Anda di halaman 1dari 8

PT. GREAT GIANT LIVESTOCK No.

Dokumen P-GGL-07
No. Revisi 0
MANAJEMEN RISIKO K3 Halaman 1 of 8
Tanggal Efektif 5 September 2023

I. TUJUAN
1.1 Sebagai panduan yang sistematis dan objektif untuk mengukur dan mengevaluasi tingkat
bahaya (hazard) dan resiko (risk) yang menyertainya pada semua aktivitas dan lokasi kerja
di seluruh entitas Great Giant Livestock.
1.2 Sebagai panduan untuk menetapkan Objektif, Target dan Program di bidang Keselamatan
dan Kesehatan Kerja di setiap bagian atau departemen di seluruh entitas Great Giant
Livestock.
1.3 Agar setiap bahaya dapat diidentifikasi sebelumnya dan segera dilakukan pengendalian
untuk mencegah terjadinya insiden.
1.4 Sebagai salah satu cara penyerbarluasan informasi tentang resiko terjadinya kecelakaan dan
keselamatan Kerja di seluruh entitas Great Giant Livestock.
1.5 Memastikan bahwa setiap department telah mengidentifikasi dan mendokumentasikan
objektif dan target untuk K3.

II. RUANG LINGKUP


Prosedur ini diperuntukkan kepada keseluruhan operasional dari perusahaan yang berada
dalam naungan Great Giant Livestock.

III. DEFINISI
3.1 Bahaya (Hazard) adalah sumber (Aktivitas, Lokasi, Mesin, Peralatan Kerja, Lingkungan
Kerja) yang berpotensial dapat mengakibatkan kecelakaan dan gangguan kesehatan pada
tenaga kerja atau kerugian harta benda.
3.2 Identifikasi Bahaya (Hazard Identification) adalah proses untuk mengidentifikasikan
semua aktivitas atau lokasi yang mungkin dapat menimbulkan kecelakaan kerja, gangguan
kesehatan, atau kerugian harta benda.
3.3 Resiko (Risk) adalah akibat atau konsekuensi yang dapat terjadi dari sebuah proses atau
aktifitas yang sedang berlangsung atau kejadian yang akan datang, dimana jika terjadi suatu
keadaan yang tidak dikehendaki dapat menimbulkan suatu kerugian.
3.4 Nilai Resiko (Risk Score) adalah pengukuran tingkat resiko dengan pedoman peringkat
angka tertentu yang berguna untuk membandingkan dan sebagai acuan prioritas tindakan
3.5 Penilaian Resiko (Risk Assessment) adalah pendekatan sistematis untuk menilai atau
mengukur risiko berdasarkan keparahan dan kemungkinan terjadinya dari suatu sumber
bahaya yang timbul dari aktifitas pekerjaan perusahaan
3.6 Risk Register adalah daftar risiko-risiko yang dihadapi oleh perusahaan yang menjadi
wujud pendokumentasian dari kegiatan manajemen risiko perusahaan yang memiliki
PT. GREAT GIANT LIVESTOCK No. Dokumen P-GGL-07
No. Revisi 0
MANAJEMEN RISIKO K3 Halaman 2 of 8
Tanggal Efektif 5 September 2023

prinsip sistematis, terukur dan tepat waktu.


3.7 Action Plan adalah tindakan yang dilakukan untuk mengelola risiko dan peluang yang
dapat memberikan kontribusi pada keberlangsungan perusahaan dan pencapaian tujuan
Sistem Manajemen K3.
3.8 Objective, Target & Program (OTP) adalah tujuan dan sasaran perusahaan yang ingin
dicapai dalam hal ini terkait dengan K3 yang dijadikan dasar perusahaan untuk
melaksanakan program kerja K3 perusahaan.

