Anda di halaman 1dari 24

LAPORAN

PROJEK PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA

MENINGKATKAN JIWA KEWIRAUSAHAAN DENGAN BERJUALAN


PRODUK ROTI KARAMEL DAN PUDING OREO

Nama Anggota Kelompok :

Adrian Pradana Putra (0063119497), Anjas Yudatara (0053930284), Azi Reyhan

Hermawan(0068033991), Chika Putri Ananda (0069559517), Farel Reyhan

Fadilah (0074692677), Febryan Rosadi (0071577302), Gina Aprilia Putri

Kamaludin(0074735034), Hamet Fauzan(0075692352), Irvemti Abidah

Rilesli(0074512496), Kapita Sari(0079021948), Muhammad Halim(0067145996),

Muhammad Ridho Ansori(0065630767), Naila Sari(0075343289), Nasato Lezar

Hisbatulloh(0088430579), Naswa Salsa Kanisa(0071636245), Nikita

Septiani(0072797970), Rachel Olivia(0075048422), Ramadhani(0053227735),

Ridzqie Abdillah(0065219825), Salfa Saidah Muslimah(0073546815), Shalsabila

Syafi(0071272945)

Kelas X IPS 4 (Genap)


Nama Fasilitator:
Royhannun Athiyyah,
S.Pd
Tema :
KEWIRAUSAHAAN

SMAN 1 CIKARANG UTARA


KABUPATEN BEKASI 2022
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim.

Puji syukur senantiasa kami panjatkan ke hadirat Allah SWT. yang atas
rahmatNya dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan laporan Proyek Penguatan
Profil Pelajar Pancasila ini tepat pada waktunya. Salawat serta salam juga semoga
senantiasa tersampaikan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW. yang
menjadi penerang dalam kehidupan di dunia.

Laporan ini disusun untuk menuntaskan Proyek Penguatan Profil Pelajar


Pancasila oleh Kelompok Genap Kelas X IPS 4. Selain itu, kami berharap semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak dan menjadi referensi untuk
menambah wawasan dan ilmu pengetahuan.

Pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-


besarnya kepada fasilitator projek penguatan profil pelajar Pancasila yakni Ibu
Royhannun S.Pd. Tak lupa juga kami berterima kasih kepada Bapak-Ibu guru
yang telah mengulurkanami juga ingin mengucapkan terimakasih kepada pihak-
pihak yang turut membantu dalam pembuatan makalah ini.

Kami masih dalam proses pembelajaran ketika menulis makalah ini. Maka
dari itu kritik dan saran yang membangun senantiasa kami harapkan dari para
pembaca. Semoga makalah ini dapat berguna dan memberi informasi terkait
kewirausahaan bagi generasi muda.

Kelompok Genap P5 X IPS 4

Cikarang, 3 Desember 2022

I
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR …………………………………………………………… I


DAFTAR ISI ……………………………………………………………………. II
RINGKASAN …………………………………………………………………... III
BAB I. PENDAHULUAN ………………………………………………………. 1
1.1 Latar Belakang …………………………………………………………. 1
1.2 Tujuan Kegiatan ………………………………………………………... 2
1.3 Manfaat Kegiatan ………………………………………………………. 2
1.4 Rumusan Masalah ……………………………………………………… 2
BAB II. PEMBAHASAN ………………………………………………………...3
2.1 Apakah Itu Kewirausahaan? …………………………………………… 3
2.2 Apa Saja Jenis-Jenis Kewirausahaan? …………………………………. 3
2.3 Bagaimanakah cara mulai melakukan wirausaha? …………………….. 6
2.4 Bagaimana proses munculnya ide untuk berjualan? …………………… 6
2.5 Bagaimana Persiapan Untuk Mulai Berjualan? ………………………… 7
2.6 Persiapan Untuk Mulai Berjualan? ……………………………………. 10
BAB III. ANGGARAN …………………………………………………………. 11
3.1 Target Pasar dan Penentuan Harga …………………………………… 11
3.2 Pemasukan ……………………………………………………………. 12
3.3 Pengeluaran …………………………………………………………… 12
3.4 Rekapitulasi Dana …………………………………………………….. 13
BAB IV PENUTUP …………………………………………………………….. 14
4.1 Refleksi ………………………………………………………………. 14
4.2 Tindak Lanjut ………………………………………………………... 14
DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………....16
LAMPIRAN …………………………………………………………………….. 17

II
RINGKASAN

Dalam rangka mengerjakan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila,


kami memilih tema Kewirausahaan. Tema Kewirausahaan sendiri mengharuskan
kami untuk belajar berwirausaha, seperti memproduksi produk lalu
mendistribusikannya kepada konsumen.

Maka untuk segera mengerjakan projek, kami berdiskusi sesama anggota


kelompok tentang produk apa yang akan kami produksi; berapa harga jualnya;
dan bagaimana cara kami mendistribusikannya. Setelah melalui proses pertukaran
ide (brainstorming) sesama anggota, atas beberapa pertimbangan, pada akhirnya
kami putuskan untuk memproduksi produk roti karamel dan pudding milo.

Sebelum memproduksi produk secara tetap, pada awalnya kami mencoba


untuk memasak roti karamel dan membuat pudding untuk percobaan. Lalu, karena
kami rasa kedua produk tersebut enak dan mudah untuk dibuat, maka roti karamel
dan pudding menjadi pilihan tetap untuk kami produksi dan nantinya kami
distribusikan.

Kemudian kami mulai menghitung modal yang kami butuhkan untuk


memproduksi kedua produk tersebut, dan mengira-ngira harga jual yang cocok
untuk produk tersebut yang menguntungkan bagi kami.

Setelah semuanya selesai kami tetapkan, barulah kami mulai memproduksi


roti karamel dan puding milo, lalu menjualnya kepada siswa-siswi SMAN 1
Cikarang Utara. Kami berjualan sebanyak 4 kali. Setelah selesai berjualan, kami
menghitung estimasi dana keseluruhan, mulai dari biaya produksi hingga
keuntungan yang didapatkan dari hasil jualan.

III
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) merupakan kegiatan


berbasis proyek yang dirancang untuk menguatkan upaya pencapaian kompetensi
dan karakter profil pelajar Pancasila sebagaimana implementasi dari Kurikulum
Merdeka. Sementara karakter profil pelajar Pancasila di antaranya: 1) Beriman,
bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa dan berakhlak mulia; 2) Mandiri; 3)
Bergotong-royong; 4) Berkebinekaan global; 5) Bernalar kritis; 6) Kreatif.
Seluruh karakter tersebut sekaligus sebagai target dalam pembentukan karakter
para siswa dan diharapkan dapat diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari.

Kemudian, untuk para siswa melaksanakan Proyek Penguatan Profil


Pelajar Pancasila (P5), disediakan 7 tema yag sesuai dengan karakter profil
pelajarPancasila, di antaranya: 1) Gaya Hidup Berkelanjutan; 2) Kearifan Lokal;
3)Bhinneka Tunggal Ika; 4) Bangunlah Jiwa dan Raganya; 5) Suara Demokrasi;
6) Berekayasa dan Berteknologi untuk Membangun NKRI, dan 7)
Kewirausahaan. Pada projek ini kelompok kami memutuskan untuk memilih tema
kewirausahaan, karena kami sudah banyak melihat para wirausahawan sukses,
dan kami ingin mencoba pengalaman berwirausaha seperti mereka.

Kewirausahaan sendiri adalah suatu proses mendirikan dan menjalankan


bisnis atau suatu usaha. Maka untuk menjalankan projek dengan tema yang sudah
kami pilih, yakni Kewirausahaan, kami mulai merencanakan usaha yang akan
kami jalankan. Kami menargetkan untuk menjalankan suatu usaha kecil-kecilan
yang mudah dan murah untuk dijalankan.

Maka sepakatlah kami untuk menjalankan usaha berjualan roti karamel


dan puding milo, dengan pertimbangan: mudah dan murah untuk diproduksi,

1
memiliki rasa yang enak, dan termasuk ke dalam makanan kekinian yang disukai
oleh anak-anak sekolah yang menjadi target jual kami.

1.2 Tujuan kegiatan

• Mempelajari cara berwirausaha; mulai dari cara memproduksi produk,


hingga cara mendistribusikan produk supaya laku terjual;
• Memperoleh keuntungan dari hasil jualan,

• Dan meningkatkan kreatifitas dan inovasi dalam membuat suatu


produk.

1.3. Manfaat Kegiatan

• Mengetahui cara berwirausaha yang nantinya akan diterapkan dalam


kehidupan sehari-hari;
• Dapat mengelola keuangan dari hasil berwirausaha;

• Memahami mengenai peluang dan resiko dalam berwirausaha.

