Anda di halaman 1dari 4

No. Dokumen : FRM.

024/PKC/ADMEN
No.Revisi : 01
Tgl.Tertib : 23 Januari 2019

NOTULEN RAPAT

Hari : Senin
Tanggal : 15 April 2019
Waktu : 09.00 sd 12.00
Tempat : RPETRA Intiland Kelurahan Semper Barat
Pimpinan Rapat : Lurah Semper Barat
Acara : Lokakarya Mini Tribulanan Lintas sektor pertama
Peserta Rapat : Sekretaris Kelurahan Semper barat, Kasie Kesra Semper Barat,
Ketua PTSP semper Barat, Babinsa Semper Barat, Ketua Satpol PP Semper Barat, Ketua
TP PKK Semper Barat, para Ketua RW di wilayah Kel Semper Barat, perwakilan Ketua RT
di wilayah Semper Barat, Koordinator dan ketua kader Jumantik, Posyandu lansia dan
Posyandu balita di wilayah Kel Semper Barat

A. BAHASAN MATERI RAPAT


Susunan acara :
1. Pembukaan oleh MC
2. Kata sambutan oleh Bapak Lurah Semper Barat
3. Paparan kinerja dan capaian program puskesmas semper barat 1, 2 dan 3 tahun
2018
4. Diskusi dan Tanya jawab
5. Penutup
6. Penandatanganan kesepakatan / komitmen bersama lintas sector

Dalam sambutannya, bapak Lurah Semper Barat mengatakan bahwa perlu ada
kolaborasi lintas sector dalam mengatasi permasalahan kesehatan di wilayah. Selain itu
diperlukan inovasi-inovasi dalam program/kegiatan puskesmas.
Salah satunya seperti Rakalisa di RW 04 Kel Semper barat yang dibentuk oleh
warga RW 04 Kel Semper Barat, Rakalisa kepanjangan dari Gerakan Masyarakat Peduli
Kesehatan.
Selain itu ada inovasi Jumanji yaitu Juru Pemantau Gizi yang anggotanya adalah
para kader jumantik di wilayah.
Setelah sambutan Lurah Semper Barat dilanjutkan dengan paparan Kepala
Puskesmas Semper barat 1. Isi paparannya tentang data demografi Puskesmas Semper
Barat 1, kegiatan perencanaan yaitu pembentukan tim perencanaan puskesmas (P1),
rapat SMD dan MMD, lokmin petugas puskesmas untuk merumuskan analisa masalah,
menetapkan prioritas masalah dalam SMD dan MMD, menyusun RUK dan RPK
puskesmas.
Dilanjutkan dengan siklus P2 yaitu pelaksanaan dan penggerakkan kegiatan
puskesmas yang terdiri dari UKP (Upaya Kesehatan Perorangan) dan UKM (Upaya
Kesehatan Masyarakat). Kegiatan UKP terdiri dari layanan umum, anak, lansia, gigi, KIA
dan KB, Gizi, Laboratorium, Farmasi, dan layanan bersalin. Kegiatan UKM terdiri dari
UKM esensial yaitu Promkes kegiatannya antara lain penyuluhan di posyandu lansia,
posyandu balita, penyuluhan pencegahan DBD kepada warga saat PSN, penyuluhan
tentang PHBS dan Kesehatan Reproduksi di sekolah. Kemudian program Gizi
kegiatannya antara lain Keluarga Binaan dan Pemantauan Makan bayi dan anak
(PMBA) untuk balita gizi buruk, yaitu kegiatan pendampingan oleh tenaga gizi
puskesmas kepada balita yang gizi buruk di wilayah pkm SB1, pemantauan sampai naik
berat badannya. Kegiatan P2P antara lain PE (penyelidikan Epidemiologi) saat ada
kasus dbd di warga, PE kepada pasien suspek difteri, penjangkauan kasus TBC paru di
wilayah, yaitu kunjungan ke rumah pasien TBC, melakukan skrining kontak serumah
penderita TBC, kegiatan foging focus di wilayah. Kegiatan program KIA dan KB antara
No. Dokumen : FRM.024/PKC/ADMEN
No.Revisi : 01
Tgl.Tertib : 23 Januari 2019

lain Kelas ibu hamil, memberikan penyuluhan kepada ibu hamil akan resiko selama
kehamilan dan persalinan yang perlu diwaspadai, kelas ibu yaitu memberikan
penyuluhan kepada ibu mengenai cara mengolah makanan untuk bayi dan balita agar
tercukupi zat gizinya, skrining tumbuh kembang anak di Posyandu balita dan memakai
aplikasi e-pelita untuk laporannya, melakukan skrining IVA pada wanita usia subur di
wilayah pkm SB1.
Kemudian dilanjutkan dengan kegiatan Pengawasan dan Pengendalian di
puskesmas (P3) antara lain melalui audit internal oleh Kepala Puskesmas dan tim audit
internal puskesmas, dan juga dilakukan Akreditasi dari Kementerian Kesehatan RI. Pkm
SB1 telah mendapatkan Sertifikat Akreditasi dari Kementerian Kesehatan RI pada bulan
Maret 2018.
Selanjutnya paparan oleh Kepala Puskesmas Semper barat 2 yang memaparkan
mengenai permasalahan yang ada di Puskesmas SB2, analisa masalahnya dan
alternative solusi yang diambil dalam bentuk kegiatan-kegiatan Puskesmas. Di
Puskesmas SB2 ada Prolanis yaitu kegiatan pemeriksaan kesehatan kepada pasien
penyakit kronis, yang berupa penyuluhan kesehatan, senam prolanis dan pemeriksaan
kesehatan tekanan darah, gula, kolesterol, asam urat setiap bulannya.
Dan dilanjutkan dengan paparean Kepala Puskesmas Semper barat 3 yang hamper
sama yaitu menjelaskan mengenai kegiatan-kegiatan di Puskesmas beserta capaian
SPM nya.
Setelah itu acara dilanjutkan dengan diskusi dan Tanya jawab. Peserta yang hadir
cukup aktif dan beberapa memberikan pertanyaan.
Pertanyaan-pertanyaan dari peserta antara lain sebagai berikut :
1. Pertanyaan dari Bpk Ketua RT 10 RW 05 Kel Semper Barat : “ Bisa tidak ambulance
disediakan di puskesmas semper barat 2?” Kemudian dijawab oleh Kepala Puskesmas
Semper Barat2, dr. Yuni : “untuk puskesmas kelurahan memang belum bisa disediakan
ambulance. Jika memang diperlukan maka dapat menghubungi kami puskesmas untuk
kami sambungkan ke puskesmas kecamatan Cilincing.”
2. Pertanyaan selanjutnya dari Ibu Mersiana, guru UKS SMP 231 : “Sekolah saya
sering mendapatkan penyuluhan dari nakes puskesmas, selain itu juga mendapatkan tablet
tambah darah, khusus untuk kelas 9, karena mereka sudah tidak full datang ke sekolah,
bagaimana dengan pemberian TTD tersebut setiap hari jumatnya. Bagaimana jika tim
kader membantu membagikan TTD untuk anak sekolah?” Dijawab oleh dr. Yuni :
“Pemberian TTD masih berjalan, Rencana minggu depan tim UKS akan ke sekolah untuk
koordinasi.”
Selanjutnya sharing pengalaman dari Pak Herman, guru UKS SMA 92 : “Tablet
tambah darah diberikan untuk kelas 10-12, karena 12 sudah mau lulus, maka untuk kelas
10-11 tetap berjalan. Jika siswa tersebut libur, maka minggu depannya kami berikan 2.
untuk siswi yang menstruasi, kami berikan selama proses menstruasi. Untuk laki-laki yang
mengalami anemia pun kami berikan tablet tambah darah. Efek samping obat itu memang
mual, dll. api hal tersebut bagaimana kita menjelaskan kepada anak anak tersebut agar
tetap mengkonsumsi tablet tambah darah.”
3. Pertanyaan berikutnya dari Ibu Nurhayati kader RW 14 : “Di Puskesmas Semper
Barat 3 belum ada poli gigi, jika kita ingin periksa gigi apakah perlu rujukan terlebih dahulu?
Dan untuk pemeriksaan gigi di PAUD, apakah bisa dari puskesmas semper barat 1 atau
tetap bisa dari semper barat 3? Dijawab oleh Kepala Puskesmas Semper Barat 3, dr.
Sriwidiani : “Untuk poli gigi, Puskesmas semper barat 3 sudah mengajukan untuk
membuka poli gigi pada puskesmas kecamatan. Jika ingin periksa gigi maka bisa langsung
ke puskesmas kelurahan semper barat 1 tanpa rujukan. Dan untuk pemeriksaan gigi di
PAUD dapat berkoordinasi dengan petugas gigi di puskesmas kelurahan Semper Barat 1.”
Tambahan jawaban dari Kepala Puskesmas Semper Barat 1, dr. Caroline Mega rosari :
“Jika ibu memerlukan pemeriksaan gigi di PAUD dapat bersurat ke Puskesmas kelurahan
Semper Barat 1 ditujukan kepada Kepala Puskesmas kelurahan Semper Barat 1.”
Tambahan dari Bapak Lurah Semper Barat (Pak Benhard) :
1. Belum semua RW memiliki Posbindu (baru 7 RW dari 17 RW). Berdasarkan hasil
MMD, kelurahan sudah mengajukan anggaran untuk posbindu di tahun 2020. Anggaran
tersebut berupa alat kesehatan (berat badan, tinggi badan, alat cek darah sederhana,
No. Dokumen : FRM.024/PKC/ADMEN
No.Revisi : 01
Tgl.Tertib : 23 Januari 2019

snack). Namun belum dapat dianggarkan untuk honor kader Posbindu. Pak Lurah Semper
Barat menyampaikan arahannya agar pak RW membentuk Posbindu di RW yang belum
ada posbindunya.
2. Permintaan ibu-ibu terkait lemari di posyandu, baru bisa dianggarkan kelurahan
tiap RW dapat 1 lemari pada tahun 2020.

3. Untuk perwakilan sekolah, harap pembina UKS membentuk Jumantik cilik dari
dokter kecil yang sudah dibentuk untuk melakukan pemantauan jentik secara rutin. Pak
Lurah bersama petugas kelurahan dan petugas Puskesmas saat PSN di beberapa sekolah
menemukan banyak jentik.

4. Pak Lurah juga menyampaikan usulannya agar dibuat inovasi untuk mengatasi
permasalahan TBC di wilayah Puskesmas Semper Barat 1 dan dibentuk kader untuk
memantau dan memastikan pasien TBC minum obat secara teratur dan tidak terputus
obatnya.

5. Untuk mendukung kegiatan Germas di masyarakat Semper Barat, Pak Lurah


mengusulkan untuk diadakan kegiatan germas secara massal se-kelurahan Semper Barat
dengan tempatnya bergantian.

B. KESIMPULAN

1. Diharapkan semua RW mempunyai Posbindu.


2. Di sekolah dibentuk Jumantik cilik untuk melakukan PSN secara rutin
3. Puskesmas Semper Barat 1 membuat inovasi kegiatan untuk mengatasi
permasalahan TBC di wilayahnya
4. Melakukan kegiatan Germas se-kelurahan Semper Barat dengan lokasi
bergantian

C. TINDAK LANJUT

1. Meningkatkan pelayanan posbindu di wilayah puskesmas Semper Barat 1,


berkoordinasi dengan ketua-ketua RW agar membuat perencanaan kegiatan Posbindu di
tiap RW terutama untuk honor kader posbindu.
2. Melakukan koordinasi dengan Kepala Sekolah dan guru UKS di tiap sekolah agar
membentuk dokter kecil yang juga sebagai tim jumantik cilik di sekolah tersebut. Dan
melakukan PSN secara rutin dan hasilnya dilaporkan ke Puskesmas. Puskesmas
menyiapkan format lapopran Jumantik dari sekolah.
3. Melakukan rapat koordinasi di Puskesmas pada bulan Mei untuk membahas
inovasi permasalahan TBC di wilayah puskesmas Semper Barat 1.
4. Melakukan koordinasi dengan Kepala Puskesmas Semper Barat 1, 2, 3 dan
Kelurahan Semper Barat untuk waktu pelaksanaan, acara dan tempat pelaksanaan
kegiatan Kampanye Germas di tempat-tempat umum wilayah kelurahan Semper Barat.

Jakarta, 15 April 2019

Mengetahui,
Kepala Puskesmas Kelurahan Semper Barat 1 Notulis,

dr. Caroline Mega Rosari Bd. Maria Purba, Amd. Keb.


NIP. 198211212014032001 NIP. 196708141996032003

Anda mungkin juga menyukai