IV. REFERENSI
4.1 Undang-Undang Nomor 01 Tahun 1970 tentang Keselamatan
4.2 Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 2012 tentang Sistem Manajemen Keselamatan dan
Kesehatan Kerja
4.3 Permenaker RI Nomor 05 Tahun 2018 tentang K3 Lingkungan Kerja
4.4 Standar ISO 45001:2018 tentang Sistem Manajemen K3

V. TANGGUNG JAWAB
5.1 Tanggung Jawab Identifikasi dan mereview Risk Register K3 di Lingkungan Kerja setiap 1
tahun sekali dilakukan oleh Manager Bagian, Koordinator Bagian dan P2K3 Representatif
5.2 Tanggung Jawab Penetapan Objektif, Target dan Program K3 setiap tahun dilakukan oleh
Manager Bagian, Koordinator Bagian dan P2K3 Representatif.
5.3 Tanggung Jawab Pelaporan adanya bahaya dan resiko di tempat kerja dilakukan oleh setiap
tenaga kerja.

VI. PROSEDUR
6.1 Identifikasi Bahaya dan Resiko di Lingkungan Kerja
a. Masing-masing risk owner yaitu dari level Supervisor melakukan identifikasi bahaya dan
resiko yang ditimbulkan pada seluruh aktivitas (rutin dan non rutin) di unit kerjanya.
1) Aktifitas Rutin adalah: Setiap kegiatan atau aktifitas yang terjadwal, misalkan:
pemeliharaan unit harian, mingguan, bulanan, tahunan, setiap 5 tahun.
2) Aktifitas Non Rutin adalah: Setiap kegiatan atau aktifitas yang tidak terjadwal,
misalkan: perbaikan unit yang rusak di luar pemeliharaan rutin
Bahaya yang teridentifikasi kemudian dapat dikelompokkan menjadi bahaya fisika,
kimia, biologi, ergonomi dan psikologi.
1) Bahaya fisika: suhu panas, suhu dingin, kelembaban, kebisingan, getaran, gelombang
PT. GREAT GIANT LIVESTOCK No. Dokumen P-GGL-07
No. Revisi 0
MANAJEMEN RISIKO K3 Halaman 3 of 8
Tanggal Efektif 5 September 2023

radio, sinar ultraviolet, medan magnet statis, tekanan udara dan pencahayaan, dll
2) Bahaya kimia: cairan, material, gas dan partikel kimia, dll
3) Bahaya biologi: virus, bakteri, mikroorganisme, vector, binatang pengganggu, dll
4) Bahaya ergonomi: posisi kerja janggal, beban berlebih, desain alat/ tempat kerja
tidak sesuai, dll
5) Bahaya psikologi: ketidakjelasan peran, konflik peran, beban kerja berlebih,
pengembangan karir, tanggung jawab kepada orang lain, dll
b. Identifikasi Bahaya dan Resiko yang menyertainya dilakukan dengan cara:
1) Pengamatan dan survey di lokasi kepada proses produksi dan cara kerja, lingkungan
kerja, peralatan, bahan kerja dan tenaga kerja.
2) Wawancara dengan tenaga kerja, Supervisor, KaBag dan Manager Bagian.
3) Penelaahan terhadap dokumen internal perusahaan yang terkait K3, sepeti
kecelakaan kerja, hasil MRM, catatan dari Pengawas Disnaker, notulen P2K3 dan
laporan pemeriksaan kesehatan tenaga kerja dan lain-lain.
4) Hasil pengukuran kualitas ingkungan oleh P2K3 atau Disnaker.
5) Pembandingan dari hasil monitor terhadap peraturan perundang undangan yang ada.
6) Material Safety Data Sheets.
c. Hasil identifikasi kemudian ditulis pada Formulir Risk Register.

6.2 Penilaian Angka Resiko (Risk Score) dari setiap Bahaya di Lingkungan Kerja
a. Setelah penentuan sumber bahaya selesai dilakukan, risk owner melakukan penilaian
tingginya resiko dari setiap bahaya yang ditemukan untuk mengukur kemungkinan
resiko kecelakaan atau gangguan kesehatan yang mungkin disebabkan oleh bahaya
tersebut. Proses ini perlu dikonsultasikan dengan Manager Bagian dan P2K3
Representative. Hasil penilaian Risk Score dituliskan pada Formulir Risk Register.
b. Penilaian resiko dilakukan dengan mempertimbangkan parameter :
1) Likelihood (L) yaitu tingkat seberapa seringnya suatu risiko dari suatu sumber
bahaya terjadi di area atau aktifitas bisnis perusahaan
2) Severity (S) yaitu tingkat Keparahan bila terjadi kecelakaan karena suatu bahaya
yang berhubungan dengan efek merugikan bagi tenaga kerja, alat produksi maupun
produktivitas
c. Kemudian untuk parameter penilaian diatas diberikan angka sesuai dengan hasil
penilaian dan evaluasi dari kemungkinan dan konsekuensinya
d. Penentuan Nilai Resiko (Risk Score) dilakukan dengan mengalikan nilai nilai angka dari
PT. GREAT GIANT LIVESTOCK No. Dokumen P-GGL-07
No. Revisi 0
MANAJEMEN RISIKO K3 Halaman 4 of 8
Tanggal Efektif 5 September 2023

kedua parameter (L x S) untuk setiap resiko yang ada. Hasil dari perkalian kemudian
digunakan untuk menentukan Tingkat dan Kriteria Risiko
Penilaian angka risiko ini disesuaikan dengan matriks sebagai berikut:

Nilai Resiko Kriteria Resiko


1–4 Low Dapat diabaikan
5–8 Medium Perlu Perhatian
9 – 12 High Serius
15 – 25 Crisis Sangat Serius
6.3 Pengendalian Bahaya
a. Risk owner kemudian membuat rencana dan aplikasi untuk mengontrol dan mengurangi
resiko yang timbul dari setiap bahaya di semua aktivitas dan lokasi kerja sehingga akan
mengurangi nilai resikonya. Proses ini perlu dikonsultasikan dengan Manager Bagian dan
P2K3 Representative.
b. Metode pengendalian bahaya dilakukan dengan mempertimbangkan hirarki
pengendalian yakni:
1) Eliminasi yaitu penghilangan sumber bahaya (aktivitas, lokasi kerja, mesin, peralatan,
dll) secara menyeluruh
PT. GREAT GIANT LIVESTOCK No. Dokumen P-GGL-07
No. Revisi 0
MANAJEMEN RISIKO K3 Halaman 5 of 8
Tanggal Efektif 5 September 2023

