Anda di halaman 1dari 32

Wolbachia: inovasi dan

keamanannya

Warsito Tantowijoyo

Nov 27, 2023


Trend perkembangan kasus demam
berdarah dengue
Jumantik PSN + Revitalisasi
Larvasida Fogging Kelambu
Penanggulangan Larvasida 3M COMBI COMBI G1R!J Pokjanal Wolbachia
selektif 2 siklus 3M
80

70

60

50

40

30

20 18,82

10

0 0,72
1968 1970 1972 1974 1976 1978 1980 1982 1984 1986 1988 1990 1992 1994 1996 1998 2000 2002 2004 2006 2008 2010 2012 2014 2016 2018 2020 2022

Upaya IR

Kasus sampai Minggu ke 30 Tahun 2023 adalah 51.742 Kasus (IR DBD
18,82/100.000) dengan Angka kematian 373 Kasus (CFR = 0,72)
Dinamika populasi nyamuk: survivor yang
unggul

Tempat
Cuaca dan
Reproduks perinduka
global Dormansi Resistensi Manusia
i: unggul n yang
warming
melimpah
Nyamuk ber-Wolbachia
Jejak penemuan Wolbachia
Kemenkes: Piloting 5
kota
Feasibiltas
• Kapasitasi
• Fasilitas
• Penyiapan koloni

Regulasi
Studi dampak
• Proposal
• Perijinan
• Etik
Pengembangan model
Studi resiko implementasi
• Kelimpahan dan
kesamaan Wolbachia

2011-2013 2014-2016 2016-2020 2021-2022 2023-2026

Risk asseement Studi implementasi:


Risk asseement • Kota Yogyakarta
(control)
• Sleman: 13 kec
Studi skala kecil • Bantul: 11 kec
• Apakah Wolbachia Model implementasi
bisa establish?
Wolbachia: Aku adalah?
• Bakteri intraseluler, Ricketsia
• Gram negative
• Non-spora
• Tidak ada hubungannya dengan
penyakit rickettsia
• Asosiasi dengan inang: Parasit obligat
• Tidak mutlak parasite karena pengaruh
negative terhadap inang bisa sangat
minimalis atau bahkan bisa positif
• Sangat tergantung pada hidupnya inang
(intraseluler)

• Strain: 4000-5000
• Yang digunakan dalam teknologi ini: wMel,
diisolasi dari Droshopila melanogaster

• Transmisi maternal
• Diturunkan lewat jalur betina: imperfect dan
perfect transmission
Wolbachia: Umum ditemukan di sekitar
kita

• WMP Yogyakarta (2014-2015)


melakukan survei dengan mengkoleksi
serangga yang umum di sekitar hunian
(pertanian, kebun, halaman, dalam
rumah)
• Hasil menunjukkan: 44.9% serangga
sampel positif Wolbachia
• Kumbang, kupu-kupu, nyamuk, lalat,
tetabuhan (tawon-tawonan), belalang.
• Wolbachia sangat umum ditemukan di
sekitar kita
Wolbachia di antropoda: wMel dimana?
• wMel hanya hidup
di kelompok
serangga, berbeda
dengan Wolbachia
Springtail: kutu pegas
di cacing filaria
Rayap • Pengembangan
Nematoda Wolbachia di
Indonesia
• wMPop: kurang
Filariasis Serangga
established di lab
• wAlb+wMpop:
komplikasi infeksi
Tetabuhan Serangga • wAlb: kestabilan
interaksi
• wMel: Stabil
interaksi di lab dan
Gert et al. 2014 lapangan
Wolachia di tubuh serangga: dimana?

• Energi dari
inangnya:
• Mitokondria
• Seluruh jaringan
tubuh serangga
• Densitas tinggi di
jaringan
reproduksi:
kelangsungan
regenerasi
Wolbachia dan penyebarannya: alamiah,
maternal transmission
• Penyebaran vertikal,
TIDAK penyebaran
horizontal:
• Spesifikasi ke inang
sangat tinggi
(berbeda inang
berbeda strain)
• Jalur Betina (ibu):
imperfect vs perfect
• Wolbachia leaking
sangat kecil
kemungkinan dan
porsinya
• Genetik dan factor
lingkungan (suhu)
Interaksi alamiah Wolbachia
• Mempengaruhi fitness:
• Meningkatkan kebugaran pada
Aedes albopictus.
• Mengurangi umur pada
Droshopila melanogaster.
• Pengubahan proses reproduksi
• Wolbachia menyebabkan
feminisasi.
• Male killing. Kasus pada ngengat
jagung (Ostrinia furnecalis)
• Partenogenesis. Kasus pada
Asobara japonica, parasitoid
pada Drosophila.
• Ketidaksesuaian sitoplasma (CI:
Citoplasmic Incompatibility. CI
adalah ketidaksesuaian sperma-
telur yang mengakibatkan
kematian embrionik (telur
menjadi steril)
Cytoplasmic Incompatibility (CI)

