Resume Lempar Lembing
Resume Lempar Lembing
No : 23
Kelas : XI MIPA 3
Resume Lempar Lembing
Sejarah
Sebagai cabang olahraga atletik, lempar lembing merupakan nomor olahraga hasil
pengembangan dari penggunaan tombak dalam kehidupan manusia, termasuk untuk berburu
atau berperang. Mengikuti hal ini, atlet lempar lembing harus mampu menggunakan satu
tangan untuk melempar tombak berujung logam sejauh mungkin. Lempar lembing diyakini
sudah diperkenalkan selama ajang Olimpiade Kuno sebagai bagian dari pentathlon pada 708
SM. Selanjutnya, olahraga melempar ini kembali muncul di Jerman dan Swedia pada tahun
1870-an. Hingga pada akhirnya menjadi bagian dari cabang olahraga atletik Olimpiade modern
sejak 1908 untuk pria dan 1932 untuk wanita.
Teknik dasar
Lempar lembing merupakan salah satu cabang olahraga atletik yang sangat
mengutamakan gerakan dan kekuatan otot lengan, sehingga perlu dilkukan dengan teknik yang
benar untuk menghindari cedera. Setiap kali memulai sesi latihan, pastikan selalu melakukan
pemanasan dengan meregangkan lengan dan bahu secara menyeluruh.
Teknik dasar lempar lembing setidaknya terdiri dari tiga bagian, yakni teknik memegang
lembing, teknik berlari dan membawa lembing, serta teknik melempar lembing.
1. Teknik memegang lembing
Ada tiga gaya pegangan lempar lembing yang berbeda, yakni gaya Amerika,
gaya Finlandia, dan gaya penjepit atau tang. Apabila baru memulai olahraga ini,
cobalah setiap gaya dalam memegang lembing untuk menemukan yang paling cocok
untuk Anda. Hal yang terpenting adalah lembing harus Anda letakkan secara horizontal
pada bahu, dengan telapak tangan menghadap ke atas. Berikut adalah penjelasan dari
masing-masing teknik memegang lembing.
a. Gaya Amerika (American grip). Teknik pegangan paling umum yang bisa Anda
lakukan dengan memegang lembing dengan bagian tali di antara ibu jari dan jari
telunjuk. Telapak tangan dan sisa jari lainnya menggenggam seperti biasa.
b. Gaya Finlandia (Finnish grip). Hampir mirip seperti gaya Amerika, namun Anda
perlu mengulur jari telunjuk agak ke belakang untuk kontrol. Sementara untuk
mencengkram bagian tali Anda lakukan dengan ibu jari dan jari tengah.
c. Gaya penjepit (V-grip). Biasa disebut sebagai gaya tang, karena Anda akan
menjepit lembing di antara jari telunjuk dan jari tengah. Sementara, ibu jari, jari
manis, dan jari kelingking memegang santai lembing.
Aturan cabang
Selain menentukan peralatan dan area lapangan pertandingan, IAAF juga menentukan
cara perhitungan dan sejumlah larangan bagi atlet lempar lembing.
Tidak diperbolehkan menggunakan taping untuk merekatkan dua atau lebih jari yang
membantu atlet dalam melempar, termasuk untuk penggunaan sarung tangan.
Setiap atlet hanya memiliki waktu satu menit untuk melakukan lemparan. Jika
mencapai 15 detik terakhir dan atlet belum melempar, wasit akan mengibarkan bendera
kuning sebagai peringatan. Jika melebihi batas waktu, poin atlet tidak akan dihitung.
Selama melakukan ancang-ancang, atlet harus tetap berada dalam area landasan.
Dilarang untuk menyentuh sela-sela atau tanah yang berada di luar landasan.
Atlet harus melempar lembing ke bagian atas lengan lempar dan tidak boleh melewati
garis batas lengkungan lemparan.
Pelanggaran terjadi jika pelempar berputar sepenuhnya sehingga bagian punggung
mengarah ke area pendaratan lembing. Atlet tidak boleh memutar badan pada tahap
apapun sampai lemparan dan pendaratan selesai.
Lembing harus mendarat dalam area pendaratan dan hanya perlu membuat tanda pada
permukaan tanah, tidak perlu hingga menempel atau melubangi rumput.
Atlet umumnya akan melakukan tiga kali percobaan melempar lembing dalam sebuah
kompetisi. Pada beberapa kasus, atlet bisa melakukan hingga enam kali percobaan.
Wasit akan menentukan pemenang dengan kriteria lemparan yang sah dan memperoleh
jarak terjauh.
Jika terdapat seri, kedua atlet akan melakukan sekali percobaan lagi. Atlet yang
mendapat lemparan terbaik pada percobaan ini keluar sebagai pemenang.