Anda di halaman 1dari 17

Marburg

Virus Disease
History, Transmission
and Clinical Presentation
Virus Marburg
Virus Marburg termasuk virus RNA zoonosis yang unik secara genetis dan berasal
dari famili filoviridae, keluarga yang sama dengan virus ebola.

Virus ini diidentifikasi pertama kali pada tahun 1967 di kota Marburg – Jerman

Terjadi wabah di Laboratorium Marburg sebanyak 31 orang yang terpapar saat


melakukan penelitian terhadap monyet yang sedang sakit, Adapun dari jumlah
tersebut 7 diantaranya meninggal dunia.
Virus Marburg
Reservoir :
Inang reservoir virus Marburg adalah kelelawar
buah Afrika, Rousettus aegyptiacus. Kelelawar buah
tidak menunjukkan tanda-tanda penyakit.

Kelelawar buah memiliki distribusi yang luas di


seluruh Afrika yang meningkatkan risiko wabah di
Afrika.

Masa Inkubasi : 3-21 hari


Viral Hemorrhagic Fevers

Arenaviridae Bunyaviridae Filoviridae Flaviviridae

• Lassa HF • Hantavirus Genus • Ebola • Dengue

• Argentine HF • Congo-Crimean HF • Marburg • Yellow fever

• Bolivian HF • Rift Valley Fever • Lloviu • Kyasanur

• Venezuelan HF • Omsk

• Brazilian HF

This presentation contains materials from CDC, MSF, and WHO 4


Virus Marburg

Micrograph of Marburg viruses


Marburg virion and genome
Replikasi Filoviridae
Transmisi
Virus Marburg

https://www.researchgate.net : DOI:10.1080/21505594.2022.2054760
Year Geographic Location Human Cases Human Deaths Case Fatality Rate
1967 Marburg, Frankurt 13 7 23%
Belgrade, Yugoslavia
1975 Johannesburg 3 1 33%

1980 Kenya 2 1 50%

1987 Kenya 1 1 100%

1988 Koltsovo 1 1 100%

1990 Koltsovo 1 1 100%

1998-2000 Durba, Congo 154 128 83%

Wabah 2004-2005 Angola 374 329 90%

yang tercatat 2007 Uganda 18

2008 Uganda 4 1 25%

2012 Uganda 18 9 50%

2017 Uganda 3 3 100%

2021 Guinea 1 1 100%

2022 Ghana 4 3 75%


Outbreaks 2023

Wabah penyakit yang awalnya tidak dikenal terjadi pada 7 Februari 2023 dan
dikaitkan dengan orang-orang yang ikut serta dalam upacara pemakaman di
distrik Nsok-Nsomo di provinsi Kié-Ntem. Delapan kematian dilaporkan pada 10
Februari 2023. Gejala yang dilaporkan termasuk mimisan, demam, nyeri sendi,
myalgia.

Pada 14 Februari 2023, WHO dan Guinea mengumumkan bahwa salah satu
sampel yang dikirim ke laboratorium Institut Pasteur di Senegal dinyatakan positif
virus Marburg. Saat itu, ada 25 kasus suspek, termasuk 9 kematian. Kondisi kasus
yang dikonfirmasi tidak dilaporkan.
Gejala Klinis Virus Marburg
1.Demam tinggi
2.Pusing
3.Sakit kepala
4.Lemah
5.Nyeri otot
6.Nyeri sendi
7.Mual dan muntah
8.Diare
9.Ruam pada kulit
10.Sakit perut
11.Perdarahan pada kulit, mata, dan organ dalam
12.Gangguan pernapasan, termasuk sesak napas dan batuk
Pengobatan

• Belum ada pengobatan spesifik, Pengobatan untuk infeksi virus


Marburg hanya bersifat suportif dan bertujuan untuk mengurangi
gejala dan mencegah komplikasi.
Beberapa tindakan medis yang dapat dilakukan untuk mengobati
pasien yang terinfeksi virus Marburg meliputi:
1. Terapi cairan dan elektrolit: Pemberian cairan intravena dan elektrolit dapat membantu
menggantikan cairan dan elektrolit yang hilang akibat diare atau muntah.
2. Pengobatan untuk gejala: Pengobatan dapat diberikan untuk mengurangi demam, nyeri, mual,
muntah, dan diare. Beberapa jenis obat yang dapat diberikan termasuk antipiretik, analgesik, dan
antiemetik.
3. Terapi transfusi: Jika pasien mengalami pendarahan atau anemia, terapi transfusi darah dapat
diberikan.
4. Perawatan medis yang intensif: Pasien yang mengalami infeksi virus Marburg membutuhkan
perawatan medis yang intensif, termasuk perawatan di unit perawatan intensif (ICU).
5. Perawatan khusus: Pada beberapa kasus, pasien membutuhkan perawatan khusus, seperti
oksigenasi ekstrakorporeal (ECMO) atau transfusi plasma yang mengandung antibodi dari pasien
yang sembuh dari infeksi virus Marburg.
Beberapa jenis vaksin yang dikembangkan
untuk mencegah infeksi virus Marburg antara lain:
1. Vaksin inaktif: Vaksin jenis ini dibuat dari virus Marburg yang sudah dimatikan. Vaksin inaktif
telah diuji coba pada hewan dan menunjukkan hasil yang menjanjikan. Namun, uji coba pada
manusia masih sangat terbatas.

2. Vaksin vektor: Vaksin jenis ini menggunakan virus yang dimodifikasi untuk membawa protein
virus Marburg ke dalam tubuh manusia. Virus vektor yang digunakan tidak dapat menyebabkan
infeksi pada manusia. Uji coba awal pada hewan menunjukkan hasil yang positif.

3. Vaksin DNA: Vaksin jenis ini mengandung fragmen DNA yang mengkodekan protein virus
Marburg. DNA disuntikkan ke dalam tubuh manusia dan digunakan untuk merangsang respons
imun. Vaksin DNA telah diuji coba pada hewan dan menunjukkan hasil yang menjanjikan.
Pengobatan

Namun, pengembangan vaksin untuk virus Marburg masih dalam tahap awal dan
belum siap untuk digunakan secara luas dalam pencegahan infeksi pada manusia.
Saat ini, tindakan terbaik untuk mencegah infeksi virus Marburg adalah dengan
mencegah kontak dengan hewan yang dapat menjadi reservoir virus Marburg,
seperti kelelawar, dan melakukan tindakan pencegahan infeksi yang tepat saat
berada di daerah yang terinfeksi.
“ TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai