Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

ILMU TAUHID ATURAN


Dosen pengampu: Aminuddin Lubis.MA

Oleh:

Wilda Isnaini 0204232082


Suci Khairani Hasibuan 0204232048
Jannatun Naim 0204232079

JURUSAN HUKUM EKONOMI SYARIAH


UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SUMATERA UTARA
2023

1
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan

dalam menyelesaikan makalah tepat waktu. Tanpa rahmat dan pertolongan-Nya,

kami tidak akan mampu menyelesaikan makalah ini dengan baik. Tidak lupa

shalawat serta salam tercurahkan kepada Nabi agung Muhammad SAW yang

syafa’atnya kita nantikan kelak.

Penulisan makalah ini merupakan sebuah tugas dari dosen pengampu.

Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah untuk menambah wawasan dan

pengetahuan pada mata kuliah yang sedang dipelajari, agar kami semua menjadi

mahasiswa yang berguna bagi agama, bangsa dan negara.

Kami menyadari makalah ini masih perlu banyak penyempurnaan karena

kesalahan dan kekurangan. Kami terbuka terhadap kritik dan saran pembaca agar

makalah ini dapat lebih baik. Apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini,

baik terkait penulisan maupun konten, penulis memohon maaf. Demikian yang

dapat kami sampaikan. Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat.

Sumatera Utara , 10 Oktober 2023

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...................................................................................... 2

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ...................................................................................... 4

1.2 Rumusan Masalah ................................................................................. 5

1.3 Tujuam ................................................................................................... 5

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Ta’rif Aqidah dan Aqidah Islam ........................................................... 6

2.2 Pembentuk Aqidah - Aqidah Masyarakat ............................................. 7

2.3 Faktor - Faktor yang membentuk Aqidah Seseorang ........................... 9

2.4 Keistimewaan - Keistimewaan Aqidah Islam ..................................... 11

2.5 Pengaruh Aqidah Islam Terhadap Perorangan dan Masyarakat dan

Kebutuhan Manusia Kepada Aqidah Yang Benar ............................. 14

BAB III PENUTUP

KESIMPULAN ........................................................................................ 16

DAFTAR PUSTAKA

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Ilmu Tauhid dan Aqidah sangatlah relevan dalam konteks pemahaman dan

praktik agama Islam. Ilmu Tauhid dan Aqidah adalah dua konsep kunci dalam

agama Islam yang membentuk landasan iman bagi umat Muslim. Tauhid mengacu

pada keyakinan akan keesaan Allah dan penolakan terhadap penyekutuan-Nya

dengan apapun atau siapapun. Aqidah, di sisi lain, mengacu pada keyakinan

fundamental yang mencakup iman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-

kitab-Nya, para rasul-Nya, hari kiamat, dan takdir-Nya. Ketika kita melihat

perkembangan dunia modern, terutama dengan kemajuan teknologi dan

komunikasi, pemahaman dan pemeliharaan Ilmu Tauhid dan Aqidah menjadi

semakin penting.

Umat Islam dihadapkan pada berbagai tantangan, seperti perubahan sosial,

pengaruh budaya, dan konflik. Oleh karena itu, pemahaman yang kuat tentang Ilmu

Tauhid dan Aqidah akan membantu umat Muslim mempertahankan keyakinan

mereka, menjaga kesucian ajaran agama, dan menghadapi tantangan-tantangan

tersebut dengan keyakinan yang kokoh. Pemahaman yang mendalam tentang Ilmu

Tauhid dan Aqidah juga berperan penting dalam menjaga toleransi antarumat

beragama dan mempromosikan dialog antaragama, yang pada gilirannya dapat

membantu menciptakan kedamaian dan harmoni dalam masyarakat yang

multikultural. Oleh karena itu, melalui makalah ini, kita akan menjelajahi konsep-

konsep Ilmu Tauhid dan Aqidah, menggali pemahaman yang lebih dalam tentang

mereka.

