Desa Tugu Selatan Gambaran Umum
Desa Tugu Selatan Gambaran Umum
1
LkpjTgSel2015bysekretarisDesa
25
Gambar 2.
Letak Desa Tugu Selatan
26
Tabel 4.1
Klasifikasi Tingkat Aksesibilitas
Dari tabel di atas dapat dikatakan bahwa, apabila tata guna lahan saling
berdekatan dan hubungan transportasi antar tata guna lahan secara geografis
tersebut mempunyai kondisi baik, maka aksesibilitas tinggi. Sebaliknya jika
aktivitas tersebut saling terpisah jauh dan hubungan transportasinya jelek, maka
aksesibilitas rendah. Sedangkan aksesbilitas menengah adalah kombinasi dari
aksesbilitas rendah dan aksesbilitas tinggi. Lokasi Desa Tugu Selatan jika
dianalisis menggunakan konsep aksesbilitas termasuk dalam lokasi yang
mempunyai aksesbilitas yang tinggi. karena memiliki topografi yang baik
sehingga memudahkan untuk memperlancar berbagai hubungan dengan daerah
sekitarnya. Hal ini juga didukung oleh banyaknya sistem jaringan transportasi
yang tersedia pada daerah tersebut yang menghubungkan jarak tempat satu
dengan tempat yang lainnya secara berdekatan.
Jarak tempuh Desa Tugu Selatan menuju ke pusat kota Bogor berjarak 28,3
KM dengan jarak tempuh kurang lebih satu jam perjalanan.. Sedangkan jarak ibu
kota kabupaten 45 KM dengan jarak tempuh kurang lebih dua jam perjalanan.
Sedangkan jarak ibu kota propinsi 98,2 KM dengan jarak tempuh kurang lebih 4
jam perjalanan. Sedangkan jarak ibu kota negara 80,0 KM dengan jarak tempuh
kurang lebih 2 jam perjalanan. Dan jarak dengan ibu kota kecamatan kurang lebih
6 KM. Semua lokasi di atas dapat ditempuh dengan sarana transportasi umum
maupun pribadi. Jika masyarakat menggunakan transportasi umum tentunya
tidaklah sulit, karena letak Desa Tugu Selatan secara geografis mempunyai
27
aksesbilitas yang tinggi sehingga banyak sistem jaringan transportasi yang
tersedia untuk memudahkan menempuh tempat-tempat lain.
4.2 Demografi
Jumlah penduduk desa Tugu Selatan akhir tahun 2015 sebanyak 18,414 jiwa
dengan jumlah kepala keluarga 5,039 KK , yang terdiri dari 9,828 jiwa penduduk
laki-laki dan 8,586 jiwa penduduk perempuan. Jika dilihat berdasarkan kepadatan
penduduk, pada tahun 2015, kepadatan penduduk Desa Tugu Selatan mencapai 92
jiwa per km.
Menurut kelompok umur, sebagian besar penduduk Desa Tugu Selatan
termasuk dalam usia produktif (15-64 tahun) sebanyak 12.222 jiwa dan
selebihnya 5.115 jiwa berusia dibawah 15 tahun dan 1.000 jiwa berusia 65 tahun
ke atas. Sedangkan menurut perinciannya jumlah warga negara asing yang tinggal
di kabupaten Jepara terhitung 77 jiwa.
Jumlah warga negara asing yang berdomisili di Cisarua cukup banyak. Dan
jumlah terbanyak didominasi oleh warga kebangsaan Arab. Keberadaan warga
negara asing tersebut memberikan kontribusi yang besar terhadap perkembangan
perekonomian di desa Tugu Selatan. Daya tarik wisata dan perekonomian,
membuat warga negara asing tertarik untuk membeli lahan yang kemudian
dijadikan tempat berbisnis. Warga negara asing asal Timur Tengah yang
membuka bisnis villa, restaurant, dan toko klontong biasanya mempekerjakan
masyarakat desa.
4.3 Pendidikan
Dapat dikatakan bahwa tingkat pendidikan di Desa Tugu Selatan masih
sangat kurang. Karena kebanyakan masyarakat Desa Tugu Selatan memiliki
tingkat pendidikan akhir yang tinggi yaitu SLTP sebanyak 675 Lebih jelasnya
lagi dapat dilihat pada tabel 4.2 di bawah ini.
