Anda di halaman 1dari 6

MATERI BALAS PANTUN /SEUMAPA.

Pka Ke-8 ,04-12 Nov 2023

ADAT PERKAWINAN SUKU PERKAUMAN TAMIANG


DALAM PROSESI PEMINANGAN
DI ACEH TAMIANG
Di tampilkan oleh : Sanggar Seni Sedayung Sesampan.
Kabupaten Aceh Tamiang

Dalam Proses adat Perkawinan suku Perkauman Tamiang (Adat


Menempatkan Anak ) tahap Pertama Di Mulai Dari “Mencari Jodoh (Ngencari
Judu), Yang Merupakan Syarat Mutlak Harus Orang Yang Baik- baik Terutama
Dari Segi Agama. Dalam Proses Mencari Jodoh ini Tahap awal yang Di Lakukan
Oleh Orang Tua Laki-Laki Adalah (Ngeleh/Ngintai) Artinya Melihat Atau
Mencari Tahu Latar Belakang Si Gadis Yang Akan Di Jadikan
Menantu ,Sehingga Kedua Orang Bertanya Kepada Jiran Tetangga Tentang
Baik/ Buruk Tingkah Lakunya Maupun Apakah Ada Atau tidak Orang Lain
yang akan Datang Meminang.
Selanjut Kedua Orang Tua Laki-laki Menentukan Hari Yang Baik Secara
Untuk datang Kerumah Orang Tua Si gadis Kemudian Di sampaikanlah Pesan
Kepada Orang Tua Si Gadis Bahwa waktu dekat Kedua Orang Tua Laki-Laki
Akan datang Berkunjung Untuk ‘Ngerisik’(Bertanya-tanya), pada Proses
Ngerisik ini tidak melibat pihak luar dari keluarga yang datang hanya kedua
orang tua laki-laki demis menjaga kerahasiaan jikalau Proses Ini tidak diterima/
di tolak.
Dalam tahap Ngerisik Orang tua laki-laki membawa Sirih Corong yang
berisik sirih untuk diserahkan kepada Keluarga gadis Setelah itu sirih corong di
terima orang tua gadis maka oramg tua laki-laki Menyampaikan maksud dan
tujuan datang berkunjung.
Setelah terjadi pembicaraan Kedua belah pihak maka beberapa hari
kemudian orang Tua laki-laki supaya datang kembali untuk Menjemput Sirih
Mimpi ( Sirih Ngerisik) atau Mendengarkan Jawaban Dari Orang Tua gadis,
Apabila Sirih Corong Telah Dibuka Tandanya Di Terima untuk Dilanjutkan
ketahap Peminangan. ( kalau Pinangan itu di tolak maka sirih mimpi tidak dibuka
dan kembalikan seperti biasa).
Dengan di terima pinangan ini, Tahap Selanjut Orang Tua laki-laki
Menyerahkan kepada Tok Telangkai sebagai Juru Bicara pihak laki-laki
supaya mempersiapkan segala sesuatu dalam proses peminangan. Sementara
itu Dari Pihak Orang Tua Gadis Juga Menyerahkan kepada Tok Tandai
Sebagai Juru Bicara Pihak Gadis.
Sehingga Terjadi Turai Madah atau Berbalas Pantun dari kedua belah pihak
Antara Tok Telangkai dan Tok Tandai Dalam Prosesi Peminangan Suku
Perkauman Tamiang Di Aceh Tamiang.
Tok Telangkai Wak Bedol :
 Balam & Merbah Didahan Ranting.
 Berhenti Hinggap Di batang Kelapa.
 Salam & Sembah Kata Beriring.
 Pembuka Cakap Awal Bicara.
 Buah Lakum Berangkai Tiga.
 Hendak Dipetik pohonnya Tinggi.
 Assalamualaikum Salam Di buka.
 Pembuka Bicara Di Majlis Ini.
 Jikalau salam sudah di jawab
 Saling mendoakan sesama kita
 Ada sesuatu yg belum lengkap
 Memuji Kehadirat Allah Ta’ala.
 Tepian pantai ombak berdebur
 Takkan bisa perahu menepi
 Ucapan pertama puji & syukur
 Atas Nikmat ALLAHU Rabbi.
 Selanjutnya syalawat kpd Nabi.
 Semoga kelak Mendapat Syafa’at
 Semoga di akhir Hayat Nanti.
 Selamat dunia juga akhirat.
 Saya Telangkai Penyambung Lidah.
 Utusan Dari Pihak Keluarga.
 Sebelum Panjang Berturai Madah.
 Siapa Gerangan Lawan Bicara.