4
1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah maka rumusan masalah yang dapat

dirumuskan sebagai berikut:

1. Apa yang dimaksud dengan Ta’rif Aqidah dan Aqidah Islam?

2. Bagaimana Pembentukan Aqidah - Aqidah Masyarakat?

3. Bagaimana Faktor - Faktor yang membentuk Aqidah Seseorang?

4. Bagaimana Keistimewaan - Keistimewaan Aqidah Islam

5. Bagaimana Pengaruh Aqidah Islam Terhadap Perorangan dan Masyarakat

dan Kebutuhan Manusia Kepada Aqidah Yang Benar

1.3 Tujuan

Tujuan dari makalah ini adalah:

1. Untuk menyediakan pemahaman yang mendalam tentang konsep Ilmu

Tauhid dan Aqidah dalam Islam, termasuk definisi, prinsip-prinsip utama,

dan nilai-nilai yang terkait.

2. Untuk menyoroti pentingnya memahami aqidah sebagai landasan iman

yang kuat dalam Islam, dengan fokus pada keyakinan kepada Allah,

malaikat, kitab-kitab suci, para rasul, hari kiamat, dan takdir.

3. Untuk memberikan wawasan yang berguna bagi pembaca dalam

memperkuat iman mereka, menjaga kesadaran akan nilai-nilai agama, dan

mengintegrasikan prinsip-prinsip aqidah dalam kehidupan mereka sehingga

mencapai kehidupan yang lebih bermakna dan sesuai dengan ajaran Islam.

5
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Ta’rif Aqidah dan Aqidah Islam

Aqidah adalah salah satu konsep paling sentral dalam Islam, dan memahami

aqidah Islam adalah penting untuk setiap Muslim. Aqidah berasal dari kata Arab

"‫ "عقيدة‬yang secara harfiah berarti keyakinan atau kepercayaan. Dalam konteks

agama Islam, aqidah merujuk pada kumpulan keyakinan dan prinsip-prinsip utama

yang membentuk fondasi iman seorang Muslim. Ini mencakup keyakinan tentang

Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, hari kiamat, dan

takdir-Nya.

Aqidah Islam adalah konsep keyakinan yang memandu semua aspek

kehidupan seorang Muslim. Ini adalah iman dalam Tawhid, yaitu keyakinan pada

keesaan Allah, bahwa Allah adalah Tuhan yang Maha Esa tanpa sekutu, yang

menciptakan alam semesta, memelihara semua yang ada, dan memiliki otoritas

tertinggi dalam segala hal. Aqidah Islam juga mencakup keyakinan pada risalah,

yaitu keyakinan bahwa Allah telah mengutus rasul-rasul-Nya untuk membimbing

manusia dan menyampaikan pesan-pesan-Nya melalui kitab-kitab suci seperti Al-

Quran. Selain itu, aqidah Islam mempengaruhi cara seorang Muslim menjalani

hidup sehari-hari, mulai dari ibadah, etika, hingga tindakan sosial.

Memahami dan mempraktikkan aqidah Islam adalah bagian integral dari

kehidupan seorang Muslim. Ini bukan hanya tentang pemahaman konsep-konsep

aqidah, tetapi juga tentang menginternalisasi nilai-nilai yang terkandung dalam

keyakinan tersebut. Keyakinan dalam keesaan Allah mengarahkan seorang Muslim

6
untuk beribadah hanya kepada-Nya, menjalani hidup dengan keadilan, dan

memiliki sikap tawakkal (percaya sepenuhnya pada Allah). Keyakinan dalam

risalah mengharuskan seorang Muslim untuk mengikuti ajaran-ajaran rasul-rasul

dan merenungkan ajaran-ajaran dalam kitab-kitab suci.

