah arti kondisi masyarakat ini bagi pengembangan kesenian,
terutama dalam seni pertunjukan yang membutuhkan kedua pihak, penyaji
dan penerima. Untuk sebagian besar masyarakat yang memiliki
kebudayaan sama, keberadaan seni pertunjukan sangatlah penting. Dalam

1
setiap pertunjukan yang dipentaskan akan menanamkan nilai luhur, sosial
dan budaya pada penontonnya. Hal itu dapat dilihat dari gerakan, isyarat
dan bunyi syair yang dibawakan dalam setiap seni pertunjukan, baik
tradisi lisan maupun tradisi sebagian lisan. Tak sedikit pula daerah yang
kembali memainkan pertunjukannya, seperti teater, tarian rakyat dan
upacara tradisional, hal itu menandakan bahwa daerah tersebut kaya akan
warisan budayanya dan dokumentasi dilakukan agar tradisi tersebut dapat
terus dilihat dan lestari dalam setiap generasi yang ada.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud pertunjukan sebagai seni ?
2. Apa yang dimaksud dengan pertunjukan musik ?
3. Apa yang dimaksud dengan pertunjukan tari ?
4. Apa yang dimaksud dengan produksi dalam seni pertunjukan ?
5. Apa yang dimaksud dengan transmisi dari seni pertunjukan ?

C. Tujuan Penulisan
1. Agar mengetahui maksud pertunjukan sebagai seni
2. Agar mengetahui maksud dengan pertunjukan musik
3. Agar mengetahui maksud dengan pertunjukan tari
4. Agar mengetahui maksud dengan produksi dalam seni pertunjukan
5. Agar mengetahui maksud dengan transmisi dari seni pertunjukan

D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian diharapkan dapat dijadikan rujukan untuk menambah


wawasan dan ilmu pengetahuan tentang “Perunjukan Sebagai Seni”

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. PERTUNJUKAN SEBAGAI SENI


1) Pengertian Pertunjukan Sebagai Seni
Seni pertunjukan merupakan bagian dari 3 klasifikasi seni yaitu seni
rupa, seni sastra dan seni pertunjukan. Seni pertunjukan adalah karya seni
yang melibatkan aksi individu atau kelompok di tempat dan waktu tertentu.
Pertunjukan biasanya melibatkan empat unsur yaitu waktu, ruang, tubuh
seniman dan hubungan seniman dengan penonton. Jika dilihat dari sudut
pandang seni pertunjukan modern di Barat, seni pertunjukan dapat diartikan
sebagai kegiatan bernilai seni yang melibatkan para penampil (performers)
yang menginterpretasikan suatu materi kepada penonton (audiences); baik
melalui tutur kata, musik, gerakan, tarian, dan bahkan akrobat. Unsur
terpenting dari seni pertunjukan adalah terjadinya interaksi secara langsung
(live) antara penampil dan penonton, walaupun elemen pendukung seperti film
atau materi rekaman termasuk di dalamnya.
Seni pertunjukan disajikan dalam bentuk pentas seni dengan tujuan
memberikan hiburan. Di sisi lain, seni pertunjukan juga merupakan ungkapan
budaya, wahana untuk menyampaikan nilai-nilai budaya, norma-norma
estetik-artistik sesuai perkembangan zaman. Adapun jenis dari seni
pertunjukan terdiri dari seni tari dan seni drama.

Kata “pertunjukan” mengandung 3 makna yaitu sebagai berikut:

 Adanya pelaku kegiatan yang disebut penyaji;


 Adanya kegiatan yang dilakukan oleh penyaji dan kemudian
disebut pertunjukan;
 Adanya orang (khalayak) yang menjadi sasaran suatu pertunjukan
(pendengar atau audiens).

3
2) Jenis – Jenis Seni Pertunjukkan
1. Musik
Musik adalah hasil karya seni bunyi dalam bentuk lagu atau
komposisi musik yang mengungkapkan pikiran dan perasaan
penciptanya, melalui unsur-unsur musik yaitu irama, melodi, harmoni,
bentuk atau struktur lagu dan ekspresi. Menurut ahli perkamusan
(lexicographer) musik ialah: Ilmu dan seni dari kombinasi ritmis nada-
nada, vokal maupun instrumental, yang melibatkan melodi dan
harmoni untuk mengekspresikan apa saja yang memungkinkan, namun
khususnya bersifat emosional.

2. Tari
Tari merupakan salah satu cabang seni, dimana media yang
digunakan adalah tubuh. Unsur utama yang paling pokok dalam tari
adalah gerak tubuh manusia yang sama sekali lepas dari unsur ruang,
dan waktu, dan tenaga. Menurut Soedarsono bahwa tari merupakan
ekspresi jiwa manusia yang diubah melalui gerakritmis yang indah.
Tari memiliki peranan yang penting dalam kehidupan masyarakat
sebagai sarana komunikasi. Pada berbagai acara tari dapat berfungsi
menurut kepentingannya. Masyarakat membutuhkan tari bukan saja
sebagai kepuasan estetis, melainkan dibutuhkan juga sebagai sarana
upacara Agama dan Adat.

3. Teater / Drama
Kata Teater atau drama berasal dari bahasa Yunani "theatrom”
yang berarti gerak. Tontonan drama memang menonjolkan percakapan
(dialog) dan gerak-gerik para pemain (aktif) di panggung. Percakapan
dan gerak-gerik itu memperagakan cerita yang tertulis dalam naskah.
Dengan demikian, penonton dapat langsung mengikuti dan menikmati
cerita tanpa harus membayangkan.
Terdapat bebearapa unsur yang membentuk teater yaitu:
1. Tubuh manusia sebagai unsur utama (Pemeran/ pelaku/ pemain/actor)

4
2. Gerak sebagai unsur penunjang (gerak tubuh,gerak suara,gerak bunyi
dan gerak rupa)
3. Suara sebagai unsur penunjang (kata, dialog, ucapan pemeran) Bunyi
sebagai efek Penunjang (bunyi benda, efek dan musik)
4. Rupa sebagai unsur penunjang (cahaya, dekorasi, rias dan
kostum)Lakon sebagai unsur penjalin (cerita, non cerita, fiksi dan
narasi)

REFERENSI : http://e-journal.uajy.ac.id/12871/3/TA142522.pdf

B. MUSIK
1) Pengertian Musik Pertunjukan
Pertunjukan merupakan kegiatan kesenian, baik pertunjukan musik,
drama, atau pertunjukan lainnya. Sedangkan musik yaitu nada atau suara yang
disusun sehingga mengandung irama, lagu, dan keharmonisan (terutama
menggunakan alat-alat yang dapat menghasilkan bunyi itu).
Pertunjukan musik adalah suatu penyajian fenomena bunyi yang
disajikan dalam bentuk musik dengan kualitas. DI mana pertunjukan tersebut
dapat didengar dan dinikmati oleh manusia.

2) Instrumen Musik
Instrumen adalah alat musik yang dibuat atau dimodifikasi untuk
tujuan menghasilkan musik. Kamu perlu mengenali jenis-jenis instrumen
musik ini. Instrumen musik sendiri bisa dilihat dari berbagai pengelompokan,
salah satunya melalui sumber bunyinya. Selain itu, orang-orang mungkin lebih
mengenali musik dari cara memainkannya.

3) Ansambel - Ansambel Musik Seni Pertunjukkan

Ansambel atau ensambel didefinisikan sebagai kelompok pemain


musik yang bermain bersama. Senada, dikutip dari buku Seni Budaya: Seni

5
Pertunjukan Musik Barat (2020), pengertian ansambel berasal dari kata dalam
bahasa Perancis yaitu ensemble yang memiliki arti rombongan musik atau
kelompok musik.
Dengan kata lain, ansambel dapat diartikan sebagai bermain musik
secara rombongan atau bersama-sama dengan memadukan beberapa alat
musik sekaligus. Jumlah pemain musik ansambel dapat terdiri atas dua, tiga,
atau lebih, tetapi tidak sebanyak pemain dalam pertunjukan orkestra. Selain
itu, dalam tidak ada pemimpin atau konduktor yang memberikan instruksi
pada pemain dalam ansambel. Karenanya, para pemain musik harus
bertanggung jawab terhadap jalur suara yang dimainkannya masing-masing,
tanpa mengabaikan kepekaan terhadap keseluruhan musik yang dimainkan.
Tujuannya agar menghasilkan musik yang indah dan harmonis.

4) Fungsi – Fungsi Dramatik Dari Musik

Dalam hal ini musik iringan difungsikan untuk memberikan kesan


dramatik-dramatik dan tidak monoton sehingga suasa yang ditampilkan sesuai
dengan tujuan cerita. Menambah nilai indah pada tari, iringan musik
membantu memperindah tarian bisa sesuai dengan gerak dan tema yang
dibawakan. Selain itu mempertegas gerakan dan mendukung jalannya
pertunjukan.
Sebagai tambahan untuk menciptakan suasana atmosfer sebuah lakon,
musik memiliki dua fungsi dramatik utama dalam pertunjukan. ia mengiringi
nyanyian atau resitasi dan mengiringi action di panggung, termasuk Tari.
kepentingannya dari setiap fungsi juga bervariasi dari satu tempat dengan
tempat yang lain, dan dari bentuk satu pertunjukan dengan bentuk pertunjukan
yang lain.
Fungsi dramatik utama dari musik gamelan adalah mengiringi action
panggung dalam wayang kulit, dan dalam semua gerakan masuk dan keluar
drama Bali, serta adegan-adegan perang dilakukan dengan musik gamelan.
Sedangkan di Vietnam, adalah kebalikannya yaitu bernyanyi sangat penting.

6
Fungsi musik dalam lakon bassac sangat unik. Instrumen-instrumen Pi
phat mengiringi adegan-adegan Tari Kamboja klasik, simbol dan gendang
Cina menegaskan dialog seperti di Vietnam, serta memberi tekanan adegan-
adegan perang. Instrumen-instrumen dawai Cina mengiringi nyanyian dan
diantara adegan-adegan gendang-gendang, piano, terompet saksofon
memainkan musik pop Eropa dan Amerika masa kini.

5) Bentuk – Bentuk Musik

Bentuk musik merupakan suatu gagasan atau ide yang tampak dalam
pengelolahan/susunan semua unsur-unsur musik dalam sebuah komposisi
(melodi, irama, harmoni, dan dinamika). Musik saat ini memang menjadi
sebuah sarana hiburan yang membuat orang lebih menikmati kehidupan.
Musik merupakan perpaduan antara nada dan suara sehingga menghasilkan
tempo, melodi, harmoni yang indah ketika mendengarnya. Berdasarkan
berkemabgannya terdapat beraneka ragam Jenis Musik saat ini bisa Anda
nikmati.
Genre atau jenis dari musik hadir dalam berbagai ragam. Kehadiran
banyaknya jenis ini menyesuaikan selera orang yang berbeda beda. Untuk
lebih mengenalnya berikut beberapa jenis musik perlu Anda ketahui :

1) Jenis Musik Klasik


Musik klasik sering orang kenal juga dengan jenis instrumen yang
keluar dari alat alat klasik seperti piano, biola, cello dan sebagainnya. Jenis
satu ini terkenal di abad pertengahan dari Eropa pada tahun kurang lebih
1750an sampai dengan 1825.
Jenis instrumen dan suara yang keluar dari musik ini pada
umumnya bernada menenangkan dan cenderung halus sehingga ketika
mendengarkannya Anda akan merasakan relaksasi. Banyak orang sekarang
menggunakannya sebagai media untuk menghilangkan stress.

2) Jenis Pop

7
Sejauh ini di zaman modern musik jenis pop jadi yang banyak
penikmatnya. Hampir semua musisi yang berhasil membuat lagu dengan
genre ini selalu laku di pasaran baik itu di Indonesia maupun luar negeri.
Genre ini memang sangat nyaman untuk orang dengarkan dalam berbagai
kondisi.
Musik jenis ini memang sangat mudah untuk Anda kenali dan
sangat nyaman untuk orang dengarkan. Temponya benar benar bervariasi
kemudian harmoni serta lantunan nadanya tidak rumit sehingga orang
senang dan mudah menyanyikannya.