• Wolbachia di sperma
berperan sebagai racun,
Wolbachia di sel telur
sebagai penawar racun
Wolbachia dan potensi sebagai
pengendali dengue
• Mekanisme
• Kebugaran: mengurangi umur inang
(D. melanogaster). Ekspektasi: kalau
Wolbachia dimasukkan ke dalam Ae.
aegypti, umur aegypti lebih singkat,
sehingga durasi sebagai vector
menjadi lebih singkat. Nyamuk
menggigit bisa 10 orang/hari.
• Ketidaksesuaian Sitoplasma:
Mensterilkan telur. Ekspektasi: Ae.
aegypti ber-Wolbachia jantan
disebarkan ke populasi alami, akan
mengawini betina tidak
berWolbachia, maka telurnya steril
dan populasinya menurun.
• Transmisi Wolbachia:
• Mikroinjeksi
• Pewarisan ke keturunan
• Potensi untuk memanfaatkan Wolbachia
sebagai pengendalian dengue:
• Population modification/replacement berbasis
pewarisan Wolbachia dan kapasitas Wolbachia
memblok replikasi dengue: melepaskan nyamuk
jantan dan betina, nyamuk saling mating dan
mewariskan keturunan, populasi “berubah”
menjadi populasi Wolbachia. Karena kapasitas
blocking replikasi virus, Wolbachia menurunkan
potensi Ae. aegypti sebagai vektor
• Population suppression berbasis Sitoplasmik
inkompatibilitas: melepaskan nyamuk jantan
berWolbachia, mating dengan betina tidak
berWolbachia, mandul.
Population replacement: dikembangkan
WMP

Dengue: Wolbachia
mampu menghambat
perkembangan virus di
dalam tubuh nyamuk:
• Kompetisi makanan
• Nyamuk menjadi
Mikroinjeksi lebih bugar
• Membutuhka Hasilnya: 1) umur
n waktu lama nyamuk tidak
dengan berubah, 2) bentuk,
tingkat siklus hidup dan
keberhasilan perilaku nyamuk tidak
yang kecil berubah
Wolbachia: bagaimana bisa mem-blok
replikasi virus dengue
1000000

800000 Menstimulus sistem imunitas nyamuk


(hormonal)
600000
DENV2 copies/mosquito

400000 Memacu produksi oksigen sebagai


imunitas antimikrobial
200000

2000 Kompetisi sumber makanan


1500
1000
500
0
wildtype MGYP2.OUT

Walker et al. (2011) Nature 476: 450-453.


Wolbachia: mengurangi potensi sebagai
vektor

• Wolbachia membuat potensi sebagai


vektor sangat rendah
• Kalau menggigit hanya gatel, tapi resiko
terkena demam berdasar sangat kecil
Implementasi nyamuk ber-Wolbachia:
penyebaran nyamuk
• Nyamuk kok malah
dilepaskan?:
• Nyamuk membawa Wolbachia
akan kawin dengan nyamuk
lokal dan MEWARISKAN
Wolbachia ke anak-anaknya
• Pelepasan hanya sekitar 10%
dari populasi, dan hanya
selama 6 bulan
• PSN dan upaya-upaya
pengendalian nyamuk lainnya
tetap harus dilakukan

• Nyamuk ber-Wolbachia sudah 60%, penyebaran


dihentikan: nyamuk ber-Wolbachia akan
berkembang dengan sendirinya
• Stabil dan sustainable
• Proteksi untuk jangka waktu yang lama
Teknologi nyamuk ber-Wolbachia:
berkelanjutan, efektif dan ekonomis
• Sekali aplikasi, dampak
berkelanjutan
• Tahun 2014: pelepasan di 2 dusun di
Sleman dan 2 dusun di Bantul:
• Nyamuk ber-Wolbachia established
pada frekuensi yang sangat tinggi
• Menurunkan angka kejadian
dengue 77%
• Tahun 2016-2020: uji efektifitas di
kota Yogyakarta
• Menurunkan jumlah pasien dengue
dirawat di rumah sakit= 86%
• Mengurangi BEBAN dengue di
MASYARAKAT, RUMAH SAKIT dan
BIAYA KESEHATAN
• Hasil yang sama juga didapatkan di
negara-negara lain yang
menggunakan teknologi Wolbachia:
Brasil, Australia, Vietnam
Keberlanjutan nyamuk ber-Wolbachia
• Di laboratorium: 2012-
2022, Wolbachia stabil
100% (rearing sudah
lebih dari 100
generasi.
• Pelepasan di skala
kecil, tahun 2014:
• 2019: Wolbachia stabil
>95%