28
Tabel 4.2
Tingkat Pendidikan Desa Tugu Selatan
No Tingkat Pendidikan Jumlah
1 SD 379
2 SLTP 675
3 SLTA 160
4 Diploma D2 15
5 Diploma D3 7
6 Strata 1 25
Sumber: LkpjTgSel2015bysekretarisDesa, 2015
Tabel 4.3
Sarana Pendidikan Di Desa Tugu Selatan
NO Jenis Jumlah Jumlah Pengajar
1 Sekolah Dasar Negeri 5 72
2 MI 1 6
3 SLTP PGRI 1 33
4 Tsanawiyah 1 3
5 SMK Pariwisata 1 18
6 TK 3 10
7 PAUD 5 20
Jumlah 17 162
Sumber: LkpjTgSel2015bysekretarisDesa, 2015
29
4.4 Agama
Dilihat dari banyaknya pemeluk agama masyarakat desa Tugu Selatan
mayoritas beragama Islam. Jumlahnya mencapai 18,306 jiwa, Kristen Protestan
sebanyak 103 jiwa, dan katolik sebanyak 5 jiwa.
Melihat banyaknya pemeluk agama Islam di Desa Tugu Selatan maka
pemerintah setempat menunjang dengan sarana dan prasarana peribadatan yakni
Mesjid Jami yang berjumlah 26 unit, dan Mushola yang berjumlah 52 unit. Selain
sarana dan prasana peribadatan, juga didukung oleh kelembagaan keagamaan
seperti Madrasah 3 unit, Majlis Ta’llim 35 unit. Sedangkan untuk sarana dan
prasana peribadatan umat Kristiani, Desa Tugu Selatan belum memilikinya. Umat
kristiani yang berada di Tugu Selatan beribadah di daerah Puncak yang jaraknya
tidak begitu jauh dari Tugu Selatan.
4.5 Ekonomi
Mata pencaharian penduduk Desa Tugu Selatan didominasi oleh
Wiraswasta/Pedagang, kemudian disusul oleh Pengusaha Kecil dan Menengah.
Lebih jauh tentang mata pencaharian dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel 4.4
Mata Pencaharian Penduduk
NO Jenis Pekerjaan Jumlah
1 Pegawai Negeri Sipil 483
2 TNI/POLRI 23
3 Wiraswasta/Pedagang 1.787
4 Buruh Tani 731
5 Pensiun PNS/TNI/POLRI 240
6 Pengusaha Kecil dan Menengah 1.133
7 Karyawan Perusahaan Swasta 640
8 Karyawan Perusahaan Pemerintah 1.152
9 Guru swasta 42
10 Pengrajin Industri Rumah Tangga 78
11 Perawat Swasta 128
12 Jumlah 6.737
Sumber: LkpjTgSel2015bysekretarisDesa, 2015
30
4.6 Sosial Budaya
Masyarat desa Tugu Selatan tidak hanya didominasi oleh suku asli Jawa
Barat yaitu suku Sunda, melainkan banyak suku lain yang berada di desa Tugu
Selatan, diantaranya, Jawa, Madura, Betawi, Melayu, Minang dan Batak. Meski
berbeda ternyata budaya gotong royong di desa ini masih sangat kuat. Bisanya
masyarakat bergotong royong dalam melakukan kegiatan kebudayaan dalam
memperingati hari besar keagamaan.
Gambar 3
Argowisata Gunung Mas (Gantole/paralayang)
2
KBBI
31
Kawasan Gunung Mas atau yang lebih dikenal sebagai bukit gantole
merupakan potensi desa yang dimanfaatkan warga sebagai kawasan wisata.
Sensasi “terbang” diatas kawasan hijau seperti pepohonan dan perkebunan teh
membuat bukit gantole memiliki daya tarik tersendiri. Kawasan ini selalu ramai
dipadati oleh wisatawan pada saat akhir pekan atau hari biasa. Jika wisatawan
ingin mencoba salah satu olahraga ekstrim ini, wisatawan harus membayar Rp.
350.000 untuk wisatawan lokal, dan Rp. 400.000 untuk wisatawan mancanegara.
Harga ini sudah termasuk untuk menyewa instruktur yang berpengalaman.
Dengan adanya wisata paralayang tentunya perekonomian desa bisa meningkat.