3) Jenis EDM
Masuknya era digital juga mempengaruhi jenis bermusik banyak
orang dengan kehadiran genre EDM. Electronic Dance Music ini sekarang
cukup populer dan mengalami perkembangan sangat pesat. Masyarakat
mulai mengenal jenis ini pada tahun 70an ketika maraknya tempat disko
baru buka.
Musik musik bergenre EDM sendiri memiliki tempo sangat tinggi
dan berenergi. Kebanyakan kategori musik ini memang untuk tidak orang
menikmati bernyanyi melainkan untuk berjoget dan berdansa. Tidak heran
jika musik musik EDM cenderung punya lirik tidak jelas namun alunan
harmoninya menyenangkan.

4) Jenis Musik Rock


Apabila Anda menyukai lantunan nada yang berisik dan
menggelegar, maka genre Rock jadi opsi terbaik. Musik jenis ini memiliki
ciri khas dengan kebisingannya yang memadukan instrumen gitar, bas, dan
drum dengan tempo terkesan ganas.
Era kejayaan musik jenis ini terjadi pada tahun 1950 an di mana
ketika ini banyak sekali musisi bergenre rock bermunculan dan mulai
memperkenalkan beberapa alat musik modern. Gitar listrik menjadi salah
satu hasil dari kehadiran genre musik ini yang instrumennya terdengar
gahar.

8
5) Blues
Blues merupakan salah satu jenis pada industri musik yang sampai
saat ini menawarkan hal unik dari sisi instrumen dan juga melodinya.
Genre musik blues memang menawarkan makna yang mendalam dan juga
terkesan sedih serta frustasi. Jenis ini mulai orang kenal pada tahun 1910
an.
Apabila Anda mendengar nya secara sepintas mungkin kategori
musik ini memang terdengar seperti bernuansa Jazz akan tetapi Blues
sebenarnya lebih syahdu. Tidak hanya itu kebanyakan lagu blues ini benar
benar tenang dengan tempo sangat lambat.

6) Country
Country merupakan tipe musik yang berkembang pesat di wilayah
Amerika Serikat dan menjadi salah satu instrumen dengan identifikasi
seorang cowboy. Ketika Anda mendengarkan musik ini seolah sedang
berada di masa masa cowboy sedang berjaya.
Genre musik satu ini punya ciri khas dari pengguna instrumennya
seperti gitar klasik dengan petikan unik. Sekarang musik country masih
banyak orang sukai dan gemari sehingga masih akses sampai dengan saat
ini.

7) Jenis Musik K-Pop


Tipe musik paling baru yang sekarang sedang orang gemari hampir
di seluruh dunia adalah K-Pop. Genre ini sebenarnya turunan dari jenis
pop namun lebih spesifik ke arah Korea Selatan. Selain melantunkan
nyanyian genre K-pop juga biasanya menambahnya dengan tarian dan
dance.
Perpaduan antara nyanyian dan tarian ini membuat kategori musik
ini menjadi salah satu yang revolusioner dan memberikan warna cerah,
penuh semangat, dan berwarna. Ciri khas lain dari KPop biasanya terdiri
dari solo artis atau boy bands dan girl bands serta rappers.

9
REFERENSI :

https://amp.kompas.com/skola/read/2021/01/09/110000369/pertunjukan-
musik-pengertian-dan-bentuk-penyajian-musik

C. TARI
1) Pengertian Tari Pertunjukan
Tari sebagai pertunjukan, yaitu tari yang bertujuan untuk memberi
pengalaman estetis kepada penonton. Seni pertunjukan tari sebagai strategi
pengembangan industri pariwisata ini memfokuskan pemahaman fungsi seni
pertunjukan tari sebagai hiburan yang lebih mengutamakan aspek
entertaimentnya. Aspek ini sebagai makna dari sistem pasar wisata adanya
hubungan produsen & konsumen, sehingga cenderung mengutamakan selera
publik wisata.

a. Contoh Tari Pertunjukan

Tari Pendet (Bali), Tari Ngremo (Jawa Timur), dan Tari Tayuban
(Jawa Tengah), yang semula berfungsi sebagai tari upacara dan tari hiburan,
kemudian dikembangkan menjadi tari pertunjukan. Tari sebagai pertunjukan
ditujukan untuk memperlihatkan sesuatu yang dinilai memiliki nilai seni,
untuk menarik perhatian, memberikan kepuasan dan memperoleh kesan.

b. Fungsi Tari Pertunjukan


 Fungsi dalam upacara keagamaan menggunakan tari-tarian dalam prosesi
keagamaan.
 Fungsi dalam upacara adat yang kaitannya dengan kepentingan adat
masyarakat di suatu lingkungan.
 Fungsi dalam penyelenggaraan upacara adat yang kaitannya dengan
peristiwa kehidupan manusia seperti kelahiran, perkawinan, penobatan,
dan kematian.
c. Jenis- Jenis Tari Pertunjukan

10
Tari Pendet (Bali), Tari Ngremo (Jawa Timur), dan Tari Tayuban
(Jawa Tengah), Tari Barong Gianyar (Bali), Pencak Silat yang semula
berfungsi sebagai tari upacara dan tari hiburan, kemudian dikembangkan
menjadi tari pertunjukan.

2) Gaya Tari India

Tari klasik India merupakan tarian klasik yang bersumber dari variasi
sesuai daerah-daerah di India selang lain Bharatanatyam dari Tamil Nadu,
Kuchipudi dari Andhra Pradesh, Manipuri dari India timur laut, Odissi dari
Orissa, serta Kathak dari India dan Pakistan. Tarian klasik India dibedakan
daripada tarian-tarian yang lain yang tidak dianggap klasik karena bermakna
spiritual.

1) Kathakali
Kathakali merupakan tarian yang bersumber dari Kerala (India
Selatan). Tarian ini merupakan drama musikal yang bermakna permainan
kisah dan ditarikan untuk menggambarkan kemenangan kebenaran atas
kealpaan. Para penari Kathakali memanfaatkan riasan wajah serta kostum
tarian yang berwarna meriah.

2) Mohini Attam

Mohini Attam merupakan tarian yang bersumber dari Kerala.


Tarian ini menceritakan tentang rasa cinta dan dedikasi terhadap dewa.
Gerakan-gerakan dasar tarian ini merupakan Adavus yang dibagi dijadikan
4 anggota, Taganam, Jaganam, Dhaganam, dan Sammisram. Para penari
Mohini Attam mengenakan riasan yang realistis dan kostum yang
bertambah sederhana jika dibandingkan dengan tarian yang lain.