Penting untuk memahami bahwa aqidah Islam bukan hanya sesuatu yang

teoretis, tetapi juga praktis. Ini memengaruhi bagaimana seorang Muslim

berinteraksi dengan dunia sekitarnya. Misalnya, aqidah Islam mendorong kasih

sayang, belas kasihan, dan keadilan terhadap sesama, serta menjunjung tinggi nilai-

nilai seperti kejujuran dan integritas dalam semua aspek kehidupan. Aqidah Islam

juga memberikan penghiburan dan ketenangan pikiran kepada individu,

mengingatkan mereka akan pertanggungjawaban di akhirat dan memotivasi untuk

berbuat baik. Pemahaman yang kuat tentang Ta'rif Aqidah dan Aqidah Islam sangat

penting bagi setiap Muslim, karena ini membantu mengokohkan iman mereka dan

memberikan arahan dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Ini juga membantu

menjaga kesucian ajaran agama dan mencegah terjadinya penyimpangan dalam

keyakinan. Selain itu, Aqidah Islam adalah pondasi dari praktik ibadah dan etika,

yang berarti pemahaman yang benar tentang Aqidah sangat penting dalam

menjalani kehidupan sehari-hari yang sesuai dengan ajaran Islam. Dengan

memahami Ta'rif Aqidah dan Aqidah Islam dengan baik, umat Islam dapat

memperkuat iman mereka, menghadapi tantangan dalam hidup, dan menjalani

kehidupan sesuai dengan nilai-nilai agama mereka.

2.2 Pembentuk Aqidah - Aqidah Masyarakat

Pembentukan Aqidah dalam masyarakat adalah proses yang sangat signifikan

dalam agama Islam, karena aqidah adalah fondasi utama iman dan keyakinan umat

7
Muslim. Aqidah mencakup keyakinan pada Allah, para malaikat, kitab-kitab suci,

para rasul, hari kiamat, dan takdir. Pembentukan aqidah ini sangat memengaruhi

cara individu berperilaku dan berinteraksi dalam masyarakat. Aqidah individu

memiliki dampak yang signifikan pada aqidah masyarakat. Individu adalah

komponen dasar dari masyarakat, dan keyakinan serta nilai-nilai yang mereka bawa

membentuk karakter kolektif. Jika sebagian besar individu dalam masyarakat

memiliki pemahaman aqidah yang kuat dan benar, maka cenderung menciptakan

masyarakat yang berlandaskan pada nilai-nilai kebaikan, etika, dan moral yang

sesuai dengan ajaran agama Islam. Sebaliknya, jika aqidah individu lemah atau

keliru, hal ini dapat mengakibatkan pemahaman aqidah yang lemah dalam

masyarakat, yang dapat berdampak negatif pada norma sosial dan perilaku kolektif.

Keluarga memainkan peran kunci dalam pembentukan aqidah. Keluarga adalah

lingkungan pertama di mana seseorang diperkenalkan kepada nilai-nilai agama.

Orangtua berperan sebagai model peran dalam beribadah dan menjalankan aqidah

yang benar. Anak-anak biasanya mengamati dan meniru perilaku orangtua mereka,

sehingga pendidikan agama yang kuat di rumah sangat penting. Pendidikan formal

juga memiliki dampak signifikan dalam membentuk aqidah masyarakat. Sekolah-

sekolah agama, pesantren, dan lembaga pendidikan Islam lainnya memiliki

tanggung jawab dalam memberikan pemahaman yang mendalam tentang aqidah.

Di sini, para guru dan ulama memainkan peran penting dalam membimbing siswa

untuk memahami dan mempraktikkan aqidah yang benar sesuai dengan ajaran

Islam. Lingkungan sosial dan budaya juga turut berperan dalam pembentukan

aqidah. Masyarakat yang taat beragama, berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan

keagamaan, dan menjaga nilai-nilai moral cenderung mempengaruhi individu

8
untuk menguatkan aqidah mereka. Sebaliknya, jika individu hidup dalam

masyarakat yang sekuler atau cenderung menjauh dari ajaran agama, maka aqidah

mereka mungkin lemah. Media dan teknologi modern juga memainkan peran dalam

membentuk aqidah. Informasi yang tersedia di media sosial dan internet dapat

memengaruhi pandangan seseorang tentang aqidah. Oleh karena itu, penting bagi

individu untuk memilah dan menyaring informasi yang mereka terima agar sesuai

dengan ajaran agama.