1.4. Rumusan Masalah

1. Apakah itu kewirausahaan?

2. Apa saja jenis-jenis kewirausahaan?

3. Bagaimanakah cara memulai melakukan wirausaha?

4. Bagaimana proses munculnya ide untuk berjualan?

5. Bagaimana persiapan untuk mulai berjualan?

6. Bagaimana tahap-tahap produksi barang?

7. Bagaimana tahap-tahap distribusi barang?

8. Berapa keuntungan/kerugian yang didapatkan dari hasil jualan?

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Apakah itu kewirausahaan?

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata wirausaha


merupakan gabungan dari dua kata yang masing-masing memiliki arti, wira dapat
diartikan sebagai pahlawan atau laki-laki, sedangkan kata usaha merupakan
sebuah kegiatan dengan mengerahkan tenaga dan pikiran untuk mencapai suatu
maksud. Sementara, pengertian kewirausahaan adalah suatu usaha untuk
menentukan, mengembangkan, kemudian menggabungkan inovasi, kesempatan,
dan cara yang lebih baik agar memiliki nilai yang lebih dalam kehidupan.

Maka ketika seseorang mencoba untuk menciptakan suatu produk dengan


inovasi baru, lalu berusaha untuk mengembangkannya sehingga memiliki nilai
jual yang lebih tinggi dan lebih baik, itulah seseorang yang tengah melakukan
wirausaha.

Seseorang yang melakukan kegiatan kewirausahaan sebagai seorang


wirausahawan. Dan seorang wirausahawan yang baik, memiliki ciri-ciri sebagai
berikut: 1. Percaya Diri;
2. Berorientasikan Tugas dan Hasil;

3. Berani Mengambil Resiko;

4. Memiliki Jiwa Kepemimpinan;


5. Memiliki Keorisinalitasan/Keaslian;

6. Berorientasi ke Masa Depan.

2.2 Apa saja jenis-jenis kewirausahaan?

Terdapat banyak jenis-jenis kewirausahaan, di antaranya:

3
1. Kewirausahaan Skala Kecil

Jenis kewirausahaan ini biasa dikenal dengan UMKM. Bisnis ini ditandai
dengan jumlah SDM yang terbatas dalam mengelola bisnis. Hal ini membuat para
pelaku bisnis butuh lebih banyak inovasi agar mampu bersaing dengan
kompetitor. Contoh wirausaha skala kecil antara lain toko sembako, butik kecil,
penjual makanan keliling, dan lain-lain.

2. Kewirausahaan Skala Besar

Dalam pengelolaannya, kewirausahaan dengan skala besar ini memiliki


tim khusus dalam pekerjaan dan tanggung jawab masing-masing. Perusahaan ini
juga mampu mempertahankan inovasi. Kewirausahaan skala kecil mampu
menjadi wirausaha skala besar apabila pengelola mampu membuatnya semakin
berkembang.

3. Kewirausahaan Start Up

Konsep ini yang paling banyak dilakukan saat ini. Start up merupakan
bisnis rintisan dan umumnya bisnis start up tidak hanya memiliki tujuan untuk
mendapatkan keuntungan saja tetapi memiliki visi untuk membawa perubahan
untuk dunia. Perusahaan ini akan menerima dana dari pemodal ventura dan
mempekerjakan karyawan dengan keahlian khusus. Contoh perusahaan start up
adalah Instagram, Facebook, Uber, dll.

4. Kewirausahaan Pembeli

Tipe kewirausahaan ini adalah tipe pengusaha yang sudah memiliki banyak dana
dan menggunakannya untuk membeli atau mengakuisisi bisnis yang sudah
berjalan dan dinilai akan sukses. Setelah itu, mereka membuat perubahan
manajemen atau struktural yang mereka rasa perlu.

5. Kewirausahaan Peniru

4
Pengusaha yang menggunakan ide bisnis orang lain sebagai inspirasi dan
memodifikasi ide tersebut hingga menjadi lebih baik. Pengusaha ini berusaha dan
bekerja keras untuk mengembangkan ide-ide baru namun dimulai dengan meniru
orang lain terlebih dahulu.