Gambar 4
Masjid ATTA’AWUN
32
Sumber: Google, 2017
Salah satu potensi Desa Tugu Selatan adalah wisata religi di Masjid
ATTA’AWUN.Masjid ATTA’AWUN merupakan tempat peribadatan yang
memiliki arsitektur yang unik. mesjid ini selalu ramai oleh pengunjung yang ingin
sekedar beristirahat atau beribadah. Seiring berjalannya waktu mulai nampak
kepedulian pemerintah terhadap daya tarik masjid tersebut. Hal ini dapat dilihat
pada setiap acara besar keagamaan pemerintah ikut andil dalam acara. Dan
menjadikan masjid ATTA’AWUN sebagai wisata religi di Desa Tugu Selatan.
Gambar 5
Home Industri Yang Memproduksi Lampu-lampu Kaca
33
warga Desa Tugu Sealatan, dengan menciptakan peluang usaha kerajinan yang
dapat mengangkat potensi wilayah Desa Tugu Sealatan.
Usaha bisnis di Desa Tugu Selatan tidak hanya dikelola oleh warga
setempat dan investor lokal, tetapi juga investor asing. Investor asing yang
dimaksudkan adalah investor asing asal Timur Tengah yang membuka berbagai
jenis usaha seperti Restaurant, toko kelontong yang menjual barang-barang
kebutuhan wisatawan Timur Tengah seperti makanan hingga tiket pesawat.
Selain itu para wisatawan juga membangun Villa untuk disewakan pada
wisatawan lain jika mereka tidak berada di Indonesia. gambar di bawah ini
merupakan beberapa usaha bisnis yang dimiliki WNA asal Timur Tengah yang
berada di kawasan Desa Tugu Selatan.
Gambar 6
Restaurant Yang Menyediakan Makanan Khas Timur Tengah
kawasan Cisarua selalu ramai dan diminati oleh wisatawan lokal maupun
mancanegara. Banyaknya wisatawan mancanegara yang berkunjung dimulai dari
promosi mulut ke mulut, biasanya para wisatawan menceritakan pengalaman
mereka selama berlibur kepada teman-teman dan keluarganya di negeri asal
mereka. Mereka menceritakan bahwa kawasan Cisarua sangat hijau, asri, sejuk
dan karakteristik masyarakatnya yang sangat ramah. Biasanya calon wisatawan
akan sangat tertarik pada hal tersebut, mengingat hal-hal tersebut tidak mereka
temukan di negara asalnya. Promosi dari mulut ke mulut tersebut menjadikan
34
jumlah wisatawan asal Timur Tengah terus meningkat setiap tahunnya.
Banyaknya jumlah wisatawan menjadikan kawasan Cisarua terus berkembang
dalam sektor pariwisata dan ekonomi. Melihat peluang bisnis yang ada, banyak
warga dan investor asing asal Timur Tengah yang bermitra untuk membangun
restaurant yang menyediakan makanan khusus Timur Tengah seperti nasi kebuli,
kambing guling. Contoh restaurant khas Timur Tengah yang berada di kawasan
Tugu Selatan bisa dilihat dalam gambar 5 seorang laki-laki hendak memasuki
resturant dengan menggunakan pakaian khas Timur Tengah Thawb (gamis pria
Arab) sebagai identitasnya.
Gambar 7
Villa yang sering Disewa Wisatawan di kawasan Desa Tugu Selatan
Selain restaurant, desa Tugu Selatan juga menyediakan villa mewah yang
menawarkan panorama indah yang akan memanjakan setiap wisatawan yang
berkunjung. Villa dengan konsep modern tradisional banyak berdiri di kawasan
eksklusif Tugu Selatan. Villa yang yang biasanya disewakan dengan harga 1 juta
per malam untuk wisatawan lokal, akan menjadi 4 kali lipat jika calon penyewa
adalah wisatawan asal Timur Tengah. Para pengurus villa, satpam dan koki
biasanya adalah warga sekitar yang dipekerjakan oleh pemilik villa yang
merupakan WNA asal Timur Tengah. Villa-villa tersebut akan ramai pada hari
35
libur seperti akhir pekan dan hari libur keagamaan. Contoh dari salah satu villa
yang berdiri dikawasan Tugu Selatan bisa dilihat pada gambar 6.
Beliau merupakan salah satu aktor yang sangat berperan dalam memberikan
informasi kepada penulis. Beliau sendiri bertugas sebagai penindak Warga Negara
Asing (WNA) yang kedapatan melanggar peraturan keimigrasian. Peneliti
memilih narasumber ini karena dirasa cocok dalam memberikan informasi terkait
penindakan terhadap orang asing yang berada di kawasan Bogor.
