Anda di halaman 1dari 12

TUGAS INDIVIDU 1

MEMBUAT JURNAL/RESUME
MATERI BERORIENTASI PELAYANAN
Fasilitator: Aswin Naiu, SE, MM

Nama Peserta : MUNIF SAHRUL AMIN

No. Daftar Hadir : 28

Instansi : RUTAN Kelas IIB BINTUNI

Jabatan : PENJAGA TAHANAN PRIA

NIP : 200110122022031002

Angkatan : 113

Buatlah Resume Materi Pelatihan Berorientasi Pelayanan disusun berdasarkan Tujuan


Pembelajarn dan diakhiri dengan analisis dan simpulan pada alinea terakhir. Tulis minimal 4
halaman di MSword ukuran kertas A4, huruf arial 11 spasi 1.15, margin kiri dan kanan 2.5 cm,
atas bawah 2.5 cm, selanjutnya Msword diubah ke pdf kemudian upload ke LMS paling lambat
hari Kamis tanggal 14 Juli 2022 jam 18.00 Wita

Kriteria Penilaian :

1. Sistematika penulisan dan kerapihan sesuai layout

2. Disusun berdasarkan tema materi

3. Analisis dan simpulan

4. Pengecekan plagiasi

5. Ketepatan waktu mengupload di LMS

Ringkasan

Berorientasi Pelayanan Fungsi dan tugas ASN berdasarkan UU ASN

Fungsi :
1. Pelaksana kebijakan publik,

2. Pelayan publik,

3. Perekat & pemersatu bangsa.

Tugas ASN :

1. Melaksanakan kebijakan publik yang dibuat oleh pejabat pembina kepegawaian sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang- undangan

2. Memberikan pelayanan publik yang profesional dan berkualitas; dan

3. Mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Konsep Berorientasi pada Pelayanan

Orientasi pelayanan adalah sikap dan perilaku kerja PNS dalam memberikan pelayanan terbaik
kepada yang dilayani antara lain meliputi masyarakat, atasan, rekan sekerja, unit kerja terkait,
dan atau instansi lain. Beberapa ASN memiliki mainset yang kurang bagus diantaranya :

1. Bekerja secukupnya tidak menggebu-gebu, memiliki kerja sampingan ataupun koneksi

2. Birokrasi yang kurang atau tidak profesional

3. Berfikir bahwa sebagai ASN instansi tempat kerja tidak akan bubar

Efek domino pada ASN/ efek dari mainset ASN yang kurang bagus :

1. ASN tidak profesional

2. Birokrasi menyulitkan

3. Sektor ekonomi terhambat

4. Pendapatan pajak tidak optimal

5. Kesejahteraan ASN sulit ditingkatkan

Apabila mainset tersebut berhasil diubah maka, ASN akan berfikiran :

1. Saya akan berusaha untuk berkinerja baik dan belajar keras untuk meningkatkan kapasitas
saya

2. Birokrasi yang profesional

3. Keberlangsungan karir saya sebagai ASN sangat ditentukan oleh kinerja dan kapasitas saya
Efek domino dari ASN yang berfikir profesional :

1. ASN Profesional

2. Birokrasi mudah

3. Sektor ekonomi tumbuh dengan cepat

4. Pendapatan pajak bisa optimal

5. Kesejahteraan ASN bisa ditingkatkan

Perlu akselerasi transformasi management ASN menuju birokrasi berkelas dunia tahun 2024 :
Transformasi merupakan struktural, kultural dan digital, perlu adaptasi kebijakan dan
kompetensi baru serta adopsi sistem teknologi dan sistem agile, sebelum mencapai tahapan
transformasi diperlukannya :

1. Dukungan reguluasi

2. Perlu arsitektur human capital, strategi dan rencana eksekusi, yang bisa mengakselerasi

Adapun beberapa tantangan atau hambatan yang tengah terjadi saat ini diantaranya :

1. Technology (Revolusi Industri 4.0 menuju era Society 5.0)

2. Millennials 3. Pandemic Covid-19

Untuk mecapai akselerasi transformasi management ASN menuju birokrasi berkelas dunia
tahun 2024, dibutuhkan ASN yang memiliki sikap :

▪ Berorientasi Pelayanan

▪ Akuntabel

▪ Kompeten

▪ Harmonis

▪ Loyal

▪ Adaptif

▪ Kolaboratif

Ekspektasi K/L/D dalam Merekrut Talent :

a. Menghasilkan kinerja yang mendukung pencapaian tujuan organisasai


b. Terus belajar dan mengembangkan kompetensi untuk mendukung pelaksanaan strategi
organisasi.

c. Menunjukkan perilaku sesuai dengan budaya organisasi.

d. Memberikan pelayanan prima kepada masyarakat.