2.3 Faktor - Faktor yang membentuk Aqidah Seseorang

Aqidah seseorang, atau keyakinan fundamental dalam agama Islam, merupakan

hasil dari sejumlah faktor yang kompleks dan bervariasi. Pembentukan aqidah tidak

terbatas pada satu aspek saja, melainkan dipengaruhi oleh berbagai hal, baik

internal maupun eksternal. Dalam pemahaman Islam, beberapa faktor yang

berperan dalam membentuk aqidah seseorang adalah sebagai berikut:

• Pendidikan dan Pengajaran Agama

Salah satu faktor paling krusial dalam pembentukan aqidah adalah

pendidikan dan pengajaran agama. Ini termasuk pengenalan ajaran Islam,

pemahaman tentang Tawhid (keesaan Allah), dan pemahaman tentang

prinsip-prinsip agama. Guru, pendeta, dan ulama berperan dalam

memberikan pemahaman yang benar tentang agama kepada individu, baik

melalui sekolah, madrasah, atau lembaga-lembaga pendidikan lainnya.

• Keluarga

Keluarga memegang peran utama dalam membentuk aqidah

seseorang. Nilai-nilai yang diterapkan dalam lingkungan keluarga, praktik

keagamaan sehari-hari, dan contoh yang diberikan oleh orang tua sangat

9
memengaruhi pemahaman anak tentang agama. Keluarga merupakan

tempat pertama di mana individu diperkenalkan kepada keyakinan agama

dan ketaatan terhadap ajaran Islam.

• Lingkungan Sosial dan Kultural

Lingkungan di sekitar individu juga memainkan peran penting

dalam membentuk aqidah. Interaksi dengan teman sebaya, tetangga, dan

masyarakat sekitar dapat memengaruhi pemahaman individu tentang

agama. Nilai-nilai dan budaya masyarakat tempat individu tinggal juga bisa

berdampak pada keyakinan dan praktik agama.

• Pengalaman Pribadi

Pengalaman pribadi, baik yang bersifat positif maupun negatif,

dapat memengaruhi aqidah seseorang. Pengalaman ini mencakup peristiwa-

peristiwa penting dalam hidup individu, seperti krisis, kebahagiaan,

keberhasilan, atau kesulitan. Reaksi individu terhadap pengalaman ini dapat

memperkuat atau melemahkan aqidah mereka.

• Pengaruh Media dan Teknologi

Dalam era globalisasi dan perkembangan teknologi komunikasi,

media massa memiliki pengaruh besar dalam membentuk aqidah. Informasi

yang disampaikan melalui media sosial, televisi, dan internet dapat

mempengaruhi pandangan dan nilai-nilai individu terhadap agama. Oleh

karena itu, literasi media dan filtrasi informasi sangat penting dalam

menjaga aqidah yang kuat.

• Kesadaran Keagamaan dan Refleksi Pribadi

10
Kesadaran akan agama dan refleksi pribadi atas keyakinan agama

juga merupakan faktor yang memengaruhi pembentukan aqidah. Individu

yang lebih sadar akan agamanya dan yang memiliki waktu untuk

merenungkan keyakinan agamanya cenderung memiliki aqidah yang lebih

kuat.

2.4 Keistimewaan - Keistimewaan Aqidah Islam

Aqidah Islam memiliki sejumlah keistimewaan yang menjadikannya suatu

keyakinan yang unik dan mendasar bagi umat Muslim. Keistimewaan-

keistimewaan ini merupakan dasar utama bagi kepercayaan dan praktik agama

Islam, dan mereka membentuk inti dari pandangan dunia dan etika umat Muslim.

Berikut adalah sejumlah keistimewaan yang membedakan Aqidah Islam dari

keyakinan agama lainnya:

• Tauhid (Keesaan Allah)

Salah satu keistimewaan utama aqidah Islam adalah konsep Tauhid,

yaitu keyakinan akan keesaan Allah. Ini berarti bahwa hanya ada satu Allah,

dan tidak ada dewa lain yang memiliki kekuasaan. Konsep Tauhid adalah

inti dari agama Islam dan membedakannya dari kepercayaan lain yang

mungkin mencakup penyembahan berhala atau entitas lain selain Allah.