3) Bharatanatyam

Bharatanatyam bersumber dari Tamil Nadu (India Selatan) dan


telah diwariskan selama 2000 tahun menempuh pengajaran dari guru tari

11
yang dikata (nattuwanar) dan penari kuil yang dikata devadasi. Pelatihan
tari ini memerlukan masa 7 tahun di bawah asuhan nattuwanar yang
dianggap untuk ilmuwan dan cendekiawan.

4) Kuchipudi

Tari ini merupakan sendratari yang didasarkan pada tradisi teater


dan diketahui dengan nama Bhagavata Mela Natakam. Para aktor
menyanyi dan menarikan tarian ini pada upacara persembahan di kuil. Tari
Kuchipudi memiliki teknik yang bertambah lepas sama sekali dan luwes
disbanding jenis tari klasik lain.

5) Odissi
Odissi merupakan tarian yang bersumber dari Orissa untuk memuja
Krishna. Ciri khas tari ini merupakan ditarikan dengan sukacita dan penuh
semangat. Tarian ini penuh gerakan yang mengkonsentrasikan pada
tribhang, gerakan tubuh yang terbagi atas tiga anggota, kepala, dada dan
torso.

6) Kathak

Kathak bersumber dari India utara dan Pakistan dan serupa dengan
tari Bharatanatyam. Kata Kathak bersumber dari bahasa Sanskerta, "katha"
yang bermakna kisah dan diiringi musik klasik Hindustan serta gerakan
kaki yang lincah. Kathak menceritakan Radha dan Krishna dalam gaya
Natwari. Gerakan tari Kathak diketahui dengan istilah tatkar (gerakan kaki
yang cepat) dan chakkar (gerakan memutar).

3) Gaya Tari Cina

1. Asal Usul Tari Baris Cina

Mengutip laman Warisan Budaya Tak Benda Indonesia, keberadaan tari


baris Cina di Kota Denpasar telah diteliti sejak tahun 1975. Berdasarkan informasi
yang diperoleh dari Pemangku Penyaringan Ida Ratu Tuan Baris Cina Ian Gong
Beri, disebutkan bahwa ketika tari baris Cina dipentaskan, Ratu Tuan

12
mengeluarkan ucapan seperti logat Cina yang sulit dimengerti. Untuk itulah,
tarian satu ini dinamakan tari baris Cina. Gerakan tari baris Cina ini juga
didominasi dengan gerakan pencak silat dan menggunakan gong bheri, yang
merupakan alat musik yang berasal dari Cina. Tari baris Cina sendiri disakralkan
di Desa Pakraman Renon Kelod.

Tari baris Cina kini hanya boleh dipentaskan di beberapa pura saja, antara lain:

 Pura Baris Cina


 Pura di Desa Pakraman, Renon
 Pura Blanjong, Sanur
 Pura Petitenget, Kuta
 Pura Sakenan
 Pura Dalem Lumajang
 Pura Kahyangan Lumajang
 Pura Desa Lumajang
 Pura Puseh
 Pura Bale Agung
2. Makna Tari Baris Cina

Dijelaskan laman Budaya Indonesia, tari baris Cina termasuk ke dalam


golongan tari wali (tari sakral) yang dipentaskan sebagai sarana upacara Dewa
Yadnya. Tari ini juga berkaitan dengan ritual para pepatih dan sadeg yang ngayah
(melakukan persembahan dengan tulus) dengan matetuekan (menusukkan keris ke
tubuhnya dalam keadaan kerasukan). Tari baris Cina biasanya dipentaskan di hari
piodalan atau hari penyimpanan, yang biasanya berlangsung pada hari ketiga.

Berikut merupakan rangkaian upacara dan seni pertunjukan tari baris Cina :

1) Upacara Pemedek
Seni pertunjukan tari baris Cina diawali dengan upacara pemedek.
Upacara ini diikuti oleh seluruh masyarakat, mulai dari penyungsung,
penari, penabuh, sadeg, pepatih, dan lain-lain.

2) Banten Penyambleh
Sesajen Penyambleh pada pertunjukan tari baris Cina terdiri atas
hal-hal berikut.

13
 Daksina
 Anaman kelanan
 Soda kepelan
 Rayunan
 Canang gantal
 Canang sari
 Tepung tawar
 Kawas
 Segehan
 Arak-berem
 Toya anyar
 Pitik selem

3) Upacara Nuwur

Rangkaian pertunjukan berikutnya dari tari baris Cina adalah


upacara nuwur. Pada upacara ini, terjadi dialog melalui sadeg yang
kerasukan. Saat inilah, sadeg tersebut akan berkata-kata dalam logat
bahasa Cina. Ini merupakan tanda bahwa Ida Ratu Tuan telah masuk ke
raga tersebut.
4) Upacara Penyimpehan

Penutup dari acara tersebut adalah upacara penyimpehan. Upacara


ini berisi persembahan sesajen dan tabuhan arak berem dengan tujuan
untuk memohon agar Ida Ratu Tuan kembali bersemayam di pelinggih-
Nya.

3. Pakaian dan Alat Musik Pengiring

Berikut merupakan beberapa pakaian dan alat musik pengiring yang


digunakan selama pertunjukan tari baris Cina.

1. Pakaian Baris Selem

Pakaian yang digunakan oleh baris selem (baris hitam) adalah sebagai berikut.

14
 Baju kemeja lengan panjang dengan kerah model Cina berwarna hitam
 Kain putih diikatkan di pinggang (slempot putih)
 Topi berpinggiran agak lebar dengan warna hitam
 Pedang
 Khusus untuk pemimpin baris selem, akan mengenakan celana panjang
dan topi berwarna merah dengan jenggot palsu
 Para penari tidak akan mengenakan sepatu.

2. Pakaian Baris Putih

Pakaian yang digunakan oleh baris putih adalah sebagai berikut.