6. Kewirausahaan Peneliti

Sebelum memulai usahanya, pengusaha ini akan melakukan research


sebanyak mungkin sebelum akhirnya menawarkan produk atau jasa usahanya.
Biasanya produk atau jasa yang mereka tawarkan adalah yang pertama kali atau
belum pernah ada sebelumnya. Mereka akan memaksimalkan setiap aspek pada
bisnisnya dan berharap mendapat feedback positif dari masyarakat.

7. Kewirausahaan Hustler

Tipe ini memiliki tekad untuk bekerja keras dan berusaha untuk berhasil.
Mereka akan memulai dari hal kecil terlebih dahulu sebelum mengarah ke hal
yang besar. Pengusaha hustler memiliki semangat yang tinggi untuk terus dapat
mengembangkan bisnisnya.

8. Kewirausahaan Sosial

Seorang wirausaha yang memiliki ide-ide dari atas permasalahan sosial


yang sedang terjadi sehingga ingin memecahkan permasalahan tersebut. Berbeda
dengan wirausaha lainnya, tujuan utama mereka bekerja bukanlah mendapatkan
keuntungan sebesar-besarnya melainkan mendedikasikan diri untuk bekerja
menuju kebaikan sosial.

9. Kewirausahaan Ritel

Usaha ini sejak dahulu tidak pernah mati dimakan zaman. Jika
dibandingkan dengan bisnis lain, usaha ritel ini termasuk minim risiko
dikarenakan pesaingnya hanya antar ritel saja. Bahkan permintaan dari

5
masyarakatpun juga sangat besar mengingat barang-barang yang dijual
merupakan kebutuhan pokok masyarakat sehari-hari.

2.3 Bagaimanakah cara mulai melakukan wirausaha?

Untuk mulai melakukan wirausaha, kami berdiskusi terlebih dahulu


sesama anggota kelompok terkait jenis kewirausahaan apa yang akan kami
jalankan. Usai diskusi, kami sepakati bahwa kami akan menjalankan
kewirausahaan skala kecil (UMKM). Maka untuk menjalankan kewirausahaan
kecil (UMKM), kami mulai mendiskusikan tentang produk apa yang akan kami
produksi dan nantinya akan kami distribusikan.

Kemudian, kami mulai mengumpulkan modal dengan cara berpatungan


sesama anggota kelompok. Modal ini yang nantinya akan digunakan sebagai
biaya produksi yang pertama kali. Selain itu, kami juga menentukan terlebih
dahulu harga produk dan kepada siapakah produk kami akan dijual. Kedua hal
tersebut penting, karena untuk mulai berwirausaha, kita harus menentukan harga
yang selain sesuai dengan biaya produksi yang sudah dikeluarkan, juga harus
sesuai dengan target pasar.

2.4 Bagaimana proses munculnya ide untuk berjualan?

Untuk memutuskan produk apa yang akan mulai kami produksi, kami
terlebih dahulu duduk bersama untuk berdiskusi mengenai hal tersebut. Kami
sesama anggota saling mencurahkan ide dan pendapat masing-masing tentang
produk apa yang akan jadi usaha kami. Beberapa pendapat yang diutarakan oleh
beberapa dari kami di antaranya untuk memproduksi: Cireng, Crepes, Gimbap,
Roti O, Risol Susu, Roti Karamel, dan Puding Oreo.

Dari banyaknya ide-ide tentang produk yang akan kami produksi, kami
menyeleksinya berdasarkan kemudahan untuk membuatnya, kecocokan rasa
dengan lidah anak remaja zaman sekarang, serta kemurahan biaya produksinya.

6
Kami mengeliminasi produk Crepes, Gimbap, dan Risol Susu sebagai
produk tetap kami, karena cara memproduksinya yang tidak mudah dan
membutuhkan alat-alat khusus; ataupun juga karena bahan-bahan untuk
memproduksinya yang tidak murah.

Pada awalnya, kami sempat mencoba untuk memasak cireng. Memang,


cireng mudah untuk dibuat dan bahan-bahan untuk memproduksinya relatif
murah. Tetapi, karena kami kira rasanya kurang cocok untuk remaja zaman
sekarang, maka kami tidak menjadikan cireng sebagai produk kami.