Fungsidarinarasumberinisebagaisalah satu informanutama untukmemperkuat data
yang penulisdapatdariaktor lainnya. Selama melakukan wawancara peneliti
banyak mendapatkan info terkait dengan pelanggran-pelanggran yang biasanya
dilakukan oleh WNA. Penindakannya pun beragam, ada yang izin tinggal
sementaranya dibekukan ada juga yang dideportasi dan tidak boleh lagi
melakukan kegiatan di Indonesia. Narasumber mengatakan pada penulis bahwa
pihak imigrasi selalu bekerja dengan cepat dan tegas dalam menindak pelanggalan
yang dilakukan agar kawasan yang banyak terdapat WNA tetap aman dan
nyaman.
Bapak Dadan merupakan salah satu aktor utama dalam penelitian ini. Beliau
bertugas sebagai kepala keamanan masyarakat Cisarua, bapak Dadan tidak hanya
36
menjaga keamanan terhadap masyarakat sekitar namun juga pengawasan terhadap
Warga Negara Asing (WNA),yang berwisata ke kawasan Cisarua. Pengawasan
tersebut dilakukan guna menjaga kemanan dan ketertiban masyarakat sekitar.
Peneliti memilih narasumber karena dirasa cocok dalam menjawab tujuan penulis
dalam melakukan penelitian, yakni peran aktor dalam kawin kontrak. Saat
melakukan wawancara dengan narasumber peneliti mendapat informasi terkait
dengan hal-hal yang sering terjadi di kawasan Cisarua yang berkaitan dengan
WNA mislanya, keributan, perkelahian dan juga prostitusi yang dilakukan oleh
WNA dengan penduduk lokal. Sebagai aparat kepolisian narasumber banyak
membantu peneliti terkait dengan upaya-upaya yang dilakukan dalam
pengawasan WNA yang menyalahi aturan. Salah satunya bekerja sama dengan
imigrasi apabila WNA kedapatan melakukan pelanggaran.
Bapak Afif merupakan Kepala Desa Tugu Selatan, beliau merupakan salah satu
aktor yang sangat penting dalam penelitian peneliti, peneliti memilih beliau
sebagai narasumber karena beliau sangat berkaitan dengan Desa Tugu Selatan,
beliau juga banyak mengetahui hal-hal apa saja yang terjadi di Desa Tugu Selatan.
Dan upaya apa saja yang dilakukan dalam mengatasi permasalahan yang terjadi.
Selama melakukan penelitian beliau banyak membantu dan bercerita kepada
peneliti dalam mendapatkan informasi terkait dengan kawin kontrak di desa Tugu
Selatan. Beliau banyak menceritakan, bagaimana awal mula kawin kontrak di
Cisarua dan cara beliau dalam mencegah semakin maraknya kawin kontrak yang
ada di desa setempat. H. Afif Lukman merupakan sosok yang terbuka dalam
menceritakan informasi kepada penulis terkait dengan kawin kontrak, beliau juga
menceritakan bahwa banyak WNA yang melanggar dan langsung ditindak tegas
oleh pihak yang berwajib.
37
4. Nama : Iwan Sunarya
Jabatan : Kaur Ekonomi
Jenis Kelamin : laki-laki
Bapak Iwan selaku Kaur Ekonomi Desa Tugu selatan memberikan informasi
terkait kawin kontrak pada peneliti. Beliau menceritakan dan membantu peneliti
dalam menemukan narasumber yang dirasa cukup banyak mengetahui mengenai
praktik kawin kontrak. beliau sangat terbuka terhadap penulis saat melakukan
wawancara. Beliau tidak sungkan-sungkan menceritakan semua yang beliau
ketahui mengenai kawin kontrak.
Bapak Rusli adalah mantan Kepala Desa Tugu Selatan periode 2008-2013.