 Baju kemeja lengan panjang dengan kerah model Cina berwarna putih
 Kain hitam diikatkan di pinggang (slempot hitam)
 Topi berpinggiran agak lebar dengan warna putih
 Pedang
 Khusus untuk pemimpin baris selem, akan mengenakan topi berwarna
putih model Belanda dengan jenggot palsu berwarna senada
 Para penari tidak akan mengenakan sepatu

3. Properti

Properti yang digunakan selama pertunjukkan Tari baris Cina adalah sebagai
berikut.

 Dua buah arca kuda


 Dua kober atau bendera
 Kawis
 Umbul-umbul
 Tedung
 Sesajen berwarna hitam dan putih
 Kurban anak ayam berwarna hitam dan putih
 Bunga hitam yang diapit bunga putih

15
4. Alat Musik Pengirig
Ada pun alat musik yang digunakan untuk mengiringi tari baris Cina adalah
Gong Bheri atau gong datar. Nama gong ini pertama kali muncul pada Tugu
Prasasti Blanjong yang dikeluarkan oleh Sri Kesari Warmadewa.

4) Fungsi – Fungsi Dramatik Dari Tari

Memberikan ilustrasi yang memperindah. Memberikan latar belakang.


Memberikan warna psikologis. Memberi tekanan pada nada dasar drama. Gerak –
gerak tari bisa dipergunakan oleh para pemain sewaktu dialog pada larik – larik
nyanyian sebagai satu jenis bahasa gerak. Dramatari – dramatari yang
sesungguhnya yaitu Khon dan Lakon Nai di Thailand dan berbentuk dengan
Kamboja dan Laos.

5) Tari dan Teater Boneka

Pertunjukkan boneka didampingin banyak di Asia tenggara, teater ini


menggelitik para sarjana adalah cara kedua tipe teater ini saling mempengaruhi,
terutama hubungan dengan gerak panggung tiga wilayah yang interaksi antara
teater boneka. Pada masa silam adalah Jawa Thailand dan Burma.

Banyak posisi boneka wayang kulit dan gerak diambil ke dalam wayang.
Posisi profil yang diambil para penari wayang orang di atas pentas sama dengan
bentuk profil siluet wayang tradisional. Penari wayang orang jatuh dengan kaku di
lantai pada peperangan, gerak ini meniru posisi wayang yang disebut pejah.

Di Thailand figur figur yang terdapat pada boneka kulit adalah sama
dalam bentuk dan tata busana penarik-penarik ( manusia) khon. Kan diperkirakan
telah berkembang dari nang yai, pertunjukan bayang-bayang lebih tua dari yang
kedua pada pandangan pertama kelihatannya ada satu kontradiksi yang aneh, yang
terjadi adalah drama bayang-bayang nangiae berkembang pertama kemudian para
penari mulai meniru gerak dari para pemain nang nyai, selama beberapa ratus
tahun pemahat-pemahat boneka yang nyai memulai menggunakan penari-penarik
khon sebagai model untuk figur figur boneka yang mereka pahat. Boneka tertua
yang ada sekarang ini tidak lebih dari 50 atau 60 tahun usianya.

16
Pertunjukan tari Burma klasik ini sangat dipengaruhi oleh pertunjukan
boneka teater tertua tetapi sampai abad ke-18 adalah tontonan kanak-kanak yang
di dalamnya binatang-binatang berparade dan menari. Boneka-boneka itu
mempertunjukkan cerita-cerita Ramayana dan Jakarta yang baru diperkenalkan
dari Thailand dan selama sekitar 100 tahun lalu. Teater boneka ini memegang
monopoli ketika rombongan-rombongan populer aktor penari mulai
mempertunjukkan cerita-cerita jataka pada akhir abad 19 dan abad ke-20.

REFERENSI :

https://tirto.id/apa-itu-seni-pertunjukan-dan-jenis-jenisnya-gbTL

https://www.detik.com/bali/budaya/d-6578716/tari-baris-cina-warisan-budaya-
sakral-di-bali-begini-maknanya/amp

C. PRODUKSI

1) Pengertian Produksi Dalam Seni Pertunjukan

Seni pertunjukan adalah karya seni yang melibatkan aksi individu atau
kelompok di tempat dan waktu tertentu, yang melibatkan empat unsur yaitu
waktu, ruang, tubuh seniman dan hubungan seniman dengan penonton. Produksi
seni pertunjukan merupakan kegiatan untuk mengatur dan mengkoordinasikan
penggunaan sumber daya yang berupa sumber daya manusia, sumber daya alat,
sumber daya dana, sumber daya bahan, serta sumber daya metode/materi secara
efektif dan efisien, guna menciptakan dan menambah manfaat dari jasa seni
pertunjukkan. Manajemen pertunjukan seni berfungsi sebagai alat perencanaan,
pengorganisasian, dan pengendalian dalam proses memproduksi suatu pementasan
yang dimulai dari tahapan pra-produksi, masa produksi, penampilan, sampai tahap
pasca-produksi.

2) Pola-pola Produksi Seni Pertunjukan


Pola atau struktur organisasi seni pertunjukkan meliputi :

17
1. Pimpinan Produksi : Orang yang ditunjuk untuk mengorganisir pementasan
suatu seni pertunjukan.

2. Stage Manager : Orang yang mengkoordinasi seluruh bagian yang ada di


panggung.

Tugas dan tanggung jawab stage manager dan staf panggung adalah:

- Mengatur urutan pementasan berdasarkan saran dan arahan pimpinan artistik.

- Mengakumulasi berbagai kebutuhan mulai dari alat-alat musik yang digunakan


pementasan hingga bagaimana setting, pencahayaan, musik dan efek musik.

- Mengakumulasi berbagai kebutuhan lain yang dimint a pimpinan produksi atau


penyaji.

3. Penata Panggung : Bertanggung jawab langsung kepada pimpinan artistik tetapi


masih sama dengan staf lain dilingkungan artistik. Penata panggung bertugas
melaporkan kejadian dan layanan pemesanan yang diminta penyaji karya seni dan
prasarana penata artistik berdasarkan pada saat kebutuhan alat diminta oleh kedua
belah pihak.

4. Penata Cahaya : Bertanggung jawab dan bertugas sebagai sumber sukses dan
artistiknya pementasan karya seni yang dipergelarkan seperti masalah
pencahayaan, terang-padamnya lampu, serta bagaimana cara megnatasi bila
terjadi kendala mati listrik.