Tok Tandai : Wak Asra.


 Dengan Bismillah Berawal kalam
 Puji dan Syukur Illahi Robbi
 Pemanis kata terucap salam
 Assalamu’alaikum darilah kami.
 Kalau Berlayar Menuju Pulau
 Gelombang Tinggi Pasti berjumpa.
 Tuan Telangkai Jangan Risau.
 Saya Sebagai lawan Bicara.
 Ombak Memecah Tinggi Gelombang.
 Menuju Tepian Arahkan Kemudi.
 Tidak Pernah Tuanlah Bertandang
 Apa Tujuan Di Dalam Hati.

Telangkai : Wak bedol


 Tinggi Gunung Terlihat Mata.
 Hendak Diraih Tangan Tidak Sampai.
 Tujuan Berkunjung Bertambah saudara
 Maksud Hati Semoga Tercapai.
 Buah Lakum Sudah Berserak.
 Rasanya Kelat Tidak Terkira.
 Mulia Kaum sirih Betepak.
 Kembang Kerabat Manis Bahasa.
 Sebelum Banyak Kata Berturai.
 Tanda saudara Berjabat Tangan.
 Sudah Bertemu dengan Tok Tandai.
 Sirih Betepak Kami Serahkan.

Tok Tandai : Wak Asra.


 Saya Tandai Penyambung Lidah
 Salam Hormat Kepada Tetamu.
 Tepak Sirih Sudah Di serah.
 Harus DiPeriksa Terlebih Dahulu.

( Sebab Tuan Telangkai...).

 Kalau di dengar Biarlah Bersuara.


 Kalau dilihat Biarlah Berupa.
 Kalau dipegang biarlah Berasa.
 Kalau Berjumpa Bertegur Sapa.

 Wahai Sedara Kaum Famili.


 Kaum Kerabat Beserta Rombongan
 Sudah Diperiksa Dengan Teliti.
 Segera Sampaikan Maksud Tujuan.

Telangkai : Wak Bedol


 Karena Kita Sudah Berjumpa.
 Duduk Berbicara Bersilaturahmi.
 Tepak Kami Sudah Tuan Terima.
 Berharap sirihnya Tuan Cicipi.

Tok Tandai : Wak Asra.


Oii....Baek Lah Tuan....
 Tepak Sirih Tuan Serahkan.
 Berpagar Dengan Sibunga Rampai.
 Sebelum Sirih Saya Makan.
 Kenapa Pinang Ini Bisa Berangkai.

Telangkai : Wak Bedol


 Sirih di kunyah Terasa Pahit.
 Sungguh Lemak ketika Di makan.
 Ini Namanya Pinang Berkait,
 Sebagai Tanda Menjalin Ikatan.
 Didalam sirih terbungkus pinang
 Sungguh Lengkap Denganlah Kapur.
 Kalau pemuda Umpama Kumbang.
 Sekarang Terbang Tidak Teratur.
Telangkai : Wak Bedol
 Kumbang Terbang Tidak Teratur
 Karena Melintasi Sebuah Taman.
 Sekarang Kumbang Tidak Bisa Tidur.
 Teringat Bunga Indah Menawan.
 Kalau Ada Tersangkut Di gigi.
 Sungguh Tangan Tidak Mau Diam.
 Kalau Ada Teringat didalam Hati.
 Sungguh Mata Tidak Bisa Terpejam.
 Datang kami Bawa Cerana.
 Bagikan Sirih Dengan Setangan
 Bolehkah Kami Hendak Bertanya.
 Adakah Bunga Dalam Jembangan.

Tok Tandai : Wak Asra


 Wahai Tuan Juga Saudara.
 Sampai Sudah Datang Menjenguk.
 Rupanya Kumbang Tebar Pesona.
 Membuat Hati Kami Menjadi Sejuk.
 Kalau Gadis Umpama Bunga.
 Sungguh Menawan Dikelilingi Duri.
 Bunga Di jaga Kaum Keluarga.
 Takot Kumbang Datang Menyeri.
 Terbang Rendah Seekor Kumbang.
 Melihat Bunga Indah Sekali.
 Rupanya Utusan Keluarga sdh Datang.
 Bunga Kami Belum Bertali.

Telangkai : Wak bedol


 Dari Mana Hendak Kemana.
 Hendak Membeli sikain Batik.
 Izinkan Kami Mau Bertanya.
 Bolehkah Bunga Kamilah Petik.

Tok Tandai : Wak Asra


 Kalau di Tenun sikain Batik
 Sungguh Indah Pakaian Badan.
 Bunga Mana Yang Mau Di petik
 Di rumah Kami Ada 3 Jambangan.