Ekspetasi talent ASN :

a. Terbukanya kesempatan mengembangkan diri (belajar)

b. Terbukanya kesempatan untuk pengembangan karir

c. Kesejahteraan melalui sistem reward & recognition (pengakuan dan penghargaan) yang adil

d. Adanya rasa bangga untuk berkontribusi dalam melayani bangsa

Perilaku berorientasi pelayanan

Panduan perilaku atau kode etik :

1. Berorientasi pelyanan

a. Memahami dan memenuhi kebutuhan masyarakat

b. Ramah, cekatan, solutif dan dapat diandalkan

c. Melakukan perbaikan tiada henti

2. Akuntabel

a. Melaksanakan tugas dengan jujur, bertanggung jawab, cermat, disiplin dan berintegritas
tinggi

b. Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggungjawab, efektif, dan
efisien

c. Tidak menyalahgunakan kewenangan jabatan

3. Kompeten

a. Meningkatkan kompetensi diri untuk menjawab tantangan yang selalu berubah

b. Membantu orang lain belajar

c. Melaksanankan tugas dengan kualitas terbaik

4. Harmonis
a. Menghargai setiap orang apapun latar belakangnya

b. Suka menolong orang lain

c. Membangun lingkungan kerja yang kondusif

5. Loyal

a. Memegang teguh ideologi Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia


Tahun 1945, setia pada NKRI serta pemerintahan yang sah

b. Menjaga nama baik sesama ASN, Pimpinan, Instansi, dan Negara

c. Menjaga rahasia jabatan dan negara

6. Adaptif

a. Cepat menyesuaikan diri menghadapi perubahan

b. Terus berinovasi dan mengembangkan kreativitas

c. Bertindak proaktif

7. Kolaboratif

a. Memberi kesempatan kepada berbagai pihak untuk berkontribusi

b. Terbuka dalam bekerja sama untuk menghasilkan nilai tambah

c. Menggerakkan pemanfaatan berbagai sumberdaya untuk tujuan bersama

Menurut Presiden RI Joko Widodo dalam pidatonya :

“Setiap ASN haíus mempunyai orientasi yang sama, yaitu memberikan pelayanan terbaik
untuk masyarakat. Jiwa melayani setīa membantu masyarakat wajib tertanam kuat dalam
diri setiap ASN. Bukan zamannya lagi ASN bergaya seperti pejabat zaman kolonial, yang
justru minta dilayani. Saat ini dunia menjadi serba hybrid, serba kolaboratif. Tidak boleh
lagi ada ego, baik ego sektor, ego daerah, dan ego ilmu”

Pelayanan Publik

Menurut Chistoper H.Lovelock service merupakan produk yang tidak berwujud, berlangsung
sebentar dan dirasakan atau dialami, dimana service sendiri merupakan produk yang tidak ada
wujud atau bentuknya sehingga tidak ada bentuk yang dapat dimiliki dan berlangsung sesaat
atau tidak tahan lama, tetapi dialami dan dapat dirasakan oleh penerima layanan.

Pelayanan public adalah “Sebagai segala bentuk kegiatan pelayanan umum yang dilaksanakan
oleh Instansi Pemerintahan di Pusat dan Daerah, dan di lingkungan BUMN/BUMD dalam
bentuk barang dan/atau jasa, baik dalam pemenuhan kebutuhan masyaraka (Lembaga
Administrasi Negara: 1998) Agus Dwiyanto (2010:21)

🡪 pelayanan publik sebagai: semua jenis pelayanan untuk menyediakan barang/jasa yang
dibutuhkan oleh masyarakat yang memenuhi kriteria yaitu merupakan jenis barang atau
jasayang memiliki eksternalitas tinggi dan sangat diperlukan masyarakat serta penyediaannya
terkait dengan upaya mewujudkan tujuan bersama yang tercatum dalam konstitusi maupun
dokumen perencanaan pemerintah baik dalam rangka memenuhi hak dan kebutuhan dasar
warga, mencapai tujuan strategis pemerintah, dan memenuhi komitmen dunia internasional.

3 unsur penting dalam penyelenggaraan pelayanan publik :

1. ASN sbg penyelenggara

2. Publik/masyarakat sebagai penerima layanan

3. Kepuasan masyarakat/pelanggan

Masyarakat dalam UU 25/ 2009 ialah seluruh pihak, baik warga negara maupun penduduk
sebagai orang-perseorangan, kelompok, maupun badan hukum yang berkedudukan sebagai
penerima manfaat pelayanan publik, baik secara langsung maupun tidak.