5. Penata Rias dan Busana : Orang yang bertugas dan bertanggung jawab untuk
merias pemain. proses merias dimulai dari mendesain atau merancang tata rias
sampai dengan menerapkan tata rias pada pemain.

6. Penata Suara : Orang yang mempunyai tugas atau tanggung jawab mengatur
suara atau bunyi selama pertunjukan berlangsung.

7. Sekretaris Produksi : Orang yang bertanggung jawab dalam membukukan dan


mencatat semua kegiatan yang berhubungan dengan produksi seni pertunjukan.

18
8. Bendahara : Orang yang bertanggungjawab terhadap semua hal yang
berhubungan dengan keuangan.

3) Sistem Produksi Dalam Seni Pertunjukan

Sistem produksi seni pertunjukan merupakan bagian dari kerangka strategi


organisasi yang menyeluruh. Rencana strategis organisasi seni pertunjukan harus
berperan sebagai pedoman yang jelas konsisten bagi kebijakan produksi. M. Jajuli
(2001:220), menjelaskan bahwa untuk mewujudkan manajemen produksi seni
pertunjukan yang trendi, dengan faktor intrinsik (manajemen, komposisi,
produksi, dan khalayak penikmat) dapat meminjam dan atau menggunakan
konsep maupun cara oleh ilmu-ilmu sosiologi, antropologi, ekonomi dan sejarah
melalui pendekatan eksentrik). Sehingga dengan demikian faktor tersebut menjadi
suatu kesatuan yang totalitas.

4) Pementasan Seni Pertunjukan

Jenis pementasan seni pertunjukan ini meliputi :

Seni akrobat, komedi/lawak, tari, pentas, musik, opera, sulap, teater, film,
seni kebahasaan, puisi, pidato, dan tilawah. Fungsi pementasan Seni Pertunjukan
yaitu, sebagai sarana hiburan, pewarisan nilai nilai dari suatu generasi ke generasi
berikutnya, dan ungkapan syukur kepada tuhan yang maha esa.

Unsur-Unsur Seni Pertunjukan

 Tema
 Plot
 Penokohan
 Dialog
 Bahasa
 Ide dan Pesan
 Latar

REFERENSI :

19
https://jurnal.isbi.ac.id/index.php/paraguna/article/download/1866/pdf

E. TRANSMISI SENI PERTUNJUKAN

1) Pengertian Transmisi Dari Seni Pertunjukan

Transmisi dalam konteks seni pertunjukan mengacu pada proses


penyampaian, penyebaran, dan pengaliran informasi, nilai-nilai, budaya, serta
ekspresi seni dari satu generasi ke generasi berikutnya atau dari satu kelompok
masyarakat ke yang lain melalui pertunjukan seni. Ini merupakan aspek penting
dalam mempertahankan dan mengembangkan seni pertunjukan serta
melestarikannya sebagai bagian integral dari warisan budaya.

Berikut adalah pengertian transmisi dalam seni pertunjukan secara lebih


lengkap:

1. Penyampaian Pengetahuan dan Keterampilan: Transmisi dalam seni


pertunjukan melibatkan penyampaian pengetahuan dan keterampilan dari guru
atau seniman yang lebih berpengalaman kepada generasi atau praktisi yang lebih
muda. Ini meliputi teknik-teknik dasar, metode bermain instrumen, gerakan tubuh,
nyanyian, tari, dan elemen-elemen esensial lainnya yang diperlukan untuk
menguasai seni pertunjukan tertentu.

2. Pemeliharaan Tradisi dan Identitas Kultural: Seni pertunjukan sering kali


memiliki akar budaya yang dalam dan kuat. Transmisi memainkan peran penting
dalam pemeliharaan dan penyebaran warisan budaya dan identitas suatu
masyarakat. Melalui transmisi, nilai-nilai, cerita, dan tradisi budaya dapat
dilestarikan dan diteruskan kepada generasi mendatang.

3. Inovasi dan Pengembangan: Meskipun transmisi melibatkan pemeliharaan


tradisi, ini juga memungkinkan inovasi dan perkembangan dalam seni
pertunjukan. Generasi yang lebih muda dapat memadukan elemen-elemen
tradisional dengan ide-ide baru, menciptakan bentuk seni pertunjukan yang segar
dan relevan untuk zamannya.

20
4. Pelatihan dan Pendidikan: Transmisi juga terkait erat dengan pendidikan dalam
seni pertunjukan. Institusi pendidikan seni dan guru-guru individu berperan dalam
mengajar dan melatih siswa atau praktisi seni pertunjukan untuk mengembangkan
keterampilan mereka.

5. Pementasan dan Pertunjukan: Transmisi mencapai puncaknya ketika seniman


yang telah dilatih secara efektif mampu tampil di depan penonton. Melalui
pertunjukan, seniman mengkomunikasikan emosi, cerita, dan pesan mereka
kepada penonton, menciptakan pengalaman yang unik dan mendalam bagi mereka
yang menikmati seni pertunjukan.

6. Keterlibatan Komunitas: Seni pertunjukan sering menjadi bagian integral dari


kehidupan komunitas. Melalui transmisi, komunitas dapat terlibat dalam praktik
seni pertunjukan, mempromosikan rasa kebersamaan, identitas, dan hubungan
sosial yang sehat.

7. Pengaruh Teknologi: Dalam era modern, teknologi juga berperan dalam


transmisi seni pertunjukan. Dengan bantuan rekaman audio, video, dan media
digital, seni pertunjukan dapat diabadikan, didistribusikan, dan diakses oleh
audiens yang lebih luas.

Transmisi dalam seni pertunjukan adalah proses yang berkelanjutan dan


kompleks yang mempertahankan dan memperkaya keberagaman seni budaya di
seluruh dunia. Ini mendorong pertukaran antargenerasi dan antarkomunitas,
mempromosikan pertumbuhan dan perkembangan seni pertunjukan, dan
mengungkapkan kekuatan dan keindahan seni dalam berbagai bentuknya.

2) Metode Penyelenggaraan Tradisional

Berikut adalah beberapa metode umum yang digunakan dalam


penyelenggaraan seni pertunjukan tradisional:

1. Pembelajaran dan Transmisi: Generasi muda belajar dari generasi yang lebih
tua melalui metode lisan, observasi, dan partisipasi aktif. Ini melibatkan guru dan
murid dalam hubungan guru-siswa, di mana pengetahuan dan keterampilan

21
ditransmisikan secara lisan atau dengan demonstrasi. Pembelajaran ini sering kali
berlangsung dalam bentuk magang atau pelatihan formal.