Singosaren, 2018
2023

Menurunkan kasus= 77%

Menurunkan fogging= 83%


Teknologi nyamuk ber-Wolbachia sebagai
pelengkap
Manusia

• Teknologi Wolbachia
Pengendalian populasi BUKAN pengganti
nyamuk: PSN, Fogging, Penegakan diagnosisi, teknologi/upaya-
larvasida, Ikanisasi, dll penanganan klinis
upaya yang dilakukan
Menghindari gigitan
nyamuk: kelambu, lotion
Pola hidup sehat oleh program
anti nyamuk, tanmaan maupun masyarakat
pengusir nyamuk
Virus demam • Teknologi Wolbachia
Aedes aegypti
Teknologi Wolbachia
berdarah dengue MELENGKAPI pada
sisi yang belum ada
solusinya
Teknologi nyamuk ber-Wolbachia: AMAN
Wolbachia bukan produk GMO

OTGR: Office of the


Gene Technology
Regulator
Kesamaan genetic Wolbachia di Ae. aegypti
dan inang D. melanogaster

The genetic similarity between wMel Wolbachia was evaluated by


sequencing of Wolbachia surface protein (wsp) gene and some polymorphic
genomic regions of insertion sites (IS) and variable number tandem repeats
(VNTR) loci. The sequence of the Wolbachia surface protein (wsp) gene was
100% identical between hosts. There is no insertion sequence among
specimens. The insertion sequence IS-WD1310 was identical
between wMel from both hosts and among other strains, as well as the IS-
WD516/7. The VNTR-141 period was identical within wMel from both
hosts and among other strains, the VNTR-105 as well. Wolbachia Yogya
field-caught D. melanogaster and Wolbachia strain wMel present in Ae.
aegyptiused for bio-control of dengue were genetically identical. These
findings provide beneficial understanding to answer the public attention on
safety issues, especially on the genetic similarity between Wolbachia strain
in the natural and transfected hosts of this novel technology for dengue
control.
Resiko terhadap ekologi (transfer
horisontal) dan manusia
Resiko terhadap ekologi (populasi dan
resistensi)
• Data eksperimen:
• Apakah Wolbachia bisa transmisi ke organisme lain:
• Disuntikkan ke ayam: Wolbachia tidak berkembang
• Disuntikkan ke tikus: Wolbachia tidak berkembang
• Apakah Wolbachia bisa transmisi ke organisme lain
• Manusia sudah berinteraksi dengan Wolbachia ribuan tahun,
tidak ada penyakit disebabkan Wolbachia
• Test pada saliva nyamuk: negatif terhadap Wolbachia
• Test darah dari volunter pemberi makan nyamuk: tidak ada
antibodi terhadap Wolbachia
• Apakah Wolbachia bisa ditranmisi ke lingkungan:
• Screening pada laba-laba yang memakan nyamuk ber-Wolbachia:
negatif terhadap Wolbachia
• Screening pada tanah, daun, akar, cacing tanah di dalam fasilitas
rearing: negatif terhadap Wolbachia
• Dilakukan dibawah kemenristekdikti
• 57 Aspek yang dikaji:
• Ekologi: 19 aspek, diantaranya adl efek
terhadap ekologi, perubahan keragaman
genetik, perubahan ratio jantan dan betina
dll.
• Efikasi pengelolaan nyamuk: 12 aspek,
diantaranya adl perubahan perilaku nyamuk,
peningkatan resistensi insektisida, makin
sulit nyamuk dikendalikan dll
• Kesehatan masyarakat: 14 aspek,
diantaranya adl peningkatan kegawatan
penderita dengue, populasi nyamuk
meningkat, evolusi/mutase dengue dll
• Ekonomi dan social budaya: 13 aspek
diantaranya adl perubahan social, torisme,
kehilangan pendapatan dll.
• Kesimpulan:
• Hasil Kajian Analisis Risiko yang telah
dilakukan di Indonesia menghasilan
estimasi bahwa untuk kurun waktu 30
tahun ke depan, peluang adanya bahaya
yang meningkat (cause more harm)
akibat pelepasan nyamuk A. aegypti ber-
Wolbachia dapat diabaikan (negligible
risk)
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai