Anda di halaman 1dari 6

CONTOH TUGAS IDENTIFIKASI ISU :

Nama :
NIP :
Jabatan :
Unit Kerja :

1. Identifikasi 3 (tiga) Isu Aktual Bersumber dari Manajemen ASN dan


Smart ASN :

No. Isu Sumber Isu Kondisi Saat Ini Kondisi yang


Diharapkan
1. Belum Manajemen ASN - Masih ditemukan Semua pendapatan
optimalnya ( bertentangan penerimaan di harus disajikan
data dengan substansi rekening koran kas pada LRA di dalam
penerimaan mata pelatihan umum daerah yang pos penerimaan
daerah pada Manajemen ASN tidak jelas yang tepat sesuai
LRA bulanan yang keterangannya, dengan sumbernya.
di Bidang menitikberatkan sehingga penerimaan
Akuntansi pada tersebut
Badan profesionalisme, diklasifikasikan
Pengelola kompetensi dan sebagai pendapatan
Keuangan dan disiplin). Smart lain-lain pada LRA.
Aset Daerah ASN (tidak sesuai - Beberapa OPD tidak
Kabupaten X. dengan substansi mencantumkan
mata pelatihan keterangan yang jelas
Smart ASN yang pada saat menyetorkan
mengutamakan penerimaan ke
integritas, sikap Rekening Kas Umum
dan perilaku yang Daerah dan tidak segera
sesuai dengan melaporkan STS
kecakapan dan apabila ada penyetoran
budaya literasi penerimaan.
digital).
2. Belum Manajemen ASN - Masih ditemukan Laporan keuangan
optimalnya (Belum terwujudnya adanya laporan yang disampaikan
proses Laporan Keuangan operasional yang benar dan tepat,
pelaksanaan yang efektif dan tidak tepat sesuai tanpa perlu
konsolidasi efisien bertentangan ketentuan perbaikan.
Laporan dengan substansi disampaikan oleh
Keuangan mata pelatihan beberapa OPD
pada Bidang Manajemen ASN sehingga harus
Akuntansi yang menekankan diperbaiki.
Badan pada - Sebagian OPD kurang
Pengelolaan profesionalisme, memahami
Keuangan dan kompetensi dan pembuatan laporan
Aset Daerah disiplin dalam operasional sesuai
Kabupaten X pelaksanaan tugas. dengan ketentuan
Smart ASN (Hal ini yang berlaku
juga tidak sejalan sehingga memerlukan
dengan substansi perbaikan.
Mata Pelatihan
Smart ASN yang
menitikberatkan
pada integritas,
sikap dan perilaku
yang sesuai dengan
kecakapan dan
budaya literasi
digital).
3. Belum Manajemen ASN - Arsip dokumen Tersipmpannya
optimalnya (Hal ini administrasi arsip dokumen
penataan arsip menunjukkan keuangan belum administrasi
administrasi kurangnya tertata dengan rapi keuangan secara
keuangan pada profesionalisme, dan sistematis. rapi, aman dan
Bidang kompetensi, dan - Penyimpanan arsip mudah ditemukan
Akuntansi tanggung jawab yang masih manual jika diperlukan.
Badan ASN sebagaimana menyulitkan
Pengelolaan tuntutan mata penemuan arsip
Keuangan dan pelatihan dokumen yang
Aset Daerah Manajemen ASN) . sewaktu-waktu
Kabupaten X.. Smart ASN (Hal diperlukan oleh
ini bertentangan pimpinan maupun
dengan substansi seluruh staf.
mata pelatihan Smart - Belum ada petugas
ASN yang pengelola arsip yang
menekankan yang ditugaskan secara
menitikberatkan khusus.
pada integritas, - Sarana dan prasarana
sikap dan perilaku penyimpanan arsip
serta kecakapan kurang.
dan budaya literasi
digital).

2. Analisis Kriteria APKL


Untuk menvalidasi kualitas, keaktualan dan kelayakan ketiga isu tersebut
untuk dapat diangkat sebagai isu yang perlu segera ditangani dilakukan analisis
kriteria isu dengan alat analisis kriteria APKL sebagai berikut.

Analisis Kriteria APKL

NO ISU KRITERIA KETERANGAN


A P K L
1 Belum optimalnya data v v V v Memenuhi Kriteria
penerimaan daerah pada LRA
bulanan di Bidang Akuntansi
Badan Pengelola Keuangan dan
Aset Daerah X
2 Belum optimalnya proses v v V v Memenuhi Kriteria
pelaksanaan konsolidasi Laporan
Keuangan pada Bidang Akuntansi
Badan Pengelolaan Keuangan dan
Aset Daerah Kabupaten
X.
3 Kurang optimalnya penataan arsip v v V v Memenuhi Kriteria
administrasi keuangan pada Bidang
Akuntansi Badan Pengelolaan
Keuangan dan Aset Daerah
Kabupaten X..
Keterangan :
A = Aktual
K = Kekhalayakan
P = Problematik
L = Kelayakan
Berdasarkan hasil analisis APKL di atas, ketiga isu yang diidentifikasi
tersebut memenuhi kriteria aktual, kekhalayakan, problematik, dan kelayakan.

3. Penetapan Isu Prioritas dengan USG

Ketiga isu yang telah memenuhi kriteria isu tersebut di atas selanjutnya
dianalisis untuk menetapkan salah satu isu prioritas dengan menggunakan alat
analisis USG sebagai berikut.

Analisis USG

NO. ISU KRITERIA TOTAL PRIORITAS


U S G
1 Belum optimalnya data 5 5 4 14 II
penerimaan daerah pada LRA
bulanan di Bidang Akuntansi
Badan PengelolaKeuangan dan
Aset Daerah X
2 Belum optimalnya proses 5 5 5 15 I
pelaksanaan konsolidasi
Laporan Keuangan pada Bidang
Akuntansi Badan Pengelolaan
Keuangan dan Aset Daerah
Kabupaten X
3 Kurang optimalnya penataan 5 4 4 13 III
arsip administrasi keuangan
pada Bidang Akuntansi Badan
Pengelolaan Keuangan danAset
Daerah Kabupaten X..
KETERANGAN :
Penilaian menggunakan Skala Likert : 1 - 5 U = Urgency (mendesaknya)
1 = Sangat tidak urgen/serius/memburuk, 2 = Tidak S = Seriousness (kegawatannya) G =
urgen/serius/memburuk, 3 = Cukup urgen/serius/ Growth (pertumbuhan)
memburuk, 4 = Urgen/serius/memburuk, 5 = Sangat

Berdasarkan hasil analisis isu menggunakan metode USG di atas dapat


disimpulkan bahwa isu nomor 2, yaitu “Belum optimalnya proses
pelaksanaan konsolidasi Laporan Keuangan pada Bidang Akuntansi
Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten X”
memperoleh nilai tertinggi sehingga menjadi prioritas utama yang akan
diselesaikan. Jika dilihat dari tingkat Urgency-nya, isu ini dianggap mendesak
untuk segera diselesaikan dikarenakan akan segera berakhirnya tahun
anggaran 2022. Isu
tersebut juga berdampak serius (Seriousness) karena jika tidak segera
ditangani akan berpotensi terjadi keterlambatan dalam Penyampaian Laporan
Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten X dan dari segi Growth, apabila
tidak ditangani segera dikhawatirkan isu akan semakin memburuk dan
berdampak pada munculnya masalah lain.

4. Analisis Penyebab Masalah

Untuk mengetahui masalah-masalah penyebab terjadinya isu prioritas


yang sudah ditetapkan berdasarkan analisis USG di atas, dilakukan analisis
penyebab masalah dengan menggunakan alat analisis Fishbone sebagaimana
terlihat pada gambar berikut.
Man
aksana di OPD tentang tata cara penyusunan Laporan Operasional OPD
na di OPD untuk melakukan konsultasi ke Bidang akuntansi dalam Pembuatan Laporan Keuangan
Method

KurangnyaPengawasan dariinternal OPD


Belum optimalnya proses pelaksanaan konsolidasi Laporan Keuangan
Penyampaianlaporan masih pada
manualBidang Akuntansi Badan Pengelolaan Keu

Material Machine Time


Kurangnya laporan sebagaibahan konsolidasi
Kurangnya sarana//media pendukung
Tidak penyusunan
tepatnyalaporan secara online
Laporan Operasional
dariOPD yang
disampaikan ke
Bidang Akuntansi
Berdasarkan analisis pohon masalah dapat dilihat bahwa yang menjadi
akar permasalahan isu “Kurang optimalnya proses pelaksanaan konsolidasi
Laporan Keuangan pada Bidang Akuntansi Badan Pengelolaan Keuangan dan
Aset Daerah Kabupaten Simalungun” yang dapat dicarikan pemecahannya
oleh penulis adalah “Kurangnya Pemahaman dari Pelaksana di OPD tentang
tata cara penyusunan Laporan Operasional dari OPD”.

5. Penetapan Gagasan dan Kegiatan Kreatif


Berdasarkan hasil analisis penyebab masalah dengan Fishbone, maka untuk
mengatasi isu prioritas yang diangkat, ditetapkan gagasan kreatif pemecahan isu
dan kegiatan-kegiatan kreatif sebagai berikut :

Isu Prioritas Gagasan Kretaif Kegiatan Kreatif


Pemecahan Isu Pemecahan Isu
1. Membuat modul
Kurang optimalnya proses Optimalisasi pelaksanaan
elektronik Petunjuk
pelaksanaan konsolidasi konsolidasi Laporan Pembuatan Laporan
Operasional bagi OPD;
Laporan Keuangan pada Keuangan pada Bidang 2. Membuat video Panduan
Bidang Akuntansi Badan Akuntansi Badan Laporan Operasional
bagi OPD;
Pengelolaan Keuangan Pengelolaan Keuangan dan
3. Membuat google form
dan Aset Daerah Aset Daerah Kabupaten X. untuk quesioner evaluasi
Kabupaten X. pemahaman peserta;
4. Memberikan sosialisasi
tentang Laporan
Operasional bagi OPD;
dan
5. Membuat google form
upload data untuk
memudahkan monitoring
penyampaian Laporan
Keuangan OPD dan
pengarsipan Laporan

Medan, April 2023

Drs. Ikhwan Faizan Nasution, M.AP

Anda mungkin juga menyukai