2. Ritual dan Upacara: Banyak seni pertunjukan tradisional memiliki akar dalam
ritual atau upacara adat. Pertunjukan ini sering kali menjadi bagian integral dari
perayaan keagamaan, peristiwa sosial, atau acara adat tertentu. Upacara semacam
itu sering melibatkan elemenelemen seperti tarian, musik, teater, dan nyanyian.

3. Organisasi Komunitas: Pertunjukan tradisional sering kali melibatkan banyak


anggota komunitas yang berpartisipasi aktif dalam penyelenggaraan. Organisasi
komunitas, kelompok seni, atau kelompok pertunjukan sering bertanggung jawab
atas pelatihan, produksi, dan pelaksanaan pertunjukan.

4. Warisan Lisan: Beberapa seni pertunjukan tradisional hanya ada dalam bentuk
lisan. Pengetahuan, lirik, dan cerita yang ada dalam seni tersebut ditransmisikan
secara lisan dari satu generasi ke generasi berikutnya. Warisan lisan ini penting
untuk melestarikan dan mewariskan tradisi tersebut.

5. Kostum dan Tata Rias Tradisional: Kostum dan tata rias khusus sering kali
menjadi elemen penting dalam seni pertunjukan tradisional. Mereka tidak hanya
menghiasi para penampil, tetapi juga membantu mengidentifikasi karakter atau
makna dari pertunjukan tersebut.

6. Alat Musik Tradisional: Banyak seni pertunjukan tradisional menggantungkan


diri pada alat musik tradisional yang khas. Proses pembuatan, penggunaan, dan
perawatan alat musik ini adalah bagian penting dalam penyelenggaraan
pertunjukan.

7. Kepatuhan terhadap Aturan dan Protokol: Seni pertunjukan tradisional sering


kali diatur oleh aturan dan protokol yang ketat. Hal ini termasuk etika tampil di
depan penonton, pemilihan lagu atau cerita yang tepat, serta norma-norma yang
mengatur interaksi antara penampil dan penonton.

8. Keterlibatan Komunitas dan Partisipasi: Banyak seni pertunjukan tradisional


melibatkan partisipasi aktif dari penonton atau anggota komunitas. Mereka

22
mungkin diminta untuk ikut serta dalam tarian, menyanyikan lagu, atau
berinteraksi dengan para penampil.

9. Pelatihan Generasi Muda: Generasi muda sering dilibatkan dalam pelatihan


sejak dini untuk mewarisi seni pertunjukan tradisional. Ini memastikan
kelangsungan hidup dan pengembangan seni tersebut dalam jangka panjang.

3) Cara-Cara Transmisi Tradisional

Transmisi tradisional adalah proses penyampaian dan perpindahan


pengetahuan, budaya, dan tradisi dari satu generasi ke generasi berikutnya dalam
masyarakat. Cara-cara transmisi tradisional berbeda-beda tergantung pada budaya,
nilai-nilai, dan praktik yang ada di suatu masyarakat. Di bawah ini, saya akan
menjelaskan beberapa cara umum transmisi tradisional:

1. Pengajaran Lisan (Oral Tradition): Dalam banyak budaya, pengetahuan, cerita,


dan tradisi diwariskan secara lisan dari satu generasi ke generasi berikutnya.
Penutur yang lebih tua atau berpengalaman menceritakan cerita, nyanyian, atau
sejarah kepada mereka yang lebih muda. Ini bisa dilakukan dalam bentuk
ceramah, dongeng, atau perbincangan informal.

2. Pertunjukan dan Demonstrasi: Banyak seni tradisional dan keterampilan fisik


diwariskan melalui pertunjukan dan demonstrasi. Guru atau seniman yang lebih
berpengalaman akan menunjukkan kepada muridnya bagaimana melakukan
sesuatu. Contohnya, dalam seni bela diri tradisional, guru akan
mendemonstrasikan teknik-tekniknya kepada muridnya.

3. Magang atau Pembelajaran Praktis: Dalam banyak budaya, sistem magang


digunakan di mana seseorang yang ingin mempelajari suatu keterampilan atau
seni akan bekerja bersama guru yang lebih berpengalaman untuk waktu yang
lama. Ini memberikan peluang bagi murid untuk mempraktikkan keterampilan
mereka secara intensif.

4. Penggunaan Simbol dan Lambang: Beberapa pengetahuan tradisional


diwariskan melalui simbol dan lambang yang memiliki makna khusus.

23
Contohnya, seni lukis dan hiasan di sukusuku asli Amerika diwarnai dengan
lambang-lambang yang memiliki makna spiritual dan sejarah yang mendalam.

5. Ritual dan Upacara: Dalam banyak budaya, pengetahuan dan tradisi diwariskan
melalui ritual dan upacara adat. Ini dapat mencakup upacara inisiasi, perayaan
agama, atau acara-acara sosial yang melibatkan pelaksanaan seni tradisional.

6. Warisan Tulisan: Beberapa budaya memiliki catatan tertulis tradisi dan


pengetahuan mereka. Ini bisa berupa naskah, buku harian, atau catatan tertulis
lainnya yang diwariskan dari generasi ke generasi.

7. Pemberian Teladan dan Etika: Transmisi tradisional juga melibatkan pemberian


teladan dan etika yang harus diikuti oleh generasi muda. Ini melibatkan
mengajarkan nilai-nilai dan normanorma sosial yang dianut oleh masyarakat.

8. Pendidikan Formal: Dalam beberapa kasus, pendidikan formal dapat digunakan


sebagai metode transmisi tradisional, terutama jika seni atau pengetahuan tersebut
memiliki struktur formal yang diajarkan di sekolah atau lembaga pendidikan.

9. Keterlibatan Komunitas: Komunitas yang lebih besar dapat berperan dalam


transmisi tradisional dengan mengadakan pertunjukan, perayaan, atau festival
yang melibatkan partisipasi banyak anggota komunitas.