• Rasul-rasul dan Kitab-kitab Suci

Islam mengakui dan menghormati para rasul yang telah diutus oleh

Allah untuk membimbing manusia, termasuk Nabi Muhammad sebagai

rasul terakhir. Selain itu, Islam juga mengakui kitab-kitab suci yang

diwahyukan oleh Allah, seperti Al-Quran. Keistimewaan ini menunjukkan

11
bahwa Islam adalah agama yang berakar pada wahyu ilahi dan memiliki

pandangan dunia yang jelas dan terstruktur.

• Hari Kiamat dan Akhirat

Islam mengajarkan keyakinan akan adanya Hari Kiamat, yaitu hari

ketika seluruh manusia akan dihidupkan kembali dan diadili oleh Allah

berdasarkan perbuatan baik dan buruk mereka. Keyakinan akan akhirat dan

hari perhitungan ini memberikan motivasi moral bagi umat Muslim untuk

menjalani kehidupan yang baik dan bertanggung jawab.

• Kesetaraan dan Keadilan

Aqidah Islam menekankan prinsip kesetaraan di antara umat

manusia dan prinsip keadilan. Semua individu, tanpa memandang ras, suku,

atau latar belakang sosial, dianggap setara di hadapan Allah dan hukum

Islam. Prinsip ini juga tercermin dalam tindakan kebaikan dan berbagi

rezeki kepada sesama. Pentingnya menghormati hak-hak dan martabat

setiap individu tanpa memandang ras, warna kulit, atau status sosial.

Keadilan sosial juga dijunjung tinggi dalam Aqidah Islam, yang

menekankan pentingnya berbagi harta dan bantuan kepada yang

membutuhkan, serta melarang perlakuan tidak adil terhadap siapa pun. Ini

menciptakan landasan bagi masyarakat yang adil dan berkeadilan.

• Keseimbangan antara Dunia dan Akhirat.

Islam menekankan pentingnya menjalani kehidupan dunia dengan

bijak tanpa melupakan persiapan untuk akhirat. Keistimewaan ini

menciptakan keseimbangan antara aspek duniawi dan spiritual dalam

kehidupan seorang Muslim. Dalam Islam, iman pada Allah, takdir-Nya, dan

12
hari kiamat tidak hanya relevan untuk kehidupan akhirat, tetapi juga harus

membimbing tindakan sehari-hari dalam dunia ini. Ini menciptakan

kerangka kerja yang seimbang di mana umat Islam didorong untuk

berpartisipasi dalam kehidupan dunia, tetapi tidak boleh melupakan tujuan

akhirat yang lebih abadi

• Kepedulian terhadap Masyarakat dan Lingkungan

Aqidah Islam mengajarkan tanggung jawab sosial dan lingkungan,

yang mencakup perintah untuk berbuat baik kepada sesama, memberikan

zakat (sumbangan kepada yang membutuhkan), dan menjaga alam. Ini

mencerminkan kepedulian Islam terhadap kebaikan umum dan lingkungan.

Aqidah Islam menawarkan landasan moral yang kokoh, keprihatinan

terhadap kesejahteraan masyarakat, dan perhatian pada lingkungan alam. Ini

menjadikan Islam sebagai agama yang mendorong individu untuk menjadi

anggota masyarakat yang bertanggung jawab dan peduli terhadap

lingkungan, sekaligus memperkuat ikatan sosial dan spiritual antarindividu

dalam semangat persaudaraan dan kasih sayang.

