Anda di halaman 1dari 3

DISENTRI AMOEBA

:SOP/UKP-
No. Dokumen 144PENY/060/
2017
SOP No. Revisi :0
Tanggal Terbit : 15 Juni 2017
Halaman : 1/3

PUSKESMAS dr. Ima Rifiyanti


GUCIALIT 19761018 201001 2 009

1. Pengertian Disentri Amoeba adalah peradangan pada usus besar yang


ditandai dengan sakit perut dan buang air besar yang encer secara
terus menerus (diare) yang bercampur lender dan darah yang
disebabkan oleh infeksi parasit Entamoeba histolytica
2. Tujuan Sebagai acuan dalam melakukan penanganan terhadap pasien
dengan Disentri Amoeba
3. Kebijakan  SK Kepala Puskesmas Gucialit No. 445/23/427.55.22/2017
tentang Pelayanan Klinis
 SK Kepala Puskesmas Gucialit No. 445/75/427.55.22/2017
tentang Pendelegasian Wewenang
4. Referensi Keputusan Menteri Kesehatan RI No. HK
02.02/MENKES/514/2015 tentang Panduan Praktek Klinis Bagi
Dokter di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama
5. Alat/Bahan 1. Tensimeter
2. Stetoskop
3. Termometer
6. Prosedur/ 1. Petugas memanggil pasien sesuai nomor urut dan
Langkah- mencocokan identitas di rekam medis
langkah 2. Petugas melakukan 3S (Salam, Senyum, Sapa)
3. Petugas melakukan anamnesa pada pasien
4. Petugas melakukan pemeriksaan tekanan darah, nadi, suhu
5. Petugas melakukan pemeriksaan fisik
6. Petugas membaca hasil laboratorium dan menegakan
diagnosis berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik,
7. Petugas memberikan resep untuk pengobatan Disentri Amoeba
 Untuk disentri amoeba diberikan antibiotik metronidazole 500
mg 3x sehari selama 3-5 hari
 Mencegah terjadinya dehidrasi dengan cairan rehidrasi oral
 Tirah baring
 Bila rehidrasi oral tidak mencukupi dapat diberikan cairan
melalui infus
 Diet, diberikan makanan lunak sampai frekuensi BAB kurang
dari 5 kali/hari, kemudian diberikan makanan ringan biasa bila
ada kemajuan
7. Petugas mengedukasi pasien mengenai faktor risiko yaitu
Higiene pribadi dan sanitasi lingkungan yang kurang
8. Petugas menyerahkan resep kepada pasien.
9. Petugas merujuk pasien dengan kasus berat yang perlu
dirawat intensif dan konsultasi ke pelayanan kesehatan
sekunder (spesialis penyakit dalam).
10. Petugas menulis hasil pemeriksaan fisik, laboratorium,
diagnosa dan terapi kedalam rekam medik pasien.
11. Petugas menandatangani rekam medik
12. Petugas menulis diagnose ke buku register rawat jalan
7. Bagan Alir

8. Hal-hal Kriteria rujukan


yang perlu
diperhatikan
9. Unit terkait 1. Ruang pemeriksaan umum
2. Ruang KIA – KB dan Imunisasi
3. UGD
4. Rawat Inap
5. Ponkesdes
6. Puskesmas pembantu

2/3
10. Dokumen 1. Rekam medis
terkait 2. Informed consent
3. Resep
11. Rekaman No. Yang Perubahan Diberlakukan Tgl
Historis diubah

3/3

Anda mungkin juga menyukai