Kemudian, kami juga sempat mencoba untuk memasak roti o karena


memenuhi kriteria yang sudah kami tentukan. Namun, pada akhirnya, karena
beberapa faktor seperti tidak tersedianya oven yang layak untuk membakar roti
tersebut, serta proses produksinya yang memakan banyak waktu, maka kami juga
tidak menjadikan roti o sebagai produk yang akan kami produksi secara tetap.
Maka sampailah kami pada ide produk terakhir, yaitu Roti Karamel dan Puding
Oreo. Kami mencoba memasak kedua produk tersebut. Lalu, karena kedua produk
tersebut memenuhi semua kriteria yang sudah kami tentukan, maka tanpa
berlamalama, kami sepakat untuk menjadikan kedua produk tersebut sebagai
produk utama kami.

2.5 Bagaimana Persiapan Untuk Mulai Berjualan?

Kewirausahaan secara umum terbagi menjadi dua tahap, yakni tahap


produksi dan tahap distribusi. Kami berdiskusi dalam rangka menentukan
bagaimana cara kami untuk menjalankan kedua tahap dari kewirausahaan
tersebut. Berikut adalah hasil putusan dari diskusi kami:

A. Persiapan Produksi

Untuk mulai memproduksi barang secara tetap, tentu dibutuhkan modal


yang mencukupi. Modal kami pada awalnya untuk mulai memproduksi Roti
Karamel dan Puding Oreo berasal dari hasil patungan sesama anggota Kelompok

7
Genap P5 X IPS 4. Lalu, kami juga mulai mencatat bahan-bahan apa saja yang
dibutuhkan untuk memproduksi kedua produk tersebut.

B. Persiapan Distribusi

Kemudian, kami memutuskan bahwa cara kami mendistribusikan produk


adalah dengan cara menjual produk kami secara langsung kepada pembeli. Kami
akan memproduksi di rumah salah seorang anggota kelompok kami, lalu kami
mendistribusikannya secara langsung kepada teman-teman kami di sekolah.

3. Bagaimana Tahap-Tahap Produksi Barang?

Untuk memproduksi kedua produk tersebut, kami membagi-bagi tugas


kepada sesama anggota kelompok. Ada siswa yang bertugas untuk membeli bahan
produksinya; memproduksi barangnya; juga ada siswa yang bertugas untuk
mengakumulasi anggaran, mulai dari modal hingga keuntungan/kerugian yang
didapatkan.

Berikut adalah bahan-bahan dan tata cara memasak Roti Karamel dan Puding
Oreo:

• Roti Karamel
Bahan- bahan yang dibutuhkan:
1) Roti tawar

2) Margarin

3) Susu Cair

4) Gula Pasir

5) Air

Peralatan yang dibutuhkan:

1) Teflon

8
2) Pisau

3) Spatula

Langkah-langkah pembuatan:

1) Iris tiap lembar roti menjadi 16 potong berbentuk kotak-kotak kecil.

2) Masukkan potongan roti ke teflon, lalu mulailah menyangrai sambil


diaduk dengan menggunakan spatula hingga berwarna cokelat keemasan.
dan bertekstur agak keras.
3) Sisihkan potongan roti yang sudah disangrai ke satu wadah.

4) Masukkan ke dalam teflon:

- 2,5 sdm gula pasir

- 2 sdm air; - ½ sdm margarin,


- dan ½ sdm susu cair.

5) Aduk bahan-bahan yang sudah dimasukkan ke dalam teflon hingga


tercampur rata.
6) Jika sudah tercampur rata, masukkan kembali potongan roti tadi ke dalam
teflon.
7) Lalu aduk hingga bumbunya meresap ke potongan-potongan rotinya.
8) Tuangkan potongan roti karamel ke satu wadah, lalu tunggu hingga kering,
9) Makanan siap disajikan

•Puding Oreo
Bahan-bahan yang dibutuhkan:
1) 2 bungkus agar-agar plain

2) 125gr gula pasir sesuai selera

3) 1L susu cair UHT putih

4) 1 bngkus Oreo, hancurkan

9
Peralatan yang dibutuhkan:

1) Cetakan agar-agar;
2) Panci;
3) Pisau;
4) Sendok/garpu;
5) Kulkas.

Langkah-langkah pembuatan:

1) Masukkan agar-agar, gula, dan susu ke panci, masak hingga matang dan
mendidih.
2) Kemudian angkat, tunggu hingga uap panas hilang.

3) Masukkan Oreo, aduk rata.

4) Tuang ke cetakan sesuai selera.

5) Setelah agak dingin, simpan ke kulkas. Hidangkan setelah set.

2.6 Persiapan Untuk Mulai Berjualan?

Kami memilih untuk mendistribusikan produk kami secara langsung.


Artinya, kami membawa produk kami untuk didistribusikan langsung kepada
konsumen. Selain itu, kami juga memanfaatkan platform media sosial seperti
WhatsApp dan Instagram untuk mempromosikan kedua produk kami. Kami
membuat poster produk kami, lalu membagikannya di kedua platform tersebut.

10
BAB III

ANGGARAN

3.1 Target Pasar dan Penentuan Harga

Kami memproduksi Roti Karamel sebanyak 4 kali, dan Puding Oreo


sebanyak 3 kali. Pada produksi yang pertama kali, kami menggunakan uang hasil
iuran sebagai biaya produksi kami. Lalu, pada produksi-produksi selanjutnya,
biaya produksi kami ditampung oleh hasil penjualan kami yang sebelumnya, dan
begitu seterusnya.

A. Target Pasar

Target pasar kami yang paling utama ialah para siswa dan siswi SMAN 1
Cikarang Utara, karena dekat dengan titik pendistribusian kami. Maka akan
mudah bagi kami untuk segera menjual produk kami kepada siswa-siswi SMAN
1 Cikarang Utara, karena lokasi mereka yang dekat sekali. Selain itu, siswa-siswi
SMAN 1 Cikarang Utara juga merupakan teman kami. Maka akan mudah pula
bagi kami untuk meyakinkan mereka membeli produk Roti Karamel dan Puding
Oreo kami.

B. Penentuan Harga

Dikarenakan target pasar kamu yang paling utama ialah para siswa dan
siswi SMAN 1 Cikarang Utara, maka kami memutuskan untuk menyesuaikan
harga produk kami dengan uang jajan yang mereka miliki. Meski begitu, kami
juga tetap mengutamakan harga untuk memperoleh keuntungan.

11
Harga jual tetap dari kedua produk kami, sebagai berikut:

• Roti Karamel

1 lembar Roti Karamel seharga Rp 3.000,00.

Kami menjual Roti Karamel sebanyak 9 lembar dalam sekali produksi.

Maka dalam sekali penjualan kami mendapatkan Rp 27.000,00.

Total kami memproduksi Roti Karamel adalah sebanyak 4 kali produksi.

Maka laba kotor yang kami dapatkan adalah sebanyak Rp 108.000,00.

• Puding Oreo

1 cup Puding Oreo seharga Rp 3.000,00.

Kami menjual Puding Oreo sebanyak 38 cup dalam sekali produksi.

Maka dalam sekali penjualan kami mendapatkan Rp 114.000,00.

Total kamu memproduksi Puding Oreo adalah sebanyak 3 kali produksi.

Maka laba kotor yang kami dapatkan adalah sebanyak Rp 342.000,00

3.2 Pemasukan

No. Keterangan Jumlah (Rp.)

1. Iuran Rp 110.000,00

2. Hasil Penjualan Produk 1 (Roti Karamel) Rp 108.000,00

3. Hasil Penjualan Produk 2 (Puding Oreo) Rp 342.000,00

12
Jumlah Total Rp 460.000,00

3.3 Pengeluaran

No Uraian Jumlah Harga Satuan Jumlah produk (Rp.)

Modal produk 1 (Roti Popcorn Caramel)


1
Roti Tawar 4 Rp 10.500,00 Rp 42.000,00

Susu cair 4 Rp 5.000,00 Rp 20.000,00

Mentega 1 Rp 13.000,00 Rp 13.000,00

Gula 500gram 1 Rp 15.000,00 Rp 15.000,00

Kemasan 25 500 Rp 12.500,00


kertas

Tabung Gas 1 Rp 30.000,00 Rp 30.000,00

Modal produk 2 (Pudding Oreo)

Susu cair 3 Rp 20.000,00 Rp 60.000,00

Agar-agar 4 Rp 10.000,00 Rp 40.000,00

Oreo 4 Rp 10.000,00 Rp 40.000,00


2
Gula ¼ 2 Rp 4.000,00 Rp 8.000,00

Cup agar 3 Rp 9.000,00 Rp 27.000,00

Sendok 3 Rp 4.000,00 Rp 12.000,00

SKM 4 Rp 3.000,00 Rp 12.000,00

Jumlah Total (Rp.) Rp 331.500,00

3.4 Rekapitulasi Dana

No. Uraian Jumlah Total (Rp.)