• Kemampuan untuk Berkembang dan Beradaptasi

Aqidah Islam memiliki fleksibilitas yang memungkinkannya

berkembang dan beradaptasi dengan perubahan zaman tanpa mengorbankan

prinsip-prinsip dasarnya. Ini memungkinkan Islam untuk terus relevan

dalam berbagai konteks sosial dan budaya. Keistimewaan Aqidah Islam

juga terletak pada kemampuannya untuk menjawab pertanyaan dan

tantangan baru yang muncul seiring berjalannya waktu. Melalui interpretasi

dan penelitian yang mendalam, Aqidah Islam dapat memberikan panduan

13
dan solusi bagi berbagai permasalahan yang timbul dalam masyarakat

modern. Ini mencerminkan kemampuan agama Islam untuk tetap relevan

dan memberikan arah moral dalam situasi yang semakin kompleks dan

berubah.

2.5 Pengaruh Aqidah Islam Terhadap Perorangan dan Masyarakat dan

Kebutuhan Manusia Kepada Aqidah Yang Benar

Pengaruh aqidah Islam terhadap individu dan masyarakat memiliki dampak

yang signifikan dalam berbagai aspek kehidupan. Aqidah Islam, sebagai fondasi

keyakinan utama dalam agama Islam, memberikan arah moral dan etika kepada

individu dan memengaruhi dinamika sosial masyarakat. Selain itu, kebutuhan

manusia akan aqidah yang benar dalam kehidupan sehari-hari juga sangat penting

untuk memahami dan menghayati agama Islam. Pengaruh aqidah Islam pada

individu sangat kuat. Aqidah memberikan kerangka kerja etika dan moral yang kuat

bagi individu. Keyakinan dalam Tawhid, atau keesaan Allah, membentuk dasar dari

segala tindakan individu dalam hidupnya. Ini mencakup ketaatan kepada ajaran

Islam, pemahaman akan halal dan haram, serta tanggung jawab moral terhadap diri

sendiri dan sesama. Aqidah mengajarkan nilai-nilai seperti kejujuran, keadilan,

kasih sayang, dan belas kasihan, yang membimbing individu dalam perilaku yang

sesuai dengan prinsip-prinsip agama.

Aqidah Islam memberikan makna dalam hidup individu. Keyakinan akan

akhirat dan hari kiamat memberikan tujuan yang jelas dalam hidup, mendorong

individu untuk berbuat baik, berbuat adil, dan menjalani hidup dengan kesadaran

akan pertanggungjawaban di akhirat. Ini juga memberikan ketenangan pikiran dan

14
ketabahan dalam menghadapi cobaan dan kesulitan dalam kehidupan. Pengaruh

aqidah Islam tidak terbatas pada tingkat individu saja, melainkan juga memiliki

dampak besar pada tingkat masyarakat. Aqidah Islam mengilhami norma-norma

dan nilai-nilai sosial yang menjadi dasar bagi perilaku dan interaksi sosial. Hal ini

mencakup upaya untuk menjaga keadilan, memberikan bantuan kepada yang

kurang mampu, dan menjunjung tinggi prinsip-prinsip kemanusiaan. Aqidah juga

mempromosikan persaudaraan dan persatuan di antara umat Islam, yang dapat

membentuk masyarakat yang kokoh dan solid.

Aqidah Islam memiliki peran dalam menjaga ketertiban sosial. Ketika

masyarakat memiliki pemahaman yang benar tentang aqidah, hal ini dapat

mengurangi tindakan kriminal, konflik, dan ketidakadilan sosial. Aqidah

mengajarkan individu untuk berbuat baik, berperilaku baik, dan menjauhi segala

bentuk kejahatan. Kebutuhan manusia akan aqidah yang benar adalah landasan

yang kuat dalam kehidupan sehari-hari. Manusia secara alami mencari arti, tujuan,

dan makna dalam hidupnya. Aqidah memberikan jawaban atas pertanyaan-

pertanyaan fundamental ini. Manusia merasa perlu untuk memiliki keyakinan yang

kokoh sebagai panduan dalam menghadapi tantangan hidup, mengatasi ketakutan,

dan mencari kedamaian batin. Aqidah yang benar memberikan kerangka spiritual

yang diperlukan untuk memahami kehidupan, baik dalam kebahagiaan maupun

kesulitan.

15
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Aqidah Islam memiliki dampak yang sangat signifikan dalam kehidupan

manusia. Aqidah bukan sekadar keyakinan teoretis, melainkan juga menjadi

panduan moral, etika, dan tujuan hidup dalam agama Islam. Pada tingkat individu,

aqidah Islam memberikan kerangka kerja yang kokoh untuk perilaku dan tindakan.

Keyakinan dalam Tawhid membimbing individu untuk berperilaku jujur, adil, dan

penuh kasih sayang. Aqidah memberikan arti dalam hidup, dengan mengingatkan

individu akan pertanggungjawaban di akhirat dan memberikan ketenangan batin

dalam menghadapi cobaan. Pada tingkat masyarakat, aqidah Islam mempengaruhi

norma-norma sosial dan nilai-nilai yang membentuk dasar interaksi sosial. Ini

mencakup upaya menjaga keadilan, memberikan bantuan kepada yang

membutuhkan, dan mempromosikan persaudaraan. Aqidah juga memainkan peran

dalam menjaga ketertiban sosial dan mengurangi tindakan kriminal dan

ketidakadilan.

Kebutuhan manusia akan aqidah yang benar adalah landasan yang kuat

dalam hidup sehari-hari. Manusia secara alami mencari arti dan makna dalam

hidupnya, dan aqidah memberikan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan ini. Aqidah

yang benar memberikan panduan spiritual yang diperlukan untuk menghadapi

tantangan kehidupan, mengatasi ketakutan, dan mencari kedamaian batin. Aqidah

juga membantu menjaga keseimbangan antara aspek spiritual dan dunia materi.

Dalam dunia yang semakin kompleks, aqidah Islam juga memberikan stabilitas dan

keseimbangan. Dengan memahami aqidah yang benar, individu dan masyarakat

16
dapat menjalani kehidupan yang lebih bermakna, penuh dengan nilai-nilai yang

positif, dan menjaga harmoni dalam masyarakat yang multikultural. Penting untuk

memahami dan menghayati aqidah Islam dengan benar, baik pada tingkat individu

maupun masyarakat. Hal ini tidak hanya memperkukuh keimanan individu, tetapi

juga berkontribusi pada pembentukan masyarakat yang adil, stabil, dan harmonis.

3.1 Saran

1. Pemahaman yang Mendalam untuk terus meningkatkan pemahaman

tentang aqidah Islam.

2. Aqidah yang benar juga memerlukan praktik aktif dalam kehidupan sehari-

hari.

3. Meluangkan waktu untuk merenungkan keyakinan Anda secara pribadi.

17
DAFTAR PUSTAKA

ANAM-NIM, C. H. O. I. R. U. L. (2009). MUSYKILAT TARJAMAH AL JUMLAH


ALLATI FIHA AL FI KITAB AL-FIRAQ AL-ISLAMIYAH LI SYAIKH
ISHAQ BIN AQIL AZUZ AL MAKKI (Doctoral dissertation, UIN Sunan
Kalijaga Yogyakarta).

At-Tamimi, S. M. (2004). Kitab tauhid. Alladhi huwa Haqq al-Ilahi ‘ala ‘Abid.

Daniel, Y. I. (2014). Aqidah Islam. Yayasan Do'a Para Wali.

Effendy, S. (2019). Implementasi Kurikulum 2013 Mata Pelajaran Aqidah Akhlak


Dalam Membentuk Karakter Siswa Kelas X Bahasa Di Madrasah Aliyah
Negeri Rejang Lebong. Annizom, 4(2).

Hilyah, A. (2021). Mudah Belajar Aqidah Islam. GUEPEDIA.

Luthfiyana, A. (2022). Do'a perspektif remaja Majlis Ta’lim Al-Mubaarok Depok


Jawa Barat: Analisis Aqidah Sam'iyyat Kh.Choer Affandi (Doctoral
dissertation, UIN Sunan Gunung Djati Bandung).

18

Anda mungkin juga menyukai