Telangkai : Wak bedol


 Sungguh Hati Terasa Puas.
 Sudah Bertemu Kaum Kerabat.
 Dara Yang Cantik Juge Cerdas.
 Dengan Si Bungsu bujang Terpikat.
Tok Tandai : Wak Asra
Ooiii......
 Sungguh Pandai Bujang Melihat.
 Bijak Dalam Memilih Pasangan.
 Sungguh Pilihan Sangatlah Tepat.
 Karena Si bungsu Banyak Kelebihan.

Telangkai : Wak bedol


 Sudah Terjawab Tujuan Kami.
 Sungguh Senang Tidak Gelisah.
 Berapa Anak Tangga Yang Harus di lewati.
 Supaya Sampai Naik Kerumah.

Tok Tandai : Wak Asra.


 Sudah Resam Jugelah Adat.
 Tidak Menambah Tidak Mengurang.
 Berharap Tuan Penuhi Syarat.
 Warisan Lelehur Indatu Tamiang.
 Syarat Di penuhi Setulus Hati
 Jangan Ada Merasa Kesal.
 Kalau Murah Bukannya Diberi.
 Kalau Mahal Bukannya Menjual.

Sudah diLazimkan Oleh Adat, Syarat yang Harus di penuhi


Berupa Emas Sebagai Mahar, Dilanjutkan Dengan
Tempat Tidur Seperangkat, Uang Hangus,Kain Sesalin,
Kain Titi, Kunci Empang Pintu ,Sirih Balai,Sirih Tepak, Sirih
Emas,Sirih Penghias,Beras Pasang Penuh dan Alang-Alang Tujuh
Hari.

 Itulah Syarat Yang Harus Di penuhi.


 Semoga Tidak Merasa Berat.
 Bukan Maksud Kami Membebani.
 Semua Bisa diSelesai Secara Mufakat.

Telangkai : Wak bedol


 Semua syarat Sudah Didengar,
 Kami Menyimak Sampai selesai.
 Kami Menunggu Angin Untuk Berlayar.
 Sebab Perahu Kami Ditepi Pantai.
 Nampaknya Angin Sudahlah Ada.
 Sehingga Perahu Belayar Kepulau.
 Nampak Pinangan Kami sudah Diterima.
 Sehingga Kami Tidaklah Risau.
Namun Tok Tandai.....
Kalau Yang Panjang Mintalah Pendekkan.
Kalau Yang Berlebih Harap Kurangkan.
Kalau Yang Berat Biarlah dibantu Bersama.
Dari Pada Pecah Baiklah Retak,
Dari Pada Habis Baiklah Tersisa.
Kalau Banyak Tidak Terpenuhi Kami.
Namun Biarlah Sedikit Asal Sempurna.

Sebab...
Dapat Baik Sama Baik,
Kalau malu Sama Malu.
Karena...
Kalau Miring Kita Perbaiki Bersama.
Sebab....
Dari Pada Malu Lebih Baik Mati.

Kalau Semua Itu Sepanjang Adat.


Baiklah Kami Siap Penuhi.
Tetap Benar Tidak Mengingkar.
Janji adat Kami Junjong Tinggi.
Bagaikan Minyak Diangkat Penuh.
Bagaikan Raja Di daulat Tinggi.
Kami Berjanji Mulai Awal Sampai Terakhir.
Memenuhi Adat Pusaka Indatu Nini.

Baik Tok Tandai...

 Mungkin Tujuan Sudah Tercapai..


 Sehingga hati Tidak Gelisah.
 Nampak Acara ini Sudah Selesai.
 Izinkan Kami Pulang Kerumah.

Tok Tandai : Wak Asra


 Hati- Hati Tuan Pulang Kerumah.
 Dalam Berjalan Mengangkat Kaki.
 Semoga Kita Semua Dalam Lindungan ALLAH.
 Di Lain Waktu Akan Bertemu Kembali.

Setelah Selesai Peminangan dan Disepakati Segala Sesuatunya, Maka Pihak Laki-
Laki Memberikan Tanda Ikatan Yaitu Sebuah Cincin, Selanjutnya Utusan Pihak Laki-
laki Menyorongkan Tepak Janji Guna Membuat Suatu Kesepakatan Dalam Bentuk
Perjanjian Tentang , Hari Nikah, Jumlah Mahar (emas kawin), Mengantar Mahar, Hari
Bersanding (pesta perkawinan ) Dan Segala Sesuatu yang Dianggap perlu Sesuai
Dengan Kesepakatan Dari Kedua belah Pihak.

Anda mungkin juga menyukai