Penyelenggara pelayanan publik menurut UU no 25 / 2009 merupakan setiap institusi


penyelenggara negara, korporasi, lembaga independen yang dibentuk berdasarkan UU untuk
kegiatan pelayanan publik, dan badan hukum lain yang dibentuk semata-mata untuk kegiatan
pelayanan publik.

Fundamental dalam pelayanan publik :

1. Pelayanan publik : hak warga negara sebagi amanat konstitusi

2. Pelayanan publik diselenggarakan dengan pajak yang dibayar oleh warga negara

3. Pelayanan publik bertujuan untuk mencapai hal yang strategis bagi kemajuan bangsa di
masa mendatang

4. Pelayan publik memiliki fungsi tidak hanya memenuhi kebutuhan dasar warga negara
sebagai mc, akan tetapi juga untuk memberikan perlindungan bagi warga negara (proteksi)

Alasan rasional pentingnya pelayanan prima :

1. Kepuasan pelanggan merupakan sarana untuk menghadapi kompetisi di masa dating

2. Kepuasan pelanggan merupakan promosi terbaik

3. Kepuasan pelanggan merupakan aset terpenting


4. Kepuasan pelanggan menjamin pertumbuhan dan perkembangan organisasi

5. Pelanggaran makin kritis dalam memilih produk atau jasa

6. Costemer retantion

7. Pelanggan yang puas mudah memberikan referensi

Menurut Presiden RI Joko Widodo, dalam pidatonya :

“Pelayanan publik adalah wajah konkret kehadirat negara dalam kehidupan


masyarakat sehari-hari. Dalam mewujudkan pelayanan publik yang prima
memerlukan ikhtiar yang berkelanjutan, memerlukan transformasi sistem,
memerlukan tata kelola, membutuhkan perubahan mainset dan budaya kerja birokrasi
kita dari budaya senang dilayani menjadi budaya melayani.”

Prinsip pelayanan publik :

1. Partisipatif

Pemerintah perlu melibatkan masyarakat dalam merencanakan, melaksanakan dan


mengevaluasi hasilnya

2. Transparan

Penyelenggara yang baik harus menyediakan akses bagi warga negara untuk mengetahui
segala hal yang terkait seperti persyaratan, prosedur, biaya dan sejenisnya. Masyarakat
juga harus diberikan akses yang sebesarbesarnya untuk mempertanyakan dan
menyampaikan pengaduan

3. Responsif

Pemerintah wajib mendengar dan memenuhi tuntutan kebutuhan warga negara, tidak hanya
terkait dengan mmbentuk dan jenis yang mereka butuhkan, akan tetapi juga terkait dengan
mekanisme penyelenggaraan layanan, jam pelayanan, prosedur dan biaya
penyelenggaraan pelayanan

4. Tidak diskriminatif

Diselenggarakan oleh pemerintah tidak boleh dibedakan antara 1 warga negara dengan
yang lain

5. Mudah dan murah

Berbagai persyaratan yang dibutuhkan tsb masuk akal dan mudah untuk dipenuhi, serta
biaya yang dibutuhkan oleh masyarakat untuk mendapatkan layanan tsb terjangkau
6. Efektif dan efisien

Penyelenggaraan pelayanan publik harus mampu mewujudkan tujuan yang hendak


dicapainya dan dilakukan dengan prosedur yang sederhana, tenaga kerja yang sedikit, dan
biaya yang murah

7. Aksesibel

Pelayanan publik yang diselenggarakan oleh pemerintah harus dapat dijangkau oleh warga
negara yang membutuhkan dalam arti fisik dan non fisik.

8. Akuntabel

Penyelenggara layanan publik dilakukan dengan menggunakan fasilitas dan sumber

9. Berkeadilan

Melindungi warga negara dari praktik buruk yang dilakukan oleh warga negara lain

Terdapat 6 aspek dalam mewujudkan pelayanan prima :

a. Strategi konsep
Penyediaan layanan sesuai dengan sasaran dan kebutuhan masyarakat
b. Top management komitmen
Komitmen pemimpin dalam penyelenggaraan pelayanan publik, tidak hanya financial
perfomance tapi juga service perfomance
c. Standar servis
Penerapan dan penyesuaian standar pelayanan
d. Satisfying both employees dan customers
Memberikan perlindungan bagi internal pegawai, tindak lanjut pengaduan masyarakat
e. Managing productivity
Pengembangan kompetensi, penjaminan keamanan dan keselamatan kerja
f. Monitoring sistem
Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap kinerja penyelenggara pelayanan public

Strategi peningkatan pelayanan prima menurut Kepatuhan terhadap UU Nomor 25 Tahun 2009
tentang Pelayanan Publik:

• Menerapkan standar pelayanan & maklumat pelayanan.

• Melaksanakan survei kepuasan masyarakat, minimal 1 tahun sekali

• Pengelolaan pengaduan masyarakat.

• Menyediakan sarana dan prasarana pelayanan.

• Pengembangan Inovasi.
• Replikasi Best PRactice.

Contoh perilaku pelayanan prima :

a. Menyapa dan memberi salam

b. Ramah dan senyum

c. Cepat dan tepat waktu

d. Mendengar dengan sabar dan aktif

e. Penampilan yang rapih

f. Mengucapkan terima kasih

g. Mengingat nama pelanggan

h. Perlakukan pelanggan dengan baik

Inovasi Pelayanan Publik :

a. Dimaknai sebagai terobosan jenis pelayanan baik yang merupakan gagasan/ide kreatif
original dan/atau adaptasi/modifikasi yang memberikan manfaat bagi masyarakat, baik secara
langsung maupun tidak langsung. Dengan kata lain, inovasi pelayanan publik tidak harus
berupa suatu penemuan baru (dari tidak ada kemudian muncul gagasan dan praktik inovasi),
tetapi dapat merupakan suatu pendekatan baru yang bersifat kontekstual berupa hasil
perluasan maupun peningkatan kualitas inovasi yang sudah ada.

b. Dalam sektor publik memiliki ciri transferabilitas. Semakin banyak penyelenggara pelayanan
publik lain yang terinspirasi dan menerapkan suatu inovasi di wilayah kerja masing-masing,
maka akan semakin tinggi nilai inovasi tersebut karena dampak dan manfaat inovasi dapat
dirasakan oleh lebih banyak pengguna layanan.

c. Inovasi pelayanan publik yang matang dan berkualitas didorong agar lebih banyak
penyelenggara pelayanan publik lain yang terinspirasi dan menularkan virus baiknya sehingga
dampak dan manfaat inovasi dapat dirasakan oleh lebih banyak pengguna layanan

Nilai Dasar ASN (salah satunya Berorientasi Pelayanan) bertujuan agar menjadi pedoman
perilaku bagi para ASN dan menciptakan budaya kerja yang mendukung tercapainya kinerja
terbaik. Keberhasilan implementasi Nilai Dasar ASN apabila telah terinternalisasi dan
teraktualisasi dalam perilaku pegawai ASN, khususnya dalam memberikan pelayanan kepada
masyarakat.

Berorientasi Pelayanan Maksudnya :


Memahami dan memenuhi kebutuhan masyarakat, ramah, cekatan, solutif, dan dapat
diandalkan, kemudian melakukan perbaikan tiada henti.

TUGAS INDIVIDU 2
MATERI BERORIENTASI PELAYANAN
Identifikasi perilaku berorientasi pelayanan di Satuan Kerja anda.

mendeskripsikan kegiatan yang sesuai dengan prinsip-prinsip perilaku tersebut.

Apakah ada hambatan dalam implementasinya ?

Apa solusi yang bisa anda tawarkan ?

Apakah anda berperan dalam kegiatan tersebut ??

Ketentuan :

 Durasi : Sejak CPNS sampai saat melakukan identifikasi ini


 Bentuk file : pdf jika anda mengupload di LMS
 Waktu pengumpulan melalui LMS: Tanggal 14 Juli 2022 Jam 18.00 Wita
 Kriteria penilaian :

1) Ketepatan substansi Nilai-Nilai Berorientasi Pelayanan

2) Ketepatan waktu penyerahan tugas

CATATAN PENTING : TUGAS PERTAMA DAN TUGAS KEDUA DIJADIKAN SATU FILE DAN
DI UPLOAD BERSAMA SAMA DIKARENAKAN SETIAP MATERI HANYA BOLEH SATU KALI
MENGUPLOAD DALAM LMS. BUAT TUGAS TERBAIK UNTUK MENDAPATKAN NILAI
TERBAIK.

TERIMA KASIH

Pembelajaran pada Pelatihan Dasar CPNS pada materi Berorientasi Pelayanan merupakan
pembelajaran yang mengcakup cara pelayanan terhadap masyarakat. Pada Unit Pelaksana
Teknis ( UPT ) Rutan Kelas IIB Bintuni Berorientasi Pelayanan memahami Dan memenuhi
kebutuhan masyarakat.
Pada Rutan KelasIIB Bintuni , Prinsip-prinsip berorientasi pelayanan berjalan dengan baik,
salah satu prinsip yaitu :

1) Profesional, dalam hal ini Rutan kelas IIb Bintuni sangat professional dalam mengatasi
sebuah masalah , dalam hal ini contoh Tahanan yang masih didalam naungan Kejaksaan
apabila ada yang menbesuk harus membuat surat besukan terlebih dahulu sebelum membesuk
Tahanan di Rutan Kelas IIB BIntuni , Dan petugas pun akan mengecek surat tersebut dan
benar-benar surat dikeluarkan dari Kejaksaan

2) Kemudahan Akses, dalam hal ini Rutan Kelas IIB Bintuni , sangat mudah di akses bagi siapa
saja , karena Rutan Bintuni dilengkapi Sosial Media , berupa : Facebook, Instagram, Whatsapp,
Dan Youtube , ada pula kotak kepuasan pengujung untuk menilai pelayanan Rutan Kelas IIB
Bintuni.

3) Keterbukaan , Untuk Pelayanan di Rutan Kelas IIB Bintuni bebas dari pungli (pungutan liar),
Semua Pelayanan untuk hak-hak warga binaan maupun masyarakat tidak ada pungutan liar

4) Persamaan Perlakuaan/Tindak Diskiminatif, pada Rutan Bintuni perlakuan untuk melayani


masyarakat adalah sama tanpa memandang Ras, Agama, Dan Suku

Masalah

Untuk Di Rutan Kelas IIB Bintuni yaitu sangat kurangnya SDM/Pegawai dan sangat terkendala
jaringan dan Akses keluar masuk Ke Ibukota sangat terkendala yang menyababkan fasilitas di
Rutan Kelas IIB Bintuni sangat kurang , Serta Sarana Prasarana Kurang Memadai

Kesimpulan

Dari lima dimensi kualitas pelayanan yang digunakan untuk melihat dan mengukur kualitas
pelayanan pada UPT Rutan Kelas IIB Bintuni yaitu Tangibel(Berwujud), Reability (Kehandalan),
Responsiviness (Ketanggapan), Assurance (Jaminan), dan Empathy (Empati) dapat
disimpulkan bahwa pelayanan publik yang ada di UPT Rutan Kelas IIB Bintuni baik. Meskipun
demikian masih ada beberapa indikator dari dimensi-dimensi pelayanan yang mendapat hasil
kurang baik, seperti kenyamanan ruang tunggu pelayanan, Maka dari itu suatu pelayanan
publik yang berorientasi pada pelanggan itu haruslah selalu meningkatkan kualitas guna
menciptakan hubungan yang saling menguntungkan bagi para pelanggan dan pemberi
pelayanan secara terus-menerus (counties).Terkait hasil kesimpulan penelitian diatas baik
berdasarkan berbagai pertimbangan. Pertimbang itu meliputi aspek-aspek yang digunakan
untuk melihat kualitas pelayanan yang ada dalam UPT Rutan Kelas IIB Bintuni . Jika dijabarkan
mengenai aspek dimensi pelayanan yang sorot, makan akan Nampak hasil Kesimpulan
berdasarkan lima dimensi yang digunakan dalam penelitian ini:

1. Kualitas dalam dimensi Tangibel itu sudah cukup baik meski ada sedikit kekurangan yakni
ruang tunggu pelayanan yang panas

2. Dalam dimensi Reability semua indikator yang digunakan itu mendapatkah hasil yang baik
3. Dimensi Responsiviness ini dua indikator sudah baik tapi ada satu hal yang kurang yakni
kurangnya partisipasi masyarakat dalam memberi saran kepada pihak UPT Rutan Kelas IIB
Bintuni selaku pemberi pelayanan

4. Dalam dimensi Assurance ini memperlihatkan hasil yang baik dimana setiap indikator itu
memunculkan hal-hal yang positif.

5. Dan dimensi Emphaty ini juga memperlihatkan hasil yang positif. Sangat empati terhadap
masyarakat yang ingin membesuk keluarganya yang sedang dalam masa kurungan di UPT
Rutan Kelas IIB Bintuni

Dari penjabaran diatas, dapat disimpulkan terkait kualitas pelayanan publik yang ada di UPT
Rutan Kelas IIB Bintuni saat ini penelitian dilakukan secara kualitatif deskriptif pada pelayanan
publik di UPT Rutan Kelas IIB Bintuni dengan menggunakan 5 dimensi kualitas pelayanan
publik dapat dikatakan bahwa kualitas pelayanan publik di UPT Rutan Kelas IIB Bintuni sangat
baik.

Anda mungkin juga menyukai