2) Substitusi yaitu mengganti sumber bahaya dengan alternatif lain yang tidak
menimbulkan bahaya
3) Rekayasa Teknik yaitu menghilangkan atau mengurangi bahaya dengan cara :
 Mengisolasi sumber bahaya atau mengisolasi pekerja dari bahaya
 Mendesain kembali alat atau lingkungan kerja
 Mekanisasi proses peroduksi
4) Pengendalian Administrasi yaitu menghilangkan atau mengurangi bahaya dengan
cara :
 Merotasi tempat pekerja
 Menambah jam istirahat
 Mengubah jadwal kerja
 Membuat kebijakan, pedoman, prosedur atau instruksi kerja
 Melakukan training dan sosialisasi terkait K3
 Menyediakan banner atau poster terkait K3
5) Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD)
6.4 Penetapan Objective, Target dan Program (OTP)
a. Risk owner melakukan penentuan apakah risiko yang ada bisa dijadikan OTP. Proses ini
perlu dikonsultasikan dengan Manager Bagian dan P2K3 Representative. Untuk
penentuan apakah suatu resiko dan bahaya dapat dijadikan Objektif, Target dan Program
(OTP), maka perlu penilaian lebih lanjut untuk menjawab beberapa pertanyaan berikut
dengan jawaban Ya atau Tidak :
1) Apakah identifikasi bahaya perlu upaya pengendalikan resiko (Nilai Risiko ≥ 5)? Jika
jawaban Ya, maka langsung ke pertanyaan nomor 5
2) Apakah pernah terjadi kejadian dengan kategori yang berdampak fatal kepada tenaga
kerja (kematian dan cacat)?
3) Apakah sudah sesuai dengan regulasi?
4) Apakah sudah diatur dalam kebijakan internal perusahaan?
5) Sudah adakah tindakan pengendalian untuk meminimalisir resiko yang ditimbulkan
dan sesuai dengan regulasi dan kebijakan perusahaan?
b. Jika point tingkat keparahan adalah 5, dan jawaban pertanyaan 1 dan 2 adalah Ya, atau
pertanyaan 3 dan 4 adalah Tidak, maka resiko bahaya dari aktivitas/lokasi kerja tersebut
perlu dibuatkan sebagai Objektif, Target, dan Program (OTP).
c. Akan tetapi, apabila pertanyaan 5 adalah Ya, maka Objektif, Target dan Program (OTP)
tersebut otomatis menjadi Operational Control.
PT. GREAT GIANT LIVESTOCK No. Dokumen P-GGL-07
No. Revisi 0
MANAJEMEN RISIKO K3 Halaman 6 of 8
Tanggal Efektif 5 September 2023

d. Hasil penentuan risiko tersebut dimasukan dalam formulir Operational Control dan
formulir Objektif, Target, dan Program (OTP).
6.5 Evaluasi Risiko Bahaya dan Pengendalian
Setiap risk owner bersama Manager Bagian dan P2K3 Representative perlu mengevaluasi
daftar risiko yang ada. Dokumen Risk Register dan Kriteria Penetapan Objective, Target, &
Program (OTP) direvisi bila terjadi perubahan skema proses/ terjadinya kecelakaan yang
termasuk kategori sedang, berat dan fatal. Selain kondisi tersebut, dokumen Risk Register
dan Kriteria Penetapan Objective, Target, & Program (OTP) akan direview setiap 1 tahun
sekali.
PT. GREAT GIANT LIVESTOCK No. Dokumen P-GGL-07
No. Revisi 0
MANAJEMEN RISIKO K3 Halaman 7 of 8
Tanggal Efektif 5 September 2023

VII. ALUR KERJA


PT. GREAT GIANT LIVESTOCK No. Dokumen P-GGL-07
No. Revisi 0
MANAJEMEN RISIKO K3 Halaman 8 of 8
Tanggal Efektif 5 September 2023

VIII. MATRIKS RACI

Manager Risk P2K3


No Proses P2K3 Rep DC
Bagian Owner Dept
Melakukan identifikasi bahaya dari aktifitas
1 C, A C, A R C I
dan lokasi kerja
Melakukan analisis dan penilaian risiko dari
2 C, A C, A R C I
bahaya yang teridentifikasi
Menentukan pengendalian sesuai hirarki
3 C, A C, A R C I
pengendalian bahaya K3
4 Melaksanakan review awal Risk Register R, A R, A R C I

5 Menentukan Objective, Target dan Program C, A C, A R C I


Mengesahkan dan mendokumentasikan Risk
6 I I A I R
Register dan OTP
Melakukan evaluasi Risk Register dan
7 C, A C, A R I I
pematauan sasaran OTP
Memantau dan mendokumentasikan Risk
8 R, A I I R, A I
Register dan OTP

Keterangan:
R : Responsible A : Accountable C : Consulted I: Informed

IX. DOKUMENT TERKAIT


9.1 Formulir Risk Register
9.2 Formulir Penetapan Objektif, Target, dan Program

X. PENGESAHAN

Dibuat oleh, Diperiksa oleh, Disetujui oleh,

Anda mungkin juga menyukai