13
1. Pemasukan Rp 460.000,00

2. Pengeluaran Rp 331.500,00

Jumlah total (Rp.) Rp 128.500,00

BAB IV
PENUTUP

4.1 Refleksi
Wirausaha, menurut asal katanya, terdiri atas kata wira dan usaha.
Wira,berarti pejuang, pahlawan, manusia unggul, teladan, berbudi luhur, gagah
berani dan berwatak agung. Usaha, berarti perbuatan amal, bekerja, berbuat
sesuatu. Pengertian wirausaha adalah orang yang pandai atau berbakat mengenali
produk baru, menentukan cara produksi baru, menyusun kegiatan untuk
mengadakan produk baru, mengatur permodalan operasinya serta
memasarkannya. Pelaku wirausaha, dikenal juga dengan sebutan wirausahawan
atau entrepreneur, adalah seseorang yang memiliki kualitas jiwa kepemimpinan
dan inovator pemikiran dalam melakukan usaha. Entrepreneur dapat diartikan
juga sebagai seseorang yang mampu mewujudkan ide ke dalam sebuah inovasi
yang sukses.

Dalam kegiatan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila kelompok kami


memilih kegiatan wirausaha sesuai dengan yang kami pilih yaitu Berwirausaha.
Kami sekelompok memproduksi Roti Karamel dan Puding Oreo. Roti karamel
adalah cemilan yang memiliki rasa sama seperti popcorn tetapi menggunakan
bahan dari roti. Lalu, Puding oreo adalah menu dessert yang biasa di sediakan
pada acara acara. Diatas ini jenis-jenis usaha yang kami sebutkan jenis usaha
yang kebanyakan belum diketahui bagi pembaca. Selain itu, pembaca juga bisa
mengetahui pengeluaran dan pemasukkan dana yang kami keluarkan dalam
kegiatan berwirausaha. Apabila pembaca tertatik untuk melakukan atau
mencobanya sudah diterterakan proses produksi ataupun proses pembuatan.

14
4.2 Tindak Lanjut

Profil Pelajar Pancasila sesuai Visi dan Misi Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan sebagaimana tertuang dalam dengan Peraturan Menteri Pendidikan
dan Kebudayaan Nomor 22 Tahun 2020 tentang Rencana Strategis Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan Tahun 2020-2024:
Pelajar Pancasila adalah perwujudan pelajar Indonesia sebagai pelajar sepanjang
hayat yang memiliki kompetensi global dan berperilaku sesuai dengan nilai-nilai
Pancasila, dengan enam ciri utama: beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan
berakhlak mulia, berkebinekaan global, bergotong royong, mandiri, bernalar
kritis, dan kreatif. Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) merupakan
pembelajarn lintas disiplin ilmu dalam mengamati dan memikirkan solusi
terhadap permasalahan dilingkungan sekitar untuk menguatkan berbagai
kompetensi dalam profil pelajar Pancasila.

Berdasarkan Permendikbudristek No. 56/M/2022, Projek Penguatan Profil


Pelajar Pancasila (P5) merupakan kegiatan kokurikuler berbasis projek yang
dirancang untuk menguatkan upaya pencapaian kompetensi dan karakter sesuai
dengan profil pelajar Pancasila yag disusun berdasarkan Standar Kmetensi
Lulusan. Adapun tema dalam Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila yaitu
Gaya Hidup Berkelanjutan, Kearifan Lokal, Bhinneka Tunggal Ika, Bangunlah
Jiwa dan Raganya, Rekayasa dan Teknologi, dan Kewirausahaan.

15
DAFTAR PUSTAKA

1. Buku Paket Prakarya dan Kewiraushaan Kelas X Semester 1

2. https://www.smefinance.id/tips-article-detail/jenis-jenis-kewirausahaan

3. https://www.gramedia.com/literasi/pengertian-kewirausahaan/

4. https://www.imrantululi.net/berita/detail/profil-
pelajarpancasila#:~:text=Dimensi%20ini%20antara%20lain%3A%201,Bernalar
%20kriti s%3B%206)%20Kreatif

5. https://www.panduanmengajar.com/2022/10/tema-p5-kurikulum-
merdekasd.html?m=1

16
Lampiran

Gambar 1 : Poster produk Roti Karamel

17
Gambar 2 : Poster produk Pudding Oreo

Gambar 3 : Penjualan produk Roti Karamel

18
Gambar 4 : Penjualan produk Pudding Oreo

19

Anda mungkin juga menyukai