10. Teknologi Modern: Dalam era modern, teknologi seperti rekaman audio,
video, dan internet dapat digunakan untuk merekam, menyebarkan, dan
memelihara seni dan tradisi tradisional.

4) Fungsi Transmisi Seni Pertunjukan

Transmisi seni pertunjukan memiliki beragam fungsi yang penting dalam


masyarakat dan budaya. Fungsi-fungsi ini mencakup:

1. Pelestarian Warisan Budaya: Salah satu fungsi paling utama dari transmisi seni
pertunjukan adalah melestarikan warisan budaya. Seni pertunjukan seringkali
mencerminkan nilai-nilai, tradisi, cerita, dan identitas budaya. Dengan
mentransmisikan seni pertunjukan dari satu generasi ke generasi berikutnya,
warisan budaya ini tetap hidup dan dapat diteruskan kepada generasi mendatang.

24
2. Pendidikan dan Pembelajaran: Seni pertunjukan adalah cara yang efektif untuk
belajar tentang budaya, sejarah, dan nilai-nilai sosial. Proses transmisi melibatkan
pembelajaran keterampilan, sejarah, serta makna dan konteks dari seni
pertunjukan tersebut. Generasi muda dapat belajar tentang nilai-nilai masyarakat
mereka melalui seni pertunjukan.

3. Mengembangkan Keterampilan: Melalui transmisi, praktisi seni pertunjukan


dapat mengembangkan keterampilan mereka. Proses pembelajaran ini melibatkan
pelatihan teknis, keterampilan panggung, dan pengembangan ekspresi pribadi. Ini
penting untuk menjaga kualitas pertunjukan dan memastikan bahwa seni
pertunjukan tetap hidup dan berkembang.

4. Hiburan dan Rekreasi: Seni pertunjukan juga memiliki fungsi hiburan yang
penting. Masyarakat menikmati pertunjukan sebagai sarana rekreasi dan hiburan
yang dapat membawa kebahagiaan, kesenangan, dan hiburan.

5. Komunikasi Emosi dan Ide-ide: Seni pertunjukan memungkinkan seniman


untuk mengkomunikasikan emosi, gagasan, dan pesan kepada penonton. Ini dapat
menjadi sarana untuk menginspirasi, menggerakkan, atau memberikan wawasan
kepada penonton tentang berbagai isu atau pengalaman manusia.

6. Menghubungkan Generasi: Proses transmisi memungkinkan hubungan yang


kuat antara generasi yang lebih tua dan yang lebih muda. Melalui belajar dari
generasi sebelumnya, generasi muda dapat menghormati dan menghargai
pengetahuan serta pengalaman yang telah berlangsung selama bertahun-tahun.

7. Keterlibatan Komunitas: Seni pertunjukan sering menjadi bagian integral dari


kehidupan komunitas. Pertunjukan dan acara seni dapat mengumpulkan anggota
komunitas, mempromosikan rasa kebersamaan, dan menciptakan ikatan sosial
yang kuat.

8. Ekspresi Kreatif: Seni pertunjukan memberikan seniman platform untuk


mengekspresikan diri secara kreatif. Mereka dapat menggunakan seni ini untuk
mengembangkan dan menyampaikan gagasan mereka, menggambarkan realitas,
dan menciptakan karya seni yang unik.

25
9. Pengembangan Perekonomian: Seni pertunjukan juga memiliki dampak
ekonomi. Pertunjukan seni dapat menciptakan lapangan kerja bagi seniman,
perancang, teknisi, serta mendukung industri terkait seperti pariwisata, kerajinan
tangan, dan sektor perhotelan.

10. Pengenalan Budaya kepada Penonton: Pertunjukan seni dari berbagai budaya
dapat membantu mengenalkan penonton pada budaya-budaya lain, sehingga
mempromosikan pemahaman lintas budaya dan toleransi.

Dengan fungsi-fungsi yang beragam ini, transmisi seni pertunjukan


memainkan peran penting dalam memelihara warisan budaya, mendidik, dan
menghibur masyarakat serta mempromosikan pertumbuhan seni pertunjukan dan
budaya di seluruh dunia.

REFERENSI :

https://www.kompas.com/skola/read/2020/10/13/161540269/fungsi-dan-peran-
tari-di-masyarakat

26
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN
Seni pertunjukan adalah karya seni yang melibatkan aksi individu
atau kelompok di tempat dan waktu tertentu. Pertunjukan biasanya
melibatkan empat unsur yaitu waktu, ruang, tubuh seniman dan hubungan
seniman dengan penonton. Pertunjukan merupakan kegiatan kesenian,
baik pertunjukan musik, drama, atau pertunjukan lainnya.
Produksi seni pertunjukan merupakan kegiatan untuk mengatur dan
mengkoordinasikan penggunaan sumber daya yang berupa sumber daya
manusia, sumber daya alat, sumber daya dana, sumber daya bahan.
Transmisi dalam konteks seni pertunjukan mengacu pada proses
penyampaian, penyebaran, dan pengaliran informasi, nilai-nilai, budaya,
serta ekspresi seni dari satu generasi ke generasi berikutnya atau dari satu
kelompok masyarakat ke yang lain melalui pertunjukan seni.

B. SARAN

Dengan mempelajari dan mengkaji tenang seni perunjukan ini,


diharapkan mulai sekarang mahasiswa lebih memahami terhadap seni
pertunjukan saat ini, karena sudah sepantasnya mahasiswa di bidang seni

27
nantinya akan menjadi penerus seniman ddi dalam dunia pendidikan dan
masyarakat.

DAFTAR PUSAKA

http://e-journal.uajy.ac.id/12871/3/TA142522.pdf

https://amp.kompas.com/skola/read/2021/01/09/110000369/pertunjukan-musik-
pengertian-dan-bentuk-penyajian-musik

https://tirto.id/apa-itu-seni-pertunjukan-dan-jenis-jenisnya-gbTL

https://www.detik.com/bali/budaya/d-6578716/tari-baris-cina-warisan-budaya-
sakral-di-bali-begini-maknanya/amp

https://www.kompas.com/skola/read/2020/10/13/161540269/fungsi-dan-peran-
tari-di-masyarakat

https://jurnal.isbi.ac.id/index.php/paraguna/article/download/1866/pdf

28

Anda mungkin juga menyukai