Beliau kini menjabat sebagai tokoh masyarakat. Dipilhnya beliau sebagai ketua
tokoh masyarakat karena dirasa cukup mengetahui segala permasalahan yang
38
terjadi di Cisarua. Ayah dari tiga orang anak yang terdiri dari dua orang putera
dan satu orang puteri ini merupakan sosok ayah yang sangat hangat terhadap
anak-anaknya, hal ini terlihat saat peneliti melakukan wawancara di rumah beliau
salah satu anak beliau mengajak main dan beliau meminta izin kepada peneliti
untuk bermain sebentar lalu melanjutkan sesi wawancara dengan peneliti. Beliau
sangat terbuka dan juga sangat bersemangat dalam menceritakan permasalahan
kawin kontrak. beliau sangat kecewa saat mengetahui bahwa Desa Tugu Selatan
dikenal sebagai desa kawin kontak. Beliau mengatakan bahwa sebenarnya pelaku
kawin kontrak bukanlah perempuan asli Desa Tugu Selatan, melainkan
perempuan-perempuan yang didatangkan dari desa sekitar ke Desa Tugu Selatan
untuk menjadi isteri kontrak WNA asal Timur Tengah. Penulis mendapatkan
banyak sekali informasi yang didapatdaribeliau. Informasi yang didapat
hampirmenjawabrumusanmasalahdalampenelitianini.
Bapak Dede Waluya atau yang lebih dikenal oleh masyarakat sekitar adalah
Bp. Dewa, merupakan ketua RT 14 di desa Tugu Selatan. Mengapa peneliti
memutuskan pak Dewa ssebagai salah satu narasumber penelitian karena
rekomendari dari Ibu Rina Herlina selaku sekertaris desa. Beliau menyebutkan
bahwa RT yang beliau ketuai merupakan RT yang paling banyak memiliki pelaku
kawin kontrak. Wilayah RT tersebut terdapat banyak villa, dan rumah yang
dimiliki atau disewa oleh orang Timur Tengah untuk hidup bersama dengan
perempuan pelaku kawin kontrak. peneliti memiliki cukup banyak informasi
terkait dengan kawin kontrak di desa Tugu Selatan. Setelah peneliti bertemu
dengan Bp. Dewa dan melakukan wawancara peneliti banyak menemukan data-
data baru terkait dengan praktik kawin kontrak seperti tempat mereka menyewa
villa secara diam-diam di kawasan RT 14 dan bagaimana aksi para calo dalam
membawa pelaku perempuan ke lokasi yang sudah di tetapkan. Semua informasi
39
tersebut peneliti dapatkan dari Bp. Dewa. Bp. Dewa merupakan sosok yang
terbuka dan hangat hal ini terlihat saat Bp. Dewa menyambut penulis di kantor
kepala desa. Bp. Dewa mengaku bahwa beliau sangat resah dengan adanya praktik
ini. dan jumlah pelaku kawin kontrak yang tidak sedikit dan terselubung membuat
Bp. Dewa sulit untuk mengetahui keberadaannya. Ditambah lagi dengan usaha
calo dalam menyuburkan praktik ini membuat semakin sulitnya kawin kontrak
terdekteksi oleh masyarakat setempat.
8. Nama: : Bp. R
Pekerjaan : Tukang Ojeg
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Bp. R adalah warga asli Tugu Selatan Puncak yang tidak terlibat dalam praktik
kawin kontrak. Tetapi beliau mengetahui seluk beluk terkait praktik kawin
kontrak. beliau banyak menceritakan kepada penulis tentang praktik prostitusi
berkedok kawin kontrak ini. beliau menceritakan banyak tukang ojeg yang
menjadi penghulu dan penjaga villa tempat orang arab tinggal. Bp R befikir
dengan membantu dan memenuhi semua keinginan orang arab yang berwisata di
daerah Tugu Selatan sama dengan menyuburkan praktik kawin kontrak. menurut
peneliti Bp. R merupakan sosok yang bersahaja, hal tersebut dapat terlihat saat
peneliti melakukan wawancara dengan beliau. Meskipun beliau merasa canggung
dengan peneliti beliau tetap menjawab semua pertanyaan yang pnelitia ajukan.
Bp. R mengatakan pada peneliti bahwa rejeki yang beliau terima memang tidak
cukup, namun jika selalu merasa bersyukur semua rejeki yang telah diberi akan
menjadi berkah dalam keluarga. Bp. R memiliki seorang putra yang masih duduk
dibangku SMP dan seorang putri yang masih duduk dibangku SD. Dan isteri dari
Bp. R merupakan pedagang makanan ditempat wisata. Beliau tidak pernah merasa
kekurangan karena beliau mencari nafkah untuk keluarga dengan cara yang halal.
9. Nama: : Mr. Y
40
Pekerjaan : Calo Kawin Kontrak (Tukang Ojeg)
Jenis Kelamin : Laki-laki
41
10. Nama :Mrs. I
Pekerjaan :Pelaku Kawin Kontrak dan PSK
Jenis Kelamin : Perempuan
Asal : Cianjur
42